Menuju MATANG SUKSES 2024 Menyala Adekkuh
Menuju MATANG SUKSES 2024 Menyala Adekkuh
Menuju MATANG SUKSES 2024 Menyala Adekkuh
IDENTIFIKASI ISTILAH
a. Visus = Visus (visual acuity / tajam penglihatan) merupakan paramater yang
menunjukkan tingkat ketajaman penglihatan seseorang. Pemeriksaan visus dilakukan
dengan cara membandingkan tajam penglihatan seseorang dengan orang normal, dengan
menggunakan Optotip Snellen.
b. Palpebra = Kelopak mata (palpebra) terdiri dari tujuh lapisan yaitu kulit dan jaringan
subkutan, otot protraktor, septum orbita, lemak orbita, otot-otot retraktor, tarsus, dan
konjungtiva. Kelopak mata merupakan struktur bilamela yang terdiri dari lamela anterior
dan posterior, Palpebra atau kelopak mata adalah suatu struktur berupa lipatan yang
terdiri atas kulit, otot, dan jaringan fibrosa. Struktur ini berperan penting dalam
melindungi mata dari trauma, cahaya berlebih, mempertahankan integritas dari tear films
dan membantu mobilisasi air mata menuju sistem drainase lakrimal, serta berkontribusi
dalam segi estetika wajah.
c. Edema = Edema adalah kondisi medis berupa membengkaknya bagian tubuh tertentu
karena terdapat penumpukan cairan berlebih.
d. Inj Kongjungtiva = Injeksi konjungtiva atau hiperemia merupakan respon nonspesifik
berupa pembesaran pembuluh darah konjungtiva yang disebabkan oleh berbagai penyakit.
Suntikan konjungtiva merupakan petunjuk diagnostik penting untuk infeksi atau
peradangan dan dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit dan respons
terhadap pengobatan. Suntikan konjungtiva, yang biasa dikenal dengan mata merah,
adalah suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya mata merah atau merah muda. Hal
ini terjadi ketika pembuluh darah di konjungtiva, selaput tipis yang menutupi permukaan
depan mata, melebar dan lebih menonjol.
e. Kornea jernih = Kornea merupakan jaringan transparan pada mata yang berfungsi
sebagai salah satu media refraksi. Kornea memiliki struktur anatomi yang teratur dan
kemampuan untuk mempertahankan keadaan dehidrasi relatif sehingga memiliki sifat
transparan. Kornea merupakan struktur yang tidak memiliki vaskularisasi, sehingga
kornea memiliki mekanisme tersendiri untuk transfer metabolit dan ekskretorinya,
Permukaan kornea berbentuk sferosilindris dengan ukuran diameter horizontal sekitar 12
mm dan vertikal 11,5 mm. Ketebalan kornea di bagian tengah sekitar 0,5 mm, bertambah
secara bertahap ke perifer menjadi sekitar 0,7 mm
f. Pupil =Pupil adalah bagian tengah mata yang berwarna hitam dan berbentuk bulat.
Fungsi pupil adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mata,
Perubahan ukuran pupil mata ini dikenal dengan pupillary light response (PLR).
g. Bilik Mata = Bilik mata depan adalah kantung mirip jelly yang berada di belakang
kornea, di depan lensa, Kantung yang juga dikenal dengan istilah anterior chamber ini
berisi cairan aqueous humor yang membantu membawa nutrisi ke jaringan mata.
h. Secret Mukopurulen =cairan yang keluar dari mata yang terbuat dari lender dan
nanahdan mengandung campuran dari air, sel dan jaringan mati, protein, lipid dan bakteri.
i. Reflek Cahaya = perubahan ukuran pupil mata.
j. Lensa Mata = lensa mata atau juga dikenal dengan kristalin (crystalline lens) Lensa mata
atau biasa disebut kristalin adalah bagian mata yang terletak di belakang pupil mata yang
berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Lensa didukung oleh otot yang disebut
muskulus siliaris (otot daging yang melingkar). Refleks cahaya pupil (PLR) mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengurangi diameter pupil seiring dengan
meningkatnya intensitas cahaya.
2. KONSEP
KONJUNGTIVITIS
3. IDENTIFIKASI MASALAH
a. Bagaimana etio pathogenesis dan penanganan penyakit mata pada skenario diatas ?
b. Apa gejala khas pada pasien yang mengalami kongjungtivis ?
c. Apakah terdapat pengaruh antara sakit mata pada ayahnya dengan kondisi pasien ?
d. Mengapa kedua mata pasien merah dan bengkak serta nyeri, dan memberat saat sujud
atau menunduk ?
e. Apa interpretasi pemeriksaan fisimpda pasien ?
4. ANALISIS MASALAH
a. Etiologi konjungtivitis dapat dibedakan menjadi menular dan tidak menular. Penyebab
tidak menular antara lain:
a) Alergi: penyebab konjungtivitis paling sering, sekitar 15-40% populasi menderita
konjungtivitis alergi lebih sering pada musim semi dan musim panas
b) Racun: idoxuridine, brimonidine, apraclonidine, dipivefrin, dan lensa kontak
c) Penyebab sekunder akibat penyakit sistemik: penyakit yang diperantarai oleh sistem
imun misalnya sarkoidosis dan proses neoplastik
Sedangkan penyebab menular antara lain:
a) Virus: penyebab paling umum konjungtivitis menular pada populasi orang dewasa
(80%) dan lebih sering terjadi pada musim panas
b) Bakteri: penyebab paling umum kedua konjungtivitis menular pada orang dewasa.
(1) Bakteri pada konjungtivitis akut meliputi Neisseria gonorrhoeae, Neisseria
meningitis, Streptococus pneumoniae, Haemophilus influenzae;
(2) Bakteri pada konjungtiva kronis meliputi Staphylococcus aureus, Moraxella lakunata;
(3) Bakteri yang sangat jarang menyebabkan konjungtivitis meliputi Streptococcus,
Moraxella catarrhalis, Corynebacterium diphtheriae, Mycobacterium tuberculosis,
Chlamydia trachomatis.
c) Jamur
d) Parasit
b. Konjungtivitis bakteri memiliki ciri pasien datang dengan keluhan mata merah, air mata
berlebih, dan sekret mukopurulen atau purulen. Secara umum sekret mukopurulen atau
purulen dikaitkan dengan diagnosis konjungtivitis bakteri sedangkan sekret encer lebih
konsisten dengan konjungtivitis virus.
c. Terdapat pengaruh, karena penularan konjungtivitis terjadi dengan si penderita
menyentuh matanya sendiri kemudian bersentuh dengan orang lain. Sakit mata merah ini
tidak menular melalui kontak mata langsung, Penularan berasal dari kebersihan diri si
penderita yang kurang terjaga, misalnya:
Menyentuh mata menggunakan tangan secara langsung. sebaiknya menggunakan
tisu atau sapu tangan bersih
Berbagi barang pribadi dengan orang lain
Tidak mencuci tangan setiap sebelum atau sesudah memegang sesuatu.
d. Mikroorganisme,allergen yang menginfeksi konjungtiva bisa menyebabkan peradangan
pada konjungtiva sehingga kelopak mata tidak dapat membuka atau menutup secara
sempurna akibat dilatasi pembuluh konjungtiva posterior maka terjadi hiperemi
konjungtiva
e. Pemeriksaan fisik
Visus kedua mata normal yaitu 20/20
Kornea jernih: normal
Bilik mata depan sedang: normal
Puil bulat : normal
Refleks cahaya baik
Lensa terlihat jernih: normal
Adanya injeksi pada konjungtiva mata pasien
Ditemeukan edema di palpebra
Ditemukan secret mukopurulen