02 Tata Cara KLHS RPJMD Dan RPJPD

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 53

Tata Cara Pengerjaan

KLHS RPJMD dan RPJPD


Dr. Asep Sofyan
Teknik Lingkungan ITB
HP/WA : 081-322-902-009
Paparan
1. Penyusunan Dokumen Rencana Daerah
2. Konsep KLHS RPJMD dan RPJPD
3. Tata Cara Penyusunan KLHS RPJMD dan RPJPD
1 Penyusunan Dokumen Rencana Daerah
DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH

Ditetapkan dengan PERDA


RPJPD paling lama 6 (enam) bulan setelah
UU No.23 Th. 2014, Pasal 263- RPJPD periode sebelumnya berakhir
264

RENCANA Ditetapkan dengan PERDA paling lama


PEMBANGUNAN RPJMD 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah
DAERAH terpilih dilantik

RKPD Ditetapkan dengan Perkada


PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH

Ditetapkan dengan Perkada setelah


RENSRA RPJMD ditetapkan
RENCANA
PERANGKAT
DAERAH
Ditetapkan kepala daerah setelah
RENJA RKPD ditetapkan
UU No.23 Th. 2014, Pasal 272-
273

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKRENDA

1) Pemerintah daerah pada tahun 2023 agar memulai Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045.
2) Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dilaksanakan paling lambat 1 (satu)
tahun sebelum berakhirnya periode RPJPD yang sedang berjalan sebagaimana amanat UU 25/2004 Pasal 11
ayat (3).
3) RPJPD yang sudah disusun dapat digunakan menjadi pedoman calon kepala daerah menyusun visi, misi dan
program yang akan mengikuti pilkada serentak pada tahun 2024 serta penyusunan RPJMD Teknokratik
2025-2030
Persiapan Evaluasi • Ranc Teknokratik RPJMD & KLHS RPJMD Penyusunan
• Evaluasi RPJPD 2005-2025
Dokrenda (Dokumen • Musrenbang RPJPD RPJMD*
• KLHS RPJPD 2025-2045
Rencana Daerah) • Pilkada serentak Penetapan RPJPD**
• Penyusunan Ranwal RPJPD

2022 2023 2024 2025


5
(Sumber: Paparan Kemendagri, 24 November 2022)
EVALUASI RPJPD

1. Evaluasi terhadap hasil RPJPD mencakup sasaran pokok, arah kebijakan dan
penahapan untuk mencapai misi dan mewujudkan visi pembangunan jangka
panjang Daerah yang digunakan untuk mengetahui:
a. realisasi antara sasaran pokok RPJPD provinsi dengan capaian sasaran
RPJMD provinsi; dan
b. realisasi antara capaian sasaran pokok RPJPD provinsi dengan arah kebijakan
pembangunan jangka panjang nasional
2. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa visi, misi dan sasaran pokok, arah
kebijakan pembangunan jangka panjang Daerah provinsi dapat dicapai, untuk
mewujudkan visi pembangunan jangka panjang nasional.

(Sumber: Paparan Kemendagri, 24 November 2022) 6


PENGENDALIAN DAN EVALUASI JANGKA PANJANG

KETERHUBUNGAN ANTARDOKUMEN
(RPJPD vs RPJMD)
VISI & MISI 20TH
RPJPD
RPJPD ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN DAERAH 20 TH
Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan
5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV

Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok Sasaran Pokok


5 Tahun I 5 Tahun II 5 Tahun III 5 Tahun IV

Pengendalian dan
Evaluasi RPJPD 2005-
2025 diukur melalui
pencapaian sasaran
pokok pada
pelaksanaan 4 periode
RPJMD.

