Article+0101 32 37
Article+0101 32 37
Article+0101 32 37
1,2
Teknik Informatika, Politeknik Ganesha Medan, Medan, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
ABSTRACT
The salt content in pond water is one of the main factors in shrimp farming. Changes in the salt content (salinity)
of water is a classic problem for shrimp farmers, because it can cause losses due to the death of shrimp resulting
in crop failure. This study aims to design a prototype that functions to stabilize the salt water content in ponds,
so as to prevent shrimp death. This prototype design technique is based on Arduino Uno and uses the
conductivity determination method. Determination of conductivity is done by measuring the voltage. Voltage
measurement is done by flowing a current with a voltage of 5 volts through an electrode that is inserted into the
water. The potential difference between the ends of the electrodes is measured as the sensor input voltage. The
results showed that this prototype can stabilize the salt content when the salt content in the container is unstable
due to the addition of fresh water or salt water. It is hoped that this prototype can be applied to pond cultivators
so that it can be useful for preventing shrimp death.
ABSTRAK
Kadar garam dalam air tambak merupakan salah satu faktor yang utama terhadap perkembangbiakan udang.
Perubahan kadar garam (salinitas) air menjadi persoalan klasik bagi petani tambak udang, karena dapat
menyebabkan kerugian akibat kematian udang sehingga gagal panen. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
sebuah prototype yang berfungsi untuk menstabilkan kadar air garam pada tambak, sehingga bisa mencegah
kematian udang. Teknik perancangan prototype ini berbasis Arduino Uno dan menggunakan metode penentuan
konduktivitas. Penentuan konduktivitas dilakukan dengan cara mengukur tegangannya. Pengukuran tegangan
dilakukan dengan cara mengalirkan arus dengan tegangan 5 volt melalui elektroda yang dimasukkan ke dalam
air. Beda potensial antara ujung-ujung elektroda diukur sebagai tegangan masukan sensor. Hasil dari penelitian
yang dilakukan menunjukkan bahwa prototype ini bisa menstabilkan kadar garam ketika kadar garam pada
wadah tidak stabil karena penambahan air tawar atau air garam. Harapannya prototype ini bisa diterapkan pada
petani tambak sehingga bisa bermanfaat untuk mencegah kematian udang.
sistem monitoring konsentrasi kadar garam pada curah hujan yang cukup tinggi menurunkan kadar
tambak ikan bandeng yang sudah dilakukan garam sehingga menyebabkan kematian udang.[5]
menggunakan Arduino Uno, sensor konduktivitas,
Perubahan kadar garam dalam air tidak bisa diketahui,
sensor pH, sensor suhu, modul wifi, Mi-Fi dan
kecuali para petani harus turun ke tambak dan melihat
Smartphone untuk mengakses aplikasi android. Hasil
kondisi udang sudah mulai ‘mabuk’ dan akhirnya mati,
pengujian fungsionalitas Mikrokontroler yang telah
ini sangat menyulitkan apabila perubahan kadar garam
dibuat sesuai dengan perancangan dan berjalan dengan
yang drastis pada saat malam hari. Dengan kondisi
baik. Sistem yang dirancang dapat mengirimkan
inilah, perlu dirancang sebuah perangkat untuk
informasi berupa nilai kadar garam, sensor pH, sensor
mendeteksi tingkat kadar garam dan secara otomatis
suhu dan nilai TDS dengan akurasi sensor yang sudah
akan menggerakkan suplai air tawar atau air garam
linier dengan hasil pengukuran menggunakan alat ukur
yang dapat menetralkan kadar garam, sehingga dapat
konvensional dengan nilai error tertinggi masing-
mengurangi tingkat kematian udang.
masing sebesar 1.3%, 2.06%, 0.702% dan 1.5%.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah Sistem
2. Metode Penelitian
monitoring dapat digunakan untuk pembacaan sensor
dan memproses data sensor. Sistem yang dirancang 2.1. Teknik Pengumpulan Data
dapat mengirimkan informasi berupa nilai kadar garam,
sensor pH, sensor suhu dan nilai TDS dengan akurasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam
sensor yang sudah linier dengan hasil pengukuran penelitian ini adalah[6]
menggunakan alat ukur konvensional dengan nilai error a) Observasi,
tertinggi masing-masing sebesar 1.3%, 2.06%, 0.702%
dan 1.5%.[2] Kegiatan mengamati langsung terhadap kegiatan yang
sedang terjadi di lokasi penelitian, untuk mendapatkan
Penelitian bersumber dari buku yang ditulis oleh Dwi data-data yang lengkap dan akurat. Pada metode
Ratna Nurhajarini, dkk yang membahas tentang faktor observasi ini peneliti melakukan pengamatan langsung
pendukung peningkatan jumlah produksi dalam usaha ke lokasi tambak yang terletak di desa Batang Kilat
budidaya adalah tenaga kerja, luas tambak dan jenis Medan untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.
pakan. Fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
organisasi, pelaksanaan dan pengawasan) sangat b) Wawancara,
berpengaruh terhadap pengelolaan usaha budidaya Kegiatan ini dilakukan dengan berkomunikasi secara
udang. Peningkatan produksi tidak lepas dari langsung, dan melakukan tanya jawab kepada warga
manajemen yang baik dalam pengelolaannya semakin yang petani tambak di lokasi guna memperoleh
lemah penerapan fungsi-fungsi manajemen, produksi informasi yang lengkap.
semakin rendah, sebaliknya semakin baik penerapan
fungsi-fungsi manajemen produksi semakin tinggi. [3] c) Studi Pustaka,
Penelitian tersebut bisa diimplementasikan untuk Metode ini membantu penulis dalam hal membuat
budidaya tambak yang sudah menerapkan teknologi laporan yang ditunjang dengan buku-buku, jurnal,
semi intensif, intensif, dan super intensif. Namun internet dan referensi yang berhubungan dengan
sangat berbeda dengan kasus yang terjadi di Desa masalah yang sedang diteliti.
Batang Kilat Medan yang masih menggunakan cara 2.2. Teknik Pelaksanaan Penelitian
tradisional dengan teknologi yang sangat sederhana dan
menerapkan secara turun temurun . Keberhasilan dalam Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
mengembangkan budidaya udang hanya bersandar survei lapangan, perancangan dan pembuatan alat,
dengan faktor alam saja. Ketika mereka gagal panen pengujian alat, pengujian alat dan penyusunan laporan
saat ini, mereka coba bangkit kembali dan terus akhir kegiatan, seperti tertera pada gambar 1
mencoba dan berhasil kemudian gagal lagi dan keadaan
itu terjadi hingga saat ini.[4]
Banyak faktor yang menentukan tingkat keberhasilan
tambak udang, salah satunya adalah tingkat kadar
garam dalam air (salinitas). Salinitas berpengaruh
langsung pada air tambak terkait dengan toleransi air
tambak terhadap derasnya curah hujan yang dapat
menyebabkan air tambak tidak normal. Biasanya
tingkat kegagalan panen cukup tinggi adalah saat
pasang mati ditambah curah hujan yang cukup tinggi
sehingga air laut tidak bisa masuk ke tambak, dengan
Gambar 1. Diagram Skema Pelaksanaan Penelitian
DOI: 10.54259/satesi.v1i1.6
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
33
Jamaludin, Josep Estrada Bangun
SATESI (Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. 1 No. 1 (2021) 32 – 37
a) Survey Lapangan
Pada tahap ini diharapkan akan mendapatkan sebuah
data secara langsung dan akurat tentang permasalahan
tambak udang di masyarakat, dalam ini peneliti berhasil
mewawancarai penduduk Desa Batang Kilat Kelurahan
Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan
bertempat tinggal tidak jauh dari pantai.
b). Perancangan dan Pembuatan Alat
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype
pendeteksi kadar garam, adapun rangkaian skema
elektronika dari alat pendeteksi kadar garam dapat
dilihat pada gambar 2.
DOI: 10.54259/satesi.v1i1.6
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
34
Jamaludin, Josep Estrada Bangun
SATESI (Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. 1 No. 1 (2021) 32 – 37
3.1. Spesifikasi
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno adalah sebagai
berikut:
1. Chip mikrokontroler : ATmega 328P
2. Tegangan operasi : 5V
Tegangan input yang direkomendasikan
3. via jack DC : 7V-12V
4. Tegangan input batas via jack DC : 6V-20V
5. Pin digital I/O : 14 buah, 6 buah adalah PWM
Gambar 4. Perancangan mekanik prototype
6. Pin analog input : 6 buah
Kemudian perancangan teknologi yang akan diterapkan
7. Arus DC tiap pin I/O : 40 mA
bisa dilihat pada gambar 5.
