TUGAS 1 PEND BAHASA INDO DI SD. Heni
TUGAS 1 PEND BAHASA INDO DI SD. Heni
TUGAS 1 PEND BAHASA INDO DI SD. Heni
DIBUAT OLEH:
Tugas
1. Jelaskan fungsi umum dan fungsi khusus bahasa! (skor maksimal 20)
2. Jelaskan empat teori yang menonjol dalam perolehan bahasa kedua (B2)! (skor
maksimal 20)
3. Jelaskan empat metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia! (skor maksimal 20)
4. Jelaskan fungsi kurikulum bagi guru! (skor maksimal 20)
5. Jelaskan syarat yang berhubungan dengan isi buku teks! (skor maksimal 20)
Jawaban:
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa sangat menyatu dengan
kehidupan manusia. Setiap manusia menjadi anggota masyarakat. Aktivitasnya sebagai
anggota masyarakat sangat tergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat.
Gagasan, ide, pemikiran, harapan dan keinginannya disampaikan dengan bahasa. Setiap
masyarakat memiliki bahasa dan menggunakan alat komunikasi sosial tersebut. Aksi dan
reaksi manusia dalam kelompok masyarakat bergantung pada bahasa yang digunakan
(Samsuri. 1991).
Bahasa merupakan hal yang amat penting bagi manusia. Namun, bahasa memang menyatu
dalam kehidupan manusia sejak kelahirannya maka adanya bahasa dinilai sebagai hal yang
biasa saja. Sesungguhnya bahasa itu, menandakan keberadaan manusia. Bahasa merupakan
akar kebudayaan. Kebudayaan manusia hidup, berkembang dan diwariskan karena adanya
bahasa yang mendukungnya. Demikian pula ilmu pengetahuan dan teknologi .(Samsuri.
1991).
Bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Dari bahasa yang digunakan
kita dapat memahami keinginan, motif, latar belakang pendidikan, pergaulan, dan adat
istiadat (Samsuri, 1991).
Menurut Samsuri (1991) fungsi khusus bahasa Indonesia adalah alat komunikasi dan social.
Yang di gunakan untuk hubungan dalam pergaulan sehari-hari guna mewujudkan seni
(sastra), yang di ambil berdasarkan dari bahasa kuno guna mengekploitasi Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
2. Empat Teori pemerolehan bahasa kedua
Telah banyak dilakukan penelitian tentang pemeolehan B2. Ellis(1986) telah
mengidentifikasi tujuh teori pemerolehan B2 telah mengidentifikasi tujuh teori pemerolehan
B2, yang terdiri dari beberapa model, yaitu :
1. Model Akulturasi
Akulturasi adalah proses adaptasi atau penyesuaian dengan kebudayaan baru.
Akulturasi ditentukan oleh jarak sosial dan jarak psikologis antara pembelajar(B1)
dengan budaya bahasa sasaran(B2). Faktor-faktor yang menentukan jarak sosial antara
kelompok B1 dan B2 adalah :
a. Kesamaan derajat sosial
b. Timbulnuya keinginan asimilasi
c. Saling terlibatnya antar dua kelompok
Dalam membelajarkan bahasa Indonesia, banyak metode yang dapat digunakan. Sehingga
pembelajaran bahasa Indonesia menjadi efektif dan menyenangkan serta mudah dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
1. Metode Tata Bahasa – Terjemahan
Metode ini dilakukan dengan cara memusatkan pembelajaran pada kosakata bahasa.
Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode ini dapat
cukup mudah dan sederhana.
Metode ini diwarisi dari pola pengajaran bahasa Latin. Pada metode pembelajaran ini,
siswa ditekankan untuk memahami kosakata, dan menggunakannya sesuai dengan
aturan-aturan kebahasaan yang mana aturan-aturan tata bahasa tersebut diajarkan
secara deduktif.
Metode ini awalnya digunakan untuk keperluan dalam menelaah bahasa secara
ilmiah, dan bukan secara praktis sebagai alat komunikasi. Sehingga menelaah bahasa
secara ilmiah dengan metode tata bahasa ini akan berhasil. Sebab langkah-langkah
dalam metode ini yang pertama adalah mempelajari kosakata, kemudian bunyi dan
tanda dalam bahasa tersebut, dan langkah yang terakhir adalah mempelajari tata
bahasanya.
Pada metode tata bahasa ini, kemampuan menyimak dan berbicara tidak
dikembangkan. Sehingga dengan menggunakan metode ini, peserta didik dapat
menerjemahkan suatu bahasa dengan baik dan menyusunnya sesuai dengan tata
bahasa yang baik. Namun, peserta didik akan mengalami kesulitan jika menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi.
Keunggulan metode ini terletak pada kesederhanaan dalam penggunaan metode
pembelajaran. Pembelajaran sangat mudah untuk dilaksanakan sebab siswa hanya
diberikan wacana dan daftar kosakata, selanjutnya siswa mengamati dan
menerjemahkan kosakata tersebut dan menggunakannya sesuai dengan tata bahasa
yang sesuai.
Kelemahan metode tata bahasa ini antara lain: (1) hanya memperhatikan aspek bahasa
yang statis, bukan dalam situasi penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, (2)
hanya mengembangkan keterampilan membaca, menulis dan terjemah, sedangkan
keterampilan menyimak dan berbicara tidak dikembangkan. Sehingga penguasaan
kosakata dan tata bahasa hanya digunakan untuk linguistik dan bukan untuk
keterampilan berbahasa.
2. Metode Audio – Lingual
Metode audio lingual adalah metode pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih
menekankan pada pentingnya pola bahasa dalam proses pembelajaran serta berasumsi
bahwasanya bahasa lisan sebagai bentuk komunikasi yang paling utama. Metode ini
diambil dari bidang psikologis behavioral. Sehingga kegiatan yang ditekankan pada
metode ini adalah menghafalkan dialog, mengulang kalimat, dan latihan berulang-
ulang (drill).
Dengan demikian, maka sesungguhnya pembelajaran bahasa, menurut metode ini,
merupakan proses kebiasaan. Yakni dengan cara mempraktekkan pola-pola kalimat,
dengan cara latihan berulang-ulang dan latihan transformasi.
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode audio lingual antara lain adalah:
a. Peserta didik dapat memahami bahasa ketika berbicara dengan kecepatan normal
dan peduli dengan hal-hal yang terjadi di sekitar pembicara
b. Pembelajar bahasa mampu berbicara dalam pengucapan yang diterima dan tata
bahasa yang tepat
c. Pembelajar bahasa tidak memiliki kesulitan dalam memahami materi cetak
d. Pembelajar bahasa mampu menulis dengan standar yang baik
Dalam melaksanakan metode pembelajaran bahasa audio lingual diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Penyajian dialog atau bacaan pendek dengan cara dibacakan secara berulang oleh
guru, sedangkan siswa menyimak tanpa melihat teks
b. Peniruan dan penghafalan dialog atau bacaan pendek
c. Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat dalam dialog atau bacaan
d. Dramatisasi dialog atau bacaan pendek yang sudah dilatihkan
e. Latihan membuat kalimat lain sesuai dengan pola kalimat yang sudah dipelajari
Adapun kelebihan dari metode ini antara lain adalah:
a. Metode audio lingual mencoba membuat pembelajaran bahasa menjadi lebih
mudah diakses oleh peserta didik dalam jumlah besar
b. Secara positif dril dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan
oralnya
Kurikulum merupakan pedoman dalam sistem pendidikan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik. Kurikulum dibuat dalam bentuk program pendidikan yang akan
membantu guru dalam menyampaikan bahan ajar secara tepat kepada peserta didik.
Saat ini kurikulum terus diperbarui dengan mengikuti perubahan pendidikan agar siswa tidak
hanya mendapatkan materi pelajaran saja tapi juga dapat mengasah minat dan bakatnya
secara luas.
Saat ini ada beberapa kurikulum yang dipakai seperti Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdekaa Belajar.
1. Guru dapat menyampaikan beberapa materi pelajaran sekaligus ketika tatap muka
yang berlangsung baru satu kali.
2. Ketika menyampaikan materi sekaligus, guru dapat menghemat waktu untuk
memberikan pemahaman mata pelajaran.
3. Guru dapat memahami kemampuan, karakter, dan cara belajar siswa dari berbagai
aspek seperti aspek pengetahuan, sosial, spiritual, dan aspek keterampilan.
Fungsi kurikulum bagi guru adalah pedoman untuk dapat merancang, melaksanakan,
kemudian dapat mengevaluasi kembali apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan
kompetensi siswa atau tidak. Selain itu, fungsi kurikulum juga mendorong guru untuk lebih
kreatif.
1. Relevansi Materi: Isi buku teks harus relevan dengan topik atau subjek yang dibahas.
Materi dalam buku teks harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan target audiens yang
dituju.
2. Keterpaduan Materi: Materi dalam buku teks sebaiknya terstruktur dengan baik dan
berurutan, sehingga memudahkan pemahaman. Setiap bagian harus saling terhubung dan
membangun pengetahuan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
3. Kualitas Informasi: Informasi yang disajikan dalam buku teks harus akurat, mutakhir, dan
berdasarkan penelitian yang dapat dipercaya. Referensi yang digunakan juga sebaiknya
transparan dan diverifikasi.
4. Bahasa yang Jelas dan Sesuai: Bahasa yang digunakan dalam buku teks harus jelas, sesuai
dengan tingkat pemahaman audiens yang dituju, dan bebas dari ambigu atau istilah yang sulit
dipahami.
5. Ilustrasi dan Grafis yang Mendukung: Buku teks yang baik biasanya menyertakan ilustrasi,
gambar, grafik, dan tabel yang mendukung teks. Hal ini membantu visualisasi dan
pemahaman materi.
7. Kesesuaian dengan Standar Pendidikan: Buku teks harus mematuhi standar pendidikan
yang berlaku. Ini termasuk kurikulum nasional atau regional, serta pedoman pengajaran.
9. Latihan dan Evaluasi: Buku teks sebaiknya menyertakan latihan, pertanyaan, dan tugas
yang memungkinkan siswa untuk menguji pemahaman mereka. Ini juga bisa mencakup
panduan bagi guru untuk mengevaluasi.
Terimakasih.
Wassalamualaikum wr wb.