(Sumber: Paparan Kemendagri, 24 November 2022) 7


2 Konsep KLHS RPJMD dan RPJPD
KLHS RPJPD
• RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun.
• Berdasarkan Permendagri No. 7 tahun 2018 Pasal 23,
Pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD berlaku mutatis
mutandis untuk pelaksanaan KLHS Rencana
Permendagri No. 7 tahun 2018
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, pelaksanaan KLHS
perubahan RPJMD dan perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah.
• Mutatis mutandis artinya pembuatan dan
• Mutatis mutandis adalah asas yang menyatakan bahwa pelaksanaan KLHS RPJPD pada dasarnya sesuai
pada dasarnya sesuai dengan prosedur yang terdapat dengan prosedur yang terdapat dalam ketentuan
dalam ketentuan Peraturan Kepala, tetapi memiliki KLHS RPJMD, tetapi memiliki kewenangan
kewenangan melakukan perubahan prosedur pada hal-hal melakukan perubahan prosedur pada hal-hal yang
yang diperlukan atau penting sesuai dengan kondisi yang diperlukan atau penting sesuai dengan kondisi
mendesak. yang mendesak.
PP 46 Tahun 2016

• Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah


rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan,
Rencana, dan/atau Program
• KLHS wajib dilaksanakan ke dalam penyusunan atau evaluasi:
• rencana tata ruang wilayah beserta rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP
daerah, RPJM nasional, dan RPJM daerah; dan
• Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang berpotensi menimbulkan
dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup.
AMANAT PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

AGENDA 2030 UNTUK


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

“melindungi segenap bangsa Indonesia • Kesepakatan pembangunan global berkelanjutan berdasarkan


dan seluruh tumpah darah Indonesia dan hak asasi manusia dan kesetaraan dengan memperhatikan
untuk memajukan kesejahteraan umum, pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut • Prinsip-prinsip SDGs: universal, integrasi, dan
melaksanakan ketertiban dunia yang inklusif (“No-one Left Behind”)
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian • SDGs: 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan
abadi dan keadilan sosial” upaya dan pencapaian Millennium Development Goals
(MDGs) (Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
SDG Index Score over time, world average (2010-2021)

https://dashboards.sdgindex.org/
2022 SDG Index
ranking and
score

Indonesia
rangking 82
dari 163 negara

https://dashboards.sdgindex.org/
Governments' Commitment and Efforts for the SDGs Score versus SDG Index Score https://dashboards.sdgindex.org/
Top 10
Pencapaian
SDGs Tahun
2021

https://dashboards.sdgindex.org/rankings
Pencapaian
SDGs
Indonesia
Tahun 2021

https://dashboards.sdgindex.org/rankings
Indikator TPB Indonesia
Indikator TPB Indonesia

https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia

https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia

https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia

https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
Indikator TPB Indonesia

https://dashboards.sdgindex.org/profiles/indonesia/indicators
PEMBANGUNAN DAERAH
(Pasal 258 UU NO. 23 Tahun 2014)

Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Daerah
melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan:

• Pendapatan masyarakat;
• Kesempatan kerja;
• Lapangan berusaha;
• Akses dan kualitas pelayanan publik; dan
• Daya saing Daerah.

RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH


Dirumuskan secara transparan, responsif,
PEMBANGUNAN DAERAH efisien, efektif, akuntabel, partisipatif,
Merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan terukur, berkeadilan, dan berwawasan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai lingkungan.
bagian integral dari pembangunan nasional (Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
KEWAJIBAN DAERAH DALAM MENYUSUN DOKRENDA
DENGAN PRINSIP BERKELANJUTAN

RPJMD Dirumuskan secara (Pasal 5 Permendagri


Menyusun Dokumen dan Perda 86 Tahun 2017):
RPJMD 1. Transparan,
Permendagri 86/2017 2. Responsif,
3. Efisien,
Membuat KLHS RPJMD 4. Efektif,
Permendagri 7/2018
5. Akuntabel
6. Partisipatif,
7. Terukur,
Menyusun RAD TPB 8. berkeadilan,
Perpres 59/2017 9. berwawasan lingkungan dan
10. berkelanjutan.

