Modul Ajar Bahasa Jawa XII Bab 2 Anekdot - Salin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

MODUL AJAR BAHASA JAWA ANEKDOT

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Penulis Modul
Nama Penulis Siti Fatonah, S.Pd.
Satuan Pendidikan SMA Islam Al Wahid Kepung
Tahun Pelajaran 2024-2025
Kelas /Semester XII/1
Fase F
Jumlah Pertemuan Enam
Materi Pokok Menulis, Berbicara
Tema Teks Anekdot
Subtema Menciptakan kembali teks anekdot dalam berbagai bentuk
Alokasi waktu 2x45 menit (1 kali pertemuan)

2. Kompetensi Awal

Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Selain
itu juga telah memahami teknik berdiskusi dan kolaborasi serta konsep teks narasi,
kemampuan menyampaikan pendapat, kritik, dan solusi. Berdasarkan kompetensi awal ini,
perserta didik mampu mencipta kembali teks anekdot dalam berbagai bentuk yang menarik.

3. Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, ditunjukan dengan
kegiatan membaca Alquran di awal PBM dan berdoa, serta perilaku sopan dan santun ketika
proses pembelajaran.
Bernalar kritis, ditunjukkan melalui kemampuan menganalisis data untuk memecahkan
masalah untuk dapat dikembangkan menjadi teks anekdot.
Bergotong royong, ditunjukan melalui kegiatan kolaborasi dan berbagi dengan
sesama kelompok untuk menyelasaikan produk.
Kreatif, ditunjukan melalui kemampuan menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan
yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan serta dapat menjadikanya sebuah proyek yang kreatif.

4. Sarana dan Prasarana

a. Media pembelajaran : PPT Materi Langkah-langkah Menyaji Anekdot


b. Alat/bahan : laptop, lcd proyektor, e-LKPD: liveworksheets
c. Sumber belajar :
1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Siswa
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud
3) Media video teks anekdot dari internet https://www.youtube.com/watch?
v=L4JR45vWjgE diakses pada tanggal 28 September 2022
5. Model Pembelajaran
Model : Project Based Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Pendekatan : Saintifik dan berdiferensiasi (konten, proses, produk)

6. Target Peserta Didik

Peserta didik kelas X berjumlah 32-35 orang dengan tingkat kesulitan belajar rendah,
menengah, dan tinggi.

B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran

a) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu menyajikan
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam berbagai bentuk secara logis,
runtut, kritis, dan kreatif dengan memerhatikan unsur kebahasaan dalam bentuk lisan
maupun tulis.
b) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu mengkreasi
ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi secara lisan maupun
tulis.

2. Pemahaman Bermakna

Kemampuan memahami teks anekdot akan berkontribusi dalam mengembangkan


kemampuan dalam menilai berbagai informasi baik lisan maupun tulisan. Melatih untuk
kritis dan kreatif dalam mengkritik suatu permasalahan dalam kehidupan nyata dengan
cara yang unik dan lebih baik. Selain itu, dapat pula dijadikan sebagai bahan hiburan,
sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian.

3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah Ananda pernah melihat tayangan stand up comedy?
b. Apakah menurut Ananda seorang stand up comedy itu hanya melucu saja?
c. Mengapa kemampuan melucu seperti stand up comedy itu sangat diminati?

4. Persiapan Pembelajaran

Persiapan yang harus dilakukan seorang guru adalah memperoleh dan menyiapkan panduan
pembelajaran. Panduan dimaksud adalah modul ajar, alat/bahan seperti laptop, lcd proyektor,
e-LKPD liveworksheets, media berupa PPT dan video stand up comedy, serta asesmen.
C. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Durasi
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan berdoa.
2. Peserta didik merespon apersepsi yang disampaikan pendidik dan 5 menit
mempersiapkan diri untuk belajar sesuai dengan kontrak pembelajaran
yang telah disepakati bersama. Antikorupsi
3. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan
dipelajari serta kegiatan yang akan dipelajari.
4. Peserta didik menerima informasi tentang langkah kegiatan yang akan
dilakukan. Pembelajaran Berbasis Proyek (project based learning)
STOP sejenak
1. Sebagai ice breaking dilakukan tebak-tebakan emosi (disajikan 5 menit
gambar di slide kemudian siswa menebak emosi pada gambar) KSE
2. Pengenalan Emosi - Diberikan 4 gambar emosi (senang, marah,
kecewa, dan sedih), siswa menggambarkan salah satu gambar emosi
tersebut. Kemudian guru meminta siswa untuk mengungkapkan
tentang perasaannya.
3. Guru mengajak siswa untuk menentukan pilihan yang harus
dilakukan ketika mengalami perasaan tersebut agar dapat fokus
kembali. KSE 2 Mengelola emosi dan fokus
4. Guru meminta siswa untuk memberikan opini berupa solusi
yang dapat dilakukannya jika temannya mengalami salah satu
emosi pada gambar. KSE 3 Empati
Siswa melakukan teknik STOP (rileks) dipandu guru
setelah berusaha mengenali perasaannya maupun perasaan
temannya agar kembali fokus dan siap menerima materi
pelajaran berikutnya.
Kegiatan A. Pertanyaan Mendasar
Inti 1. Peserta didik mencermati tayangan slide show power point mengenai 60 menit
langkah-langkah merancang teks anekdot (mengamati)
2. Peserta didik melakukan tanya jawab langka-langkah menyusun
rancangan teks anekdot antara pendidik dan peserta didik (menanya)
3. Peserta didik bertanya jawab tentang langkah menyusun rancangan teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun
tulis (menanya)
B. Desain Perencanaan Produk
4. Peserta didik menentukan menentukan pilihan proyek yang akan
dikerjakan (poster, karikatur, komik potongan (comic strip, menulis teks
anekdot, membuat video lawakan tunggal (stand up comedy) dengan
berpedoman kepada LKPD yang dibagikan oleh pendidik
5. Peserta didik berkelompok sesuai dengan jenis proyek yang dipilih
(maksimal 5 orang per kelompok)
6. Peserta didik di dalam kelompok berdiskusi menyusun rancangan
pembuatan teks anekdot yang meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan yang telah dipersiapkan
sebelumnya
C. Menyusun Jadwal Pembuatan
7. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek pembuatan
rancangan teks anekdot dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan atas kesepakatan bersama.
D. Memonitoring Perkembangan Proyek
8. Peserta didik mencatat setiap tahapan dalam rancangan teks anekdot
yang meliputi tema, kritik, unsur kelucuan, tokoh, struktur, alur, maupun
pola penyajiannya (mengasosiasi)
9. Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul terkait bahan
perancangan teks anekdot
10. Peserta didik membuat rancangan teks anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis (mengasosiasi)
E. Menguji Hasil
11. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil rancangan teks anekdot
yang telah disusun.
12. Peserta didik membahas kelayakan proyek rancangan teks anekdot
setiap kelompok
13. Peserta didik secara berkelompok menyeleksi sendiri hasil rancangan
teks anekdot yang telah disusun (mengasosiasi)
F. Evaluasi Pengalaman Belajar
14. Peserta didik dalam kelompok memaparkan rancangan teks anekdot,
kelompok yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek (mengomunikasikan)
1. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan pembelajaran.
2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi 15 menit
3. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja peserta didik.
3. Pendidik menutup pembelajaran dengan berdoa.

D. Penilaian Pembelajaran

No Aspek Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


Lembar observasi selama
1 Afektif Observasi
pembelajaran
2 Keterampilan Penugasan Mencipta teks anekdot
E. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik

PESERTA DIDIK PENDIDIK


1. Seberapakah Ananda menyukai materi ini? 1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan
2. Apa yang Ananda rasakan setelah kegiatan ini?
melewati KBM ini? 2. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya
3. Apa yang Anadna dapat kembangkan melakukan kegiatan? Mengapa?
untuk memperdalam materi ini? 3. Bagaimana dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran
dengan karakteristik peserta didik saya?

Kediri, 15 Juli 2024


Mengetahui,
Kepala SMA Islam Al Wahid Guru Mata Pelajaran,
Kepung

Hj. Ida Arief, S.H Siti Fatonah, S.Pd.


NIP. - NIP. -
LKPD Mencipta Teks Anekdot dalam Berbagai Bentuk
]]

Tujuan pembelajaran
a) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dalam berbagai bentuk secara logis, runtut, kritis, dan kreatif dengan
memerhatikan unsur kebahasaan dalam bentuk lisan maupun tulis.
b) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulis.

