Pengertian Puisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Puisi, Ciri, Jenis, Struktur &

Unsur Pembentuknya | Bahasa Indonesia


Kelas 8
Shabrina Alfari
June 7, 2023 • 7 minutes read

Yuk, sama-sama kita belajar mengenai teks puisi, mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis,
struktur, cara penyampaian, unsur pembentuk, hingga contohnya di artikel Bahasa
Indonesia kelas 8 berikut!

Siapa di antara kamu yang pernah membaca puisi? Atau justru kamu sangat gemar menulis
puisi? Puisi memang termasuk ke dalam suatu karya tulis yang indah dan menarik untuk kita
baca. Seperti puisi Rangga di film Ada Apa dengan Cinta, yang berhasil menarik perhatian
banyak remaja Indonesia. Namun, sudah tahukah kamu apa itu pengertian puisi sebenarnya?
Apa saja unsur-unsur pembentuk puisi? Buat yang penasaran, yuk baca terus!

Pengertian Puisi
Puisi adalah karangan teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya
dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Jadi dalam puisi, kita dapat menyampaikan
rasa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan yang kamu ungkapkan dalam bahasa yang
indah. Oh iya, ada beberapa istilah dalam puisi yang perlu kamu ketahui, nih! Di antaranya
sebagai berikut:

Ciri-Ciri Puisi
Nah, untuk membedakan puisi dengan jenis-jenis karya sastra lainnya, kamu bisa
memperhatikan dari ciri-ciri puisi berikut ini:

1. Puisi terdiri dari beberapa bait. Umumnya, setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.

2. Puisi akan menggunakan diksi atau kata-kata yang bersifat kiasan untuk memperindah
bunyi. Contoh penggunaan kata dalam puisi:

Wahai, rembulan yang bundar


Jenguklah jendela kekasihku!

3. Diksi pada puisi harus memperhatikan rima. Rima adalah pengulangan bunyi, baik dalam
baris (larik) atau akhir sajak. Rima bisa berbunyi a-a-a-a atau a-b-a-b.

Bukan kematian benar menusuk kalbu


Keridhaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
dan duka maha tuan bertakhta
4. Puisi biasanya menggunakan majas atau peribahasa.

Jenis-Jenis Puisi
Terdapat beberapa jenis puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya,
yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif. Kita bahas satu per satu, ya!

1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi
naratif terbagi menjadi dua, yaitu balada dan romansa. Wah, apa tuh bedanya? Nah, balada
adalah jenis puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa maupun tokoh pujaan. Contoh
puisi balada ini pernah ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul Balada Orang-Orang
Tercinta.

Sementara itu, romansa adalah jenis puisi yang bercerita tentang kisah percintaan, dan
diselingi perkelahian atau petualangan. Contohnya puisi karya Sitor Situmorang yang
berjudul Lagu Gadis Itali.

2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang mengungkapkan berbagai perasaan penyairnya. Puisi lirik
dibagi menjadi tiga macam, yaitu elegi, serenada, dan ode. Elegi adalah puisi yang
mengungkapkan perasaan duka dari si penyairnya. Contohnya, Elegi Jakarta I karya Asrul
Sani.

Selanjutnya, serenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Nyanyian serenada ini
tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya puisi Serenada Biru karya W.S. Rendra.
Terakhir, ode merupakan jenis puisi yang berisi pujian yang dapat ditunjukkan untuk
seseorang, suatu hal, maupun suatu keadaan. Contohnya, puisi yang ditulis oleh Chairil
Anwar yang berjudul Diponegoro.

3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif adalah puisi di mana penyair bertindak sebagai pemberi kesan
terhadap suatu keadaan, peristiwa, benda, maupun suasana yang menarik
perhatiannya. Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan,
tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya
KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga
merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan,
tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya,
puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi Pendek Berdasarkan Jenisnya

Bentuk Penyampaian Puisi


Oke, setelah kamu memahami pengertian, ciri, dan jenis-jenis puisi, selanjutnya kita belajar
cara menyampaikan suatu puisi, ya. Teks puisi dibuat seindah mungkin, oleh karena itu, saat
membacanya pun ada beberapa teknik, supaya isi puisi dapat dihayati oleh pendengar.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyampaikan puisi, di antaranya membacakan
puisi, deklamasi puisi, atau bisa juga dalam bentuk pertunjukan puisi. Lalu, bedanya apa, ya?

1. Membacakan Puisi

Sesuai dengan namanya, membacakan puisi berarti menyampaikan puisi dengan bahasa
lisan atau melalui ucapan. Saat membacakan puisi, teks puisi bisa kamu bawa ke atas
pentas.

2. Deklamasi Puisi

Deklamasi puisi adalah menyampaikan puisi secara lisan juga, namun


bedanya, penyampaiannya dilakukan dengan penuh penghayatan dan luapan kejiwaan,
bisa disertai dengan gerakan tangan atau kaki. Nah, saat kamu ingin mendeklamasikan puisi,
kamu nggak perlu membawa teks puisi, melainkan harus dihafal.

3. Pertunjukkan Puisi

Penyampaian puisi dalam bentuk pertunjukkan dibagi menjadi musikalisasi puisi dan
dramatisasi puisi. Pada musikalisasi puisi, kamu akan mengubah puisi menjadi sebuah
lagu. Oleh karena itu, penyampaian puisi dan irama lagu harus memiliki keselarasan, supaya
lebih hikmat didengar.

Disamping itu, dramatisasi puisi dilakukan dengan memperagakan atau memerankan


tokoh sesuai peristiwa yang ada di dalam puisi itu sendiri. Dramatisasi puisi bisa
dilakukan secara individu maupun berkelompok layaknya pementasan drama.
Unsur Pembentuk Puisi
Sampai sini, apakah kamu tertarik untuk mencoba membuat karangan puisi kamu sendiri?
Supaya puisi kamu terangkai dengan indah, mari kita simak apa saja unsur-unsur pembentuk
puisi, ya.

1. Majas dan Irama

Teks puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Teks puisi
mengutamakan majas dan juga irama.

Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan
kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut,
bahasa yang dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan
perumpamaan. Majas yang biasanya digunakan adalah majas personifikasi, majas
paralelisme, majas metafora, majas hiperbola, dan majas perumpamaan.

Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang pada akhirnya dapat
membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu, dan bahagia.

2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi


Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami
penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan
perasaan penyair. Puisi memang banyak menggunakan kata-kata bermakna konotatif. Hal itu
merupakan kiasan atau merupakan suatu perbandingan.

W.S. Rendra (Sumber: azissubekti.com)

3. Kata-Kata Berlambang

Puisi juga mengandung kata-kata yang memiliki lambang. Lambang atau simbol adalah
sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.
Misalnya, rantai dan padi kapas dalam gambar Garuda Pancasila, tunas kelapa sebagai
lambang Pramuka. Lambang-lambang itu menyatakan arti tertentu yang bisa dipahami
umum.

Untuk kata-kata dalam puisi, seperti kata putih yang melambangkan kesucian atau
kebersihan, bunga yang melambangkan kecantikan, api yang melambangkan kemarahan, dan
baja yang melambangkan kekuatan atau ketangguhan.

4. Pengimajinasian dalam Puisi

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau
melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Kata-kata yang digunakan penyair membuat
pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imajinasi
visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil).
Struktur Puisi
Selanjutnya, terdapat 4 struktur puisi, yaitu tema, nada dan suasana, perasaan, serta amanat.
Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Tema

Tema adalah gagasan pokok yang ingin diungkapkan oleh penyair. Tema biasanya tersirat
dalam keseluruhan isi puisi. Tema yang diungkapkan merupakan penggambaran suasana
batin atau juga berupa respons penyair terhadap kenyataan sosial budaya.

2. Nada dan Suasana

Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana


adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang ditimbulkan
puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena nada puisi
menimbulkan suasana terhadap pembacanya.

3. Perasaan dalam Puisi

Puisi mengungkapkan perasaan dari penyair. Jika penyair hendak mengungkapkan


keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresi ia akan menggunakan imaji-imaji, majas serta
diksi yang mewakili makna tentang keindahan alam.

4. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Pesan
tersebut dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi. Amanat akan selaras dengan tema
dari puisi tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Puisi Rakyat: Pantun, Gurindam, dan Syair

Contoh Puisi Pendek


Diponegoro

Di masa pembangunan ini


Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
inasa di atas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.

Februari 1943

Sekian pembahasan kita kali ini mengenai teks puisi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis,
cara penyampaian, unsur pembentuk, struktur, hingga contohnya. Semoga artikel ini bisa
membantu kamu memahami materi puisi, ya. Kamu juga bisa mencoba membuat puisi kamu
sendiri mengikuti unsur-unsur dan struktur yang sudah dijelaskan di atas. Kalau kamu mau
belajar lebih dalam lagi, yuk berlangganan ruangbelajar. Kamu bisa nonton video belajar
beranimasi, latihan soal, dan rangkuman untuk membuat belajar jadi mudah.
Bahasa Indonesia VIII Kelas 8 Konsep Pelajaran SMP
Shabrina Alfari
Content Writer and Content Performance at Ruangguru. Hope my writing finds you
well and help you learn a thing or two! :D
Bagikan artikel ini:

Artikel Terbaru

Contoh Daftar Pustaka & Cara Menulisnya Berdasarkan Sumber


Kitab UTBK-SNBT 2024 Ruangguru Updated Version, Bantu Persiapan Kamu Lolos PTN!

Pengertian Pantun, Ciri, Fungsi, Struktur, Jenis & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 7

Cara Membuat Proposal Kegiatan & Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 11


Promo Gebyar Festival Semester Baru Ruangguru untuk Kamu!

Artikel Lainnya

Anda mungkin juga menyukai