Khalifah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Khalifah yang memimpin Bani Abbasiyah:

TI
Tahun
DA nama Khalifah
Kepemimpinan
K
1. Abu Abbas As-Saffah 132-136 H/749-754 M
2. Abu Ja'far al-Mansur 136-158 H/750-775 M
3. Abu Abdullah Muhammad 158-169 H/775-785 M
4. Abu Muhammad Musa al-Hadi 169-170 H/785-786 M
5. Abu Ja'far Harun ar-Rasyid 170-193 H/786-809 M
6. Abu Musa Muhammad Al-Amin 193-198 H/ 809-813 M
7. Abu Ja'far Abdullah Al-Ma'mun 198-201 H/ 813-817 M
8. Ibrahim bin al-Mahdi di Bagdad (201-203 H/813-819 M)
9. Abu Ishaq Muhammad (218-227 H/833-842 M)
10. Abu Ja'far Harun Al-Watsiq (227-232 H/ 842-847 M)
11. Abul Fadl Ja'far Al-Mutawakkil (227-232 H/ 842-847 M)
12. Abu Ja'far Muhammad (247-248 H/861-862 M)
13. Abu Abbas Ahmad Al-Musta'in (248-252 H/862-866 M)
14. Abu Abdullah Muhammad (252-255 H-866-869 M)
15. Abu Ishaq Muhammad (255-256 H/869-870 M)
16. Abu Al-Abbas Ahmad (256-279 H/870-892 M
17. Abu Al-Abbas Ahmad (279-289 H/892-902 M)
18. Abu Muhammad Ali al-Muktafi (289-295 H/902-908 M
19. Abu Fadl Ja'far Al-Muqtadir (295-320 H/908-932 M
20. Abu Mansur Muhammad (320-322 H/ 932-934 M)
21. Abu Al-Abbas Ahmad Ar-Radhi (322-329 H/934-940 M
22. Abu Al-Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi (329-333 H/940-944 M
23. Abu Al-Qasim Abdullah (333-334 H/944-946 M
24. Abu Al-Qasim al-Fadl Al-Mu'thi (334-363 H/946-974 M
25. Abu Al-Fadl Abdul Karim At-Tha'i (363-381 H/974-991 M
26. Abu Al-Abbas Ahmad Al-Qadir (381-422 H/ 91-1031 M)
27. Abu Ja'far Abdullah Al-Qa'im (422-467H/1031-1075 M
28. Abu Al-Qasim Abdullah (467-487H/1075-1094 M
29. Abu Al-Abbas Ahmad (487-512H/1094-1118M
30. Abu Mansur Al-Fadl (512-529H/1118-1135M)
31. Abu Ja'far al-Mansur Ar-Rasyid (529-53 H/1135-1136 M
32. Abu Abdullah Muhammad 530-555 H/ 1136-1160 M
33. Abu Al-Muzaffar Al-Mustanjid (555-566H/1160-1170 M
34. Abu Muhammad Al Hasan (566-575H/1170-1180 M
35. Abu Al-Abbas Ahmad An-Nashir (575-622H/1180-1225 M
36. Abu Nashr Muhammad Az-Zahir (622-623H/1225-1226 M
37. Abu Ja'far Al-Mansur (623-640H/1226-1242 M
38. Abu Ahmad Abdullah (640-656H/1242-1258M)

1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Abbasiyah


1. Ilmu Tafsir
Diantara karya besar tafsir adalah Al-Farra' yang merupakan karya tafsir pertama yang disesuaikan
dengan sistematika Al-Qur'an. Kemudian muncul At-Tabari yang menyusun kumpulan tafsir dari tokoh-
tokoh sebelumnya. Kemudian muncul kelompok ulama yang menafsirkan Al-Quran secara rasional,
seperti Tafsir Al-Jahiz.
2. Ilmu Hadits
Di antara kitab-kitab hadis yang berhasil disusun adalah kitab hadis “Kutub as-Sittah” yang disusun
oleh enam ulama hadis yaitu Imam Muslim (wafat 261 H), Imam Bukhori (wafat 256 H), Imam Turmudzi
(wafat 279 H) , Ibnu Majjah (meninggal 273 H), Imam Nasa'i (meninggal 303 H), Abu Daud (meninggal
275 H).
3. Ilmu Kalam
Sekte Mu'tazilah dijadikan sekte resmi pemerintahan Bani Abbas. Peranan ilmu kalam pada masa itu
sangat besar untuk membela Islam dari pemikiran Yahudi dan Nasrani. Diantara ulama terkenal tersebut
adalah Abu Huzail al-Allaf (meninggal tahun 235 H), An-Nazzam (meninggal tahun 835 H), Bisri Ibnu
Mu'tamir, Abu Ishaq Ibrahim dan Amru bin Ubaid.
4. Ilmu Fiqih
Di antara kebanggan pemerintahan Abbasiyah adalah adanya empat ulama fiqih yang terkenal pada
masa itu hingga sekarang, yaitu Imam Abu Hanifah (wafat 129 H), Imam Malik (wafat 179 H), Imam Syafi'i
(wafat 204 H) dan Imam Ahmad bin Hambal (wafat 241 H). Pemikiran Islam pada masa itu sudah sangat
maju, terbukti dengan lahirnya ulama-ulama terkenal dan kitab-kitab terkenal, seperti Al-Muwatta', Al-
Kharaj, dan Al-Mustasfa.
5. tasawuf
Ilmu ini tersebar ke seluruh negeri-negeri Islam di wilayah Abbasiyah yang dibawa oleh para sufi
terkemuka, seperti: (1) Abu Kasim Abdul Karim bin Hawzin al Qusairi (meninggal tahun 465 H), yang
kitabnya terkenal adalah Ar-Risala al-Qusyairiyah. (2) Abu Haffas Umar bin Muhammad Sahabuddin
(meninggal 11 632 H), kitabnya yang terkenal adalah Awariful Ma'arif. (3) Imam al Ghazali (wafat tahun
502 H), kitabnya yang terkenal adalah Ihya ‘Ulumuddin.
6. Filsafat
Filsafat berkembang pesat pada masa Daulah Abbasiyah khususnya pada masa Al-Ma'mun dan
Harun Al-Rasyid karena pada masa itu buku-buku filsafat khususnya bahasa Yunani telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab. Para ilmuwan muslim tidak mengambil filsafat Yunani secara keseluruhan, namun
melakukan perubahan untuk menyesuaikannya dengan ajaran Islam, sehingga menjadi filsafat Islam.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pada saat itu adalah;
a. Ilmu kedokteran
b. Kimia
c. Ilmu astronomi
d. Ilmu matematika

2. Kemunduran Bani Abbasiyah


Faktor-faktor penyebab kemunduran Bani Abbasiyah antara lain sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal yang membuat Daulah Abbasiyah lemah dan kemudian hancur antara lain:
1. Terjadi persaingan tidak sehat antar beberapa bangsa yang tergabung dalam Daulah Abbasiyah,
khususnya Arab, Persia dan Turki.
Terjadi perbedaan pendapat antar kelompok pemikiran agama yang ada, hingga berkembang menjadi
pertumpahan darah.
2. Munculnya dinasti-dinasti kecil akibat perpecahan sosial yang berkepanjangan.
3. Terakhir, terjadi kemerosotan tingkat perekonomian akibat benturan politik.
b. Faktor eksternal
Selain faktor internal, ada pula faktor eksternal yang membawa nasib dinasti ini di ambang kehancuran
total.
1. Perang salib
2. Serangan bangsa Mongol

A. Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Bani Umayyah di Andalusia


1. Sejarah Berdirinya Bani Umayyah
Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Islam yang memerintah Semenanjung Iberia antara abad
ke-8 dan ke-12. Ada 2 faktor utama yang diidentifikasi sebagai penyebab masuknya Islam di Andalusia.
Pertama , faktor internal yaitu kemauan kuat para penguasa Islam untuk mengembangkan dan
membebaskannya menjadi wilayah Islam. Dalam proses penaklukan Spanyol ada tiga pahlawan Islam yang bisa
dikatakan paling berjasa, yaitu Tharif bin Malik, Tariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair.
Kedua , faktor eksternal yaitu kondisi yang ada di dalam Spanyol sendiri.

2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia


Pemerintahan Imarah Cordoba yang merupakan sisa Dinasti Bani Umayyah berubah status menjadi
pemerintahan Kekhalifahan Cordoba pada tahun 929 Masehi. Perubahan status kekuasaan ini terjadi pada saat
Cordoba berada di bawah kepemimpinan Abdurrahman III.
Dinasti Bani Umayyah di Andalusia kemudian dipimpin oleh beberapa penguasa besar pada masa
pemerintahannya, dan secara umum terdapat 3 pemimpin yang sangat menonjol diantara pemimpin lainnya yaitu
Abdurrahman yang memerintah pada tahun 931 M hingga tahun 961 M, Al Hakam II yang memerintah pada
tahun 961 M. sampai tahun 976 M, dan Hisyam II yang memerintah dari tahun 976 M sampai tahun 1009 M.

3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Bani Umayyah di Andalusia


Di antara kemajuan yang bahkan mempengaruhi Eropa adalah:
a. Filsafat
Karya filosofis utamanya adalah “Tahafut al-Tahafut.” Kajian filsafat mulai berkembang pada abad ke 9
M pada masa pemerintahan penguasa Bani Umayyah ke 5 yaitu Muhammad Ibnu al-Rahman (832-886).
b. Ilmu kedokteran
Spanyol yang membentuk satuan kebudayaan juga melahirkan ahli-ahli kedokteran, seperti Ibnu Rusyd
dan Ibnu Juljul. Selain sebagai seorang dokter, Ibnu Juljul juga dikenal sebagai seorang filosof. Abu Qasim
al-Zanrawi, yang namanya dilatinkan sebagai Abulcasim dari barat, adalah seorang ahli bedah hebat. Ia
mengembangkan ilmunya pada masa pemerintahan Abdurrahman al-Nasir. Ia dikenal sebagai pionir dalam
ilmu mengidentifikasi penyakit diagnostik, metode penyembuhan dan pembedahan. Dia juga seorang dokter
gigi. Ibnu Khatib dan Ibnu Khatima, keduanya ahli penyakit kolera dan mata.
c. Astronomi
Dalam bidang astronomi, dapat dikatakan bahwa sosok tersebut adalah Abu Ma’syar. Ia dikenal sebagai
astronom yang sangat terkenal. Ia percaya akan pengaruh bintang pada dasar-dasar kehidupan manusia,
mengenai kelahiran dan kematian. Al-Majriti juga seorang ahli astronomi, serta ahli dalam bidang aritmatika,
kedokteran, dan kimia.
d. Matematika
Dalam bidang matematika yang berkembang pada saat itu adalah perhitungan. Terkadang kita
menganggap nilai nol itu tidak begitu penting, namun para ahli matematika muslim, nol adalah bagian dari
angka, sehingga mereka menemukan angka nol dalam perhitungan. Hal ini dikemukakan oleh seorang ahli
matematika bahwa angka nol akan memudahkan penggunaan angka jika dibandingkan dengan angka
Romawi yang digunakan di dunia Kristen pada saat itu.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa dan sastra telah menjadi bahasa administrasi pemerintahan Islam di Spanyol, khususnya di
Cordova. Hal ini dapat diterima oleh umat Islam dan non-Muslim. Faktanya, penduduk asli Spanyol lebih
mengutamakan bahasa ibunya. Banyak dari mereka juga ahli dan mahir berbahasa Arab, baik kemampuan
berbicara maupun tata bahasanya.
f) Sejarah dan Geografi
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam barat banyak melahirkan pemikir terkenal, Ibnu Jubair
dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negara-negara Muslim di Mediterania dan Sisilia dan Ibnu
Batuthah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibnu Khatib (1317-1374 M)
menyusun sejarah Granada, sedangkan Ibnu Khaldun dari Tunisia merumuskan filsafat sejarah. Semua
sejarawan di atas tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika.

4. Kemunduran Bani Umayyah di Andalusia


Kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia mengalami kemunduran karena berbagai faktor, yaitu:
1. Konflik antara Islam dan Kristen.
2. Tidak ada ideologi pemersatu.
3. Krisis ekonomi.
4. Sistem transfer daya yang tidak jelas.
Peradaban Islam di Spanyol kesulitan meminta bantuan kekuatan Islam di tempat lain, kecuali Afrika Utara

Anda mungkin juga menyukai