Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
dan mengaktualisasikan peserta didik dengan maksimal sesuai dengan bakat dan
akhlak mulia dan religius tentu saja menempati salah satu tugas dari suatu
lembaga.1 Oleh sebab itu pengembangan religius dan akhlak mulia menempati
tempat yang khusus dalam pendidikan nasional. 2 Tugas pendidikan adalah untuk
bangsanya yang Bhinneka dan sebagai anggota dari masyarakat manusia yang
beradab.
itu sendiri. Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi
kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain
merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
1
H.A.R Tilaar dan Riant Nugroho, Kebijakan Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), h. 30
2
Ibid, h. 30
2
Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan
Nasional.
rangsangan sebagaimana pohon memerlukan air dan pupuk. Minat dan cita- cita
anak perlu ditumbuh kembangkan ke arah yang lebih baik dan terpuji melalui
dengan perkembangan psikologis anak didik. Oleh karena itu dibutuhkan pendidik
yang memiliki jiwa pendidik dan agamis, supaya segala gerak-geriknya menjadi
persatuan dan kesatuan nasional (Menteri Agama RI, 1996). Walhasil Pendidikan
Islam diharapkan mampu menciptakan ukhuwah Islamiyah dalam arti luas, yaitu
3
Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, ( Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001) Cet ke -
23, h. 127
4
http://idaa.student.umm.ac.id/2010/01/30/pentingnya-pendidikan-agama-islam/ diakses
tanggal 27 Agustus 2018
3
diajarkan kepada anak sedini mungkin, pertama kali dengan mendidik hati mereka
Allah swt. ciptakan dengan dibekali berbagai potensi, dan potensi-potensi tersebut
latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk
lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. 7 Sedangkan menurut
Ajumardi Azra, “pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan
efisien”.8
5
Fathiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazaly, (Bandung: PT. Alma’arif,
2003), h. 61
6
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 27.
7
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan; Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), cet.VI, h. 11
8
Ajumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta:
PT Logos Wacana Ilmu, 2000), h. 3.
4
ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan”.9
Maka dari itu Pendidikan Agama Islam merupakan hal yang sangat
Islam dan pendidikan yang mengandung nilai yang dapat dijadikan sebagai
pegangan hidup seluruh umat manusia. Dalam hal ini tidak terkecuali Pendidikan
Agama Islam bagi anak remaja yang jiwanya masih labil dan mudah terpengaruh
baik hal-hal yang positif maupun hal-hal yang negatif. Maka dari itu Pendidikan
Agama Islam sangat diperlukan bagi seluruh umat manusia baik bagi kehidupan di
dan nelayan, maka tidak heran jika banyak anak yang kurang terperhatikan
pendidikanya.
di desa Desa Bago Tanggul seperti: mendidik anak, pengawasan terhadap anak
dan sebagainya. Sebagai contoh orang tua sering kali menyerahkan anak pada
orang tua (Kakek atau nenek) dengan alasan bekerja penuh waktu, demi
sangat kurang, mereka sebagai orang tua tidak begitu memahami pentingnya
9
Susilaningsih, Hand Out Mata Kuliah Psikologi Belajar Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga), h. 23
5
Islam anak, terutama bagi anak usia Sekolah Dasar sampai SLTP yang jiwanya
masih labil mengalami masa pemcarian dan transisi, maka Pendidikan Agama
orang tua, anak tidak hanya mendapatkan Pendidikan Agama Islam dari sekolah
saja, tetapi orang tua mempunyai peranan penting dan memperhatikan Pendidikan
individu maupun social. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang
dan lingkungan. Sebagai contoh bapak atau ibu mengajari anaknya untuk
belajar shalat dengan mengajak shalat berjamaah ke masjid, bapak atau ibu
mengajari anaknya untuk berbicara yang sopan kepada orang lain dan lain
sebagainya.
Banyak anak usia sekolah yang ada hanya sebagian kecil yang sekolah,
dengan berbagai alasan. Seorang anak yang sudah masuk pada usia sekolah maka
sudah akan terjun ke masyarakat, maka dengan kata lain anak akan mendapatkan
pengawasan dari orang tua juga masih sangat diperlukan oleh seorang anak.
