Konsep

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DAN TEORI KEPEMIMPINAN: DEFINISI, FUNGSI, DAN TIPE

KEPEMIMPINAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen

Dosen Pengampu:
RIKA SETYOWATI, S.Tr.Keb.,M.K.M

Disusun Oleh Kelompok 7:

NAMA NIM

RISKA PBB230013
SANDI AULIA PBB230017
LISTA PBB230021
NUR HIKMA PBB230019

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
MARET 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami,
kelompok 7, dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Konsep dan Teori
Kepemimpinan: Definisi, Fungsi, dan Tipe Kepemimpinan” untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi kepada penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Baubau, 19 Maret 2024

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Ruang Lingkup................................................................................................2

C. Maksud dan Tujuan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Konsep Kepemimpinan...................................................................................3

B. Teori Kepemimpinan.......................................................................................6

C. Fungsi Kepemimpinan dalam Manajemen dan Organisasi...........................10

D. Tipe dan Karakteristik Kepemimpinan.........................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................17

B. Saran..............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ahli sosiolog berpendapat bahwa orang yang paling tertutup akan
memengaruhi sepuluh ribu orang lainnya dalam masa hidupnya, mereka
menyimpulkan bahwa masing-masing orang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang lain. Itu berarti bahwa seseorang itu memimpin dalam beberapa bidang,
sementara di bidang lainnya mereka dipimpin. Kepemimpinan merupakan suatu
yang penting dalam sebuah organisasi ataupun wadah perkumpulan lainnya.
Dalam mengembangkan potensi kepemipinan, salah satunya adalah dengan
mengidentifikasi kualitas dan keterampilan yang menjadi ciri seorang pemimpin.

Secara sekilas dan sederhana kepemimpinan adalah kapabilitas memimpin


yang dimiliki oleh pimpinan. Pada dasarnya secara teoretik Kepemimpinan dapat
dilihat dari pengertian sempit dan luas, tinjauan ini memberikan efek proporsi
terhadap kekuasaan yang dimilikinya.

Kepemimpinan secara umum berarti kemampuan dan kesiapan yang


dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, dan bila perlu memaksa orang lain atau kelompok
agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Ketika pendekatan
kepemimpinan dilihat secara sempit maka proporsi kekuasaan yang dimilikinya
dapat dipersepsikan lebih kecil ketika kita melihat pengertian kepemimpinan
tersebut dalam pengertian luas. Baik dalam konsepsi formal maupun informal
bahwa kadar kekuasaan akan sangat bergantung pula proporsinya kepada cara
pandang kita terhadap kepemimpinan.

1
B. Ruang Lingkup

1. Apa yang Dimaksud dengan Kepemimpinan


2. Bagaimana Teori Kepemimpinan
3. Apa Fungsi Kepemimpinan dalam Manajemen dan Organisasi
4. Bagaimana Tipe dan Karakteristik Kepemimpinan

C. Maksud dan Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa yang Dimaksud dengan Kepemimpinan


2. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Kepemimpinan
3. Untuk Mengetahui Fungsi Kepemimpinan dalam Manajemen dan
Organisasi
4. Untuk Memahami Bagaimana Tipe dan Karakteristik
Kepemimpinan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan

Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep


kekuasaan. Dengan kekuasaan, pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi
perilaku para pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan yaitu
kekuasaan paksaan, legitimasi, keahlian, penghargaan, referensi, informasi clan
hubungan

Kepemimpinan dipahami dalam dua pengertian yaitu sebagai kekuatan


untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan hanyalah
sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan
sesuatu secara sukarela/sukacita. Ada bermacam-macam faktor yang dapat
menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas dlan bujukan.

Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba


mendefinisikan konsep kepemimpinan. Dalam definisi secara luas kepemimpinan
adalah meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi
interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa kepada para pengikutnya,
pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran tersebut,
memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan
kerjasama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.

Berikut akan dijelaskan mengenai definisi kepemimpinan menurut para ahli.

1. William G. Scott (1962)

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan yang


diselenggarakan dalam kelompok dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.

3
2. James M. Black (1961)

Kepemimpinan adalah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain


yang bersedia bekerja di bawah arahannya dalam kesatuan tim untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

3. Sutarto (1998:25)

Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan


mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Stoner

Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk


mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.

5. Hemhiel dan Coons (1957:7)

Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin


aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama
(shared goal).

6. Jacobs dan Jacques (1990:281)

Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif,


dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai sasaran.

7. Wahjosumidjo (1987:11)

Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri


seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian
(personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).
Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang
tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku
pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau
interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.

4
8. Wexley & Yuki (1977)

Kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih


berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku
mereka.

9. Georger R. Terry

Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk


bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.Pendapat lain, kepemimpinan
merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang.

10. Fiedler (1967)

Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-


individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok
orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
(Kurniawan, 2024)

Berdasarkan teori kepemimpinan yang telah dikemukakan oleh para ahli,


secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah seni mempengairuhi
dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan dan
kerjasama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi clan mengarahkan
tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kepemimpinan itu melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi
tertentu.

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok


untuk mencapai tujuan. Sumber pengaruh dapat secara formal atau tidak formal.
Pengaruh formal ada bila seorang pemimpin memiliki posisi manajerial di dalam
sebuah organisasi. Sedangkan sumber pengaruh tidak formal muncul di luar

5
stuktur organisasi formal. Dengan demikian seorang pemimpin dapat muncul dari
dalam organisasi atau karena ditunjuk secara formal.

Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relational concepl).


Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (para pengikut).
Apabila tidak ada pengikut, maka tidak ada pemimpin. Tersirat dalam definisi ini
adalah premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana
membangkitkan inspirasi clan berelasi dengan para pengikut mereka.

Kepemimpinan harus membujuk orang-orang lain untuk mengambil


tindakan. Pemimpin membujuk pengikutnya melalui berbagai cara, seperti
menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan),
penetapan sasaran, memberi imbalan clan hukum, restrukturisasi organisasi, clan
mengkomunikasikan visi.

Praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan


perasaan orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan
tertentu. Kepemimpinan menunjuk pada proses untuk membantu mengarahkan
clan memobilisasi orang atau ide-idenya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka pengertian pemimpin yang efektif


dalam hubungannya dengan bawahan adalah pemimpin yang mampu meyakinkan
mereka bahwa kepentingan pribadi dari bawahan adalah visi pemimpin, serta
mampu meyakinkan bahwa mereka mempunyai andil dalam
mengimplementasikannya.
(Syarifudin, 2004)

B. Teori Kepemimpinan

Beberapa telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya


seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara
berbagai teori mengenai lahirnya sosk pemimpin, ada tiga di antaranya yang
paling menonjol, yaitu :

6
1. Great Man Theory

Great Man Theory atau dikenal sebagai teori orang hebat, membuat
asumsi, bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan,
dibawa seseorang semenjak orang tersebut dilahirkan. Teori ini
berkembang sejak abad ke-19.

Meski tidak dapat diidentifikasi dengan suatu kajian ilmiah mengenai


karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan
sebagai pemimpin hebat, tetapi banyak orang mengakui bahwa hanya satu
orang diantara banyaknya individu, pasti memiliki ciri k has sebagai
pemimpin yang hebat.

2. Trait Theory

Trait Theory atau yang sering kita sebut sebagai teori sifat kepribadian
ini meyakini bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian
tertentu, akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan.

Hal ini dapat diartikan sebagai, kualitas kepribadian tertentu seperti


keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi,
fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya
dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini fokus terhadap analisis karakteristik mental,


fisik dan sosial guna mendapatkan lebih banyak pemahaman dan
pengetahuan tentang karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum
di antara para pemimpin.

3. Contingency Theory

Teori kontingensi atau yang berasal dari kata Contingency


Theory menganggap, bahwa tidak ada cara yang paling baik untuk

7
memimpin dan menyatakan, bahwa setiap gaya kepemimpinan harus
didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.

Atas dasar teori kontingensi ini, seseorang mungkin dapat berhasil


tampil dan memimpin dengan sangat efektif pada suatu kondisi, situasi
dan tempat tertentu, namun kinerja kepemimpinannya berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada, apabila pemimpin tersebut
dipindahkan ke situasi dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya
telah berubah pula.

Teori kontingensi atau Contingency Theory juga sering disebut dengan


teori kepemimpinan situasional.