Petunjuk Kerja
Pada pertemuan minggu lalu Ananda telah membuat penelitian kecil mengenai salah satu fenomena sosial.
Kali ini tugas Ananda adalah mempresentasikan hasil penelitian tersebut. Presentasinya Ananda kemas dalam
berbagai bentuk sesuai minat kalian. Berikut adalah beberapa pilihan presentasi. Silakan pilih salah satu sesuai
dengan minat Ananda. Tugas yang telah selesai dikumpul melalui https://www.liveworksheets.com/
menggunakan username masing-masing.
Pilihlah salah satu proyek berikut ini!

a) Poster

b) Karikatur

c) Komik potongan (comic strip)

d) Menulis teks anekdot

e) Membuat video lawakan tunggal (stand up comedy)


Stand Up Comedy Dodit Mulyanto: Dulu Main di Warung, Sekarang Shooting - SUCI 4 - YouTube

LEMBAR JAWABAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK: JUDUL:

KELAS: NILAI:
PENGAYAAN DAN REMEDIAL

NAMA: PENDIDIK:

KELAS: NILAI:
PENGAYAAN
FRASA
IDIOMATIS TEKS
ANEKDOT
Buatlah daftar sebanyak mungkin frasa idiomatis yang sering
salah penulisan/tidak baku dalam penggunaan sehari- hari

NAMA: PENDIDIK:

KELAS: NILAI:

REMEDIAL
Buatlah sebuah Komik Strip atau Infografis yang
pada teks anekdot yang mengandung pesan berupa
kritik sosial.

Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta didik


MATERI PEMBELAJARAN
RANCANGAN DAN MEMPRODUKSI ANEKDOT

A. Pendahuluan

Kalian pasti senang dengan cerita yang menarik


dan lucu, karena bisa menghibur dan membuat
tertawa lepas. Tapi, tahukah kalian bahwa cerita
yang mengocok perut tersebut bisa menjadi salah
satu cara untuk menyampaikan pesan yang lebih
mendalam? Makna yang tersirat dalam sebuah
cerita lucu itu disebut teks anekdot.
Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa teks anekdot merupakan cerita lucu
yang melibatkan tokoh atau orang yang bersifat faktual. Tujuannya adalah untuk
memberikan suatu pembelajaran, walaupun tokoh dalam teks ini terkadang diambil dari
figure public atau orang ternama, belum tentu kejadian dalam teks berdasarkan
kenyataan.
Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks anekdot tentunya juga memiliki langkah-
langkah utama dalam menyusun teks menjadi sebuah karya yang baik, sehingga
menarik untuk dibaca.
B Langkah-Langkah Menulis Teks Anekdot

Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain:

1. Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot


2. Menentukan tokoh terkait
3. Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang
4. Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis,
reaksi, dan koda
5. Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh
6. Penyuntingan
C. Kerangka Teks Anekdot

Sebelum menulis teks anekdot sebaiknya membuat kerangka terlebih dahulu.

No Aspek Isi
1. Tema
2. Kritik
3. Humor/kelucuan
4. Tokoh
5. Struktur Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
6. Alur
Pola penyajian tak
7.
Anekdot

D. Menyunting Teks

Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan
semakin sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses
penyuntingan ini, antara lain isi, struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan.
a. Isi Anekdot
Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan
kekritisan. Selain itu, teks juga harus diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan
unsur SARA.
b. Struktur
Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan
dan kepaduan teks.
c. Kaidah Bahasa
Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan
pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili
gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis.
d. Ejaan
Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat
percakapan dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu
menggunakan ejaan yang baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan
penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak tebal.

MEDIA AJAR
PENILAIAN PEMBELAJARAN

ASESMEN DIAGNOSTIK

Jenjang/ Kelas E

Capaian Peserta didik mampu menjelaskan, menganalisis, dan menilai akurasi pesan
Pembelajaran pada teks anekdot yang mengandung kritik sosial dalam bentuk tayangan visual
yang dipirsa melalui monolog lawakan tunggal dengan kritis dan reflektif.

Tujuan Menilai akurasi pesan pada teks anekdot yang mengandung kritik sosial dalam
Pembelajaran bentuk tayangan visual yang dipirsa melalui monolog lawakan tunggal dan
mengidentifikasi serta menjelaskan pesan pada teks anekdot yang mengandung
kritik sosial.

A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatan kamu selama belajar di
rumah?

Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa 1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan
tidak menyenangkan ketika belajar di
rumah?

Kondisi pergaulan siswa 1. Bagaimana kamu menghabiskan waktu


selama pandemi di luar kegiatan
pembelajaran?
2. Dengan siapa saja kamu melakukan
kegiatan tersebut?

Gaya belajar siswa Bagaimana cara belajar yang menyenangkan


menurut kamu?

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

1. Bercerita 1. Kuisioner
2. Mengisi kuisioner dan menuliskan 2. Video tayangan kondisi siswa di masa
Pandemi

B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen 07.00 s.d. 08.00 Durasi Asesmen 45 menit

Identifikasi Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


materi Jawaban Tindak
yang akan Lanjut
diujikan

Teks Pernahkah kalian membaca Teks anekdot. Di balik 10 1. Siswa dengan nilai
Anekdot sebuah cerita lucu sekaligus humor atau kelucuan yang rata-rata kelas akan
mengandung kritik atas ditampilkan, anekdot mengikuti pembelajaran
fenomena sosial yang memiliki pesan yang Teks Anekdot.
terjadi di masyarakat? diharapkan dapat
Seringkali disebut teks memberikan pelajaran 2. Siswa dengan nilai di
apakah itu, jelaskan! kepada khalayak. Oleh bawah rata-rata
karena itu, isi cerita mengikuti pembelajaran
sebuah anekdot harus Teks Anekdot dengan
mengangkat tema atau diberikan pendampingan
masalah yang benar-benar pada Materi
terjadi dan dirasakan perbandingan Teks Teks
masyarakat. Anekdot dan Lawakan
Tunggal.

Cermati contoh kalimat Bangkrut 10 3. Siswa dengan nilai di


berikut! (IJS) atas rata-rata mengikuti
Perusahaan besar itu pembelajaran dengan
akhirnya gulung tikar pengayaan berupa
setelah dililit oleh hutang Materi Menilai Struktur
yang sangat besar terus
membesar sehingga dia Teks Anekdot.
tidak sanggup
menyelesaikannya.

Frasa Idiomatis “Gulung


Tikar” berartikan. ...

Bacalah contoh penggalan D 10


kalimat teks anekdot
berikut! (PG)
Saksi menetap keluar
jendela seolah-olah tidak
mendengar pertanyaan.
“Pak tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”

Kalimat tersebut tergolong


dalam unsur kebahasaan
yang manakah dalam teks
anekdot. ...
a. Kalimat yang
menyatakan peristiwa masa
lalu dan retoris.
b. Kalimat retoris dan
kalimat seru.
c. Kalimat konjungsi
hubungan waktu dan kata
kerja aksi.
d. Penggunaan kata kerja
aksi dan kalimat perintah.
e. Penggunaan kalimat
perintah dan menyatakan
masa lalu.

Cermati Teks Anekdot A 10


berikut! (PG)
Racun Serangga
Pada pagi hari minggu yang
cerah, keluarga pak Amin
yang terdiri dari istri dan
dua orang anak sedang
melakukan kegiatan inovasi
berkebun. Kegiatan ini
sebagai salah satu rutinitas
mereka setiap bulan. Sang
Ibu melihat Ardi yang
merupakan kakak dari
Ilham tiba-tiba
menghampirinya dengan
tergesa-gesa sembari
menahan napas karena
berlari. Melihat anak
sulungnya berlari, sang ibu
lantas bertanya.
Ibu : “Kamu kenapa Ardi?”
Ardi “Bu, si adik menelan
ulat bulu”
Ibu : “Ya ampun, kenapa
bisa? Kamu kan ibu minta
jaga adikmu. Cepat panggil
ayah supaya lekas dibawa
ke rumah sakit” jawab ibu
dengan panik.
Ardi : “Ah tidak perlu
khawatir bu, tunggu saja
sebentar ulat bulunya pasti
mati. Soalnya tadi saya
suruh adik minum racun
serangga supaya ulat di
dalam perutnya mati” Sang
ibu semakin panik dan
jatuh pingsan.
(Sumber : https://made-
blog.com/contoh-teks-
anekdot/)

Sinonim yang tepat untuk


kata inovasi pada teks
tersebut adalah. ...
a. penemuan
b. serangan
c. perpindahan
d. evaluasi
e. situasi

Bacalah Teks Anekdot A 10


berikut dengan saksama!
(PG)
KUHP
Seorang guru menjelaskan
tentang hukum pidana
kepada murid-muridnya.
Saat tiba sesi tanya jawab,
seorang siswa bertanya
kepada guru.
Guru : “Anak-anak, dari
pelajaran tadi adakah yang
tahu arti dari KUHP?”
(Lalu murid bernama Budi
mengangkat tangan dan
segera menjawab).
Budi : “Saya tau Pak.”
Guru : “Silahkan dijawab
Budi!”
Budi : “KUHP itu artinya
kasih uang habis perkara.”
(Guru terheran-heran
sambil tersenyum. Murid-
murid lain saling tengok
dan juga ikut tertawa).
Guru : “Loh, kok bisa
begitu. Salah itu”:
Budi : “Sudah lumrah
terjadi Pak seperti itu.”

Sinonim dari kata yang


bercetak miring adalah. ...
a. lazim
b. gegabah
c. jarang
d. tahu
e. unik

Bacalah teks anekdot E 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Masalah apa yang


diceritakan dalam teks
anekdot tersebut. …

a. Heran dengan dosen


politik.
b. Kaki dosen capek dan
tidak kuat berdiri.
c. Jarjit dan Udin berebut
kursi dosen.
d. Kursi dosen yang sering
dibawa pulang oleh pejabat.
e. Dosen yang merangkap
jadi pejabat.

Bacalah teks anekdot C 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Unsur humor manakah


dalam teks anekdot
tersebut. ...
a.Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah,
begitu saja diperhatikan sih
Din.”
b. Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.

c.Udin : “Bukan itu


sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya,
kalau dia berdiri, takut
kursinya diduduki orang
lain.”

d.Udin : “Ya, Jarjit tahu


sebabnya.”
Jarjit :
“Barangkali saja, beliau
capek atau kakinya tidak
kuat berdiri.”
Udin : “Bukan
itu sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”

e.Udin : “Ya, kalau dia


berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Udin : “Bukan itu B 10


sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Pesan tersirat apakah yang


hendak disampaikan
pencerita dalam teks
anekdot tersebut. ...
a. Para pejabat yang senang
kehilangan jabatannya.
b. Pejabat-pejabat yang
takut kehilangan
jabatannya.
c. Para pejabat yang mau
diganti oleh pejabat baru.
d. Pada saat mengajar
dosen dilarang duduk terus.
e. Heran dengan dosen ilmu
politik, kalau mengajar
selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri.

Cermati kedua Teks B 10


Anekdot berikut! (PG)

Teks 1
Seorang ibu yang
berprofesi sebagai direktur
perusahaan terkenal
mengajak anaknya yang
berusia 5 tahun dalam acara
rapat kantor. Ibu itu
berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin
buang air kecil jangan
bilang “kencing” ya, ibu
malu. Biar Ibu tidak malu
Ibu ganti dengan kata
“menyanyi” ya.” Anak itu
mengangguk setuju. Setiap
kali anak itu bilang
menyanyi ibunya langsung
mengantarkan ke kamar
kecil. Satu minggu
kemudian anak tersebut
tinggal Bersama neneknya
di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada
neneknya.
“Nek, aku ingin
menyanyi,”pinta anak
tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin
menyanyi tempelkan saja di
telingan nenek,”jawab
neneknya.

Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK
bertanya kepada temannya
Sholeh.
“Negara manakah yang
memiliki ibu kota lebih dari
satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki
lebih dari satu ibu kota
tidak ada, semua negara itu
ibu kotaya hanya satu,
sebagai pusat
pemerintaahan, “ jawab
Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara
yang memiliki ibu kota
lebih dari satu,

Persamaan kedua teks


anekdot tersebut adalah. ...
a. Kebiasaan tokoh kedua
teks dalam memahami
Bahasa.
b. Pokok bahasan kedua
teks adalah kehidupan
sehari-hari.
c. Tokoh utama kedua teks
anekdot adalah siswa SMK.
d. Watak tokoh kedua teks
adalah cerdik.
e. Objek permasalahan
kedua teks adalah
pemaknaan Bahasa.

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

1. Persiapan 1. Soal Tes


2. Pelaksanaan 2. Media Asesmen
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
ASESMEN FORMATIF

PENILAIAN DIRI
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian:

PENILAIAN SIKAP
A. Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap berdasarkan Profil Pancasila

Petunjuk pengisian
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan keterangan “Ya” dan “Tidak”
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :

BERNALAR KRITIS
Keterangan Skor Kode
No. Aspek Pengamatan
Ya Tidak Sikap Nilai
1. Mampu menganalisis pernyataan dan pertanyaan
dengan baik
2. Mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang diajarkan
3. Mampu menjawab pertanyaan disertai dengan
alasan yang logis
4. Mampu memberikan contoh terkait materi ke
dalam permasalahan
sehari-hari
5. Mampu memberikan argumen dengan baik
6. Mampu memberikan penjelasan terkait materi
(presentasi) ketika meet dengan baik
Jumlah

Catatan :
1. Sk
or penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

B. Lembar Penilaian Diri Sendiri

Nama Peserta Didik : …………………………………………………


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : X / Ganjil
Waktu Pengamatan : …………………………………………………

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya berdoa sebelum melakukan
aktivitas.
2 Saya beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas
tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam.

C. Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri kepada
3
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

ASESMEN KETERAMPILAN

Rubrik 1 Penilaian menciptakan teks anekdot dan komik potongan (comic strip)

Aspek Penilaian Kriteria Nilai


Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
Struktur Teks Sajian materi runtut Sajian materi cukup Sajian materi Sajian materi tidak runtut dan
dan sistematis runtut dan sistematis kurang runtut dan sistematis
sistematis
Kelucuan Sangat lucu Cukup lucu Agak lucu Tidak lucu
Kesesuaian dengan Isi sesuai dengan Isi cukup sesuai Isi kurang sesuai Isi tidak sesuai dengan tema yang
tema yang diangkat dengan tema yang dengan tema yang diangkat
tema
diangkat diangkat
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 12]) x100.

Rubrik 2 Penilaian penampilan lawakan tunggal

No. Aspek Kreteria Nilai


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi Presen tasi Materi Presentasi
presentasi disajikan secara disajikan secara runtut, disajikan secara disajikan secara tidak
runtut dan sistematis tetapi kurang sistematis kurang runtut dan runtut dan tidak
tidak sistematis. sistematis.
2 Penggunaan Bahasa yang Bahasa yang digunakan Bahasa yang Bahasa yang
bahasa digunakan mudah mudah dipahami, tetapi digunakan agak sulit digunakan sangat
dipahami dan tidak sistematis. dipahami. sulit dipahami.
sistematis.
3 Ketepatan Intonasi tepat dan Intonasi kurang tepat, Intonasi kurang tepat Intonasi tidak tepat
intonasi dan artikulasi jelas. tetapi artikulasi jelas. dan artikulasi kurang dan artikulasi tidak
kejelasan jelas. jelas.
artikulasi
4 Kesantunan Menggunakan Menggunakan bahasa Menggunakan Menggunakan bahasa
dalam bahasa dan sikap yang santun, tetapi sikap bahasa yang kurang yang kurang santun,
berbicara yang santun. kurang santun. santun, tetapi sikap tetapi sikap santun.
dan bersikap santun.

Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 16]) x100.

Rubrik 3 Penilaian Poster dan karikatur

No. Aspek Kreteria Nilai


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kesesuaian Isi sesuai dengan Isi cukup sesuai dengan Isi kurang sesuai Isi tidak sesuai
dengan tema tema yang diangkat tema yang diangkat dengan tema yang dengan tema yang
diangkat diangkat
2 Desain/gamb Gambar dan warna Gambar dan warna Gambar dan warna Gambar dan warna
ar menarik dan cukup menarik dan kurang menarik dan tidak menarik dan
dan warna bermakna serta bermakna serta bermakna serta bermakna serta
proporsional proporsional proporsional proporsional
3 Isi teks Singkat, informatif, Singkat, informatif, dan Singkat, informatif, Singkat, informatif,
dan bertendens bertendens dan bertendens dan bertendens
(sebagian/atau selusuh (sebagian/atau (sebagian/atau
komponen bernilai selusuh komponen selusuh komponen
cukup) bernilai kurang) tidak terpenuhi)

Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 12]) x100.

Asesmen SUMATIF

Waktu Asesmen 07.00 s.d. 08.00 Durasi Asesmen 45 menit


Identifikasi Pertanyaan Jawaban Skor Rencana
materi Tindak
yang akan Lanjut
diujikan

Teks Andi akan membuat sebuah C 3-5-2-4-1 10 Siswa dengan nilai di


Anekdot teks yang mengandung bawah rata-rata
unsur lucu bertujuan untuk mengikuti pembelajaran
memberikan krtitk sosial. Teks Anekdot dengan
Perhatikan struktur anekdot diberikan pendampingan
: pada Materi
1. Koda perbandingan Teks Teks
2. Krisis Anekdot dan Lawakan
3. Abstraksi Tunggal.
4. Reaksi
5. Orientasi Siswa dengan nilai di
Urutan struktur teks atas rata-rata mengikuti
anekdot yang tepat adalah pembelajaran dengan
…. pengayaan berupa
A. 3-5-4-2-1 Materi Menilai Struktur
B. 3-2-4-5-1 Teks Anekdot.
C. 3-5-2-4-1
D. 3-4-2-5-1
E. 3-4-5-2-1

Cermati contoh kalimat Bangkrut 10


berikut! (IJS)
Perusahaan besar itu
akhirnya gulung tikar
setelah dililit oleh hutang
yang sangat besar terus
membesar sehingga dia
tidak sanggup
menyelesaikannya.

Frasa Idiomatis “Gulung


Tikar” berartikan. ...
Bacalah contoh penggalan D 10
kalimat teks anekdot
berikut! (PG)
Saksi menetap keluar
jendela seolah-olah tidak
mendengar pertanyaan.
“Pak tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”

Kalimat tersebut tergolong


dalam unsur kebahasaan
yang manakah dalam teks
anekdot. ...
b. Kalimat yang
menyatakan peristiwa masa
lalu dan retoris.
b. Kalimat retoris dan
kalimat seru.
c. Kalimat konjungsi
hubungan waktu dan kata
kerja aksi.
d. Penggunaan kata kerja
aksi dan kalimat perintah.
e. Penggunaan kalimat
perintah dan menyatakan
masa lalu.

Cermati Teks Anekdot A 10


berikut! (PG)
Racun Serangga
Pada pagi hari minggu yang
cerah, keluarga pak Amin
yang terdiri dari istri dan
dua orang anak sedang
melakukan kegiatan inovasi
berkebun. Kegiatan ini
sebagai salah satu rutinitas
mereka setiap bulan. Sang
Ibu melihat Ardi yang
merupakan kakak dari
Ilham tiba-tiba
menghampirinya dengan
tergesa-gesa sembari
menahan napas karena
berlari. Melihat anak
sulungnya berlari, sang ibu
lantas bertanya.
Ibu : “Kamu kenapa Ardi?”
Ardi “Bu, si adik menelan
ulat bulu”
Ibu : “Ya ampun, kenapa
bisa? Kamu kan ibu minta
jaga adikmu. Cepat panggil
ayah supaya lekas dibawa
ke rumah sakit” jawab ibu
dengan panik.
Ardi : “Ah tidak perlu
khawatir bu, tunggu saja
sebentar ulat bulunya pasti
mati. Soalnya tadi saya
suruh adik minum racun
serangga supaya ulat di
dalam perutnya mati” Sang
ibu semakin panik dan
jatuh pingsan.
(Sumber : https://made-
blog.com/contoh-teks-
anekdot/)

Sinonim yang tepat untuk


kata inovasi pada teks
tersebut adalah. ...
e. penemuan
f. serangan
g. perpindahan
h. evaluasi
e. situasi

Bacalah Teks Anekdot A 10


berikut dengan saksama!
(PG)
KUHP
Seorang guru menjelaskan
tentang hukum pidana
kepada murid-muridnya.
Saat tiba sesi tanya jawab,
seorang siswa bertanya
kepada guru.
Guru : “Anak-anak, dari
pelajaran tadi adakah yang
tahu arti dari KUHP?”
(Lalu murid bernama Budi
mengangkat tangan dan
segera menjawab).
Budi : “Saya tau Pak.”
Guru : “Silahkan dijawab
Budi!”
Budi : “KUHP itu artinya
kasih uang habis perkara.”
(Guru terheran-heran
sambil tersenyum. Murid-
murid lain saling tengok
dan juga ikut tertawa).
Guru : “Loh, kok bisa
begitu. Salah itu”:
Budi : “Sudah lumrah
terjadi Pak seperti itu.”
Sinonim dari kata yang
bercetak miring adalah. ...
c. lazim
b. gegabah
c. jarang
d. tahu
e. unik

Bacalah teks anekdot E 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Masalah apa yang


diceritakan dalam teks
anekdot tersebut. …

f. Heran dengan dosen


politik.
g. Kaki dosen capek dan
tidak kuat berdiri.
h. Jarjit dan Udin berebut
kursi dosen.
i. Kursi dosen yang sering
dibawa pulang oleh pejabat.
j. Dosen yang merangkap
jadi pejabat.

Bacalah teks anekdot C 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Unsur humor manakah


dalam teks anekdot
tersebut. ...
a.Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah,
begitu saja diperhatikan sih
Din.”

d. Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.

c.Udin : “Bukan itu


sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya,
kalau dia berdiri, takut
kursinya diduduki orang
lain.”

d.Udin : “Ya, Jarjit tahu


sebabnya.”
Jarjit :
“Barangkali saja, beliau
capek atau kakinya tidak
kuat berdiri.”
Udin : “Bukan
itu sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”

e.Udin : “Ya, kalau dia


berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Jarjit : “Ah, begitu saja B 10


diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Pesan tersirat apakah yang


hendak disampaikan
pencerita dalam teks
anekdot tersebut. ...
f. Para pejabat yang senang
kehilangan jabatannya.
g. Pejabat-pejabat yang
takut kehilangan
jabatannya.
h. Para pejabat yang mau
diganti oleh pejabat baru.
i. Pada saat mengajar dosen
dilarang duduk terus.
j. Heran dengan dosen ilmu
politik, kalau mengajar
selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri.

Cermati kedua Teks B 10


Anekdot berikut! (PG)

Teks 1
Seorang ibu yang
berprofesi sebagai direktur
perusahaan terkenal
mengajak anaknya yang
berusia 5 tahun dalam acara
rapat kantor. Ibu itu
berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin
buang air kecil jangan
bilang “kencing” ya, ibu
malu. Biar Ibu tidak malu
Ibu ganti dengan kata
“menyanyi” ya.” Anak itu
mengangguk setuju. Setiap
kali anak itu bilang
menyanyi ibunya langsung
mengantarkan ke kamar
kecil. Satu minggu
kemudian anak tersebut
tinggal Bersama neneknya
di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada
neneknya.
“Nek, aku ingin
menyanyi,”pinta anak
tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin
menyanyi tempelkan saja di
telingan nenek,”jawab
neneknya.

Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK
bertanya kepada temannya
Sholeh.
“Negara manakah yang
memiliki ibu kota lebih dari
satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki
lebih dari satu ibu kota
tidak ada, semua negara itu
ibu kotaya hanya satu,
sebagai pusat
pemerintaahan, “ jawab
Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara
yang memiliki ibu kota
lebih dari satu,

Persamaan kedua teks


anekdot tersebut adalah. ...
f. Kebiasaan tokoh kedua
teks dalam memahami
Bahasa.
g. Pokok bahasan kedua
teks adalah kehidupan
sehari-hari.
h. Tokoh utama kedua teks
anekdot adalah siswa SMK.
i. Watak tokoh kedua teks
adalah cerdik.
j. Objek permasalahan
kedua teks adalah
pemaknaan Bahasa.

GLOSARIUM

Anekdot: teks berbentuk cerita yang di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik.

Karikatur: gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindiran, dan sebagainya.

Komik setrip: adalah sebuah gambar atau rangkaian gambar yang berisi cerita.

Poster: gambar yang menggabungkan unsur-unsur visual, seperti garis, kata-kata, dan gambar
yang memiliki tujuan untuk dapat menarik perhatian serta menyampaikan pesan secara singkat.

Lawakan tunggal atau komedi tunggal: salah satu genre lawakan yang pelawaknya membawakan
lawakan mereka di atas panggung seorang diri dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Siswa Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud

Media video teks anekdot dari internet https://www.youtube.com/watch?v=L4JR45vWjgE


diakses pada tanggal 28 September 2022

Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.

La k s a n a . Sri ya nt o, 2 014 . Ejaan . J a k ar t a : P usat P e m bi n a a n dan P e ma


s ya r a k a t a n Ba da n P e n ge m b a n ga n dan P e mb i n a a n Ba h as a Ke me n t er i
a n P e n d i di k a n dan Ke b u d a ya a n .

S u wa r d j on o, 20 20 . Pedo man Umum Ejaan Bahasa I ndonesia yang Dis


empurn akan . [on l i ne ] Luk. s t a f f . u gm. ac. id.

Anda mungkin juga menyukai