Makalah Komponen Baru

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMPONEN DAN SUMBER PENDIDIKAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen pengampu : Dr. Siti Nursyamsiyah, SS., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:

Diana Nur Indahsari : 2410911022


Siti Nur Asiah : 2410911027
Afrisal Hasan : 2410911020
Abdul Wakil : 2410911018
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada kita semua. Tak
lupa, penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini yang berjudul “Komponen
dan Sumber Pendidikan Agama Islam”

Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah tidak lain sebagai media
pengkajian ilmu serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis juga meminta maaf apabila terdapat kekurangan dalam


penyusunan makalah ini serta berharap adanya kritik dan saran untuk dijadikan
evaluasi di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna,
khususnya bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jember.

Jember, 28 September 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................1

KATA PENGANTAR ...............................................................................2

DAFTAR ISI ..............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................4

A. Latar Belakang ......................................................................................4

B. Rumusan Masalah .................................................................................5

C. Tujuan ...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................6

A. Pengertian Pendidikan Dalam Agama Islam.........................................6

B. Peserta Didik Agama Dalam Pendidikan Islam.....................................8

C. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam.....................................................10

D. Alat Dan Sarana Pendidikan Islam........................................................

E. Lingkungan Dalam Pendidikan Islam....................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................12

A. Kesimpulan ...........................................................................................12

B. Saran ......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Latar belakang komponen dan sumber pendidikan Islam sangat dipengaruhi


oleh tujuan dan prinsip dasar dalam ajaran Islam, serta konteks sosial dan budaya
umat Muslim. Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda
dalam rangka memenuhi tujuan hidupnya secara efektif dan efisien. Pada dasarnya
pendidikan islam memiliki komponen-kompenan serta sistem yang terpadu untuk
mencapai tujuan. Eksistensi ilmu pendidikan islam selain sebagai tuntutan hidup
juga sebagai konsekuensi logis dari sifat dan karakter ajaran islam itu sendiri.
Pelaksanaan pendidikan agama islam di sekolah masih menunjukkan keadaan
yang memprihatinkan. Praktik pendidikan yang berlangsung pada saat ini
dikalangan umat islam belum sepenuhnya mengacu pada ilmu pendidikan islam
yang hakiki. Sehingga perlu adanya tinjauan teoritis dalam mengaplikasikan
sistem pendidikan islam yang mengandung nilai-nilai kebenaran dari konsep ilahi.

Pendidikan Agama Islam yang seharusnya mampu mencetak pribadi serta


moral bangsa seolah-olah kehilangan perannya. Hal itu terbukti dari berbagai
kasus kekerasan, asusila, korupsi dan lain-lain yang muncul di berbagai media.
Meskipun evaluasi telah dilakukan di berbagai aspek. Pendidikan agama islam
masih saja belum mampu meredam kerusakan moral bangsa yang justru semakin
menjadi-jadi. Berdasarkan masalah tersebut di atas kami akan mencoba
merumuskan terkait Komponen dan Sumber Pendidikan Islam dalam prespektif
pendidikan dalam pendidikan islam, peserta didik dalam pendidikan islam, tujuan
dan kurikulum dalam pendidikan islam, alat/sarana dalam pendidikan islam, dan
lingkungan pendidikan islam

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dari pendidikan dalam pendidikan islam?


4
2. Bagaimana peserta didik yang dimaksud dalam pendidikan islam itu?
3. Apa pengertian dan tujuan kurikulum pendidikan islam ?
4. Apa saja alat/ sarana pendidikan islam?
5. Bagaimana lingkungan dalam pendidikan islam ?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan mengenai pendidikan dalam pendidikan islam.


2. Mengetahui kriteria peserta didik yang dimaksud dalam pendidikan islam.
3. Mengetahui maksud dan tujuan / kurikulum pendidikan islam.
4. Mengetahui apa saja alat/ sarana pendidikan islam yang ada di dalamnya.
5. Mengetahui bagaimana lingkungan pendidikan islam yang efektif.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan dalam agama islam

Pendidikan adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik.


Sementara secara khusus pendidikan dalam perspektif pendidikan islam adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan secara
perkembangan peserta didik baik dalam potensi efektif, kognitif dan psikomotorik
sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama islam. Pendidikan dalam agama islam ialah
siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam
islam orang yang tanggung jawab tersebut adalah orang tua peserta didik.
Tanggung jawab itu sekurang-kurangnya dua hal: pertama, karena kodrat, karena
orang tua ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya. Kedua, karena
kepentingan orang tua, yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan
perkembangan anaknya, sukses anaknya adalah sukses orang tua juga. Tanggung
jawab pertama terletak pada orang tua.1 Adapun pemberian bimbingan
(pendidikan) ini dilakukan oleh orang tua di dalam lingkungan rumah tangga, dan
para guru di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat

1. Orang Tua

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan
demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.2

2. Guru
Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah
merelakan dirinya menerima dan memikul semua tanggung jawab pendidikan
yang terpikul di pundak para orang tua.

1
A. Rosmiati Azis, ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Sibuku, 2016) hlm 40
2
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) hlm 35
6
B. Peserta Didik Agama dalam Pendidikan Islam
Peserta didik adalah orang-orang yang sedang belajar. Anak didik lebik
dititik beratkan kepada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, baik
fisik maupun psikis, belum dewasa dan masih membutuhkan bantuan dan
pertolongan dari orang-orang dewasa disekitarnya. Istilah peserta didik
mengandung makna yang lebih luas, mencakup anak yang belum dewasa dan juga
orang yang sudah dewasa, tetapi masih dalam taraf mencari atau menuntut ilmu
dan keterampilan anak didik atau peserta didik semuanya menjadi salah satu sub
sistem dalam sistem pendidikan. Keberadaan peserta didik dalam sistem
pendidikan merupakan hal yang mutlak untuk berlangsungnya aktivitas
pendidikan. Tanpa peserta didik, pendidikan tidak mungkin berjalan, sebab tidak
ada gunanya guru tanpa anak didik. Peserta didik, selain sebagai objek pendidikan
juga sebagai subjek pendidikan.3

Karakteristik peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah


mencari ilmu. Dalam ilmu pendidikan islam hakikat ilmu berasal dari Allah,
sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar.
Belajar dapat dilakukan oleh diri sendiri atau melalui orang lain. Oleh karena itu
ilmu bersumber dari Allah. Maka, konsekuensinya seorang peserta didik perlu
mendekatkan diri kepada Allah dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia
yang disukai Allah, dan sedapat mungkin menjauhi perbuatan yang tidak disukai
Allah.4

C. Tujuan Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum menurut asal-usulnya berasal dari akar ilmu yang disebut


“objek”. Sebagai objek belajar, kurikulum terbebas dari semua kaidah nilai
maupun etika yang diciptakan manusia. Etika dan kaidah nilai suatu bentuk ilmu
3
Sulaiman saat, Faktor-faktor dalam pendidikan islam (Studi tentang makna dan kedudukan
dalam pendidikan). Jurnal Al-Ta’dib Vol.8 No. 2, 2015. h. 7
4
Deden Makbuloh, Pendidikan Islam san Sistem Penjaminan Mutu, (Jakarta : Rajawali Pres,
2016) hlm 180
7
pengetahuan dan teknologi tercipta manakala ilmu pengetahuan atau teknologi
yang berhasil diciptakan tersebut “disalah gunakan”. Artinya itu semua kembali
pada unsur motivasi dan niat baik manusia itu sendiri sebagai pengguna.5

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh para pelari dari
garis star sampai garis finish. Dalam bahasa arab, kata kurikulum bisa
diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan
(manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan
tujuan pendidikan.6

Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah


pendidikan. Berhasil dan tidaknya sebuah pendidikan sangat tergantung dengan
kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah ujung tombak bagi terlaksananya
kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum mustahil pendidikan akan dapat
berjalan dengan baik, efektif dan efisien sesuai yang diharapkan. Karena itu,
kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di masing-masing satuan pendidikan.
Sebab, kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Dalam
konteks ini, kurikulum dimaknai sebagai serangkaian upaya untuk menggapai
tujuan pendidikan.7

D. Alat Dan Sarana Pendidikan Islam


Alat pendidikan adalah suatu tindakan, perbuatan atau benda yang
sengaja diadakan untuk memepermudah pencapaian pendidikan. Alat pendidikan

5
Jasa Unggah Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pres,2015) hlm 91
6
Ramayus, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013) hlm 150
7
Agus Pahruddin, Dona Dinda Pratiwi, Pendekatan Sainitifik dalam Implementasi Kurikulum,
2013 dan dampaknya terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran, (Lampung Selatan: Pustaka
Al Imran, 2019) hlm 8-9
8
dapat juga disebut sebagai sarana pendidikan. Sarana pendidikan terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :
1. Sarana fisik pendidikan
a. Lembaga pendidikan
Lembaga atau badan pendidikan adalah organisasi atau kelompok
manusia, yang memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Lembaga pendidikan ini dapat berbentuk formal, informal, dan non formal.
b. Media pendidikan
Media disini berarati alat-alat atau benda-benda yang dapat membantu
kelancaran proses pendidikan, seperti computer dan lainnya.
2. Sarana non fisik pendidikan
Yaitu alat pendidikan yang tidak berupa, tapi berupa materi atau pokok-
pokok pikiran yang membantu kelancaran proses pendidikan, seperti : kurikulum,
metode, evaluasi, majement dan mutu pelajaran.
Dalam peraturan mentri pendidikan nasional (PERMENDIKNAS) No. 24
tahun 2007 tentang standar sarana prasarana dijelaskan tentang standar-standar
sarana dan prasarana pendidikan, sebagai berikut : Ruang kelas ,Ruang,
perpustakaan, Laboratorium IPA, Ruang guru, Tempat ibadah, Ruang UKS,
Wc, Gudang, Ruang sirkulasi dan Lapangan olah raga
Pada lembaga pendidikan level MTs/SMP setidaknya kebutuhan
sarana dan prasarana yang harus di penuhi antara lain: Ruang kelas, Ruang,
perpustakaan, Laboratorium IPA, Ruang kepala sekolah, Ruang guru, Ruang,
TU, Tempat ibadah, Ruang BK, Ruang osis, Ruang UKS, Wc, Gudang,
Ruang, sirkulasi, Lapangan olahraga
Sedangkan pada lembaga pendidikan level SMA setidaknya
kebutuhan sarana dan prasarana yang harus dipenuhi antara lain :
Ruang kelas, Ruang perpustakaan, Laboratorium biologi, Laboratorium fisika
Laboratorium kimia, Laboratorium komputer bangunan, Laboratorium bahasa,
Ruang kepala sekolah, Ruang guru, Ruang TU, Tempat ibadah, Ruang BK,

9
Ruang UKS, Ruang organisasi kesiswaan, Wc, Gudang, Ruang sirkulasi dan
Lapangan olahraga.8

E. Lingkungan Dalam Pendidikan Islam


Pengertian lingkungan menurut Sartain (ahli psikologi Amerika) yang
dimaksud dengan lingkungan yaitu meliputi kondisi dana alam dunia yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan dan
perkembangan atau life processes. Pengertian lingkungan menurut Zakiah
Darajat mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal adat istiadat,
pengetahuan pendidikan dana alam. Dengan kata lain, lingkungan ialah segala
sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa
berkembang, ia adalah seluruh yang ada, baik kejadian atau hal-hal yang
mempunyai hubungan dengan seseorang. Menurut Abuddin Nata bahwa
lingkungan pendidikan islam adalah suatu institusi atau lembaga dimana
pendidikan itu berlangsung yang terdapat didalamnya ciri-ciri keislaman yang
memungkinkan terselenggaranya pendidikan islam dengan baik.
Adapun macam-macam lingkungan pendidikan islam adalah sebagai
berikut:
a) Lingkungan alam, seperti udara, daratan, pegunungan, sungai, danau,
lautan, dsb.
b) Lingkungan sosial, seperti rumah tangga, sekolah dan masyarakat.9