4. Teori gaya dan perilaku

Teori kepemimpinan yang berdasar gaya dan perilaku disebut sebagai


kebalikan dari The Great Man Theory.

Teori berdasar gaya dan perilaku menyatakan, pemimpin hebat dibuat,


bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini fokus pada tindakan seorang
pemimpin. Bukan pada kualitas mental atau sifat atau karakter bawaan dari
orang tersebut.

Teori ini juga menyebutkan, seseorang dapat belajar dan berlatih untuk
menjadi pemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan pengamatan yang
baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif
merupakan hasil dari tiga keterampilan utama yang dimiliki oleh individu
yaitu keterampilan yang berupa keterampilan teknis, manusiawi, dan
konseptual.

5. Behavioral Theories

Behavioral theories merupakan reaksi atas Trait Theory, Teori


perilaku atau Behavioral Theories ini menghadirkan sudut pandang baru

8
mengenai kepemimpinan. Teori ini memberikan perhatian kepada perilaku
para pemimpin itu sendiri, daripada karakteristik mental, fisik, dan sosial
pemimpin tersebut. Teori ini menganggap, bahwa keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Selain
itu, teori ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah
kepemimpinan yang didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari.
(V, -)

6. Teori Genetis

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and
not made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa seseorang disebut
pemimpin karena ia dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan
bagaimanapun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi
pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdirnya telah
menetapkan ia menjadi pemimpin.

7. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”
maka penganut-penganut sosial menyatakan sebaliknya yaitu ”leaders are
made and not born”. Penganut teori ini berpendapat bahwa seorang akan
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

8. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-
pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut

9
bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan
segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat
dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun
demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan
untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

C. Fungsi Kepemimpinan dalam Manajemen dan Organisasi

Fungsi sosok yang memangku jabatan kepemimpinan di suatu organisasi


bukan hanya mengepalai, memimpin, atau memerintah kelompok untuk bekerja
sama mencapai tujuan tertentu. Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting
dalam sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi
tersebut.

Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:

1. Fungsi Administratif

Fungsi administratif dalam kepemimpinan mencakup tugas-tugas seperti


perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan. Pemimpin
harus merencanakan aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi, mengorganisasi struktur dan proses kerja,
mengendalikan pelaksanaan rencana, dan melakukan pengawasan untuk
memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Fungsi
administratif ini penting dalam menjalankan operasi sehari-hari dan mencapai
efisiensi dalam organisasi.

Jadi, fungsi administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi


di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.

2. Fungsi Sebagai Top Manajemen

Pemimpin sering kali merupakan bagian dari manajemen puncak atau top
manajemen dalam organisasi. Fungsi ini melibatkan pengambilan keputusan

10
strategis, penentuan visi dan arah organisasi, serta pembuatan kebijakan yang
berdampak jangka panjang.

Top manajemen memainkan peran penting dalam menentukan rencana


jangka panjang dan mengarahkan organisasi menuju tujuan-tujuan
strategisnya. Ini termasuk membuat keputusan penting tentang alokasi sumber
daya dan fokus strategis organisasi.

Selain dua aspek fungsi manajemen di atas, Dalam


bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi menyebutkan
beberapa fungsi kepemimpinan, yaitu:

1. Fungsi Instruktif

Fungsi ini mencakup peran pemimpin dalam memberikan petunjuk,


arahan, dan panduan kepada anggota tim atau karyawan. Pemimpin yang
berfungsi secara instruktif akan memberikan arahan yang jelas tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi


perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan),
dan di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan
secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah
untuk melaksanakan perintah pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini melibatkan pemimpin dalam berkonsultasi dengan anggota


tim atau karyawan sebelum mengambil keputusan. Pemimpin dapat
meminta masukan, saran, atau pandangan dari individu atau kelompok
yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara


berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang
membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

11
3. Fungsi Partisipasi

Pemimpin yang berfungsi secara partisipatif mendorong partisipasi


aktif anggota tim atau karyawan dalam pengambilan keputusan. Mereka
mendengarkan ide dan pendapat orang lain, dan kolaborasi dalam proses
pengambilan keputusan.

Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan


keptusan maupun dalam melaksanakannya.

