35-Article Text-759-1-10-20230829

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895

https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Daun Dengen


(Dillenia serrata Thunb.)
Nurul Aulia Kaffi*1, Abd. Malik1, Andi Amaliah Dahlia1
1
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan

*Corresponding author: [email protected]

ABTRACT
The isolation and identification of flavonoid compounds of dengen leaves (Dillenia serrata
Thunb.) has been carried out. The aim of this research was to determine the group of flavonoid
compounds from the Dengen Leaves extract (Dillenia serrata Thunb.). A sample of 500 grams was
macerated with ethanol solvent to produce 53.369 grams of dry extract with a yield value of
10.673%. The extract was spotted on the TLC plate and then eluted with n-hexane : acetone (7:3),
then sprayed with citroborate. The ethanol extract was then isolated using KCV method with the
eluent ratio nhexane : acetone (10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2: 8, 1:9, 0:10) then tested by
thin layer chromatography. The fractionation results were isolated by TLC using n-hexane: acetone
(7:3) followed by testing the purity of the isolate using multi-eluent TLC and two-dimensional TLC
to see the purity of the compound/isolate. Isolates were identified by interpretation of UV-Vis
spectrophotometer data obtained maximum wavelengths of 223 nm and 286 nm and by
interpretation of FTIR data it was found that there was an absorption band at wave number 3456.44
indicating O-H groups, at absorption of 1653.00 indicating C=O (ketones), at absorption 1093.64
showed a C-O group, and at absorption 802.39 showed a C-H group and obtained color screening
data, TLC screening, and UV-Vis and FTIR spectrophotometric identification as a feature of the
presence of flavonoid compounds.

Keywords : Chromatography; Dengen Leaves (Dillenia serrata Thunb.); Flavonoid; Isolation

ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid daun dengen (Dillenia serrata
Thunb.) dengan tujuan menentukan golongan senyawa flavonoid dari ekstrak daun dengen (Dillenia
serrata Thunb.). Sampel sebanyak 500 gram yang dimaserasi dengan pelarut etanol menghasilkan
ekstrak kering sebanyak 53,369 gram dengan nilai rendamen 10,673%. Ekstrak ditotolkan pada plat
KLT kemudian dielusi dengan eluen n-heksan : aseton (7:3), selanjutnya disemprotkan dengan
sitroborat. Ekstrak etanol kemudian diisolasi menggunakan metode KCV dengan perbandingan
eluen n-heksan : aseton (10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10) kemudian diuji
kromatografi lapis tipis. Hasil fraksinasi diisolasi secara KLTP menggunakan eluen n-heksan :
aseton (7:3) dilanjutkan dengan uji kemurnian isolat dengan KLT multi eluen dan KLT dua dimensi
untuk melihat kemurnian senyawa/isolat. Isolat diidentifikasi dengan interpretasi data
spektrofotometer UV-Vis diketahui panjang gelombang maksimum 223 nm dan 286 nm dan
interpretasi data FTIR diketahui adanya pita serapan pada bilangan gelombang 3456,44
menunjukkan gugus O-H, pada serapan 1653,00 menunjukkan gugus C=O (keton), pada serapan
1093,64 menunjukkan gugus C-O, dan pada serapan 802,39 menunjukkan gugus C-H dan diperoleh
data skrining warna, skrining KLT, serta dengan identifikasi spektrofotometri UV-Vis dan FTIR
sebagai ciri-ciri adanya senyawa golongan flavonoid.

Kata kunci : Daun Dengen (Dillenia serrata Thunb.); Flavonoid; Isolasi; Kromatografi

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 71


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

PENDAHULUAN
Tumbuhan dengen (Dillenia serrata Thunb.) tergolong suku Dilleniaceae
yang merupakan tumbuhan yang tersebar luas di kawasan Asia termasuk Indonesia.
Tumbuhan ini banyak ditemukan di kawasan Indonesia termasuk Sulawesi [1].

Tanaman dengen (Dillenia serrata Thunb.) secara empiris dimanfaatkan


sebagai obat sariawan, muntah darah, demam dan obat luka [1]. Beberapa jenis
family dilleniaceae juga dinyatakan memiliki aktivitas farmakologis seperti
antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antitumor, antitukak, imunoprevensi, dan
kanker [2]. Rebusan daun dengen ini biasa digunakan sebagai obat gangguan
pencernaan [3].

