Jurnal Melisa B.indo
Jurnal Melisa B.indo
Jurnal Melisa B.indo
ABSTRAK
Diabaetes Melitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit degenerative tidak menular yang
menjadi masalah serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia maupun didunia. Pola makan
yang tidak eratur yang terjadi pada masyarakat saat ini dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah penyakit degenerative, salah satunya penyakit DM. Tujuan penelitian adalah
diketahui adanya hubungan kepatuhan diet dengan tingkat kadar gula darah pada pasien diabetes
mellitus di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. Metode penelitian ini adalah penelitian
analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Menggunakan teknik accidental
sampling dan menggunakan uji Chi Square. Hasil dari penelitian adalah dari 38 responden
kepatuhan diet dengan tingkat kadar gula darah normal sebanyak 18 responden, kategori patuh
15 responden (83.3), dengan kategori tidak patuh ada 3 responden (16.7), sedangkan kepatuhan
diet dengan tingkat kadar gula darah Tinggi sebanyak 20 responden, kategori patuh 7 responden
(35.0), dengan kategori tidak patuh ada 13 responden (65.0). kesimpulan dari penelitian adalah
ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan tingkat kadar gula darah pada pasien
diabetes mellitus di puskesmas simpang IV Sipin Kota Jambi dengan p-value 0.007.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is one type of non-communicable degenerative disease which is a
serious problem for public health in Indonesia and in the world. Irregular eating patterns that
occur in society today can cause an increase in the number of degenerative diseases, one of
which is DM. The purpose of this study was to determine the relationship between dietary
compliance and blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at the Simpang IV Sipin
Public Health Center, Jambi City. This research method is analytic research using cross sectional
approach. Using accidental sampling technique and using Chi Square test. The results of the
study were from 38 respondents that diet compliance with normal blood sugar levels was 18
respondents, in the obedient category 15 respondents (83.3), in the non-adherent category there
were 3 respondents (16.7), while diet compliance with high blood sugar levels was 20
respondents. , in the obedient category 7 respondents (35.0), with the non-compliant category
there were 13 respondents (65.0). The conclusion of the study is that there is a significant
relationship between dietary compliance with blood sugar levels in patients with diabetes
mellitus at the Simpang IV Sipin Public Health Center, Jambi City with a p-value of 0.007.
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) merupakan Khususnya di negara – negara dengan
salah satu jenis penyakit degeneratif tidak status ekonomi rendah dan menengah.
menular yang menjadi masalah serius bagi Bahkan diperkirakan akan terus meningkat
kesehatan masyarakat di Indonesia maupun sekitar 600 juta jiwa pada tahun 2035
didunia. Pola makan yang tidak teratur (Kemenkes RI,2018). American Diabetes
yang terjadi pada masyarakat saat ini dapat Association (ADA) menjelaskan bahwa
menyebabkan terjadinya peningkatan setiap 21 detik terdapat satu orang yang
jumlah penyakit degeneratif, salah satunya terdiagnosis diabetes melitus atau hampir
penyakit DM. Penderita DM harus setengah dari populasi orang dewasa di
memperhatikan pola makan yang meliputi Amerika menderita diabetes melitus
jadwal, jumlah, dan jenis makanan yang (ADA,2019). Dimana Indonesia
dikosumsi. Kadar gula darah meningkat menduduki peringkat ke empat dari
drastis setelah mengkonsumsi makanan sepuluh besar negara di dunia, kasus
tertentu karena kecenderungan makanan diabetes melitus tipe 2 dengan pravalensi
yang dikosumsi memiliki kandungan gula 8,6% dari total populasi, diperkirakan
darah yang tidak terkontrol. American meningkat dari 8,4 juta jiwa pada tahun
Diabetes Association (ADA) menjelaskan 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada
bahwa setiap 21 detik terdapat satu orang tahun 2030. Pravelensi diabetes melitus
yang terdiagnosis diabetes melitus atau yang terdiagnosis pada tahun 2018,
hampir setengah dari populasi orang penderita terbesar berada pada kategori
dewasa di Amerika menderita diabetes usia 55 sampai 64 tahun yaitu 6,3 % dan
melitus (ADA,2019). 65 sampai 74 tahun yaitu 6,03 %
Upaya Indonesia untuk mencapai (Riskesdas,2018).
universal Health Coverge (UHC) tahun Pengendalian gula darah pada pasien
2030, Kementrian Kesehatan membentuk diabetes melitus berhubungan dengan lima
13.500 Pos Pembinaan Terpadu pilar penatalaksanaannya. Lima faktor
(POSBINDU) untuk memudahkan akses untuk mengendalikan kadar gula
warga melakukan deteksi dini penyakit darah,yaitu faktor diet atau perencanaan
diabetes melitus. Selain itu masyarakat atau batasan makanan yang harus di
dihimbau untuk melakukan aksi CERDIK kosumsi oleh penderita diabetes, olahraga
yaitu cek kesehatan secara teratur, yang teratur,terapi farmakologi,selalu
enyahkan asap rokok dan jangan merokok, mengontrol kadar gula darah, dan edukasi
rajin melakukan aktifitas fisik minimal 30 di pelayanan kesehatan tentang
menit sehari, diet yang seimbang dengan pengendalian kadar gula darah. Kelima
mengkonsumsi makanan sehat dan gizi poin ini harus di laksanakan oleh penderita
seimbang, istirahat yang cukup, kelola diabetes melitus tipe 2 (DMT2) supaya
stres dengan baik dan benar (Kemenkes kadar gula darah pada penderita bisa
RI,2018). terkendalikan dengan baik. Salah satu
Data Word Health Organization pengendalian gula darah pada pasien
(WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 Diabetes Melitus yaitu terapi diet.
juta orang di dunia menderita diabetes Terapi diet merupakan terapi utama
melitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5 dalam penatalaksanaan diabetes melitus,
% pada populasi orang dewasa dan diet yang sehat dapat mengurangi
diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian perkembangan penyakit diabetes mellitus.
dengan presentase akibat penyakit diabetes Diet ditujukan terutama untuk
melitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun. mengendalikan berat badan pasien,
khususnya penderita diabetes mellitus tipe baru. Sedangkan cross sectional adalah jenis
dua dengan obesitas, karena penurunan penelitian yang menekankan waktu
berat badan merupakan kunci dalam pengukuran observasi data variabel
penanganan diabetes mellitus tipe-2. independen dan dependen hanya satu kali
Penting diperhatikan dalam diet adalah satu saat. Dalam peneilitian ini cara
jumlah kalori yang dibutuhkan oleh pengambilan data yaitu dua variabel
masing-masing individu, bukan jumlah kepatuhan diet dan variabel kadar gula darah
banyaknya makan, hal ini bertujuan untuk diambil sekaligus dalam waktu yang
mendapatkan kontrol metabolik, lipid dan bersamaan.
tekanan darah (Fitriana, Z, et.el, 2021).
Penelitian yang dilakukan Penelitian ini merupakan penelitian analitik
Wahyu,yohanes et al., (2018) yang bertujuan untuk melihat adanya
menunjukkan bahwa nilai uji sebesar 43, hubungan kepatuhan diet dengan tingkat
384 dengan nilai p-value sebesar 0,000 kadar gula darah pada pasien diabetes
(p<0,05). Hasil ini memiliki makna bahwa melitus di Puskesmas Simpang IV Sipin
ada hubungan yang bermakna antara Kota Jambi
tingkat kepatuhan diet dengan kadar
glukosa darah pada pasien dengan diabetes HASIL PENELITIAN
mellitus. A. Hasil
Berdasarkan data yang di dapatkan dari Tabel 4.1
Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2020, Distribusi Responden Berdasarkan Umur
penyakit Diabetes Melitus termasuk 10 Di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
penyait terbesar dengan jumlah 14487 Jambi Tahun 2021
kasus. Sedangkan angka kejadian Diabetes
Umur Frekuensi Persen
Melitus di 20 puskesmas di Kota Jambi
50 - 55 4 10,5%
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
56 - 60 11 28,9%
Kota Jambi tahun 2020, Puskesmas
Simpang IV Sipin merupakan Puskesmas 61 - 65 8 21,1%
dengan kunjungan penderita diabetes 66 - 70 6 15,8%
melitus terbesar 1.561 penderita.,pada 71 - 75 5 13,2%
tahun 2018 sebanyak 295 orang ,tahun 76 - 80 4 10,5%
2019 sebanyak 91 orang, dan tahun 2020 Total 38 100%
mengalami peningkatan 1.561. Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik bahwa dari 38 responden berdasarkan umur
untuk meneliti “ Hubungan Kepatuhan di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi,
Diet dengan Tingkat Kadar Gula Darah sebagian besar berumur 56 - 60 tahun
Pada Pasien Diabetes Melitus di sebanyak 11 orang (28,9%).
Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan
METODE PENELITIAN
Pendidikan Di puskesmas Simpang IV
Penelitian ini merupakan penelitian analitik
Sipin Kota Jambi Tahun 2021
dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Menurut Nursalam(2013),
analitik, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan, memberi suatu nama,
situasi atau fenome dalam menemukan ide
Pendidikan Frekuensi Persen Pedagang 2 5.3%
SD 5 13,2% Tidak bekerja 1 2.6%
Total 38 100%
SMP 2 5,3%
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan
SMA 11 28,9% bahwa dari 38 responden berdasarkan
D3 9 23,7% pekerjaan di Puskesmas Simpang IV Sipin
Kota Jambi sebagian besar pensiunan
S1 11 28,9% sebanyak 11 orang (28,9%).
Total 38 100% Tabel 4.5
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan Hubungan Kepatuhan Diet Dengan
bahwa dari 38 responden berdasarkan umur Tingkat Kadar Gula Darah Pada Pasien
di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi, Diabetes Melitus di Puskesmas Simpang
sebagian besar berpendidikan SMA dan S1 IV Sipin Kota Jambi Tahun 2021
sebanyak 11 orang (28,9%).
Tabel 4.3 Kepatuhan Frekuensi Persen
Diet
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Patuh 22 57,9%
Kelamin Di puskesmas Simpang IV Sipin Tidak Patuh 16 42,1%
Kota Jambi Tahun 2021
Total 38 100%
Jenis Frekuensi % Berdasarkan elli diatas di diperoleh bahwa
Kelamin dari 38 (42,1%) responden tidak patuh
Laki – laki 21 55,3% dalam melakukan diet diabetes ellitus, dan
(57,9%) responden patuh melaksanakan diet
Perempuan 17 44,7% diabetes mellitus dipuskesmas Simpang IV
Sipin Kota Jambi Tahun 2021.
Total 38 100%
Tabel 4.6
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan
bahwa dari 38 responden berdasarkan jenis Distribusi Frekuensi Bersasarkan Kadar
kelamin di Puskesmas Simpang IV Sipin Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Kota Jambi mayoritas laki – laki sebanyak Melitus di Puskesmas Simpang IV Sipin
21 orang (55,3%). Kota Jambi Tahun 2021
Tabel 4.4
Kadar Gula Frekuensi Persentase
Distribusi Responden Berdasarkan
Pekerjaan Di puskesma simpang IV Sipin darah
Kota Jambi Tahun 2021 Normal 18 47,4%
Tinggi 20 52,6%
Pekerjaan Frekuensi % Total 38 100%
IRT 6 15.8%
Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan
Swasta 5 13.2%
bahwa dari 38 responden yang memiliki
Guru 5 13.2% kadar gula darah tinggi sebanyak 20
PNS 8 21.1% responden (52.6%), sedangkan yang
Pensiunan 11 28.9%
memiliki kadar guula darah normal terhadap diet. Responden tidak patuh yang
sebanyak 18 responden (47.4%). masih tinggi kadar gula darah dikarenakan
kurangnya informasi yang didapatkan oleh
Tabel 4.7 responden mengenai kepatuhan diet dari
petugas kesehatan.
Hubungan Kepatuhan Diet Dengan
Tingkat Kadar Gula Darah Pada Pasien DAFTAR PUSTAKA
Diabetes Melitus di Puskesmas Simpang Arianie,Putri.dkk. 2019. Buku Pintar
IV Sipin Kota Jambi Tahun 2021 Posbindu. Jakarta : Kemenkes RI.
Kepatuhan Diet Bustan,Najib M. (2015) Manajemen
Kadar Jumlah
Tidak Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Gula Patuh
Patuh Jakarta : Rineka Cipta.
Darah
f % f % f %
Hasdianah,(2018). Mengenal Diabetes
Normal 15 83.3 3 16.7 18 100
Melitus. Yogyakarta : Nuha Medika.
Tinggi 7 35.0 13 65.0 20 100
Jumlah 22 57.9 16 42.1 38 100 Masriadi, (2016) Epidemologi Penyakit
Berdasarkan tabel di atas, dapat Tidak Menular. Jakarta : CV. Trans Info
dijelaskan pula bahwa kepatuhan diet Media
dengan tingkat kadar gula darah normal
sebanyak 18 responden, kategori patuh 15 Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu
responden (83.3), dengan kategori tidak Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
patuh ada 3 responden (16.7), sedangkan Nursihhah, Meliana.2021. Hubungan
kepatuhan diet dengan tingkat kadar gula Kepatuhan Diet Terhadap Pengendalian
darah Tinggi sebanyak 20 responden, Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
kategori patuh 7 responden (35.0), dengan Melitus Tipe 2. Jurnal Medikaha Utama.
kategori tidak patuh ada 13 responden Vol. 02, No.03,1002-1010.
(65.0). Hasil anlisis dengan menggunakan
uji statistic Chi-square diperoleh p-value Purwanto,Hadi. (2016). Keperawatan
0,007 < 0,005 yang berarti Ha diterima. Hal Medikal Bedah. Jakarta : Kementrian
ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang Kesehatan RI
signifikan antara kepatuhan diet dengan
tingkat kadar gula darah pada pasien Rudini, Dini. Dkk.2018. Analisis Pengaruh
diabetes mellitus di Puskesmas Simpang IV Kepatuhan Pola Diet Dm Terhadap Kadar
Sipin Kota Jambi Tahun 2021. Gula Darah Dm Tipe II. Jurnal Keperawatan
Universitas Jambi. Vol.03, No.02,
Hal ini sejalan dengan penelitian
Meliana Nursihhah (2021) berjudul Saryono, (2011). Metodologi Penelitian
hubungan kepatuhan diet dengan tingkat Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia
kadar gula darah pada pasien diabetes press.
mellitus tipe II, diketahui bahwa ada
hubungan antara kepatuhan diet dengan Sugiyono, 2013. Metodologi Penelitian
tingkat kadar gula darah pada pasien Kombinasi. Bandung : Alfabeta.
diabetes mellitus dengan nilai p sebesar Suyanto, 2011. Metodologi dan Aplikasi
0,001 < 0,005. Kepatuhan diet pasien yang Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
tidak patuh menyebabkan responden Medika.
menganggap bahwa tidak perlunya patuh
Sarivenu, dkk (2020) Pengendalian Gula Sari, Dian Eka. (2019, . Diabetes Melitus.
Darah Pada Pasien Diabetes. Jawa Timur : Informasi Kesehatan. Diunduh Dari
Litbang Pemas Unisla. https://rsupsoeradji.id/diet-diabetes-mellitus-
dm/. accesed 30 April.
Sari, Retno N. (2017). Diabetes Melitus
Dilengkapi. Yogyakarta : Nuha Medika. Tjahjadi,Vhichynta. (2017).
Mengenal,Mencegah & Mengatasi Silent
Killer Diabetes. Yogyakarta : Romawi press