Modul Ajar Berdiferensiasi Fase B Kelas 4 - Tri Yuliani
Modul Ajar Berdiferensiasi Fase B Kelas 4 - Tri Yuliani
Modul Ajar Berdiferensiasi Fase B Kelas 4 - Tri Yuliani
KURIKULUM MERDEKA
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
KOMPONEN INTI
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
⚫ Setelah menyimak video pembelajaran, peserta didik mampu memahami definisi
siklus air secara tepat.
⚫ Setelah menyimak video, peserta didik mampu mengidentifikasi tahapan siklus air.
⚫ Setelah menyimak video, peserta didik mampu mengidentifikasi macam-macam
siklus air
⚫ Setelah menyimak video, peserta didik mampu mengidentifikasi tindakan manusia
yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan siklus air di bumi secara tepat.
⚫ Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik mampu menyajikan gambar
urutan siklus air secara urut.
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memamhami materi siklus air.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
⚫ Anak-anak, bagaimanakah cuaca hari ini? (Cerah atau hujan)
⚫ Apa yang kalian ketahui tentang hujan?
⚫ Lalu, bagaimana hujan dapat turun ke bumi?
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan 1. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan menjawab
(10 menit) salam dari guru yang dipimpin oleh ketua kelas.((Beriman dan
bertaqwa Kepada Tuhan YME)
2. Peserta didik bersama guru melakukan kegiatan presensi.
3. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu “Sorak Sorak
Bergembira” dan mempraktikkan “Tepuk semangat” untuk
menumbuhkan semangat belajar.
4. Guru memberikan kegiatan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan :
⚫ Anak-anak, bagaimanakah cuaca hari ini? (Cerah atau hujan)
⚫ Apa yang kalian ketahui tentang hujan?
⚫ Lalu, bagaimana hujan dapat turun ke bumi?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
https://www.youtube.com/watch?v=UxKcan1DGIA&t=53s
L. ASESMEN
1. Pengetahuan
Teknik : Tes tertulis.
Instrumen : Jawab singkat
2. Keterampilan
Teknik : NON TES
Instrumen : Rubrik penilaian.
Alat : Lembar kerja
3. Sikap
Teknik : NON TES
Instrumen : Format Penilaian Sikap
Alat : Lembar Observasi
O. DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Amalia, dkk. 2021. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD Kelas
IV. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fitri, Amalia, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD Kelas IV. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Zakiya Kiki. 2024.Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Hidrologi.Artikel
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/siklus-air-definisi-proses-dan-jenis-siklus-
hidrologi, diakses pada 16 Juni 2024.
Lampiran :
1. Bahan ajar
2. Media pembelajaran
3. LKPD
4. Kisi – kisi penilaian dan instrument penilaian
BAHAN AJAR
SIKLUS AIR
Sumber: Bobo.id.2023
Air berubah bentuk dari uap ke cairan dan padat, berpindah antara atmosfer, daratan, dan lautan
melalui berbagai tahapan. Proses dan tahapan tersebut akan berulang terus-menerus, sehingga air
yang ada di bumi terus berputar dan tidak akan habis. Berikut beberapa tahapan yang terdapat
dalam silus air.
1. Evaporasi
Tahap pertama siklus air terjadi ketika energi matahari menyebabkan air dari lautan, sungai, dan
danau menguap ke atmosfer. Proses ini juga melibatkan penguapan dari permukaan tumbuhan dan
tanah. Pada prinsipnya, keduanya sama karena merupakan proses perubahan zat cair menjadi gas
yang akan berkumpul di atmosfer.
2. Kondensasi
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah
pengembunan, yang merupakan kebalikan dari evaporasi atau penguapan. Pada siklus hidrologi,
kondensasi terjadi di atmosfer akibat perubahan suhu dan tekanan. Akibat adanya kondensasi, air
akan berkumpul membentuk awan hitam yang siap turun sebagai hujan ketika mencapai titik jenuh.
3. Presipitasi
Ketika awan jenuh dengan tetesan air, presipitasi terjadi. Presipitasi dapat berupa hujan, salju, hujan
es, atau embun beku. Air jatuh ke permukaan bumi, dan lantas mengisi sungai, danau, dan akhirnya
lautan. Semakin banyak uap air yang terbentuk di atmosfer, maka tetesan air yang ada di awan
akan semakin banyak dan semakin berat. Ketika awan tidak mampu menampung banyaknya air
yang terbentuk, air tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk hujan.
4. Infiltrasi
Sebagian air yang mencapai permukaan bumi akan meresap ke dalam tanah melalui proses yang
disebut infiltrasi. Air yang meresap ini akan menjadi sumber air tanah atau mengalir ke sungai dan
akhirnya ke lautan.