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dali et al., 2022 menunjukkan


ekstrak etanol daun dengen mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, polifenol,
terpenoid dan steroid. Dengan hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
menunjukkan nilai IC50 yaitu 100,363 ppm (antioksidan kuat). Serta hasil uji
toksisitasnya menunjukkan nilai LC50 yaitu 18,3443 ppm. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dengen (Dillenia serrata Thunb.)
mengandung senyawa yang berpotensi sebagai bahan baku antikanker. Flavonoid
adalah senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antikanker [4].

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa daun dengen mengandung


flavonoid yang memiliki peran penting dalam pengobatan, maka dilakukan
penelitian isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid daun dengen (Dillenia serrata
Thunb.) yang diperoleh dari daerah Luwu Utara untuk menambah data ilmiah
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat.

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


Populasi tanaman Dengen (Dillenia Serrata Thunb.) yang diperoleh dari
Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dan sampel yang digunakan
daun dengen (Dillenia Serrata Thunb.).

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 72


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

B. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat gelas (Pyrex®), blender
(Panasonic®), bejana maserasi, lampu UV 254 nm dan UV 366 nm, rotary
vacum evaporator (IKA RV 10®), seperangkat alat kromatografi,
spektrofotometer UV-Vis (Thermo®), seperangkat alat FTIR (Thermo®),
timbangan analitik (Ohaus®).
C. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah aluminium foil, aseton, etanol, etil
asetat, kloroform, lempeng KLT (E.merck silika gel 60 F254), lempeng KLTP,
metanol, metanol p.a, n-heksan, sitroborat, silika gel 60 (0,2-0,5 mm), silika gel
(0,063-0,200 mm), simplisia daun dengen (Dillenia serrata Thunb.).
D. Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Sampel daun dengen (Dillenia Serrata Thunb.) diambil di Kabupaten
Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sampel daun dibersihkan menggunakan air
mengalir, setelah itu dipotong-potong kecil dan dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan tanpa paparan sinar matahari langsung kemudian diserbukkan
[5].
E. Ekstraksi Sampel
Ditimbang sebanyak 500 gram simplisia daun dengen yang telah
diserbukkan, dan dimasukkan ke dalam wadah maserasi dan ditambahkan
pelarut etanol 96% sebanyak 3000 mL hingga simplisia terendam, dibiarkan
selama 3 x 24 jam dalam bejana tertutup sambil diaduk secara periodik. Setelah
3 x 24 jam dilakukan penyaringan dan diperoleh ekstrak etanol cair. Proses
maserasi diulang sampai 3 kali. Hasil penyarian yang diperoleh kemudian
diuapkan dengan menggunakan rotavapor sehingga akan diperoleh ekstrak
kental [5].
F. Profil Flavonoid dengan Kromatografi Lapis Tipis
Identifikasi kandungan senyawa flavonoid ekstrak etanol daun dengen
(Dillenia serrata Thunb.) dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Fase diam yaitu silika gel dan fase gerak n-heksan : aseton dengan perbandingan
7:3. Ekstrak kental daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) dilarutkan dengan
pelarut etanol 96% kemudian ditotolkan pada lempeng KLT berukuran 7x1 cm

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 73


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

dengan batas bawah 1 cm dan batas atas 0,5 cm, kemudian dielusi dan profil
kromatogram diamati bercaknya pada sinar UV 254 nm dan UV 366 nm.
Kemudian dilakukan uji pereaksi spesifik menggunakan pereaksi sitroborat,
bercak yang diperoleh diamati dan dihitung nilai Rf-nya [6].
G. Isolasi Senyawa Flavonoid
1. Kromatografi Cair Vakum
Kolom kromatografi dibersihkan dengan metanol. Diambil sebanyak 30
gram adsorben silika gel 60 (0,2-0,5 mm) dan 10 gram adsorben silika gel
(0,063-0,200 mm) dimasukkan kedalam kolom dan disuspensikan di dalam
kolom serta dimampatkan menggunakan pompa vakum. Ekstrak kental daun
dengen (Dillenia Serrata Thunb.) ditimbang sebanyak 5 gram dan dilarutkan
dengan pelarut etanol. Kemudian diletakkan diatas permukaan adsorben yang
sebelumnya telah dimasukkan dalam kolom, diatas fraksi tersebut diletakkan
kertas saring. Dimasukkan eluen n-heksan : aseton dengan tingkat kepolaran
yang berbeda yakni 10;0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10, kemudian
dijalankan pompa vakum. Fraksi yang keluar kemudian ditampung dalam botol.
Fraksi hasil kromatografi cair vakum dikumpulkan berdasarkan warna spot
(noda) kemudian diidentifikasi menggunakan kromatografi lapis tipis untuk
melihat profil kromatogram. Dimana fraksi tersebut ditotolkan pada lempeng
KLT berukuran 7x11 cm dengan batas atas 1 cm dan batas bawah 0,5 cm dan
dielusi menggunakan eluen n-heksan : aseton (7:3). Setelah itu diamati pada
sinar UV 366 nm dan UV 254 nm kemudian disemprot dengan pereaksi
sitroborat dan dihitung nilai Rf-nya [7].
2. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif
Diambil fraksi hasil kromatografi kolom cair vakum. Ditotolkan berbentuk
pita pada garis penotolan yang telah dibuat sebelumnya. Lempeng yang
digunakan berukuran 20 x 20 cm dengan batas atas 1 cm dan batas bawah 0,5
cm. setelah fraksi ditotolkan, kemudian dielusi menggunakan eluen n-heksan :
aseton (7:3) di dalam chamber KLTP. Setelah terelusi diamati dibawah lampu
UV 254 nm dan UV 366 nm. Kemudian dideteksi fraksi yang aktif dan diberi
tanda. Kemudian dikeruk fraksi yang aktif dan disentrifug dengan kecepatan
1000 rpm selama 30 menit, lalu saring dan masukkan ke dalam vial [7].

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 74


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

H. Uji Kemurnian Senyawa Flavonoid


1. Elusi Sistem Multi Eluen
Disiapkan alat dan bahan, lempeng dipotong 7 x 5 cm dengan batas bawah
1 cm dan batas atas 0,5 cm kemudian isolat dari KLTP ditotol pada lempeng lalu
dielusi dengan eluen kloroform : aseton (5:5) dan dikeringkan untuk
menguapkan pelarutnya lalu di elusi menggunakan metanol : etil asetat (6:4),
kemudian dilihat penampakan nodanya pada UV 254 nm dan UV 366 nm dan
disemprot dengan sitroborat [7].
2. Elusi Sistem Dua Dimensi
Disiapkan alat dan bahan, lempeng KLT dipotong 5 x 5 cm dengan batas
bawah 1 cm dan batas atas 0,5 cm kemudian isolat yang diperoleh ditotol pada
lempeng KLT lalu dielusi menggunakan eluen kloroforom : aseton (5:5) dan
dikeringkan kemudian dilihat penampakan nodanya pada UV254 nm dan UV
366 nm lalu lempeng KLT diputar 90 derajat setelah mencapai batas atas, lalu
dielusi lagi, setelah elusi kedua mencapai batas atas, dikeluarkan dari chamber
dan dikeringkan, diamati penampakan nodanya pada UV254 nm dan UV 366
nm kemudian disemprot dengan sitroborat [7].
I. Identfifikasi Senyawa Flavonoid
1. Identifikasi dengan Spektrofotometer UV-Vis
Isolat yang diperoleh diidentifikasi dengan spektroskopi UV-Vis.
Senyawa dilarutkan dalam metanol p.a sebanyak 5 mL. kemudian cuplikan
ditempatkan antara monokromator dan detektor. Spektrum yang dihasilkan
direkam pada alat pencatat [7].
2. Identifikasi dengan Spektrofotometer Infra Merah
Kristal murni yang diperoleh diidentifikasi dengan spektroskopi infra
merah dengan cara menempatkan cuplikan sebagai film yang tipis diantara dua
lapisan natrium klorida yang transparan, kemudian ditempatkan pada celah sinar
infra merah. Hasil direkam pada alat pencatat [5].
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini digunakan daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) yang
diperoleh dari kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dengan morfologi daun
yaitu daun tunggal, lonjong sampai lanset, panjang 20 sampai 45 cm dan lebar 8

