Bentuk Penyimpanan Bank

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia perbankan pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah
simpanan seperti Tabungan, Deposito, Giro, dan lain-lain. Meskipun semua itu
termasuk simpanan tetapi masing-masing dari simpanan tersebut memiliki ciri
yang membedakan satu dengan yang lainnya, dengan demikian nasabah bank
dapat memilih dan menentukan mana yang akan lebih sesuai dengan keperluannya
dalam berinvestasi di bank.
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka,
merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada
masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Selain macam-macam
investasi diatas bank juga menawarkan bunga sebagai hadiah bagi nasabah yang
telah berinvestasi di perusahaan bank tersebut, dalam pembahasan ini kami
menyampaikan tentang apa saja itu macam simpanan dan bagaimana
penarikannya serta manfaat dari masing-masing simpanan khusunya untuk
nasabah.

B. Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mempunyai tujuan penulisan yang
penulis gunakan agar penulisan ini mempunyai pengaruh untuk perkembangan
tema yang penulis angkat, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai bahan diskusi atas tugas yang diberikan oleh dosen kami
2. Sebagai syarat mendapatkan nilai penugasan
3. Sebagai penambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tabungan
Tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjkan
disimpan sebagai cadangan guna berjaga – jaga dalam jangka pendek. Tabung
dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
a. menabung –uang simpanan / tindakan menyimpan uang untuk masa yang
akan datang.
b. Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
1. Faktor-faktor tingkat Tabungan
o Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
o Tinggi rendahnya suku bunga bank
o Adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
2. Jenis-Jenis Tabungan
Dalam dunia perbankan di Indonesia terdapa tbeberapa jenis- jenis
tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari fasilitas yang
diberikan kepada nasabah. Dengan demikian maka nasabah mempunyai
banyak pilihan. Jenis-jenist abungan yang diselenggarakan bank pada
umumnya sebagai berikut :
a. Tabungan Pembangunan Nasional ( Tabanas ), merupakan bentuk
tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran
dan pengambilan, tabanas pertama kali diatur pada tahun 1971. Tabanas
tersebut terdiri dari :
o Tabanas Umum Yaitu tabanas yang berlaku bagi perorangan yang
dilaksanakan secara sendiri-sendiri oleh penabung yang bersangkutan.
o Tabanas Pemuda, Pelajar dan Pramuka ( Tappelpram ) Yaitu tabanas
khusus yang dilaksanakan secara kolektif melalui organisasi pemuda,
sekolah dan satuan pramuka yang pertama kalinya diatur dalam

2
piagam-piagam kerjasama antara Bank Indonesia dan departemen
PDK serta Depdagri dan antara Bank Indonesia dan Kwarnas
Pramuka, pada tanggal 22 Februari 1974.
b. Tabungan Pegawai Yaitu tabanas khusus para pegawaid dari semua
golongan kepangkatan di lingkungan Departemen/Lembaga/Instansi
Pemerintahdan Perusahaan Pemerintah maupun Swasta yang pelaksanaan
penyetorannya dilakukan secara kolektif.
c. Taska, merupakan bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa,
yang pertama kali diatur tahun 1971.
d. Tabungan ONH, merupakan setoran ongkos naik haji atas nama calon
jemaah haji untuk setiap musim haji yang bersangkutan. Besarnya
setoran dimuka berdasarkan prinsip diskonto untuk setiap musim haji,
ditetapkan pertama kali oleh Keppres pada tahun 1969.
e. Tabungan lainnya, merupakan tabungan selain Tabanas danTaska,
misalnya tabungan dari pegawai bank sendiri yang bukan Tabanas dan
Taska atau tabungan masyarakat pada bank-bank lain yang bukan
penyelenggara Tabanas ataupun Taska.

3. Tujuan Tabungan
Tujuan Tabungan antara lain :
a. Menaikkan minat masyarakat untuk menjadi nasabah bank dengan
memberikan kepercayaan kepada bank untuk mengelola dananya.
b. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank dalam hal ini nasabah
Tabungan dengan berbagai fasilitas transaksi yang bisa dilakukan seperti
penyetoran, penarikan, pemindahbukuan dan pelayanan lainnya.
c. Mengantisipasikan persaingan antar bank.
d. Dengan banyaknya produk tabungan yang ditawarkan oleh berbagai bank
di Indonesia, maka diciptakan produk yang diharapkan dapat ikut
bersaing dalam menghimpun dana masyarakat.
e. Dengan menawarkan fasilitas online, kartu ATM , dan lain-lain.
Fasilitas-fasilitas tersebut diharapkan dapat menarik minat nasabah baru
dan mempertahankan nasabah lama agar tidak pindah ke bank lain.

3
4. Manfaat Tabungan
Beberapa manfaat yang diperoleh dari tabungan pada umumnya, antara
lain :
a. Manfaat yang diperoleh bagi bank antara lain adalah :
1) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat
digunakan sebagai penunjang operasional bank dalam memperoleh
keuntungan atau laba.
2) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan
fasilitas produk-produk lainnya.
3) Untuk membantu program pemerintah dalam rangka pertumbuhan
ekonomi.
4) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan dananya di
bank.
b. Manfaat yang diperoleh bagi nasabah antara lain adalah :
1) Terjamin keamanannya karena dengan menyimpan uang di bank
keamanan akan uang terjamin.
2) Akan mendapatkan bunga dengan menyimpan uang di bank.
3) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus.
4) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan setiap
saat dimana saja dan tidak dikenakan biaya administrasi dengan fasilitas
ATM.
B. Deposito
Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi profit, bank juga
berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik
mungkin, antara lain dalam bentuk aneka ragam deposito.
Adapun berbagai pengertian baku dan berbagai macam deposito perbankan adalah
sebagai berikut :
Pengertian deposito menurut Simorangkir (1985, hal. 92) berpendapat bahwa:
“Deposito adalah setiap jumlah uang yang dapat disetor oleh seseorang debitur
atau penyewa sebagai uang panjar atau uang muka, baik telah dikredit maupun
akan dikredit kepadanya atas nama deposito atau uang muka, baik jumlah tersebut
akan telah dibayar kepada kreditur atau pemilik atau seseorang lainnya, atau akan

4
telah dilunaskan melalui pembayaran uang atau transfer atau melalui penyerahan
barang-barang atau dengan cara lain”.

Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang


memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: “Deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”.

1. Jenis-jenis Deposito
Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju
maturity. Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut :
a. Demand deposit (Rekening Koran)
Demand deposit (rekening koran) pada bank-bank di Amerika Serikat
dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu :
1) Inter bank deposit (deposito-deposito antar bank) yaitu deposito yang
disimpan, baik dengan bank yang mendepositokan maupun bagi yang
menerimanya.
2) Deposito-deposito pemerintah Amerika Serikat bagi bank-bank dagang
disebut oleh bank-bank sebagai rekening–rekening pajak dan pemberian
pinjaman (Tax and loan atau T & accounts), karena timbul proses-proses
perpajakan dan pemberian pinjaman.
3) Deposito negara bagian dan daerah, merupakan deposito-deposito
berbagai macam pembagian unsur politik termasuk distrik-distrik,
sekolah dan sebagainya.
4) Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-
firma dan perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum.
b. Time deposits
Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya
homogen macamnya, deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan
dalam aneka ragam bentuk. Namun demikian, ciri-ciri yang umum dan sama
dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban bank membayar tingkat
bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum deposito-

5
deposito tersebut dicairkan kembali. Ada tiga macam bentuk dasar dari
deposito berjangka dan deposito tabungan, yaitu :
1) Deposito tabungan dan buku kas (pas-book)
Merupakan jenis deposito yang paling dikenal diantara berbagai
macam rekening simpanan dan tidak ada jatuh waktu khusus untuk
deposito tersebut, serta dalam prakteknya dana-dana yang didepositokan
dalam rekening-rekening tersebut dapat ditambahkan dan ditarik kembali
pada waktu yang sesuai bagi depositonya. Deposito-deposito tabungan
kekhasnya, yakni membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada
deposito-deposito berjangka.
2) Sertifikat deposito berjangka
Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang
berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di
sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah
bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh
pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-
sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya
$1000, $5000 dan $100.000.
Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai
simpanan berjangka atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter
dan dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga.
Dalam kaitan ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari
nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat
deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000,
setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar
Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat
berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan
kebutuhan bank bersangkutan atas dana yang diinginkan untuk ditarik dari

6
masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat deposito tersebut di atas dapat
dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
1) Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang
dikeluarkan oleh bank.
2) Terikat pada suatu jangka waktu tertentu.
3) Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli
sertifikat deposito.
4) Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito
mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaannya.
5) Dikeluarkan atas unjuk.
6) Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara
penyerahan.
7) Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang
berlaku di negara yang bersangkutan.
8) Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty.
9) Dapat dijadikan jaminan atas kredit.
10) Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.
11) Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan
dan sertifikat deposito yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar
antara keduanya adalah bahwa sertifikat deposito yang dapat
dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli
deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak
dapat dirundingkan, hanya pembeli asli yang merupakan satu-satunya
orang yang dapat menguangkannya.

3) Deposito-deposito berjangka, rekening terbuka.


Kata terbuka dalam istilah rekening terbuka berarti para deposan
dapat mengembangkan jumlah barang pada deposito-deposito sesuka
hatinya. Dalam arti bahwa jumlah tidak ditentukan oleh Bank. Namun
pengembangannya sesuai dengan prinsip deposito, tidak bisa ditarik
sebelum waktunya. Deposito berjangka ini dikeluarkan atas nama.

7
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa deposito-deposito
berjangka ini dikeluarkan dalam berbagai macam oleh bank. Beberapa
jenis lain diantaranya adalah :
Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan
membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang
ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada
bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit
on call ini banyak disukai oleh para nasabah.
Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi
pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang
bunga, tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara
otomatis diperhitungkan dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang
habis waktunya dan deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh
tempo.

7 Manfaat Deposito yang perlu diketahui


1) Bunga lebih besar. Dibanding dengan tabungan biasa, menyimpan uang
dalam bentuk deposito memang lebih menjanjikan secara bunga. Bunga
yang akan Anda terima persentasenya lebih tinggi dibanding dengan
tabungan biasa. Saat ini bunga deposito berkisar antara 3% sampai 5%.
Bunga ini jauh lebih besar dibanding tabungan biasa.
Soal bunga ini sebaiknya Anda juga perlu berhati-hati. Meskipun
bunga deposito lebih tinggi, namun sebaiknya tidak melebihi dari suku
bunga penjaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Jika lebih tinggi dari itu, maka Anda perlu lebih waspada karena bisa jadi
deposito Anda tak lagi dijamin.
2) Tabungan deposito juga aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Jumlah deposito yang dijamin oleh LPS sampai dengan
Rp 2 milyar. Jadi kalau Anda berniat menaruh deposito, sebaiknya tidak
lebih dari Rp 2 milyar dalam satu deposito.
3) Tidak kena biaya administrasi bulanan. Berbeda dengan tabungan biasa,
pada deposito tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. Jadi uang yang

8
Anda simpan tidak terkena biaya administrasi tiap bulannya. Biaya yang
muncul pada deposito adalah pajak bunga yang diambil dari bunga yang
didapat. Jadi uang pokok yang Anda masukkan dalam deposito tidak akan
berkurang.
4) Jaminan Kredit. Deposito juga bisa digunakan sebagai jaminan kredit. Jadi
jika Anda hendak mengajukan kredit ke bank, anda bisa jadikan deposito
tersebut sebagai jaminannya.
5) Ada pilihan jangka waktu. Menyimpan deposito disediakan pilihan jangka
waktu. Ada deposito yang berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12
bulan. Jadi, anda bisa pilih waktu deposito sesuai yang Anda inginkan.
6) Dapat diperpanjang. Deposito bisa diperpanjang. Jadi misalkan Anda
ingin memperpanjang deposito yang sudah Anda simpan, Anda bisa
hubungi bank dan utarakan bahwa Anda ingin memperpanjang deposito
itu.
7) Persyaratan mudah. Membuka deposito relatif mudah persyaratannya.
Yang penting punya rekening bank, kartu identitas diri, dan cukup siapkan
materai saat membuka maupun hendak menarik deposito.

Kelebihan dan kekurangan Deposito


Berikut adalah kelebihan dari deposito:
1) Pemberian bunga atau bagi hasil biasanya lebih besar dibanding tabungan.
Jadi, pada deposito, pertumbuhan dana Anda menjadi lebih cepat.
2) Jika Anda ingin mengambil pinjaman atau kredit di bank tersebut,
deposito Anda bisa dijadikan jaminan.
Deposito juga memiliki kekurangan, yaitu:
1) Deposito adalah menabung dengan jangka waktu. Dengan begitu, dana
Anda akan ‘dikunci’ atau hanya bisa diambil ketika jatuh tempo saja. Ada
jangka waktu bulanan, enam bulanan, dan tahunan. Jadi, kalau Anda akan
mengambil deposito sebelum jatuh tempo, akan dikenakan biaya
administrasi dan biaya penalti yang besarnya masing-masing bank tentu
berbeda.
2) Adanya pengenaan pajak 20 persen final dari bunga atau bagi hasilnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tabungan dan deposito adalah bentuk penyimpanan di bank yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, yang tentu sangat bermanfaat untuk kehidupan
masyarakat.

B. Saran
Dengan tersusunya makalah ini penulis menghimbau kepada para
mahasiswa dan pembaca untuk lebih mengetahui tentang macam simpanan dan
manfaatnya, serta kelebihan, kekurangannya masing-masing. Semoga dengan
tersusunya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis mohon saran
yang bersifat mendukung demi sempurnyanya makalah ini. Demikian semoga
bermanfaat. Amin….

10
DAFTAR PUSTAKA

http://wigiyanti.wordpress.com/2009/06/18/pengertian-tabungan-deposito-giro-
dan-kliring/
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-
perkembangan.html#ixzz2eInBEmaX
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-
perkembangan.html#ixzz2eH089wMP
http://alukmalay.blogspot.com/2012/04/pengertian-giro.html
http://artikel.blogdosen.com/pengertian-giro-definisi-giro-arti-giro-maksud-
giro.html
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/B20E3F7B-64FF-457A-A06F-
1F1AEF327E61/932/BG1.gif
http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan
http://id.wikipedia.org/wiki/Deposito

11

Anda mungkin juga menyukai