Dinasti Abbasiyah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DINASTI ABBASIYAH

Di Susun Oleh :
Silvia Nurrohmah (2323320066)

Nabila dhara alifa (2323320080)

Rosa patia Puteri (2323320081)

Dosen Pengampu :

EEN supian

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT., atas curahan nikmat dan
limpahan rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dinasti
Abbasiyah” ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Peradapan Islam yang di ampu oleh Bapak EEN supian

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kita
semua. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa dipraktikkan langsung dan
bermanfaat bagi pembaca dalam kehidupan.

Bagi kami sebagai penyusun makalah merasa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menambah pengetahuan dari para
pembaca dalam meningkatkan kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 23 April 2024

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinasti Abbasiyah Sebagai dinasti yang penting untuk dipelajari, mengingat pada masa
itu peradaban Islam mengalami puncak kejayaanya. Ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami perkembangan yang pesat. Dinasti Abbasiyah secara resmi berdiri pada tahun
750 M, didirikan oleh Abu Abbas al-Saffah yang dibantu oleh Abu Muslim al-Khurasani
dengan merebut kekuasaan dari dinasti sebelumnya (Bani Umayah).Oleh karena itu dalam hal
ini akan dibahas beberapa hal tentang Dinasti Abbasiyah. Pertama, Perkembangan Ilmu
Pengetahuan. kedua, Gerakan Penerjemahan. ketiga, Integrasi Ilmu Pengetahuan. Empat,
Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan yang lahir pada masa Abbasiyah. Penelitian ini tergolong
library research (studi kepustakaan) dengan pendekatan filosofis. Data sekunder dan primer
dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analitik, artinya menggambarkan seluruh
teori tentang Dinasti Abbasiyah.
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah, Masa pemerintahan Abbasiyah, umat Islam
berada pada masa keemasan dengan berbagai kemajuan antara lain; Dalam bidang ilmu
agama, muncullah beberapa ulama dalam bidang hukum atau fikih dengan berbagai mazhab,
sedangkan dalam bidang hadis ditemukan usaha-usaha untuk penelusuran dan penghimpunan
hadis. Begitu pula ilmu lainnya. Kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam menjadi bukti
bahwa Islam pernah mencapai kecemerlangannya pada Dinasti Abbasiyah. Kemajuan Islam
dipengaruhi oleh adanya dukungan dari pemerintahan saat itu. Para khalifah memberikan
perhatian lebih dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan menyediakan fasilitas untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah membangun perpustakaan Baitul
Hikmah. Motivasi khalifah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan juga memberikan
perhargaan berupa imbalan yang sepadan dengan hasil karya mereka, sebagai bentuk
apresiasi dan motivasi terhadap karya ilmuan Islam tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Lahirnya Dinasti Abbasiyah


2. Peristiwa Penting Dan Kemajuan Kemajuan Era Dinasti Abbasiyah
3. Akhir Dinasti Umayya Di Damaskus

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lahirnya Dinasti Abbasiyah

Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 750 Masehi atau 132 H. Dinasti Abbasiyah
berlangsung mulai dari tahun 132 H/750 M sampai tahun 656 H/1258 M. Dinasti ini didirikan
dan dipimpin oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW. Oleh karena
itu disebut dengan Dinasti Abbasiyah.

Terdapat tiga faktor penting yang menyebabkan berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah ini, yaitu:

1. Faktor berdirinya Bani Abbasiyah yang pertama adalah karena merasa lebih
berhak daripada Bani Umayyah atas kekhalifahan Islam. Apalagi Bani Hasyim
yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW.
2. Faktor kedua adalah karena sistem pemerintahan Dinasti Umayyah makin
menyimpang jauh dari nilai-nilai agama Islam.
3. Faktor yang terakhir adalah karena Bani Abbasiyah merupakan orang-orang
yang tersingkir dari kekuasaan Dinasti Umayyah sehingga mereka melakukan
pemberontakan terhadap pemerintahan yang berkuasa

Dinasti Abbasiyah adalah dinasti yang berdiri sejak tahun 750 M. Yang merupakan
kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa setelah bani Umayyah. Pada saat itu, Dinasti
Abbasiyah memindahkan kekuasaan nya yang terletak di Damaskus menjadi berpindah ke kota
Baghdad. Dinasti Abbasiyah mulai berkembang setelah di bidang pengetahuan setelah
menerjemahkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Pada saat pertama berdiri, dinasti
Abbasiyah dikuasai oleh Khalifah yang bernama Abdul Abbas As saffah. Dinasti Abbasiyah
ini merupakan dinasti yang sangat lama berkuasa di Baghdad yaitu sekitar 5 abad lamanya.
Dinasti ini berdiri karena banyak nya terjadi krisis dalam dinasti Umayyah seperti perbedaan
paham Syiah dengan khawarij. Sehingga ada sebagian kelompok yang membenci berdirinya
Dinasti Umayyah seperti mawali yaitu orang-orang muslim non Arab karena mereka diberikan
pajak yang tinggi oleh pemerintah, yang menjadikan mereka membuat sebuah gerakan untuk
menjatuhkan kekuasaan Dinasti Umayyah pada saat itu. Maka dari itu Daulah Abbasiyah yang
saat itu dianggap sebagai penerus sejati Nabi Muhammad semakin mudah untuk berdiri.

Setelah itu Bani Abbasiyah melakukan gerakan besar guna untuk menggulingkan
kekuasaan dinasti Abbasiyah. Gerakan itu di pimpin oleh Abdul Abbas As saffah dan memiliki

4
banyak sekali pendukung. Sehingga dalam gerakan itu jatuhlah kekuasaan Dinasti Umayyah
yang digantikan oleh berdirinya Dinasti Abbasiyah.

Nama-nama Khalifah Bani Abbasiyah

1. Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad As-Saffah 750-754


2. Abu Ja'far Al-Manshur 754-775
3. Abu Abdullah Al-Mahdi 775-785
4. Abu Muhammad Al-Hadi 785-786
5. Harun Al-Rasyid 786-809
6. Abu Musa Al-Amin 809-813
7. Abu Abbas Al-Makmun 813-833
8. Abu Ishaq Al-Mu'tasim 833-842
9. Abu Ja'far Al-Wathiq 842-847
10. Ja'far Al-Mutawakkil 847-861
11. Abu Ja'far Al-Muntasir 861-862
12. Ahmad Al-Musta'in 862-866
13. Abu Abdullah Al-Mu'tazz 866-869
14. Abu Ishaq Al-Muhtadi 869-870
15. Abu Abbas Al-Mu'tamid 870-892
16. Abu Abbas Al-Mu'tadid 892-902
17. Abu Ahmad Al-Muktafi 902-908
18. Abul Fadl Al-Muqtadir 908-932
19. Abul Mansur Al-Qahir 932-934
20. Abul Abbas Ar-Radi 934-940

Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan melalui dua cara: Pertama yaitu
dengan menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia, dan yang kedua yaitu dengan
menghimpun kekuatan militer demi menghancurkan kekuatan Bani Umayyah Untuk

5
memperoleh hasil maksimal, bani Abbas menyiapkan strategi yang cukup matang, mereka
menebarkan propagandis untuk mendukung khilafah dari kerabat Nabi. Kemajuan-kemajuan
dinasti Abbasiyah diperoleh seiring dengan membaiknya perekonomian yang mulai meningkat,
terutama dari sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti
emas, perak, tembaga dan besi. Kemajuan dalam sektor ini diikuti dengan perbaikan-perbaikan
internal yang cukup bagus baik dalam sistem administrasi dan pemerintahan yang
menunjukkan kematangan dalam berpikir.

B. Peristiwa Penting Dan Kemajuan Kemajuan Era Dinasti Abbasiyah

Era dinasti Abbasiyah merupakan masa dimana Islam mengalami kemajuan dan mencapai
peradaban yang gemilang dalam sejarahnya. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dan
kemajuan yang terjadi pada masa dinasti Abbasiyah:

1. Pembentukan dan Perkembangan Dinasti Abbasiyah : Dinasti Abbasiyah berdiri


pada tahun 750 Masehi atau 132 H. Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan
melalui dua cara: menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia dan
menghimpun kekuatan militer demi menghancurkan kekuatan Bani Umayyah.
2. Kemajuan Perekonomian : Dinasti Abbasiyah mencapai kemajuan perekonomian,
terutama dalam sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan
seperti emas, perak, tembaga, dan besi.
3. Perbaikan Sistem Administrasi dan Pemerintahan : Dinasti Abbasiyah
menunjukkan kematangan dalam berpikir dengan perbaikan-perbaikan internal yang
cukup bagus baik dalam sistem administrasi dan pemerintahan.
4. Gerakan Penerjemahan : Gerakan penerjemahan berlangsung pada masa khalifah al-
Manshur sampai dengan Harun al-Rasyid.
5. Perpustakaan dan Observatorium : Perpustakaan dan observatorium digunakan
sebagai tempat riset dan pusat kajian ilmiah mengenai ilmu keagamaan, kealaman,
sosial kemasyarakatan, dan kebudayaan.
6. Kemajuan Ilmu Pengetahuan : Masa pemerintahan Abbasiyah merupakan masa
keemasan Islam, yang dikenal sebagai the golden age. Pada masa itu, umat Islam telah
mencapai puncak kemuliaan dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan.
7. Hubungan Perdagangan Internasional : Pada masa dinasti Abbasiyah, perdagangan
dengan wilayah-wilayah lain merupakan hal yang sangat penting. Perdagangan dengan
Tiongkok juga menambah semarak kegiatan perdagangan dunia.

6
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Agama : Pada masa dinasti Abbasiyah, ilmu
pengetahuan agama telah berkembang pada masa Daulah Bani Ummayah. Namun pada
masa Dinasti Abbasiyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa,
melahirkan ulama-ulama besar ternama dan karya-karya agung dalam berbagai ilmu
agama.
9. Kemunduran Dinasti Abbasiyah : Sejak abad ke-11, Kekhalifahan Abbasiyah mulai
melakukan konsolidasi. Namun dinasti Abbasiyah mengalami kemunduran karena
serangan secara tidak langsung dari pasukan Salib di dunia Barat dan serangan secara
langsung dari orang-orang Mongol yang berasal dari Timur ke wilayah kekuasaan
Islam.

C. Akhir Dinasti Umayya Di Damaskus

Akhir dinasti Umayyah di Damaskus terjadi pada tanggal 6 Agustus 750 Masehi, yang
sekaligus menandai runtuhnya dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah. Khalifah Marwan bin
Muhammad, khalifah terakhir dinasti Umayyah, terbunuh pada tanggal tersebut.
Marwan bin Muhammad atau Marwan II adalah khalifah Dinasti Umayyah yang
terakhir. Khalifah Marwan bin Muhammad memimpin Bani Umayyah selama enam tahun,
yakni antara 744-750. Pergolakan di masa pemerintahannya akibat perang saudara memuncak
pada peristiwa Revolusi Abbasiyah. Dalam peristiwa itu, akhirnya, Marwan yang merupakan
Khalifah Dinasti Umayyah dapat dikalahkan oleh Bani Abbasiyah pimpinan Abu Abbas As-
Saffah. Khalifah Marwan bin Muhammad terbunuh pada tanggal 6 Agustus 750, yang
sekaligus menandai runtuhnya Dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah.
Nama lengkap Marwan bin Muhammad adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan
bin al-Hakam. Ia lahir di Suriah pada 691 sebagai putra dari Muhammad bin Marwan, putra
mahkota sekaligus salah satu jenderal Bani Umayyah yang terkemuka. Kakeknya adalah
Marwan I, khalifah Dinasti Umayyah keempat yang memerintah antara 684-685. Ibu Marwan
bin Muhammad jarang disebutkan, tetapi beberapa sejarawan menyebut namanya Rayya atau
Tarubah, seorang perempuan non-Arab. Pada 732, Marwan bin Muhammad ditunjuk oleh
Hisyam, khalifah Bani Umayyah saat itu, menjadi Gubernur Armenia. Pada 735, ia mulai
serangan ke Georgia yang berlangsung selama beberapa tahun.
Pada awal 744, Marwan bin Muhammad mendengar rencana penggulingan Al-Walid
II, khalifah Bani Umayyah saat itu. Saat itu, ia tengah mengawasi peperangan melawan
Kekaisaran Bizantium di perbatasan. Marwan II segera menulis surat kepada kerabat-
kerabatnya untuk mengurungkan niatan itu demi menjaga keharmonisan dinasti mereka.
7
Namun, surat Marwan II diabaikan dan Yazid III berhasil menggulingkan Al-Walid II lewat
peristiwa kudeta setelah menyelinap masuk ke Damaskus. Yazid III hanya berkuasa dalam
waktu enam bulan karena meninggal setelah menderita tumor otak.
Sebelum meninggal, Yazid III menunjuk sang adik yang bernama Ibrahim sebagai
penerusnya. Namun, Marwan II memanfaatkan kematian Yazid III untuk naik ke tampuk
kekuasaan dengan menggusur Ibrahim dari takhta kekhalifahan.
Ketika Marwan bin Muhammad naik takhta pada 4 Desember 744, sentimen anti-
Umayyah di Iran dan Irak semakin besar karena lebih mendukung Bani Abbasiyah. Kebijakan
Marwan bin Muhammad selama memerintah pun difokuskan untuk menjaga keutuhan
kekhalifahannya. Oleh karena itu, prestasi Marwan bin Muhammad didominasi dengan
kemenangan atas lawan-lawannya. Pada 749, Marwan berusaha memadamkan Pemberontakan
Bashmuric di Mesir, tetapi gagal. Setelah itu, ia juga mengalami kekalahan telak dalam
Pertempuran Zab dari Bani Abbasiyah di bawah pimpinan Abu Abbas As-Saffah. Pada
pertempuran itu, Bani Umayyah bahkan kehilangan sekitar 300 anggota keluarganya.
Setelah mengalami kekalahan dalam Pertempuran Zab, kekuasaan Bani Umayyah di
Damaskus pun runtuh. Marwan bin Muhammad kemudian melarikan diri dari Damaskus
menuju Yordania, Palestina, hingga akhirnya mencapai Mesir. Marwan bin Muhammad
akhirnya tewas di medan perang di tangan pengikut Abu Abbas As-Saffah pada 6 Agustus 750.
Keturunannya sempat melarikan diri, tetapi akhirnya juga tewas di tangan Bani Abbasiyah.
Peristiwa itu menandai berakhirnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus. Setelah
pemerintahan di Damaskus runtuh, salah seorang keturunan Bani Umayyah bernama
Abdurrahman ad-Dakhil berhasil melarikan diri ke Andalusia (Spanyol). Abdurrahman ad-
Dakhil kemudian membangun kekuasaan Bani Umayyah di Kordoba, yang bertahan hingga
tahun 1031.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dinasti Abbasiyah adalah sebagai berikut:

1. Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti yang mampu berdiri dan berkembang dalam
rentang waktu yang cukup lama, dari tahun 750-1258 M.
2. Dinasti Abbasiyah mencapai masa keemasan Islam, yang dikenal sebagai the golden
age, dimana umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan dalam bidang ekonomi,
peradaban, dan kekuasaan.
3. Dinasti Abbasiyah membangun banyak lembaga pendidikan tinggi di Baghdad,
Nishapur, dan Thus, yang sebenarnya merupakan universitas dalam arti modern.
4. Dinasti Abbasiyah mencapai kemajuan dalam perekonomian, terutama dalam sektor
pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti emas, perak,
tembaga, dan besi.
5. Dinasti Abbasiyah memperbaiki sistem administrasi dan pemerintahan, yang
menunjukkan kematangan dalam berpikir.
6. Dinasti Abbasiyah mengalami konsolidasi sejak abad ke-11, namun mengalami
kemunduran pada akhirnya karena faktor-faktor internal dan eksternal seperti
pemberontakan, serangan tentara Mongol, dan adanya persaingan dari kekuatan-
kekuatan regional.
7. Dinasti Abbasiyah memiliki kemajuan dalam ilmu pengetahuan, yang disebutkan
sebagai peristiwa penerjemahan, perpustakaan, dan observatorium.

Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti kekhalifahan Islam yang memerintah dari tahun 750
hingga 1258 Masehi. Dinasti ini didirikan oleh Abu al-Abbas al-Saffah, setelah berhasil
mengalahkan dinasti Umayyah dalam Pertempuran Zab pada tahun 750 Masehi. Dinasti
Abbasiyah merupakan dinasti yang paling lama dan paling terkenal dalam sejarah Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA
Situs web artikel :

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7069552/sejarah-berdirinya-bani-
abbasiyah-hingga-keruntuhannya

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/03/180000379/marwan-bin-muhammad-
khalifah-terakhir-dinasti-umayyah?page=all

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7069552/sejarah-berdirinya-bani-
abbasiyah-hingga-keruntuhannya

10

Anda mungkin juga menyukai