4. Fungsi Delegasi

Fungsi delegasi mencakup kemampuan pemimpin untuk


mendelegasikan tanggung jawab dan tugas kepada anggota tim atau
karyawan. Pemimpin mempercayakan sebagian tanggung jawab kepada
orang lain untuk mengelola tugas atau proyek tertentu.

Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain,


misalnya membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah
bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan
pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.

5. Fungsi Pengendalian

Fungsi ini melibatkan pemimpin dalam mengendalikan dan memantau


pelaksanaan rencana serta kinerja anggota tim atau karyawan. Pemimpin
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tujuan dan standar yang
telah ditetapkan tercapai.

Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan


pengawasan, terhadap kegiatan para anggotanya.

12
D. Tipe dan Karakteristik Kepemimpinan

Dalam organisasi, terdapat berbagai gaya kepemimpinan yang dapat


digunakan oleh pemimpin, tergantung pada situasi, tujuan, dan karakteristik

anggota tim atau karyawan. Berikut adalah beberapa gaya kepemimpinan yang
umum:

a) Tipe pemimpin otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu


hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
 Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
 Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
 Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
 Tidak mau menerima kritik saran dan pendapat dari orang lain
karena dia menganggap dialah yang paling benar
 Selalu bergantung pada kekuasaan formal
 Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan
(approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin otokratis tersebut di atas
dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia karena tipe
ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

b) Tipe kepemimpinan militeristik

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang


pemimpin tipe militeristik tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam
organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe
militeristik seorang pemimpin yang bertipe militeristik mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :

13
 Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan
perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama
 Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat
dan jabatannya
 Senang kepada formalitas yang berlebihan
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahan
 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristik jelaslah


bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

c) Tipe pemimpin fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathernalistis mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat


fethernal atau kebapaan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang
sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe
pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut :

 Menganggap bahwa hanya sebagai manusia yang tidak dewasa


 Bersikap terlalu melindungi bawahan
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan karena itu jarang dan pelimpahan
wewenang
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan inisiatif daya kreasi
 Sering menganggap dirinya selalu tau

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diperlukan. Akan tetapi di njau dari segi-segi sifat negatifnya pemimpin

14
fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi
yang dipimpinnya.

d) Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukan sebab-
sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti ini mempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab, karena kurangnya seseorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers). Perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur,
kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.

e) Tipe kepemimpinan demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada tipe kepemimpinan demokratis


dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe
kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan
dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :


 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi
 Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya
 Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak
mengurangi daya kreativitas inisiatif dan prakarsa dari bawahan
 Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan

15
 Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
 Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis jelaslah
bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
(Kepemimpinan, 2023)

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh


pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah seni mempengairuhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan dan kerjasama yang bersemangat dalam
mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi, memberi inspirasi clan mengarahkan tindakan seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kepemimpinan itu melibatkan
tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi tertentu.

Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi (relational concepl).


Kepemimpinan hanya ada dalam proses relasi dengan orang lain (para pengikut).
Apabila tidak ada pengikut, maka tidak ada pemimpin. Tersirat dalam definisi ini
adalah premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana
membangkitkan inspirasi clan berelasi dengan para pengikut mereka.

B. Saran

Kompetensi pengembangan kepemimpinan harus bersifat dinamis yang


disesuaikan dengan karakteristik lingkungan kerja dan tantangan yang dihadapi
sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing.

Kompetensi seorang pemimpin tidak terlepas dari sifat-sifat kepemimpinan


yang menjadi komponen dan pencapaian penting yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Oleh dari itu, dengan mempelajari kepemimpinan ini, diharapkan
seorang pemimpin mampu menerapkan kepemimpinan dengan baik dalam sebuah
manajemen dan organisasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kepemimpinan. (2023). In Buku Ajar Kewirausahaan untuk Mata Kuliah


Kewirausahaan (pp. 15-20). Indonesia: Politeknik Baubau.

Kurniawan, A. (2024). Definisi Kepemimpinan Menurut Para Ahli. Indonesia:


GURUPENDIDIKAN.COM.

Syarifudin, E. (2004). Teori Kepemimpinan. Al-Qalam, 460-462.

V, N. (-). Pengertian dan Macam-macam Teori Kepemimpinan. Indonesia:


GramediaBlog.

18

Anda mungkin juga menyukai