Makalah Tsunami Aceh
Makalah Tsunami Aceh
Makalah Tsunami Aceh
MAKALAH
TERJADINYA TSUNAMI ACEH
Kelas : X G
Nama Absen
Deco Ibnu Alfa Rizal 04
Syawal Kahfi Novan 35
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Baginda Muhammad SAW yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh
alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran “Geografi”.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimah kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
guru pengampu mata pelajaran Geografi, Ibu Diana Sofyan, S.Pd. Akhirnya penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan makalah
yang akan datang.
Penulis
ii
ABSTRAK
Bencana tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 merupakan bencana alam
terbesar selama beberapa dekade terakhir yang terjadi di Indonesia dan menelan korban
jiwa serta harta benda yang banyak. Pasca bencana tsunami Aceh tentunya pemerintah
memerlukan banyak dana untuk rekonstruksi pasca bencana. Gempa tektonik pada
Samudra Hindia ini menyebabkan gempa dengan kekuatan magnitude 9.2 skala richter
dan tsunami setinggi 15 meter atau 50 kaki yang kemudian menerjang daratan aceh dan
meluluhlantahkannya. Berbagai dampak yang timbul akibat dari adanya bencana
tsunami Aceh 2004 salah satunya menimbulkan kerusakan di kota Nias, Sumatera
Utara dan beberapa negara yang memiliki wilayah pesisir di Samudera Hindia seperti
Malaysia, Thailand, Bangladesh, Sri Lanka, India dan Maladewa.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 4
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 4
1. Pengertian Tsunami ........................................................................................ 4
2. Penyebab terjadinya Tsunami ........................................................................ 5
B. Alur Pikir Penelitian........................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 6
A. Objek Penelitian Secara Keseluruhan ................................................................ 6
BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 7
A. Penyebab Tsunami Aceh .................................................................................... 7
B. Kronologi Tsunami Aceh ................................................................................... 8
C. Fakta Penyebab Tsunami Aceh .......................................................................... 9
1. Gempa Terbesar Ketiga di Dunia ................................................................... 9
2. Korban Melebihi 280.000 Nyawa .................................................................. 9
3. Tidak Hanya Aceh Gempa Juga Menyebabkan Tsunami Di 14 Negara ........ 9
4. Melepaskan Energi Setara dengan Lebih dari 1.500 Kali Bom Atom
Hiroshima............................................................................................................. 10
D. Dampak Bencana Tsunami Terhadap Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam .. 10
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ........................................................... 10
2. Dampak Tsunami Aceh tahun 2004 ............................................................. 11
3. Kerugian pasca Tsunami Aceh ..................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 13
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bencana tsunami?
2. Bagaimana penyebab terjadinya tsunami Aceh 2004?
3. Bagaimana kronologi terjadinya tsunami Aceh 2004?
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tsunami Aceh 2004?
2
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji lebih mendalam, dan
memaparkan berbagai penyebab terjadinya tsunami Aceh yang melanda
Indonesia pada tahun 2004.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi masyarakat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kemanusiaan dan
kepedulian sosial di kalangan masyarakat dengan berperilaku prososial.
2. Bagi ilmu pengetahuan.
Diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi ilmu sejarah terkait
bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Tsunami
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti secara
harafiah yaitu “ombak besar di lautan” yaitu gulungan ombak besar yang
muncul setelah terjadinya gempa bumi di lempengan dasar laut. Kata ‘Tsunami’
kemudian dipakai secara internasional untuk menunjukkan gelombang laut
tersebut. Menurut Prof. Izumi Yokoyama , tsunami berarti gelombang laut
(nami) yang menghantam pelabuhan (tsu). Awal mula penggunaan kata
Tsunami adalah dari kalangan nelayan Jepang yang merasakan gelombang
yang panjang dan besar di tengah laut yang melewati mereka. Namun
sekembalinya mereka ke pelabuhan mereka mendapati bahwa pelabuhan
tersebut dan wilayah sekitarnya telah rusak parah akibat dari gelombang besar
yang mereka rasakan di tengah laut tadi. Karena hal tersebut para nelayan
berasumsi bahwa gelombang tersebut muncul di sekitar wilayah pesisir saja.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tsunami adalah gelombang laut
dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan
gunung api di dasar laut (umumnya terjadi di wilayah Jepang dan sekitarnya).
Penjelasan lainnya yang disampaikan oleh T. Bachtiar bahwa tsunami adalah
gelombang yang mempunyai panjang sampai dengan 200 Km. Periode
tsunami adalah estimasi waktu tsunami untuk yang mencapai daerah pesisir
sekitar 20 menit. Kecepatan dari gelombang tsunami sangggup menembus 800
km/jam, bergantung pada kedalaman laut. Pada tingkat kedalaman laut sekitar
5.000 meter, kecepatan rambat tsunami sangat cepat, bisa mencapai kecepatan
250 meter/detik. Sedangkan di kedalaman 4.000 meter kecepatannnya 200
meter/detik, dan bila mencapai laut yang memiliki kedalaman sedalam 40
meter maka gelombang tsunami hanya memiliki kecepatan 20 meter/detik.
4
2. Penyebab terjadinya Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut besar yang diakibatkan dari munculnya
gelombang energi secara tiba-tiba yang merambat akibat dari gempa bumi di
dasar laut atau letusan gunung berapi yang mempunyai kekuatan yang sangat
besar. Tsunami akan terjadi jika terdapat anomali yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar volume air. Terjadinya gerakan secara vertikal
pada lempengan kerak bumi yang mengakibatkan gempa kuat di dasar laut
yang dangkal dapat menyebabkan lempeng laut tersebut bergerak vertikal,
maka pergerakan ini dapat mengakibatkan gangguan pada kesetimbangan
volume air laut yang berada di atasnya. Atau ketika terjadi patahan didasar
lempeng laut, maka massa batuan akan terjerembab dan air laut diatasnya
masuk kedalam patahan tersebut. Dari patahan tersebut terjadilah gerakan
osilasi naik-turun untuk mendapatkan keseimbangan dan terjadilah tsunami ke
segala penjuru arah.
Tsunami yang lebih besar dapat dihasilkan dari aktivitas tanah longsor,
letusan gunung berapi seperti di Santorini dan Krakatau, dan juga akibat dari
benturan benda ke dalam laut. Tsunami jenis ini kemudian dikenal sebagai
“mega-tsunami”. Megatsunami menimbulkan gelombang yang sangat besar,
seperti bencana tanah longsor di Litua Bay pada tahun 1958 yang
menghasilkan gelombang dengan tinggi mencapai 528 meter di atas
permukaan laut. Contoh lain dari tsunami yang ditimbulkan yang bukan
disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut adalah letusan gunung krakatau
pada tahun 1883.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
6
BAB IV
ANALISIS DATA
7
hingga akhirnya terjadi gempa puncak yang terjadi pada 26 Desember 2004 pukul
07.59 WIB.dengan gempa berkekuatan 9,2 skala richter.
10
penganut agama Budha sebesar 0,55%. Bagi penganut agama Islam maka
diberlakukan hukum syariat Islam di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.
Dalam sejarahnya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pertama kali
terbentuk pada tanggal 17 Desember tahun 1979 dengan gubernur pertamanya
bernama Teuku M Daud Beureuh. Sejak tahun 1976, Aceh telah mengalami
konflik yang berkepanjangan dengan pemerintah republik Indonesia akibat
dari pembentukan organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipimpin
oleh Hasan Tiro dengan tujuan untuk memisahkan diri Aceh dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pergolakan demi pergolakan selalu mewarnai
kehidupan politik di Aceh menyebabkan kehidupan di Aceh tidak pernah
tearsa aman sepanjang pembentukannya. Sampai pada tahun 1989 pemerintah
Indonesia menetapkan daerah operasi militer di Provinsi Naggroe Aceh
Darussalam, hingga seterusnya pada bulan Mei 2003 hingga Mei tahun 2004
pemerintah Indonesia memberlakukan status darurat militer di Aceh dan
diteruskan dengan pemberlakuan status darurat sipil.
Tsunami pada tanggal 24 Desember tahun 2004 telah mengubah status
darurat sipil Aceh menjadi bencana nasional. Dengan diubahnya status di
daerah Aceh maka langkah ini dirasa tepat karena sebelum bencana tsunami
pun Aceh memang sudah membutuhkan banyak perhatian dan pembangunan
yang siginifikan maka status darurat bencana ini mengalirkan bantuan yang
luar biasa bagi Aceh untuk kemudian menciptakan kehidupan yang baru dan
lebih baik lagi masyarakat Aceh.
2. Dampak Tsunami Aceh tahun 2004
Gempa bumi yang disusul dengan gelombang tsunami pada tanggal 26
Desember 2004 tidak hanya merugikan wilayah yang ada di sekitar Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, namun juga menimbulkan kerusakan di kota Nias,
Sumatera Utara dan beberapa negara yang memiliki wilayah pesisir di
Samudera Hindia seperti Malaysia, Thailand, Bangladesh, Sri Lanka, India
dan Maladewa.
11
Wilayah yang terkena oleh kehancuran akibat gelombang tsunami tidak
hanya wilayah yang berada di dalam zona subduksi (daerah yang terdekat atau
daerah yang mendekati sumber bencana), di wilayah yang dilewati oleh
gelombang tsunami, infrastruktur dan struktur bangunan mengalami kerusakan.
Seluruh infrastruktur pendukung sarana transportasi seperti jalan raya
terkelupas dari tempatnya, dan jembatan ambruk atau patah. Namun meskipun
bencana tsunami menimbulkan kerusakan infrastruktur yang masif, di
beberapa tempat masih terdapat bangunan yang berdiri kokoh salah satu
contohnya adalah masjid Baiturrahman Aceh yang tetap berdiri meskipun
tsunami menerjangnya.
3. Kerugian pasca Tsunami Aceh
Akibat yang ditimbulkan tsunami dalam sektor ekonomi adlah
perekonomian di Aceh akan menurun sebesar 14 persen.Untuk secara
keseluruhan ada total tiga perempat juta manusia – satu untuk setiap enam
penduduk Aceh – menjadi korban langsung baik itu dikarenakan menjadi
korban meninggal atau hilang, kehilangan sanak saudara dan keluaraga, juga
menjadi korban yang kehilangan rumahnya dan juga pekerjaannya akibat
tsunami.
Berdasarkan data APINDO kerugian materil juga sangat parah
dirasakan oleh Indonesia dalam segi ekonomi bencana tsunami ini mengurangi
aktifitas ekonomi sampai 68% dimana sebanyak 1,3 juta rumah dan gedung
hancur, 18 jembatan rusak, dan 120 kilometer jalan tidak bisa dilalui. Total
seluruh kerugian akibat dari bencana tsunami aceh tahun 2004 adalah sekitar
Rp 42,7 triliun atau hampir setara dengan 2,2% PDB nasional Indonesia dan
97% PDB Aceh (APINDO, 2004).
Korban meninggal akibat tsunami ini begitu banyak sehingga banyak
jenazah yang sampai membusuk karena tidak dimakamkan dengan cepat.
Adanya permasalahan ini menimbulkan penyakit karena banyaknya mayat
yang tidak dikebumikan secara cepat.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gempa dan Tsunami yang terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam pada
tanggal 26 Desember tahun 2004 merupakan peristiwa bencana besar yang
membuat Indonesia sangat terpukul karena jumlah korban jiwa yang besar,
kerusakan dan kerugian ekonomi yang mencapai milyaran rupiah. Akibat besarnya
jumlah korban dan kerusakan fisik maka bencana gempa dan tsunami ini dapat
diklasifikasi sebagai bencana nasional karena sifat kerugian massif kerugian baik
kerugian materil maupun juga imateril. Peristiwa gempa dan tsunami Aceh telah
memberikan pelajaran besar bagi Indonesia dan dunia bahwa bencana tidak dapat
diprediksi terjadinya sehingga setiap negara sangat membutuhkan persiapandan
upaya yang matang dalam mencegah kerugian bencana. Upaya yang dilakukan
negara dalam mencegah timbulkan kerugian besar akibat bencana disebut dengan
“Disaster Risk Reduction”.
B. Saran
Bencana tsunami merupakan bencana alam yang tak bisa dihindar maupun
diprediksi. Bencana tsunami bisa terjadi apabila terjai gempa bumi dibawah laut,
gempa diatas 6 skala richter, ataupun permukaan laut turun secara tiba-tiba.
Sehingga diperlukan pengkajian tingkat resiko bencana yang hasilnya bisa
digunakan untuk menyusun aksi praktis dalam rangka kesiapsiagaan, seperti
menyusun rencana dan jalur evakuasi, pengambilan keputusan daerah tempat
tinggal dan sebagainya.
Selanjutnya penelitian yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini memang
belum sempurna dan perlu ditingkatkan lagi untuk menunjang keefektifan dari
karya tulis sendiri agar dapat menjadi rujukan yang sesuai sebagai penunjang
karya tulis yang akan datang. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
untuk perbaikan karya tulis selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Natsir, dkk. 2015. Estimasi Waktu dan Tinggi Gelombang Tsunami di
Lhok Kruet Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Teuku Umar. 1(1): 85-87
Verianty, Woro Anjar. 2022. Penyebab Tsunami Aceh 2004, Bencana Alam Terparah
Dalam Sejarah Modern. https://m.liputan6.com/hot/read/5042822/penyebab-
tsunami-aceh-2004-bencana-alam-terparah-dalam-sejarah-modern diakses
Selasa, 22/11/2022
Wiyanto, Adi. 2020. Tsunami Aceh, bencana alam terbesar 16 tahun lalu.
https://amp.kontan.co.id/news/tsunami-aceh-bencana-alam-terbesar-16-
tahun-lalu diakses pada Selasa, 22/11/2022
14