5.dasar Logika

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR LOGIKA

1. Tujuan
 Mahasiswa mengenal dasar-dasar logika, operasi-operasi yang berlaku dan
teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan logika.
 Mahasiswa mengenal implementasi gerbang-gerbang ke dalam bentuk
hardware (IC / Integrated Circuits)

2. Materi
 Operasi-operasi logika dasar
 Tabel kebenaran
 Gerbang-gerbang logika (Logic Gates)
 Aljabar Boolean
 Rangkaian ekivalen
 Sekilas tentang IC TTL

3. Teori
a. Operasi-operasi logika dasar
Ada beberapa operasi-operasi dasar pada suatu rangkaian logika dan untuk
menunjukkan suatu perilaku dari operasi-operasi tersebut biasanya
ditunjukkan dengan menggunakan suatu tabel kebenaran. Tabel kebenaran
berisi statemen-statemen yang hanya berisi:
 Benar yang dilambangkan dengan huruf “T” kependekan dari “True”
atau bisa juga dilambangkan dengan angka 1./ON atau
 Salah yang dilambangkan dengan huruf “F” kependekan dari “False”
atau bisa juga dilambangkan dengan angka 0./OFF
Adapun operasi-operasi dasar logika adalah sebagai berikut:

Operasi INVERS
Operasi invers ini dilambangkan dengan tanda " ¯ " ( BAR) diatas variabel
atau tanda single apostrope " ' "/”~”. Operasi invers ini akan mengubah logic
benar/1 menjadi logic salah/0 dan begitu pula sebaliknya akan mengubah logic
salah/0 menjadi logic benar/1. operasi ini dapat ditunjukkan dengan tabel
kebenaran sebagai berikut:

A Ā
0 1
1 0

Operasi AND

Operasi AND dilambangkan dengan dot ( . ). Operasi ini hanya akan


menghasilkan nilai benar jika kedua/semua variabel bernilai benar(1), selain
itu akan bernilai salah. Sehingga operasi ini dapat ditabelkan sebagai berikut:
A B
.
A B atau AB
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Operasi OR
Operasi OR dilambangkan dengan plus ( +). Operasi ini hanya akan
menghasilkan nilai benar jika salah satu/lebih variabelnya bernilai benar.
Sehingga operasi ini dapat ditabelkan sebagai berikut:

A B A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

b. Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran adalah tabel yang menunjukkan kombinasi input beserta
outputnya pada suatu kasus logika. TABEL KEBENARAN berguna sekali
untuk menganalisa suatu fungsi logika. Ada kalanya suatu kasus logika
ditunjukkan oleh suatu fungsi logika atau suatu tabel kebenaran. Untuk
mempermudah pemahaman perhatikan contoh berikut.

Contoh:
Tunjukkan nilai kebenaran dari suatu fungsi:
F = AB'C + A.B.C'
( BUAT RANGKAIAN GATES LOGIC...MMLOGIC....E-LEARNING )

Tabel kebenarannya dapat digambarkan sebagai berikut, setiap variabel bisa di


berikan nilai 0/1(kombinasi): 2 pangkat n (jumlah variabel)

Dec A B C B' C' AB'C ABC' AB'C + ABC'


0 0 0 0 1 1 0 0 0
1 0 0 1 1 0 0 0 0
2 0 1 0 0 1 0 0 0
3 0 1 1 0 0 0 0 0
4 1 0 0 1 1 0 0 0
5 1 0 1 1 0 1 0 1
6 1 1 0 0 1 0 1 1
7 1 1 1 0 0 0 0 0
c. Gerbang-gerbang logika (Logic Gates)
Gerbang-gerbang logika yang khususnya dipakai di dalam komputer digital,
dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang terdiri atas transistor-
transistor, diode dan komponen-komponen lainnya. Gerbang-gerbang logika
ini mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang dapat melakukan operasi-operasi
INVERS, AND, OR serta NAND, NOR, dan XOR (Exclusive OR). NAND
merupakan gabungan AND dan INVERS sedangkan NOR merupakan
gabungan OR dan INVERS.

Masing-masing gerbang tersebut bersama operasinya digambarkan sebagai


berikut:

INVERS

Input (A) output(A’)

AND

Input output
OR

input output

NAND= Not AND ( kebalikan dari AND)

A B C
/ouput
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

C= A’ . B’ (SALAH)
NOR =Not OR(kebalikan dari OR)

A B C/output
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

C= A’ + B’ (SALAH)
XOR

A B C
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

C = (A’.B) + (A.B’)

d. Aljabar Boolean
Teori-teori aljabar boolean ini merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara
variabel-variabel boolean. Aturan ini digunakan untuk memanipulasi dan
menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam bentuk yang bervariasi.
Adapun teori-teori aljabar boolean ini dapat kita rangkum menjadi bentuk-
bentuk seperti berikut ini:

Dalil-dalil Boolean (Boolean postulates)

P1: X= 0 atau X=1


P2: 0.0=0
P3: 1+1=1
P4: 0+0=0
P5: 1.1=1
P6: 1.0=0.1=0
P7: 1+0=0+1=1

Theorema Aljabar Boolean

T1: Commutative Law


a. A + B = B + A
b. A . B = B . A
T2: Associative Law
a. ( A + B ) + C = A + ( B + C )
b. ( A . B ) . C = A . ( B . C )
T3: Distributive Law
a. A . ( B + C ) = A . B + A . C
b. A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )
T4: Identity Law
a. A + A = A
b. A . A = A
T5: Negation Law
a. ( A’ ) = A’
b. ( A’ )’ = A
T6: Redundant Law
a. A + A . B = A
b. A . ( A + B ) = A
T7: 0+A=A
1 . A =A .1 = A
1+A=1
0.A=0
T8: A’ + A = 1
A’ . A = 0
T9: A + (A’ . B )= A+B

= (A+B) . (A + A’) .....t3


= (A+B) . 1 .. t8
= A+B ... t7

A . ( A’ + B ) = A + B

T10: De Morgan’s Theorem

e. Rangkaian ekivalen
Dalam mendesain rangkaian logika seringkali kita diminta untuk
menggunakan gerbang-gerbang NAND atau NOR saja. Untuk memudahkan
pelaksanaan desain tersebut , maka diberikan rangkaian ekivalen dari gerbang
NAND dan NOR yaitu sebagai berikut:

NOR sama dengan INVERS – AND NAND

sama dengan INVERS - OR


kesamaan INVERS

contoh 1:
Ubahlah rangkaian dibawah ini menjadi rangkaian yang hanya terdiri dari
gerbang NAND saja.

jawab:
karena kesetaraan gerbang INVERS maka rangkaian menjadi:

contoh 2:
Ubahlah rangkaian dibawah ini menjadi rangkaian yang hanya terdiri dari
gerbang NOR saja.

jawab:

f. Sekilas tentang IC TTL


Selama ini kita hanya mengenal symbol-symbol suatu gerbang logika. Di
dalam prakteknya suatu gerbang-gerbang logika ini dikemas dalam suatu IC
(integrated circuits). Salah satu diantaranya yang terkenal adalah TTL
(transistor-transistor logic). Setiap IC TTL ini mempunyai seri-seri tersendiri
yang sudah ditetapkan oleh pabrik. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah
salah satu data book dari TTL seri 74 yaitu SN74LS00.
SN74LS00

Seri 74LS (low power dengan Scottky-clamp diodes), untuk seri yang sama
seperti seri 74L (low power) seri 74H (high power) dan seri 74S (fast speed).
Penggunaan scottky diodes dengan rangkaian transistor paling banyak
memberikan transistor switching tercepat karena waktu propagasinya
terpendek, sedangkan 74H memboroskan tenaga terbesar dan menangani arus
output terbesar. IC TTL ini hanya akan bekerja jika pin-pin power IC tersebut
(GND untuk arus minus dan Vcc untuk arus plus) dihubungkan dengan
sumber tegangan.

4. Alat dan Bahan


a. Buku praktikum
b. Papan Socket IC
c. IC SN74LS00 dan kabel

5. Prosedur Praktikum
a. Peserta telah membaca dan mempelajari materi
praktikum.
b. Pada awal pertemuan instruktur menerangkan teori dan
cara kerja penggunaan IC dan papan socket IC.
c. Jika terjadi alarm pada papan socket IC berarti telah
terjadi kesalahan pemasangan rangkaian IC dan segeralah mematikan
tombol power pada papan socket IC.

6. Percobaan
Rancanglah dengan menggunakan IC SN74LS00 seminimal mungkin untuk
membuat rangkaian berikut ini:

buatlah fungsi logika untuk F dan buatlah tabel kebenarannya. Kemudian


cocokkan dengan hasil percobaan anda.

jawaban:
gambar rangkaian:
Fungsi logika:

Tabel kebenaran:

A B C A.B (A.B)+C
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 0
0 1 1 0 1
1 0 0 0 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1

7. Latihan
a. Buatlah fungsi logika untuk rangkaian berikut ini
kemudian buatlah tabel kebenarannya. Implementasikan rangkaian
tersebut hanya dengan menggunakan IC SN74LS00 seminimal mungkin.
Periksa kesesuaian tabel anda dengan output pada rangkaian yang anda
buat.

Buat pula rangkaian aslinya seperti diatas kemudian bandingkan hasilnya


dengan rangkaian yang anda buat dengan menggunakan IC SN74LS00.
Hasil outputnya harus sama.
b. Buatlah tabel kebenaran untuk fungsi:
F = AB + A’( B’ + C )
Kemudian Implementasikan rangkaian tersebut dengan menggunakan IC
SN74LS00 seminimal mungkin. Periksa kesesuaian tabel anda dengan
output pada rangkaian yang anda buat.

PERTEMUAN II.
ANALISA MASALAH UNTUK MEMBUAT SUATU RANCANGAN LOGIKA

1. Tujuan
Mampu mengubah suatu fungsi aljabar menjadi bentuk yang paling sederhana dan
menerapkan kedalam tabel kebenaran kemudian mengimplementasikannya ke
rangkaian kombinasional.
Mampu merancang rangkaian kombinasional dari analisa tabel kebenaran.
Mampu mendesain rangkaian kombinasional dengan menggunakan IC seminimal
mungkin.

2. Materi
a. identifikasi masalah ke dalam tabel kebenaran
b. penyederhanaan fungsi logika dengan K-Map
c. penyelesaian logika dari tabel kebenaran dengan menggunakan metode
SOP dan POS dan implementasi pada rancangan rangkaian logikanya.

3. Teori
a. Identifikasi masalah ke dalam tabel kebenaran
Ada kalanya suatu kasus logika disajikan dalam bentuk suatu fungsi logika
atau suatu diagram gerbang-gerbang logika yang belum tersaji secara efisien.
Oleh sebab itu penting bagi perancang rangkaian logika untuk mengerti
bagaimana merancang suatu rangkaian logika dari setiap masalah yang
dihadapi.
Apa yang dilakukan jika kasus yang disajikan adalah suatu fungsi
logika?
Pada kasus ini kita harus meneliti dahulu apakah fungsi logika yang disajikan
tersebut sudah dalam bentuk yang paling sederhana/efisien ataukah masih
dalam bentuk yang apa adanya(belum paling sederhana).

Apa yang dilakukan jika suatu fungsi sudah dalam bentuk yang paling
sederhana?
Jika kita mempunyai semua gerbang bisa memenuhi semua gerbang logika
yang ada pada fungsi tersebut, segeralah merancangnya. Tetapi jika kita ingin
mengubah menjadi satu macam type gerbang saja seperti NAND atau NOR
kita harus mengubah fungsi tersebut menjadi bentuk seperti berikut:

Untuk membuat rangkaian hanya dari gerbang NAND:


Fungsi:

ubahlah fungsi tersebut menjadi bentuk SOP (Sum of Product), sehingga


menjadi:

double-bar fungsi tersebut menjadi:

operasikan bar yang terbawah dari double bar, sehingga menjadi:

rangkaian kombinasionalnya:

jika hanya dibuat dari gerbang NAND dengan 2 input saja:

Untuk membuat rangkaian hanya dari gerbang NOR:


Fungsi:
karena sudah dalam bentuk POS, maka langsung double bar fungsi tsb:

operasikan bar yang terbawah dari double bar, sehingga menjadi:

rangkaian kombinasionalnya jika hanya memakai NOR dengan 2 input:

Apa yang dilakukan jika fungsi belum dalam bentuk yang paling
sederhana?
Sederhanakan dahulu fungsi tersebut dengan metode penyederhanaan fungsi
aljabar boolean atau dengan menggunakan K-Map (akan dibahas pada sub bab
penyederhanaan fungsi logika dengan K-Map). Sesudah itu rancanglah
rangkaian kombinasionalnya. Sama seperti proses pembuatan yang sudah
dijelaskan diatas.

Apa yang akan dilakukan jika kasus disajikan dalam bentuk tabel
kebenaran?
Dengan adanya tabel kebenaran kita bisa berbuat lebih banyak diantaranya:
Membentuk fungsi logika secara efisien (dengan cara penyederhanaan dengan
K-Map)
Membuatnya ekspresi fungsi logika ke arah SOP atau POS (akan dibahas pada
sub bab penyelesaian logika dari tabel kebenaran dengan menggunakan
metode SOP dan POS dan implementasi pada rancangan rangkaian logikanya).

Apa yang akan dilakukan jika kasus disajikan dalam bentuk diagram
gerbang logika?
Jika dengan diagram gerbang kita dapat analisa apakah diagram gerbang
tersebut sudah benar-benar efisien. Oleh karena itu kita cek dahulu apakah
gerbang tersebut sudah cukup sederhana. Caranya dengan menelusuri dahulu
diagram gerbang tersebut untuk mendapatkan fungsi logikanya. Jika ekspersi
fungsi logikanya sudah sederhana segeralah merancang rangkaian
kombinasionalnya. Jika belum sederhana lakukan proses penyederhanan. Bisa
dengan penyederhanaan aljabar boolean atau dengan K-Map.

Penyederhanaan fungsi logika dengan K-Map


Salah satu metode penyederhanaan fungsi logika untuk maksimal 4 variabel
dapat dilakukan dengan metode K-Map (Karnaugh Map). Sebab jika lebih dari
4 variabel kita menggunakan metode Quine Mc Cluskey. Adapun contoh
penyederhanaan fungsi logika dengan menggunakan K-Map adalah sebagai
berikut:
Contoh:
Sederhanakan fungsi logika dengan 3 variabel berikut ini :

Karena bentuk ekspresi fungsi diatas adalah SOP maka pada matrik K-Map
kita letakkan angka 1. Sehingga K-Map tersebut akan tampak seperti:

sehingga dari K-Map tersebut didapat penyederhanaan fungsi sebagai berikut:

Contoh:
Sederhanakan fungsi logika dengan 4 variabel berikut ini :

Maka K-Map akan berbentuk seperti :

sehingga dari K-Map tersebut didapat penyederhanaan fungsi sebagai berikut:

contoh:
Sederhanakan fungsi logika dengan 4 variabel berikut ini :

karena bentuk ekspresi fungsi diatas adalah POS, maka kita tempatkan 0 pada
K-Map. Sehingga K-Map akan tampak seperti berikut:
hasil penyederhanaan K-Map adalah:

SOP (Sum of Product) kemudian double-bar fungsi tersebut untuk membuat


rangkaian hanya dari gerbang NAND saja, dan ubahlah fungsi menjadi bentuk
POS (Product of Sum) kemudian double-bar fungsi tersebut untuk membuat
rangkaian dari gerbang NOR saja.
Contoh:
Jika fungsi adalah :

Anda mungkin juga menyukai