Desa Siaga Sehat Jiwa
Desa Siaga Sehat Jiwa
Desa Siaga Sehat Jiwa
OLEH :
RIMA ELFIANA
1820104
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat karunia serta
taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah. Keperawatan Jiwa dengan judul
Desa Siaga Sehat Jiwa.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita, dalam keperawatan jiwa khusunya tentang Desa Siaga Sehat jiwa. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna
oleh sebab itu kami berharap akan adanya saran dan kritik agar kedepannya kami bisa membuat
makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menambah wawasan mahasiswa tentang DSSJ (Desa Siaga Sehat Jiwa).
1
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan :
a. Definisi desa siaga, desa siaga sehat jiwa dan community mental heatlth nursing.
b. Konsep desa siaga sehat jiwa.
c. Tujuan pembentukan desa siaga.
d. Bagaimana pengelolaan dalam desa siaga sehat jiwa.
e. Peran perawat desa siaga sehat jiwa.
f. Sasaran dalam pengembangan desa siaga.
g. Criteria desa siaga.
h. Visi dan misi desa siaga.
i. Indicator keberhasilan desa siaga.
ii.
1.3 Rumusan Masalah
. Apa definisi dari desa siaga, desa siaga sehat jiwa dan community mental heatlth nursing ?
a. Bagaimana konsep desa siaga sehat jiwa?
b. Apa tujuan dari desa siaga?
c. Bagaimana pengelolaan dalam desa siaga sehat jiwa?
d. Bagaimana peran perawat desa siaga sehat jiwa?
e. Apa sasaran dalam pengembangan desa siaga?
f. Bagaimana criteria desa siaga?
g. Apa visi dan misi desa siaga?
h. Apa indicator keberhasilan desa siaga?
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan kesehatan) di
desanya (Depkes RI, 2006 dalam Efendi, 2009).
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawat daruratankesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakanmenjadi desa
siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa.
Desa Siaga yang telah dicanangkan pemerintah, merupakan gambaran masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan
masyarakat, seperti kurang gizi, kejadian bencana, termasuk didalamnya gangguan jiwa,
dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong, menuju Desa Siaga.
3
Desa siaga sehat jiwa merupakan sebuah program, yang mengajak masyarakat untuk
ikut berperan serta dalam mendeteksi penyakit serta siaga terhadap munculnya masalah
kesehatan jiwa di masyarakat (Jogyatv, 2010).
Desa Siaga Sehat jiwa merupakan salah satu program CMHN (Community Mental
Health Nursing) yang bertujuan untuk (Meru, 2011) :
a. Pendidikan kesehatan jiwa untuk masyarakat sehat.
b. Pendidikan kesehatan jiwa untuk resiko masalah psikososial.
c. Resiko jiwa untuk mengalami gangguan jiwa.
d. Terapi aktivitas bagi pasien gangguan jiwa mandiri.
e. Rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa mandiri.
f. Askep bagi keluarga pasien gangguan jiwa
2.5 Tujuan
Tujuan utama pengembangan Desa Siaga adalah untuk memeratakan pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat. Untuk itu perlu adanya upaya kesehatan yang berbasis
masyarakat agar upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable) serta
lebih berkulitas (quality).
Tujuan pembentukan desa siaga menurut Efendi (2009) adalah:
1. Tujuan umum
Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap
masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan) didesanya.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan dan menerapkan perilaku hidup sehat.
b. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya
sendiri dibidang kesehatan.
c. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dan
lainnya).
d. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
8
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan, pengobatan, dan bantuan terhadap pasien.
a. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan
penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan akan menentukan cara pengkoordinasian
aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horizontal, yang bertangung jawab untuk mencapai
tujuan organisasi.
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga dalam pelayanan kesehatan komunitas. Desa
Siaga Sehat Jiwa menggunakan pendekatan lintas sektoral dan lintas program . Setiap perawat
CMHN di puskesmas bertanggung jawab terhadap sejumlah desa yang menjadi area binaaan.
Toma dan kader pada setiap dusun bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.
Pengorganisasian Desa Siaga Sehat Jiwa terdiri dari:
1) Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam suatu organisasi. Pada
pengertian struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda diintegrasikan atau dikoordinasikan.
Struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan.
2) Daftar Jadwal Kegiatan
Daftar yang berisi jadual kegiatan, Fasilitator CMHN, Perawat CMHN, Toma, Kader, dan
penanggung jawab kegiatan pada setiap daerah binaan.
3) Daftar pasien pada kelompok binaan
12
2.11 Visi dan Misi Desa Siaga
1. Visi
Mewujudkan Desa menjadi Desa Siaga Sehat.
2. Misi
a. Menggerakkan pembangunan kesehatan.
b. Memelihara dan meningkatkan pengetahuan,SDM.
c. Memberdayakan masyarakat agar mampu berperilaku hidup sehat.
d. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
e. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.
f. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
3. Indikator Keluaran
Indikator Keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasil kegiatan yang
dicapai di suatu desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator keluaran terdiri atas
hal - hal berikut :
a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar ( utamanya KIA ).
b. Cakupan pelayanan UKBM - UKBM lain.
c. Jumlah kasus kegawatdaruratan dan KLB yang ada dan dilaporkan.
d. Cakupan rumah tangga yang mendapat kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
e. Tertanganinya masalah kesehatan dengan respon cepat.
4. Indikator Dampak.
Indikator dampak adalah indikator untuk mengukur seberapa besar dampak dari hasil kegiatan
desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Indikator proses terdiri dari atas hal-hal sebagai
berikut.
a. Jumlah penduduk yang menderita sakit.
b. Jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
c. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia.
d. Jumlah balita dengan gizi buruk.
e. Tidak terjadinya KLB penyakit.
f. Respon cepat masalah kesehatan.
g. Jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk
mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi,
penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, kejadian bencana,
kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat, secara gotong-royong.
Inti dari kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat. Oleh karena itu dalam pengembangannya diperlukan langkah-langkah
pendekatan edukatif. Yaitu upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani
proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya.
3.2 Saran
Terwujudnya Desa Siaga tentunya menjadi harapan kita bersama,oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan agar para pembaca tidak hanya sekedar tahu tentang Desa Siaga,namun
juga akan melakukan perubahan sesuai dengan tingkat kemampuannya untuk merealisasikan
Desa Siaga.
15
Daftar Pustaka
Apsari, Afirtha Diah dan Heri Purnomo. (2010). Pencanangan Desa Siaga Sehat Jiwa. Diakses
tanggal 11 April 2013 di http://www.jogjatv.tv/berita/24/11/2010/pencanangan-desa-
siaga-sehat-jiwa.
Efendi, Ferry. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Meru, Ijam. 2011. Community Mental Health Nursing. Diakses pada tanggal 14 April 2013 di
http://ijammeru.blogspot.com/2011/04/tutor-community-mental-health-nursing.html.
Pahlevi, Muhamad Reza. (2012). Konsep Dasar Desa Siaga. Diakses pada tanggal 12 April
2013 di http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/07/konsep-dasar-desa-
siaga.html
Yogyatv. (2010). Pencanangan Desa Siaga Sehat Jiwa. Diakses pada tanggal 12 April 2013 di
http://www.jogjatv.tv/berita/24/11/2010/pencanangan-desa-siaga-sehat-jiwa.
Yuni, Azmi. (2010). Efektifitas Pengembangan Desa Siaga Sehat Jiwa (Dssj) Terhadap Sikap
Masyarakat Tentang Masalah Kesehatan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan
Bantul
Depkes RI. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Pusat Promosi
Kesehatan.Jakarta: Depkes RI.
16