10
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 50.
6
pasal 13 ayat 1 yang berbunyi: jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. 12
formal yaitu dari sekolah, ketika anak berada dalam usia sekolah. Pendidikan
non formal seperti: pendidikan berasal dari masyarakat, les bahasa inggris, les
anak akan mendapatkan pendidikan dari guru di sekolah, dari teman sekolah
dalam masyarakat. Pendidikan dari keluarga yang dimulai dari anak dalam
kandungan seorang ibu, Pendidikan Agama Islam anak dewasa atau bahkan
11
Umar Hasyim, Mendidik Anak Dalam Islam, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1992), h. 96.
12
Tim Redaksi Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2006), h. 9.
7
Pada hakekatnya keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi anak
ditambah dan disempurnakan di sekolah. 13 Oleh karena itu wajib bagi orang
kebiasaan yang baik sehingga mereka akan tumbuh menjadi baik, mempunyai
kepribadian dan selalu bertaqwa pada Allah SWT agar nantinya bermanfaat
Sesuai dengan kenyataan yang ada di Desa Bago Tanggul pada beberapa
orang tua, ketika ditanya tentang seberapa penting Pendidikan Agama Islam
sangat penting bagi anak, namun mereka merasa tidak mampu memberikan
Desa Bago Tanggul ini terlihat dari kegiatan yang berhubungan dengan TPA yang
dilaksanakan siang hari saat anak-anak pulang sekolah, Yasinan setiap malam
jumat bagi laki-laki dan Tahlilan ibu-ibu di siang harinya. Jadi dari beberapa
kegiatan keagamaan di desa Desa Bago Tanggul ini khusunya untuk anak sangat
kurang, terlebih pada anak yang putus sekolah, dikarenakan keasikan bermain dan
kenyataan dari pelaksanaan shalat di masjid sangat jarang jamaah anak-anak, jika
13
Abu Tauhid, Islamuna Bagian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah,
1990), h. 4
8
ada hanya shalat magrib saja, dan berdasarkan observasi awal yang dilakukan di
Desa Bago Tanggul banyak anak yang belum melaksanakan shalat lima waktu.14
Kenyataan di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut, maka penulis merasa
tertarik untuk meneliti tentang Pendidikan Agama Islam anak yang putus sekolah
di desa Desa Bago Tanggul. Penulis memusatkan pada anak remaja karena
menurut penulis masa ini adalah masa yang paling rentan karena pada masa ini
terjadi perkembangan fisik dan psikis yang kurang stabil sehingga sangat
memerlukan bimbingan dan peranan dari orang tua sebagai orang terdekat bagi
anak.15
Pendidikan Agama Islam terhadap hanya pada anaknya yang yang putus sekolah,
karena ia tidak menerima Pendidikan Agama Islam secara formal, hanya kadang-
kadang saat mereka mau belajar di TPA, sebagai bahan untuk skripsi, dimana
penelitian ini dilakukan pada beberapa keluarga yang mempunyai anak usia
sekolah rentang Sekolah Dasar hingga SLTP, yang tentunya mempunyai berbagai
permasalahan yang ditimbulkan anak berada pada usia sekolah ini, namun tidak
sekolah oleh karena itu penulis akan menulis skripsi yang berjudul “Pendidikan
Agama Islam Terhadap Anak yang Putus Sekolah di Desa Bago Tanggul
B. Rumusan Masalah
14
Hasil observasi Kepada Anak-anak pada Hari Rabu 30 Mei 2018 di desa Bago
Tanggul.
15
Hasil observasi Orang Tua pada Hari Rabu 30 Mei 2018 di desa Bago Tanggul
9
Selatan
C. Tujuan Penelitian
Sungai Selatan
D. Definisi Operasional
dalam judul proposal skripsi ini, serta untuk menghindari interpretasi yang keliru
pengajaran dan atau latihan”, dengan demikian PAI dapat dimaknai dalam
Dalam hubungan anak putus sekolah ini Djumhur dan Surya (1975:
Jadi yang dimaksud Anak Putus Sekolah dalam penelitian ini adalah anak
yang putus sekolah pada tiga poin yaitu dalam jenjang, ujung jenjang, dan antar
16
Nasrudin, Manajemen Pembelajaran, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2007), h. 12.
17
http://sudutpendidikan1.blogspot.com/2017/04/pengertian-anak-putus-sekolah.html,
diakses16/8/18
11
jenjang.
E. Kegunaan Penelitian
Ulim Kandangan.
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian lapangan, karena jenis penelitian lapangan ini yang mana
12
sestematik, faktual, dan aktual mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, dan yang
ilmiah.
2. Objek Penelitian
3. Subjek Penelitian
Yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah orang tua
a. Data
Data yang dapat digali dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
meliputi :
a) Dokumen Pendukung
b. Sumber Data
1) Responden, yaitu orang tua yang memiliki anak putus sekolah yang
tersebut.
1) Observasi
2) Wawancara
Tehnik ini penulis gunakan untuk menggali dan mencari tau data
dahulu.
3) Dokomentasi
Tanggul.
15
yaitu:
2) Klasifikasi data
3) Tabulasi
tabel – tabel tertentu yang sesuai dengan tehnik analisis data yang
dipilih.
H. Analisis Data
16
analisis data terhadap masalah yang telah disajikan dengan menggunakan analisis
data kualitatif. Kemudian setelah itu dilakukan, baru ditarik sebuah kesimpulan
dengan cara edukatif, dan pada intinya adalah bahwa penulis mengambil dari
I. Matrik Data
Matrik data berisikan, data, sumber data dan teknik pengumpulan data
MATRIKS
Teknik
NO Data Sumber Data
Pengumpulan Data
1 Pendidikan Agama Islam
terhadap anak putus sekolah
meliputi : Wawancara dan
Orang Tua
1) Pendidikan Ibadah Observasi
2) Pendidikan Akhlak
J. Prosedur Penelitian
penyusunan laporan maka prosedur penelitian ini dibagi beberapa tahapan yaitu :
17
a. Seminar
dosen pembimbing
b. Tahapan pelaksanaan
K. Sestematika Penulisan
teori.
dan tujuan Pendidikan Agama Islam terhadap anak putus sekolah dan faktor-
Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi, jenis dan
pendekatan ojek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, instrument pengumpulan data teknik analisis data, matrik dara,
Islam terhadap anak putus sekolah di Desa Bago Tanggul Kecamatan Kalumpang
Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terdiri dari gambaran umum lokasi
Ahmadi, Abu, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Arifin, M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Di Lingkungan
Sekolah Dan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2001, Cet
ke – 23.
Hasyim, Umar, Mendidik Anak Dalam Islam, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1992.
http://idaa.student.umm.ac.id/2010/01/30/pentingnya-pendidikan-agama-islam/
diakses tanggal 27 Agustus 2018
http://sudutpendidikan1.blogspot.com/2017/04/pengertian-anak-putus-
sekolah.html, diakses16/8/18
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
RISPANDI
NIM. 2014121745
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah swt. Yang mana berkat
skripsi ini dengan judul “Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak yang Putus
Selatan” yang merupakan bagian dari tugas yang harus ditempuh dalam rangka
menyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum
Kandangan.
Shalawat serta salam juga tak lupa penulis hanturkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga sahabat dan pengikut beliau
mensyiarkan ajaran islam hingga akhir zaman. Dalam proses penyusunan proposal
skripsi ini banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa saran-saran,
bimbingan, dukungan maupun motivasi yang semuanya itu sangat besar nilainya
bagi penulis.
2. Para dosen serta karyawan STAI Darul Ulum Kandangan yang telah
tidak langsung
Atas semua bantuan tersebut sekali lagi penulis ucapkan terima kasih dan
pahala yang berlipat ganda. Dan akhirnya kepada Allah swt. jualah penulis
Penulis
OUT LINE PROPOSAL
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
TANDA PERSETUJUAN
TANDA PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Defenisi Operasional
E. Kegunaan Penelitian
F. Landasan Teori
DAFTAR TERJEMAH
LAMPIRAN – LAMPIRAN