5. Transpirasi
Proses tumbuhan menyerap air melalui akar dan mengeluarkan uap air melalui stomata pada daun
disebut transpirasi. Proses ini membantu mempertahankan keseimbangan siklus air.
Siklus air atau siklus hujan dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan panjang dan lama proses
pergerakan molekul air. Di bawah ini dijelaskan mengenai tiga macam siklus air.
1. Siklus Pendek
Siklus air pendek diawali dari evaporasi air laut ke atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan
mengalami kondensasi yang akan membentuk awan. Awan yang tak mampu menahan beban air
akan mengalami presipitasi dan terjadi hujan, sehingga air jatuh kembali ke laut.
2. Siklus Sedang
Seperti yang terjadi pada siklus pendek, siklus sedang terjadi ketika air laut menguap. Yang
membedakan, dalam siklus sedang uap air akan terbawa oleh angin menuju daratan. Di ketinggian
tertentu, uap air mengalami proses kondensasi menjadi awan.
Awan kemudian menjadi hujan yang jatuh di daratan, meresap ke dalam tanah, sebagian akan
diserap oleh akar tumbuhan, sebagian lagi akan terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan
parit. Air akan melewati berbagai macam saluran air yang akan membawanya kembali berakhir ke
laut.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang diawali dengan evaporasi dan kondensasi air laut. Awan yang terbentuk dibawa oleh
angin ke tempat yang lebih tinggi di area daratan. Nah, awan yang terbentuk tadi bergabung
dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau dan sungai serta transpirasi tumbuhan. Karena
dipengaruhi oleh ketinggian tempat, uap air mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi
salju sehingga terjadilah hujan salju saat musim dingin dan juga membentuk bongkahan es di
pegunungan tinggi.
Bongkahan es di pegunungan akan meluncur ke tempat lebih rendah akibat gaya gravitasi.
Bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi ini disebut gletser. Akibat terkena suhu yang
tinggi, gletser kemudian mencair dan mengalir melalui perairan darat yang akan kembali ke laut.
Dampak Kegiatan Manusia terhadap Siklus
Kegiatan manusia memiliki dampak signifikan terhadap siklus air di bumi. Deforestasi dan urbanisasi,
misalnya, mengurangi tutupan vegetasi yang menghasilkan penguapan sehingga jumlah uap air yang
masuk ke atmosfer berkurang. Beberapa dampak yang cukup kentara adalah sebagai berikut.
Efek rumah kaca adalah fenomena yang mana gas-gas seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
dan uap air menangkap radiasi panas dari permukaan bumi dan mempertahankannya di atmosfer.
Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, telah meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Akibatnya adalah peningkatan suhu global, yang berdampak
pada siklus air.
Peningkatan suhu global menyebabkan penguapan yang lebih cepat dari permukaan laut, dan seiring
dengan itu, konsentrasi uap air di atmosfer meningkat. Akibatnya, pola curah hujan di berbagai
wilayah berubah. Beberapa daerah mengalami kekeringan yang parah, sedangkan yang lain
menghadapi banjir yang lebih sering dan intens. Perubahan ini memengaruhi siklus air lokal dan
menyebabkan ketidakseimbangan distribusi air di berbagai tempat.
2. Hujan Asam
Hujan asam terjadi ketika gas-gas seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) bereaksi
dengan uap air di atmosfer, membentuk senyawa seperti asam sulfat dan asam nitrat. Emisi dari
pembakaran batu bara, kendaraan bermotor, dan pabrik kimia merupakan sumber utama polutan
ini.
Hujan asam yang jatuh ke tanah dapat merusak ekosistem air tawar dan lingkungan terestrial. Air
yang tercemar dengan asam memiliki pH rendah, yang berdampak buruk pada organisme akuatik
seperti ikan, katak, dan plankton. Selain itu, hujan asam juga merusak tanaman, merusak daun dan
menghambat pertumbuhan. Hal ini mengganggu siklus air karena ekosistem yang terpengaruh tidak
dapat berfungsi secara normal.
3. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi ketika limbah manusia, termasuk limbah industri dan domestik, mencemari
sumber air seperti sungai, danau, dan laut. Limbah ini mengandung bahan kimia beracun, logam
berat, dan nutrien berlebih seperti nitrogen dan fosfor. Akibatnya, kualitas air menurun dan
mengganggu siklus air alami.
Pencemaran air memiliki dampak yang luas. Organisme akuatik dan ekosistem air tawar
Jika manusia menebang hutan secara liar, maka siklus air dapat terganggu.
Sebab, hutan menjadi gundul dan tidak bisa menyerap air. Ini membuat air
hujan akan langsung turun ke tanah..Tanah pun tidak mampu menahan air
sehingga banjir bisa melanda wilayah tanpa pepohonan itu.
Menggunakan air secara berlebihan ternyata juga bsia mengganggu siklus air.
Sebab, air bersih berasal dari bawah tanah. Jika diambil secara berlebihan, tentu
saja penguapan air dari tanah akan berkurang. Hal inilah yang dapat
mengurangi curah hujan. Tak hanya itu saja, penggunaan air berlebihan juga
dapat memicu penurunan permukaan tanah yang kemudian bisa ditelan tinggi
permukaan air laut.
A. CAPAIAN UMUM
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga
ketersediaan air.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan mendemonstrasikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
⚫ Laptop
⚫ LCD/Proyektor
⚫ Speaker
F. BENTUK MEDIA
https://www.youtube.com/watch?v=CQQimP4leRk
https://www.youtube.com/watch?v=UxKcan1DGIA&t=53s
KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1.
2.
3.
Fase/Kelas : B/4
Mata Pelajaran : IPAS
Ruang Lingkup : Bumi dan Alam Semesta
Topik : Siklus Air
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mendeskripsikan dan mendemonstrasikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
C. LANGKAH-LANGKAH
1. Diskusikan dengan kelompokmu, apa yang dimaksud dengan siklus air atau siklus
hidrologi?
Jawaban :…………………………………………………………………………..
….………………………………………………………………………………..…
….………………………………………………………………………………….
2. Perhatikan gambar siklus air berikut!
Berdasarkan definisi siklus air yang telah kalian temukan , sebutkan dan jelaskan
tahapan-tahapan siklus air pada gambar di bawah ini dengan melengkapi
tabel di bawah gambar!
3. Gambarlah 5 urutan siklus air pada kertas yang telah disediakan oleh guru sesuai
dengan kesepakatan kelompok.
FORMAT PERENCANAAN PENILAIAN
Fase/Kelas : B/4
Mata Pelajaran : IPAS
Ruang Lingkup : Bumi dan Alam Semesta
Topik : Siklus Air
memahami definisi mampu memahami definisi Tes tertulis Soal evaluasi, kunci
siklus air secara tepat. siklus air secara tepat. jawaban, rubrik
penilaian
mengidentifikasi mampu mengidentifikasi Tes tertulis Soal evaluasi, kunci
tahapan siklus air. tahapan siklus air. jawaban, rubrik
penilaian
mengidentifikasi mampu mengidentifikasi Tes tertulis Soal evaluasi, kunci
macam-macam siklus macam-macam siklus air jawaban, rubrik
air penilaian
mengidentifikasi Mampu menganalisis Tes tertulis Soal evaluasi, kunci
tindakan manusia yang pengaruh siklus air bagi jawaban, rubrik
berdampak negatif keberlangsungan makhluk penilaian
terhadap hidup.
keberlangsungan siklus
air di bumi
menyajikan gambar mampu menyajikan Produk Rubrik penilaian
urutan siklus air gambar urutan siklus air
secara urut.
1. PENILAIAN PENGETAHUAN
Keterangan :
Skor Maksimal : 20
Setiap jawaban benar skor : 4
2. PENILAIAN SIKAP
Lembar Penilaian Sikap Sosial
No. Nama Siswa Perilaku yang diamati Jml.
Gotong Royong Bernalar Kritis Skor
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan :
Skor maksimal : 32
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Aspek Kriteria
Penilaian Sangat Baik(4) Baik(3) Cukup(2) Kurang(1)
Gotong Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum Siswa belum
Royong bekerja sama bekerja sama bisa bekerja bisa bekerja
dengan baik dengan baik sama dengan sama dengan
dalam dalam baik dalam baik dalam
penyelesaian penyelesaian penyelesaian penyelesaian
masalah dan masalah akan tetapi masalah dan masalah dan
sangat kompak belum kompak belum kompak tidak kompak
Bernalar Siswa dapat Siswa dapat Siswa belum Siswa belum
Kritis menjelaskan menjelaskan dapat dapat
alasan yang alasan yang menjelaskan menjelaskan
relevan dalam relevan dalam alasan yang alasan yang
penyelesaian penyelesaian relevan dalam relevan dalam
masalah dan masalah dan penyelesaian penyelesaian
pengambilan pengambilan masalah dan masalah dan
keputusan keputusan pengambilan pengambilan
dengan tepat dengan kurang tepat keputusan keputusan
kurang tepat tidak tepat
3. PENILAIAN KETERAMPILAN
Keterangan :
Skor maksimal : 16