5.dasar Logika
5.dasar Logika
5.dasar Logika
1. Tujuan
Mahasiswa mengenal dasar-dasar logika, operasi-operasi yang berlaku dan
teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan logika.
Mahasiswa mengenal implementasi gerbang-gerbang ke dalam bentuk
hardware (IC / Integrated Circuits)
2. Materi
Operasi-operasi logika dasar
Tabel kebenaran
Gerbang-gerbang logika (Logic Gates)
Aljabar Boolean
Rangkaian ekivalen
Sekilas tentang IC TTL
3. Teori
a. Operasi-operasi logika dasar
Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk
menunjukkan suatu perilaku dari operasi-operasi tersebut biasanya
ditunjukkan dengan menggunakan suatu tabel kebenaran. Tabel kebenaran
berisi statemen-statemen yang hanya berisi:
Benar yang dilambangkan dengan huruf “T” kependekan dari “True”
atau bisa juga dilambangkan dengan angka 1./ON atau
Salah yang dilambangkan dengan huruf “F” kependekan dari “False”
atau bisa juga dilambangkan dengan angka 0./OFF
Adapun operasi-operasi dasar logika adalah sebagai berikut:
Operasi INVERS
Operasi invers ini dilambangkan dengan tanda " ¯ " ( BAR) diatas variabel
atau tanda single apostrope " ' "/”~”. Operasi invers ini akan mengubah logic
benar/1 menjadi logic salah/0 dan begitu pula sebaliknya akan mengubah logic
salah/0 menjadi logic benar/1. operasi ini dapat ditunjukkan dengan tabel
kebenaran sebagai berikut:
A Ā
0 1
1 0
Operasi AND
Operasi OR
Operasi OR dilambangkan dengan plus ( +). Operasi ini hanya akan
menghasilkan nilai benar jika salah satu/lebih variabelnya bernilai benar.
Sehingga operasi ini dapat ditabelkan sebagai berikut:
A B A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
b. Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran adalah tabel yang menunjukkan kombinasi input beserta
outputnya pada suatu kasus logika. TABEL KEBENARAN berguna sekali
untuk menganalisa suatu fungsi logika. Ada kalanya suatu kasus logika
ditunjukkan oleh suatu fungsi logika atau suatu tabel kebenaran. Untuk
mempermudah pemahaman perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Tunjukkan nilai kebenaran dari suatu fungsi:
F = AB'C + A.B.C'
( BUAT RANGKAIAN GATES LOGIC...MMLOGIC....E-LEARNING )
INVERS
AND
Input output
OR
input output
A B C
/ouput
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
C= A’ . B’ (SALAH)
NOR =Not OR(kebalikan dari OR)
A B C/output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
C= A’ + B’ (SALAH)
XOR
A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
C = (A’.B) + (A.B’)
d. Aljabar Boolean
Teori-teori aljabar boolean ini merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara
variabel-variabel boolean. Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan
menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam bentuk yang bervariasi.
Adapun teori-teori aljabar boolean ini dapat kita rangkum menjadi bentuk-
bentuk seperti berikut ini:
A . ( A’ + B ) = A + B
e. Rangkaian ekivalen
Dalam mendesain rangkaian logika seringkali kita diminta untuk
menggunakan gerbang-gerbang NAND atau NOR saja. Untuk memudahkan
pelaksanaan desain tersebut , maka diberikan rangkaian ekivalen dari gerbang
NAND dan NOR yaitu sebagai berikut:
contoh 1:
Ubahlah rangkaian dibawah ini menjadi rangkaian yang hanya terdiri dari
gerbang NAND saja.
jawab:
karena kesetaraan gerbang INVERS maka rangkaian menjadi:
contoh 2:
Ubahlah rangkaian dibawah ini menjadi rangkaian yang hanya terdiri dari
gerbang NOR saja.
jawab:
Seri 74LS (low power dengan Scottky-clamp diodes), untuk seri yang sama
seperti seri 74L (low power) seri 74H (high power) dan seri 74S (fast speed).
Penggunaan scottky diodes dengan rangkaian transistor paling banyak
memberikan transistor switching tercepat karena waktu propagasinya
terpendek, sedangkan 74H memboroskan tenaga terbesar dan menangani arus
output terbesar. IC TTL ini hanya akan bekerja jika pin-pin power IC tersebut
(GND untuk arus minus dan Vcc untuk arus plus) dihubungkan dengan
sumber tegangan.
5. Prosedur Praktikum
a. Peserta telah membaca dan mempelajari materi
praktikum.
b. Pada awal pertemuan instruktur menerangkan teori dan
cara kerja penggunaan IC dan papan socket IC.
c. Jika terjadi alarm pada papan socket IC berarti telah
terjadi kesalahan pemasangan rangkaian IC dan segeralah mematikan
tombol power pada papan socket IC.
6. Percobaan
Rancanglah dengan menggunakan IC SN74LS00 seminimal mungkin untuk
membuat rangkaian berikut ini:
jawaban:
gambar rangkaian:
Fungsi logika:
Tabel kebenaran:
A B C A.B (A.B)+C
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 0
0 1 1 0 1
1 0 0 0 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
7. Latihan
a. Buatlah fungsi logika untuk rangkaian berikut ini
kemudian buatlah tabel kebenarannya. Implementasikan rangkaian
tersebut hanya dengan menggunakan IC SN74LS00 seminimal mungkin.
Periksa kesesuaian tabel anda dengan output pada rangkaian yang anda
buat.
PERTEMUAN II.
ANALISA MASALAH UNTUK MEMBUAT SUATU RANCANGAN LOGIKA
1. Tujuan
Mampu mengubah suatu fungsi aljabar menjadi bentuk yang paling sederhana dan
menerapkan kedalam tabel kebenaran kemudian mengimplementasikannya ke
rangkaian kombinasional.
Mampu merancang rangkaian kombinasional dari analisa tabel kebenaran.
Mampu mendesain rangkaian kombinasional dengan menggunakan IC seminimal
mungkin.
2. Materi
a. identifikasi masalah ke dalam tabel kebenaran
b. penyederhanaan fungsi logika dengan K-Map
c. penyelesaian logika dari tabel kebenaran dengan menggunakan metode
SOP dan POS dan implementasi pada rancangan rangkaian logikanya.
3. Teori
a. Identifikasi masalah ke dalam tabel kebenaran
Ada kalanya suatu kasus logika disajikan dalam bentuk suatu fungsi logika
atau suatu diagram gerbang-gerbang logika yang belum tersaji secara efisien.
Oleh sebab itu penting bagi perancang rangkaian logika untuk mengerti
bagaimana merancang suatu rangkaian logika dari setiap masalah yang
dihadapi.
Apa yang dilakukan jika kasus yang disajikan adalah suatu fungsi
logika?
Pada kasus ini kita harus meneliti dahulu apakah fungsi logika yang disajikan
tersebut sudah dalam bentuk yang paling sederhana/efisien ataukah masih
dalam bentuk yang apa adanya(belum paling sederhana).
Apa yang dilakukan jika suatu fungsi sudah dalam bentuk yang paling
sederhana?
Jika kita mempunyai semua gerbang bisa memenuhi semua gerbang logika
yang ada pada fungsi tersebut, segeralah merancangnya. Tetapi jika kita ingin
mengubah menjadi satu macam type gerbang saja seperti NAND atau NOR
kita harus mengubah fungsi tersebut menjadi bentuk seperti berikut:
rangkaian kombinasionalnya:
Apa yang dilakukan jika fungsi belum dalam bentuk yang paling
sederhana?
Sederhanakan dahulu fungsi tersebut dengan metode penyederhanaan fungsi
aljabar boolean atau dengan menggunakan K-Map (akan dibahas pada sub bab
penyederhanaan fungsi logika dengan K-Map). Sesudah itu rancanglah
rangkaian kombinasionalnya. Sama seperti proses pembuatan yang sudah
dijelaskan diatas.
Apa yang akan dilakukan jika kasus disajikan dalam bentuk tabel
kebenaran?
Dengan adanya tabel kebenaran kita bisa berbuat lebih banyak diantaranya:
Membentuk fungsi logika secara efisien (dengan cara penyederhanaan dengan
K-Map)
Membuatnya ekspresi fungsi logika ke arah SOP atau POS (akan dibahas pada
sub bab penyelesaian logika dari tabel kebenaran dengan menggunakan
metode SOP dan POS dan implementasi pada rancangan rangkaian logikanya).
Apa yang akan dilakukan jika kasus disajikan dalam bentuk diagram
gerbang logika?
Jika dengan diagram gerbang kita dapat analisa apakah diagram gerbang
tersebut sudah benar-benar efisien. Oleh karena itu kita cek dahulu apakah
gerbang tersebut sudah cukup sederhana. Caranya dengan menelusuri dahulu
diagram gerbang tersebut untuk mendapatkan fungsi logikanya. Jika ekspersi
fungsi logikanya sudah sederhana segeralah merancang rangkaian
kombinasionalnya. Jika belum sederhana lakukan proses penyederhanan. Bisa
dengan penyederhanaan aljabar boolean atau dengan K-Map.
Karena bentuk ekspresi fungsi diatas adalah SOP maka pada matrik K-Map
kita letakkan angka 1. Sehingga K-Map tersebut akan tampak seperti:
Contoh:
Sederhanakan fungsi logika dengan 4 variabel berikut ini :
contoh:
Sederhanakan fungsi logika dengan 4 variabel berikut ini :
karena bentuk ekspresi fungsi diatas adalah POS, maka kita tempatkan 0 pada
K-Map. Sehingga K-Map akan tampak seperti berikut:
hasil penyederhanaan K-Map adalah: