ATP Fase F - Pendidikan Pancasila
ATP Fase F - Pendidikan Pancasila
ATP Fase F - Pendidikan Pancasila
negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung penumbuhkembangan karakter, literasi- numerasi, dan
kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan
warganegara yang mampu berpikir global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati
diri dan identitas bangsa.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam upaya menanamkan dan mewariskan karakter yang sesuai
dengan Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai bintang penuntun untuk mencapai Indonesia
emas.
Pancasila Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; serta peluang dan tantangan
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Undang-Undang Peserta didik mampu menganalisis produk perundang-undangan dan mengevaluasi ketidaksesuaian antarproduk
Dasar Negara perundang-undangan; serta peserta didik mampu mempraktikkan sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan
Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tahun 1945
Bhinneka Tunggal Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah keragaman dalam masyarakat;
Ika serta peserta didik berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu menganalisis dan memberi solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
Republik Indonesia (ATHG) yang dihadapi Indonesia; peserta didik mampu memahami sistem pertahanan dan keamanan negara;
kemudian peserta didik mampu menganalisis peran Indonesia dalam hubungan antar bangsa dan negara.
Pancasila Peserta didik 1.1.1. Peserta didik Beriman, Negara Merdeka 2 JP Batas Wilayah:
mampu mampu bertakwa Garis batas yang
Dasar Negara
menganalisis memetakan kepada Tuhan merupakan
kedudukan Yang Maha Weltanschauung
pemikiran para pemisah
Pancasila sebagai Esa, dan Ketuhanan
ideologi terbuka; pendiri bangsa berakhlak kedaulatan suatu
serta peluang dan tentang dasar mulia, Kemanusiaan/ negara yang
tantangan negara, termasuk Internasionalism didasarkan atas
Berkebinekaan e
penerapan nilai- hubungan agama hukum
global,
nilai Pancasila dan negara. Persatuan internasional.
dalam kehidupan Bergotong-
global; peserta royong, Musyawarah/
1.1.2. Peserta didik Demokrasi 2 JP
didik mampu mampu Mandiri, Big Data: Dalam
menerapkan
memetakan Bernalar kritis, Bahasa Indonesia
nilai-nilai
Pancasila dalam pemikiran para biasa disebut
Kreatif.
kehidupan pendiri bangsa Mahadata. Kata
sehari-hari. tentang dasar ini merujuk pada
negara, termasuk kumpulan data
hubungan agama yang sangat
dan negara. besar yang dapat
dianalisis secara
1.1.3. Peserta didik Ideologi 2 JP komputasi untuk
bersama, adalah
mengidentifikasi Perubahan Iklim
hal-hal penting yakni perubahan
dan berharga yang disebabkan
yang dapat baik secara
diberikan kepada langsung atau
orang-orang yang tidak langsung
membutuhkan. oleh aktivitas
manusia
Undang- Peserta didik 2.2.1. Peserta didik Beriman, Konstitusi 2 JP sehingga
Undang Dasar mampu mendiskusikan bertakwa mengubah
Regulasi
Negara menganalisis tentang (1) proses kepada Tuhan
Norma komposisi dari
produk Yang Maha
Republik pengesahan UUD atmosfer global
perundang- Esa, dan BPUPK
Indonesia undangan dan 1945 sebagai berakhlak dan variabilitas
Tahun 1945 mengevaluasi konstitusi, (2) mulia, PPKI iklim alami pada
ketidaksesuaian timeline proses UUD 1945 perioda waktu
Berkebinekaan
antarproduk pengesahan UUD yang dapat
global,
perundang- 1945 sebagai diperbandingkan
undangan; serta Bergotong-
konstitusi Negara
peserta didik royong,
Republik
mampu Mandiri,
mempraktikkan Indonesia, dan Debirokratisasi:
sikap dan (3) pokok-pokok Bernalar kritis, Penghapusan
perilaku dalam pikiran/gagasan Kreatif. atau
menjaga dari setiap fase pengurangan
proses hambatan yang
nusantara Globalisasi:
Proses
3.1.5 Peserta didik Globalisasi 2 JP mendunianya
mampu Kearifan suatu hal
mempromosikan Masyarakat (ideologi,
kebinekaan yang Teknologi pandangan hidup
dimiliki bangsa informasi dan lainnya)
Indonesia, sehingga batas
Komunikasi
menghubungkan antara negara
kearifan lokal Pemahaman
menjadi hilang.
lintas budaya
yang dimiliki
bangsa Indonesia Promosi
menuju kancah Kolaborasi Hierarki: Suatu
dunia, dan susunan hal di
mengutamakan mana hal-hal
produk-produk tersebut
dalam negeri. dikemukakan
sebagai berada di
3.1.6 Peserta didik 2 JP “atas,” “bawah,”
mampu atau “pada
menggambarkan tingkat yang
pengaruh sama” dengan
globalisasi pada yang lainnya.
semua aspek Secara abstrak,
kehidupan serta sebuah hierarki
menjelaskan
Kearifan lokal:
kebijaksanaan
atau
kecendekiaan
yang berasal dari
nilai-nilai sebuah
masyarakat yang
spesifik. Kitab
Undang-Undang
Hukum Pidana
(KUHP):
Peraturan
perundang-
undangan yang
mengatur
mengenai
perbuatan pidana
secara materiil di
Indonesia.
Kolaborasi:
Kerja sama untuk
membuat sesuatu
Konstitusi:
Istilah konstitusi
dalam banyak
bahasa berbeda-
beda, seperti
dalam bahasa
Inggris
”constitution”,
dalam bahasa
Belanda
”constitutie”,
dalam bahasa
Jerman
”konstitution”,
dan dalam
bahasa Latin
”constitutio”
yang berarti
undang-undang
dasar atau hukum
dasar. Jadi,
konstitusi
merupakan
hukum dasar
tertinggi yang
memuat hal-hal
mengenai
penyelenggaraan
negara. Dalam
ungkapan lain,
konstitusi adalah
kerangka kerja
(framework) dari
sebuah Negara
yang
menjelaskan
tentang
bagaimana
menjalankan dan
mengorganisir
jalannya
pemerintahan.
Konstitusi
Indonesia adalah
Undang-Undang
Dasar (UUD)
1945.
Konsumerisme:
Paham atau gaya
hidup yang
menganggap
barang-barang
sebagai ukuran
kebahagiaan,
kesenangan, dan
sebagainya.
Konsumerisme
juga dapat
bermakna gaya
hidup yang tidak
hemat.
Korupsi:
Penyelewengan
atau
penyalahgunaan
uang negara
untuk
keuntungan
pribadi atau
orang lain.
Ligitan: Sebuah
pulau di negara
bagian Sabah,
Malaysia. Pulau
yang terletak 21
mil dari pantai
daratan Sabah
dan 57,6 mil dari
pantai Pulau
Sebatik di ujung
timur laut pulau
Kalimantan/Born
eo ini luasnya 7,9
Ha. Magna
Charta
Libertatum:
Sering juga
disebut Magna
Charta, adalah
piagam yang
dikeluarkan di
Inggris pada
tanggal 15 Juni
1215 yang
membatasi
monarki Inggris,
sejak masa Raja
John, dari
kekuasaan
absolut.
Mahkamah
Internasional:
Sebuah badan
kehakiman
utama
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB). Fungsi
utama
Mahkamah ini
adalah untuk
mengadili dan
menyelesaikan
sengketa
antarnegara-
negara anggota
dan memberikan
pendapat-
pendapat bersifat
nasihat kepada
organ-organ
resmi dan badan
khusus PBB.
Modal Sosial:
Serangkaian nilai
atau norma
informal yang
dimiliki bersama
di antara para
anggota suatu
kelompok yang
memungkinkan
terjalinnya
kerjasama.
Multikultural:
Keragaman
budaya, adat,
etnis atau tradisi.
Nilai dasar:
Suatu nilai yang
bersifat abstrak
dan tetap,
terlepas dari
pengaruh
perubahan ruang
dan waktu. Nilai
dasar mencakup
cita-cita, tujuan,
tatanan dasar,
dan ciri khasnya
Nilai
instrumental :
nilai yang
bersifat
kontekstual.
Dalam konteks
PPKn, nilai
instrumental
merupakan
penjabaran dari
nilai-nilai
Pancasila, berupa
arahan kinerja
untuk kurun
waktu tertentu
dan untuk
kondisi tertentu.
Nilai praksis:
adalah nilai yang
terdapat dalam
kenyataan hidup
sehari-hari, baik
dalam konteks
kehidupan
bermasyarakat
maupun
bernegara.
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
Dalam konteks
PPKn, nilai
praksis adalah
wujud dari
penerapan nilai-
nilai Pancasila,
baik secara
tertulis maupun
tidak tertulis,
baik dilakukan
oleh lembaga
negara
(eksekutif,
legislatif, dan
yudikatif )
maupun oleh
organisasi
masyarakat,
bahkan warga
negara secara
perseorangan.
Norma: Sebuah
kesepakatan yang
dibangun oleh
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
masyarakat.
Norma dibuat
sebagai aturan
bersama, sebagai
cara hidup
bersama, dan
sekaligus
menjadi
pemandu untuk
mencapai tujuan
bersama.
Philosophische
grondslag:
Istilah yang
muncul dalam
sidang Badan
Penyelidik
Usaha-usaha
Kemerdekaan
(BPUPK). Apa
Philosophische
grondslag dari
Indonesia
merdeka? Kata
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
Radjiman
Wedyodiningrat.
Philosophische
Grondslag
berasal dari
bahasa Belanda
yang berarti
norma (lag),
dasar (grands),
dan yang bersifat
filsafat
(philosophische).
Post Truth:
Istilah yang
berhubungan
dengan atau
mewakili situasi
dimana emosi
atau keyakinan
personal lebih
berpengaruh
terhadap
pembentukan
opini masyarakat
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
dibandingkan
fakta atau
kenyataan.
Prasangka:
Pendapat atau
anggapan yang
kurang baik
mengenai
sesuatu sebelum
mengetahui
(menyaksikan,
menyelidiki)
sendiri.
Preambule:
Nama lain dari
pembukaan
Undang Undang
Dasar 1045 yang
tidak boleh
diamandemen.
Radikalisme:
Paham atau
aliran yang
menginginkan
perubahan atau
pembaharuan
sosial dan politik
secara
menyeluruh
hingga ke akar-
akarnya. Berasal
dari kata “radix”
yang berarti akar.
Ratifikasi:
Proses adopsi
perjanjian
internasional,
atau konstitusi
atau dokumen
yang bersifat
nasional lainnya
melalui
persetujuan dari
tiap entitas kecil
di dalam
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
bagiannya.
Regulasi:
Seperangkat
peraturan yang
bertujuan untuk
mengendalikan.
Regulasi
merupakan
konsep abstrak
pengelolaan
sistem yang
kompleks sesuai
dengan
seperangkat
aturan dan tren.
Regulasi ada di
berbagai bidang
kehidupan
masyarakat.
Revolutiegrondw
et: Bahwa UUD
1945
mengandung
gagasan revolusi
yang berwatak
nasional dan
sosial. Tujuannya
adalah
dekolonisasi dan
perubahan sosial
ke arah
terwujudnya
keadilan sosial
bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Sipadan: Sebuah
pulau di negara
bagian Sabah,
Malaysia.
Letaknya tak
jauh dari pulau
Kalimantan/Born
eo. Pulau ini
merupakan salah
satu pulau yang
dipersengketakan
antara Indonesia
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
dan Malaysia.
Terorisme:
Penggunaan
kekerasan untuk
menimbulkan
ketakutan dalam
usaha mencapai
tujuan.
The Bill of
Rights: Disebut
juga sebagai
English Bill of
Rights, adalah
sebuah Undang-
Undang
Parlemen Inggris
yang menetapkan
hak sipil dasar
tertentu dan
menjelaskan
siapa orang
berikutnya yang
dapat mewarisi
Takhta. Undang-
undang tersebut
meraih Royal
Assent pada 16
Desember 1689.
The Habies
Corps Act :
Sebuah statuta
yang digalakan
pada tahun 1679
dalam masa
pemerintahan
Raja Charles II.
Statuta tersebut
diterima dan
diamandemenkan
dalam parlemen
yang
mengizinkan,
dalam kasus
tertentu,
seseorang untuk
mempertahankan
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
kedudukannya,
ketika akan
dihukum penjara,
di dalam sebuah
sidang yang
mewajibkan
orang tersebut
untuk hadir
dalam keadaan
seutuhnya dalam
waktu yang telah
ditentukan dan
tentu dengan
sebab penahanan
yang jelas agar
keputusan dapat
diangkat dan
diambil.
UNCLOS :
Singkatan dari
United Nations
Convention on
The Law of the
Sea, yang sering
disebut Konvensi
PBB tentang
Hukum Laut.
Indonesia sudah
meratifikasi
Konvensi ini
melalui UU No.
17 Tahun 1985.
Sejak saat itu
Indonesia
mengikuti
hukum UNCLOS
1982.
Weltanschauung
: Berasal dari
bahasa Jerman,
berasal dari akar
kata Welt
(‘dunia’) dan
Anschauung
(‘pandangan’),
sehingga jika
digabung
menjadi
Weltanschauung
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
bermakna
pandangan
hidup.
Zona Ekonomi
Eksklusif
(ZEE): Zona
yang luasnya 200
mil laut dari
garis dasar
pantai, yang
mana dalam zona
tersebut sebuah
negara pantai
mempunyai hak
atas kekayaan
alam di
dalamnya, dan
berhak
menggunakan
kebijakan
hukumnya,
kebebasan
bernavigasi,
terbang di
Pendidikan Pancasila SMK Fase F Kelas XI
Alur Dan Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka
atasnya, ataupun
melakukan
penanaman kabel
dan pipa.