Materi Statistik Pendidikan
Materi Statistik Pendidikan
Materi Statistik Pendidikan
Oleh :
Venni Herli Sundi, M.Pd
Tes kompetensi awal
_______________________________
Kerjakan di kertas selembar dan diberi nama serta NIM
Dilarang melakukan kerjasama dalam bentuk apapun
Statistik dan Statistika
❑ Statistik : merupakan kumpulan fakta, pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat digambarkan
dalam bentuk tabel/grafik yang menggambarkan sesuatu
masalah.
❑ Statistik diartikan untuk menunjukkan keadaan sesuatu,
misalnya statistik penduduk, statistik pendidikan, statistik
pertanian. Sehingga pada hakikatnya statistik terdiri dari
fakta dan deskripsi
❑ Statistika : bidang ilmu pengetahuan yang membahas
bagaimana data diperoleh, data disajikan, data dianalisis,
serta digunakan untuk pengambilan keputusan.
❑ Statistika adalah ilmu atau metode, aturan untuk
mengumpulkan data, mengelola, menyajikan,
menganalisis/interpretasi data, dan menarik kesimpulan
Sejarah Statistika
Statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin
moderen statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa
Italia statista ("negarawan" atau politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam
bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi
kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya
sebagai "ilmu tentang negara (state)".
Pada awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi
"ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data".
Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan
pengertian ini ke dalam bahasa Inggris.
Jadi pada awalnya ilmu statistika hanya mengurus data-data
yang digunakan lembaga administratif dan pemerintah.
Sejarah Statistika (2)
Variabel adalah ciri atau sifat suatu objek penelitian yang mempunyai
variasi. Misalnya Kursi adalah objek penelitian, variabel kursi adalah :
bentuk, warna, ukuran, di mana bentuk, warna, ukuran disebut
atribut dari variabel kursi. Variabel merupakan pengelompokan dua
atau lebih atribut (Amos Neolaka : 2014)
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Contoh
Judul : Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa”
Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah variabel yang memberi
pengaruh terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah
“Penerapan strategi pembelajaran kreatif-produktif”.
Variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y yaitu variabel yang di pengaruhi
oleh variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar matematika
Jenis-Jenis Variabel
3. Variabel Moderator
Variabel Moderator merupakan variabel yang mempengaruhi
(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat.
Contoh:
Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat
(baik) bila peranan guru dalam menciptakan iklim belajar
sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan guru
kurang baik dalam menciptakan iklim belajar.
Jenis-Jenis Variabel
4. Variabel Intervening
5. Variabel Kontrol
3.Skala interval
4. Skala rasio
Ciri data yang dihasilkan data rasio adalah tidak terdapat kategorisasi
dan titik nol tidak sembarang (mutlak benar-benar 0)
Latihan
Tentukan jenis variable dari Judul “Pengaruh Intensitas Sinar
Matahari Terhadap Pertumbuhan & Produksi Kacang Kedelai”
STATISTIKA PENDIDIKAN
Data Data
Nominal Kontinue
Penyajian data Penyajian data
menggunakan menggunakan
45 : 8 = 5, 625 ≈ 6
❑ Mean
❑ Modus
❑ Median
❑ Kuartil
❑ Desil
❑ Persentil
Formula Pemusatan Data
Mean
σ 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
𝑛
Mean
Mean Data Berkelompok
• Perhitungan rata-rata (𝑥ҧ ) untuk data berkelompok
menggunakan rumus sebagai berikut :
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
σ 𝑓𝑖
𝑥𝑖 = nilai-nilai pengamatan yang diwakili dengan nilai
tengah kelas
𝑓𝑖 = frekuensi relatif tiap kelas interval
σ 𝑓𝑖 = n = jumlah subjek
Mean
Contoh Soal Mean Data Berkelompok
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 3845
𝑥ҧ = = = 71,203
σ 𝑓𝑖 54
Median
Median adalah nilai yang persis berada di tengah jika suatu angkatan
data diurutkan dari nilai terkecil / terendah sampai terbesar / tertinggi
atau sebaliknya. Perhitungan median juga menggunakan teknik yang
berbeda antara data tak berkelompok/tunggal dengan data
berkelompok atau bergolong.
Median Data Tunggal
• Ada satu kelompok nilai yang telah diurutkan sebagai berikut : 60, 61,
62, 64, 65, 66, 67. Untuk kelompok nilai tadi, mediannya adalah 64
karena persis berada di tengah.
fk
1. Kita buat kolom F
sebagai bantuan, 2
5
yaitu nilai
10
frekuensi kumulatif
19
29
2. Kita tentukan kelas 41
median 48
berdasarkan 50
frekuensi kumulatif 53
dari setengah 54
jumlah data
fk
3. Kita tentukan nilai
tepi bawah dari 2
5
nilai minimum
10
kelas median 19
4. Kita tentukan nilai 29
interval 41
48
50
53
54
fk
5. Kita tentukan nilai
frekuensi kumulatif 2
5
F
10
6. Kita tentukan 19
frekuensi relatif 29
(𝑓𝑀𝑒 ) dari kelas 41
median 48
50
53
54
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
3 3 4 5 5 5 7 8 9 9
65
• Modus ( Mo ) = 5
Modus Data Berkelompok
d1 = fi ( Modus ) - fi ( Modus – 1 )
= 12 – 10 = 2
Modus Data Berkelompok
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
3 3 4 5 5 5 7 8 9 9
Kuartil
• Tentukan Kuartil ke - 1 !
Kuartil
1. Kita tentukan kelas Nomor fi fk
Kuartil 1 ( Q1 ) 10 – 14 3 3
15 – 19 6 9
20 – 24 9 18
data ke 7,5 terletak di kelas ke 2 25 – 29 8 26
30 – 34 4 30
1. Kita hitung nilai
Kuartil 1 ( Q1 )
𝑖𝑛
4 − 𝑓𝑘
𝑄1 = 𝑇𝐵 + 𝐶
𝑓𝑄1
Desil
i = 1, 2 , 3, 4, .....9
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
3 3 4 5 5 5 7 8 9 9
Desil
Desil Data Berkelompok
• Perhitungan desil untuk data berkelompok
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑖𝑛
− 𝑓𝑘
𝐷𝑖 = 𝑇𝐵 + 10 𝐶
𝑓𝐷𝑖
• Tentukan Desil ke - 8 !
Desil
1. Kita tentukan kelas Nomor fi Fk
Desil 8 ( D8 ) 10 – 14 3 3
15 – 19 6 9
20 – 24 9 18
data ke 24 terletak di kelas ke 4 25 – 29 8 26
30 – 34 4 30
1. Kita hitung nilai
Desil 8 ( D8 )
𝑖𝑛
− 𝑓𝑘
𝐷8 = 𝑇𝐵 + 10 𝐶
𝑓𝐷8
Persentil
Keterangan :
Pi adalah pesentil ke-i
n adalah banyaknya data
Persentil
Contoh Soal Persentil Data Tunggal
• Diketahui sebuah deret data 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5
Tentukan persentil ke-75 dan persentil ke-30 ?
Jawab:
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Letak nilai persentil ke-75 di urutan data ke-
75(10 +1)/100 = 8,25.
P75 = x8 + 0,25 (x9 – x8) = 9 + 0,25 (10 – 9) = 9,25
Jadi, Persentil ke-75 = 9,25
Letak nilai persentil ke-30 di urutan data ke-
30(10 +1)/100 = 330/100 = 3,3.
P30 = x3 + 0,3 (x4 – x3) = 5 + 0,3 (6 – 5) = 5,3
Jadi, Persentil ke-30 = 5,3
Persentil
Persentil Data Berkelompok
• Perhitungan persentil untuk data berkelompok
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
•i = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, 4, 5, ….… ,99).
•Tb = Tepi bawah kelas persentil.
•n = Jumlah seluruh frekuensi.
•f k = Jumlah frekuensi sebelum kelas persentil.
•f i = Frekuensi kelas persentil.
•p = Panjang kelas interval.
Persentil
Contoh Soal Persentil Data Berkelompok
• Diketahui data sebagai berikut :
• Tentukan Desil ke - 25 !
Persentil
Letak Persentil ke 25 =
(25/100). 40 = 10, yakni data
pada tabel ke 10 dan kelas
pada Persentil ke 25 = 51 – 55
sehingga diperoleh :
LATIHAN
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
2
− ( σ 𝑓𝑥𝑖 )2 /n
s=
𝑛 −1
PROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas
probabilitas bahwa setiap unit sampling memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
NONPROBABILITY SAMPLING
Yaitu teknik pengambilan sampel yang besarnya
peluang anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel
tidak diketahui.
