Proyek Kelompok 10 (Media Pembelajaran)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROYEK FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

“Pembuktian Teorema Pythagoras Menggunakan Puzzle”

DISUSUN:

KELOMPOK 10

1. Shepya Luwes Anggraeni 2305112061


2. Septia Karina Sari 2305113423
3. Nur Fadilah Rohmah 2305112084
4. Rizka Nadhifa 2305112026

KELAS : 1B

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Nahor Murani Hutapea

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................2


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
A. LATAR BELAKANG .............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................4
C. TUJUAN ..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................5
A. SEJARAH RINGKAS TEOREMA PHYTAGORAS .........................5
B. PENGERTIAN PUZZLE .......................................................................6
C. FUNGSI ALAT PERAGA......................................................................6
D. HUBUNGAN ALAT PERAGA DENGAN FILAFAT SEJARAH
MATEMATIKA .............................................................................................7
E. HUBUNGAN ALAT PERAGA DENGAN PEMBELAJARAN .........8
F. PEMBUKTIAN TEOREMA PYTHAGORAS DENGAN
MENGUNAKKAN PUZZLE (PERSEGI SATUAN) .................................9
G. DESKRIPSI ALAT PERAGA .............................................................10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................13
A. KESIMPULAN......................................................................................13
B. SARAN ...................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi. Suatu proses
komunikasi pasti melibatkan tiga komponen pokok, yaitu pengirim pesan (guru),
komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri. Dalam
proses komunikasi kadang-kadang terdapat kegagalan komunikasi. Artinya
pesan atau materi pelajaran yang akan disampaikan tidak dapat diterima dengan
baik oleh penerima pesan dan yang lebih parah lagi penerima pesan salah dalam
memahami pesan yang disampaikan.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini proses belajar di dalam kelas di
nilai kurang mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Siswa hanya diberi informasi dan siswa dituntut untuk menghafal. Dengan kata
lain, siswa kurang atau bahkan tidak memahami makna dari informasi yang
diterima. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar,
rasakan dan alami.
Dengan adanya alat peraga matematika siswa akan lebih fokus dalam
mamperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi. Rasa bosan dan rasa jenuh
bagi siswa dalam belajar dapat dihindari dan rasa senang untuk belajar dapat
dikembangkan. Dalam belajar matematika, alat peraga merupakan salah satu
daya tarik yang kuat untuk memotivasi siswa dalam belajar matematika.
Teorema phytagoras merupakan materi pelajaran yang diajarkan pada kelas
VIII. Mengingat materi ini bersifat abstrak untuk memudahkan siswa dalam
memahami persoalan pembuktian dan aplikasinya maka penulis mengangkat
topik ini sebagai makalah Media pembelajaran dengan judul “PEMBUKTIAN
TEOREMA PHYTAGORAS DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE” dengan
menggunakan media pembelajaran ini diharapkan siswa dapat lebih mudah

3
dalam memahami pelajaran matematika khususnya dalam bab teorema
phytagoras.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bukti teorema phytagoras?
2. Alat peraga apa yang digunakan untuk membuktikan teorema
phytagoras?
3. Bagaimana cara membuat alat peraga pembuktian teorema phytagoras?
4. Bagaimana cara menggunakan alat peraga pembuktian teorema
phytagoras?

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pembuktian teorema phytagoras.
2. Mengenal salah satu alat peraga Teorema Phytagoras.
3. Mengetahui cara membuat alat peraga pembutian teorema phytagoras.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana cara kerja alat peraga yang
digunakan dalam pembuktian teorema phtyagoras.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH RINGKAS TEOREMA PHYTAGORAS


Pythagoras (582 SM – 496 SM) lahir di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani
Selatan. Salah satu peninggalan Phytagoras yang paling terkenal hingga saat ini
adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat sisi miring suatu
segitiga siku- siku sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisinya. Yang unik,
ternyata rumus ini 1.000 tahun sebelum masa Phytagoras, orang-orang Yunani
sudah mengenal penghitungan “ajaib” ini. Walaupun fakta di dalam teorema ini
telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini
dianggap sebagai temuan Pythagoras, karena ia yang pertama membuktikan
pengamatan ini secara matematis. Pythagoras menggunakan metode aljabar
untuk menyatakan teorema ini.
Temuan lain yang ditemukan oleh Phytagoras adalah rasio/perbandingan
emas (golden ratio). Pada masa lalu, matematika memang tidak hanya berkaitan
dengan bilangan. Matematika digunakan untuk menjabarkan filsafat dan
memahami keindahan. Termasuk golden ratio ini. Berdasarkan penemuan
Phytagoras, ternyata banyak hal di alam semesta ini mengarah pada golden ratio.
Cangkang siput, galur-galur pada nanas, dan ukuran tubuh bagian atas manusia
dibandingkan bagian bawahnya hampir pasti mendekati golden ratio 1 : 1,618.
Phytagoras juga membuktikan, semua benda yang memenuhi golden ratio
senantiasa memiliki tingkat estetika yang sangat tinggi. Kalau alam semesta
berlimpahan dengan benda-benda dengan “ukuran golden ratio”, maka manusia
mesti membuat yang serupa demi menjaga keindahan tersebut. Bahkan,
Phytagoras berprinsip bahwa “Segala sesuatu adalah angka; dan perbandingan
emas adalah raja semua angka.”

5
B. PENGERTIAN PUZZLE
Kata puzzle berasal dari bahasa Inggris = teka-teki atau bongkar pasang,
puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar pasang. Pada
umumnya fungsi puzzle untuk pendidikan yaitu untuk melatih konsentrasi,
ketelitian dan kesabaran, memperkuat daya ingat siswa, melatih logika, melatih
koordinasi mata dan tangan, mengenalkan konsep hubungan pada anak. Puzzle
Phytagoras adalah kepingan-kepingan phytagoras yang digunakan untuk
membuktikan Teorema Phytagoras.

C. FUNGSI ALAT PERAGA


Fungsi alat peraga ini secara umum adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan konsep teorema Pythagoras
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk memahami konsep teorema
Pythagoras secara lebih mudah dan visual. Siswa dapat melihat bagaimana
hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku dengan luas persegi yang
terbentuk dari sisi-sisi tersebut.
2) Mempermudah pemahaman teorema Pythagoras
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami teorema
Pythagoras. Siswa dapat melihat bagaimana teorema Pythagoras dapat
digunakan untuk menghitung luas persegi yang terbentuk dari sisi-sisi
segitiga siku-siku.
3) Meningkatkan minat belajar siswa
Alat peraga ini dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap matematika,
khususnya teorema Pythagoras. Siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari
teorema Pythagoras jika mereka dapat melihatnya secara langsung.

Secara khusus, fungsi alat peraga pembuktian Pythagoras dengan jumlah kotak-
kotak yang memiliki ukuran sama adalah sebagai berikut:

6
1) Menjelaskan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk memahami hubungan antara
sisi-sisi segitiga siku-siku. Siswa dapat melihat bahwa luas persegi yang
terbentuk dari sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah luas persegi
yang terbentuk dari sisi-sisi lainnya.
2) Mempermudah perhitungan luas persegi yang terbentuk dari sisi-sisi segitiga
siku-siku
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk lebih mudah menghitung luas
persegi yang terbentuk dari sisi-sisi segitiga siku-siku. Siswa hanya perlu
menghitung luas masing-masing persegi dan menjumlahkannya.
3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang teorema Pythagoras
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami teorema
Pythagoras. Siswa akan dapat melihat bagaimana teorema Pythagoras dapat
digunakan untuk menghitung luas persegi yang terbentuk dari sisi-sisi
segitiga siku-siku.

D. HUBUNGAN ALAT PERAGA DENGAN FILAFAT SEJARAH


MATEMATIKA
Alat peraga pembuktian Pythagoras ini memiliki hubungan yang erat dengan
filsafat sejarah matematika. Alat peraga ini dapat membantu kita memahami
konsep Pythagoras dengan cara yang lebih visual dan intuitif.
Dalam filsafat sejarah matematika, salah satu hal yang penting adalah
memahami bagaimana matematika berkembang dari waktu ke waktu. Alat peraga
pembuktian Pythagoras ini dapat membantu kita memahami bagaimana konsep
Pythagoras ditemukan dan dikembangkan oleh para matematikawan di masa lalu.
Pada awalnya, konsep Pythagoras mungkin hanya dipahami secara abstrak.
Namun, seiring waktu, para matematikawan mulai mengembangkan alat peraga
untuk membantu mereka memahami konsep ini dengan lebih baik. Alat peraga
pembuktian Pythagoras ini merupakan salah satu contohnya.

7
Alat peraga ini menggunakan kotak-kotak yang memiliki ukuran sama untuk
menggambarkan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku. Dengan menyusun
kotak-kotak tersebut, kita dapat melihat bahwa luas persegi yang terbentuk di
atas sisi miring segitiga sama dengan jumlah luas persegi yang terbentuk di atas
sisi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa teorema Pythagoras benar.
Alat peraga ini juga dapat membantu kita memahami mengapa teorema
Pyhagoras berlaku. Dengan melihat bagaimana kotak-kotak tersebut disusun,
kita dapat melihat bahwa luas persegi yang terbentuk di atas sisi miring segitiga
merupakan jumlah luas dari dua segitiga siku-siku yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa luas persegi yang terbentuk di atas sisi miring segitiga
selalu lebih besar dari luas persegi yang terbentuk di atas sisi lainnya.
Dengan demikian, alat peraga pembuktian Pythagoras jumlah kotak-kotak
yang memiliki ukuran sama dapat membantu kita memahami konsep Pythagoras
dengan cara yang lebih visual dan intuitif. Alat peraga ini juga dapat membantu
kita memahami filsafat sejarah matematika, yaitu bagaimana konsep matematika
berkembang dari waktu ke waktu.

E. HUBUNGAN ALAT PERAGA DENGAN PEMBELAJARAN


Pembuktian Rumus Teorema Pythagoras dengan Menggunakan Media
Pembelajaran atau alat peraga digunakan untuk Pembelajran Siswa Kelas VIII
SMP Semester 1 pada Kurikulum 2013
Teorema Pythagoras adalah salah satu materi matematika yang dipelajari pada
kelas VIII SMP Semester 1 pada kurikulum 2013. Materi ini membahas tentang
hubungan antara tiga sisi segitiga siku-siku, yaitu sisi miring (hipotenusa), sisi
siku-siku yang berhadapan dengan sudut siku-siku (a), dan sisi siku-siku yang
lain (b). Rumus teorema Pythagoras menyatakan bahwa:
a² + b² = c²
dimana:

8
• a adalah sisi siku-siku yang berhadapan dengan sudut siku-siku
• b adalah sisi siku-siku yang lain
• c adalah sisi miring (hipotenusa)
Rumus teorema Pythagoras dapat dibuktikan dengan menggunakan berbagai
metode, salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga. Mengingat
materi ini bersifat abstrak untuk memudahkan siswa dalam memahami persoalan
pembuktian dan aplikasinya maka kami mengangkat topik ini sebagai makalah
Media pembelajaran dengan judul “PEMBUKTIAN TEOREMA
PHYTAGORAS DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE”. Dengan tujuan agar
siswa dapat lebih mudah memhami Pelajaran matematika khusunya dalam bab
Teorema Pythagoras

F. PEMBUKTIAN TEOREMA PYTHAGORAS DENGAN


MENGUNAKKAN PUZZLE (PERSEGI SATUAN)

Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 16 satuan luas (16 kotak) atau a²
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 9 satuan luas (9 kotak) atau b²
Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi dengan panjang sisi a = luas
persegi dengan panjang sisi b
25 satuan luas = 9 satuan luas + 16 satuan luas
25 satuan luas = 25 satuan luas
Jadi a2 + b2 = c2

9
Keteragan: sisi x sisi = s²

G. DESKRIPSI ALAT PERAGA


Pembuktian teorema phytagoras dapat dilakuakan dengan menggunakan alat
peraga berupa puzzle phytagoras 3 4 5.
Kegunaan:
Menunjukan kebenaran dalil phytagoras dengan luasan, yaitu luas persegi
pada sisi miring sama dengan jumlah luas persegi pada kedua sisi siku-sikunya.

1. Cara Membuat Alat Peraga


Alat dan bahan:
1) Penggaris
2) Gunting
3) Cutter
4) Kertas Origami
5) Doubletipe
6) Stereofoam
7) Kertas Karton

Step by step:
1. Buat pola bentuk persegi dengan ukuran 3cm x 3cm sebanyak 50 buah
dan buat bentuk segitiga siku-siku dengan ukuran alas 9 cm, tinggi = 12
cm, dan sisi miring = 15 cm pada kertas origami dan stereofoam.
2. Gambar pola pada stereofoam sesuai dengan bentuk pola puzzle yang
akan dibuat.
3. Potong stereofoam sesuai dengan pola yang telah dibuat
4. Lapisi stereofoam dengan menggunakan kertas karton.
5. Tempelkan pada stereofoam sesuai ukuran.

10
6. Selanjutnya lapisi kotak-kotak stereofoam yang sudah dipotong dengan
kertas origami. Misalkan 25 buah warna pink, 16 buah warna kuning, dan
9 buah warna hijau dengan segitiga siku-siku warna biru.

7. Tempelkan pula segitiga siku-siku pada tengah-tengah stereofoam.

2. Cara Penggunaan Alat Peraga


a. Pada stereofoam berwarna hitam terdapat segitiga yang berwarna
biru, satuan persegi berwarna hijau sebanyak 9 buah, kuning
sebanyak 16 buah dan pink sebanyak 25 buah.

11
b. Kita misalkan sisi segitiga siku-siku yang tegak dengan a, sisi
bawah segitiga siku-siku dengan b, dan sisi miring dengan c.
c.
Sehingga persegi yang berwarna kuning memiliki luas = a x a = a2
dan persegi yang berwarna hijau memiliki luas = b x b = b2
d. Kemudian kita pindahkan setiap persegi satuan berwarna kuning
dan hijau ke sisi miring segitiga siku-siku.

e. Ternyata persegi satuan berwarna hijau dan kuning dapat


memenuhi sisi miring yang panjangnya c satuan.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan mengenai kebenaran dari teorema
phytagoras yang berbunyi kuadrat sisi miring suatu segitiga siku - siku sama
dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisinya. Atau dapat ditulis dengan
c2 = a2 + b2 atau a2 + b2 = c2
dimana:
c = sisi miring segitiga siku-siku
a = sisi tegak segitiga siku-siku
b = sisi bawah segitiga siku-siku

B. SARAN
Dalam pembelajaran matematika disekoah akan lebih baik jika menggunakan
media atau alat peraga yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep-
konsep dalam matematika. Jadi sebagai seorang guru maupun calon guru harus
bisa memanfaatkan berbagai media pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat
tercapai.

13

Anda mungkin juga menyukai