8. Arus DC pin 3.3v : 50 mA26
9. Memori flash : 32 kb, sebagai boot loader sebesar
0,5kb
10. SRAM : 2 kb
11. EEPROM : 1 kb
12. Clock speed : 16 Mhz
13. Dimensi : 68,6 mm×53,4 mm
Gambar 5. Perancangan teknologi yang akan diterapkan
14. Berat : 25 gram
c) Pengujian Alat
Contoh rangkaian Arduino Uno dapat dilihat pada
Sebelum alat ini diaplikasikan, dilakukan pengujian gambar 6.
dengan beberapa sampel terlebih dahulu , tujuannya
untuk memastikan alat yang kami buat dapat berfungsi
sesuai konsep yang telah dirancang
d). Evaluasi Alat
Pada metode ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari perangkat ini, sehingga kita dapat
menyimpulkan kondisi dan kualitas dari alat ini.
e). Penyusunan Laporan Akhir Penelitian
Pada tahap ini telah sampai pada penerapannya
kemudian kami mendokumentasikan dan menyusunnya
dalam sebuah laporan akhir penelitian, serta data – data
yang nantinya dapat digunakan sebagai pengukur
Gambar 6. Rangkaian Arduino Uno Mikrokontroler
tingkat keberhasilan alat yang telah dibuat.
Pada Gambar 6 terlihat bahwa sistem minimum
3. Hasil dan Pembahasan Arduino Uno terhubung dengan bagian-bagian yang
lain seperti LCD 16x2, sensor salinitas, relay. Pada
Pada bagian hasil dan pembahasan akan diuraikan
sistem minimum Arduino Uno, terdapat lampu
tentang pengujian berdasarkan perancangan dari sistem
indikator yang difungsikan untuk mengetahui apakah
yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk
rangkaian sedang bekerja atau tidak.
mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk
mengetahui apakah sistem sudah berjalan dengan 3.2 Rangkaian Sensor Konduktivitas
perencanaan, sekaligus mengetahui kelebihan dan
kekurangan sistem yang dirancang. Rangkaian sensor konduktivitas pada alat ini berfungsi
sebagai pendeteksi kadar garam air dengan Arduino
Uno.
1. Adapun spesifikasi dari sensor konduktivitas adalah
sebagai berikut:
DOI: 10.54259/satesi.v1i1.6
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
35
Jamaludin, Josep Estrada Bangun
SATESI (Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. 1 No. 1 (2021) 32 – 37
Rangkaian keseluruhan sistem ini merupakan gabungan Rangkaian LCD pada penelitian ini berfungsi untuk
dari rangkaian-rangkaian yang telah dibahas menampilkan informasi berupa tulisan dan data nilai
sebelumnya seperti LCD, Sensor Konduktivitas, sensor yang dibaca oleh Arduino Uno. Untuk
Relay dan pompa air. Rangkaian keseluruhan dapat mengetahui apakah rangkaian LCD dan Sensor
dilihat pada gambar 8,9,10 Konduktivitas yang telah dibuat dapat bekerja sesuai
yang diinginkan maka dilakukan pengujian Sensor
Konduktivitas dan rangkaian LCD yang dihubungkan
dengan minimum sistem Arduino Uno.
DOI: 10.54259/satesi.v1i1.6
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
36
Jamaludin, Josep Estrada Bangun
SATESI (Jurnal Sains Teknologi dan Sistem Informasi) Vol. 1 No. 1 (2021) 32 – 37
2. Selanjutnya akan muncul tampilan awal Setelah dilakukan perancangan, pembuatan dan
“sketch_xxxxxx” secara otomatis seperti pada pengujian terhadap prototype stabilitas kadar air
langkah sebelumnya. garam maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
prototype stabilitas kadar air garam tersebut dapat
3. Mengetikkan listing program untuk pengujian mengukur tingkat kadar garam (salinitas) suatu larutan
rangkaian LCD seperti pada gambar 12 berdasarkan konduktivitasnya sehingga harapannya
bisa diimplementasikan ke dalam alat yang
sesungguhnya sehingga bisa mencegah tingkat
kematian udang.
Referensi
DOI: 10.54259/satesi.v1i1.6
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
37