Performa,+07 MOCHAMMAD+ZULFIKAR+ERVANDI
Performa,+07 MOCHAMMAD+ZULFIKAR+ERVANDI
Performa,+07 MOCHAMMAD+ZULFIKAR+ERVANDI
Abstract: Along with technological development that affects the influence of business
competition, business competition that experiences rapid growth, one of them is beverage
industry. The purpose of this research is to analyze the influence of personal selling and
direct marketing on consumer purchase decisions of Thai tea in Surabaya. This research is
done by doing descriptive statistical method with quantitative approach. Data collection is
done through by distributing questionnaires towards Thai tea consumers in Surabaya, using
non-probability sampling approach with incidental sampling technique with the total of 128
people. This research uses descriptive analysis with multiple linear regression techniques.
The result of the research shows that personal selling and direct marketing influence on
purchase decision.
Keywords: Personal Selling, Direct Marketing, Purchase Decision
Abstrak: Seiring dengan perkembangan teknologi mempengaruhi dampak pada persaingan usaha,
persaingan usaha yang mengalami pertumbuhan pesat salah satunya adalah industri minuman.
Penelitian ini bertujuan manganalsis pengaruh personal selling dan direct marketing terhadap
keputusan pembelian konsumen thai tea di Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
metode statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
penyebaran kuesioner terhadap konsumen thai tea di Surabaya, menggunakan pendekatan non
probability sampling dengan teknik insidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 128 orang.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa personal selling dan direct marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: Personal Selling, Direct Marketing, Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi mempengaruhi dampak pada persaingan usaha, persaingan
usaha yang mengalami pertumbuhan pesat salah satunya adalah industri minuman. Mochammad, (2016)
dalam Juliani (2017) mengungkapkan Sektor industri yang mengalami pertumbuhan pesat salah satunya
adalah sektor minuman. Seiring dengan perkembangan teknologi, industri pengolahan teh juga turut
berkembang dari waktu ke waktu. Beberapa gerai Thai Tea di Surabaya dapat di temukan tersebar di
beberapa daerah di Surabaya seperti BangjonThai Tea yang terletak di Sambikerep. Lalu Nyotnyot Thai Tea
yang berada di daerah Surabaya barat tepatnya terletak di Manukan Kulon. Dum Thai Tea salah satu gerai
yang menjual produk minuman teh ini memiliki gerai di Wiyung, bagian barat Surabaya.
Cha tu cha merupakan Start-up bisnis penulis yang bergerak dibidang food and beverages yaitu Thai
Tea. Dalam mempertahankan usaha thai tea kegiatan promosi sangat dibutuhkan oleh Cha tu cha karena
ketika menerapkan promosi terhadap produk dapat berpengaruh terhadap penjualan produk thai tea. Personal
Selling dan Direct Marketing merupakan bauran promosi Menurut Rangkuti (2009) dalam (Siregar &
Natalia, 2018), penjualan perseorangan merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan karena
penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaanya.
Fenomena Direct Marketing yang terjadi di Surabaya seperti contohnya Dum Dum Thai Tea dengan
melakukan pemasaran melalui kios yang merupakan bentuk cakupan dari Direct Marketing. Menurut Kotler
dan Keller (2016) Kiosk marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima pesan pelanggan”, yang
ditempatkan di toko, bandara dan tempat lainnya. Fenomena Personal Selling yang terjadi di Surabaya juga
dilakukan oleh Cha Cha tu cha dengan menjalin kerjasama dengan pemilik depot bamara. Kerjasama yang
dilakukan terkait dengan sistem penjualan yang diterapkan yaitu dengan cara konsinyasi. Menurut Rangkuti
(2009) dalam (Siregar & Natalia, 2018), penjualan perseorangan merupakan alat promosi yang berbeda dari
periklanan karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaanya.
