MAKALAH PBO

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BUDAYA ORGANISASI

Tentang

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Disusun Oleh :

Septria Darmawan : 2314030034

Muhammad Miftahul Khoiri : 2314030056

Dosen Pengampu :

ECI SRI WAHYUNI, M. PD

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

Tahun 2024 M/ 1445 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Komunikasi dan
Negosiasi dalam Organisasi” ini. Shalawat dan salam tak lupa pula kita doakan buat nabi
Muhammad SAW. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen
pengampu Budaya Organisasi ibuk Eci Sri Eahyuni, M. pd.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
pembaca terutama pemakalah sendiri. Bahkan kami berharap pembaca bisa mengamalkan
isi makalah ini dalam keidupan sehari hari.

Kami yakin masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Padang, 4 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................................1


B. Rumusan masalah ....................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

A. Definisi Kepemimpinan ........................................................................................... 2


B. Teori Komunikasi ....................................................................................................3
C. Gaya Kepemimpinan ............................................................................................... 4
D. Etika dan Kepemimpinan ........................................................................................ 6
E. Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen ............................................................ 7

BAB II PENUTUP .............................................................................................................11

A. Kesimpulan ..............................................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi


perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Dengan kekuasaan, pemimpin dapat
memengaruhi perilaku para bawahannya. Disamping berhubungan dengan
kekuasaan, kepemimpinan juga erat kaitannya dengan karakter. Berbagai upaya
riset dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang konsisten dengan
kepemimpinan.

Menjadi seorang pemimpin bukan hanya tentang bagaimana mengelola


sebuah kegiatan akan tetapi juga terdapat di dalamnya tentang bagaimana seorang
pemimpin mampu memahami dan mengatasi setiap permasalahan yang ada baik di
dalam maupun di luar organisasi. Selain itu seorang pemimpin juga tidak hanya
dijadikan sebagai sekedar label untuk kebutuhan sosial saja akan tetapi juga harus
bisa memahami bagaimana menjadi seorang pemimpim (leadher) yang baik, dan
tentunya membutuhkan sebuah pemahaman dari teori-teori yang ada sebagai acuan
untuk membentuk karakter pemimpin yang sesuai dengan yang diinginkan.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu defenisi kepemimpinan
2. Bagaimana teori kepemimpinan
3. Apa saja gaya kepemimpinan
4. Bagaimana etika dan kepemimpinan
5. Bagaimana perbedaan kepemimpinan dan manajemen

C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi kepemimpinan
2. Mengetahui teori kepemimpinan
3. Mengetahui gaya kepemimpian
4. Mengetahui etika dan kepemimpinan
5. Mengetahui perbedaan kepemimpinan dan manajemen

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
Menurut Griffin dan Ebert (Khamdani, 2014) kepemimpinan (leadership)
merupakan suatu proses memotivasi karyawan atau anggota yang bertujuan agar
dapat mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan menurut
Cisma (2017) gaya kepemimpinan adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang
dan strategi yang dibentuk sebagai hasil kombinasi dari keterampilan sifat sikap
yang bertujuan mempengaruhi kinerja karyawannya atau anak buahnya.
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu:
(1) Self Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self
Leadership yang dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal
menjalani hidup. Team Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain.
Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang
memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami
kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan
konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk
membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga
menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam
konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin
organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya,
membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur
dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang
tinggi untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah
bagi komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins,
2005). Dari sekian banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang
menyebutkan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk memengaruhi orang
lain. Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk memengaruhi aktivitas
kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan pada
tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit
menggeneralisir, pada prinsipnya kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan
seseorang memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti
bahwa setiap orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut
pemimpin.

2
Definisi pemimpin menurut Harsey dan Blanchard “seseorang yang mampu
memberikan pengaruh pada sekelompok orang untuk mencapai tujuan dari
organisasi tersebut (Chaniago, 2017). Definisi lain disebut oleh Morgan (1996),
menurutnya pemimpin harus mampu menerapkan tiga hal yaitu: Alighting,
menyalakan semangat pengikutnya, Alighning, menggabungkan dua tujuan yaitu
tujuan individu dan organisasi, allowing, memberikan keleluasaan pada pengikutnya
untuk mengubah dan menantang cara mereka bekerja.

B. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan memiliki beberapa teori yang masingmasing dapat dikaji dan
dipelajari. Nur (2017) menyatakan jika ditinjau dari sejarah perkembangannya,
terdapat tiga teori yang dapat dikaji. Teori yang pertama yaitu teori genetis atau
keturunan. Teori ini menyatakan bahwa setiap individu dapat menjadi seorang
pemimpin. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh tiap individu
sejak lahir.
Teori yang kedua yaitu teori sosial. Teori ini berkebalikan dengan teori
genetis atau keturunan. Teori ini menyatakan bahwa setiap individu dapat menjadi
pemimpin apabila dididik dan memiliki pengalaman yang cukup luas. Selain itu
teori ini juga menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seorang pemimpin tidak
hanya berdasarkan sifat yang dimiliki, tapi juga mengacu pada kelompok yang ia
pimpin. Teori yang ketiga yaitu teori ekologis. Teori ini menyatakan bahwa setiap
individu dapat dikatakan berhasil menjadi pemimpin apabila memiliki bakat dalam
kepemimpinan. Bakat kepemimpinan yang dimaksud diperoleh dari pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki oleh individu tersebut.
Mataputun (2018) menyatakan terdapat enam teori mengenai
kepemimpinan yang secara umum dapat dikaji. Teori yang pertama yaitu teori
kepemimpinan orang besar atau a great man theory. Hampir sama seperti teori
genetis yang telah dipaparkan sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa setiap
individu memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin sejak ia lahir. Namun
dalam teori ini juga dijelaskan bahwa hanya individu yang memiliki kemampuan
saja yang dapat menjadi seorang pemimpin, dalam artian tidak semua individu dapat
menjadi seorang pemimpin atau terlahir dengan kemampuan untuk menjadi
pemimpin. Teori yang kedua yaitu teori kepemimpinan perilaku atau behavioral
theory. Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan setiap individu diamati
berdasarkan aspek perilaku.
Teori yang ketiga yaitu teori kepemimpinan situasional atau kontigensi.
Teori ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang akan diterapkan harus
disesuaikan dengan situasi yang ada. Situasi yang dimaksud dapat mengacu pada
anggota yang dipimpin, serta sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Teori

3
yang keempat yaitu teori kepemimpinan transaksional. Teori ini menyatakan bahwa
kepemimpinan merupakan sebuah bentuk kontrak sosial antara pemimpin dengan
anggotanya. Teori ini menjelaskan bahwa kepemimpinan transaksional merupakan
cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menggerakkan anggotanya
supaya memberikan kontribusi yang lebih kepada kelompok atau organisasi.
Teori yang kelima yaitu teori kepemimpinan transformasional. Teori ini
menyatakan bahwa yang dimaksud dari kepemimpinan transformasional yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh individu mengenai cara penyampaian harapan,
memberikan perhatian, melakukan interaksi, dan upaya pengembangan sumber daya
manusia demi tercapainya tujuan bersama. Untuk itu, pemimpin perlu
menyampaikan visi dan misi organisasi kepada anggotanya untuk tercapainya
tujuan yang diharapkan. Dan teori yang terakhir yaitu teori kepemimpinan
pancasila. Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan harus didasarkan pada
pancasila yang mana merupakan ideologi negara Indonesia.

