Makalah Perekonomian Nova

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PERANAN INDUSTRIALISASI DALAM PEMBANGUNAN

EKONOMI
Dosen Pengampu : ESTI SUNTARI SH, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Nova Apriani 211010504261
2. Zalvira Febrianti 211010503087

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2024
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Telp (021) 742566, Fax (021) 7412566
Tanggerang Selatan – Banten
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Peranan Industrialisasi Dalam Pembangunan Ekonomi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Perekonomian Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Esti Suntari SH, M.Pd. selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini di luar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Pamulang,

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Latar Belakang..........................................................................................6
2.2 Latar Belakang..........................................................................................6
2.3 Latar Belakang..........................................................................................4
2.4 Latar Belakang..........................................................................................4

BAB III....................................................................................................................8
STUDI KASUS........................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri adalah salah satu perwujudan dari kerja keras dan industri adalah
cabang ekonomi yang tingkat perkembangan produktivitasnya lebih cepat dari
perkembangan tingkat produktivitas keseluruhan perekonomian (Sukirno, 2006).

Maka dari itu, dalam menciptakan produksi nasional dan menciptakan


kesempatan kerja lebih besar peranan industrialisasi memiliki peranan sangat
penting dari keseluruhan cabang ekonomi. Untuk mempercepat proses
pembangunan ekonomi di suatu negara, industrialisasi merupakan strategi yang
sangat tepat.

Dalam pembangunan ekonomi, sektor industri menjadi sektor prioritas yang


memiliki peranan sebagai sektor unggulan dibandingkan dengan sektor ekonomi
lainnya. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di suatu negara, pembangunan
pada sektor –sektor ekonomi harus di tingkatkan lagi, terutama dalam sektor
industri.

Secara historis, industrialisasi merupakan fenomena terbentuknya berbagai


sektor manufaktur yang berkembang pesat dengan dukungan inovasi serta
infrastruktur memadai dan berjalan seiring dengan perkembangan ekonomi suatu
negara (Yong, 2020). Industrialisasi ditandai dengan perluasan kegiatan ekonomi
yang bertujuan menghasilkan barang pabrik secara massal. Ciri khas
industrialisasi adalah transformasi perekonomian agraris menjadi ekonomi padat
modal (Ahmad, 2009).
Proses industrialisasi memang telah terjadi di Indonesia sejak tahun 1980 - an
namun kontribusi sektor industri terhadap perekonomian semakin meningkat
hingga mencapai puncak nya pada awal tahun 2000 - an (Puspitawati, 2021).
Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia, tingkat
konsumsi di Indonesia dapat dikatakan tinggi. Tinggi nya tingkat konsumsi
masyarakat merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang baik.

Sebagaimana diketahui, salah satu faktor pendukung dalam perekonomian


adalah jumlah permintaan (demand). Tinggi nya populasi mengisyaratkan besar
nya kebutuhan masyarakat yang secara otomatis menyebabkan tingkat permintaan
(demand) mengalami kenaikan.

Tujuan utama dari adanya program industrialisasi ialah menciptakan


kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dalam data yang di rilis oleh BPS mengenai
peningkatan PDB selama periode 2015-2019, menunjukkan bahwa Indonesia
semakin sejahtera secara ekonomi. Namun kenyataannya, kesejahteraan tersebut
belum mampu dinikmati seluruh rakyat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa manfaat peran industrialisasi terhadap pembangunan ekonomi


2. Apa saja dampak positif dan negatife peran industrialisasi terhadap
pembangunan ekonomi
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi peran industrialisasi terhadap
pembangunan ekonomi

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat dari industrialisasi dalam ekonomi


2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatife peran industrialisasi
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran industrialisasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peranan Industrialisasi


Industrialisasi adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup seluruh
sektor ekonomi yang berkaitan satu sama lain dengan industri pengolahan.
Artinya, industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor
ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai sektor utama. Maksudnya,
dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat
pembangunan sektor-sektor lainnya.
Menurut Todaro (1997:75) Industrialisasi adalah memajukan tenaga
produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal dan berkualitas
tinggi. Industrialisasi merupakan mekanisme yang memungkinkan perekonomian
Negara mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri, seperti
pertanian tradisional untuk mencukupi kebutuhan sendiri, kepada suatu
perekonomian yang lebih modern, dan beraneka di bidang industri lainnya.
Industri dianggap sebagai solusi alternatif untuk mengatasi tingkat
kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan
masyarakat berpendidikan rendah, kesenjangan ekonomi di masyarakat, dan
proses pembangunan yang tidak merata antara perdesaan dan kota.
Industrialisasi menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi karena
meningkatkan kapasitas produksi, investasi modal, dan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya dan membantu dalam struktur ekonomi suatu negara
dengan mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian dan mengalihkan fokus
pada sektor industri dan jasa yang lebih maju.

2.2 Faktor-faktor proses Industrialisasi


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses industrialisasi dalam
pembangunan ekonomi, yaitu :

a. Perbedaan kemampuan dalam mengembangkan teknologi dan inovasi


b. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
c. Keberadaan sumber daya alam
d. Kebijakan atau strategi pemerintah yang diterapkan
e. Pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri yang
diunggulkan, dan pola pembangunan sektor industri

2.3 Dampak Industrialisasi


Adapun dampak positif dari industrialisasi, yaitu :
1. Peningkatan pendapatan nasional
2. Standar hidup yang lebih tinggi
3. Stabilitas ekonomi
4. Peningkatan neraca pembayaran
5. Peningkatan peluang kerja
Sedangkan dampak negatif dari industrialisasi, yaitu :
1. Pelemahan sektor pertanian
2. Tercabutnya nilai dan kearifan lokal
3. Terjadinya imperialisme gaya baru
4. Pencemaran lingkungan
5. Kesenjangan ekonomi

2.4 Manfaat Industrialisasi


a. Meningkatkan kapasitas produktif
b. Penciptaan lapangan kerja
c. Inovasi
d. Penggunaan sumber daya yang optimal
BAB III

STUDI KASUS

3.1 Jurnal 1
Program Industrialisasi Dalam Mengatasi Kesenjangan Ekonomi Di
Masyarakat: Perspektif Ekonomi Islam
Dhoya Safira Tresna Lestari1) , Muhammad Hamdan Ainulyaqin 2) 1,2 Fakultas
Agama Islam Universitas Pelita Bangsa
A. Pendahuluan
Industri adalah salah satu perwujudan dari kerja keras. Dan industri adalah
cabang ekonomi yang tingkat perkembangan produktivitasnya lebih cepat dari
perkembangan tingkat produktivitas keseluruhan perekonomian (Sukirno, 2006).
Maka dari itu, dalam menciptakan produksi nasional dan menciptakan kesempatan
kerja lebih besar peranan industrialisasi memiliki peranan sangat penting dari
keseluruhan cabang ekonomi.
Untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di suatu negara,
industrialisasi merupakan strategi yang sangat tepat. Dalam pembangunan
ekonomi, sektor industri menjadi sektor prioritas yang memiliki peranan sebagai
sektor unggulan dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi di suatu negara, pembangunan pada sektor –sektor
ekonomi harus di tingkatkan lagi, terutama dalam sektor industri.
Menurut Hakim (2009), dalam jurnal penelitannya mengemukakan bahwa
strategi industrialisasi merupakan sebuah harapan besar bagi suatu negara untuk
memajukan proses pembangunan di negara tersebut. Dalam mencapai tingkat
kemakmuran suatu negara secara lebih cepat, industrialisasi dianggap sebagai
jalan pintas untuk mencapainya di bandingkan dengan proses lainnya. Seperti
pada asumsi diatas, menyatakan bahwa hampir semua negara di dunia ini telah
dan sedang menempuh strategi industrialisasi tersebut, tentunya dengan ciri-ciri
yang berbeda-beda antara Negara.
Dalam sebuah penelitan lain juga dikemukakan oleh Imam (2013), dalam
penelitannya membuktikan bahwa semakin besar jumlah penduduk, maka
semakin besar peranan industri dalam perekonomiannya. Oleh karena itu industri
sangat penting bagi suatu negara yang jumlah penduduknya sangat besar. Karena
tingkat pendapatan dan jumlah penduduk merupakan dua faktor penting yang
menentukan luas pasar suatu Negara.

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu
dengan menggambarkan atau memaparkan apa adanya hasil penelitian dari data
yang dikumpulkan, kemudian data tersebut disusun dan dituangkan dalam bentuk
tulisan (naratif), ditafsirkan dan dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapat gambaran tentang keadaan suatu negara secara objektif dalam menilai
sebuah program industrialisasi yang berpengaruh dalam mengatasi kesenjangan
ekonomi di masyarakat.
Melalui pendekatan deskriptif dan pendekatan syar’i, penulis
mengumpulkan data dengan suatu metode library research, yaitu suatu metode
pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan dalam merusumuskan tujuan
penelitan dengan membaca buku-buku dan karya-karya ilmiah yang relevan
termasuk tulisan yang dipublikasikan di berbagai media cetak maupun elektronik.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan penelaahan kepustakaan untuk mempelajari dan mengumpulkan
data dan informasi dari literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini
seperti situs-situs terpercaya yang menyajikan data tentang perkembangan
pertumbuhan PDB dan kesenjangan yang terjadi di Indonesia.
Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif.
Analisis ini maksudnya data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dalam
bentuk kalimat yang benar, lengkap, sistematis, sehingga tidak menimbulkan
penafsiran yang beragam dan kemudian disajikan sebagai dasar dalam menarik
suatu kesimpulan (Soejono, 1986).
Hasil dari penelitian ini nanti nya akan memberikan pandangan baru
tentang program-program industrialisasi yang harus diselaraskan lagi sesuai
dengan sistem ekonomi Islam.
C. Hasil dan Pembahasan
Sektor industri memiliki peran strategis dalam sebuah Negara, khususnya
di bidang pembangunan ekonomi. Industrialisasi sebenarnya suatu jalur kegiatan
untuk meningkatkan taraf hidup manusia dalam kemampuan memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Secara“vertikal” industrialisasi
berperan untuk memperbesar nilai tambah pada kegiatan ekonomi.
Secara“horizontal” industrialisasi berperan untuk memperluas lapangan kerja
produktif bagi penduduk yang semakin bertambah (Siska, 2018). Dengan peran
ganda tersebut industri dijadikan sebagai sektor pemimpin, yaitu sektor yang
mampu menjadi pemicu meningkatnya sektor-sektor lain.
Dalam pembangunan sektor industri diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang besar terhadap pembangunan nasional baik dari aspek ekonomi,
sosial, budaya maupun politik. Pembangunan nasional tersebut akan berpengaruh
pada pembangunan industri. Pembangunan ekonomi nasional adalah sebuah
sistem. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan sektor industri dalam jangka
panjang bukan hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan pada sektor
industri saja, tetapi juga sekaligus harus mampu mengatasi permasalahan ekonomi
secara nasional , maka dari itu perlu dilakukan percepatan proses industrialisasi.
Dalam konteks ini, pembangunan sektor industri memerlukan arahan dan
kebijakan yang jelas, di mana salah satu kebijakan tersebut adalah menarik
investasi industri dengan menyediakan lokasi berupa kawasan industri. Dengan
tersedianya lahan untuk kawasan industri, maka akan membawa dampak turunan
lainnya yang sangat berpengaruh bagi kegiatan perekonomian di daerah tersebut.

D. Kesimpulan
Salah satu indikator pokok dalam mengukur keberhasilan pembangunan di
suatu negara ialah laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sering
direpresentasikan oleh pertumbuhan PDB, sebuah konsep yang diusung oleh
sistem konvensional yang hanya mencerminkan nilai ekonomi, bukan nilai
manfaat. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan jika produksi barang dan
jasa meningkat dari tahun sebelumnya, lalu menghasilkan pendapatan atau
kesejahteraan masyarakat dalam periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi menjadi sasaran utama pembangunan di beberapa negara berkembang,
namun persoalannya ialah sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi belumlah
cukup menjadi jaminan bahwa kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Kesenjangan ekonomi merupakan salah satu persoalan dalam paradigma
pembangunan ekonomi di berbagai negara berkembang. Munculnya kesenjangan
ekonomi akan menimbulkan banyak masalah lain seperti; penduduk miskin
bertambah, pengangguran meningkat, tingkat kejahatan meningkat, kualitas
pendidikan menurun , dan kemapuan daya beli masyarakat menurun. Krisis
keuangan global menjadi salah satu bukti kegagalan pembangunan ekonomi. Oleh
karena itu, paradigma pembangunan ekonomi menjadi penting dan di prioritaskan
agar dapat diperbarui.
Dalam mengurangi kesenjangan tidak hanya antara kaya dan miskin,
melainkan juga kesenjangan antar daerah dalam kesediaan insfraktuktur yang
memadai dan antar sektor produksi dan seterusnya. Program industrialisasi akan
memberikan dampak yang sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
ekonomi di suatu negara, jika dalam realisasi program ini seluruh anggota
masyarakatnya mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk ikut serta
berperan dan berkontribusi dalam jalannya program industrialisasi tersebut.

3.2 Jurnal 2
STUDI LITERATUR INDUSTRIALISASI DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA
Eliza Noviriani1 , Lailatul Mukaromah2 , EeZurmansyah3 , Munandar4
[email protected] , [email protected] ,
[email protected] , [email protected] Politeknik Negeri Sambas
A. Pendahuluan
Secara historis, industrialisasi merupakan fenomena terbentuknya berbagai
sektor manufaktur yang berkembang pesat dengan dukungan inovasi serta
infrastruktur memadai dan berjalan seiring dengan perkembangan ekonomi suatu
negara (Yong, 2020). Industrialisasi ditandai dengan perluasan kegiatan ekonomi
yang bertujuan menghasilkan barang pabrik secara massal. Ciri khas
industrialisasi adalah transformasi perekonomian agraris menjadi ekonomi padat
modal (Ahmad, 2009).
Tren pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan berkelanjutan
memerlukan dukungan dari berbagai lini sektor salah satu nya sektor industri.
Industrialisasi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam hal peningkatan
kapasitas produktif, peluang kerja, inovasi serta pemanfaatan kekayaan sumber
daya alam yang optimal (Elfaki et al. 2021). Bahkan di masa lampau, World Bank
(1987) serta Gruber (1995) telah memprediksi kecenderungan transformasi
industri yang tidak pernah terbayangkan sebelum nya. Sektor industri
menciptakan 20 % peluang kerja baru, nilai tambah hingga 40 %, konsumsi energi
dan emisi karbon (Gruber, 1995). Mengingat kinerja produktivitas yang unggul
ini, sektor industri secara luas dianggap sebagai “engine of growth” khusus nya di
negara-negara berkembang (Yong, 2022).
Kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi juga dirasakan
oleh perekonomian di Indonesia. Proses industrialisasi memang telah terjadi di
Indonesia sejak tahun 1980 - an namun kontribusi sektor industri terhadap
perekonomian semakin meningkat hingga mencapai puncak nya pada awal tahun
2000 - an (Puspitawati, 2021). Sebagai salah satu negara dengan populasi
penduduk terbesar di dunia, tingkat konsumsi di Indonesia dapat dikatakan tinggi.
Tinggi nya tingkat konsumsi masyarakat merupakan salah satu indikator
pertumbuhan ekonomi yang baik. Sebagaimana diketahui, salah satu faktor
pendukung dalam perekonomian adalah jumlah permintaan (demand).

B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaaan atau studi literatur.
Dalam hal ini, analisis yang dilakukan berdasarkan pada sumber sekunder
berbagai literatur terkait diantaranya buku, jurnal, artikel dan lain-lain. Penelitian
kepustakaan merujuk pada kegiatan penelitian guna memperoleh informasi
dengan memanfaatkan sumber perpustakaan (Pahmuddin, 2023).

C. Hasil dan Pembahasan


Sektor industri sangat membutuhkan kepastian kesediaan pangan dan
energi yang memadai. Ketergantungan ini mengingat sumber bahan baku utama
bagi sektor industri tertentu (misal nya industri sub sektor makanan dan minuman)
pada industri manufaktur adalah pangan. Kegiatan produksi dapat berjalan jika
bahan baku tersedia dengan layak dan mencukupi. Padahal, ketersediaan pangan
dewasa ini semakin mengkhawatirkan mengingat kondisi sumber daya alam yang
semakin terbatas. Schmidt (2018) menegaskan dimulai abad ke-16 sumber daya
terbarukan terancam langka.
Sektor industri tidak dapat menghindari momok risiko serta biaya yang
muncul akibat ketergantungan pangan dan energi. Peningkatan biaya overhead,
biaya perolehan bahan baku, biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin tentu nya
adalah diantara dampak yang akan dialami. Secara lebih masif, risiko serta biaya-
biaya yang timbul lambat laun mengurangi laju produksi, pemasaran serta
ketersediaan produk. Ketersediaan produk yang minim di pasaran akan
menurunkan daya beli masyarakat sehingga income usaha menurun dan tenaga
kerja dengan terpaksa harus dibatasi. Efek makro yang dikhawatirkan bagi
perekonomian Indonesia yakni tingkat pengangguran yang meningkat kemudian
berujung pada penurunan pendapatan nasional.
Kebijakan pemerintah terkait perekonomian merupakan kebijakan yang
mempengaruhi industrialisasi dan sistem manufaktur negara (Daniel & Augustine,
2021). Pemerintah berperan untuk melakukan stimulasi dan menggerakan
perekonomian secara dinamis melalui berbagai keputusan maupun kebijakan.
Ironis nya, selama ini Indonesia dinilai belum memiliki kebijakan industri
maupun strategi industri yang jelas (Ahmad, 2009). Hal ini tentu nya akan
menyulitkan untuk membaca peta industrialisasi di Indonesia. Padahal menurut
Kim, et al. (1995) dalam praktik nya, seperti hal nya di negara - negara Asia
Timur, kesuksesan capaian perekonomian bukan hanya dikarenakan keterlibatan
eksportir, namun lebih dari itu, pemerintah yang sangat mendukung ekspor serta
industrialisasi.
Berdasarkan pada fakta-fakta diatas, pemerintah dapat menempuh
beberapa langkah untuk membantu ketersediaan modal bagi sektor industri khusus
nya menyediakan dana pinjaman, diantaranya sebagai berikut: 1) Memudahkan
akses pinjaman terhadap sektor industri terutama bagi sektor usaha mikro kecil
dan menengah. 2) Mekanisme terkait perolehan pinjaman selayaknya
disosialisasikan secara merata. 3) Pinjaman memiliki tingkat bunga yang sangat
rendah yang dapat terjangkau oleh industri baru ada maupun industri berkembang
untuk pertumbuhan industrialisasi dan perekonomian Negara.

D. Kesimpulan
Kajian literatur yang telah dikemukakan diatas menunjukkan bahwa
industrialisasi dalam perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan
baik tantangan yang berasal dari luar maupun dari dalam industri itu sendiri.
Namun, berbagai tantangan yang dihadapi industrialisasi dalam perekonomian
Indonesia selayak nya tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan
perekonomian yang mandiri, maju, berdaulat dan berdaya saing. Hal ini
mengingat proses integrasi ekonomi secara global akan membawa manfaat positif
bagi kemakmuran dan pengentasan kemiskinan nasional.
Oleh sebab itu, diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk
mewujudkan nya. Tidak hanya kalangan industri, pemerintah sejati nya memiliki
andil yang besar khusus nya terkait kebijakan keuangan (akses modal, bantuan,
tarif pajak) dan non keuangan (ketersediaan pangan dan energi maupun dukungan
riset dan pengembangan). Sementara itu, peran serta masyarakat dapat
diwujudkan dalam bentuk konsumsi produk-produk industri dalam negeri.
Dengan demikian, industrialisasi dapat menghadapi tantangan-tantangan tersebut
tentu nya diiringi usaha peningkatan faktor-faktor penunjang produktivitas nya.
Jika sinergitas tersebut tercipta, Indonesia (dapat) pulih lebih cepat, bangkit lebih
kuat!
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Industrialisasi adalah perwujudan dari keras dan cabang ekonomi yang
tingkat perkembangan produktivitasnya lebih cepat dari perkembangan tingkat
produktivitas keseluruhan perekonomian. Industrialisasi memiliki peranan penting
dari keseluruhan cabang ekonomi. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di
suatu negara, pembangunan pada sektor –sektor ekonomi harus ditingkatkan lagi,
terutama dalam sektor industri. Sebagai sektor manufaktur berkembang pesat
dengan dukungan inovasi dan infrastruktur memadai dan berjalan seiring dengan
perkembangan ekonomi suatu negara. Industrialisasi memang telah terjadi di
Indonesia sejak tahun 1980 - an dan mencapai puncak nya pada awal tahun 2000 -
an. Industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor ekonomi
dengan sektor industri pengolahan sebagai sektor utama. Industrialisasi
memungkinkan perekonomian Negara mentransformasikan struktur
perekonomian dalam negeri, seperti pertanian tradisional untuk mencukupi
kebutuhan sendiri, kepada suatu perekonomian yang lebih modern, dan beraneka
di bidang industri lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai