Tugas Studi Kasus
Tugas Studi Kasus
Tugas Studi Kasus
LATIHAN SOAL 1
Fajar Bahari merupakan pabrik otomotif yang berada di kawasan Cibitung Jawa Barat.
Perusahaan ini beroperasi 3 shift dan memiliki karyawan sebanyak 735 orang, terdiri dari 535
laki-laki dan 200 perempuan.
Perusahaan ini belum memiliki P2K3 akan tetapi mempunyai 3 orang Ahli K3 Umum yang telah
mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan R.I. Tugas dari Ahli K3 Umum
ini melakukan safety patrol (pemeriksaan K3) setiap 6 bulan sekali.
Perusahaan ini telah memiliki Ruang P3K akan tetapi tidak mempunyai dokter perusahaan,
hanya memiliki paramedis perusahaan yang telah mempunyai sertifikat hiperkes. Selain itu,
kotak P3K yang tersedia adalah tipe C dan diletakkan hanya di Ruang P3K sebanyak 1 buah dan
area office (kantor) sebanyak 1 buah. Petugas P3K yang telah memiliki sertifikat dari
Kementerian Ketenagakerjaan dan lisensi hanya berjumlah 1 orang.
Perusahaan memiliki program gladi penanggulangan kebakaran setiap 2 tahun sekali yang diikuti
seluruh tim security serta unit HSE dan sarana proteksi kebakaran yang disiapkan berupa APAR
golongan kebakaran ABC dimana penempatannya setiap 25 m dan digantung dengan tinggi
pemasangan 1.5 m. Unit penanggulangan kebakaran pada perusahaan tersebut hanya terdiri dari
12 orang petugas peran kebakaran dan 1 ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran.
Perusahaan ini memiliki pembangkit sebesar 750 kVA sebanyak 2 buah dan belum memiliki
Ahli K3 Spesialis Listrik serta Teknisi yang melakukan pemeliharaan instalasi listrik yang hanya
pernah mendapatkan sosialisasi internal perusahaan. Selain itu, terdapat instalasi penyalur petir
tipe konvensional (Franklin) yang dilakukan riksa uji berkala terakhir pada tahun 2015.
Sebagai calon Ahli K3 Umum, bagaimana upaya Anda dalam rangka pemenuhan syarat-
syarat K3 di perusahaan dibawah ini terkait :
Penjabaran:
1. Kelembagaan/Organisasi K3 dan Keahlian K3
Berdasarkan pada dasar hukum pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) yaitu yang tercantum pada Permenaker RI No. Per-04/MEN/1987 Tentang
panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja pada Pasal 2 Ayat (1) menjelaskan bahwa “Setiap tempat kerja dengan
kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3”, yang kemudian pada
Pasal 2 Ayat (2) menjelaskan lebih lanjut mengenai kriteria Tempat Kerja yang terdiri atas 2
poin, antara lain:
a) Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau
lebih.
b) Tempat kerja di mana pengusaha,pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih
atautempat kerja di mana pengusaha atau pengurus meempekerjakan kurang dari 100
orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko
yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radio
aktif
Selanjutnya yang tercantum pada Lampiran I PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 10 Ayat (2)
tentang Pelaksana Rencana K3 yaitu Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung
oleh sumber daya manusia di bidang K3 prasarana dan sarana. Yang disediakan meliputi
organisasi/unit bertanggung jawab di bidang K3 yang perusahaan di dalamnya wajib
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
Dengan demikian, Fajar Bahari sebagai Pabrik Otomotif yang memiliki total karyawan
sebanyak 735 orang dan juga yang telah memiliki 3 orang Ahli K3 Umum yang telah
mendapatkan Surat Keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, maka wajib
membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).