ESPA4227 Ekonomi Manajerial 044325158 PDF

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : Muhammad Izzaib

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044325158

Tanggal Lahir : 10 Maret 2003

Kode/Nama Mata Kuliah :EKMA4312/Ekonomi Manajerial

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 42 / Semarang

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu, 8 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran


Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Muhammad Izzaib


NIM : 044325158
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312 / Ekonomi Manajerial
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Semarang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS
THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Blora, 8 Juli 2023

Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Izzaib
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Pendekatan kurva indiferens adalah cara menilai perilaku
konsumen dalam suatu usaha dengan menggunakan kurva.
Menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan
konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkatan
utilitas yang diterapkan dalam beberapa kelompok barang
menunjukkan peningkatan dari barang-barang tersebut.
Asumsi asumsi pendekatan kura indiferens:
1) Konsumen mendapatkan kepuasan melalui barang-barang
yang dikonsumsinya
2.) Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan
tunduk kepada kendala anggaran yang ada.
3.) Konsumen mempunyai suatu skala prefensi.
4.) Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah
melampaui suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah
barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X, pada tingkat
kepuasan yang sama.

b. Ciri-Ciri hurfa idigerensi:


1) Semakin ke kanan atas (menjauhi tinggi tingkat kepuasannya
titik argin), semakin
2) Kurva indiferent tidak berpotongan satu sama lain
3) Kurra indiferens besslope negatif
4) Kurva incligerens memiliki tekstur cembung ke arah origin

c. Penjelasan kurra diatas


Titik A (X1, 71), B (X2. Y2), C (X3, Y3), dan titik lain chi sepanjang
kurva indiferens menunjukkan pilihan konsumen atas koheuhei
barang X dan barang Y yang memberikan kepuasan setara.
2. a. Pasar Persaingan na monopolitike ini konsumen
mengetahui perbedaan-perbedaan dari produk yang dihasilkan
oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Seperti halnya
dalam persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik ini, laba di atas hermal hanya bisa diperoleh
dalam jangka pendek. Sedangkan pasar persaingan sempurna
dicirikan oleh jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
Jumlah dan nilai transaksi dari setiap individu (pembeli dan
penjual) sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah dan nilai
output industri secara keseluruhan sehingga individu-individu
tersebut tidak bisa memengaruhi harga produk. Dalam struktur
pasar ini, para pembeli dan penjual; secara individual bertindak
sebagai penerima harga (price takere) . Dolam jangka panjang,
tidak ada perusahaan yang menerima laba di atas laba Normal
pada struktur pasar persaingan sempurna ini.