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 75


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

sampai 19 cm, tangkai daun bersayap. Secara empiris dengen (Dillenia serrata
Thunb.) dimanfaatkan sebagai obat sariawan, muntah darah, demam dan obat luka
[1].
Kandungan senyawa daun dengen antara lain yaitu flavonoid, alkaloid,
saponin, polifenol, triterpenoid dan steroid [3]. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid daun dengen (Dillenia
serrata Thunb.) yang dapat digunakan sebagai antikanker.
Untuk memperoleh senyawa kimia yang diinginkan digunakan metode
ekstraksi yang merupakan metode penyarian zat berkhasiat atau zat aktif dari bagian
tanaman dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Pada penelitian ini daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) dikumpulkan,
kemudian dilakukan proses pencucian pada tanaman yang dapat mengganggu
proses ekstraksi, setelah itu dikeringkan dan diserbukkan untuk pengujian
selanjutnya. Tujuan dilakukan pengeringan yaitu untuk mengurangi kadar air,
aktivitas mikroba dan mencegah tumbuhnya jamur sehingga dapat disimpan lebih
lama dan tidak mudah rusak sehingga kompisisi kimianya tidak terganggu.
Metode ekstraksi simplisia daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) yang
diigunakan dalam penelitian ini adalah maserasi. Maserasi adalah proses
pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengadukan [8]. Proses maserasi sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa
bahan alam karena selain murah juga efisien dalam waktu pengerjaan. Proses
ekstraksi dilakukan dengan cara ditimbang sebanyak 500 gram simplisia daun
dengen (Dillenia serrata Thunb.) kemudian ditambahkan pelarut etanol 96%
sebanyak 3000 mL, maserasi dilakukan selama 3x24 jam sambil diaduk secara
periodik. Ekstrak cair yang diperoleh kemudian diuapkan menggunakan rotavapor
sehingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian dihitung nilai rendamennya.
Tujuan dilakukan perhitungan persen rendamen untuk diketahui seberapa
banyak kadar senyawa yang terkandung dalam sekali penarikan senyawa kimia
(esktraksi). Penguapan ekstrak diperoleh ekstrak etanol sebanyak 53,369 gram dari
berat serbuk kering 500 gram dengan persentase rendamen 10,673% (Tabel. 1).
Persentase rendamen perlu dihitung agar dapat diketahui perbandingan antara
ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal.

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 76


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

Ekstrak etanol daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) yang diperoleh


selanjutnya dilakukan profil KLT. Metode KLT dipilih karena memiliki kelebihan
yaitu kecepatan dan kepekaannya [9]. Identifikasi profil ekstrak etanol daun dengen
(Dillenia serrata Thunb.) menggunakan lempeng KLT berukuran 7x1 cm dengan
cara ekstrak ditotolkan pada lempeng KLT dan dielusi menggunakan eluen n-
heksan : aseton dengan perbandingan 7:3, setelah itu diamati pada sinar UV 254 nm
dan UV 366 nm, dimana diperoleh 6 noda kemudian dilakukan uji pereaksi spesifik
menggunakan pereaksi sitroborat memberikan warna kuning kehijauan pada sinar
tampak dan berfluoresensi pada UV366 nm yang mengidentifikasikan adanya
senyawa flavonoid dengan nilai Rf pada noda pertama yaitu 0,45, noda kedua 0,50,
noda ketiga 0,54, noda keempat 0,63, noda kelima 0,72 dan noda keenam 0,87
(Gambar. 1).
Setelah dilakukan pprofil KLT kemudian dilakukan isolasi menggunakan
metode kromatografi cair vakum, metode ini sering digunakan untuk fraksinasi
awal dari suatu ekstrak non polar atau ekstrak semipolar. Dari hasil kromatografi
cair vakum diperoleh beberapa fraksi.

Setelah dilakukan proses kromatografi cair vakum menggunakan eluen n-


heksan : aseton diperoleh fraksi dengan beberapa perbandingan yaitu (10:0, 9:1,
8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10). Fraksi hasil kromatografi kolom cair
vakum yang diperoleh kemudian diidentifikasi menggunakan kromatografi lapis
tipis sehingga dapat dikelompokkan menjadi beberapa fraksi berdasarkan nilai
Rfnya yaitu fraksi 1 diperoleh nilai Rf 0,21 pada perbandingan 7:3, 6:4, 5:5, 4:6,
3:7, fraksi 2 diperoleh nilai Rf 0,25 pada perbandingan 1:9, fraksi 3 diperoleh nilai
Rf 0,27 pada perbandingan 6:4, 5:5, 4:6, fraksi 4 diperoleh nilai Rf 0,29 pada
perbandingan 7:3, 3:7, 2:8, fraksi 5 diperoleh nilai Rf 0,32 pada perbandingan 1:9,
fraksi 6 diperoleh nilai Rf 0,34 pada perbandingan 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 0:10, fraksi 7
diperoleh nilai Rf 0,36 pada perbandingan 7:3, 3:7, 2:8, , fraksi 8 diperoleh nilai Rf
0,40 pada perbandingan 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 1;9, 0:10, , fraksi 9 diperoleh nilai
Rf 0,43 pada perbandingan 2:8, fraksi 10 diperoleh nilai Rf 0,47 pada perbandingan
1:9, fraksi 11 diperoleh nilai Rf 0,49 pada perbandingan 0:10, fraksi 12 diperoleh
nilai Rf 0,50 pada perbandingan 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, fraksi 13 diperoleh nilai Rf 0,54
pada perbandingan 2:8, fraksi 14 diperoleh nilai Rf 0,58 pada perbandingan 1:9,

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 77


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

fraksi 15 diperoleh nilai Rf 0,56 pada perbandingan 0:10, fraksi 16 diperoleh nilai
Rf 0,63 pada perbandingan 4:6, fraksi 17 diperoleh nilai Rf 0,65 pada perbandingan
6:4, 5:5, fraksi 18 diperoleh nilai Rf 0,67 pada perbandingan 7:3, 3:7, 2:8, fraksi 19
diperoleh nilai Rf 0,69 pada perbandingan 1:9, fraksi 20 diperoleh nilai Rf 0,72
pada perbandingan 0:10. Tujuan diidentifikasi menggunakan kromatografi lapis
tipis yaitu untuk menentukan fraksi dengan pemisahan yang baik. Berdasarkan hal
tersebut diperoleh pemisahan yang baik yaitu pada fraksi dengan perbandingan
eluen ( 7:3, 6:4, 5;5, 4:6) dimana perbandingan eluen yang memiliki pemisahan
yang baik adalah perbandingan eluen 6:4 (Gambar. 7) diperoleh noda yang
berfluoresensi pada UV 366 nm yang dapat diidentifikasikan sebagai senyawa
flavonoid dengan nilai Rf pada noda pertama yaitu 0,21, noda kedua 0,27, noda
ketiga 0,34, noda keempat 0,4, noda kelima 0,50 dan noda keenam 0,65.

Fraksi yang telah didapatkan selanjutnya dilakukan pengujian KLTP dengan


ukuran lempeng 20x20 cm menggunakan eluen n-heksan:aseton dengan
perbandingan 7:3 dan diperoleh 5 pita. Kemudian diidentifikasi pita dengan
menyemprotkan pereaksi sitroborat, kemudian diamati pada lampu UV 366 dan
diperoleh pita yang berfluoresensi dengan nilai Rf pada noda pertama yaitu 0,36,
noda kedua 0,48, noda ketiga 0,54, noda keempat 0,67 dan noda kelima 0,78.
Sehingga dari hasil tersebut dapat diidentifikasi bahwa pita tersebut merupakan
senyawa dari flavonoid (Gambar. 3). Kemudian hasil pita yang didapatkan dikeruk
kemudian dilarutkan dengan metanol p.a dan disentrifug dengan kecepatan 1000
rpm selama 30 menit.
Selanjutnya, dilakukan uji kemurnian pada kelima pita yang telah diperoleh
dengan metode KLT multi eluen dan KLT dua dimensi. Elusi multi eluen
menggunakan variasi cairan pengelusi kloroform : aseton (5;5) dan hasilnya
didapatkan 1 noda pada isolat 3 serta eluen metanol : etil asetat (6:4) didapatkan
hasil yang sama yaitu 1 noda pada isolat 3. Hasil Nampak pada UV 366 nm setelah
penyemprotan sitroborat, noda akan tetap berfluoresensi dan diperoleh satu bercak
tunggal pada isolat 3 (Gambar. 5).
Uji kemurnian KLT dua dimensi menggunakan eleun kloroform : aseton (5:5)
untuk arah pertama didapatkan noda pada isolat 3 dan arah kedua didapatkan 1 noda
pada isolat 3. Hasil nampak pada UV 366 nm kemudian setelah penyemprotan

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 78


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

sitroborat noda tetap berfluoresensi dan diperoleh satu bercak tunggal (Gambar. 6).
Setelah dilakukan uji kemurnian dilanjutkan pengujian dengan alat
spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui puncak serapan yang dimiliki oleh
sampel daun dengen (Dillenia serrata Thunb.).
Interpretasi spektrofotometer UV-Vis yang diukur dari panjang gelombang
200-600 nm dengan hasil serapan maksimum pada panjang gelombang 223 nm dan
286 nm (Gambar. 7). Berdasarkan data yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa
daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) menunjukkan adanya senyawa flavonoid
golongan flavanon dan flavanonol [10].
Interpretasi data spektra inframerah menunjukkan pita serapan melebar pada
bilangan gelombang (cm-1) 3456,44 menunjukkan gugus O-H, pada serapan
1653,00 menunjukkan gugus C=O (keton), pada serapan 1093,64 menunjukkan
gugus C-O, dan pada serapan 802,39 menunjukkan gugus C-H (gambar. 8).

KESIMPULAN
Isolat ekstrak etanol daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) memiliki ciri
senyawa golongan flavonoid. Identifikasi senyawa pada spektrofotometer UV-Vis
menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 223 nm dan 286 nm
menunjukkan ciri senyawa flavonoid golongan flavanon dan flavanonol dan
identifikasi pada spektrofotometer FTIR menunjukkan pita serapan melebar pada
bilangan gelombang 3456,44 menunjukkan gugus O-H, pada serapan 1653,00
menunjukkan gugus C=O (keton), pada serapan 1093,64 menunjukkan gugus C-O,
dan pada serapan 802,39 menunjukkan gugus C-H.
REFERENSI
[1]. Irnawati, Purba, M., Mujadilah, R., Sarmayani, 2017. Penetapan Kadar
Vitamin C Dan Uji Aktifitas Antioksidan Sari Buah Songi (Dillenia Serrata
Thunb). J. Ilm. Farm. 6, 40–44.

[2]. Illing, I., Sukarti, Rusman, R., 2020. Analisis Kadar Senyawa Flavonoid Dari
Ekstrak Buah Dengen (Dillenia Serrata) Menggunakan Spektrofotometer
Uv-Vis. Cokroaminoto J. Chem. Sci. 3, 5–8.

[3]. Dali, N., Dali, S., Chairunnas, A., Amalia, H.A.M., Puspitasari, S.A.A., 2022.
Extraction of The Chemical Components of Dengen Leaves (Dillenia serrata
Thunb) by MAE Method and Activity Test as Antioxidant and Toxicity.
Indones. J. Chem. Res. 10, 74–82.

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 79


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

[4]. Purwanto, Irianto, I.D.K., 2022. Senyawa Alam Sebagai Antibakteri dan
Mekanisme Aksinya. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

[5]. Dahlia, A.A., Hasnawati, 2012. Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu
Mete ( Anacardium occidentale L . ). J. Fitofarmaka Indones. 1, 24– 30.

[6]. Husna, T., 2018. Pengaruh Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Kemangi
(Ocimum santcum) Terhadap Sel MCF-7 dan Sel T47D. Skripsi, Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

[7]. Lalangko, A., 2013. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Antioksidan
Ekstrak Metanolik Daun Sirsak (Annona muricata L.). S.Farm Skripsi,
Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

[8]. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Parameter Standar Umum


Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

[9]. Harborne, J.B., 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. ITB Press, Bandung.

[10]. Harborne, J. B. 1998. Phytochemical Methods: A Guide to Modern


Techniques of Plant Analysis. Edisi ke-3. Chapman and Hall, New York.

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 80


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

TABEL

Tabel 1. Hasil rendamen ekstrak etanol daun dengen (Dillenia serrata Thunb.)

Berat Jumlah Berat Rendamen


Pelarut
simplisia (g) pelarut (mL) ekstrak (g) ekstrak (%)

Etanol 500 3000 53,369 10,673%

Tabel 2. Hasil fraksi daun dengen (Dillenia serrata Thunb.


No. Fraksi Nilai Rf Eluen (n-Heksan : aseton)
1. 1 0,21 (7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7)
2. 2 0,25 (1:9)
3. 3 0,27 (6:4, 5:5, 4:6)
4. 4 0,29 (7:3, 3:7, 2:8)
5. 5 0,32 (1:9)
6. 6 0,34 (7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 0:10)
7. 7 0,36 (7:3, 3:7, 2:8)
8. 8 0,40 (7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 1;9, 0:10)
9. 9 0,43 (2:8)
10. 10 0,47 (1:9)
11. 11 0,49 (0:10)
12. 12 0,50 (7:3, 6:4, 5:5, 4:6)
13. 13 0,54 (2:8)
14. 14 0,58 (1:9)
15. 15 0,6 (0:10)
16. 16 0,63 (4:6)
17. 17 0,65 (6:4, 5:5)
18 18 0,67 (7:3, 3:7, 2:8)
19. 19 0,69 (1:9)
20. 20 0,72 (0:10)

Tabel 3. Hasil spektrum IR isolat daun dengen (Dillenia serrata Thunb.)


No. Bilangan Gelombang Nilai Panjang Gelombang Gugus Fungsi
(cm-1) Hasil Penelitian Berdasarkan Literatur
1. 3456,44 3750-3000 O-H
2. 1653,00 1900-1650 C=O
3. 1093,64 1400-1000 C-O
4. 802,39 900-600 C-H

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 81


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

GAMBAR

Gambar 1.Kromatografi Lapis Tipis Daun Dengen (Dillenia serrata Thunb.) pada
UV 254 nm dan UV 366 nm

Keterangan : Nilai Rf noda 1 : 0,45


Nilai Rf noda 2 : 0,50
Nilai Rf noda 3 : 0,54
Nilai Rf noda 4 : 0,63
Nilai Rf noda 5 : 0,72
Nilai Rf noda 6 : 0,87

Gambar 2. Kromatografi Lapis Tipis fraksi daun dengen (Dillenia serrata Thunb.)
pada sinar UV 366 nm (fase diam : silika gel 60 F254, eluen n-heksan
: aseton 7 : 3, ukuran 7x11 cm)

Keterangan : Nilai Rf noda 1 : 0,21


Nilai Rf noda 2 : 0,27
Nilai Rf noda 3 : 0,34
Nilai Rf noda 4 : 0,4
Nilai Rf noda 5 : 0,50
Nilai Rf noda 6 : 0,65

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 82


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

Gambar 3. Kromatografi Lapis Tipis preparatif fraksi daun dengen (Dillenia


serrata Thunb.) pada sinar UV 366 nm (fase diam : silika gel 60 F254,
eluen n-heksan : aseton 7 : 3, ukuran 20x20 cm)

Keterangan : Nilai Rf noda 1 : 0,36


Nilai Rf noda 2 : 0,48
Nilai Rf noda 3 : 0,54
Nilai Rf noda 4 : 0,67
Nilai Rf noda 5 : 0,78

Gambar 4. Isolat daun dengen (Dillenia serrata Thunb.)

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 83


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

(a) (b) (c)

Gambar 5. Kromatogram isolat daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) dengan


menggunakan KLT multi eluen (fase diam : silika gel 60 F254, fase
gerak pertama : kloroform:aseton 5:5, fase gerak kedua methanol:etil
asetat 6;4, ukuran 7x5 cm)

Keterangan : (a). Eluen pertama


(b). Eluen kedua
(c). Setelah penyemprotan sitroborat, nilai Rf isolat yaitu 0,69

Gambar 6. Kromatogram isolat daun dengen (Dillenia serrata Thunb.) dengan


menggunakan KLT dua dimensi (fase diam : silika gel 60 F254, fase
gerak: kloroform:aseton 5:5, ukuran 5x5 cm)

Keterangan : (a). Arah pertama, nilai Rf : 0,74


(b). Arah kedua, nilai Rf : 0,45
(c). Setelah penyemprotan sitroborat, nilai Rf isolat yaitu 0,45

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 84


Makassar Natural Product Journal, 2023;1 [2] (9), 71-85 ISSN : 2987-0895
https://journal.farmasi.umi.ac.id/index.php/mnpj

Gambar 7. Hasil spektrofotometri UV-VIS isolat daun dengen (Dillenia serrata


Thunb.) dengan panjang gelombang 200-600 nm

Gambar 8. Hasil spektrofotometri FTIR isolat daun dengen (Dillenia serrata


Thunb.)

Makassar Natural Product Journal, Vol.1 No.2 (9), 2023 | 85

Anda mungkin juga menyukai