Kotler dan Armstrong (2012), menjelaskan bahwa bauran promosi terdiri dari 5 alat, yaitu Advertising
(Periklanan), Sales promotion (Promosi penjualan), Personal selling (Penjualan perseorangan), Public
relation (hubungan masyarakat), Direct marketing (Penjualan langsung). Dari 5 bauran promosi yang
dikaitkan peneliti selama ini adalah Direct marketing dan Personal selling perbedaan dari 2 bauran promosi
tersebut adalah Personal selling merupakan bauran yang digunakan untuk menjalin hubungan jangka
panjang sedangkan Direct marketing untuk mendapatkan respon segera.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Personal Selling
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), Personal Selling atau penjualan personal merupakan
presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun
hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentasi, pameran dagang,
dan program insentif Kotler dan Armstrong (2016).
Indikator personal selling menurut Hermawan (2012) dalam (Siregar & Natalia, 2018) yaitu,
Salesmanship, penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual,
seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi
penolakanpelanggan, dan mendorong pembelian. Bernegosiasi, penjual harus mempunyai
kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan. Pemasaran hubungan (relationship
marketing), penjual melakukan komunikasi hubungan antar manusia yang efektif dengan mengetahui
setiap karakter individu yang ditemuinya.
Direct Marketing
Direct Marketing menurut Kotler dan Armstrong (2012) merupakan hubungan langsung dengan
sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan dengan
konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, mobile
marketing, internet dan lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016), indikator dari Direct Marketing
adalah:
Telemarketing: Telemarketing adalah salah satu cara mempromosikan produk melalui
penggunaan telepon dan pusat panggilan untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang
telah ada dan menyediakan layanan dengan mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan melalui
telepon. Direct Mail: Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau jasa yang langsung
ditujukan kepada konsumen atau pelanggan melalui media surat (mail), audio visual, faximile dan
lainnya dengan harapan dapat menciptakan transaksi langsung.Catalog Marketing: Pemasaran melalui
katalog ini adalah bentuk pemasaran langsung dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih
katalog kepada konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima katalog akan memesan.
Saluran Online: Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui jaringan
komputer.Pemasaran Melalui Kios: Kiosk marketing adalah pemasaran melalui “mesin penerima
pesan pelanggan”, yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat lainnya. Penjualan Tatap Muka:
Penjualan tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa
pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2016) merupakan proses ketika pelanggan
membandingkan alternatif pilihan yang ada dan memilih alternatif tersebut untuk melakukan keputusan
pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai,
perbandingan alternatif pilihan dan melakukan proses keputusan yang dihasilkan dari lima tahap yaitu
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian. Indikator keputusan pembelian menurut Sunyoto (2012) dalam (Siregar & Natalia, 2018) adalah:
Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk.
Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu
Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Reni Fitri Wahyuni, dkk (2017). Penelitian ini memiliki tujuan
untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Promosi Personal Selling dan Direct Marketing terhadap
Keputusan Pembelian di Astra Credit Companies (ACC) Bandung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis metode deskriptif, Validitas, Reliabilitas, Uji
Asumsi Klasik, Normalitas, Uji t, Uji F, Uji R. Dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang
disebarkan kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan objek ke seluruh konsumen yang telah
melakukan kredit dan peminjaman di Astra Credit Companies (ACC) Bandung dengan sampel 100
responden. Hasil dari penelitian menunjukan Promosi Personal Selling dan Direct Marketing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Relevansi penelitian ini adalah memiliki variabel yang
sama yaitu variabel Direct Marketing, Personal Selling dan keputusan pembelian.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah metodologi penelitian yang berupaya untuk mengukur data, dan biasanya,
menerapkan beberapa bentuk analisis statistik (Malthora, 1996) dalam (Muchlis,2019).
Skala Pengukuran
Skala pengukuran dari penelitian ini menggunakan pengukuran skala likert. Menurut Sugiyono (2017),
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan.
Personal Selling (X1) 1. Saya tertarik membeli Thai (Siregar & Natalia,
Tea karena kemampuan 2018)
presentasi yang diberikan oleh
penjual.
2. Saya tertarik membeli Thai
Tea karena kemampuan
bernegosiasi yang dimiliki
penjual.
3. Saya tertarik membeli Thai
Tea karena telah mengenal
penjual.
Direct Marketing (X2) 1. Saya tertarik membeli Thai Tea (Wahyuni &
karena pernah melihat melalui Widaningsih, 2017)
saluran online.
2. Saya tertarik membeli Thai Tea
karena kios/gerai mudah
ditemukan.
3. Saya tertarik membeli Thai
Tea karena keramahan penjual
saat melayani pelanggan.
Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui
item-item berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari penyusunan tersebut Azwar
(2019). Menurut Azwar (2019) kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dapat
menggunakan batasan koefisien korelasi minimal yaitu 0,30.
Uji reliabilitas
Menurut Ghozali dalam Salfina (2018) uji reabilitas berfungsi untuk suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Kuesioner bisa dibilang reliabel jika jawaban responden terhadap
pertanyaan konsisten. Menurut Ghozali dalam Salfina (2018) uji reabilitas berfungsi untuk suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner bisa dibilang reliabel jika jawaban
responden terhadap pertanyaan konsisten.
Y= a+b.X1 +b2.x2
Uji F
Menurut Senggetang (2019) uji F digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yaitu Personal Selling dan Direct Marketing terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. Apabila F
hitung lebih besar dari F Tabel, maka H0 ditolak yang berarti variabel (X) berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y) secara lebih kecil dari 0,05 variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara
simultan.
Uji t
Menurut Senggetang (2019) uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa besar satu atau lebih variabel
bebas secara bebas dapat menerangkan suatu variabel terikat secara parsial. Apabila t hitung lebih besar dari t
Tabel, maka H0 ditolak yang yang berarti variabel bebas (X) berpengaruh secara parsial terhadap variabel
terikat (Y). Menurut Sugiyono dan Susanto (2015) jika nilai signifikansi uji t kurang dari 0,05 maka variabel
bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat apabila t hitung > t Tabel (Suyono, 2018).
Analisis Data
Mayoritas responden yang pernah mengonsumsi Thai Tea di Surabaya pada penelitian ini merupakan
laki-laki yang berjumlah 68 orang dan sisanya merupakan perempuan yang berjumlah 60 orang. Diketahui
bahwa jumlah persentase tertinggi ada pada jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 53% dan 47% sisanya
merupakan jenis kelamin perempuan.responden penelitian ini merupakan mahasiswa yaitu sebanyak 90
orang, Karyawan/Karyawati sebanyak 26 orang, Dosen sebanyak 3 orang dan sisanya sebanyak 9 orang.
Dapat disimpulkan mayoritas responden penelitian ini merupakan Mahasiswa yang memiliki persentase
sebanyak 70% dari total responden.
Mean rata-rata keseluruhan variabel (X1) sebesar 3,19 yang dapat diasumsikan bahwa rata-rata
responden cukup setuju dengan pernyataan variabel Personal Selling. Standar deviasi rata-rata mempunyai
nilai sebesar 1,14 hal ini menjelaskan bahwa jawaban responden pada variabel X1 yaitu, Personal Selling
bervariasi atau heterogen karena lebih dari 0.
variabel Direct Marketing (X2) mean keseluruhannya sebesar 3,98 dari data ini dapat diasumsikan
bahwa rata-rata responden setuju dengan pernyataan variabel (X2). Standar deviasi rata-rata mempunyai
nilai sebesar 0,969 hal ini menjelaskan bahwa jawaban responden pada variabel X1 yaitu, Direct
Marketing bervariasi atau heterogen karena lebih dari 0.
Mean rata-rata keseluruhan dari data jawaban responden variabel Keputusan Pembelian sebesar 3,72
dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Nilai rata-rata standar deviasi sebesar 1,04
yang dapat diartikan bahwa jawaban responden pada variabel Y yaitu, Keputusan Pembelian bervariasi atau
heterogen karena lebih dari 0.
Uji Validitas
Uji validitas kedua variabel personal selling dan direct marketing memiliki siginifikansi >0,06
sehingga aitem-aitem kuesioner dinyatakan valid. Pada variabel terikat yaitu, keputusan pembelian juga
memiliki signifikansi >0,06 sehingga dapat dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s alpha. Seluruh variabel pada
penelitian ini memiliki nilai koefisien alpha >0,6 sehingga dapat diartikan bahwa aitem-aitem kuesioner
reliabel.
Regression
1 1076,209 2 538,105 34,087 ,000b
Diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,000 yang dapat diartikan bahwa variabel bebas, yaitu Personal
Selling dan Direct Marketing secara simultan dan bersamaan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
Keputusan Pembelian dikarenakan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai F hitung yang dijelaskan oleh
Tabel diatas sebesar 34,087, nilai tersebut mengindikasikan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F Tabel
pada taraf signifikansi 0,05 yaitu sebesar 3,07, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Personal
Selling dan Direct Marketing secara simultan dan bersamaan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
Keputusan pembelian.
Tabel 3. Uji t
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
T hitung dari Personal Selling sebesar 3,059 dengan signifikansi 0,003 dan t hitung dari Direct
Marketing sebesar 4,639 dengan signifikansi sebesar 0,000. Perbandingan t Tabel menggunakan taraf
signifikan 5% dan nilai df sebesar n-k-1 (128-2-1 = 125) ditemukan nilai t Tabel sebesar 1,65714 yang dapat
diartikan bahwa nilai t Tabel lebih kecil daripada t hitung pada kedua variabel. Nilai signifikansi kedua
variabel juga diketahui lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Personal
Selling dan Direct Marketing berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,594 yang merupakan besaran korelasi
antara nilai konstan, variabel Personal Selling, Direct Marketing, dan Keputusan Pembelian. Hasil R square
atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,353 menunjukan kedua variabel bebas, yaitu Personal Selling,
Direct Marketing dapat menjelaskan 35,3% Keputusan Pembelian.
Pembahasan
Hasil dari uji F yang dilakukan untuk menguji variabel secara simultan menunjukan Personal Selling
(X1) dan Direct Marketing (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) menunjukan hasil f hitung sebesar
34,087 lebih besar dari F Tabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu sebesar 3,07. Dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas yaitu, Personal Selling (X1) dan Direct Marketing (X2) secara bersamaan dapat
mempengaruhi variabel terikat yaitu, Keputusan Pembelian (Y). Dapat disimpulkan bahwa konsumen
melakukan aktivitas Keputusan Pembelian ketika produk memiliki kemasan yang menarik bagi konsumen,
tersedia varian ukuran dari produk, kualitas produk baik, produk telah dikenali oleh konsumen, tempat
penjualan produk mudah dan nyaman untuk dibeli oleh konsumen, jumlah produk selalu tersedia, konsumen
tertarik dengan jenis produk yang dijual. Jika dilihat dari jawaban yang mewakili maka jawaban Y.1.3 yaitu,
‘Saya selektif terhadap kualitas produk Thai Tea yang akan saya beli’ dengan hasil 4,28 menunjukan bahwa
konsumen Thai Tea akan melakukan aktivitas Keputusan Pembelian jika kualitas rasa, ukuran, kemasan dari
produk Thai Tea baik maka Cha Tu Cha sebaiknya mengeluarkan produk Thai Tea dengan kualitas rasa,
Keputusan Pembelian Pra Survei menunjukan Cha Tu Meningkatkan penjualan agar produk
Cha belum melakukan aktivitas dapat dibeli lebih dari 1 produk
Personal Selling dan Direct
Marketing yang berpengaruh
secara simultan dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Personal Selling dan Direct Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Konsumen Thai Tea di Surabaya”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Personal Selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 2. Direct Marketing
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian 3. Personal Selling dan Direct Marketing
dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian secara simultan.
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel masyarakat Surabaya sehingga kesimpulan yang
didapatkan belum bisa digeneralisasikan pada konsumen Thai Tea diluar populasi
2. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini menggunakan google form sehingga dipengaruhi oleh
keadaan dan situasi dari responden yang berpengaruh terhadap perbedaan jawaban yang dihasilkan.
REFERENSI