Skripsi Panji 1
Skripsi Panji 1
Skripsi Panji 1
SKRIPSI
Oleh :
Panji
NIM SR19213088
SKRIPSI
Oleh :
Panji
NIM SR19213088
i
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini dengan judul “Gambaran
Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Pencegahan dan Penanganan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Monterado” beserta isinya adalah rencana penelitian
saya sendiri. Adapun kutipan atau saduran hanya sebatas referensi semata, dan
apabila dikemudian hari skripsi yang saya buat ini terbukti meniru atau menjiplak
karya orang lain, saya bersedia mendapat sanksi akademis maupun sanksi hukum
dari lembaga yang berwenang.
Panji
NIM. SR19213088
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Strata Satu (S1)
pada ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN
HASIL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Proposal pada
ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBAIKAN (REVISI) UJIAN HASIL PENELITIAN
Nama : Panji
NIM : SR19213088
Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Pencegahan Dan
Penanganan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia, rahmat dan penguatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Pencegahan dan
Penanganan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado”. Skripsi ini dibuat
untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian strata satu (S1) Prodi Ners
Tahap Akademik pada ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan banyak
bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga peneliti ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ns. Haryanto, MSN.,Ph.D. selaku Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan
Muhammadiyah Kalimantan Barat.
2. Ns. Indah Dwi Rahayu, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners Institut
Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat.
3. Ns. Tri Wahyuni, M.Kep. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu,
pikiran dan tenaga, dengan sabar dan tekun untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ns. Tutur Kardiatun, M.Kep. Pembimbing II saya yang juga telah meluangkan
waktu, pikiran dan tenaga, dengan sabar dan tekun untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Puskesmas Monterado yang telah memberikan izin dan memberikan
kesempatan kepada peneliti dalam melakukan penelitian di Puskesmas
6. Dosen dan seluruh civitas akademika ITEKES Muhammadiyah Kalimantan
Barat yang telah banyak membantu baik dalam ilmu yang diberikan maupun hal
lain yang membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.
7. Bapak Abun dan Ibu Imon selaku orang tua saya, dan abang saya Iwan, Tono,
Marianto, Yogatama dan adik saya Pika serta pacar saya Lia Nita dan seluruh
keluarga yang telah memberikan dukungan moril, materil, motivasi dan selalu
mendoakan saya setiap saat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
Peneliti menyadari, bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan. Untuk itu peneliti
mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini, atas bantuan dari semua pihak peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga mendapatkan imbalan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin
Peneliti
vii
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MONTERADO
1
Panji, 2Tri Wahyuni, 3Tutur Kardiatun
1
Mahasiswa ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat
2
Dosen ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat
Email : [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Lansia merupakan individu yang telah memasuki atau lebih
dari umur 60 tahun yang berada pada fase penuaan. Salah satu penyakit yang
paling sering dialami oleh lansia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Penderita hipertensi didunia terus meningkat, termasuk pada lansia. Di
Indonesia sendiri menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 prevalensi
hipertensi pada usia 55 – 64 tahun sebesar 55,23%, usia 65 – 74 tahun sebesar
63,22% dan usia 75 tahun keatas sebesar 69,53%. Dalam hal ini pentingnya
kesadaran serta pengetahuan lansia tentang bagaimana cara pencegahan dan
penanganan hipertensi. Pengetahuan juga sangat penting pada lansia yang
belum mengalami hipertensi untuk mencegah terjadinya hipertensi. Tujuan:
Untuk Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan lansia tentang pencegahan
dan penanganan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado. Metode
Penelitian: Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil
Penelitian: Karakteristik responden berdasarkan rentang usia lansia terdapat
mayoritas responden 60-74 tahun sebanyak 54 responden (60,0%), untuk jenis
kelamin menunjukan bahwa perempuan lebih mendominasi dibandingkan
dengan laki-laki yaitu sebanyak 57 responden (63,3%) kemudian untuk
pendidikan terakhir responden mayoritas tingkat pendidikan adalah SD
sebanyak 63 responden (70,0%). Kesimpulan: Sebagian besar dari responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Monterado yaitu didapatkan mayoritas responden
memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai pencegahan dan penanganan
hipertensi sebanyak 51 responden (56,7%).
Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Pengetahuan, Pencegahan, Penanganan.
viii
DESCRIPTION OF THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF ELDERLY
ABOUT THE PREVENTION AND TREATMENT OF HYPERTENSION
IN THE WORK AREA OF MONTERADO PUSKESMAS
Panji,2Tri Wahyuni,3Tutur Kardiatun
1
1
ITEKES Muhammadiyah students of West Kalimantan
2
ITEKES Lecturer Muhammadiyah West Kalimantan
Email : [email protected]
ABSTRACT
Background: Elderlyare individuals who have entered or are over the age of 60
years who are in the aging phase.One of the most common diseases experienced by
Elderly is hypertension or high blood pressure. Hypertension sufferers in the world
continue increasing, including in the elderly. In Indonesia itself according to the
results of Basic Health Research 2018 the prevalence of hypertension at the age of
55-64 years is 55.23%, age 65-74 years by 63.22% and aged 75 years and over by
69.53%.In this case the importance of awareness and knowledge of the elderly
about how to prevent and treat hypertension. Knowledge is also very important in
the elderly who have not experienced hypertension to prevent
hypertension.Objective:To find out the description of the level of knowledge of the
elderly about the prevention and treatment of hypertension in the Working Area of
the Monterado Health Center.Research methods:The method in this research is
descriptive quantitative.Research result:The characteristics of respondents based
on the age range of the elderly are the majority of respondents 60-74 years as many
as 54 respondents (60.0%), for gender it shows that women dominate more than
men, namely 57 respondents (63.3%) then for last education the majority of
respondents at the education level were elementary school as many as 63
respondents (70.0%).Conclusion: Most of the respondents in the Working Area of
the Monterado Health Center, namely the majority of respondents, had a low level
of knowledge regarding the prevention and treatment of hypertension, as many as
51 respondents (56.7%).
Keywords: Elderly, Hypertension, Knowledge, Prevention, Management.
ix
DAFTAR ISI
x
H. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 28
I. Rencana Analisis Data ............................................................................... 29
J. Pengolahan Data......................................................................................... 30
K. Etika Penelitian .......................................................................................... 31
L. Rencana Jadwal Penelitian ......................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................................34
A. Pengantar Bab ...........................................................................................34
B. Karakteristik Responden ...........................................................................34
C. Hasil Analisa Data .....................................................................................34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................37
A. Pengantar Bab ............................................................................................37
B. Interprestasi dan Diskusi Hasil...................................................................37
C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................40
D. Implikasi Terhadap Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian .......................41
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................42
A. Kesimpulan ................................................................................................42
B. Saran...........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia merupakan individu yang telah memasuki atau lebih dari umur
60 tahun yang berada pada fase penuaan (Widiyanto, 2022). Lanjut usia (lansia)
adalah salah satu populasi rentan yang terus bertambah seiring dengan
bertambahnya usia harapan hidup. Usia harapan hidup di dunia antara tahun
2000 – 2019 menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 66,8 tahun pada
tahun 2000 menjadi 73,3 tahun pada tahun 2019 (WHO, 2021). Prevalensi
lansia di Indonesia perlu mendapatkan perhatian bahkan pada tahun 2017 ke
tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah lansia, data dari Badan Pusat Statistik
pada tahun 2017 menunjukkan bahwa jumlah lansia sekitar 8,79% atau 23,4 juta
jiwa dan di tahun 2018 sekitar 9,27 % atau 24,49 juta jiwa lansia dari seluruh
lansia di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018). Kondisi tersebut menjadi
tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan untuk dapat tetap mengoptimalkan
kesehatan lansia dan dapat mengontrol kondisi-kondisi yang rentan dialami oleh
lansia. Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh lansia adalah
hipertensi atau tekanan darah tinggi ( Kristamuliana, Simak, V. F., & Renteng,
S (2022).
Hipertensi atau biasa disebut dengan silent killer merupakan penyakit
yang datang tanpa disertai timbulnya gejala. Penyakit hipertensi akan
mengganggu sistem peredaran darah berdampak pada meningkatkan tekanan
darah di atas normal sehingga berisiko memunculkan komplikasi seperti
penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Hipertensi menjadi salah satu
penyakit penyebab utama kematian di dunia (Sofiana, L. 2020). Organisasi
kesehatan dunia WHO (World Health Organization) memperkirakan sebanyak
1.13 Milliar orang di seluruh dunia mempunyai hipertensi. WHO juga
mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari
total penduduk dunia (WHO, 2019).
1
2
D. Manfaat Penelitian
1. Lansia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi upaya
peningkatan pengetahuan dalam pelaksanaan tindak lanjut pencegahan dan
penanganan hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado.
2. Mahasiswa Keperawatan
Hasil penelitan ini dapat menjadi sumber bacaan dalam bidang
akademik tentang pencegahan dan penanganan hipertensi pada lansia, selain
itu dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya maupun PKM
(Pengabdian Kepada Masyarakat).
3. Instansi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data untuk evaluasi bagi
pelayanan Kesehatan (Puskesmas) untuk meningkatkan upaya promotif dan
preventif tentang pencegahan dan penanganan hipertensi pada lansia.
4. Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan peneliti selanjutnya dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dapat terjadi setelah
seseorang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek yang
diperhatikan. Pengindraan terhadap suatu objek dapat terjadi melalui
anggota panca indra yang ada ditubuh manusia yakni, penglihatan,
perabaan, pendengaran, penciuman, serta alat indra peraba sendiri.
Pengetahuan merupakan suatu yang sangat penting yang akan
membentuk perilaku yang terbuka open behaviour (Donsu, 2017).
Menurut Notoatmodjo, (2013) pengetahuan adalah suatu hasil
dari penginderaan seseorang yang merupakan dari hasil tahu terhadap
sebuah objek yang dimilikinya baik penglihatan, perabaan,
pendengaran, penciuman, serta alat indra peraba, yang di pengaruhi oleh
beberapa faktor baik internal maupun eksternal.
b. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan kognitif merupakan dominan yang penting untuk
melakukan tindakan untuk terbentuknya tindakan seseorang open
behaviour. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Notoatmodjo (2013) yang menjelaskan tingkat pengetahuan sebagai
berikut.
1) Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari seseorang sebelumnya, yang termasuk kedalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau
rangsangan yang pernah diterima seseorang. Oleh sebab itu “tahu”
5
6
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berhubungan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek yang pernah diterima. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria
yang harus ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah
ada.
c. Cara memperoleh Pengetahuan
Beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan menurut
Notoadmodjo (2013) sebagai berikut:
1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
a) Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini telah digunakan orang-orang sebelum
kebudayaan, bahkan digunakan sebelum adanya peradaban.
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan ketika memecahkan sebuah masalah yang
dihadapi, ketika kemungkinan itu tidak berhasil dalam
memecahkan sebuah masalah. Kemungkinan lain sampai
masalah itu berhasil terselesaikan.
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Cara mendapatkan pengetahuan dengan cara otoritas ini
dapat dilakukan oleh pemimpin-pemimpin masyarakat jika
secara formal maupun informal, ahli agama, pemegang
pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima
mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai
otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan
kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran
sendiri.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi seseorang juga dapat mengambil
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
pernah dialaminya dalam memecahkan masalah dimasa lalunya.
8
2. Hipertensi
a. Definisi
Tekanan darah merupakan gaya yang disalurkan oleh darah ke
dinding pembuluh darah dan menimbulkan desakan darah terhadap
dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan,
besar tekanan bervariasi tergantung pada pembuluh darah dan denyut
10
tekanan ini terjadi akibat peningkatan tahanan perifer total tubuh dan
peningkatan cardiac output/ curah jantung (Kadir, 2016).