8
Jaja Jahari dkk, Managemen Madrasah, teori strategi dan implementasi, ( Bandung, Alfabeta
2013) hlm 67.
9
Agus Zainul Fitri, Manajemen Kurukulum Pendidikan Islam (Bandung, Alfabeta,2013) hlm. 68
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pendidikan Agama Islam merupakan proses yang kompleks dan multifaset,


terdiri dari berbagai komponen dan sumber yang saling mendukung untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Berikut adalah ringkasan dari
seluruh aspek:
1. Pendidikan Agama Islam: Proses penyampaian ajaran dan nilai-nilai Islam
yang melibatkan kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai.

2. Peserta Didik: Individu yang menerima pendidikan, dengan latar belakang


dan pengalaman yang beragam, memerlukan pendekatan yang sesuai
untuk mengembangkan pemahaman dan praktik agama.

3. Tujuan dan Kurikulum: Fokus pada pembentukan iman, akhlak, dan


pengetahuan tentang ajaran Islam, dengan kurikulum yang mencakup
materi inti yang relevan.

11
4. Alat/Sarana: Bahan ajar, media pembelajaran, dan fasilitas yang
mendukung proses belajar mengajar, penting untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif.

5. Lingkungan Pendidikan: Keluarga, masyarakat, dan institusi pendidikan


(sekolah/madrasah) yang menyediakan konteks sosial dan dukungan
dalam pembelajaran agama.

Kesimpulan Umum

Secara keseluruhan, pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk


individu yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga memiliki karakter dan
akhlak yang baik, serta siap berkontribusi positif dalam masyarakat.
Mengintegrasikan semua komponen dan sumber secara efektif adalah kunci untuk
mencapai hasil pendidikan yang optimal dan mendalam.

B. SARAN
Adapun saran dari materi yang telah kami bahas antra lain:
1. Jika menjadi pendidik jadilah pendidik yang baik dengan cara
mengajarkan pendidikan yang menyeluruh baik secara spiritual, intelektual
dan juga emosional atau adab yang baik.
2. Jika menjadi pendidik diharapkan kita bukan hanya sekedar menyuruh
terhadap peserta didik akan tetapi juga memberikan contoh yang baik
sehingga peserta didik lebih mengikuti arahan dengan maksimal.
Dikarenakan pendidikan dan pengajaran dapat memberikan dampak maka,
seorang pendidik perlu mengajarkan pendidikan dengan akhlak dan materi
pelajaran yang baik- baik sehingga dampaknya terhadap peserta didik juga
baik.
3.

12
DAFTAR PUSTAKA.

Rosmiati Azis, ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta : Sibuku, 2016


Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Sulaiman, Faktor-faktor dalam pendidikan islam (Studi tentang makna dan
kedudukan dalam pendidikan). Jurnal Al-Ta’dib Vol.8 No. 2, 2015.
Deden Makbuloh, Pendidikan Islam san Sistem Penjaminan Mutu, Jakarta :
Rajawali Pres, 2016
Jasa Unggah Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pres,2015)
h.91
Ramayus, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013) h. 150
Agus Pahruddin, Dona Dinda Pratiwi, Pendekatan Sainitifik dalam Implementasi
Kurikulum, 2013 dan dampaknya terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran,
(Lampung Selatan: Pustaka Al Imran, 2019) h. 8-9
Vernous dalam, Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara,
2006) h. 80
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h. 81
Agus Zainul Fitri, Manajemen Kurukulum Pendidikan Islam (Bandung, Alfabeta,
2013) hlm. 6
Muwaddah, Fadilahnur, Battiar, Bacaka Jurnal Pendidikan Agama Islam (Volune
2 issue 1, June 2022)
https://id.scribd.com/document/560575248/Kelompok-4-Komponen-dan-Sumber-
Pendidikan-Islam

13

Anda mungkin juga menyukai