b. Faktor terpenting dari diferensiasi produk yaitu bahwa ada


sejumlah konsumen yang lebih menyukai produk dari seorang
produsen dari pada produsen lainnya karena nilai-nilai tertentu.
Diferensiasi produk yang kuat akan menyebabkan loyalitas
konsumen untuk menggunakan produk tertentu menjadi lebih
besar sehingga perusahaan lebih mampu mengendalikan harga.
Dengan kata lain, semakin terdiferenciasi produk suatu
perusahaan maka semakin rendah tingkat kemampuan produk-
produk lain untuk menggantikan kan produk wahaan tersebut
dan semakin tinggi kesempatan perusahaan untuk menetapkan
harga tinggi.
3. A. Strategi-strategi penentuan harga
~ Basing-point pricing
Di bawah pendekatan basing-point pricing, perusahaan
menambahkan biaya pengiriman ke pelanggan berdasarkan
lokasi mereka dari titik referensi tertentu. Semakin jauh
mereka, semakin tinggi biaya pengiriman dan semakin mahal
harga produk.
~ By-product pricing
Strategi penetapan harga di mana perusahaan menjual produk
sampingan (by-product) pada harga yang terpisah.
Misalnya, sebuah perusahaan menghasilkan ikan kaleng. Selain
menghasilkan produk utama (ikan kaleng), perusahaan juga
menghasilkan potongan ikan yang tidak terpakai. Perusahaan
kemudian menjual kedua produk (ikan kaleng dan potongan
ikan) secara terpisah.
~ Break-even pricing
Perusahaan menetapkan harga jual produk di titik impas.
Strategi ini menghasilkan laba nol karena pendapatan akan
sama dengan biaya.
Tujuan utama perusahaan biasanya adalah untuk mendongkrak
penjualan dan meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan
mungkin masih mendapatkan keuntungan dari produk lainnya,
sehingga mensubsidi produk laba nol tersebut.
~ Captive pricing
Perusahaan mengenakan harga berbeda untuk produk inti dan
aksesori produk. Biasanya, harga produk inti lebih rendah
daripada aksesori produk.
Pelanggan mungkin tertarik dengan produk inti karena
harganya rendah. Kemudian, perusahaan berusaha
mengarahkan pelanggan untuk membeli aksesori produk.
Beberapa fitur produk mungkin tidak bekerja dengan baik di
produk inti, kecuali pelanggan membeli aksesori produk
tersebut.
~ Competition-based pricing
Ini adalah praktik penetapan harga berdasarkan harga yang
dikenakan pesaing untuk produk sejenis. Dengan kata lain,
perusahaan menggunakan harga produk pesaing sebagai
benchmark untuk menentukan harga jual. Harga jual mungkin
sedikit di bawah, sama dengan atau di atas harga pesaing.
~ Discriminatory pricing
Perusahaan menawarkan harga berbeda kepada kelompok
pelanggan yang berbeda untuk produk yang sama. Faktor
pertimbangan utama adalah harga reservasi pelanggan, yakni
harga maksimum yang bersedia mereka bayarkan.
~ Freight-absorption pricing
Freight-absorption pricing adalah bentuk spesifik dari praktik
penetapan harga geografis. Dalam hal ini, penjual memilih
untuk menyerap sebagian atau seluruh biaya pengiriman alih-
alih membebankannya ke pelanggan. Seringkali, tujuannya
adalah untuk untuk mengamankan penjualan atau kontrak
jangka panjang dengan pelanggan.
~ Loss leader pricing
Loss leader pricing adalah praktik penetapan harga yang lebih
lunak daripada predatory pricing. Di bawah pendekatan ini,
perusahaan menetapkan harga pada tingkat kerugian, tetapi
masih di atas biaya variabel rata-rata. Dengan kata lain, harga
jual hanya menutupi biaya variabel dan beberapa biaya tetap.
~ Penetapan harga markup (markup pricing)
Markup pricing atau cost-based pricing adalah pendekatan
penetapan harga di mana perusahaan menambahkan margin
keuntungan ke dalam biaya unit. Misalnya, perusahaan
melaporkan biaya unit sebesar Rp100. Untuk menentukan
harga jual, perusahaan menambahkan markup sebesar 10%.
Jadi, harga jual untuk produk tersebut adalah sebesar Rp110 =
Rp100 (1+10%).
~ Peak-load pricing
Peak-load pricing adalah praktik membebankan harga berbeda
kepada pelanggan sesuai dengan kondisi permintaan.
Perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi selama
periode puncak dan harga normal di periode lainnya. Misalnya,
maskapai penerbangan mengenakan harga tinggi selama
periode liburan daripada musim normal.

B. Berdasarkah ilustrasi di atas menurustrate menggunakan


strategi harga pembudenlan preclule. Karena harus diatas
produk pada suatu perusahaan tersebut dikelompokkan
dengan jenis yang berbeda atau biasa disebut pembundstan
produk misalnya penjualan satu set Vaseline yang terdiri dari
serum, pelembab, krim siang, dan krim malam.
4. a. Eksternalitas dalam kegagalan parar aclalah dampak
baraan dari proses produksi atalı konsumi, yang dilakukan oleh
pelaku. ekonomi. Eksternalitas dapat diklasifikasikan menjadi
eksternalitas positif dan eksternalitas negatif Kasus
eksternalita, yang paling sering menimbulkan masalah adalah
eksternalitas negatif.
b. Peran pemerintah dalam menghadapi eksternalitas dalam
kegagalan pasar.
Contohnya:
Ketika perusahaan berproduksi dan menyumbangkan polutan
atau potenai kerusakan bagi lingkungan seperti
berkurangnya sumber mata air di wilayah sekitarnya. Dalam
karus ini seringkali perusahaan tidak mau bertanggung jawab
atas dampak tidak langsung dari aktivitas produksinya tersebut.
Dalam kasus ini, peran pemerintah yaitu menetapkan aturan
perusahaan untuk melakukan pengolahan limbah atau
tanggung jawab sosial sebagai kompensasi dari dampak tidak
langsung dari aktivitas yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai