Modul Ajar Bahasa Jawa XII Bab 2 Anekdot - Salin
Modul Ajar Bahasa Jawa XII Bab 2 Anekdot - Salin
Modul Ajar Bahasa Jawa XII Bab 2 Anekdot - Salin
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Penulis Modul
Nama Penulis Siti Fatonah, S.Pd.
Satuan Pendidikan SMA Islam Al Wahid Kepung
Tahun Pelajaran 2024-2025
Kelas /Semester XII/1
Fase F
Jumlah Pertemuan Enam
Materi Pokok Menulis, Berbicara
Tema Teks Anekdot
Subtema Menciptakan kembali teks anekdot dalam berbagai bentuk
Alokasi waktu 2x45 menit (1 kali pertemuan)
2. Kompetensi Awal
Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Selain
itu juga telah memahami teknik berdiskusi dan kolaborasi serta konsep teks narasi,
kemampuan menyampaikan pendapat, kritik, dan solusi. Berdasarkan kompetensi awal ini,
perserta didik mampu mencipta kembali teks anekdot dalam berbagai bentuk yang menarik.
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, ditunjukan dengan
kegiatan membaca Alquran di awal PBM dan berdoa, serta perilaku sopan dan santun ketika
proses pembelajaran.
Bernalar kritis, ditunjukkan melalui kemampuan menganalisis data untuk memecahkan
masalah untuk dapat dikembangkan menjadi teks anekdot.
Bergotong royong, ditunjukan melalui kegiatan kolaborasi dan berbagi dengan
sesama kelompok untuk menyelasaikan produk.
Kreatif, ditunjukan melalui kemampuan menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan
yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan serta dapat menjadikanya sebuah proyek yang kreatif.
Peserta didik kelas X berjumlah 32-35 orang dengan tingkat kesulitan belajar rendah,
menengah, dan tinggi.
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
a) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu menyajikan
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam berbagai bentuk secara logis,
runtut, kritis, dan kreatif dengan memerhatikan unsur kebahasaan dalam bentuk lisan
maupun tulis.
b) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu mengkreasi
ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi secara lisan maupun
tulis.
2. Pemahaman Bermakna
3. Pertanyaan Pemantik
a. Apakah Ananda pernah melihat tayangan stand up comedy?
b. Apakah menurut Ananda seorang stand up comedy itu hanya melucu saja?
c. Mengapa kemampuan melucu seperti stand up comedy itu sangat diminati?
4. Persiapan Pembelajaran
Persiapan yang harus dilakukan seorang guru adalah memperoleh dan menyiapkan panduan
pembelajaran. Panduan dimaksud adalah modul ajar, alat/bahan seperti laptop, lcd proyektor,
e-LKPD liveworksheets, media berupa PPT dan video stand up comedy, serta asesmen.
C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Durasi
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dan berdoa.
2. Peserta didik merespon apersepsi yang disampaikan pendidik dan 5 menit
mempersiapkan diri untuk belajar sesuai dengan kontrak pembelajaran
yang telah disepakati bersama. Antikorupsi
3. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan
dipelajari serta kegiatan yang akan dipelajari.
4. Peserta didik menerima informasi tentang langkah kegiatan yang akan
dilakukan. Pembelajaran Berbasis Proyek (project based learning)
STOP sejenak
1. Sebagai ice breaking dilakukan tebak-tebakan emosi (disajikan 5 menit
gambar di slide kemudian siswa menebak emosi pada gambar) KSE
2. Pengenalan Emosi - Diberikan 4 gambar emosi (senang, marah,
kecewa, dan sedih), siswa menggambarkan salah satu gambar emosi
tersebut. Kemudian guru meminta siswa untuk mengungkapkan
tentang perasaannya.
3. Guru mengajak siswa untuk menentukan pilihan yang harus
dilakukan ketika mengalami perasaan tersebut agar dapat fokus
kembali. KSE 2 Mengelola emosi dan fokus
4. Guru meminta siswa untuk memberikan opini berupa solusi
yang dapat dilakukannya jika temannya mengalami salah satu
emosi pada gambar. KSE 3 Empati
Siswa melakukan teknik STOP (rileks) dipandu guru
setelah berusaha mengenali perasaannya maupun perasaan
temannya agar kembali fokus dan siap menerima materi
pelajaran berikutnya.
Kegiatan A. Pertanyaan Mendasar
Inti 1. Peserta didik mencermati tayangan slide show power point mengenai 60 menit
langkah-langkah merancang teks anekdot (mengamati)
2. Peserta didik melakukan tanya jawab langka-langkah menyusun
rancangan teks anekdot antara pendidik dan peserta didik (menanya)
3. Peserta didik bertanya jawab tentang langkah menyusun rancangan teks
anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik lisan maupun
tulis (menanya)
B. Desain Perencanaan Produk
4. Peserta didik menentukan menentukan pilihan proyek yang akan
dikerjakan (poster, karikatur, komik potongan (comic strip, menulis teks
anekdot, membuat video lawakan tunggal (stand up comedy) dengan
berpedoman kepada LKPD yang dibagikan oleh pendidik
5. Peserta didik berkelompok sesuai dengan jenis proyek yang dipilih
(maksimal 5 orang per kelompok)
6. Peserta didik di dalam kelompok berdiskusi menyusun rancangan
pembuatan teks anekdot yang meliputi pembagian tugas, persiapan alat,
bahan, media, sumber yang dibutuhkan yang telah dipersiapkan
sebelumnya
C. Menyusun Jadwal Pembuatan
7. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek pembuatan
rancangan teks anekdot dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan atas kesepakatan bersama.
D. Memonitoring Perkembangan Proyek
8. Peserta didik mencatat setiap tahapan dalam rancangan teks anekdot
yang meliputi tema, kritik, unsur kelucuan, tokoh, struktur, alur, maupun
pola penyajiannya (mengasosiasi)
9. Peserta didik mendiskusikan masalah yang muncul terkait bahan
perancangan teks anekdot
10. Peserta didik membuat rancangan teks anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis (mengasosiasi)
E. Menguji Hasil
11. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil rancangan teks anekdot
yang telah disusun.
12. Peserta didik membahas kelayakan proyek rancangan teks anekdot
setiap kelompok
13. Peserta didik secara berkelompok menyeleksi sendiri hasil rancangan
teks anekdot yang telah disusun (mengasosiasi)
F. Evaluasi Pengalaman Belajar
14. Peserta didik dalam kelompok memaparkan rancangan teks anekdot,
kelompok yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru
menyimpulkan hasil proyek (mengomunikasikan)
1. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan pembelajaran.
2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi 15 menit
3. Pendidik memberikan apresiasi pada hasil kerja peserta didik.
3. Pendidik menutup pembelajaran dengan berdoa.
D. Penilaian Pembelajaran
Tujuan pembelajaran
a) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dalam berbagai bentuk secara logis, runtut, kritis, dan kreatif dengan
memerhatikan unsur kebahasaan dalam bentuk lisan maupun tulis.
b) Melalui model pembelajaran project based learning, peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulis.
Petunjuk Kerja
Pada pertemuan minggu lalu Ananda telah membuat penelitian kecil mengenai salah satu fenomena sosial.
Kali ini tugas Ananda adalah mempresentasikan hasil penelitian tersebut. Presentasinya Ananda kemas dalam
berbagai bentuk sesuai minat kalian. Berikut adalah beberapa pilihan presentasi. Silakan pilih salah satu sesuai
dengan minat Ananda. Tugas yang telah selesai dikumpul melalui https://www.liveworksheets.com/
menggunakan username masing-masing.
Pilihlah salah satu proyek berikut ini!
a) Poster
b) Karikatur
LEMBAR JAWABAN
KELAS: NILAI:
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
NAMA: PENDIDIK:
KELAS: NILAI:
PENGAYAAN
FRASA
IDIOMATIS TEKS
ANEKDOT
Buatlah daftar sebanyak mungkin frasa idiomatis yang sering
salah penulisan/tidak baku dalam penggunaan sehari- hari
NAMA: PENDIDIK:
KELAS: NILAI:
REMEDIAL
Buatlah sebuah Komik Strip atau Infografis yang
pada teks anekdot yang mengandung pesan berupa
kritik sosial.
A. Pendahuluan
Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain:
No Aspek Isi
1. Tema
2. Kritik
3. Humor/kelucuan
4. Tokoh
5. Struktur Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
6. Alur
Pola penyajian tak
7.
Anekdot
D. Menyunting Teks
Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan
semakin sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses
penyuntingan ini, antara lain isi, struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan.
a. Isi Anekdot
Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan
kekritisan. Selain itu, teks juga harus diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan
unsur SARA.
b. Struktur
Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan
dan kepaduan teks.
c. Kaidah Bahasa
Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan
pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili
gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis.
d. Ejaan
Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat
percakapan dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu
menggunakan ejaan yang baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan
penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak tebal.
MEDIA AJAR
PENILAIAN PEMBELAJARAN
ASESMEN DIAGNOSTIK
Jenjang/ Kelas E
Capaian Peserta didik mampu menjelaskan, menganalisis, dan menilai akurasi pesan
Pembelajaran pada teks anekdot yang mengandung kritik sosial dalam bentuk tayangan visual
yang dipirsa melalui monolog lawakan tunggal dengan kritis dan reflektif.
Tujuan Menilai akurasi pesan pada teks anekdot yang mengandung kritik sosial dalam
Pembelajaran bentuk tayangan visual yang dipirsa melalui monolog lawakan tunggal dan
mengidentifikasi serta menjelaskan pesan pada teks anekdot yang mengandung
kritik sosial.
A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatan kamu selama belajar di
rumah?
Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa 1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan
tidak menyenangkan ketika belajar di
rumah?