Regulasi tekanan darah pada hipertensi dihasilkan dari beberapa
penyebab, kontrol tekanan darah meliputi interaksi yang komplek dari
ginjal, susunan saraf pusat dan sistem saraf perifer dan endotel vaskuler,
adrenal dan kelenjar pituitari serta jumlah nefron yang sedikit
memungkinkan terjadinya hipertensi seperti pada berat badan lahir
rendah atau gangguan anatomi, jantung merupakan organ yang
merespon terhadap sistem ini, Genetik pada manusia juga mempunyai
prediposisi untuk menjadi hipertensi, ketidakseimbangan sistem ini
yang memodulasi tekanan darah (Suherman, 2018).
f. Dampak Hipertensi
Lingga (2012) dampak yang akan ditimbulkan dari penyakit
serius atau hipertensi, yaitu :
1) Kerusakan Ginjal
Tekanan darah dipengaruhi oleh senyawa kimia yang
dihasilkan oleh ginjal yaitu angiostin, dimana saat tekanan darah
tidak terkendali menyebabkan produksi angiostin melonjak tajam
sehingga ginjal kelelahan dan akhirnya mengalami kerusakan.
Kerusakan yang berlebihan ditandai dengan beberapa gejala seperti
keringat berlebihan, kram otot, letih, sering berkemih, serta denyut
jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
2) Serangan Jantung
Kondisi ini terjadi saat arteri gagal bekerja, sehingga jantung
berdetak cepat agar dapat memompa darah lebih banyak, tetapi arteri
tidak dapat diajak kerja sama karena rusak atau hilangnya
elastisitasnya. Arteri tersebut gagal menyuplai darah yang kaya akan
oksigen ke jantung dan otak sehingga memicu peningkatan tekanan
darah.
14
3) Stroke
Hipertensi adalah resiko mayor penyebab stroke. Stroke
iskemik dan stroke hemoragik dapat disebabkan oleh hipertensi,
seorang penderita hipertensi beresiko tinggi untuk mengalami
stroke. Mencegah stroke adalah menjaga kestabilan tekanan darah.
g. Pencegahan Hipertensi
1) Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial adalah usaha pencegahan
predisposisi terhadap hipertensi, belum terlihat faktor yang menjadi
risiko penyakit hipertensi. Contoh: adanya peraturan pemerintah
membuat peringatan agar tidak mengonsumsi rokok dan melakukan
senam kesegaran jasmani untuk menghindari terjadinya hipertensi.
2) Pencegahan Primer
Pencegahan primer yaitu kegiatan untuk menghentikan atau
mengurangi faktor risiko hipertensi sebelum penyakit hipertensi
terjadi, melalui promosi kesehatan seperti diet yang sehat dengan
cara makan cukup sayur, buah, rendah garam dan lemak, rajin
melakukan aktivitas dan tidak merokok. Tujuan pencegahan primer
adalah untuk menghindari terjadinya penyakit. Pencegahan primer
dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan dan promosi
kesehatan, menjelaskan dan melibatkan individu untuk mencegah
terjadinya penyakit melalui usaha tindakan kesehatan gizi seperti
melakukan pengendalian berat badan, pengendalian asupan natrium
dan alkohol serta penghilangan stres
3) Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk menjadikan
orang yang sakit menjadi sembuh, menghindarkan komplikasi, dan
kecacatan akibatnya. Misalnya mengukur tekanan darah secara rutin
dan screening. Pencegahan sekunder juga dapat dilakukan terapi
nonfarmakologis seperti menejemen stres dengan relaksasi,
pengurangan berat badan dan berhenti merokok. Untuk menegakkan
15
B. Keaslian penelitian
Tabel 2.2 Keaslian Penelitian
No Penulis Judul Hasil Metode
1 Oktaria, Hubungan Terdapat Hubungan Pengetahuan dengan Rancangan penelitian
(2023) Pengetahuan dengan Sikap Diet Hipertensi pada Lansia yang digunakan pre
Sikap Diet Hipertensi penelitian kuantitatif
pada Lansia dengan menggunakan
rancangan penelitian
analitik dan desain cross
sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah
lansia yang berkunjung ke
Puskesmas Kalibalangan
yaitu 129 lansia. sampel
dalam penelitian ini
berjumlah 56 lansia
penderita hipertensi di
Puskesmas Kalibalangan,
tenik sampling
menggunakan accidental
sampling.
2 Purba, (2023) Peningkatan Pengabdian masyarakat ini adalah sangat Metode ini dilakukan
pengetahuan lansia positif dimana seluruh lansia terlihat dengan menggunakan
dengan edukasi sangat antusias, karena dapat menambah metode pemaparan materi,
hipertensi di yayasan wawasan mereka, sehingga semakin diskusi dan melakukan
mengerti dari apa itu hipertensi, gejala ceramah langsung kepada
21
guna budi bakti tahun hipertensi, dampak atau bahaya hipertensi, para lansia dengan adanya
2023 dan penanggulangan hipertensi. yel-yel untuk menambah
semangat lansia dan untuk
menggerakkan tubuh para
lansia
3 Salwa, (2023) Hubungan tingkat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode penelitian ini
pengetahuan dan ada hubungan antara tingkat pengetahuan menggunakan deskriptif
sikap lansia dalam dan sikap lansia dalam mengendalikan correlation dengan
pengendalian tekanan tekanan darah dengan hasil uji korelasi pendekatan cross
darah pada lansia spearman rank untuk pengetahuan sectional. Subyek
dengan hipertensi di mencapai nilai p 0,003 dan sikap nilai p penelitian adalah lansia
desa makamhaji 0,001. hipertensi sebanyak 177
orang dengan jumlah
sampel sebanyak 123
responden. Teknik untuk
pengambilan sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu
Random Sampling.
Instrumen penelitian ini
adalah kuesioner.
22
4. Mulyani Adi Penyuluhan hipertensi Hasil presentase tingkat pengetahuan Metode yang digunakan
Astutiatmaja, sebagai upaya masyarakat di posyandu lansia Purbosari 5 dalam pelaksanaan kegiatan
dkk (2022) peningkatan setelah dilakukan penyuluhan menggunakan pengabdian masyarakat ini
pengetahuan dan poster dan video senam lansia meningkat 80% berupa penyuluhan mengenai
pencegahan hipertensi dari seluruh jumlah responden yang hadir. penyakit hipertensi dengan
di posyandu Purbosari sasaran usia lansia (45-70
5 desa Purbayan tahun).
Kabupaten Sukoharjo
23
5 Rea Ariyanti, Edukasi Kesehatan Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini metode penyuluhan dan
dkk (2020) Dalam Upaya adalah adanya peningkatan pemahaman kader diskusi interaktif.
Pencegahan dan kesehatan terkait Penyakit Hipertensi
Pengendalian Penyakit khususnya upaya dalam pencegahan dan
Hipertensi Pada Lansi pengendalian penyakit hipertensi pada lansia
di Dusun Sukosari, Desa Pandansari,
Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
Malang.
24
C. Kerangka Teoritis
Klasifikasi Hipertensi
1. Normal
2. Prehipertensi
3. Hipertensi stage I
Lansia 4. Hipertensi stage II
Kriteria Pengetahuan
1. Baik
2. Cukup Pengetahuan Hipertensi
3. Kurang
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah perencanaan yang terstruktur dan sistematis
oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset
dengan cara logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisis apa yang
menjadi fokus penelitian. Hal ini sangat penting karena desain penelitian
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk
keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian
(Febrian & Yusuf, 2015). Desain penelitian atau disebut juga rancangan
penelitian ditetapkan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan
efektif dan efisien. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisa
data bersifat kuantitatif (statistik) (Sugiyono, 2017). Pendekatan cross sectional
merupakan suatu observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu
yang artinya bahwa tiap subjek hanyalah diobservasi satu kali saja dan
pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan (Adiputra, 2021).
