02 Tata Cara KLHS RPJMD Dan RPJPD
02 Tata Cara KLHS RPJMD Dan RPJPD
02 Tata Cara KLHS RPJMD Dan RPJPD
1) Pemerintah daerah pada tahun 2023 agar memulai Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.
2) Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dilaksanakan paling lambat 1 (satu)
tahun sebelum berakhirnya periode RPJPD yang sedang berjalan sebagaimana amanat UU 25/2004 Pasal 11
ayat (3).
3) RPJPD yang sudah disusun dapat digunakan menjadi pedoman calon kepala daerah menyusun visi, misi dan
program yang akan mengikuti pilkada serentak pada tahun 2024 serta penyusunan RPJMD Teknokratik
2025-2030
Persiapan Evaluasi • Ranc Teknokratik RPJMD & KLHS RPJMD Penyusunan
• Evaluasi RPJPD 2005-2025
Dokrenda (Dokumen • Musrenbang RPJPD RPJMD*
• KLHS RPJPD 2025-2045
Rencana Daerah) • Pilkada serentak Penetapan RPJPD**
• Penyusunan Ranwal RPJPD
1. Evaluasi terhadap hasil RPJPD mencakup sasaran pokok, arah kebijakan dan
penahapan untuk mencapai misi dan mewujudkan visi pembangunan jangka
panjang Daerah yang digunakan untuk mengetahui:
a. realisasi antara sasaran pokok RPJPD provinsi dengan capaian sasaran
RPJMD provinsi; dan
b. realisasi antara capaian sasaran pokok RPJPD provinsi dengan arah kebijakan
pembangunan jangka panjang nasional
2. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa visi, misi dan sasaran pokok, arah
kebijakan pembangunan jangka panjang Daerah provinsi dapat dicapai, untuk
mewujudkan visi pembangunan jangka panjang nasional.
KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN
(RPJPD vs RPJMD)
VISI & MISI 20TH
RPJPD
RPJPD ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV
Pengendalian dan
Evaluasi RPJPD 2005-
2025 diukur melalui
pencapaian sasaran
pokok pada
pelaksanaan 4 periode
RPJMD.
https://dashboards.sdgindex.org/
2022 SDG Index
ranking and
score
Indonesia
rangking 82
dari 163 negara
https://dashboards.sdgindex.org/
Governments' Commitment and Efforts for the SDGs Score versus SDG Index Score https://dashboards.sdgindex.org/
Top 10
Pencapaian
SDGs Tahun
2021
https://dashboards.sdgindex.org/rankings
Pencapaian
SDGs
Indonesia
Tahun 2021
https://dashboards.sdgindex.org/rankings
Indikator TPB Indonesia
Indikator TPB Indonesia
https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia
https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia
https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia
https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia
https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
PEMBANGUNAN DAERAH
(Pasal 258 UU NO. 23 Tahun 2014)
Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah
melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan:
• Pendapatan masyarakat;
• Kesempatan kerja;
• Lapangan berusaha;
• Akses dan kualitas pelayanan publik; dan
• Daya saing Daerah.
Prinsip penyusunan dokumen pembangunan daerah (Pasal 4 Permendagri no. 86 Tahun 2017) :
• Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
• Dilakukan pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing.
• Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan Daerah;
• Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing masing Daerah, sesuai
dengan dinamika perkembangan Daerah dan nasional (Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
KONSEP KLHS
TUJUAN PEMBANGUNAN
KONDISI SDA BERKELANJUTAN
MELIMPAH
TERCAPAI
SEDANG
BELUM TERCAPAI
KURANG
BELUM TERLAKSANA
POTENSI DAERAH
PERAN PARA PIHAK
KONSUMSI SDA
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
PENGINTEGRASIAN TPB DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Permendagri No. 7
Tahun 2018 RENCANA
Pembuatan & PEMBANGUNAN
Pelaksanaan KLHS DAERAH
dalam Penyusunan
RPJMD
SDGs Internasional
INDIKATOR SDG’s/TPB
GLOBAL 17 Goal, 169 Target/Sasaran
SDGs
Global, 241 Indikator
17 Goal, 94 Target/Sasaran Global, INDIKATOR SDG’s/TPB
NASIONAL
319 Indikator Sasaran Nasional
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN KELOLA
AIR
KEMISKINAN ENERGI PERDAMAIAN
6 Sasaran Global,
4 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 8 Sasaran Global,
22 Indikator Sasaran
21 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran 21 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional Nasional
KET. PANGAN PEKERJAAN PERKOTAAN
3 Sasaran Global, 9 Sasaran Global, 7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran 11 Indikator Sasaran 16 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
KESEHATAN INDUSTRI KONSUMSI-PRODUKSI
8 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 5 Sasaran Global,
24 Indikator Sasaran 8 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
PENDIDIKAN KESENJANGAN PERUBAHAN IKLIM
5 Sasaran Global, 4 Sasaran Global, 2 Sasaran Global,
16 Indikator Sasaran 10 Indikator Sasaran 2 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
EKOSISTEM LAUTAN
GENDER KEMITRAAN
4 Sasaran Global,
5 Sasaran Global, 11 Sasaran Global,
4 Indikator Sasaran
11 Indikator Sasaran 17 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional
EKOSISTEM DARATAN
7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran
Nasional
(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
INDIKATOR TPB INDONESIA BERDASARKAN
UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Jumlah Indikator TPB berdasarkan Urusan dan Kewenangannya
Indikator-indikator SDGs dibagi dalam 4 (empat) kewenangan, meliputi:
1. Pusat →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan pusat: 308
2. Provinsi →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan provinsi: 235
3. Kabupaten →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kabupaten: 220
4. Kota →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota: 222
Catatan:
Dari 319 indikator TPB Indonesia:
• 21 indikator bersifat khusus untuk daerah
• tertentu
• 298 indikator bersifat umum
Rancangan
Penyempurnaan RANWAL RANHIR
Teknokratik
Pelantikan
Tahap 3
Tahap 1
Tahap 5
Tahap 2
Tahap 4
Tahap 6
Penyusunan KLHS RPJMD Penyusunan Rancangan Awal Musrenbang
Penetapan
Esensi Musrenbang
Tujuan
Pasal 3
Berkelanjutan membidangi perencanaan • Filantropi,
pembangunan daerah dan • Pelaku Usaha,
Pembuatan dengan perangkat daerah yang • Akademisi dan
KLHS RPJMD
melaksanakan tugas urusan
• pihak terkait lainnya
Perumusan lingkungan hidup. sesuai dengan
Skenario
Pembangunan • beranggotakan perangkat ketentuan peraturan
Berkelanjutan daerah terkait sesuai dengan perundang-undangan
kompetensi dan kebutuhan
dalam pembuatan KLHS
Penjaminan kualitas,
RPJMD
pendokumentasian dan
validasi KLHS RPJMD
Pengkajian
Pembangunan
Berkelanjutan Capaian indikator tujuan Analisis kondisi pencapaian tujuan
Pasal 3
Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembuatan Berkelanjutan yang relevan
KLHS
RPJMD
Gambaran kondisi pencapaian tujuan
Perumusan Pembangunan Berkelanjutan
Skenario
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembagian peran antara
Pemerintah, Pemerintah Analisis kontribusi dari Pemerintah,
Daerah, Ormas, Filantropi, Pemerintah Daerah, Ormas, Filantropi,
Pelaku Usaha, serta Pelaku Usaha, serta Akademisi dan pihak
Penjaminan kualitas,
pendokumentasian dan Akademisi terkait lainnya
validasi KLHS RPJMD
Penjaminan kualitas,
pendokumentasian dan
validasi KLHS RPJMD
1 Kick Off
Pembentukan Tim Pembuat Rapat Kecil dlm kantor
KLHS RPJMD Rapat Halfday
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD
3 Alternatif Proyeksi
Perumusan Skenario
Konsultasi Publik II
Pembuatan Laporan
4 Penjaminan Kualitas
Penjaminan Kualitas,
Pendokumentasian, dan Pendokumentasian
Validasi
Validasi Penelaahan
Kick Off 1. Identifikasi dan perumusan isu Didapat dari Konsultasi Publik dg Para
pembangunan berkelanjutan (Pasal 8) Pemangku Kepentingan
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD 2. Isu pembangunan berkelanjutan yang Hasil No. 1, ditelaah dg pisau analisis Ps 9
paling strategis (Pasal 8) ayat (1)
Identifikasi dan Pengumpulan Data
3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas Hasil No. 2, ditelaah dg pisau analisis Ps 9
(Pasal 9) ayat (2)
Analisis Data
4. Identifikasi materi muatan KRP yang Identifikasi semua materi KRP, ditelaah
berpotensi menimbulkan pengaruh pada LH dg pisau analisis Ps 3 ayat (2) atau
Konsultasi Publik I (Pasal 10) Penjelasan Ps 15 UU 32/09
5. Analisis pengaruh hasil isu pembangunan
Alternatif Proyeksi Analisis pengaruh hasil No 3 dg hasil No 4
berkelanjutan prioritas dengan materi muatan
KRP (Pasal 11)
Konsultasi Publik II Kajian DDDT, JE, SDA, PI, Kehati, Resiko
6. Kajian muatan KLHS (Pasal 13) Dampak LH
Pembuatan Laporan 7. Rumusan alternatif (Pasal 14) Perubahan :Tujuan, Strategi pencapaian,
ukuran/skala, lokasi, proses/metode,
Penjaminan Kualitas 8. Penyusunan Rekomendasi (Pasal 16) penundaan, rambu mempertahankan
ekosistem, mitigasi
9. Penjaminan Kualitas (Pasal 19)
Pendokumentasian Perbaikan KRP, Keg/usaha yang telah
10. Pendokumentasian (Pasal 23) melampaui DDDT tidak boleh lagi
Validasi Penelaahan
11. Validasi (Pasal 25) Oleh penyusun KRP
SASARAN SDGS
Gap dalam pencapaian TPB
Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030
ANALIS ISU-ISU UTAMA
GAP
PROYEKSI
BERDASARKAN
TREN HISTORIS
SKENARIO PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian kondisi BERKELANJUTAN
Pembagian peran antar pemerintah dan PEMBAGIAN PERAN BAB VI STRATEGI, ARAH
non-pemerintah KEBIJAKAN DAN
PROGRAM
SKENARIO PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian kondisi BERKELANJUTAN
BAB VII KERANGKA
PENDANAAN
ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, PEMBANGUNAN DAN
Rangkuman hasil temuan dari hasil kajian DDDT, TPB, SASARAN STRATEGIS PROGRAM PERANGKAT
dan pembagian peran
DAERAH
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
Terima Kasih
Info lebih lanjut:
www.ecoedu.id