Prinsip penyusunan dokumen pembangunan daerah (Pasal 4 Permendagri no. 86 Tahun 2017) :
• Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
• Dilakukan pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing.
• Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan Daerah;
• Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing masing Daerah, sesuai
dengan dinamika perkembangan Daerah dan nasional (Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
KONSEP KLHS

TUJUAN PEMBANGUNAN
KONDISI SDA BERKELANJUTAN
MELIMPAH
TERCAPAI
SEDANG
BELUM TERCAPAI
KURANG
BELUM TERLAKSANA
POTENSI DAERAH
PERAN PARA PIHAK

KONSUMSI SDA

PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
BERWAWASAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
PENGINTEGRASIAN TPB DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Permendagri No. 7
Tahun 2018 RENCANA
Pembuatan & PEMBANGUNAN
Pelaksanaan KLHS DAERAH
dalam Penyusunan
RPJMD

Perpres 59/2017 ttg Pelaksanaan Pencapaian


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
PEMETAAN INDIKATOR TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SDGs Internasional
INDIKATOR SDG’s/TPB
GLOBAL 17 Goal, 169 Target/Sasaran
SDGs
Global, 241 Indikator
17 Goal, 94 Target/Sasaran Global, INDIKATOR SDG’s/TPB
NASIONAL
319 Indikator Sasaran Nasional

PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN HUKUM DAN TATA
SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN KELOLA
AIR
KEMISKINAN ENERGI PERDAMAIAN
6 Sasaran Global,
4 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 8 Sasaran Global,
22 Indikator Sasaran
21 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran 21 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional Nasional
KET. PANGAN PEKERJAAN PERKOTAAN
3 Sasaran Global, 9 Sasaran Global, 7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran 11 Indikator Sasaran 16 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
KESEHATAN INDUSTRI KONSUMSI-PRODUKSI
8 Sasaran Global, 3 Sasaran Global, 5 Sasaran Global,
24 Indikator Sasaran 8 Indikator Sasaran 5 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
PENDIDIKAN KESENJANGAN PERUBAHAN IKLIM
5 Sasaran Global, 4 Sasaran Global, 2 Sasaran Global,
16 Indikator Sasaran 10 Indikator Sasaran 2 Indikator Sasaran
Nasional Nasional Nasional
EKOSISTEM LAUTAN
GENDER KEMITRAAN
4 Sasaran Global,
5 Sasaran Global, 11 Sasaran Global,
4 Indikator Sasaran
11 Indikator Sasaran 17 Indikator Sasaran
Nasional
Nasional Nasional
EKOSISTEM DARATAN
7 Sasaran Global,
8 Indikator Sasaran
Nasional
(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
INDIKATOR TPB INDONESIA BERDASARKAN
UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Jumlah Indikator TPB berdasarkan Urusan dan Kewenangannya
Indikator-indikator SDGs dibagi dalam 4 (empat) kewenangan, meliputi:
1. Pusat →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan pusat: 308
2. Provinsi →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan provinsi: 235
3. Kabupaten →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kabupaten: 220
4. Kota →Jumlah indikator yang menjadi kewenangan kota: 222

Catatan:
Dari 319 indikator TPB Indonesia:
• 21 indikator bersifat khusus untuk daerah
• tertentu
• 298 indikator bersifat umum

Setiap daerah memiliki jumlah indikator


berbeda sesuai dengan kewenangan dan
kondisi wilayahnya
Sumber: Analisis Indikator TPB dan UU No. 23/2014

(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)


TANTANGAN PEMBANGUNAN DAERAH
DALAM PENCAPAIAN TPB

TANTANGAN PEMBANGUNAN DAERAH


• Ketimpangan
8%
Kontribusi APBD dikisaran 8% terhadap • Sumber pertumbuhan bertumpu pada
pembangunan daerah, 92% merupakan kawasan barat
kontribusi dari non pemerintah (masyarakat • Tingkat kemiskinan tinggi
92% dan swasta) • Ekonomi daerah bertumpu pada sumber
daya alam
• Kemandirian ekonomi daerah masih
bergantung pada pusat.
• Bonus demografi meningkat tanpa
dibarengi dengan kualitas SDM
• Meningkatnya belanja untuk pelayanan
publik seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk
• Skema pendanaan pembangunan daerah
yang masih konvensional

SUMBER: Bappenas, 2018

(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)


STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DALAM
STRATEGI PEMBANGUNAN MENCAPAI TPB
DAERAH
DALAM MENCAPAI TPB

STRATEGI YANG DIPERLUKAN: DASAR KEBIJAKAN :


UU 23 Tahun 2014 Permendagri 86 Tahun 2017
1. Meningkatkan pelayanan publik Tentang Pemerintahan Daerah Perencanaan, Dalev Pembangunan,
TataCara Evaluasi Ranperda RPJPD
2. Memberdayakan peran serta masyarakat dan RPJMD, serta Tata Cara
3. Meningkatkan daya saing daerah PP 38 Tahun 2017 Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD
4. Terobosan inovasi Tentang Invoasi Daerah Permendagri 7 tahun 2018
5. Memperhatikan Kerja sama antar daerah
Pp 45 Tahun 2017 Pembuatan dan Pelaksanaan
6. Mendorong Partisipatif masyarakat KLHS dalam penyusunan RPJMD
7. Kontribusi Masyarakat Tentang Partisipasi
8. Efisen dan Efektif dalam pengelolaan Masyarakat
Permendagri 70 Tahun 2019
pembangunan daerah PP 28 Tahun 2018
Tentang Sistem Informasi
9. Tata kelola dan birokrasi pemerintah yang baik Tentang Kerjasama Daerah
Pemerintahan daerah
10.Pemerintah dituntut sebagai pelayanan
Permendagri 90 Tahun 2019
masyarakat untuk bergerak cepat, tepat, Perpres 59 Tahun 2017
bertanggungjawab Tentang Pelaksanaan Tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan
Nomenklatur Perencanaan
Pencapaian TPB Pembangunan Dan Keuangan Daerah

(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)


Dashboard SDGs Bappenas
https://sdgs.bappenas.go.id/dashboard/
Website SDGs Bappenas
https://sdgs.bappenas.go.id/
INDIKATOR SDG’S
YANG IDENTIK DENGAN RPJMD

Indikator kinerja pembangunan


daerah merupakan alat ukur yang
pencapaian kinerja suatu kegiatan Indikator SDG’S identik
dengan
indikator RPJMD
program dalam bentuk keluaran,
hasil dan dampak (Permendagri 86
Tahun 2017)
132
INDIKATOR

Indikator Tujuan Pembangunan INDIKATOR


INDIKATOR
KINERJA PEMBANGUNAN
Berkelanjutan digunakan untuk SDG’S (319)
DAERAH (420)
memonitor capaian implementasi
TPB (BPS, Indikator TPB 2018)
(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
TIMELINE PELAKSANAAN
KLHS RPJPD

RPJPD berakhir Penetapan


12 bulan
6 bulan 6 bulan

Persiapan RANWAL RANHIR

Pembuatan KLHS RPJPD Penelaahan KLHS RPJPD

Pembuatan KLHS RPJPD Pemanfaatan KLHS RPJPD


dilakukan hingga sebelum dilakukan pada proses
RANWAL penyusunan Rancangan Awal
RPJPD
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
TIMELINE PELAKSANAAN
KLHS RPJMD

PILKADA SERENTAK WAKTU PELANTIKAN PENETAPAN RPJMD


6 bulan
75 hari

Rancangan
Penyempurnaan RANWAL RANHIR
Teknokratik

Pembuatan KLHS RPJMD Penelaahan KLHS RPJMD

Pembuatan KLHS RPJMD dapat Pemanfaatan KLHS RPJMD dilakukan


dilakukan hingga sebelum pelantikan pada proses penyusunan Rancangan
kepala daerah Awal RPJMD

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


INTEGRASI TPB/SDGs
Dalam Tahapan Penyusunan RPJMD
Pengintegrasian SDGs dalam Perencanaan Daerah dilakukan sebelum penyusunan Rancangan Awal RPJMD

Pelantikan

Persiapan Penyusunan Penyusunan Rancangan Perumusan Rancangan Akhir

Tahap 3
Tahap 1

Tahap 5
Tahap 2

Tahap 4

Tahap 6
Penyusunan KLHS RPJMD Penyusunan Rancangan Awal Musrenbang
Penetapan

Esensi Musrenbang
Tujuan

Tujuan Output Fungsi 1. Pendapatan masyarakat;


Rancangan RPJMD Landasan PEMDA melaksanakan 2. Kesempatan kerja;
Penajaman, Penyelarasan, & 3. Lapangan berusaha;
Yang Berkualitas dan pembangunan daerah yang
Klarifikasi 4. Akses dan kualitas
Berkelanjutan berkelanjutan
pelayanan publik; dan
5. Daya saing Daerah.
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
3 Tata Cara KLHS RPJMD dan RPJPD
KLHS RPJPD
• RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun.
• Berdasarkan Permendagri No. 7 tahun 2018 Pasal 23,
Pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD berlaku mutatis
mutandis untuk pelaksanaan KLHS Rencana
Permendagri No. 7 tahun 2018
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, pelaksanaan KLHS
perubahan RPJMD dan perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah.
• Mutatis mutandis artinya pembuatan dan
• Mutatis mutandis adalah asas yang menyatakan bahwa pelaksanaan KLHS RPJPD pada dasarnya sesuai
pada dasarnya sesuai dengan prosedur yang terdapat dengan prosedur yang terdapat dalam ketentuan
dalam ketentuan Peraturan Kepala, tetapi memiliki KLHS RPJMD, tetapi memiliki kewenangan
kewenangan melakukan perubahan prosedur pada hal-hal melakukan perubahan prosedur pada hal-hal yang
yang diperlukan atau penting sesuai dengan kondisi yang diperlukan atau penting sesuai dengan kondisi
mendesak. yang mendesak.
Permendagri 7 Tahun 2018
Pasal 3

Pembuatan KLHS RPJMD dilakukan dengan mekanisme:


a. pembentukan tim pembuat KLHS RPJMD;
b. pengkajian Pembangunan Berkelanjutan;
c. perumusan skenario Pembangunan Berkelanjutan; dan
d. penjaminan kualitas, pendokumentasian dan validasi KLHS RPJMD.
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018
TATA CARA PEMBUATAN KLHS RPJMD
Pembentukan Tim Pembuat KLHS RPJMD
Pembentukan Tim
Pembuat • ditetapkan dengan keputusan
KLHS RPJMD kepala daerah.
Dalam melaksanakan
• dikoordinasikan oleh tugasnya tim pembuat
Sekretariat Daerah bersama KLHS RPJMD melibatkan:
Pengkajian
Pembangunan dengan perangkat daerah yang • Ormas,

Pasal 3
Berkelanjutan membidangi perencanaan • Filantropi,
pembangunan daerah dan • Pelaku Usaha,
Pembuatan dengan perangkat daerah yang • Akademisi dan
KLHS RPJMD
melaksanakan tugas urusan
• pihak terkait lainnya
Perumusan lingkungan hidup. sesuai dengan
Skenario
Pembangunan • beranggotakan perangkat ketentuan peraturan
Berkelanjutan daerah terkait sesuai dengan perundang-undangan
kompetensi dan kebutuhan
dalam pembuatan KLHS
Penjaminan kualitas,
RPJMD
pendokumentasian dan
validasi KLHS RPJMD

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


Permendagri 7 Tahun 2018
Pasal 5
1) Tim pembuat KLHS RPJMD melakukan pengkajian Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b terhadap pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan
yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
2) Pengkajian Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui identifikasi, pengumpulan dan analisis data yang mencakup:
a. kondisi umum daerah;
b. capaian indikator tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang relevan; dan
c. pembagian peran antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Ormas, Filantropi, Pelaku
Usaha, serta Akademisi dan pihak terkait lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018
TATA CARA PEMBUATAN KLHAS RPJMD
Pengkajian Pembangunan Berkelanjutan
Pembentukan Tim
Pembuat Gambaran kondisi umum • Daya dukung dan daya tampung LH
KLHS RPJMD daerah • Kondisi Geografis, Demografis, dan
• Keuangan Daerah

Pengkajian
Pembangunan
Berkelanjutan Capaian indikator tujuan Analisis kondisi pencapaian tujuan
Pasal 3
Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembuatan Berkelanjutan yang relevan
KLHS
RPJMD
Gambaran kondisi pencapaian tujuan
Perumusan Pembangunan Berkelanjutan
Skenario
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembagian peran antara
Pemerintah, Pemerintah Analisis kontribusi dari Pemerintah,
Daerah, Ormas, Filantropi, Pemerintah Daerah, Ormas, Filantropi,
Pelaku Usaha, serta Pelaku Usaha, serta Akademisi dan pihak
Penjaminan kualitas,
pendokumentasian dan Akademisi terkait lainnya
validasi KLHS RPJMD

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018
TATA CARA PEMBUATAN KLHAS RPJMD
Pengkajian Pembangunan Berkelanjutan
Pembentukan Tim NSPK
Pembuat 1 Kondisi Fisik Wilayah
KLHS RPJMD
DDDT Permen LH 17/2009 • DDDT Tata Ruang
Dampak Resiko Permen LH 4/2021 • Usaha wajib Amdal
Lingkungan
Pengkajian
Jasa Ekosistem PP 46/2017 • Instrumen Ekonomi
Pembangunan
Lingkungan Hidup
Pasal 3 Berkelanjutan
Pemanfaatan SDA
Pembuatan Perubahan Iklim Permen LH 33/2016 • Adaptasi
KLHS RPJMD
Keanekaragaman
Hayati
2 TPB Permendagri 7/2018 • Indikator TPB
Perumusan
Skenario 3 Pembagian Peran -
Pembangunan
Berkelanjutan

Penjaminan kualitas,
pendokumentasian dan
validasi KLHS RPJMD

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


Perumusan Skenario Pembangunan Berkelanjutan
Apakah Sumberdaya alam
yang dibutuhkan dapat
Pembentukan Tim dipenuhi dari Daerah
Pembuat Tersebut ?
KLHS RPJMD
Hasil PERLU ANALISIS
Memproyeksi s.d Akhir ▪ Pencapaian Target Daerah
gambaran Bahan
kan kondisi periode ▪ Pencapaian Target
kondisi Rumusan
Pengkajian daerah RPJMD Nasional
Pembangunan daerah ▪ DAYA DUKUNG
Pasal 3
Berkelanjutan DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN HIDUP
Pembuatan - Time Series ▪ Pertimbangan lain sesuai
KLHS - Trend kebutuhan daerah
RPJMD perkembangan alternatif proyeksi
Perumusan
Skenario tanpa upaya dengan upaya
Pembangunan tambahan tambahan Hasil Alternatif Proyeksi
Berkelanjutan (Rumusan Skenario) :
• Isu Strategis
• Permasalahan
• Sasaran Strategis
• Hanya berdasar • Target TPB belum
Penjaminan kualitas, Trend dicapai LAPORAN KLHS RPJMD :
pendokumentasian • Target TPB yg • Target Kebutuhan ▪ Laporan Induk KLHS RPJMD
dan validasi KLHS
dapat dicapai hrs dipenuhi ▪ Ringkasan Eksklusif
RPJMD
▪ Tahapan Proses Pembuatan
KLHS RPJMD
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
MEKANISME PENYUSUNAN KLHS CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN
RPJMD (PERMENDAGRI 7/2018) KLHS RPJMD

1 Kick Off
Pembentukan Tim Pembuat Rapat Kecil dlm kantor
KLHS RPJMD Rapat Halfday
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD

Identifikasi dan Pengumpulan Data Rapat Fullday


2
Pengkajian Pembangunan
Analisis Data
Berkelanjutan
Konsultasi Publik I

3 Alternatif Proyeksi
Perumusan Skenario
Konsultasi Publik II

Pembuatan Laporan

4 Penjaminan Kualitas
Penjaminan Kualitas,
Pendokumentasian, dan Pendokumentasian
Validasi
Validasi Penelaahan

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN
PP 46 Tahun 2016
KLHS RPJMD

Kick Off 1. Identifikasi dan perumusan isu Didapat dari Konsultasi Publik dg Para
pembangunan berkelanjutan (Pasal 8) Pemangku Kepentingan
Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD 2. Isu pembangunan berkelanjutan yang Hasil No. 1, ditelaah dg pisau analisis Ps 9
paling strategis (Pasal 8) ayat (1)
Identifikasi dan Pengumpulan Data
3. Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas Hasil No. 2, ditelaah dg pisau analisis Ps 9
(Pasal 9) ayat (2)
Analisis Data
4. Identifikasi materi muatan KRP yang Identifikasi semua materi KRP, ditelaah
berpotensi menimbulkan pengaruh pada LH dg pisau analisis Ps 3 ayat (2) atau
Konsultasi Publik I (Pasal 10) Penjelasan Ps 15 UU 32/09
5. Analisis pengaruh hasil isu pembangunan
Alternatif Proyeksi Analisis pengaruh hasil No 3 dg hasil No 4
berkelanjutan prioritas dengan materi muatan
KRP (Pasal 11)
Konsultasi Publik II Kajian DDDT, JE, SDA, PI, Kehati, Resiko
6. Kajian muatan KLHS (Pasal 13) Dampak LH
Pembuatan Laporan 7. Rumusan alternatif (Pasal 14) Perubahan :Tujuan, Strategi pencapaian,
ukuran/skala, lokasi, proses/metode,
Penjaminan Kualitas 8. Penyusunan Rekomendasi (Pasal 16) penundaan, rambu mempertahankan
ekosistem, mitigasi
9. Penjaminan Kualitas (Pasal 19)
Pendokumentasian Perbaikan KRP, Keg/usaha yang telah
10. Pendokumentasian (Pasal 23) melampaui DDDT tidak boleh lagi
Validasi Penelaahan
11. Validasi (Pasal 25) Oleh penyusun KRP

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)


DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
LINGKUNGAN HIDUP

(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019) t


TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• SDGs adalah target yang cukup ambisius.
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
Sementara sumber daya terbatas.
• Untuk mengoptimalisasikan sumber daya
tersebut kita perlu memahami sasaran apa yang
perlu diprioritaskan dan apa landasannya.

SASARAN SDGS
Gap dalam pencapaian TPB

Diperlukan upaya tambahan


dalam pencapaian TPB

KONDISI SAAT INI PROYEKSI


BERDASARKAN TREN
HISTORIS

Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030
ANALIS ISU-ISU UTAMA

Isu Utama 1 Isu Utama 3


SASARAN TPB
Isu Utama 2

GAP

KONDISI SAAT INI

PROYEKSI
BERDASARKAN
TREN HISTORIS

Isu Utama 1: Ketersediaan SDA


Isu Utama 2 : Konsumsi SDA
SEKARANG 2019 2030 Isu Utama 3 : Target TPB
Isu Utama 4 : Kemampuan untuk
Isu Utama 4 menyelesaikan isu-isu
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
ANALIS ISU-ISU UTAMA
Isu Utama 1: Ketersediaan SDA
Isu Utama 2 : Konsumsi SDA
Isu Utama 3 : Target TPB
Isu Utama 1 Isu Utama 3 Isu Utama 4 : Kemampuan Daerah
SASARAN TPB
untuk menyelesaikan isu-isu (SDM,
Isu Utama 2 keuangan, Infrastruktur, memastikan
keutuhan Lingkungan Hidup)
KONDISI KETERSEDIAAN SDA DAN
GAP KONSUMSI SDA
AIR
KONDISI SAAT INI • Kab/Kota mana yang sudah defisit air?
apa strategi yang akan dilakukan?
PROYEKSI
BERDASARKAN • Sudah seberapa banyak CAT digunakan
Provinsi, Kab/Kota? Sampai kapan?
TREN HISTORIS
Kapan mulai mengelola air permukaan?
• Seperti apa kualitas air yang tersedia
saat ini?

Isu Utama 4 SEKARANG 2019 2030


PANGAN
• Dengan mempertimbangkan
KEMAMPUAN DAERAH KONDISI PENCAPAIAN TPB pertumbuhan jumlah penduduk, hingga
• Bagaimana Peran Para Pihak • Apa isu dan permasalahan Provinsi, Kab/Kota
tahun berapa DDDT Pangan di Provinsi,
Pemerintah, Non Pemerintah, berdasarkan kondisi pencapaian TPB?
Kab/Kota masih surplus?
Masyarakat ? • Misalnya Kemiskinan, Strategi apa yang dibutuhkan
• Stratregi apa yang dibutuhkan untuk bisa
• Seberapa besar kontribusi yang untuk bisa mengurangi dan menghilangkan
memenuhi kebutuhan pangan Provinsi,
bisa diberikan oleh Pemerintah, kemiskinan ?
Kab/kota bila sudah tidak suplus ?
non pemerintah, masyarakat ? • Bagaimana sebarannya ?
• APBD difokuskan pada sektor apa ? • Bagaimana menurunkan tingkat kemiskinan ?
• Siapa saja para pihak yang terlibat ?
(Sumber: Paparan Kemendagri, 16 Maret 2020)
INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHS RPJPD KE DALAM RPJPD

Komitmen skenario 20 tahun ke depan terkait


KLHS RPJPD DOKUMEN RPJPD
kondisi SDA, target TPB yang harus dipenuhi, dan
kemampuan daerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kondisi eksisting daerah terkait data daya dukung
BAB II GAMBARAN UMUM
daya tampung, geografis, demografis, dan keuangan KONDISI DAERAH
daerah
KONDISI UMUM DAERAH
(geografis, demografis, DDDT, keuangan) BAB III PERMASALAHAN
DAN ISU-ISU STRATEGIS
Gambaran pencapaian indikator TPB dengan target DAERAH
yang ditetapkan CAPAIAN INDIKATOR TPB
BAB IV VISI DAN MISI
DAERAH
Perekapan hasil capaian TPB dengan gambaran KONDISI PENCAPAIAN TPB
pembagian peran dan kondisi umum daerah
BAB V SASARAN DAN
ARAH KEBIJAKAN
PEMBAGIAN PERAN PEMBANGUNAN
Pembagian peran antar pemerintah dan
non-pemerintah

SKENARIO PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian kondisi BERKELANJUTAN

ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN,


Rangkuman hasil temuan dari hasil kajian DDDT, TPB, SASARAN STRATEGIS
dan pembagian peran
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHS RPJMD KE DALAM RPJMD

KLHS RPJMD DOKUMEN RPJMD


Komitmen skenario 20 tahun ke depan terkait
kondisi SDA, target TPB yang harus dipenuhi, dan
kemampuan daerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
BAB II GAMBARAN UMUM
Kondisi eksisting daerah terkait data daya dukung
daya tampung, geografis, demografis, dan keuangan KONDISI DAERAH
KONDISI UMUM DAERAH
daerah
(geografis, demografis, DDDT, keuangan) BAB III GAMBARAN
KEUANGAN DAERAH
Gambaran pencapaian indikator TPB dengan target
CAPAIAN INDIKATOR TPB BAB IV PERMASALAHAN
yang ditetapkan
DAN ISU-ISU STRATEGIS
DAERAH
Perekapan hasil capaian TPB dengan gambaran KONDISI PENCAPAIAN TPB
pembagian peran dan kondisi umum daerah BAB V VISI, MISI, TUJUAN
DAN SASARAN

Pembagian peran antar pemerintah dan PEMBAGIAN PERAN BAB VI STRATEGI, ARAH
non-pemerintah KEBIJAKAN DAN
PROGRAM
SKENARIO PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian kondisi BERKELANJUTAN
BAB VII KERANGKA
PENDANAAN
ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, PEMBANGUNAN DAN
Rangkuman hasil temuan dari hasil kajian DDDT, TPB, SASARAN STRATEGIS PROGRAM PERANGKAT
dan pembagian peran
DAERAH
(Sumber: Paparan Kemendagri, 22 April 2019)
Terima Kasih
Info lebih lanjut:
www.ecoedu.id

Anda mungkin juga menyukai