Simple Random
Sampling
Disproportionate
Stratified Random
Probability Sampling
Sampling
Proportionate Stratified
Random Sampling
Cluster Sampling
Teknik Sampling
Sampling Purposif
Sampling Kuota
Non Probability
Sampling Sampling Insidental
Sampling Jenuh
Snowball Sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING
A B
A B
C D C D
E F E F
NONPROBABILITY SAMPLING
Nonprobability Sampling:
B C
D E F G H I
J K L M N N
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
ROSCOE (1975)
Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen
Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel
(laki/perempuan, SD/SLTP/SMU), jumlah minimum
subsampel harus 30
Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
multivariate) ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar
(10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan
pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d
20 elemen.
Slovin
N
n=
1 + Ne 2
130
n= = 98,11
1 + 130(0,05) 2
Krejcie dan Morgan (1970)
Populasi Sampel Populasi Sampel Populasi Sampel
(N) (n) (N) (n) (N) (n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
Krejcie dan Morgan (1970)
Populasi (N) Sampel Populasi Sampel Populasi Sampel
(n) (N) (n) (N) (n)
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
RUMUS ISAAC DAN MICHAEL
2.N.P.Q
S =
d2 (N – 1) + 2.P.Q
Keterangan : 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% (lihat tabel chi square)
P = Q = 0,5
d = 0,05 perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi
S = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
PENGGUNAAN RUMUS ISAAC
Jika kita akan mengambil sampel sebanyak
140, maka:
pada taraf kesalahan 1%, sampel yang bisa
diambil 116 responden,
pada taraf kesalahan 5% sampel yang bisa
diambil 100 responden,
pada taraf 10% sampel yang bisa diambil
sebanyak 92 responden.
Tugas:
1 −
2
f ( x) = e
2
Rumus 12.1
Dimana
= Rata-rata
= Simpangan baku
= 3,14159
e = 2,71828
f(X)
Gambar 12.4
X
a µ b
Probabilitas P (a < x < b) ditunjukan oleh luas daerah yang
diarsir, yang dibatasi oleh kurva f(x), sumbu X, garis tegak
X=a dan X=b
Probabilitas P (a < x < b) dihitung dengan memakai integral dari fungsi
f(x) yang dibatasi oleh X = a dan X = b, yaitu dengan rumus :
1 x−
2
1
a a −
Rumus 12.2 P ( a x b) = f ( x)dx = e 2
dx
b b 2
Akan tetapi, secara matematis bentuk integral dari fungsi f (x) tersebut
sulit dipecahkan secara langsung dengan teknik integral. Oleh karena
itu, penyelesaiannya dilakukan dengan memakai transformasi nilai-
nilai X menjadi nilai-nilai baku Z, yaitu
x−
Rumus 12.3
Z=
DISTRIBUSI NORMAL :
Z=X-
1 − 12 Z 2
f (Z ) = e , dimana − Z +
2
Berdasarkan fungsi distribusi Z tersebut, probabilitas nilai-
nilai Z pada interval z1 < Z < z2 ditunjukan oleh luas daerah
yang diarsir pada gambar berikut :
f(Z)
Gambar 12.5
Z
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
z1 z2
Selanjutnya probabilitas P(z1 < Z < z2) dihitung
dengan rumus berikut:
Rumus 12.5
1
z2 z2 1
− z2
P( z1 Z z 2 ) =
z1
f ( z )dz =
z1
e
2
2
dz
=
= P(0≤Z≤1,33)
= 0,4082 (Tabel III)
Atau
Z1 = = 0,33 → B = 0,1293
Z2 = = 1,67 → A = 0,4525
C = A – B = 0,3232
c) P(40≤x≤60)= A + B
=
= P(-1,00≤Z≤0,33)
= P(-1,00≤Z≤0) + P(0≤Z≤0,33)
= 0,3412 + 0,1293
= 0,4705
Atau : Z1 = = -1,00
→ A = 0,3412
Z2 = = 0,33
→ B = 0,1293
d) P(x ≤ 40) = 0,5 – A
= 0,5 – 0,3412
= 0,1588
e. P(x ≥ 85)
3500 225
3200
b) Bila nilai ujian untuk lulus lebih besar sama dengan 53,5
maka berapa persen yang tidak lulus?
SOAL 3
Seorang siswa memperoleh nilai ujian
mata kuliah A=60, sedangkan nilai
rata-rata kelas=65 dan standard
deviasi=10.
Pada mata kuliah B ia memperoleh nilai
ujian=62, sedangkan nilai rata-rata
kelas=66 dan standard deviasi=5
Pertanyaan :
Pada mata kuliah manakah siswa tersebut
berada pada posisi yang lebih baik?
UJI NORMALITAS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
UJI NORMALITAS
Uji Normalitas adalah sebuah uji
yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada
sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal
ataukah tidak.
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang
telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil
dari populasi normal.
- Lilliefors
- Kolmogorov Smirnov
- Chi-Square
1. METODE LILLIEFORS (N KECIL DAN N BESAR)
Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi
frekuensi. Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva
normal sebagai probabilitas komulatif normal
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi
pada distribusi normal
F(x) = Probabilitas komulatif normal
S(x) = Probabilitas komulatif empiris
PERSYARATAN
•Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
•Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel
distribusi frekuensi
•Dapat untuk n besar maupun n kecil.
SIGNIFIKANSI
Signifikansi uji, nilai | F (x) - S (x) | terbesar dibandingkan
dengan nilai tabel Lilliefors.
Jika nilai | F (x) - S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho
diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai | F(x) - S(x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka
Ho ditolak ; Ha diterima. Tabel Lilliefors pada lampiran, Tabel
Harga Quantil Statistik Lilliefors Distribusi Normal
Contoh :
Berdasarkan data ujian statistik dari 18
mahasiswa didapatkan data sebagai berikut
; 46, 57, 52, 63, 70, 48, 52, 52, 54, 46, 65,
45, 68, 71, 69, 61, 65, 68. Selidikilah
dengan α = 5%, dengan rata-rata 58,4444
dan standar deviasi 9,2230 apakah data
tersebut di
atas diambil dari berdistribusi
normal ? Penyelesaian :
• Hipotesis
Ho : Populasi nilai ujian
statistik berdistribusi normal • Derajat Bebas
H1: Populasi nilai ujian statistik Df tidak diperlukan
tidak berdistribusi normal
• Nilai tabel
• Nilai α Nilai Kuantil Penguji Lilliefors, α = 0,05 ; N = 18
Nilai α = level signifikansi = yaitu 0,2000. Tabel Lilliefors pada lampiran
5% = 0,05
• Daerah penolakan
• Statistik Penguji Menggunakan rumus
| 0,1469 | < | 0,2000| ; berarti Ho diterima
• Kesimpulan
Populasi nilai ujian statistik berdistribusi normal
2. METODE KOLMOGOROV-SMIRNOV
Keterangan :
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi
pada distribusi normal
FT = Probabilitas komulatif normal
FS = Probabilitas komulatif empiris
PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel
distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
SIGINIFIKANSI
Signifikansi uji, nilai |FT – FS| terbesar dibandingkan dengan nilai tabel
Kolmogorov Smirnov. Jika nilai |FT – FS| terbesar <nilai tabel Kolmogorov
Smirnov, maka Ho diterima ; Ha ditolak. Jika nilai |FT – FS| terbesar > nilai
tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; Ha diterima. Tabel
Kolmogorov Smirnov, Harga Quantil Statistik Kolmogorov Distribusi
Normal.
Contoh :
Suatu penelitian tentang jumlah hasil panen kedelai di 15 kecamatan di
Kabupaten Gresik tercatat dalam kwintal 10, 13, 15, 11, 8, 16, 10, 11, 12, 9
,11, 14, 9, 18 dan 12 kwintal. Selidikilah dengan α =5% , dengan rata-rata
11,93 dan SD 2,81. apakah data tersebut diambil dari populasi yang
berdistribusi normal ? Gunakan Uji Kormogorov Smirnov.
• Hipotesis
Ho : Populasi berat badan mahasiswa berdistribusi normal
H1: Populasi berat badan mahasiswa
tidak berdistribusi normal
• Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
X2 =∑
(Oi − Ei )
Ei
Keterangan :
X2 = NilaiX2
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabelnormal
dikalikan N (total frekuensi) (pi xN)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi
Normal)
• Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel
distribus frekuensi.
• Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n > 30 )
Signifikansi
• Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel
(Chi-Square).
• Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha
ditolak.
• Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ;
Ha diterima.
Contoh :
DIAMBIL TINGGI BADAN MAHASISWA DI SUATU PERGURUAN TINGGI
TAHUN 1990
140 - 144 7
145 - 149 10
150 - 154 16
155 - 159 23
160 - 164 21
165 - 169 17
170 174 6
JUMLAH 100
Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ? (Mean
= 157.8; Standar deviasi = 8.09)
Penyelesaian :
Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang
dikonfirmasikan dengan tabel distribusi normal atau tabel z.
Derajat Bebas
Df = ( k – 3 ) = ( 7 – 3 ) = 4
Nilai tabel
Nilai tabel X2 ; α = 0,05 ; df = 4 ; = 9,4877. Baca
selengkapnya tentang Tabel Chi-Square.
Daerah penolakan
•Menggunakan gambar
Akan diuji normalitas untuk data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas VIII Muhammadiyah Pamulang pada Materi Bangun Ruang. Apakah data tersebut
berdistribusi normal? Datanya adalah sebagai berikut : (kerjakan menggunakan chi square)
1. 45-50 4 47,5
2. 51-56 4 53,5
3. 57-62 8 59,5
4. 63-68 30 65,5
5. 69-74 31 71,5 68,68 8,021
6. 75-80 20 77,5
7. 81-86 2 83,5
8. 87-92 1 89,5
jumlah 100
UJI HOMOGENITAS
Venni Herli Sundi
Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara
dua atau lebih populasi.
Uji F
Uji t
Homogenitas varians dengan Uji bartlett
• Andaikan 4 kelompok A1, A2, A3 da A4 memiliki
sampel masing-masing 30 subjek.
H0
H1: Bukan H0
Perhitungan pengujian ke-4 kelompok pada taraf
signifikansi α =0,05 disajikan pada tabel berikut:
Lakukan pengujian
homogenitas
menggunakan cara
Uji-Bartlett!
UJI T UNTUK SATU SAMPEL
VENNI HERLI SUNDI, M.PD
PENGERTIAN
Dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t-tabel dibagi dua dan
diletakkan dibagian kanan kurva.
Uji Pihak Kiri
Data Penjualan
salesman
Perusahaan
“Cahaya”
Hipotesis
Ho : 𝜇 ≤ 250
Ha : 𝜇 > 250
Taraf Signifikan
𝛼 = 0,05
Kaidah pengujian
Menghitung thitung dan ttabel
Membandingkan
Mengambil Keputusan
Ha diterima : rata-rata penjualan salesman perusahaan
“Cahaya” lebih dari Rp 250.000/hari
No Nilai No Nilai
1 67 20 65
2 75 21 72
Latihan 3 81 22 80
4 60 23 75
5 80 24 67
6 75 25 72
Berikut data hasil belajar 7 71 26 79
8 68 27 80
matematika siswa, 9 80 28 81
10 78 29 75
bagaimana tingkat 11 71 30 71
12 80 31 74
keberhasilan siswa? 13 65 32 65
14 57 33 55
mean = 71,9730 15 78 34 70
SD = 5,75 16 63 35 72
17 76 36 82
18 73 37 67
19 63
Hipotesis Kalimat:
atau
3. Menentukan harga t tabel dengan derajat kebebasan (db)
yaitu db = n – 1
5. Kesimpulan pengujian
• Jika HO diterima, berarti tidak ada perbedaan rerata
antara variabel
• Jika HO ditolak, berarti ada perbedaan rerata antara
variabel
Contoh :
• Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar statistika
mahasiwa sebelum dan sesudah diberi metode inquiri diambil
sampel acak 10 orang mahasiswa untuk diberi perkuliahan
dengan metode tersebut. Skor hasil belajar statistika sebelum
dan sesudah perkuliahan disajikan pada tabel berikut.
• Kesimpulan:
• Karena H0 ditolak maka H1 diterima, dengan
demikian terdapat perbedaan yang signifikan
skor hasil belajar statistika sebelum dan sesudah
perkuliahan dengan metode inquri.
Latihan :
• Untuk mengetahui perbedaan skor statistika yang
diperoleh mahasiswa pada tes awal dan tes akhir diambil
sampel acak 10 orang mahasiswa. Sebelum diberi
metode pengajaran diberi tes awal begitupula setelah
diberi pengajaran selama tiga bulan diberi tes akhir. Skor
kedua tes tersebut terangkum pada tabel berikut.
Tes Awal Tes Akhir
6 8
7 7
Lakukan pengujian pada α = 0,05
5 8 untuk hipotesis yang berbunyi
8 9 “Terdapat perbedaan antara skor
7 9
6 8
statistika tes awal dan tes akhir.”
6 8 Berikan kesimpulan terhadap
6 9 hasil yang anda peroleh!
8 10
5 7
B. Analisis Perbedaan Dua Rata-rata sampel bebas.
Jens
Martensson
Langkah langkah pengujian Uji T Dua Rerata
Sampel Bebas Tidak Homogen adalah sebagai
berikut:
1. Merumuskan hipotesis
2. Menghitung harga “t” observasi
atau “t” hitung dengan rumus :
𝑌1 −𝑌2
t’ =
𝑆1 2 𝑆2 2
+
n n
dengan kriteria pengujian:
t1 𝑆1 2 / 𝑛1 + t2 𝑆2 2 /𝑛2
Caption Lorem Ipsum t’(𝛼) = 𝑆1 2 𝑆2 2
n
+ n
Jens
Martensson
Langkah langkah pengujian Uji T Dua Rerata
Sampel Bebas Tidak Homogen adalah sebagai
berikut:
Jens
Martensson
Jawab:
► Diketahui :
► 𝑌ഥ1 = 78,80,
► 𝑆1 2 = 33,476,
► 𝑌ഥ2 = 65,07,
► 𝑆2 2 = 70,823
► n kota A = 30
► n kota B = 30
► 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 , berarti tidak ada beda antara rata-rata kinerja karywan di kota A dengan
karyawan di kota B
► 𝐻1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 , pada hipotesis alternatif terdapat beda antara kinerja karywan di kota A
dengan karyawan di kota B
Jens
Martensson
Lanjutan…
𝑌1 −𝑌2
► t’ =
𝑆1 2 𝑆2 2
+
n n
𝑆1 2 𝑆2 2
►= +
n n
33,476 70,823
►= +
30 30
►= 1,116 + 2,361 = 3,477 = 1,865
Jens
Martensson
► t1 = t2 = t(𝛼) (n1 – 1) = t(0,05)(29) = 1,699
t1 𝑆1 2 / 𝑛1 + t2 𝑆2 2 /𝑛2
► t’(𝛼) = 𝑆1 2 𝑆2 2
+
n n
(1,699 𝑥 33,476)/30 +(1,699 𝑥 70,823)/30
► t’(0,05) = 3,477
(56,876)/30 +(120,329)/30
► t’(0,05) = 3,477
1,896 +4,011
► t’(0,05) =
3,477
5,88
► t’(0,05) = 3,477
► t’(0,05) = 1,691
Jens
Martensson
𝑌1 −𝑌2
► t’ =
𝑆1 2 𝑆2 2
+
n n
78,80−65,07 13,73
► t’ = = = 7,362
1,865 1,865
Jens
Martensson
Latihan
suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol
yang sudah di berikan perlakuan metode inquiry, sampel berdistribusi normal, tetapi kedua
populasi tidak homogen. Tentukan uji rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol. Pada taraf 𝛼 = 0,05
𝑆1 2 180,923 𝑆2 2 401,850
N 39
N 39
Jens
Martensson
Thank
You
APLIKASI SPSS
VENNI HERLI SUNDI
Apa itu SPSS?
1. Buka program SPSS, lalu klik variabel view. Selanjutnya adalah tahap mengisi property variabel
penelitian. Adapun ketentuannya dapat mengikuti gambar di bawah ini
2. Untuk mengisi “values” maka klik tombol None hingga muncul kotak dialog “value label”, pada
kota value isikan 1 dan pada kotak label isikan kelas A, lalu klik Add. Gunakan cara yang sama
untuk kelas B
3. Klik Data view, lalu input data
hasil belajar matematika siswa
Kelas A lanjutkan dibawahnya
hasil belajar kelas B ke kotak
“Hasil” kemudian masukkan data
kategorisasi atau kode kelas A
lanjut dibawahnya kode kelas B
ke kotak “Kelas”
4. Selanjutnya cara mencari uji normalitas:
Analyze – Descriptive Statistic - Explore
5. Klik “kelas” pindahkan menggunakan panah ke Dependent list
“Kelompok” pindahkan menngunakan panah ke Factor List
6. Pilih Plots kemudian klik Normality Plots with tests
7. Klik continue
8. Klik Ok
9. Sig > 0,05 berarti data normal
Langkah-langkah uji homogenitas
2. berdasarkan tabel output “Independent Samples Test” pada bagian “Equal variances
assumed” diketahui nilai sig (2 tailed) sebesar 0,000 < 0.05, maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang signifikan
(nyata) antara rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok A dengan kelompok B.
3. t hitung bernilai negative (-11.330) bukan merupakan sebuah kesalahan, namun, t hitung
bernilai negative ini disebabkan karena nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok A lebih
rendah dari nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok B. maka jika anda menggunakan
keputusan dalam uji independent sample t test melalui perbandingan anatara t hitung dan t
tabel, makan nilai t hutung disini berarti positif yakni 11,330
TERIMA KASIH