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
1. Bercerita 1. Kuisioner
2. Mengisi kuisioner dan menuliskan 2. Video tayangan kondisi siswa di masa
Pandemi
B. Asesmen Kognitif
Teks Pernahkah kalian membaca Teks anekdot. Di balik 10 1. Siswa dengan nilai
Anekdot sebuah cerita lucu sekaligus humor atau kelucuan yang rata-rata kelas akan
mengandung kritik atas ditampilkan, anekdot mengikuti pembelajaran
fenomena sosial yang memiliki pesan yang Teks Anekdot.
terjadi di masyarakat? diharapkan dapat
Seringkali disebut teks memberikan pelajaran 2. Siswa dengan nilai di
apakah itu, jelaskan! kepada khalayak. Oleh bawah rata-rata
karena itu, isi cerita mengikuti pembelajaran
sebuah anekdot harus Teks Anekdot dengan
mengangkat tema atau diberikan pendampingan
masalah yang benar-benar pada Materi
terjadi dan dirasakan perbandingan Teks Teks
masyarakat. Anekdot dan Lawakan
Tunggal.
Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Teks 1
Seorang ibu yang
berprofesi sebagai direktur
perusahaan terkenal
mengajak anaknya yang
berusia 5 tahun dalam acara
rapat kantor. Ibu itu
berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin
buang air kecil jangan
bilang “kencing” ya, ibu
malu. Biar Ibu tidak malu
Ibu ganti dengan kata
“menyanyi” ya.” Anak itu
mengangguk setuju. Setiap
kali anak itu bilang
menyanyi ibunya langsung
mengantarkan ke kamar
kecil. Satu minggu
kemudian anak tersebut
tinggal Bersama neneknya
di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada
neneknya.
“Nek, aku ingin
menyanyi,”pinta anak
tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin
menyanyi tempelkan saja di
telingan nenek,”jawab
neneknya.
Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK
bertanya kepada temannya
Sholeh.
“Negara manakah yang
memiliki ibu kota lebih dari
satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki
lebih dari satu ibu kota
tidak ada, semua negara itu
ibu kotaya hanya satu,
sebagai pusat
pemerintaahan, “ jawab
Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara
yang memiliki ibu kota
lebih dari satu,
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
PENILAIAN DIRI
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian:
PENILAIAN SIKAP
A. Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap berdasarkan Profil Pancasila
Petunjuk pengisian
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan keterangan “Ya” dan “Tidak”
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :
BERNALAR KRITIS
Keterangan Skor Kode
No. Aspek Pengamatan
Ya Tidak Sikap Nilai
1. Mampu menganalisis pernyataan dan pertanyaan
dengan baik
2. Mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang diajarkan
3. Mampu menjawab pertanyaan disertai dengan
alasan yang logis
4. Mampu memberikan contoh terkait materi ke
dalam permasalahan
sehari-hari
5. Mampu memberikan argumen dengan baik
6. Mampu memberikan penjelasan terkait materi
(presentasi) ketika meet dengan baik
Jumlah
Catatan :
1. Sk
or penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.
No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya berdoa sebelum melakukan
aktivitas.
2 Saya beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas
tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
ASESMEN KETERAMPILAN
Rubrik 1 Penilaian menciptakan teks anekdot dan komik potongan (comic strip)
Asesmen SUMATIF
Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
d. Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Teks 1
Seorang ibu yang
berprofesi sebagai direktur
perusahaan terkenal
mengajak anaknya yang
berusia 5 tahun dalam acara
rapat kantor. Ibu itu
berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin
buang air kecil jangan
bilang “kencing” ya, ibu
malu. Biar Ibu tidak malu
Ibu ganti dengan kata
“menyanyi” ya.” Anak itu
mengangguk setuju. Setiap
kali anak itu bilang
menyanyi ibunya langsung
mengantarkan ke kamar
kecil. Satu minggu
kemudian anak tersebut
tinggal Bersama neneknya
di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada
neneknya.
“Nek, aku ingin
menyanyi,”pinta anak
tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin
menyanyi tempelkan saja di
telingan nenek,”jawab
neneknya.
Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK
bertanya kepada temannya
Sholeh.
“Negara manakah yang
memiliki ibu kota lebih dari
satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki
lebih dari satu ibu kota
tidak ada, semua negara itu
ibu kotaya hanya satu,
sebagai pusat
pemerintaahan, “ jawab
Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara
yang memiliki ibu kota
lebih dari satu,
GLOSARIUM
Anekdot: teks berbentuk cerita yang di dalamnya mengandung humor sekaligus kritik.
Komik setrip: adalah sebuah gambar atau rangkaian gambar yang berisi cerita.
Poster: gambar yang menggabungkan unsur-unsur visual, seperti garis, kata-kata, dan gambar
yang memiliki tujuan untuk dapat menarik perhatian serta menyampaikan pesan secara singkat.
Lawakan tunggal atau komedi tunggal: salah satu genre lawakan yang pelawaknya membawakan
lawakan mereka di atas panggung seorang diri dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Siswa Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas X. Jakarta : Kemendikbud
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan bersastra Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.