Proposal Skripsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP ANAK YANG PUTUS


SEKOLAH DI DESA BAGO TANGGUL KECAMATAN KALUMPANG
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia yang

harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat

berkembang secara baik. Proses pendidikan merupakan upaya mengembangkan

dan mengaktualisasikan peserta didik dengan maksimal sesuai dengan bakat dan

minatnya baik secara formal maupun informal.

Dalam lembaga pendidikan baik formal maupun informal, pengembangan

akhlak mulia dan religius tentu saja menempati salah satu tugas dari suatu

lembaga.1 Oleh sebab itu pengembangan religius dan akhlak mulia menempati

tempat yang khusus dalam pendidikan nasional. 2 Tugas pendidikan adalah untuk

mengembangkan pribadi yang bersusila, dan beradab sebagai anggota dalam

masyarakatnya, masyarakat sekitarnya, masyarakat etnisnya, masyarakat

bangsanya yang Bhinneka dan sebagai anggota dari masyarakat manusia yang

beradab.

Urgensi Pendidikan Islam dapat dilihat dari pengertian Pendidikan Islam

itu sendiri. Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi

kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain

Pendidikan Agama. Dan dalam penjelasanya dinyatakan bahwa pendidikan agama

merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
1
H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), h. 30
2
Ibid, h. 30
2

Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan

dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

kerukunan antar umat beragama daalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan

Nasional.

Perkembangan agama sejak usia dini memerlukan dorongan dan

rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk. Minat dan cita- cita

anak perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang lebih baik dan terpuji melalui

pendidikan. Cara memberikan pendidikan atau pengajaran agama haruslah sesuai

dengan perkembangan psikologis anak didik. Oleh karena itu dibutuhkan pendidik

yang memiliki jiwa pendidik dan agamis, supaya segala gerak-geriknya menjadi

teladan dan cermin bagi murid-muridnya.3

Usaha pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah diharapkan agar

mampu membentuk kesalehan pribadi dan sekaligus kesalehan sosial sehingga

Pendidikan Islam diharapkan jangan sampai: 1) Menumbuhkan semangat

fanatisme; 2) Menumbuhkan sikap intoleran dikalangan peserta didik dan

masyarakat Indonesia; dan 3) Memperlemah kerukunan hidup beragama serta

persatuan dan kesatuan nasional (Menteri Agama RI, 1996). Walhasil Pendidikan

Islam diharapkan mampu menciptakan ukhuwah Islamiyah dalam arti luas, yaitu

ukhuwah fi al-‘ubudiyah, ukhuwah fi al- insaniyah, ukhuwah fi al-wathaniyah wa

al-nasab, dan ukhuwah fi din al- Islam.4

3
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, ( Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001) Cet ke -
23, h. 127
4
http://idaa.student.umm.ac.id/2010/01/30/pentingnya-pendidikan-agama-islam/ diakses
tanggal 27 Agustus 2018
3

Imam al-Ghazaly berpendapat bahwa pendidikan agama harus mulai

diajarkan kepada anak sedini mungkin, pertama kali dengan mendidik hati mereka

dengan ilmu pengetahuan dan mendidik jiwanya dengan ibadah.5

Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari proses

penciptaan manusia. Agar dapat memahami hakikat pendidikan maka dibutuhkan

pemahaman tentang hakikat manusia.6 Manusia adalah makhluk istimewa yang

Allah swt. ciptakan dengan dibekali berbagai potensi, dan potensi-potensi tersebut

dapat dikembangkannya seoptimal mungkin dengan pendidikan.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, mengajar, dan atau

latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai

lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. 7 Sedangkan menurut

Ajumardi Azra, “pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk

menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan

efisien”.8

Pendidikan Agama Islam merupakan “usaha sadar dan terencana untuk

menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan

5
Fathiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazaly, (Bandung: PT. Alma’arif,
2003), h. 61
6
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 27.
7
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan; Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), cet.VI, h. 11
8
Ajumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta:
PT Logos Wacana Ilmu, 2000), h. 3.
4

ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan”.9

Maka dari itu Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang sangat

penting karena Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan tentang ajaran

Islam dan pendidikan yang mengandung nilai yang dapat dijadikan sebagai

pegangan hidup seluruh umat manusia. Dalam hal ini tidak terkecuali Pendidikan

Agama Islam bagi anak remaja yang jiwanya masih labil dan mudah terpengaruh

baik hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif. Maka dari itu Pendidikan

Agama Islam sangat diperlukan bagi seluruh umat manusia baik bagi kehidupan di

dunia maupun setelah di akhirat.