B. Variabel Penelitian
Dharma (2017) variabel penelitian merupakan konsep atau teori dan
hasil penelitian terdahulu sesuai fenomena (masalah penelitian). Rancang
bangun penelitian atau diagram kerangka konsep sangat membantu dalam
identifikasi variabel merupakan hal yang sangat penting yang menyangkut
seluruh bagian penelitian, terutama dalam manajemen dan analisa data
(Nursalam, 2015). Variabel pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
tentang pencegahan dan penanganan hipertensi pada lansia.
26
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan uraian variabel-variabel yang akan
diteliti secara operasional di lapangan. Definisi operasional untuk mengarahkan
kepada atau pengamatan terhadap semua variabel yang akan diteliti serta juga
berguna untuk pengembangan instrument. diteliti (Riyanto, 2015).
4. Transferring
Transferring adalah kegiatan memindahkan jawaban atau kode
jawaban kedalam master sheet. Data di master sheet dipindahkan ke dalam
software analisis data menggunakan komputerisasi (Supardi & Rustika,
2013).
5. Tabulating
Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang
masuk dalam bentul tabel-tabel (dummy table). Pada tahap ini peneliti
melaporkan per item dari pernyataan yang ada pada kuesioner agar mudah
menghitung total nilai dari setiap variabel (Supardi & Rustika, 2013).
K. Etika Penelitian
Peneliti mepertimbangkan etika kepada responden penelitian. Perawat
menggunakan manusia dalam proses penelitian untuk menciptakan informasi;
namun demikian, individu memiliki martabat yang harus dihormati dan dijaga
(Kurniawan, 2017). Masalah dalam penelitian yang berkaitan dengan prinsip-
prinsip penelitian (Kurniawan, 2017).
1. Autonomy
Otonomi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memilih apa yang
terbaik untuk diri sendiri berdasarkan evaluasi kebenaran manusia. Perawat
menghargai dan menghormati keputusan pasien, dan mereka melindungi
pasien yang tidak mampu membuat keputusan sendiri. Namun, penting
untuk memahami siapa yang dapat atau berkompeten untuk membuat
keputusan dalam studi tahun 2000. Subjek atau partisipan memiliki hak
untuk memilih berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini (Kurniawan,
2017).
2. Justice
Konsep keadilan mendasari konsep keadilan. Akibatnya, manfaat
dan kerugian dari penyediaan layanan ini sama dan seimbang. Setiap
partisipan dalam suatu penelitian berhak mendapatkan perlakuan yang sama
dari peneliti. Para peneliti didesak untuk mengevaluasi siapa yang akan
memperoleh keuntungan dari penelitian dan siapa yang akan menanggung
32
A. Pengantar Bab
Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai hasil dari penelitian yang
berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Pencegahan dan
Penanganan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado, pengumpulan
data ini dilakukan mulai tanggal 12 Agustus 2023 sampai dengan 14 Agusstus
2023. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Monterado. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner yang mana kuesioner,
tersebut diisi oleh responden serta memenuhi kriteria inklusi. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia dengan hipertensi yang berdomisili
di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado pada pengambilan data bulan Mei
2023 berjumlah 90 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah
deskriptif kuantitatif dan teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling.
Data yang terkumpul yaitu berupa data pengetahuan lansia tentang pencegahan
dan penanganan hipertensi serta karakteristik responden dilihat dari usia, jenis
kelamin, dan pendidikan.
B. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah lansia yang terdiagnosis
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado dengan jumlah responden
90 orang dan sudah memenuhi kriteria inklusi yang sudah ditentukan oleh
peneliti, secara umum penelitian ini menggambarkan beberapa karakteristik
responden seperti usia ,jenis kelamin, dan pendidikan.
34
35
37
38
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan dapat
digunakan sebagai bahan masukan dan referensi keperpustakaan untuk
menambah ilmu pengetahuan dibidang kesehatan sehingga bermanfaat bagi
mahasiswa untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
42
43
Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan lokasi yang berbeda dan kriteria
responden yang lebih spesifik, sehingga dapat menggambarkan tingkat
pengetahuan lansia tentang pencegahan dan penanganan hipertensi secara
menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Ade T, dkk. (2021). Pengetahuan Tentang Penanganan Penyakit Hipertensi Pada
Penderita Hipertensi. Jawa Barat: Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah.
Adinda, R. (2018) Gambaran pengetahuan, sikap, dan pola makan pada lansia
penderita hipertensi diwilayah kerja puskesmas Mutiara, kecamatan kisaran
timur asahan tahun 2018. Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara.
Adiputra, et al. (2021). Metodologi penelitian kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Agustini, A. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga
dengan Pencegahan Hipertensi pada Lansia. Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan Medisina Akper Ypib Majalengka# Volume V Nomor, 1.
Anitha, (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia terhadap Penatalaksanaan
Hipertensi. Bengkulu. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu.
Ariyanti, R., Preharsini, I. A., & Sipolio, B. W. (2020). Edukasi Kesehatan Dalam
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Lansia. To
Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 74.
https://doi.org/10.35914/tomaega.v3i2.369
Aspiani,Y. (2014). BUKU AJAR : Asuhan keperawatan gerontik aplikasi nanda nic
dan noc. Perpustakaan Nasional : KTD.
Badan Pusat Statistik (2018) Statistik Penduduk Lanjut Usia20. Badan Pusat
Statistik
Chindra,H, dkk (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi
dengan Tindakan Pencegahan Hipertensi di BPSTW Budi Luhur Bantu.
Yogyakarta. Jurnal Riset Daerah.
Donsu, (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Yogyakarta: Pustaka Baru
Eliza, T, dkk (2015). Gambaran Pengetahuan Lansia terhadap Pencegahan dan
Pengobatan Hipertensi di Puskesmas Cipayung Kota Depok 2015 . Jawa
Barat. JK Unila.
Emil, (2020). Tingkat Pengetahuan Hipertensi dan Pencegahannya pada Lanjut
Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng. Jakarta.
Jurnal Nurse.
Febrian, & Yusuf. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Padangsimpuan:
Darma Press.
Hasibuan, N. E. A. (2022). Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum
Obat Anti Hipertensi Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Batunadua Tahun 2022.
Hidayat. (2012). Riset Keperawatan dan Teknik Realisasi Data. Jakarta: Salemba
Ismayadi. (2012). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terhadap Kejadian Hipertensi
pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Johor.
Kadir, A. (2016). Hubungan patofisiologi hipertensi dan hipertensi renal. Jurnal
Ilmiah Kedokteran.
Kemenkes RI. (2017). Sebagian Besar Penderita Hipertensi Tidak Menyadarinya.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mulyani, A. (2022). Penyuluhan hipertensi sebagai upaya peningkatan pengetahuan
dan pencegahan hipertensi di posyandu Purbosari 5 desa Purbayan
Kabupaten Sukoharjo. Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nixson, M (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Lansia Dengan Pencegahan
Hipertensi Di Desa Gotting Sidodadi Kabupaten Asahan. Sumatera
Notoatmodjo, S. (2013). Promosi kesehatan dan Teori Aplikasi. Edisi revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nurpratiwi, N., Akbar, A., Amaludin, M., Hidayat, U. R., Alfikri, F., Hatmalyakin,
D., & Anggela, R. (2022). Edukasi Tanggap Hipertensi di Desa Lemukutan
Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Provinsi
Kalimantan Barat. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat
(Pkm), 5(1), 252-260.
Oktaria, M., Hardono, H., Wijayanto, W. P., & Amiruddin, I. (2023). Hubungan
Pengetahuan dengan Sikap Diet Hipertensi pada Lansia. Jurnal Ilmu Medis
Indonesia, 2(2), 69-75
Purba, S. D., Sipayung, A. D., & Sembiring, T. U. J. (2023). Peningkatan
Pengetahuan Lansia Dengan Edukasi Hipertensi Di Yayasan Guna Budi
Bakti Tahun 2023. Jurnal Abdimas Mutiara, 4(1), 117-120.
