Laporan PUSKESMAS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) adalah pendidikan yang berada pada

tingkat menengah yang mempunyai tujuan yaitu penguat dalam mengembangkan

keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Pendidikan kejuruan juga merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang

tertentu. Untuk menunjang tujuan ini, dirancang Pendidikan Sistem Ganda (PSG),

sebagai perwujudan kebijaksanaan dan Link and Match. Dalam prosesnya PSG ini

dilaksanakan pada lembaga (tempat) yaitu di Sekolah dan di dunia kerja. Upaya ini

dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK dalam menciptakan

pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Farmasi Sumbawa Besar program

keahlian Farmasi merupakan salah satu Sekolah yang melahirkan tenaga-tenaga

Asisten Apoteker yang harus siap kerja di lapangan. Oleh karena itu, Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Islam Farmasi Sumbawa Besar mengadakan program

PRAKERIN yang salah satu kegiatannya melakukan peninjauan langsung ke Apotek,

Puskesmas dan Rumah Sakit. Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN) ini bisa dijadikan

sebagai tolak ukur bagi siswa dalam menerapkan teori dari Sekolah. Pengetahuan

yang diperoleh dari Sekolah tidak selamanya sama dengan apa yang ada di lapangan.

Oleh karena itu, PRAKERIN merupakan program yang memberikan pengetahuan

kepada siswa tentang proses-proses yang terjadi di lapangan secara nyata.

Menurut UU NO : 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Berdasarkan tujuan di atas, maka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Islam

Farmasi mampu:

1. Melakukan profesinya dalam pelayanan kesehatan pada umumnya, khususnya

pelayanan kefarmasian.

2. Berperan aktif dalam mengelola pelayanan kefarmasian dengan menerapkan

prinsip administrasi, organisasi, supervise dan evaluasi.

3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, bersifat terbuka,

dapat menyesuaikan diri dengan perubahan iptek dan berorientasi ke masa

depan dan mampu memberikan penyuluhan kefarmasian terhadap masyarakat

dengan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

4. Membantu dalam kegiatan penelitian di bidang Farmasi atau di bidang

kesehatan lainnya yang terkait.

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INSTANSI

Praktek Kerja Instansi ini dilaksanakan untuk menambah wawasan, lebih dapat

memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di dunia kerja nyata,

menambah teori kefarmasian, serta pengalaman.

Praktek Kerja Instansi diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Melatih siswa siswi agar mampu beradapatasi dengan dunia kerja.

2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara

SMK dan dunia kerja.

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari peroses pendidikan.

C. MANFAAT PRAKTEK KERJA INSTANSI

1. Manfaat Bagi Instansi Pasangan

a. Umumnya peserta PRAKERIN telah ikut dalam proses pelayanan secara

aktif sehingga peda pengertian tertentu peserta PRAKERIN adalah tenaga

kerja yang memberi keuntungan.

b. Institusi pasangan dapat memberi tugas kepada peserta PRAKERIN untuk

kepentingan pelayanan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiiki.

c. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan, peserta PRAKERIN

mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan

instansi pasangan. Karena itu, sifat peserta PRAKERIN dapat dibentuk

sesuai dengan ciri khas kerja di instansi pasangan.

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Menjalin kerja sama antar Sekolah dan Instansi.

b. Mengasah keterampilan yang pernah diberikan Sekolah.

c. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

d. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.

e. Memberikan konstribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

3. Manfaat Bagi Siswa

a. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,

dengan keterampilan, pengetahuan serta etos kerja yang sesuai dengan

tuntunan zaman.

b. Mengasah keterampilan yag diberikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


c. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia

usaha serta industri yang profesional dan handal.

d. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan

pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.

e. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik

dalam dunia usaha maupun isdustri.

f. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan

usaha sehingga pada saat mereka turun ke lapangan pekerjaan yang

sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.

g. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih

tenaga kerja yang berkualitas.

h. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

i. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan

kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.


BAB II

TINJAUAN UMUM INSTITUSI PASANGAN

A. PUSKESMAS

1. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah

kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya primotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas

diatur kembali dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang baru yaitu Permenkes

43 tahun 2019 tentang Puskesmas.

Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas

adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas Pelayanan Kesehatan

adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya Pelayanan

Kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat Puskesmas mempunyai

tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya. (Permenkes 43 tahun 2019).

Puskesmas adalah UKM tingkat pertama. UKM dalam Permenkes 43 tahun

2019 tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran

keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan

(UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan


yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan. (Permenkes 14 tahun 2019).

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang

meliputi:

a. Pelayanan Pengobatan (kuratif) yaitu merupakan suatu rangkaian dari

pengelolaan obat yang merupakan tahapan akhir dari suatu pelayanan

kesehatan yang akan ikut menentukan efektifitas upaya pengobatan oleh

tenaga medis kepada pasien.

b. Upaya Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif) yaitu merupakan suatu

kegiatan dalam upaya pemulihan kesehatan.

c. Upaya Pencegahan (Prefaratif) yaitu merupakan rangkaian kegiatan dalam

rangka pencegahan suatu penyakit dengan memelihara kesehatan

lingkungan maupun perorangan.

d. Upaya Peningkatan Kesehatan (Promotif) yaitu merupakan kegiatan

kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan

untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan merupakan konsep

upaya kesehatan.

Hal tersebut menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan

termasuk Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tingkat pertama adalah

pelayanan bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat

termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang diwujudkan

kepada semua penduduk dan tidak membedakan jenis kelamin dan umur. Secara

Nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan, dengan

beberapa faktor yaitu, kepadatan penduduk, Luas Daerah, keadaan Geografi, dan
Keadaan Infastruktur lainnya yang merupakan bahan pertimbangan dalam

menentukan wilayah kerja Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep

wilayah Desa atau Kelurahan, Dusun atau Rukun Warga.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu

ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana diantaranya yaitu :

a. Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan tempat pelayanan pengobatan

dibawah Puskesmas induk dan pelayanannya dilakukan oleh seorang perawat

yang bertempat disuatu Desa dari Puskesmas induk.

b. Puskesmas Keliling (Puskel) Kegiatannya dilakukan sama seperti di dalam

Puskesmas, hanya saja Puskesmas Keliling dilakukan oleh seorang Dokter,

Bidan, Gizi, dan Asisten Apoteker (AA).

1. Posyandu, terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Posyandu untuk kesehatan ibu dan balita, terutama pelayanan

Imunisasi dan Gizi terhadap ibu hamil, bayi, dan balita.

b. Posyandu Lansia (Lanjut Usia) untuk pelayanan bagi usia lanjut.

2. Posyandu Kesehatan Desa (Poskesdes) disediakan untuk pelayanan yang

sifatnya mendasar.

3. Pondok Bersalin Desa (Polindes) yaitu suatu pelayanan yang dilakukan

oleh seorang Bidan yang ditempatkan di suatu Desa dari Puskesmas induk.

2. Pelayanan Kefarmasian di puskesmas

Menurut buku standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, Pelayanan

Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari

pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus

mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusak penggerak


pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat

layanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan

dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

meliputi 2 kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan

Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan Kegiatan pelayanan farmasi klinik.

Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan

prasarana. (standar pelayanan kefarmasian di puskesmas).

3. Profil Puskesmas

UPTD Puskesmas Seteluk merupakan Puskesmas Induk yang ada di

kecamatan Seteluk terletak di Jalan Raya Ahmad Yani No. 32 Kecamatan Seteluk

Kabupaten Sumbawa Barat. Wilayah kerja Puskesmas Seteluk terdiri dari 10 Desa

yaitu Desa Seteluk Atas, Seteluk Tengah, Rempe, Desa Loka, Meraran, Kelanir,

Air Suning, Tapir, Lamusung, dan Seran. Sumbawa Barat memiliki luas 236,21

km2 Geografis. Kecamatan Seteluk terletak dengan batas-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kecamatan Poto Tano

 Sebelah Selatan : Kecamatan Taliwang

 Sebelah Barat : Kecamatan Poto Tano

 Sebelah Timur : Kecamatan Alas Barat

UPTD Seteluk ditetapkan menjadi Puskesmas Seteluk Rawat Inap dan

mempunyai Surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

Sumbawa Barat Nomor:3374 tahun 2018 tentang Izin Operasional Puskesmas di

Kabupaten Sumbawa Barat. UPTD Puskesmas Seteluk merupakan Unit Pelaksana

Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat yang bertanggung jawab

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan

Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerja Puskesmas Seteluk kecamatan


Seteluk yang dimana tata kerjanya diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten

Sumbawa Barat No. 3374 tahun 2018 tentang Perangkat Daerah Kabupaten

Sumbawa Barat tentang Pembentukan Susunan Oranisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat.

UPTD Puskesmas Seteluk mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan

dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di

Kecamatan Seteluk sesuai dengan kedudukan dan/atau wilayah kerja dalam

rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumbawa Barat UPTD Puskesmas Seteluk dipimpin oleh seorang Kepala yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala dinas Kesehatan.

4. Tugas Puskesmas

Adapun kewajiban/tugas Puskesmas, yaitu:

a. Memberikan pelayanan secara menyeluruh baik secara kuratif, preventif,

promotif, dan rehabilitatif.

b. Melakukan pelayanan kesehatan secara terpadu dan terorganisasi.

c. Bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan

program puskesmas.

d. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri.

e. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sember daya yang ada secara efektif efisien.

f. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan dengan ketentuan bantuan tersebut tidak

menimbulkan ketergantungan.

g. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.


5. Fungsi Puskesmas

Adapun fungsi Puskesmas adalah sebagai berikut:

a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan oleh sektor lain, masyarakat dan dunia usaha

wilayah kerjanya serta secara aktif melaporkan dampak dari penyelenggaraan

pembangunan kesehatan. Upaya yang dilakukan Puskesmas adalah

mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan, keluarga dan masyarakat

termasuk dunia usaha untuk memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan

melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya,

serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan

program kesehatan. Peberdayaan ini diselenggarakan dengan memperhatikan

kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

c. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi:

1. Pelayanan kesehatan perorangan (Private Goods) adalah pelayanan yang

bersifat pribadi, dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan kesehatan perorangan

mencakup rawat jalan dan rawat inap.


2. Pelayanan kesehatan masyarakat (Publik Goods) adalah pelayanan yang

bersifat publik dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan publik, mencegah penyakit tanpa mengabaikan upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Contoh pelayanan publik adalah

promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,

kesehatan jiwa masyarakat lainnya.

B. TUGAS PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS.

Tugas pengelolaan obat di Puskesmas berdasarkan buku Pedoman Pengelolaan Obat

Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas hal 06 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

a. Membina petugas pengelola obat

b. Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat.

c. Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak atau

kadaluwarsa dan obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Sumbawa Barat, GFK ( Gudang Farmasi Kesehatan ) Sumbawa

Barat.

d. Melaporkan obat hilang kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa

Barat.

e. Mengajukan permintaan obat kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumbawa Barat.

2. Petugas Gudang Obat

a. Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumbawa Barat.
b. Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.

c. Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.

d. Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan.

e. Pengendalian penggunaan persediaan.

f. Pencatatan dan pelaporan.

g. Menjaga mutu dan keamanan obatdan perbekalan kesehatan.

h. Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan.

i. Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Sumabawa Barat.

j. Penyusunan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat.

3. Petugas Kamar obat

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat.

b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan.

c. Menyerahkan kembali obat rusak atau kadaluwarsa kepada petugas gudang

obat.

d. Menyerahkan obat sesuai resep kepada pasien.

e. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada

pasien.

4. Petugas Lapangan Puskesmas keliling

a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat

yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas.

b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan.


c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya, segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat.

5. Petugas Lapangan Posyandu

a. Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat

yang diperlukan kepada Kepala Puskesmas.

b. Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan.

c. Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya, segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat.

6. Petugas Obat Puskesmas Pembantu

a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk kartu stok/buku.

b. Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan

obat kepada Kepala Puskesmas.

c. Menyerahkan kembali obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas

melalui petugas gudang obat.


BAB III
PEMBAHASAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN

Kami melaksanakan Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN) ini pada hari Rabu,

27 Desember 2023 dan berakhir pada Sabtu 20 Januari 2024. Prakerin ini kami

lakukan di UPTD Puskesmas Kecamatan Seteluk.

Praktek Kerja Instansi (PRAKERIN) di Puskesmas Seteluk dilakukan secara

berkelompok oleh Selsy Meilinda, Ria Wahyuni dan Dhurotul Miftah.

Adapun jam kerja di UPTD. Puskesmas Kecamatan Seteluk, sebagai berikut:

1. Senin-Kamis : Pukul 07.30-12.00 dan 02.00-04.00

2. Jum’at : Pukul 06.30-11.00 dan 02.00-04.00

3. Sabtu-Miggu : Libur

4. Kecuali UGD beroperasi selama 24 jam.

B. VISI DAN MISI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SETELUK

1. Visi UPTD. Puskesmas Seteluk

Dengan semangat kebersamaan Prima dalam Pelayanan Kesehatan Menuju

Masyarakat Seteluk Sehat

2. Misi UPTD. Puskesmas Seteluk

a. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan lapisan

masyarakat di wilayah kerja.

c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia Puskesmas.

d. Mendorong kerjasama dengan lintas sektor dan wilayah lainnya.


C. LETAK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

1. Letak Geografis

UPTD. Puskesmas Seteluk terletak diwilayah kerja Kecamatan Seteluk dan

merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, memiliki luas 236,21

KM2. Geografis Kecamatan Seteluk terletak dengan batas-batas sebagai berikut:

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas UPTD Puskesmas Seteluk

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Seteluk terdiri dari dataran tinggi dan dataran

rendah dengan komposisi luas lahan yang hampir seimbang. Pemanfaatan tanah

sebagai perkebunan, bangunan/ rumah, sawah dan lain-lain dan terdiri dari 10

wilayah administrasi/desa.

2. Wilayah Administrasi

Secara administrasi wilayah kerja UPTD Puskesmas Seteluk terdiri dari 10 Desa

(sepuluh) Desa yang terdiri dari 36 dusun yaitu:

 Seteluk Atas terdiri dari 3 Dusun

 Seteluk Tengah terdiri dari 7 dusun

 Desa Tapir terdiri dari 3 dusun


 Desa Air Suning terdiri dari 3 dusun

 Desa Lamusung terdiri dari 3 dusun

 Desa Desaloka terdiri dari 3 dusun

 Desa Rempe terdiri dari 3 dusun

 Desa Seran terdiri dari 3 dusun

 Desa Meraran terdiri dari 3 dusun

 Desa Kelanir terdiri dari 5 dusun

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja UPTD. Puskesmas

Seteluk secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut :

LUAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH


NO DESA WILAYAH RUMAH
(KM²) LAKI PEREMPUAN TOTAL TANGGA

1 2 3 4 5 6 8

Seteluk
1 44.08 1,102 2.137 15
Atas 1.035

Seteluk
2 26.22 1996 3.949 27
Tengah 1.953

3 Tapir 22.48 560 596 1.156 12

4 Air Suning 18.31 902 938 1.840 19

5 Lamusung 5.55 625 636 1.263 12

6 Desaloka 5.19 538 521 1057 12

7 Rempe 28.71 536 554 1.090 12

8 Seran 7.30 384 370 753 9

9 Meraran 31.24 1.060 1,113 2.173 12

10 Kelanir 47.13 751 777 1.528 16

JUMLAH 236.21 8.344 8.603 16.946 146

Tabel 3.1 : Nama Dusun/Lingkungan Dengan Jumlah Penduduk


3. Profil Penduduk Pada Wilayah UPTD. Puskesmas Seteluk

Menurut data dari Profil Kecamatan Seteluk sebanyak 16.946 jiwa. Jumlah

Penduduk tertinggi di Desa Seteluk Tengah yang berjumlah 4,728 jiwa ,

sedangkan yang terendah di Desa Seran yaitu 890 jiwa.

a. Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Seteluk tahun 2022

adalah 0,85 jiwa/ Km , dengan jumlah penduduk per KK rata-rata 4 orang.


2

b. Sex Ratio

Sex Ratio penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Seteluk tahun 2022

bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak 8.603 jiwa (50,81%)

dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki 8.344 jiwa (49,18%).

c. Keadaan Ekonomi

Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Seteluk

dapat dilihat pada tabel berikut.

NO PEKERJAAN/MATA PENCAHARIAN PERSENTASE (%)

1. PNS 1,84 (363)

2. TNI/POLRI 0,14 (28)

3. BURUH/SWASTA 5,90 (1161)

4. PEDAGANG 0,38 (75)

5. PETANI 33,68 (6627)

6. NELAYAN 0,91 (179)

7. DLL (SOPIR, MONTIR, PENGRAJIN) 0,47 (92)

TOTAL

Tabel 3.2 : Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

D. KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS


1. Ketenagaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat

pertama UPTD. Puskesmas Seteluk telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana

yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, bidan, perawat, perawat

gigi. Akan tetapi di UPTD.Puskesmas Seteluk tidak memiliki tenaga dokter gigi

dan fisioterapi.

2. Peralatan dan Sarana Kesehatan

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, UPTD. Puskesmas

Seteluk telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung.

Fasilitas Pelayanan dan Ruangan di UPTD. Puskesmas Seteluk sebagai berikut:

1. Ruang Pendaftaran dan Informasi

2. Ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

3. Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum.

4. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.

5. Ruang Pelayanan Bersalin

6. Poli KIA dan KB

7. Ruang Pelayanan Imunisasi

8. Ruang Pelayanan Anak (MTBS)

9. Ruang TB DOTS

10. Ruang Program

11. Ruang Kepala Puskesmas

12. Ruang Laboratorium

13. Ruang Pelayanan Farmasi

14. Ruang Rekam Medik


15. Ruang Rawat Inap

16. Gudang Farmasi

17. Ruang Jaga Petugas

3. Sarana Penunjang

Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan program, UPTD.

Puskesmas Seteluk juga didukung dengan sarana penunjang seperti berikut.

1. Sarana Kesehatan

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

1. Puskesmas Pembantu 3

2. Poskesdes 11

3. Rumah Dinas Dokter 1

4. Rumah Dinas Perawat 1

5. Rumah Dinas Bidan 0

6. Puskesmas Keliling 1

Tabel 3.3: Sarana Kesehatan yang ada di UPTD. Puskesmas Seteluk

2. Sarana Penunjang

NO SARANA PENUNJANG JUMLAH

1. Komputer 16 (10 baik, 6 rusak)

2. Printer 13 (11 baik, 2 rusak)

3. Laptop 8

Tabel 3.4: Sarana Penunjang yang ada di UPTD. Puskesmas Seteluk

E. UPAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS


UPTD. Puskesmas Seteluk bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) tingkat pertama berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun

2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Upaya Kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi, dengan

tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa

mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pelayanan

rawat jalan. Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat

publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab

Puskesmas Seteluk adalah sebagai berikut:

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana

d. Upaya Gizi

e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

f. Perawatan Kesehatan Masyarakat

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

a. Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis

b. Kesehatan Usia Lanjut

c. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

d. Usaha Kesehatan Sekolah

e. Deteksi Dini kanker Leher Rahim


f. Pengobatan Tradisional Komplementer

g. Kesehatan Kerja dan Olahraga

h. Kesehatan Indera

i. Kesehatan Matra/Haji

j. Tim Reaksi Cepat

k. Pengawasan Obat

Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung

jawab Puskesmas Seteluk meliputi :

1. Rawat Jalan

a. Pemeriksaan Umum

b. Pemeriksaan Gigi

c. Pemeriksaan Lansia

d. Pemeriksaan Anak/MTBS

e. Pemeriksaan Ibu dan Anak

f. Pelayanan Keluarga Berencana

g. Pelayanan Imunisasi Balita

h. Konseling Gizi dan Sanitasi

i. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa

j. Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim

k. Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV

l. Pelayanan Obat

m. Pelayanan Laboratorium

2. Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Inap

a. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam

b. Pelayanan Rawat Inap


c. Pelayanan Bersalin

Selain itu UPTD Puskesmas Seteluk juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat

jalan dan rujukan Gawat Darurat.

F. KEGIATAN DI APOTEK PUSKESMAS

Selama melakukan PRAKERIN, ada banyak kegiatan yang telah menjadi rutinitas

wajib di Puskesmas. Seperti Apel pagi sebelum Puskesmas memulai jam kerja yaitu

pukul 07.30, selain Apel pagi UPTD. Puskesmas Seteluk juga melakukan senam pagi

yang dilaksanakan pada hari Jum’at di depan Puskesmas. Senam ini tidak hanya

dilaksanakan oleh karyawan/karyawati di Puskesmas, tetapi juga dilaksanakan oleh

masyarakat di sekitar lingkungan Puskesmas terutama para lansia.

Selain kegiatan rutin tersebut, selama melakukan PRAKERIN di UPTD. Puskesmas

Seteluk kami telah melakukan banyak kegiatan pembelajaran yang di antara nya

adalah:

1. Melakukan penerimaan resep

Ketika menerima resep obat dari pasien, hal pertama yang harus di perhatikan

adalah kelengkapan resep yang terdiri dari nomor resep, tanggal pembuatan resep,

nama dokter, nama pasien, alamat pasien, umur pasien, dan nama obat di resep.

2. Meracik obat dalam bentuk puyer

Dalam kegiatan ini, kami melakukan peracikan obat dengan bimbingan dari

petugas Apotek. Dalam peracikan obat kita harus memastikan obat digerus sampai

halus. sedangkan dalam proses pembagian serbuk, harus dilakukan dengan teliti

sesuai dengan dosis yang telah ditentukan sehingga serbuk dapat terbagi secara

merata. Selain itu, membungkus puyer juga harus dilakukan dengan benar agar

serbuk tidak tumpah dan berceceran. Kemudian memasukkan bungkus obat ke

dalam klip setelah itu diberi etiket.


3. Kegiatan tambahan, antara lain:

a. Mengambil sediaan obat di gudang farmasi

b. Menggunting etiket

c. Menulis etiket

d. Menyimpan/mengatur sediaan obat di dalam gudang farmasi

e. KIE kepada pasien

f. Melakukan Stok Opname (SO)

G. STUDY KASUS

1. Resep untuk pasien Lansia

Gambar 2.2 resep pasien atas nama Herida 60 tahun

Pada tanggal 10 Januari 2024 pasien atas nama ny. Herida umur 60 tahun datang

kontrol rutin dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dan riwayat

hipertensi. Dokter meresepkan 5 macam obat yaitu:


a. Glimepiride 2 mg

Glimepiride 2 mg adalah obat untuk menurunkan kadar gula darah

pada penderita diabetes melitus (DM) tipe 2. Glimepiride termasuk ke dalam

obat antidiabetes golongan sulfonylurea. Obat ini menurunkan kadar gula

darah dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi insulin dan

membantu tubuh memaksimalkan kerja insulin.

Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat ini adalah

gangguan pada saluran cerna seperti muntah, nyeri lambung dan diare.

b. Metformin

Metformin adalah obat untuk mengendalikan kadar gula darah pada

penderita diabetes tipe 2. Metformin bekerja dengan cara meningkatkan

aktivitas hormone insulin, mengurangi pembentukan gula darah dalam hati

dan menurunkan penyerapan gula di dalam usus. Cara kerja ini akan

membantu menurunkan kadar gula di dalam darah.

Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah mual,

muntah, diare,dan berkurangnya absorbsi vitamin B12.

c. Captopril 25 mg

Captopril 25 mg adalah obat antihipertensi yang termasuk golongan ACE

inhibitor, obat ini bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin 1

menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi

aldosteron. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah

sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan

natrium dan retensi kalium.

Efek samping pada obat ini adalah ganguan indera pengecapan, gangguan,

proteinuria, meningkatnya nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia.


d. Amlodipine 10 mg

Amlodipine 10 mg adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada

penderita hipertensi. Amlodipine termasuk dalam golongan calcium-channel

blokers (CCBs) atau antagonis kalsium. Obat ini bekerja dengan cara

melemaskan otot pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah akan

melebar, darah dapat mengalir dengan lebih lancer, dan tekanan darah dapat

menurun. Amlodipine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Usahakan untuk mengonsumsi Amlodipine pada jam yang sama setiap harinya

agar efek pengobatan maksimal.

Efek samping pada obat ini adalah sakit kepala, pusing, mengantuk, debaran

jantung, sakit perut, mual dan kelelahan.

e. Multivitamin

Multivitamin yang tersedia adalah Solvita Z. Solvita z adalah obat yang

termasuk dalam golongan vitamin dan suplemen. Obat ini berfungsi untuk

membantu memelihara daya tahan tubuh.

Dalam resep tersebut terdapat obat yang tidak boleh di konsumsi secara bersamaan

yaitu :

1. Captopril dengan Metformin

Karena captopril dapat meningkatkan toksisitas metformin melalui

mekanisme interaksi yang tidak ditemukan dan dapat meningkatkan risiko

hipoglikemia.

2. Captopril dengan Glimepiride

Karena captopril dapat meningkatkan efek glimepiride melalui sinergi

farmakodinamik dan kedua obat tersebut dapat menurunkan glukosa darah.

3. Amlodipine dengan Metformin


Karena amlodipine dapat menurunkan efek metformin melalui antagonisme

farmakodinamik.

Oleh karena itu Apoteker menyarankan pengaturan waktu minum obat,

dimana obat glimepiride diminum pagi hari sebelum makan, obst

metformin diminum pagi dan malam hari setelah makan, obat captopril

diminum pagi dan malam hari sebelum makan, obat amlodipine diminum

siang hari setelah makan dan muntivitamin diminum 1 kali sehari setelah

makan.

2. Resep untuk pasien anak anak

Gambar 2.3 resep pasien atas nama Muhammad Farul 7 tahun

Pada tanggal 08 Januari 2024 pasien atas nama Muhammad Farul umur 7 tahun

datang mengambil obat dengan diagnosa ISPA Penomia dan dokter meresepkan 4

macam obat adalah :

a. Paracetamol Sirup

Paracetamol sirup adalah obat generik yang mengandung zat aktif

Paracetamol dan digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri dan demam.
Paracetamol dapat bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada di otak untuk

menurunkan suhu tubuh saat seseorang sedang mengalami demam. Obat ini

juga bisa menghambat pembentukan prostaglandin; yaitu senyawa yang

memicu nyeri dan bengkak ketika terjadi kerusakan atau cedera pada jaringan

tubuh. Diminum 3 kali sehari setengah sendok teh, sesudah makan.

Efek samping pada obat ini adalah reaksi kulit, reaksi alergi, mual, muntah dan

lelah

b. Chlorpheniramine Maleat (CTM)

CTM adalah obat anti alergi yang mengandung zat aktif chlorpheniramine

maleat. CTM bekerja secara antagonis terhadap efek histamin pada reseptor

H1, dimana dapat menyebabkan efek samping berupa mengantuk. Obat ini

digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti rhinitis alergi, urtikaria, bersin-

bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit. Diminum

3 kali sehari sesudah makan.

Efek samping pada obat ini adalah mengantuk, pusing, sembelit, gangguan

kecemasan, mual, mulut kering dan sulit buang air kecil.

c. Methylprednisolone

Methylprednisolone adalah obat kortikosteroid yang digunakan untuk

meredakan peradangan pada perbagai kondisi, termasuk radang sendi, radang

usus, asma, psoriasis, lupus hingga multiple sclerosis. Methylprednisolone

bekerja dengan cara mengurangi zat pemicu peradangan di dalam tubuh.

Dengan begitu, gejala peradangan seperti nyeri dan pembengkakan akan

berangsur mereda.

Efek samping pada obat ini adalah mual, muntah, mulas, sakit kepala, pusing

dan sulit tidur.


d. Cefadroxil sirup

Cefadroxil merupakan antibiotika golongan Cefalosporin. Antibotik ini

digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan

kelamin serta infeksi kulit dan jaringan lunak.

Efek samping pada obat ini adalah mual, muntah, sakit perut dan diare.

Dalam resep tersebut tidak ditemukan reaksi

3. Resep untuk paisen ibu hamil

Gambar 2.4 resep pasien atas nama Ny. Linda Sari

Pada tanggal 10 Januari 2024 pasien atas nama Ny. Linda Sari datang kontrol

kehamilan dengan keluhan mual dan muntah lalu Dokter meresepkan 2 macam

obat yaitu :

a. Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan tablet salut gula yang mengandung zat

besi dan asam folat. Zat besi penting dalam pembentukan hemoglobin ditubuh

sehingga dapat membantu mengatasi anemia saat menstruasi, hamil menyusui,


masa pertumbuhan, dan setelah mengalami pendarahan. Diminum 2 kali sehari

sesudah makan.

Efek samping pada obat ini adalah Feses berwarna gelap, mual, muntah dan

konstipasi.

b. Piridoksin HCL (Vit B6)

Obat mual dan muntah pada ibu hamil adalah Pyridoxine atau suplemen B6,

Diphenhydramine dan dimenhydrinate karena obat tersebut termasuk obat

obatan yang terbukti efektif mengatasi mual dan muntah selama kehamilan dan

Vitamin B6 merupakan obat vitamin generik yang bermanfaat untuk mencegah

defisiensi vitamin B6 (Pyridoksin) memiliki mekanisme kerja yang berperan

untuk mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi,memproduksi sel

darah merah, dan menjaga kerja jaringan saraf. Diminum 1 kali sehari sesudah

makan.

Efek samping pada obat ini adalah sakit perut dan sakit kepala

Dalam resep tersebut tidak ditemukan interaksi

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

UPTD. Puskesmas Seteluk adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang ada di

Kecamatan Seteluk. Kami melaksanakan PRAKERIN di Puskesmas Seteluk dimulai

dari tanggal 27 Desember 2023 sampai pada tanggal 20 Januari 2024. Praktek Kerja
Instansi (PRAKERIN) di Puskesmas Seteluk ini dilakukan secara berkelompok oleh

Selsy Meilinda, Ria Wahyuni dan Dhurotul Miftah.

Selama melakukan PRAKERIN, ada banyak kegiatan yang telah menjadi

rutinitas wajib di Puskesmas. Seperti Apel pagi sebelum Puskesmas memulai jam

kerja yaitu pukul 07.30, selain Apel pagi UPTD. Puskesmas Seteluk juga melakukan

senam pagi yang dilaksanakan pada hari Jum’at di depan Puskesmas. Senam ini tidak

hanya dilaksanakan oleh karyawan/karyawati di Puskesmas, tetapi juga dilaksanakan

oleh masyarakat di sekitar lingkungan Puskesmas terutama para lansia.

Selama melakukan PRAKERIN di UPTD. Puskesmas Seteluk, kami telah

melakukan banyak kegiatan pembelajaran di antaranya:

1. Melakukan penerimaan resep

2. Meracik obat dalam bentuk serbuk

3. Menjaga kebersihan ruang kerja

4. Kegiatan tambahan, yaitu:

a. Mengambil sediaan obat di gudang farmasi

b. Menggunting etiket

c. Melakukan konsultasi kepada Dokter mengenai resep

d. KIE kepada pasien

e. Menghitung sisa stok obat di Apotek.

B. SARAN

1. Saran Untuk Sekolah

a. Untuk pihak sekolah SMK Islam Farmasi memberikan kami buku saku,

sehingga kami peserta PRAKERIN memiliki panduan jika sewaktu-waktu

kami kesulitan selama pelaksanaan PRAKERIN.


b. Pihak Sekolah menyiapkan lebih banyak buku mengenai Institusi pasangan

agar peserta PRAKERIN dapat lebih mudah mengerjakan laporan.

2. Saran untuk UPTD. Puskesmas Kecamatan Seteluk

a. Untuk menambah jumlah tanaman supaya mengurangi polusi udara dan

menambah kesan sejuk dan teduh disekitar Puskesmas.

b. Pelayanan kesehatan dan kerjasam karyawan/karyawati sudah baik, kami

harapkan agar tetap mempertahankannya dan meningkatkan pelayanan.

c. Semoga dapat mempertahankan mutu pelayanan kepada masyarakat dan

pasien yang telah dicapai selama ini dan juga hubungan kerja sama antar

sesama.

3. Saran untuk peserta PRAKERIN

a. Lebih serius lagi dalam melaksanakan PRAKERIN agar ilmu diterima bisa

berguna bagi kita sebagai peserta maupun masyarakat.

b. Lebih disiplin dalam melaksanakan PRAKERIN baik disiplin waktu maupun

disiplin dalam melayani pasien.

c. Untuk lebih teliti dan belajar lebih giat agar saat pelaksanaan PRAKERIN

dapat berjalan sebagaimana mestinya.

LAMPIRAN

Dokumentasi Penjelasan
Buku Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Buku Register

Laporan Pemakaian dan Lembar

Permintaan Obat (LPLPO)


Kartu stok obat

Etiket untuk obat pemakaian luar

Etiket untuk sirup


Alat untuk meracik

Mengecek ed obat

Menyiapkan obat di UGD

Etiket putih
Meracik obat dalam bentuk puyer

Menyiapkan obat

Anda mungkin juga menyukai