C. Gaya kepemimpinan
Menurut Alhudhori et al (2019) Gaya kepemimpinan adalah cara dari
seorang pemimpin memberikan suatu pengaruh kepada para pengikutnya dan
berwujud pola perilaku dan kepribadian. Seorang pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai program dan bertindak dengan cara atau gaya tertentu dengan anggota
kelompok. Dengan demikian, kepemimpinan berfungsi sebagai sebuah kekuatan
dinamis yang mmemberikan motivasi, mengkoordinasikan dan mendorong
organisasi dalam memperoleh sebuah tujuan-tujaun yang sudah ditentukan dalam
organisasi.
Menurut Zahari et al (2020) Gaya Kepemimpinan memiliki indikator-indikator
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan direktif. Digambarkan dengan seorang pemimpin yang
memperlihatkan keunggulan untuk mengawasi, mengarahkan dan secara tegas
mengarahkan bawahan. Tindakan pemimpin dalam hal ini adalah tentang
menetapkan tujuan kinerja, membuat jadwal kerja, perencanaan dan standar dari
perilaku bawahan, dan menekankan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan
pada organisasi.
2. Kepemimpinan suportif. Digambarkan sebagai seorang pemimpin yang
memperlihatkan minat yang besar terhadap kebutuhan dan kesejahteraan
bawahannya. Gaya perilaku ini terbuka, ramah, dan mudah untuk didekati.
3. Kepemimpinan yang berorientasi dengan kinerja. Untuk ini digambarkan
sebagai seorang pemimpin dengan tantangan besar dan tujuan yang jelas bagi
bawahannya. Perilaku kepemimpinan ini juga merupakan cara untuk

4
mempercayai bawahan dan membimbing mereka untuk mencapai tujuan yang
tinggi.
4. Kepemimpinan partisipatif. Untuk ini digambarkan sebagai banyak konsultasi
dan diskusi dengan para bawahannya sebelum keputusan dibuat, dan lebih
banyak diskusi dengan para bawahannya.

Menurut Runa (2020) Gaya kepemimpinan adalah pola dari sebuah perilaku
dan sifat konsisten yang diterapkan untuk bekerja dengan melalui hubungan
dengan orang lain. Pada ilmu dari kepemimpinan pada masa kini ada beberapa
gaya kepemimpinan yang diketahui secara luas diantaranya sebagai berikut:
a. Otokratis.
Dalam persepsinya para pemimpin otokratis merupakan orang yang terlalu
egois. Egoisnya yang besar memberi dorongan untuk mendistorsi realitas yang
dia benarkan agar bisa sesuai apa yang dia tafsirkan secara subyektif sebagai
sebuah kenyataan. Dari hal tersebut, pemimpin otoriter menampilkan berbagai
sifat yang menunjukkan ego, seperti:
➢ Baginya, tujuan dari organisasi identik dengan tujuan pribadi, sehingga ia
cenderung melihat organisasi sebagai milik pribadi untuk diperlakukan
semaunya.

➢ Kecenderungan untuk memperlakukan bawahan seperti alat lain pada organisasi.

➢ Mengutamakan koordinasi penyelesaian dan pelaksanaan tugas tanpa


mengikatkan pelaksanaan tugas tersebut dengan kebutuhan kepentingan
bawahan.

➢ Mengabaikan peran bawahan dalam proses mengambil sebuah keputusan

b. Militeristis.
Kepemimpinan ini umum dalam organisasi militer dan sistem komando.
Ciri-ciri pemimpin militeris memberi perintah kepada bawahannya, seperti
bangga dengan pangkat, pangkat, dan kekuasaan mereka. Pemimpin tipe ini
selalu ingin dihormati dan dihormati oleh bawahannya karena terlalu menjaga
wibawa dan kedudukannya, sehingga menimbulkan kurangnya komunikasi.
c. Paternalistik.
Masih banyak tipe pemimpin paternalistik dalam masyarakat tradisional. Ciri
pemimpin dengan tipe kepemimpinan paternalist diantaranya:

5
➢ Sikap dan sifat kebapakan terhadap bawahan pemimpin paternalistik lebih
informal seperti hubungan yang lebih informal
➢ Terlalu melindungi atau terlalu melindungi bawahan karena keyakinan
mereka bahwa mereka belum dewasa.
➢ Pengambilan keputusan terpusat di dalam manajer.

d. Kharismatik
Seorang pemimpin karismatik adalah orang yang dikagumi oleh para
pengikutnya, tetapi para pengikut mungkin tidak bisa menyatakan secara
spesifik mengapa seseorang tersebut dapat dikagumi. maksudnya, seorang
pemimpin karismatik memiliki daya tarik yang khusus yang begitu menarik
sehingga terkadang dapat menarik banyak pengikut.
e. Laissez faire
Untuk ini merupakan kemampuan dalam memberikan sebuah pengaruh
terhadap pengikutnya dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan melalui
berbagai aktivitas yang sebagian besar diserahkan kepada bawahan. Ciri dari
gaya kepemimpinan ini adalah:
➢ Kebebasan pada keputusan individu maupun tim, termasuk pemimpin.
➢ Memberikan delegasi wewenang yang luas.
➢ Intervensi kepemimpinan dalam operasi organisasi minimal selama anggota
organisasi memperlihatkan perilaku dan kinerja yang sesuai.

f. Demokratik.
Gaya ini merupakan sebuah kemampuan membujuk orang lain supaya dapat
memberikan kerja sama dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah diterapkan
melalui berbacam kegiatan yang telah ditentukan secara bersama oleh para
pemimpin dan bawahannya. Ciri-ciri gaya kepemipinan ini sebagai berikut:
➢ Gaya manajemen yang menampilkan orang sebagai makhluk yang setara dan
mulia.
➢ Pemimpin yang dimodifikasi cenderung menargetkan kepentingan
perusahaan atau organisasi dan kelompok di atas kepentingan pribadi.
➢ Mengutamakan kerjasama perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan
bersama.
➢ Menerima semua pendapat, kritik dan saran dari bawahan dalam kemajuan
dan pengembangan.
➢ Cobalah untuk mengembangkan bawahan Anda menjadi karyawan yang
lebih sukses.

6
➢ Pimpinan Partai Demokrat selalu mengupayakan capacity building

D. Etika dan Kepemimpinan


Istilah etika dipandang dari segi etimologi yang berasal dari kata Latin
ethicus. Dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan. Etika adalah
cabang filsafat yang membahas tingkah laku manusia berdasarkan kaidah baik atau
buruk, benar atau salah. Menurut pengertiannya adalah yang dikatakan baik dan
benar adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat.Menurut Fernanda, etika
merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau sesuatu
organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungan. Menurut Bertens,
menyatakan bahwa etika dapat diartikan pula sebagai moral (Iin : 2011)
Etika merupakan dasar yang terpenting dalam suatu pergaulan dan juga
menjadi landasan yang penting bagi sebuah peradaban serta akan menjadi kesan
yang mendalam dan terpatri di dalam diri seseorang. Etika tidak hanya berlaku di
lingkungan keluarga maupun masyarakat, tetapi etika berlaku juga dalam
lingkungan organisasi. Dalam lingkungan organisasi maupun tempat kerja pun juga
seharusnya memiliki Menurut BKN, Konsep etika berarti ilmu pengetahuan tentang
akhlak dan moral. Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip – prinsip
tindakan moral yang benar. Etika sebagai ilmu yang mencari orientasi sangat yang
dipengaruhi oleh lingkungan, seperti adat istiadat, tradisi, lingkungan sosial,
ideologi, agama negara, yang paling utama dari pengaruh lingkungan keluarga, dan
lain sebagainya. Etika merupakan nilai – nilai hidup dan norma – norma serta
hukum yang mengatur tingkah laku manusia bagaimana dan seperti apa. Etika suatu
refleksi kritis atau studi mengenai perilaku manusia yang mendasari perilaku
faktual, dengan berbagai situasi kondisi dan juga terhadap suasana, filsafat yang
mengenai moralitas dan merupakan ilmu pengetahuan yang sifatnya normatif dan
praktis. Tindakan yang memberlakukan aturan etika disebut ‘etik’ dan sifat
pelaksanaan tindakan tersebut ‘etis’. Tata aturan dalam etika disebut norma atau
kaidah yang bersifat baik dan buruknya perbuatan sesuai dengan ukuran dan tingkat
kemajuan kebudayaan dan peradaban masyarakat yang menganut dan mematuhi
norma atau kaidah tertentu (Aris : 2015)
Sedangkan Kepemimpinan merupakan kekuatan asprirasional, kekuasaan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mengubah sikap bagi
anggotanya, sehingga mereka bisa menjadi sekelompok dari orang-orang yang
penting dan menjadi keinginan dari seorang pemimpin. Tingkah laku dari dari
kelompok maupun organisasi yang mampu menjadi searah dengan kemauan dan
aspirasi dari pemimpin yang dipengaruhi oleh interpersonal terhadap anak buahnya
atau anggotanya. Dalam kondisi yang seperti itu, biasanya terdapat kesukarelaan
atau induksi pemenuhan-kerelaan (compliance induction) bawahan terhadap

7
pemimpin, khususnya dalam usaha mencapai tujuan bersama, dan pada proses
pemecahan masalah yang harus dihadapi secara bersama. jadi, tidak perlu adanya
pemaksaan, pendesakan, penekanan, intimidasi, ancaman maupun paksaan (coersive
power) tertentu (Kartini: 2014) Yang mana dimaksud sebagai bentuk rasa mengikuti
apa yang diinginkan oleh pemimpin dan menjadikan dirinya sebagai sukarelawan
dalam hal melaksanakan pekerjaan.

E. Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen


1. Kepemimpinan
Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai
anugerah Tuhan.Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa
yang dipandang sebagai syaratsuksesnya seorang pemimpin. Dalam tingkatan
ilmiah, kepemimpinan dipandang sebagai suatufungsi, bukan sebagai
kedudukan atau pembawaan pribadi seseorang.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
 Wahjosumidjo (1987:11):Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang
melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifatsifat tertentu seperti: k
epribadian(personality),kemampuan(ability)dan kesanggupan(capability).Ke
pemimpinan jugasebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak
dapat dipisahkan dengankedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku
pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau
interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
 Hemhiel dan Coons (1957:7): Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang
individuyang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan
yang akan dicapai bersama(shared goal).
 George R. Terry (1972:458): Kepemimpinan adalah aktivitas
mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
 Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13):
Kepemimpinan adalah suatu prosesmempengaruhi kegiatan-kegiatan
sekelompok orang yang terorganisasi dalam usahamereka menetapkan dan
mencapai tujuan.
 Sutarto(1998:25): Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berup
akemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Stoner:Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan
usaha untukmempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota
kelompok.

8
2. Manajemen
Manajemen dalam arti luas dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
upaya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (P3) untuk memanfaatkan
semua sumber daya yang dimiliki demimencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli :
 Henry Fayol:Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan / kontrol terhadap su
mber daya yang ada agarmencapai tujuan secara efektif dan efisien.
 Mary Parker Follet:Manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan
pekerjaanmelalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur danmengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah
organisasi.
 George R. Terry:Manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri
dari beberapatindakan; perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan
pengawasan untukmenentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin
dicapai dengan memanfaatkansemua sumber daya, termasuk sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
 Lawrence A. Appley:Manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki
seseorang atauorganisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau
melakukan sesuatu.
 Renville Siagian:Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang bergerak
di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan
berpengalaman.
 Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A:Manajemen adalah ilmu perilaku yang
terdiri dari aspeksosial eksak bukan dari tanggung jawab keselamatan serta
kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.

3. Perbedan kepemimpinan dan manajemen


Menurut John P. Kotter, dalam tulisannya yang berjudul “What Leaders
Really Do” di Harvard Business Review pada Desember 2001, ada 3 hal yang
mendasari perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan. Manajemen terkait
dengan perencanaan dan anggaran, sementara kepemimpinan terkait dengan
memberikan arah. Manajemen terkait dengan pengorganisasian dan staffing,
sedangkan kepemimpinan terkait dengan menselaraskan orang. Yang terakhir,
manajemen menghadirkan kontrol dan pemecahan masalah, sementara
kepemimpinan menghadirkan motivasi.

9
Dari segi tujuan, pemimpin dan manajemen memiliki perbedaan, terutama
jika mereka sengaja dipilih dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pemimpin
dituntut untuk mengarahkan suatu organisasi agar bisa mencapai tujuan besar
sesuai visi dan misi. Tujuan kerja seorang pemimpin bersifat jangka panjang,
mendasar, dan menyeluruh.

Perbedaan kepemimpinan dan manajemen dalam dunia usaha bisa dilihat


dari metode kerja. Manajer memiliki d eskripsi tugas yang sesuai dengan
namanya: mengatur dan mengelola. Ketika kamu menjadi seorang manajer,
departemen atau tim yang menjadi tanggung jawabmu harus kamu kelola dan
atur agar setiap tugas yang kamu dapat tercapai secara efisien.

Sebaliknya, tugas seorang pemimpin tidak terbatas pada tanggung jawab


atau program spesifik. Pemimpin juga cenderung tidak mengatur bawahan
secara detail, terutama terkait masalah teknis. Tugas pemimpin adalah
menyediakan ruang bagi anggota organisasi atau perusahaan untuk bergerak
bebas dalam menyalurkan kompetensi dan kreativitas mereka demi mencapai
tujuan bersama.

Pemimpin juga dituntut untuk inovatif dan memiliki wawasan serta


proyeksi masa depan yang mendetail dan optimis. Hal ini kemudian menjadi
patokan bagi para manajer dan pemegang jabatan lain untuk melakukan tugas-
tugas spesifik mereka sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam mencapai


keberhasilan suatu organisasi. Sehingga kepemimpinan dalam organisasi sangatlah
penting. Seorang pemimpin dapat menggerakkan serta mengarahkan anggotanya
untuk berpartisipasi atau memberikan kontribusi yang lebih banyak untuk mencapai
tujuan bersama dalam organisasi. Setiap organisasi memiliki karakteristik dan
budaya organisasi yang berbeda-beda, maka pemimpin harus menyesuaikan gaya
kepemimpinan seperti apa yang akan diterapkan.

B. Saran

Sebagai penulis kami beharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah wawasan kita. Pembaca juga disarankan bersikap keritis terhadap
masalah ini. Untuk itu saran dan kritik sanggatpenulis harapkan agar dapat
memperbaiki kesalahan dlam mnulis makalah-makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alhudhori, M. et al. (2019) ‘Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Insentif terhadap Motivasi
Serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bungo’, Ekonomis: Journal of Economics and Business, 3(2), p. 177.
Available at: https://doi.org/10.33087/ekonomis.v3i2.79.

Chaniago , Aspizain. (2017). Pemimpin dan Kepemimpinan. Lentera Ilmu Cendekia.

Djaenuri, Aries. 2015. Kepemimpinan, Etika, Dan Kebijakan Pemerintahan. Bogor:Ghalia


Indonesia.

George R. Terry, Priciples of Management, Edisi ke-6, Illinois: Richard D. Irwin


Homewood, 1972, hal.458

Hemphill, J.K. & Coons, A. E. (1957). “Development of the Leader and Behaviour
Description Questionnaire. Colombusn : Bereau of Bussiness Research, Ohio State
University.

Kadarusman, D. (2012). Natural Intelligence Leadership: Cara Pandang Baru Terhadap


Kecerdasan dan Karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Khamdani, P. (2014). Kepemimpinan dan pendidikan islam. Jurnal Madaniyah , 259-276.

Mataputun, Y. (2018). Kepemimpinan kepala sekolah: Berbasis kecerdasan intelektual,


emosional, dan spiritual terhadap iklim sekolah. Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia

MS, M. Zahari et al. (2020) 'Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan dan


Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja
Pegawai di Biro Umum Setda Provinsi Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen dan
Sains) https://doi.org/10.33087/jmas.v5i2.195.

Mullins, L. J. 2005. Management and Organisational Behaviour. England: Pearson


Education Limited.

Nur, P. (2017). Kepemimpinan. Yogyakarta: Relasi Inti Media.

Runa, R. (2020) ‘Determinasi Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan, Motivasi, Gaya
Kepemimpinan’, Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(2), pp. 202–222.

Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia

12
Sutarto. (1998). Dasar - Dasar Kepemimpinan Administratif. Yogyakarta: Gajah Mada
University

John P. Kotter. 2014. “Leading Change”, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

13

Anda mungkin juga menyukai