Berkaca dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis mencoba

melangkah ke Desa Bago Tanggul yang bisa dikatakan sebagai Desa di

Daerah Pedalaman, mayoritas penduduknya sebagian besar buruh kebun sawit

dan nelayan, maka tidak heran jika banyak anak yang kurang terperhatikan

pendidikanya.

Akibat dari keadaan tersebut yang mempengaruhi kehidupan masyarakat

di desa Desa Bago Tanggul seperti: mendidik anak, pengawasan terhadap anak

dan sebagainya. Sebagai contoh orang tua sering kali menyerahkan anak pada

orang tua (Kakek atau nenek) dengan alasan bekerja penuh waktu, demi

tercukupinya kebutuhan hidup, sehingga waktu untuk berkumpul dengan keluarga

sangat kurang, mereka sebagai orang tua tidak begitu memahami pentingnya

Pendidikan terutama Pendidikan Agama Islam.

Pada dasarnya orang tua senantiasa memperhatikan Pendidikan Agama

9
Susilaningsih, Hand Out Mata Kuliah Psikologi Belajar Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga), h. 23
5

Islam anak, terutama bagi anak usia Sekolah Dasar sampai SLTP yang jiwanya

masih labil mengalami masa pemcarian dan transisi, maka Pendidikan Agama

Islam merupakan pendidikan yang berhubungan dengan agama Islam dan

merupakan pembelajaran nilai yang sangat dibutuhkan anak melalui peranan

orang tua, anak tidak hanya mendapatkan Pendidikan Agama Islam dari sekolah

saja, tetapi orang tua mempunyai peranan penting dan memperhatikan Pendidikan

Agama Islam anaknya.

Pemikiran di atas menunjukkan adanya hubungan konsep Pendidikan

Agama Islam dengan pernyataan dari Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan

keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan

individu maupun social. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang

sempurna untuk melangsungkan pendidikan kearah penbentukan pribadi yang

utuh.10 Keluarga memegang peranan penting dalam pendidikan anak di rumah

dan lingkungan. Sebagai contoh bapak atau ibu mengajari anaknya untuk

belajar shalat dengan mengajak shalat berjamaah ke masjid, bapak atau ibu

mengajari anaknya untuk berbicara yang sopan kepada orang lain dan lain

sebagainya.

Banyak anak usia sekolah yang ada hanya sebagian kecil yang sekolah,

dengan berbagai alasan. Seorang anak yang sudah masuk pada usia sekolah maka

sudah akan terjun ke masyarakat, maka dengan kata lain anak akan mendapatkan

pendidikan dari masyarakat, tetapi tidak menutup kemungkinan peranan dan

pengawasan dari orang tua juga masih sangat diperlukan oleh seorang anak.

10
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 50.
6

Terlebih-lebih saat anak berusia sekolah, maka orang tua memegang

peranan yang sangat penting bagi anaknya.11

Sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Bab VI

pasal 13 ayat 1 yang berbunyi: jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. 12

Hal ini bermaksud bahwa seorang anak seharusnya mendapatkan pendidikan

formal yaitu dari sekolah, ketika anak berada dalam usia sekolah. Pendidikan

non formal seperti: pendidikan berasal dari masyarakat, les bahasa inggris, les

computer dan sebagainya. Pendidikan informal yaitu pendidikan dari keluarga

yaitu pendidikan yang tidak lepas dari peranan orang tua.

Sesuai dengan konsep pendidikan Islam yaitu Al-Madrasah

(pendidikan di sekolah), Al-Mujtama’ (pendidikan dari masyarakat), Al-Usro

(pendidikan dalam keluarga). Ketiga konsep pendidikan ini sama-sama

memegang peranan yang sangat penting, seperti Al-Madrasah yaitu sekolah,

anak akan mendapatkan pendidikan dari guru di sekolah, dari teman sekolah

dan juga lingkungan sekolah. Kemudian pendidikan dari masyarakat kalau

sudah Pendidikan Agama Islam pada waktunya anak akan terjun

kemasyarakat yang pastinya akan mendapatkan pendidikan dari peranannya di

dalam masyarakat. Pendidikan dari keluarga yang dimulai dari anak dalam

kandungan seorang ibu, Pendidikan Agama Islam anak dewasa atau bahkan

Pendidikan Agama Islam anak sudah mempunyai keluarga baru.