Sari, H. S. P., & Wiyono, J. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia
Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Dalam Meminum Obat Di
Posyandu Lansia Drupadi. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Salwa, A., & Supratman, S. K. M. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan
Sikap Lansia Dalam Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi di Desa Makamhaji (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Savitri, Elisabeth, W., & Sius, U. (2021). Weight bearing exercise dan penurunan
tekanan darah pasien hipertensi (M. Nasrudin (ed.)). PT. Nasya Expanding
Siti, M, dkk (2017). Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Pencegahan Hipertensi
Dengan Pola Makan Lansia (Relationship between Elderly Knowledge
About Prevention of Hypertension and Elderly Diet). Kalimantan Timur.
Suherman. (2018). Hipertensi esesnsial:aspek neurobehaviour dan genetika. Syiah
Kuala University.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung:
CV. Alfabet
Syafirani, dkk (2022). Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi dengan
upaya pengendalian Pola Makan di Posyandu Lansia Langgini Wilayah
Kerja Puskesmas Bangkinang Kota Tahun 2022.
United Nations.2020.World Population Ageing [Internet]. Economic and Social
Affairs United Nations. New York: United Nations Publication;1–
47 p. Available from: 0.
Widiyanto, A., Wahyu, A. S., Mubarok, A. S., Anshori, M. L., Mukhofi, L.,
Pradana, K. A., & Atmojo, J. T. (2022). Pengabdian Masyarakat Pendidikan
Kesehatan Tentang Manfaat Senam Diabetes Pada Lansia Di Desa
Garangan, Wonosamodro, Boyolali. Buletin Abdi Masyarakat, 2(2).
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Panji
Tempat/Tanggal Lahir : Monterado/3 Mei 2000
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Status : Belum menikah
Alamat : Rt 004/Rw 002, Desa Monterado, Kec. Monterado,
Kab. Bengkayang
Status dalam Keluarga : Anak kelima dari lima bersaudara
Nama Ayah : Abun
Nama Ibu : Imon
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
SD : SDN 1 Monterado (2007-2013)
SMP : SMP Negeri 1 Monterado (2013-2014)
SMP Pengabdi Singkawang (2014-2015)
SMP Negeri 5 Singkawang (2015-2016)
SMA : SMA Negeri 7 Singkawang (2016-2019)
Kuliah : Program Studi S1 Keperawatan ITEKES Muhammadiyah
Kalimantan Barat (2019-Sekarang)
INFORMED CONSENT
PENELITIAN
Peneliti :
Panji
NIM SR19213088
Dengan hormat,
Saya Panji, mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan ITEKES
Muhammadiyah Kalimantan Barat bermaksud untuk melakukan penelitian tentang
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia tentang Pencegahan dan Penanganan
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado”.
Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana gambaran tingkat
pengetahuan lansia tentang pencegahan dan penanganan hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Monterado.
Segala informasi yang diberikan melalui kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti dijamin kerahasiaannya dan peneliti bersedia bertanggung jawab apabila
informasi yang diberikan akan merugikan. Anda berhak untuk bersedia atau
menolak menjadi responden apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan.
Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan dengan mengisi
kuesioner yang akan peneliti berikan. Berikanlah jawaban yang jujur sesuai dengan
apa yang anda ketahui dan rasakan. Jika setelah ini ada pertanyaan, silahkan
menghubungi saya melalui nomor 081258639810 atau melalui email
[email protected].
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya
mengucapkan terima kasih.
Pontianak,………………………
Peneliti
Panji
NIM. SR19213088
Lampiran 4
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Dengan hormat,
Setelah dijelaskan maksud dan tujuan penelitian ini, maka saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Menyatakan *bersedia/tidak bersedia untuk menjadi responden dalam
penelitian ini dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia tentang
Pencegahan dan Penanganan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Monterado”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya setuju ikut serta dalam penelitian ini
dan menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan sejujur-jujurnya dan apa
adanya serta tanpa adanya keterpaksaan.
Dengan persetujuan ini, saya tanda tangani dengan sukarela menjadi
responden tanpa paksaan dari pihak manapun.
Pontianak,…………………….
Responden
(……………..…………….)
Lampiran 5
Instrumen A
Identitas Responden
1. Usia :
2. Pendidikan :
Instrumen B
Kuesioner Pengetahuan