Kel. 11 MSI Model Penelitan Pendidikan Islam

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

“MODEL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM”

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Dosen Pengampu : Latifathul Jannah, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 11

1. Nur Fauziyah 2108204081


2. Juleha 2108204082
3. Nurhidayatun 2108204083

FAKULTAS SYARIAH DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2022 M/1442 H
Jl. Perjuangan ByPass Sunyaragi Cirebon Kesambi Kota Cirebon Jawa Barat 45131
Email : [email protected]

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sholawat serta salam tak luput kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah prodi Ekonomi
Syariah yaitu Metodologi Studi Islam. Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai model
penelitian Pendidikan isalam

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan bagi penyempurnaan
makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu mendukung dalam penulisan makalah ini, yang pertama kepada kedua orang tua kami,
dan tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Studi Islam yaitu Ibu Latifathul Jannah, M. Pd

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Model Penelitian Ilmu Pendidikan Islam” ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Cirebon, 20 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

I. Latar belakang .......................................................................................... 4


II. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
III. Tujuan Masalah ........................................................................................ 4

BAB II........................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6

1. Pengertian Pendidikan Islam.......................................................................... 6


2. Aspek-aspek Pendidikan Islam ...................................................................... 11
3. Model Penelitian Ilmu Pendidikan Islam ....................................................... 13

BAB III ...................................................................................................................... 15

PENUTUP.................................................................................................................. 15

1. Kesimpulan .................................................................................................... 15
2. Saran .............................................................................................................. 17

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan bagian penting dalam pengembangan dan pemahaman agama
Islam. Model penelitian dalam pendidikan Islam bertujuan untuk memahami dan
meningkatkan efektivitas pendidikan Islam dalam berbagai konteks.Salah satu latar
belakang yang menjadi dasar model penelitian pendidikan Islam adalah untuk memahami
pengaruh kompetensi guru dan latar belakang pendidikan terhadap hasil belajar siswa
dalam pendidikan agama Islam.
Selain itu, model penelitian juga dapat dilakukan untuk mengkaji pengaruh latar
belakang tingkat pendidikan orangtua terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam pada
siswa. Hal ini penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa dalam konteks pendidikan agama Islam. Model penelitian pendidikan Islam juga
dapat melibatkan pengkajian terhadap model pendidikan Islam berbasis pondok pesantren
di berbagai tingkatan pendidikan, seperti di SMK Al-Inabah. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis model pendidikan Islam yang berbasis pondok pesantren dan dampaknya
terhadap pembentukan karakter siswa. Selain itu, model penelitian juga dapat melibatkan
pengkajian tentang integrasi keilmuan di Universitas Islam Negeri (UIN) Penelitian ini
bertujuan untuk memahami bagaimana UIN mengintegrasikan pengetahuan agama Islam
dengan ilmu pengetahuan umum dalam program studi umum dan agama.
model penelitian pendidikan Islam melibatkan pemahaman tentang pengaruh
kompetensi guru, latar belakang pendidikan orangtua, model pendidikan berbasis pondok
pesantren, dan integrasi keilmuan di UIN. Model penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan efektivitas pendidikan Islam dalam berbagai konteks.

II. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pendidikan islam?
2. Apa saja aspek-aspek pendidikan islam?
3. Bagaimana model penelitian ilmu pendidikan islam?

4
III. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui bagaimana model penelitian ilmu pendidikan islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian pendidikan islam


A. Pengertian
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan
memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan
sebagainya).1 Istilah pendidikan ini berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie”, yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti
pendidikan.
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi orang
dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh
seorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tingi dalam
arti mental.
Sering kita terjebak dengan dua istilah antara pendidikan Islam dan Pendidikan
agama Islam (PAI) padahal hakikatnya secara substansial pendidikan agama Islam dan
pendidikan Islam sangat berbeda. Usaha-usaha yang di ajarkan tentang personal agama
itulah yang kemudian bisa disebut dengan pendidikan agama Islam, sedangkan pendidikan
Islam adalah nama sebuah sistem, yaitu sistem pendidikan yang Islami.Pendidikan Agama
Islam yang dimaksud disini ialah usaha yang berupa asuhan dan bimbingan terhadap anak
didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran
Islam sertamenjadikannya sebagai pandangan hidup.
Pendidikan Islam; pendidikan berakar dari perkataan didik yang berarti pelihara
ajar dan jaga. Setelah dijadikan analogi pendidikan boleh diuraikan sebagai suatu proses
yang berterusan untuk menjaga dan memelihara pembesaran tubuh badan dan pertumbuhan
bakat manusia dengan rapih supaya dapat melahirkan orang yang berilmu, baik tingkah
laku dan dapat mengekalkan nilainilai budaya dikalangan masyarakat.Pendidikan adalah

6
suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia, pendidikan adalah sesuatu yang
secara bertahap ditanamkan kedalam manusia. “suatu proses penanaman” mengacu pada
metode dan sistem untuk menanamkanapa yang disebut sebagai pendidikan secara
bertahap.
Secara sederhana pendidikan Islam adalah pendidikan yang “berwarna” Islam.
Maka pendidikan Islami adalah pendidikan yang berdasarkan islam. Dengan demikian
nilai-nilai ajaran islam itu sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses
pendidikan.Dilihat dari sudut etistimologis, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri dari atas
dua kata, yakni “pendidikan” dan “islami”. Definisi pendidikan sering disebut dengan
berbagai istilah, yakni altarbiyah, al-taklim, al-ta’dib dan al-riyadoh. Setiap istilah tersebut
memiliki makna yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan kontek kalimatnya
dalam pengunaan istilah tersebut. Akan tetapi dalam keadaan tertentu semua istilah itu
memiliki makna yang sama, yakni pendidkan.
Pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan zaman
sekarang belum terdapat pada masa rosulullah, tetapi usaha dan aktifitasnya dalam urusan
agama telah mencakup arti pendidikan zaman sekarang diantara pakar pendidikan banyak
yang memberikan pengertian dengan versi yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya
mempunyai maksud yang sama.Menurut poerbakawatja dan Harahap menyatakan bahwa,
“pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya
meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tangung
jawab moral dan segala perbuatannya.Sedangkan menurut Muzayyin Arifin dalam
bukunyaFilsafat Pendidikan Islam bahwa“pendidikan adalah usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia, aspek rohaniah dan jasmaniah, juga harus berlangsung
secara bertahap”.
B. Tujuan Pendidikan Islam

Para ahli pendidikan telah memberikan definisi tentang tujuan pendidikan Islam dimana
rumusan atau definisi yang satu berbeda dari definisi yang lain. Meskipun demikian, pada
hakikatnya rumusan dari tuuan pendidikan agama islam adalah sama, mungkin hanya
redaksi dan penekanannya saja yang berbeda. Berikut ini akan kami kemukakan beberapa
definisi pendidikan islam yang dikemukakan oleh para ahli:

7
1) Naquib Al-Attas menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang penting harus diambil
dari pandangan hidup (Philosophy of life) jika pandangan hidup itu Islam maka
tuuannya adalah membentuk manusia sempurna (insane kamil) menurut Islam.
Pemikiran Naquib Al-attas ini tentu saja masih bersifat global dan belum
operasional. Definisi tersebut mengendalikan bahwa semua operesional pendidikan
harus menuju pada nilai kesempurnaan manusia. Insane Kamil atau manusia
sempurna yang diharapkan tersebut hendaknya diberikan indikator-indikator yang
dibuat secara lengkap dan diperjenjang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan
sehingga tuuan pendidikan tersebut dapat operasional dan mudah di ukur.
2) Abd. Ar-Rohman, Abdullah, mengungkapkan bahwa tuuan pokok pendidikan
Islam mencakup tuuan jasmani, tuuan rohani, dan tujuan mental. Saleh Abdullah
telah mengklasifikasikan tuuan pendidikan ke dalam tiga bidang, yaitu : fisik-
materil, ruhani-spiritual, dan mental- emosional. Ketiga tiganya harus diarahkan
menuu pada kesempurnaan tiga tuuan ini tentu saja harus tetap dalam satu kesatuan
(integratif) yang tidak terpisahkan.
3) Muhammad Athiyah Al-Abrasyi merumuskan tuuan pendidikan Islam secara lebih
rinci dia menyatakan bahwa tuuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk
akhlak mulia, persiapan menghadapi kehidupan dunia akhirat, persiapan untuk
mencari rizki, menumbuhkan semnagat ilmiah, dan menyiapkan profesionalisme
subjek didik. Dari 5 rincian tuuan pendidikan tersebut, semua harus menuju pada
titik kesempurnaan yang salah satu indikatornya adalah adanya nilai tambah secara
kuantitatif dan kualitatif.
4) Ahmad Fu’ad Al-Ahnawi menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah perpaduan
yang menyatu antara pendidikan jiwa, membersihkan ruh, mencerdaskan akal, dan
menguatkan jasmani. Disini, yang menjadi bidikan dan fokus dari pendidikan Islam
yang dikemukakan oleh Fu’ad Al-Ahnawi adalah soal keterpaduan. Hal tersebut
bisa dimengerti karena keterbelahan atau disentegrasi tidak menjadi watak dari
Islam.
5) Abd Ar-Rohman An-Nahlawi berpendapat bahwa tuuan pendidikan Islam adalah
mengembangkan pikiran manusia dan mengatur tingkah laku serta perasaan mereka
berdasarkan Islam yang dalam proses akhirnya bertuuan untuk merealisasikan

8
ketaatan dan penghambaan kepada Allah di dalam kehidupan manusia, baik
individu maupun masyarakat. Definisi bertuuan pendidikan ini lebih menekankan
pada kepasrahan kepada tuhan yang menyatu dalam diri secara individual maupun
social.
C. Fungsi Pendidikan Islam

Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai
instrument penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai
instrumen transfer nilai. Fungsi pertama menyiratkan bahwa pendidikan memiliki peran
artikulasi dalam membekali seseorang atau sekelompok orang dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan, yang berfungsi sebagai alat untuk menjalani hidup yang
penuh dengan dinamika, kompetensi dan perubahan, fungsi kedua menyiratkan peran dan
fungsi pendidikan sebagai instrumen transformasi nilai-nilai luhur dari satu generasi
kegenerasi berikutnya. Kedua fingsi tersebut secara eksplisit menandai bahwa pendidikan
mengandung makna bagi pengembangan sains dan teknologi serta pengembangan etika,
moral, dan nilai-nilai spiritual kepada masyarakat agar tumbuh dan berkembang menjadi
warga negara yang memiliki kepribadian yang utuh sesuai dengan fitrahnya, warga negara
yang beradab dan bermartabat, terampil, demokratis dan memiliki keunggulan
(competitive advantage) serta keungulan komperatif (comperative advantage). Salah satu
fungsi pendidikan adalah proses pewarisan nilai dan budaya masyarakat dari satu generasi
kepada generasi berikutnya atau oleh pihak yang lebih tua kepada yang lebih muda. Dalam
interaksi sosiologis terjadi pula proses pembelajaran. Pada saat itu seseorang yang lebih
tua (pendidik) dituntut untuk mengunakan nilai-nilai yang sudah diterima oleh aturan etika
dan akidah umum masyarakat tersebut. Dan diharapkan pula agar pendidik mampu
mengembangkan dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut kepada peserta didik dengan
memperhatikan perkembangan kebudayaan dan peradaban yang muncul. Sehingga proses
pembelajaran yang terjadi dapat menginternalisasikan nilai, dan nilai tersebut aplikatif
dalam kehidupan peserta didik selanjutnya. Dalam pemaparan diatas penulis dapat
menyimpulkan bahwa fungsi pendidikan memang benar nyatanya di dalam kehidupan
masyarakat. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa (UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 3). “Pembentuk watak dan Peradaban bangsa dan

9
martabat” merupakan salah satu esensi utama dari ajaran agama, dan pendidikan agama
sebagai salah satu media yang sangat strategis untuk pembudayaan itu.