11
Umar Hasyim, Mendidik Anak Dalam Islam, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1992), h. 96.
12
Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2006), h. 9.
7

Pada hakekatnya keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi anak

untuk memperoleh pembinaan mental dan kepribadian yang kemudian

ditambah dan disempurnakan di sekolah. 13 Oleh karena itu wajib bagi orang

tua untuk memperhatikan pendidikan anaknya dan mengarahkan pada

kebaikan, orang tua juga harus membiasakan anak-anak dengan kebiasaan-

kebiasaan yang baik sehingga mereka akan tumbuh menjadi baik, mempunyai

kepribadian dan selalu bertaqwa pada Allah SWT agar nantinya bermanfaat

bagi kehidupan selanjutnya.

Sesuai dengan kenyataan yang ada di Desa Bago Tanggul pada beberapa

orang tua, ketika ditanya tentang seberapa penting Pendidikan Agama Islam

bagi anak, kebanyakan mereka menjawab bahwa Pendidikan Agama Islam

sangat penting bagi anak, namun mereka merasa tidak mampu memberikan

Pendidikan Agama Islam kepada anaknya.

Masyarakat beranggapan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di desa

Desa Bago Tanggul ini terlihat dari kegiatan yang berhubungan dengan TPA yang

dilaksanakan siang hari saat anak-anak pulang sekolah, Yasinan setiap malam

jumat bagi laki-laki dan Tahlilan ibu-ibu di siang harinya. Jadi dari beberapa

kegiatan keagamaan di desa Desa Bago Tanggul ini khusunya untuk anak sangat

kurang, terlebih pada anak yang putus sekolah, dikarenakan keasikan bermain dan

sebagian bekerja membantu orang tua.

Kegiatan Pendidikan Agama Islam tersebut di atas sebanding dengan

kenyataan dari pelaksanaan shalat di masjid sangat jarang jamaah anak-anak, jika

13
Abu Tauhid, Islamuna Bagian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah,
1990), h. 4
8

ada hanya shalat magrib saja, dan berdasarkan observasi awal yang dilakukan di

Desa Bago Tanggul banyak anak yang belum melaksanakan shalat lima waktu.14

Kenyataan di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut, maka penulis merasa

tertarik untuk meneliti tentang Pendidikan Agama Islam anak yang putus sekolah

di desa Desa Bago Tanggul. Penulis memusatkan pada anak remaja karena

menurut penulis masa ini adalah masa yang paling rentan karena pada masa ini

terjadi perkembangan fisik dan psikis yang kurang stabil sehingga sangat

memerlukan bimbingan dan peranan dari orang tua sebagai orang terdekat bagi

anak.15

Untuk itu penulis mengangkat permasalahan yang berhubungan dengan

Pendidikan Agama Islam terhadap hanya pada anaknya yang yang putus sekolah,

karena ia tidak menerima Pendidikan Agama Islam secara formal, hanya kadang-

kadang saat mereka mau belajar di TPA, sebagai bahan untuk skripsi, dimana

penelitian ini dilakukan pada beberapa keluarga yang mempunyai anak usia

sekolah rentang Sekolah Dasar hingga SLTP, yang tentunya mempunyai berbagai

permasalahan yang ditimbulkan anak berada pada usia sekolah ini, namun tidak

sekolah oleh karena itu penulis akan menulis skripsi yang berjudul “Pendidikan

Agama Islam Terhadap Anak yang Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul

Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok yang diteliti, penulis rumuskan sebagai berikut

14
Hasil observasi Kepada Anak-anak pada Hari Rabu 30 Mei 2018 di desa Bago
Tanggul.
15
Hasil observasi Orang Tua pada Hari Rabu 30 Mei 2018 di desa Bago Tanggul
9

1. Bagaimana Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak yang Putus Sekolah

di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai

Selatan

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan Agama Islam Terhadap

Anak yang Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Anak yang Putus Sekolah di Desa

Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak

yang Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Pendidikan Agama Islam

Terhadap Anak yang Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan

Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan

3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Anak yang Putus

Sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu

Sungai Selatan

D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman mengenai istilah-istilah yang terdapat

dalam judul proposal skripsi ini, serta untuk menghindari interpretasi yang keliru

maka penulis memberikan beberapa defenisinya sebagai berikut:


10

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan ”usaha sadar dan

terencana untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati

dan mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan atau latihan”, dengan demikian PAI dapat dimaknai dalam

dua pengertian yaitu:

a. Sebagai sebuah proses penanaman ajaran agama Islam.

b. Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses penanaman /

pendidikan itu sendiri.16

Kaitannya dengan penelitian ini penulis memusatkan pada dua materi

Pendidikan Agama Islam yaitu keimanan atau ibadah dan akhlak.

2. Anak Putus Sekolah

Dalam hubungan anak putus sekolah ini Djumhur dan Surya (1975:

178) mengatakan bahwa putus sekolah adalah kegagalan murid dalam

menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu. Menurut Djumhur dan Surya,

jenis putus sekolah dapat dikelompokkan atas tiga yaitu:

a. Putus sekolah atau berhenti dalam jenjang

b. Putus sekolah di ujung jenjang

c. Putus sekolah atau berhenti antara jenjang.17

Jadi yang dimaksud Anak Putus Sekolah dalam penelitian ini adalah anak

yang putus sekolah pada tiga poin yaitu dalam jenjang, ujung jenjang, dan antar

16
Nasrudin, Manajemen Pembelajaran, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2007), h. 12.
17
http://sudutpendidikan1.blogspot.com/2017/04/pengertian-anak-putus-sekolah.html,
diakses16/8/18
11

jenjang.

E. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan bahan pemikiran bagi pengelola pendidikan

terutama, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan

kualitas pendidikan itu sendiri.

2. Sebagai bahan bacaan yang berguna bagi penyelenggaran Pendidikan

Agama Islam yang ingin mempelajari secara mendalam.

3. Sebagai bahan kepustakaan dan memperkaya khazanah keilmuan

khususnya aktivitas akademik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul

Ulim Kandangan.

F. Landasan Teori

Yang menjadi kerangka dalam landasan tiore ini adalah:

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam.

b. Fungsi, Dasar, Dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

d. Faktor apa saja yang mempengaruhi Pendidikan Agama Islam

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan

Jenis penelitian yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian lapangan, karena jenis penelitian lapangan ini yang mana
12

kegiatan penelitiannya dilakukan di Desa Bago Tanggul Kecamatan

Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tentang Pendidikan Agama Islam

Terhadap Anak Putus Sekolah

Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode deskrirtif, yaitu suatu penelitian yang

bertujuan untuk mendiskrifsikan atau gambaran, yaitu tulisan secara

sestematik, faktual, dan aktual mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, dan yang

berhubungan dengan fenomena yang diamati dengan menggunakan logika

ilmiah.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Pendidikan Agama Islam terhadap anak

putus sekolah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Desa Bago

Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

3. Subjek Penelitian

Yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah orang tua

yang mempunyai anak putus sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan

Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan

4. Data dan Sumber Data

a. Data

Data yang dapat digali dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data perimer yang terdiri dari:


13

a) Pendidikan Agama Islam terhadap anak putus sekolah yang

meliputi :

(1) Pendidikan Ibadah, dan

(2) Pendidikan Akhlak

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap Pendidikan Agama

Islam terhadap anak putus sekolah:

(1) Faktor Pendidikan Orang tua

(2) Faktor Ekonomi

2) Data sekunder yang meliputi. :

a) Dokumen Pendukung

b) Informasi dari lingkungan masyarakat

b. Sumber Data

Data yang diperlukan di dalam penelitian ini bersumber dari:

1) Responden, yaitu orang tua yang memiliki anak putus sekolah yang

ditetepkan sebagai sobjek dalam penelitian ini.

2) Informan, yaitu anak dan sebagian masyarakat sekitar Sekolahan

tersebut.

c. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunaka

tehnik – tehnik sebagai berikut :

1) Observasi

Dengan tehnik ini penulis akan mengetahui atau mencermati

langsung terhadap objek penelitian yang berkaitan dengan


14

Pendidikan Agama Islam terhadap anak putus sekolah dan faktor-

faktor lainnya yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam

terhadap anak putus sekolah.

2) Wawancara

Tehnik ini penulis gunakan untuk menggali dan mencari tau data

tentang Pendidikan Agama Islam terhadap anak putus sekolah serta

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi di dalamnya, dengan

menggunakan pedoman wawancara yang telah di sediakan terlebih

dahulu.

3) Dokomentasi

Tehnik ini digunakan untuk menggali data–data seputar penelitian.

5. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen pengumpulasn data adalah alat bantu yang digunakan

penulis dalam kegiatan mengumpulkan data–data disaat melakukan penelitian

tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak putus Sekolah

di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai

Selatan yang meliputi :

a) Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoma wawancara. Hal

ini di gunakan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan-

pertanyaan kepada responden untuk mengetahui bagaimana

Pendidikan Agama Islam terhadap Anak Putus Sekolah di Desa Bago

Tanggul.
15

b) Observasi yaitu dengan menggunakan pedoman observasi. Hal ini di

gunakan untuk mencermati lokasi penelitian dan untuk mengetahui

keadaan masyarakat di Desa Bago Tanggul.

c) Dokomentasi yaitu dengan menggunakan pedoman dokomentasi. Hal

ini di gunakan untuk menggali data – data terkait Pendidikan Agama

Islam terhadap Anak Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul.

6. Tehnik Pengolahan Dan Analisis Data

a) Tehnik pengulahan data

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan beberapa tehnik

yaitu:

1) Editing atau mempelajari kembali

Yang dimaksud editing adalah meneliti kembali terhadap data–data

yang sudah terkumpul, dalam rangka untuk lebih mengetahui

kelengkapan data yang diperuleh.

2) Klasifikasi data

Klasifikasi data adalah mengelumpokkan data yang sudah

dikumpulkan sesuai dengan kode yang dibuat.

3) Tabulasi

Yaitu data – data yang sudah ada, kemudian dimasukkan kedalam

tabel – tabel tertentu yang sesuai dengan tehnik analisis data yang

dipilih.

H. Analisis Data
16

Setelah data disajikan secara keseluruhan untuk selanjutnya diadakan

analisis data terhadap masalah yang telah disajikan dengan menggunakan analisis

data kualitatif. Kemudian setelah itu dilakukan, baru ditarik sebuah kesimpulan

dengan cara edukatif, dan pada intinya adalah bahwa penulis mengambil dari

fakta yang bersifat khusus kepada yang umum.

I. Matrik Data

Matrik data berisikan, data, sumber data dan teknik pengumpulan data

sebagaimana dalam tabel di bawah ini

MATRIKS

DATA, SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik
NO Data Sumber Data
Pengumpulan Data
1 Pendidikan Agama Islam
terhadap anak putus sekolah
meliputi : Wawancara dan
Orang Tua
1) Pendidikan Ibadah Observasi
2) Pendidikan Akhlak

2 Faktor yang mempengaruhi


Pendidikan Agama Islam
terhadap anak putus sekolah Wawancara,
Orang Tua dan
meliputi : observasi dan
Anak
1) Faktor Pendidikan angket
orang tua
2) Faktor Ekonomi
3 Gambaran lokasi penelitian Wawancara dan
Pemerintah Desa
dokomentar

J. Prosedur Penelitian

Dalam rangkaian dari penelitian dimulai dari persiapan sampai

penyusunan laporan maka prosedur penelitian ini dibagi beberapa tahapan yaitu :
17

1. Tahapan pendahuluan meliputi

a. Penjajakan ke lokasi penelitian

b. Berkonsoltasi dengan pembimbing akademik

c. Mengajukan judul skrpsi kepada P3M (Pusat Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat) STAI Darul Ulum Kandangan

d. Setelah judul diterima oleh P3M dan mendapat persetujuan kemudian

membuat proposal skrepsi untuk lebih lanjutnya.

2. Tahapan persiapan meliputi

a. Seminar

b. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar dan penunjukkan

dosen pembimbing

c. Memohon surat perintah dari ketua STAI Darul Ulum Kandangan

d. Membuat daftar pedoman observasi, wawancara, dan Dokumentasi

e. Mempersiapkan alat-alat pengumpulan data

b. Tahapan pelaksanaan

a. Menyerahkan surat reset kepada pihak terkait

b. Melakukan atau melaksanakan penelitian

c. Melakukan pengumpulan data dan pengolahan data

c. Tahapan penyusunan laporan

a. Menyusun laporan hasil penelitian, berdasarkan data yang di perolah

b. Berkunsultasi kepada dosen pembimbing dan asesten pembimbing

untuk mendapatkan koreksi atau masukan dan perbaikan


18

c. Memperbanyak naskah laporan yang sudah disetujui

d. Mengajukan naskah ke sidang munaqasah skripsi STAI Darul Ulum

Kandangan untuk di pertahankan di dalam sidang munaqasah skripsi.

K. Sestematika Penulisan

Bab I Berisi tentang, Pendahuluan, Latar belakang masalah, Rumusan

masalah, tujuan penelitian, defenisi operasional, kegunaan penelitian dan landasan

teori.

Bab II Berisi tentang, landasan teorites, Pendidikan Agama Islam, dasar

dan tujuan Pendidikan Agama Islam terhadap anak putus sekolah dan faktor-

faktor yang mempengaruhi.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi, jenis dan

pendekatan ojek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik

pengumpulan data, instrument pengumpulan data teknik analisis data, matrik dara,

prosedur penelitian dan sistematika penulisan

Bab IV berisikan, lampiran hasil penelitian mengenai Pendidikan Agama

Islam terhadap anak putus sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang

Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terdiri dari gambaran umum lokasi

penelitian, penyajian data dan analisis data.

Bab V adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.


19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Arifin, M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Di Lingkungan
Sekolah Dan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001, Cet
ke – 23.
Hasyim, Umar, Mendidik Anak Dalam Islam, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1992.

Imam, Sutari Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Fip.


IKIP Negeri, 1984.
Indriyati, Fitroh, PAI Terhadap Anak Pada Keluarga Urban, Studi Pada
Lingkungan Keluarga Muslim Di Perumahan AURI Janti Yogyakarta,
Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, 2001.
Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT AL-
Ma’arif, 1986.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004
Nasrudin, Manajemen Pembelajaran, Yogyakarta: Sukses Offset, 2007
Sholeh, Abdurrahman, Didaktik Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang,
1976.
Sulaiman, Fathiyah Hasan, Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazaly, Bandung: PT.
Alma’arif, 2003
Susilaningsih, Hand Out Mata Kuliah Psikologi Belajar Pendidikan Agama
Islam, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Tauhid, Abu, Islamuna Bagian Pendidikan Islam, Yogyakarta: Fakultas


Tarbiyah, 1990.

Tilaar, H.A.R dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2008
Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusmedia, 2006.

http://idaa.student.umm.ac.id/2010/01/30/pentingnya-pendidikan-agama-islam/
diakses tanggal 27 Agustus 2018
http://sudutpendidikan1.blogspot.com/2017/04/pengertian-anak-putus-
sekolah.html, diakses16/8/18
PROPOSAL SKRIPSI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP ANAK YANG PUTUS

SEKOLAH DI DESA BAGO TANGGUL KECAMATAN KALUMPANG

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

OLEH

RISPANDI
NIM. 2014121745

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUL ULUM KANDANGAN

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah swt. Yang mana berkat

limpahan dan hidayahnya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi ini dengan judul “Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak yang Putus

Sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai

Selatan” yang merupakan bagian dari tugas yang harus ditempuh dalam rangka

menyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum

Kandangan.

Shalawat serta salam juga tak lupa penulis hanturkan kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga sahabat dan pengikut beliau

yang senantiasa selalu konsisten dan berkomitmen dalam menjalankan dan

mensyiarkan ajaran islam hingga akhir zaman. Dalam proses penyusunan proposal

skripsi ini banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran-saran,

bimbingan, dukungan maupun motivasi yang semuanya itu sangat besar nilainya

bagi penulis.

Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak khususnya:

1. Bagian P3M (Pusat Penelitian dan Pengembangan masyarakat) yang telah

berkenan menyetujui judul yang diajukan penulis.

2. Para dosen serta karyawan STAI Darul Ulum Kandangan yang telah

banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis


3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi yang berharga

dalam penyelesaian proposal skripsi ini, baik secara langsung maupun

tidak langsung

Atas semua bantuan tersebut sekali lagi penulis ucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya, teriring doa semoga Allah swt. memberikan

pahala yang berlipat ganda. Dan akhirnya kepada Allah swt. jualah penulis

panjatkan doa semoga proposal skripsi ini ada manfaatnya.

Kalumpang, September 2018

Penulis
OUT LINE PROPOSAL

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
TANDA PERSETUJUAN
TANDA PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Defenisi Operasional
E. Kegunaan Penelitian
F. Landasan Teori

BAB II : LANDASAN TEORITIS


A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
B. Fungsi, Dasar, dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
C. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
D. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
E. Pengertian Anak Putus Sekolah
F. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi Pendidikan Agama Islam
dan anak putus sekolah
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
B. Objek Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Instrumen Pengumpulan Data
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
H. Matrik Data
I. Prosedur Penelitian
J. Sistematika Penulisan
BAB IV : LAMPIRAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Penyajian Data
C. Analisis Data
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TERJEMAH

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai