Laporan Observasi PGSD (1) - Hpsalisa
Laporan Observasi PGSD (1) - Hpsalisa
Laporan Observasi PGSD (1) - Hpsalisa
Oleh Klompok 1 :
Nama NIM
1. Nur Hidayah : 2286206433
2. Salisa Latifatuzzahra : 2286206441
3. Zumriani : 2286206454
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga Laporan
Hasil Observasi Di SD Maraqitta’limat Suntalangu dapat selsesai.
Laporan ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Bapak Ihwan, M,Pd. pada mata kuliah
Kurikulum Dan Perencanan Pembelajaran Di SD. Selain itu, Penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Bapak Ihwan, M,Pd. pada mata kuliah Kurikulum Dan
Perencanan Pembelajaran Di SD. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
pengetahuan penyusun berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penyusun memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang ditemukan dalam
laporan ini. Penyusun juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam laporan ini.
13 Januari 2024
Penyusun
2
DAFTAR ISI
1. Kesimpulan ............................................................................................................................10
2. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11
Lampiran.....................................................................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan kurikulum dalam dunia pendidikan adalah aspek krusial yang
mempengaruhi proses pembelajaran dan pengajaran. Seiring dengan perubahan zaman,
tuntutan masyarakat, dan kemajuan dalam pendidikan, perlu adanya peninjauan dan evaluasi
terhadap kurikulum yang diterapkan di institusi pendidikan.
Laporan observasi perkembangan kurikulum menjadi langkah penting untuk mendapatkan
pemahaman mendalam tentang bagaimana kurikulum diimplementasikan dan memberikan
dampak terhadap peserta didik. Observasi ini dapat melibatkan aspek-aspek seperti desain
kurikulum, strategi pengajaran, penilaian hasil belajar, dan integrasi teknologi dalam
pembelajaran.
Selain itu, perubahan dalam kebutuhan global, teknologi, dan dunia kerja menuntut agar
kurikulum terus berkembang untuk mempersiapkan peserta didik dengan keterampilan yang
relevan dan dapat menghadapi tantangan masa depan. Observasi perkembangan kurikulum
membantu mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi
kurikulum yang ada.0
Dengan memahami hasil observasi perkembangan kurikulum, institusi pendidikan dapat
membuat keputusan yang lebih baik terkait peningkatan kualitas pembelajaran, penyesuaian
kurikulum, dan pengembangan staf pengajar. Oleh karena itu, laporan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang efektivitas dan relevansi kurikulum yang
diterapkan, sekaligus menjadi landasan untuk perbaikan dan peningkatan keberlanjutan
pendidikan.
2. Rumusan Masalah
a. Apa kurikulum yang berlaku di SD Maraqitta’limat Suntalangu?
b. Bagaimana implementasi kurikulum ?
c. Apa sajakah kendala dalam penerapan kurikulum?
d. Apa berbedaan yang mendasar antara kurikulum Merdeka dengan kurikulun
sebelumnya?
e. Bagaimana proses evaluasi peserta didik dalam kurikulum?
3. Tujuan
4
a. Untuk mengetahui Apa kurikulum yang berlaku di SD Maraqitta’limat Suntalangu
b. Untuk mengetahui Bagaimana implementasi kurikulum
c. Untuk mengetahui Apa sajakah kendala dalam penerapan kurikulum
d. Untuk mengetahui Apa berbedaan yang mendasar antara kurikulum merdeka dengan
kurikulun 2013
e. Untuk mengetahui Bagaimana proses evaluasi peserta didik dalam kurikulum
4. Manfaat
a. Untuk mengetahui kurikulum yang berlaku di SD Maraqitta’limat Suntalangu
b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum
c. Untuk mengetahui apasaja kendala dalam penerapan kurikulum
d. Untuk mengetahui perbedaan yang mendasar antara kurikulum merdeka dengan
kurikulun 2013
e. Untuk mengetahui proses evaluasi peserta didik dalam kurikulum
5. Metode observasi
Metode yang digunakan pada observasi ini adalah metode kualitatif, yaitu dengan
pengumpulan data dan wawancara. Observasi ini mengungkapkan kendala-kendala yang
didapatkan di SD Maraqitta’limat Suntalangu, saat melakukan kegiatan kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka. Sumber data dari observasi ini adalah kepala sekolah dan komite SD
Maraqitta’limat Suntalangu.
6. Waktu dan tempat
Kemlompok ini melakukan observasi si SD Maraqitta’limat Suntalangu yang berada di
Dusun Batu Basong 1, Suntalangu, Suwela, Lombok Timur. Observasi dilaksanakan pada
Sabtu, 13 Desember 2024 pada jam 09.00-11.00.
7. Topik observasi
Topik yang diperbincangkan berkaitan dengan Pengembangan Kurikulum Yang Ada Di SD
Maraqitta’limat Suntalangu, baik kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka yang digunakan
SD Maraqitta’limat Suntalangu.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
b. Profil Narasumber
2. Pengertian kurikulum
6
Pengertian kurikulum secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, dengan "curir"
yang berarti "pelari" dan "curere" yang berarti "tempat berpacu." Awalnya, istilah
kurikulum digunakan dalam konteks olahraga, terutama dalam atletik pada masa Romawi
Kuno di Yunani. Dalam bahasa Latin, "kurikulum" berasal dari kata "currere," yang berarti
"berlari" atau "running," yang mencerminkan pengalaman hidup. Dalam bahasa Prancis,
istilah ini berasal dari kata "courier," yang berarti "berlari" atau "to run."
Secara sederhana pada awalnya kurikulum diartikan “sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari/diselesaikan oleh setiap siswa atau anak didik untuk memperoleh ijazah”
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengatura kegiatan pembelajaran yang
dirancang untuk membantu siswa untuk mecapai tujuan pembelajaran tertentu.
seorang edukator Ronald C Doll, kurikulum adalah muatan proses, baik formal maupun
informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman,
mengembangkan keahlian, dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah.
Maurice Dulton juga mengatakan, "Kurikulum dipahami sebagai pengalaman-pengalaman
yang didapatkan oleh pembelajar di bawah naungan sekolah.".
Menurut Huda (2017) dalam buku manajemen kurikulum dan pembelajaran yang ditulis
Teguh Triwiyanto menyatakan bahwa kurikulum sendiri merupakan senyawa dari jalannya
pendidikan.
Suryaman, (2020)mengemukakan suatu pendapat bahwa kurikulum merupakan “ruh”
pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan
perkembangan zaman dan IPTEKS, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna
lulusan.
Sari, (2019)Mengatakan bahwa kurikulum 13 ialah sebuah kurikulum yang mana
metode yang dipakai kebanyakan ialah diskusi. Pembelajaran yang sering dipakai ialah
pembelajaran Bahasa Indonesia untuk para siswa. Siswa yang aktif dalam mengelola
pengetahuan dikarenakan ada sebagian keterkendalaan seperti sedikitnya pemahaman
tentang kurikulum 13 serta kebiasaan diskusi yang belum terbiasa pada penduduk
Indonesia maka dengan adanya suatu penerapan kurikulum 13 ini bisa membuat suatu
peningkatan dari segi pendidikan di Indonesia.
7
Sejalan dengan berjalannya waktu mulai tahun 2022 hingga 2024,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
memberikan tiga opsi kurikulum yang bisa dilaksanakan oleh satuan pendidikan
yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe. Kurikulum darurat
ialah suatu penyederhanaan dari kurikulum 13 yang mulai diterapkan pada tahun 2020 saat
pandemi Covid-19. Kurikulum prototipe ialah suatu kurikulum berbasis kompetensi hal
ini dilakukan karena untuk memulihkan suatu pembelajaran karena terjadinya covid 19 maka
pemerintah menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) (Wiguna
et al., 2022). Kemudian pada akhirnya terjadilah suatu perubahan pada kurikulum dan
muncul lah kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka.Kurikulum Merdeka ialah nama
baru dari kurikulum prototipe yang resmi diluncurkan oleh Mendikbudristek
Nadiem Anwar Makarim. Untuk saat ini lembaga pendidikan masih bisa memilih sendiri
kurikulum mana yang akan mereka gunakan di sekolah mereka masing-masing. Satuan
pendidikan diberikan pilihan dalam memilih kurikulum yaitu kurikulum 2013, ataupun
kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka belajar merupakan suatu pengembangan dan
penerapan dari kurikulum darurat yang di rancang untuk merespon karena adanya
pandemi covid 19. Pengertian dari merdeka belajar ialah suatu pendekatan yang dilakukan
untuk siswa dan mahasiswa supaya bisa memilih pelajaran yang mereka minati.
3. Hasil observasi
a. Kurikulum yang berlaku Di SD Maraqitta’limat Suntalangu
SD Maraqitta’limat Suntalangu menggunakan 2 kurikulum yaitu K13 dan KM.
Kurikulum 13 di gunakan pada kelas 3 dan kurikulum merdeka digunakan pada kelas 1
dan 2.
b. Implementasi kurikulum
Pengimplementasian kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di SD Maraqitta’limat
Suntalangu antara lain penyusunan RPP untuk kelas 3 dan ATP untuk kelas 1, 2. Selain
itu, kurikulum K13 dan kurikulum merdeka lebih menekankan pada karakter siswa serta
pengetahuan anak di kelas tersebut dan Kurikulum merdeka lebih menekankan juga pada
karakter anak dan pembelajarannya yan lebih bebas. Silihat dengan latar belakang
sekolah yang merupakan pontren. Jadi pendidikan karakter dilakukan lebih banyak
8
melalui kegiatan keagamaan seperti imtaq dan shalat duha yang dilaksanakan setiap pagi
sebelum memulai KBM.
c. Kendala kurikulum
SD Maraqittalimat Suntalangu terkait dengan kurikulum yang bejalan sebenarnya
memiliki kendala yang tidak jauh berbeda. Mengingat SD Maraqitta’limat Suntalangu
merupakan sekolah yang baru didirikan, dan mulai beroperasi baru 3 tahun. Adapun
kendala-kendalanya antara lain :
1) Penerapannya sudah terlaksana tapi belum maksimal.
2) Tenaga pengajar yang masih belum terkualifikasi sarjana.
3) perangkat kurikulumnya belum terlaksana dengan baik seperti fasilitas, kualifikasi,
serta ruang belajar yang belum memadai.
d. Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka
K13 menekankan pada pengetahuan anak / siswa yang aktif sedangkan KM
menekankan pada kebebasan belajar pada siswa. Perbedaan kurikulum K13 dan KM
tidak terlalu nampak, karena latar belakang SD Maraqitta’limat Suntalangu yang
berbasis pesantren sudah mengembangkan karakter siswa sejak dini melalui beberapa
pembinaan seperti imtaq setiap pagi, membaca alquran dan sholat duha.
e. Evaluasi siswa dalam kurikulum
Evaluasi yang dilakukan oleh para guru adalah dengan cara ulangan harian, formatif,
sumatif, semester dengan tiga aspek penilaian yaitu : Sikap, Pengetahuan dan
Keterampilan. Selain itu evaluasi yang dilakukan juga
f. Keterkaitan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka
Keterkaitan antara K13 dan KM sama-sama pada pembentukan karakter siswa,
hanya saja pada pembelajarannya K13 menekankan pada pengetahuan/ siswa aktif di
dalam kelas sedangkan KM menekankan pada pembelajaran yang bebas.
9
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencan dan penaturan kegiatan pembelajaran yang
dirancang untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh
karena itu, setiap guru ataupun pengurus sekolah perlu mengetahui setiap perkembangan
kurikulum yang ada. Selain itu, dengan observasi ini kita dapat menetahui kendala yang
ada agar kita dapat mencari Solusi untuk menyesuaikan evaluasi yang akan dilaksanakan.
2. Saran
Demikianlah hasil observasi ini penyusun buat dengan sebaik-baiknya. Penyusun
meminta saran apabila ada kekurangan dalam penyusunan hasil obsevasi ini.
10
Daftar Pustaka
Firdaus, H., Laensadi, A. M., Matvayodha, G., Siagian, F. N., & Hasanah, I. A. (2022).
Analisis Evaluasi Program Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan
Dan Konseling (JPDK), 4(4), 686-692.
Sukirman, D., & Nugraha, A. (2016). Hakikat Kurikulum. Kurikulum dan bahan belajar TK
(PGTK2403/M). Jakarta: Universitas Terbuka.
11
Lampiran
12
13