Proyek Kelompok 10 (Media Pembelajaran)
Proyek Kelompok 10 (Media Pembelajaran)
Proyek Kelompok 10 (Media Pembelajaran)
DISUSUN:
KELOMPOK 10
KELAS : 1B
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS RIAU
2023
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran matematika merupakan proses komunikasi. Suatu proses
komunikasi pasti melibatkan tiga komponen pokok, yaitu pengirim pesan (guru),
komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri. Dalam
proses komunikasi kadang-kadang terdapat kegagalan komunikasi. Artinya
pesan atau materi pelajaran yang akan disampaikan tidak dapat diterima dengan
baik oleh penerima pesan dan yang lebih parah lagi penerima pesan salah dalam
memahami pesan yang disampaikan.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini proses belajar di dalam kelas di
nilai kurang mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Siswa hanya diberi informasi dan siswa dituntut untuk menghafal. Dengan kata
lain, siswa kurang atau bahkan tidak memahami makna dari informasi yang
diterima. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar,
rasakan dan alami.
Dengan adanya alat peraga matematika siswa akan lebih fokus dalam
mamperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi. Rasa bosan dan rasa jenuh
bagi siswa dalam belajar dapat dihindari dan rasa senang untuk belajar dapat
dikembangkan. Dalam belajar matematika, alat peraga merupakan salah satu
daya tarik yang kuat untuk memotivasi siswa dalam belajar matematika.
Teorema phytagoras merupakan materi pelajaran yang diajarkan pada kelas
VIII. Mengingat materi ini bersifat abstrak untuk memudahkan siswa dalam
memahami persoalan pembuktian dan aplikasinya maka penulis mengangkat
topik ini sebagai makalah Media pembelajaran dengan judul “PEMBUKTIAN
TEOREMA PHYTAGORAS DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE” dengan
menggunakan media pembelajaran ini diharapkan siswa dapat lebih mudah
3
dalam memahami pelajaran matematika khususnya dalam bab teorema
phytagoras.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bukti teorema phytagoras?
2. Alat peraga apa yang digunakan untuk membuktikan teorema
phytagoras?
3. Bagaimana cara membuat alat peraga pembuktian teorema phytagoras?
4. Bagaimana cara menggunakan alat peraga pembuktian teorema
phytagoras?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pembuktian teorema phytagoras.
2. Mengenal salah satu alat peraga Teorema Phytagoras.
3. Mengetahui cara membuat alat peraga pembutian teorema phytagoras.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana cara kerja alat peraga yang
digunakan dalam pembuktian teorema phtyagoras.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. PENGERTIAN PUZZLE
Kata puzzle berasal dari bahasa Inggris = teka-teki atau bongkar pasang,
puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar pasang. Pada
umumnya fungsi puzzle untuk pendidikan yaitu untuk melatih konsentrasi,
ketelitian dan kesabaran, memperkuat daya ingat siswa, melatih logika, melatih
koordinasi mata dan tangan, mengenalkan konsep hubungan pada anak. Puzzle
Phytagoras adalah kepingan-kepingan phytagoras yang digunakan untuk
membuktikan Teorema Phytagoras.
Secara khusus, fungsi alat peraga pembuktian Pythagoras dengan jumlah kotak-
kotak yang memiliki ukuran sama adalah sebagai berikut:
6
1) Menjelaskan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk memahami hubungan antara
sisi-sisi segitiga siku-siku. Siswa dapat melihat bahwa luas persegi yang
terbentuk dari sisi miring segitiga siku-siku sama dengan jumlah luas persegi
yang terbentuk dari sisi-sisi lainnya.
2) Mempermudah perhitungan luas persegi yang terbentuk dari sisi-sisi segitiga
siku-siku
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk lebih mudah menghitung luas
persegi yang terbentuk dari sisi-sisi segitiga siku-siku. Siswa hanya perlu
menghitung luas masing-masing persegi dan menjumlahkannya.
3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang teorema Pythagoras
Alat peraga ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami teorema
Pythagoras. Siswa akan dapat melihat bagaimana teorema Pythagoras dapat
digunakan untuk menghitung luas persegi yang terbentuk dari sisi-sisi
segitiga siku-siku.
7
Alat peraga ini menggunakan kotak-kotak yang memiliki ukuran sama untuk
menggambarkan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku. Dengan menyusun
kotak-kotak tersebut, kita dapat melihat bahwa luas persegi yang terbentuk di
atas sisi miring segitiga sama dengan jumlah luas persegi yang terbentuk di atas
sisi lainnya. Hal ini membuktikan bahwa teorema Pythagoras benar.
Alat peraga ini juga dapat membantu kita memahami mengapa teorema
Pyhagoras berlaku. Dengan melihat bagaimana kotak-kotak tersebut disusun,
kita dapat melihat bahwa luas persegi yang terbentuk di atas sisi miring segitiga
merupakan jumlah luas dari dua segitiga siku-siku yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa luas persegi yang terbentuk di atas sisi miring segitiga
selalu lebih besar dari luas persegi yang terbentuk di atas sisi lainnya.
Dengan demikian, alat peraga pembuktian Pythagoras jumlah kotak-kotak
yang memiliki ukuran sama dapat membantu kita memahami konsep Pythagoras
dengan cara yang lebih visual dan intuitif. Alat peraga ini juga dapat membantu
kita memahami filsafat sejarah matematika, yaitu bagaimana konsep matematika
berkembang dari waktu ke waktu.
8
• a adalah sisi siku-siku yang berhadapan dengan sudut siku-siku
• b adalah sisi siku-siku yang lain
• c adalah sisi miring (hipotenusa)
Rumus teorema Pythagoras dapat dibuktikan dengan menggunakan berbagai
metode, salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga. Mengingat
materi ini bersifat abstrak untuk memudahkan siswa dalam memahami persoalan
pembuktian dan aplikasinya maka kami mengangkat topik ini sebagai makalah
Media pembelajaran dengan judul “PEMBUKTIAN TEOREMA
PHYTAGORAS DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE”. Dengan tujuan agar
siswa dapat lebih mudah memhami Pelajaran matematika khusunya dalam bab
Teorema Pythagoras
Luas persegi dengan panjang sisi a adalah 16 satuan luas (16 kotak) atau a²
Luas persegi dengan panjang sisi b adalah 9 satuan luas (9 kotak) atau b²
Luas persegi dengan panjang sisi c = luas persegi dengan panjang sisi a = luas
persegi dengan panjang sisi b
25 satuan luas = 9 satuan luas + 16 satuan luas
25 satuan luas = 25 satuan luas
Jadi a2 + b2 = c2
9
Keteragan: sisi x sisi = s²
Step by step:
1. Buat pola bentuk persegi dengan ukuran 3cm x 3cm sebanyak 50 buah
dan buat bentuk segitiga siku-siku dengan ukuran alas 9 cm, tinggi = 12
cm, dan sisi miring = 15 cm pada kertas origami dan stereofoam.
2. Gambar pola pada stereofoam sesuai dengan bentuk pola puzzle yang
akan dibuat.
3. Potong stereofoam sesuai dengan pola yang telah dibuat
4. Lapisi stereofoam dengan menggunakan kertas karton.
5. Tempelkan pada stereofoam sesuai ukuran.
10
6. Selanjutnya lapisi kotak-kotak stereofoam yang sudah dipotong dengan
kertas origami. Misalkan 25 buah warna pink, 16 buah warna kuning, dan
9 buah warna hijau dengan segitiga siku-siku warna biru.
11
b. Kita misalkan sisi segitiga siku-siku yang tegak dengan a, sisi
bawah segitiga siku-siku dengan b, dan sisi miring dengan c.
c.
Sehingga persegi yang berwarna kuning memiliki luas = a x a = a2
dan persegi yang berwarna hijau memiliki luas = b x b = b2
d. Kemudian kita pindahkan setiap persegi satuan berwarna kuning
dan hijau ke sisi miring segitiga siku-siku.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan mengenai kebenaran dari teorema
phytagoras yang berbunyi kuadrat sisi miring suatu segitiga siku - siku sama
dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisinya. Atau dapat ditulis dengan
c2 = a2 + b2 atau a2 + b2 = c2
dimana:
c = sisi miring segitiga siku-siku
a = sisi tegak segitiga siku-siku
b = sisi bawah segitiga siku-siku
B. SARAN
Dalam pembelajaran matematika disekoah akan lebih baik jika menggunakan
media atau alat peraga yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep-
konsep dalam matematika. Jadi sebagai seorang guru maupun calon guru harus
bisa memanfaatkan berbagai media pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat
tercapai.
13