D. Metode penelitan pendidikan islam


Metode dalam bahasa Arab, dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-
langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, maka strategi tersebut haruslah diwujudkan dalam sebuah proses pendidikan,
dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima
materi ajar dengan mudah, efektif dan dapat diterima.Metode pendidikan di artikan sebagai
prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan perkembangan seseorang,
khususnya proses belajar mengajar.
Atas dasar ilmiah, metode pendidikan Islam harus didasarkan dan disesuaikan dengan hal-
hal berikut:
1. Metode pendidikan Islam didasarkan pandangan bahwa manusia dilahirkan dengan
potensi bawaan tertentu dan dengan itu ia mampu berkembang.
2. Metode pendidikan Islam didasarkan pada karakteristik masyarakat madani yaitu
masyarakat yang bebas dari ketakutan, babas berekspresi dan bebas menentukan
arah kehidupannya.
3. Metode pendidikan Islam didasarkan pada learning competency, yakni peserta
didik akan memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, wawasan, dan
penerapannya sesuai dengan kriteria atau tujuan pembelajaran.
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan
individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri, sehinga dalam mengunakan
metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan
Islam. Sebab metode pendidikan Islam itu hanyalah merupakan sarana atau jalan menuju
tuuan pendidikan, sehinga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah
mengacu pada dasar-dasar metode
pendidikan tersebut dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar agamis, biologis, psikologis
dan sosiologis.
Metodologi Pendidikan Islam dalam penerapannya harus banyak menyangkut
permasalahan individual atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri sehinga dalam
mengunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode
pendidikan Islam untuk itu seorang pendidik dituntut agar mempelajari berbagai metode
yang digunakan mengajarkan suatu pelajaran, dan harus bisa memilih metode yang tepat
dalam mendidik peserta didiknya serta disesuaikan dengan karakteristik peserta didik agar
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut ini merupakan metode-metode dalam mencapai pendidikan Islam yang
sesunguhnya, yaitu:

10
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah penerapan atau penuturan secara lian oleh pendidik terhadap
kelas, dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, metode ceramah adalah suatu cara
penyajian atau informasi penerapan dan penuturan secara lisan oleh pendidik terhadap
peserta didiknya. Metode ini banyak sekali dipaki karena metode ini mudah
dilaksanakan. Nabi Muhammad saw dalam memberikan pelajaran terhadap umatnya
banyak mempergunakan metode ceramah, disamping metode lain. Begitu pula di dalam
Al-Qur’an itu sendiri banyak terdapat dasar-dasar metode ceramah.

2. Metode Moral Reasoning


Metode ini dapat disebut juga dengan metode mencari moral. Metode ini merupakan
metode pembelajaran anak didik yang mengajak untuk menentukan suatu perbuatan
yang sebaiknya diperbuat pada suatu kondisi tertentu dengan memberikan alasan-
alasan yang melatar belakanginya. Metode ini juga melatih agar anak didik dapat
mendiskusikan suatu perbuatan untuk menilai baik buruknya suatu perbuatan. Metode
moral reasoning dilaksanakan dengan memberikan suatu kasus atau dilema moral pada
anak didik melalui diskusi studi kasus, menonton film, dan sebagainya untuk
selanjutnya anak didik menyelesaikannya secara individu ataupun secara kelompok.
3. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar seorang pendidik mengajukan
beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah di ajarkan
atau bacakan yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berfikir diantara
peerta didik. Pendidik mengharapkan dari peserta didik jawab yang tepat dan
berdasarkan fakta. Dalam tanya jawab, pertanyaan adakalanya dari peserta didik
(dalam hal ini atau peserta didik yang jawab). Apabila peserta didik tidak menjawabnya
barulah pendidik memberikan jawaban.

Metode ini sudah lama dipakai dan dipakai orang semenjak zaman Yunani. Ahli-ahli
pendidikan Islam telah mengenal metode ini, yang dianggap oleh pendidikan modern yang
berasal dari seorang Socrates seorang filosof bangsa Yunani. Ia memakai metode ini ialah
untuk mengajarpeserta didiknya supaya sampai ketaraf kebenaran sesudah bersoal jawab
dan bertukar pikiran. Kemudian didalam Islam metode ini juga sudah dikenal. Nabi
Muhammad saw dalam mengajarkan agama pada umatnya, sering memakai metode tanya
jawab.

2. Aspek-aspek pendidikan islam

11
Ada beberapa aspek-aspek pendidikan Islam. Di kalangan para ulama terdapat
kesepakatan bahwa sumber pendidikan Islam yang utama adalah al-Qur’an dan Sunnah,
sedangkan penalaran atau akal pikiran hanya sebagai alat untuk memahami al-Qur’an dan
Sunnah. Ketentuan itu sesuai dengan eksistensi Islam sebagai wahyu yang berasal dari
Allah Swt. yang penjabarannya dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.

Menurut Zakiyah Darajat, dikutip dalam Abudin Nata, bahwa dari segi aspek
materi didikannya, pendidikan Islam sekurang-kurangnya mencakup pendidikan fisik,
akal, agama, (akidah dan agama), akhlak, kejiwaan, rasa keindahan, dan social
kemasyarakatan.Pendidikan Islam sebagai sebuah system adalah suatu kegiatan yang di
dalamnya mengandung aspek tujuan, kurikulum, guru, metode pendidikan,
sarana prasarana, lingkungan administrasi, dan sebagainya. Antara satu dan yang lainnya
saling berkaitan dan membentuk suatu system terpadu.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan, bahwa aspek pendidikan Islam itu luas
dan komprehensif. Berbagai aspek materi yang tercakup dalam pendidikan Islam tersebut
dapat dilihat dalam al-Qur’an dan Sunnah serta pendapat para ulama. Materi pendidikan
Islam pada prinsipnya ada dua: materi pendidikan yang berkenaan dengan masalah
keduniaan dan materi pendidikan yang berkenaan dengan masalah keakhiratan. Hal ini
didasarkan pada kandungan ajaran Islam yang mengajarkan kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat.Selanjutnya, Abudin Nata mengemukakan bahwa aspek kandungan materi dari
pendidikan Islam, secara garis besar mencakup aspek akidah, ibadah dan akhlak.

a. Akidah

Akidah dalam syariat islam meliputi keyakinan/keimanan dalam hati kepada Allah, Tuhan
yang wajib disemabah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimah syahadat; dan
perbuatan amal shaleh. Akidah demikian itu, mengandung arti bahwa dari orang yang
beriman tidak hanya ada dalam hati atau ucapan di mulut dan perbuatan, melainkan secara
keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah. Yakni tidak ada niat, ucapan, dan
perbuata dari orang yang beriman kecuali sejalan dengan kehendak dan perintah dari Allah
serta atas dasar kepatuhan kepada-Nya.

12
Dengan begitu, Pendidikan akidah berarti pengesaan Allah, tidak menyekutukannya, dan
mensyukuri segala nikmat-Nya. Sebagaimana firman Allah. “Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar" (QS. Luqman: 13).Pengajaran agama selama ini
kebanyakan mengisi pengertian. Hasilnya ialah siswa mengerti bahwa tuhan itu Maha
Mengetahui, tetapi mereka tetap saja berani berbohong. Siswa tahu apa iman, tetapi mereka
belum beriman. Ini tragedy pendidikan agama di sekolah.Memang, kunci pendidikan
agama itu adalah pendidikan agar anak didik itu beriman, jadi berarti membina hatinya,
bukan membina mati-matian akalnya. Pendidikan di rumah yang sesungguhnya paling
dapat diandalkan untuk membina hati, membina rasa bertuhan. Iman itu ada di hati bukan
dikepala.Pengetahuan seorang muslim akan eksistensi Allah, akan melahirkan suatu
keyakinan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah, semua akan kembali
kepada-Nya, dan segala sesuatu berada dalam urusan-nya. Dengan demikian, segala
perkataan, perbuatan, sikap, dan tingkah laku akan selalu berpokok pada modus keyakinan
tersebut.

b. Ibadah

Pendidikan ibadah mencakup segala tindakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang
berhubungan dengan Allah seperti shalat, maupun yang berhubungan dengan sesama.

c. Akhlak

Misi utama Rasulullah dimuka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia. contoh-
contoh utama akhlak mulia yang diharapkan dari seorang manusia adalah sabar, shaja’ah
(keberanian), al-ithar (mendahulukan kepentingan orang lain), syukur, jujur, dan amanah.

Cara mendidikkan akhlaq yang mulia itu adalah:

2) Mengosongkan hati dari itikad dan kecintaan kepada segala hal yang bathil.
3) Mengaktifkan dan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik (al-birr) serta
melatih dan membiasakan seseorang dalam perbuatan baik itu.
4) Memberi gambaran yang buruk tentang akhlaq tercela. Dan menunjukan bukti-
bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.

13
3. Model Penelitian Ilmu Pendidikan Islam
Dilihat dari segi objek kajiannya ilmu pendidikan dibagi menjadi 3 bagian pertama,
pengetahuan ilmu yaitu pengetahuan tentang objek-objek yang empiris yang diperoleh
dengan melakukan penelitian ilmiah dengan teori-teorinya bersifat logis dan empiris
pengujian teorinya diukur secara logis dan empiris jika logis dan empiris teori ini benar.
Kedua, pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan tentang objek-objek yang abstrak
logis, diperoleh dengan berfikir dan teori-teorinya bersifat logis dan tidak empiris
kebenaran dan kesalahan teori ini hanya diukur dengan logika jika logis dinilai benar jika
tidak logis maka salah,
Ketiga, pengetahuan mistik, yaitu pengetahuan yang objek-objeknya tidak bersifat
empiris dan tidak terjangkau logika. Objek penelitian ini bersifat abstrak, Supra logis, objek
ini dapat diketahui melalui berbagai cara, misalnya dengan merasakan pengetahuan batin,
dengan latihan-latihan dan cara lain.
Ringkasnya, pengetahuan (ilmu) pendidikan Islam terdiri dari pengetahuan filsafat
pendidikan, tasawuf ( mistik ) pendidikan dan ilmu pendidikan.
Dengan demikian, maka peta penelitian ilmu pendidikan Islam mencakup
penelitian terhadap pengetahuan filsafat pendidikan Islam pengetahuan mistik pendidikan
Islam dan ilmu pendidikan Islam.Penelitian dalam kajian yang berdasarkan logika ( filsafat
) dan keyakinan ( mistik ) sudah banyak dilakukan ulama besar misalnya Muhammad Al
Toumy Al Syaibani, mengkhususkan pada kajian bidang filsafat pendidikan Islam, melalui
karyanya yang berjudul Falsafah Al Tarbiyah Al Islamiyyah yang diterjemahkan oleh
Hasan Langgulung dengan judul Falsafah Pendidikan Islam, yang diterbitkan oleh Bulan
Bintang, Jakarta tahun 1979.
Demikian pula Ahmad D. Marimba menulis buku berjudul pengantar filsafat
pendidikan Islam yang diterbitkan Al Ma'arif Bandung tahun 1980, cet. IV, Moh. Athiyat
Al abrasyi melalui bukunya Al Tarbiyah Al Islamiyyah ( dasar-dasar pokok pendidikan
Islam ). Ali Khalil Abu Al 'Ainain melalui bukunya Falsafah Al Tarbiyah Al Islamiyyah.
Selanjutnya kajian terhadap pengetahuan tasawuf ( mistik ) mengenai pendidikan antara
lain dilakukan oleh Al Ghozali dalam kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin
pemikirannya tentang pendidikan telah diteliti oleh fathiyah Hasan Fahmi dalam bukunya

14
berjudul sistem pendidikan versi Al Ghazali yang diterjemahkan oleh Fathur Rahman May
dan Syamsudin dari judul al-Madzabat Tarbawi Indal Ghazali diterbitkan oleh Al Ma'arif
Bandung tahun 1986.
Adapun Penelitian terhadap ilmu pendidikan yang bersifat empiris dinilai masih
belum banyak dilakukan para pakar Islam penelitian ini akan menjadi modal bagi
pengembangan ilmu pendidikan Islam. Dari penelitian ilmu pendidikan Islam akan muncul
teori yang disesuaikan dengan ajaran Islam yang disebut teori ilmu pendidikan Islam
Teori-teori pendidikan Islam yang dapat dikembangkan dari hasil penelitian antara
lain teori tentang pendidikan Islam pada masa pranatal teori pendidikan Islam bagi anak di
rumah tangga teori pendidikan Islam bagi para remaja di rumah tangga dan sebagainya
Teori-teori pendidikan Islam masing-masing jenjang tersebut dapat diperinci lebih
lanjut untuk teori pendidikan anak di rumah tangga misalnya dapat dibagi lagi menurut
jenis rumah tangga sibuk rumah tangga tidak sibuk rumah tangga kelas bawah rumah
tangga kelas atas dan seterusnya
Demikian pula teori-teori pendidikan Islam untuk pendidikan di masyarakat juga
banyak variasinya yang dapat diteliti misalnya penelitian tentang teori pendidikan di
pesantren biasa pesantren kilat majelis taklim khutbah kursus dan lain sebagainya.
Penelitian ilmu pendidikan Islam dapat pula diarahkan pada aspek-aspek yang terkandung
dalam pendidikan tersebut misalnya Penelitian terhadap problema yang dihadapi guru
penelitian tentang cara memperbaiki tingkah laku guru dalam mengajar dan Penelitian
terhadap peranan kepala sekolah dalam memperlancar pendidikan

15
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Model pendidikan Islam melibatkan berbagai pendekatan dan strategi dalam
mengembangkan dan meningkatkan pendidikan agama Islam. Berikut adalah beberapa
kesimpulan yang dapat diambil mengenai model pendidikan Islam:
1) Model pendidikan Islam berbasis pondok pesantren: Pondok pesantren
merupakan salah satu model pendidikan Islam yang memiliki peran penting
dalam membentuk karakter dan pemahaman agama siswa. Model ini
melibatkan pengajaran agama Islam secara intensif dan pengembangan
keterampilan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
2) Integrasi keilmuan di Universitas Islam Negeri (UIN): UIN merupakan
lembaga pendidikan tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan agama Islam
dengan ilmu pengetahuan umum. Model ini bertujuan untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki pemahaman yang holistik tentang Islam dan mampu
berkontribusi dalam berbagai bidang keilmuan.
3) Pengaruh kompetensi guru dan latar belakang pendidikan orangtua: Model
penelitian dalam pendidikan Islam juga melibatkan pengkajian tentang
pengaruh kompetensi guru dan latar belakang pendidikan orangtua terhadap
hasil belajar siswa dalam pendidikan agama Islam. Hal ini penting untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pendidikan Islam.
4) Tujuan pendidikan Islam: Tujuan pendidikan Islam adalah untuk menyatukan
konsep tarbiyah (pembinaan), talim (pembelajaran), dan tabid (pembentukan
karakter). Pendidikan Islam bukan hanya tentang transfer pengetahuan dan
budaya, tetapi juga penanaman nilai-nilai adab, moral, dan perilaku yang sportif
dan bertanggung jawab pada individu Muslim.
5) Model pembelajaran dalam pendidikan agama Islam: Model pembelajaran
dalam pendidikan agama Islam juga menjadi fokus penelitian. Model
pembelajaran yang mantap dan efektif diperlukan untuk memastikan proses
pembelajaran yang optimal dalam pendidikan agama Islam.

16
Model pendidikan Islam melibatkan berbagai pendekatan dan strategi dalam
mengembangkan pendi dikan agama Islam. Model ini mencakup pondok pesantren,
integrasi keilmuan di UIN, pengaruh kompetensi guru dan latar belakang pendidikan
orangtua, tujuan pendidikan Islam, dan model pembelajaran dalam pendidikan agama
Islam.
2. Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari kata sempurna tentunya
masih banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah
ini mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca
pada umumnya

17
Daftar Pustaka
Abd Ar-Rohman Saleh Abdullah, Education Theory A Qur’anic Out look, (Makkah
AlMukarromah, Ummu Al-Qurro Univercity, t.t), 119
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Falasifatuha, (Kairo: Isa Al-Bab
Al-Halabi 1975), 22-25
Ahmad Fu’ad Al-Ahnawi, At-Tarbiyah Fi Al-Islam, (Kairo: Dar Al-Ma’arif, 1968)
Harun Nasution dan Bakhtiar Efendi, Hak Azazi Manusia dalam Islam, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1987) 50 Marwan Saridjo (ed), Mereka Bicara Pendidikan Islam Sebagai Budaya
Rampai, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009) 2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010) 2-3 17 Meita
Sandra (ed)
Gusdur dan Pendidikan Islam Upaya Mengembalikan Esensi Pendidikan di Era Global, (Jakarta:
Ar-Ruzz Media, 2001) 69-70

18

Anda mungkin juga menyukai