Laporan Praktikum Biologi - Uas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

TINGKAH LAKU PADA HEWAN

Dosen Pengampu : M. Marzuki m.pd

Anggota kelompok :
1. Raodatul Rozita Bahar (230306001)
2. Alvina Hidayanti (230306005)

PRODI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan laporan praktikum tentang “TINGKAH LAKU PADA
HEWAN”. Laporan ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah fisika dasar 2 .
Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Marzuki
M.Pd selaku dosen mata kuliah Biologi Dasar 2. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang
pembaca temukan dalam laporanini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam laporan ini.

Pancor, 15 juli 2024

Penulis

i
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Tujuan Praktikum.........................................................................................1
1.2 Landasan Teori.............................................................................................1

BAB II OBJEK PENGAMATAN............................................................................4


2.1 Objek Pengamatan.......................................................................................4
2.2 Alat dan Bahan.............................................................................................4
2.3 Langkah Kerja..............................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................6


3. 1 Tingkah laku pada hewan kaki seribu..........................................................6
3. 2.................................................................... Tingkah laku pada hewan laron 6
3. 3.................................................................... Tingkah laku pada hewan cicak 7
3. 4................................................................... Tingkah laku pada hewan lintah 7
3. 5.................................................................. Tingkah laku pada hewan cacing 7
3. 6................................................................... Tingkah laku pada hewan kodok 8

BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui tingkah laku pada hewan (kaki seribu, laron, cicak, lintah,
cacing, kodok)

1.2 Landasan teori


Adaptasi atau tingkah laku pada hewan adalah untuk menyesuaikan diri dan
menjaga kelangsungan hidupnya dengan cara mengubah tingkah lakunya. Adaptasi
tingkah laku ini biasanya dilakukan hewan untuk melindungi dirinya dari serangan
musuh atau hewan lain yang akan memangsanya. Proses adaptasi ini menyesuaikan
tingkah laku mahluk hiduo terhaddap situasi serta keadaan di lingkungan tempat
tinggalnya.

A. Hewan Kaki Seribu


Kaki seribu (chilognatha) adalah antropoda yang memiliki 2 pasang kaki per
segmen (kecuali segemen pertama di belakang kepala, dan sedikit setealhnya
yang hanya memiliki 1 kaki ). Kaki seribu adalah ordo dari anggota hewan tak
bertulang belakang yang termasuk dalam filum arthropoda, kelas myriapoda.
Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah segmennys sekitar 25-100 dan jumlah
kakinya sebanyak ± 224 atau 112 pasang kaki (Muhlis, 2022), setiap segmennya
hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap abdomen memiliki 5 pasang kaki dan
dua pasang spirakel. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur.

B. Laron
Hewan laron atau rayap adalah serangga yang termasuk dalam ordo Isoptera.
Hewan laron termasuk dalam kingdom: Animalia (Hewan), Phylum: Arthropoda
(Arthropoda), Class: Insecta (Serangga), Order: Blattodea (sebelumnya Isoptera),
Infraorder: Isoptera (Rayap), Family: Berbagai keluarga, beberapa yang umum
adalah Rhinotermitidae, Termitidae, Kalotermitidae dan termasuk dalam Genus
dan Spesies: Banyak genus dan spesies yang berbeda, bergantung pada jenis
rayap tertentu.
Rayap memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai dekomposer kayu dan
bahan organik lainnya, namun mereka juga dapat menjadi hama yang merusak
struktur kayu dalam bangunan.
Adapun karakteristik laron adalah morfologi laron memiliki tubuh yang lunak,
berwarna putih hingga krem, dengan ukuran yang bervariasi tergantung pada
kastanya. Rayap pekerja dan prajurit biasanya tidak memiliki sayap, sedangkan

1
rayap reproduktif (alates) memiliki sayap dan sering ditemukan terbang pada saat
musim kawin. Kepala rayap prajurit memiliki rahang yang kuat untuk pertahanan.
Peran dalam ekosistem laron adalah dekomposer penting yang membantu
mengurai bahan organik seperti kayu mati, dedaunan, dan kotoran hewan. Proses
ini melepaskan nutrisi kembali ke tanah, yang penting untuk kesuburan tanah dan
kesehatan ekosistem.

C. Cicak
Cicak atau cecak adalah hewan bertulang belakang atau reptil yang biasanya
merayap di dinding. Cicak berwarna abu-abu akan tetapi adapula yang berwarna
coklat kehitam-hitaman. Cicak biasannya berukuran sekitar 10cm. Cicak
termasuk kedalam suku gekkonidae. Cicak biasanya memangsa serangga terutama
nyamuk, biasanya cicak hidup di dinding tetapi ketika di alam obebas cicak
biasanya hidup di tempat-tempat yang teduh. Cicak termasuk dalam kerajaan
animalia, kelas reptilia, ordo squamata.

D. Lintah
Lintah adalah kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas (annelida) yang
berbadan pipih serta memiliki alat penghisap darah di ujung kepala dan di ujung
ekornya. Sekitar 3 per 4 spesies lintah hidup sebagai parasit yang menghisab
darah inanganya sedangkan sisanya merupakan pemangsa secara taksonomi,
hewan ini di kelompokan sebagai sub kelas hirudinea. Kebanyakan lintah hidup
di habitat air tawar, sementara sebagian kecil hidup di darat atau di air laut.
Spesies yang paling umum dikenal di antaranya adalah lintah medis (hirudo
medicinalis) yang bersifat hematofagos (pemakan darah). Spesies ini meletakkan
penghisapnya di tubuh inang, lalu mengeluarkan senyawa peptida bernama
hirudin yang berfungsi untuk mencegah menggumpalan darah sebelum
menghisapnya.

E. Cacing
Cacing adalah sebutan bagi hewan bilateral yang biasanya memiliki tubuh
seperti tabung silindris yang panjang, tidak memiliki ekstremitas, dan tidak
memiliki mata (tidak selalu), cacing biasanya disebut hewan intervebrata yang
mencakup anelida ( cacing tanah dan polychaeta yang hidup di perairan),
nematoda (cacing gelang, platyhelminthes(cacing pipih), nemertea laut,
chaetognatha laut(cacing panah), cacing priapulida, dan termasuk serangga seperti
belatung.
Cacing termasuk kedalam kerajaan animalia, kelas oligochaeta, ordo
megadrilacea.

2
F. Kodok
Kodok sawah adalah amfibi yang banyak hidup di sawah-sawah, rawa, parid,
nama ilmianya fejervaria cancrivora, dan dalam bahasa inggris dikenal dengan
marsh frog, rice-field frog atau crab- eating frog.
Kodok termasuk dalam kerajaan animalia, kelas amphibia, ordo anura, speies
f.cacrivora. Ukuran kodok jantan dewasa sekitar 70-80mm, namun yang terbesar
biasanya sampai dengan 120mm.
Siklus hidup kodok dimulai dari beberapa fase yaitu:
a. Telur
Katak dewasa berkembng biak dengan cara ovipar, atau bertelur. Telur-
telur tersebut ditempelkan pada tumbuhan di dalam air atau pada pohon-
pohon lembab. Setelah 21 hari, telur-telur tersebut akan berubah menjadi
berudu atau kecebong.
b. Kecebong
Kecebong memiliki mulut dan ekor yang panjang, serta insang untuk
berbafas seperti ikan. Kecbong tidak memiliki kaki, tetapi dalam beberapa
minggu mereka mulai mengembangkan paru-paru untuk bernafas di darat.
c. Berudu 4 kaki
d. Kodok muda
e. Kodok dewasa

3
BAB II
OBJEK PENGAMATAN
2.1 Objek Pengamatan
 Hewan kaki seribu
 Laron
 Cicak
 Lintah
 Cacing
 Kodok
2.2 Alat dan Bahan
 Ranting
 Lampu
 Laser
 Garam
 Air

2.3 Langkah Praktikum


a. Langkah peraktikum pada hewan kaki seribu
 Siapkan hewan kaki seribu dan juga ranting
 Sentuh kaki seribu dengan ranting
 Amati tingkah laku kaki seribu ketika di sentuh
menggunakan ranting
b. Langkah praktikum pada hewan laron
 Lakukan pengamatan di tempat yang gelap atau pada
malam hari
 Nyalakan lampu
 Laron akan datang dengan sendirinya dengan cara
berkelompok
 Amati tingkah laku karon
c. Langkah praktikum pada hewan cicak
 Nyalakan laser yang sinarnya tertuju atau mengarah pada
cicak lalu amati tingkah laku pada cicak
d. Langkah praktikum pada hewan lintah
 Siapkan lintah dan garan
 Taburkan garam ke tubuh lintah
 Amati tingkah laku dari lintah sebelum ditaburi garam dan
sesudah di taburi garam

4
e. Langkah praktikum pada hewan cacing
 Siapkan larutkan garam
 Tuangkan larutan garam ke tanah yang lembab
 Amati tanah yang di tuangkan larutan garam
f. Langkah praktikum pada hewan kodok
 Siapkan 2 kodok
 1 kodok didalam air dan 1 kodok di darat
 Amati tingkah laku dari kedua kodok tersebut

5
BAB III

PEMBAHASAN

3. 1........................................................... Tingkah laku pada hewan kaki seribu

Gambar kaki seribu sebelum disentuh gambar hewan kaki seribu setelah
Menggunakan ranting di sentuh dengan ranting

Hewan kaki seribu setelah di sentuh menggunakan ranting menggulung tubuhnya


ini adalah prilaku hewan kaki seribu ketika merasa terancam dan juga untuk melindungi
bagian lunak pada bagian bawah tubuh kaki seribu.

3. 2.................................................................... Tingkah laku pada hewan laron

Gambar laron mengelilingi cahaya

Laron mengelilingi cahaya untuk menghangatkan tubuhnya setelah keluar


dari sarangnya yang lembab. Laron terbang keluar dari sarangnya ke tempat yang
terang untuk menghindari predator dan untuk kawin dan membentuk koloni baru
selama massa berkembangbiak.

6
3. 3.................................................................... Tingkah laku pada hewan cicak

gambar cicak mengejar cahaya laser

Cicak mengikuti cahaya laser karena mungkin mereka mengia itu dakah serangga
kecil yang bisa di makan. Cahaya dari laser menarik perhatian cicak karena pergerakan
dari sinar lasser sama seperti perrgerakan serangga kecil, sehingga mereka akan
mengikuti cahaya laser tersebut dengan haraoan bisa menangkapnya.

3. 4................................................................... Tingkah laku pada hewan lintah

Lintah tidak bisa melewati area yang ditaburi garam karena garam menyebabkan
dehidrassi pada tubuh mereka. Lintah memiliki tubuh yang sebagian besar terdiri dari air.
ketika lintah melewati area garam tubuh mereka akan mengeluarkan air untuk mencoba
menyeimbangkan konosentrasi garam disekitarnya, hal ini meyebabkan lintah banyak
kehilangan cairan sehingga mengalami dehidrasi yang menyebabkan mereka mati.

3. 5.................................................................. Tingkah laku pada hewan cacing

7
Gambar cacing disirami air garam

Cacing tanah keluar dari tanah ketika disirami air garam karena reaksi fisiologis
mereka terhadap salinitas tinggi. Garam meyebabkan iritasi pada kulit cacing tanah, rasa
iritasi ini memaksa cacing tanah untuk bergerak menjauh dari sumber iritasi. Proses ini
cukup stres bagi cacing tanah dan bisa mematikan jika mereka tidak bisa mnemukan
lingkungan yang sesuai dengan cepat.

3. 6................................................................... Tingkah laku pada hewan kodok

Kodok di darat

Ketika berada di air kodok kawin dan berkembang biak dan menruh telur
mereka di tanaman yang berada di dalam air yang kemudian setelah 21 hari akan berubah
menjadi berudu, sedangkan untuk mencari makanan mereka akan kedarat.

8
BAB IV
KESIMPULAN

Laporan ini mengamati perilaku adaftif dari beberapa jenis hewan; kaki seribu,
laron, cicak, lintah, cacingtanah, dan kodok. Setiap hewan menunjukanrespon perilaku
yang pesifik terhadap rangsangan dari luar, yang memmbantu mereka baeradaftasi dan
bertahan hidup dilingkungan mereka. Kaki seribu menggulung tubuhnya mekanisme
pertahanan saat merasa terancam. Laron terrtarik pada cahaya yang membantu mereka
menghindari predator dan menemukan pasanganya. Cicak tertarik pada cahay laser,
kemungkinan mengira itu adalah mangsa. Lintah tidak dapat melewati garam karena
dehidrasi. Cacing tanah keluar dari tanah saat terkena air garam karena iritasi pada
kulitnya. Kodok berkembangbiak di air tetapi mencari makan didarat. Secara
keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bagaimana adaptasi perilaku membantu hewan
bertahan dan berfungsi dalam ekosistem mereka.

DAFTAR FUSTAKA
9
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Manfaat Terapi Lintah diakses pada 18 juli 2024.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/294/manfaat-terapi-lintah#:~:text=Lintah%20adalah
%20kelompok%20hewan%20dalam,inangnya%2C%20sedangkan%20sisanya%20merupakan
%20pemangsa
Wikipedia Bahasa Indonesia. (2023,juli2 27).Kaki Seribu Diakses pada 18 juli 2024.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kaki_seribu
Wikipedia Bahasa Indonesia.(2024,Maret 21). cecak Diakses pada 18 Juli 2024.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/cecak
Wikipedia Bahasa Indonesia (2024, Maret 24) Diakses 18 Juli 2024.
https://id.mwikipedia.org/wiki/cacing_tanah
Wikipedia Bahasa Indonesia 2023, feberuari 2). Kodoko Sawah. Diakses 18 Juli 2024.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kodok_sawah

10

Anda mungkin juga menyukai