Laporan PKL AK3U - Kelompok 2
Laporan PKL AK3U - Kelompok 2
Laporan PKL AK3U - Kelompok 2
1. Satria Berbudi
2. Bagus Dwi Sulaksono
3. Selly Shinta Dewi
4. Rosdiana
5. Faruk Wibisono
PENYELENGGARA
YOGYAKARTA
2023
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang................................................................................. 3
1.2. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 4
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................ 5
1.4. Dasar Hukum................................................................................... 5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN................................................................... 9
2.1. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 9
2.2. Profil Perusahaan............................................................................. 10
2.3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ................................................... 11
2.4. Struktur Organisasi.......................................................................... 12
BAB III
ANALISA.............................................................................................. 13
3.1.Bidang Kelembagaan…………. ...................................................... 14
3.2. Bidang Norma K3 Kesehatan…………………………………….. 18
3.3. Bidang Penerapan SMK3................................................ ………… 23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 26
4.1. Kesimpulan..................................................................................... 26
4.2. Saran ............................................................................................... 27
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
akan lebih fokus bekerja dan akan membuatnya dapat bekerja lebih produktif.
Selain itu, dampaknya bagi perusahaan adalah selain produktifitas yang tinggi,
kerugian besar akibat kecelakaan kerja, baik dari materil ataupun peralatan
dapat dihindari. Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan
identifikasi terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja. Selain
mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi atau pengendalian
dari sumber bahaya. Dalam rangka mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan setelah
dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
implementasi K3 di tempat kerja. PT. Waskita Beton Precast (Waskita Precast)
terbentuk resmi sebagai entitas anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk
(Waskita) pada 7 Oktober 2014. Waskita Precast adalah perusahaan manufaktur
beton precast dan ready mix dengan kapasitas produksi saat ini salah satu
terbesar di Indonesia. PT. Waskita Beton Precast telah menerapkan pelaksanaan
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ( K3LH ) serta telah
menyediakan Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja maupun orang lain yang
berada di tempat kerja, training K3, sarana dan prasarana pengolahan limbah
hasil industri.
PT. Waskita Beton Precast dinilai cukup baik bagi kami sebagai calon
AK3 Umum untuk menimba ilmu pengetahuan pengalaman praktek kerja
lapangan (PKL). Selain itu dapat berlatih untuk mengidentifikasi bahaya,
penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan memberikan solusi pengendalian
risiko sesuai dengan hirarki pengendalian risiko. Berkaitan dengan latar
belakang tersebut di atas, maka saya melaksanakan observasi dan penelitian
serta menyusun Laporan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT.
Waskita Beton Precast.
a. Konvensi ILO No. 120 (UUNo. 3/1969) tentang Higiene dalam perniagaan
dan kantor-kantor
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
c. Perpres R.I No. 07 tahun 2019 tentang penyakit akibat kerja
d. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
e. Permen No. 01 tahun 1976 tentang kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan
f. Permen No. 01 tahun 1979 tentang kewajiban latihan Hyperkes bagi
paramedis perusahaan
g. Permen No. 03 tahun 1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pemakaian Asbes
h. Permen No. 02 tahun 1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja
i. Permen No. 01 tahun 1981 tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja
j. Permen No. 03 tahun 1982 tentang pelayanan kesehatan kerja
k. Permen No. 03 tahun 1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja yang mengelola pestisida
l. Kepmen No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja
m. SE. Men No. 01 tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
7
n. SE. Men No. 01 tahun 1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di
Udara Lingkungan Kerja
o. SE. Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang perusahaan catering yang
mengelola makanan bagi tenaga kerja
p. Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang Tata Cara dan Bentuk
Laporan Penyelenggaraan Pelayananan Kesehatan Kerja
q. Kepmennakertrasn No. Kep. 79/Men/2003 tentang Pedoman Diagnosis dan
Penialaian Cacat karena Kecelakaan dan PAK.
r. Pasal 8 UU. No. 1 tahun 1970 tentang Pengurus wajib Periksan Kesehatan
Tenaga Kerja
s. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
awal, berkala, khusus
t. Permenakertrans No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
u. Permennaker No. Per. 04/Men/1995 (PJK3)
8
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Berikut ini merupakan profil singkat perusahaan dari PT. Waskita Beton Precast Plant
Klaten Nama : PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk Plant Klaten
10
Bentuk : Perseroan Terbatas Tahun Berdiri beroperasi sejak Tahun 2017
Alamat : Jl. Desa Suren, Kel. Dimas, Kab. Klaten, Provinsi Jawa Tengah
Ijin Usaha : Akta Pendirian Perseroan Terbatas, SBUJK, SIUP
Produk : PCI Girder, Square Pile, CCSP, dan U Ditch dengan mutu Beton
K600, K550, dan K225
Visi :
Misi :
Menjadi One Stop Solution di industri beton terintegrasi, Konstruksi dan Modular
serta Peralatan Pendukung sesuai kebutuhan pelanggan.
Membangun tata kelola yang baik dengan menerapkan etika dan kepatuhan terhadap
seluruh peraturan yang berlaku dalam setiap proses bisnis perusahaan.
Menumbuhkan kompetensi pegawai secara cerdas berbasis industrI untuk peningkatan
kinerja dan kesejahteraan pegawai.
Menciptakan healthy profit, growth dan business sustainability yang dilakukan
bersama-sama dengan mitra kerja.
Menjalankan sistem manajemen terintegrasi, teknologi tepat guna untuk
menumbuhkan inovasi, efektifitas & efisiensi, serta unggul dalam kualitas,
keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan menuju industri hijau
11
2.4. Struktur Organisasi
12
BAB III
ANALISA
d. Bidang K3 Mekanik
14
4 Mempunyai petugas P3K Permenakertrans
yang sudah tersertifikasi No. Per 15/M/2008
tentang P3K di
tempat kerja
5 Mempunyai Permenakertrans
Teknisi/Operator yang sudah No.Per.09/VII/201
tersertifikasi 0 tentang Operator
dan Petugas
Pesawat Angkat
dan Angkut
15
9 Telah melaksanakan Kepmenaker No.
kegiatan simulasi tanggap 186 tahun 199
darurat
16
12 Sertifikasi Pemadam Kepmenaker No.
Kebakaran diinformasikan Kep 186/M/1999
dilakukan kepada 8 personil tentang Unit
(sesuai interview) Penanggulangan
Kebakaran di
tempat kerja
17
3.2 Bidang Norma K3 Kesehatan Kerja
18
Pekerja
- UU No. 13/2003
tentang
Ketenagakerjaan
- UU No.40 Tahun
2004 Tentang Sistem
Jaminan Sosial
- Permenaker No. 10
Tahun 2016 tentang
Tentang Tata Cara
Pemberian Program
Kembali Kerja Serta
Kegiatan Promotif dan
Kegiatan Preventif
Kecelakaan Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja
19
3.2.2 Temuan Negatif
3 1. Dokter - Permenakertran
Perusahaan/pemeriksa No.Per.01/M/1979
berada stay di kantor tentang Kewajiban
pusat pelatihan Hiperkes
2. Perusahaan bekerja sama dan Keselamatan
dengan puskesmas dan bagi Paramedis
rumah sakit terdekat - Permenakertran
yang jaraknya tidak No.Per 01/M/1976
diketahui tentang Kewajiban
Dokter Perusahaan
mengikuti pelatihan
Hiperkes dan
Keselamatan Kerja
- Permenakertrans
20
No. 3 Tahun 1982
(Tugas Pokok PKK)
KepDirjen PKK
tahun 2008
21
3.3 Bidang Penerapan SMK3
22
3.3.2 Temuan Negatif
23
belum ter implementasikan
dengan baik di tempat kerja.
Disarankan untuk Dilakukan
evaluasi program kerja secara
keseluruhan dan dapat
dimasukkan dalam tinjauan
manajemen.
24
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
27