C30121175 - Roidah Sahda Resume Tenaga Kerja

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Roidah Sahda

NIM : C30121175
Akuntansi S1 Non-Reguler

RESUME TENAGA KERJA


Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengelola produk.
Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia.

Biaya tenaga kerja itu ada bermacam-macam tergantung dari penggolongannya. Berikut adalah jenis-jenis biaya
tenaga kerja menurut penggolongannya :

A. Penggolongan menurut Fungsi Pokok dalam Organisasi Perusahaan.


a. Biaya tenaga kerja bagian produksi, seperti :
- Gaji karyawan pabrik
- Biaya kesejahteraan karyawan pabrik
- Upah lembur karyawan pabrik
- Upah mandor pabrik
- Gaji manajer pabrik

b. Biaya tenaga kerja bagian pemasaran, seperti :


- Upah karyawan pemasaran
- Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran
- Biaya komisi pramuniaga
- Gaji manajer pemasaran

c. Biaya tenaga kerja bagian administrasi dan umum, seperti :


- Gaji karyawan bagian akuntansi
- Gaji karyawan bagian personalia
- Gaji karyawan bagian sekretariat
- Biaya kesejahteraan karyawan bagian akuntansi
- Biaya kesejahteraan karyawan bagian personalia
- Biaya kersejahteraan karyawan bagian sekretariat

B. Penggolongan menurut Kegiatan Departemen-Departemen dalam Perusahaan.


a. Departemen produksi. Misalnya dalam suatu perusahaan kertas terdapat 3 departemen :
- Bagian pulp
- Bagian kertas
- Bagian penyempurnaan

b. Departemen-departemen non-produksi :
- Biaya tenaga kerja bagian akuntansi
- Biaya tenaga kerja bagian personalia

C. Penggolongan menururt Jenis Pekerjaannya.


Misalnya dalam suatu departemen produksi tenaga kerja digolongkan sebagai berikut :
- Operator ⎯ upah operator
- Mandor ⎯ upah mandor
- Penyelia (super intenddent) ⎯ upah penyelia

Penggolongan biaya tenaga kerja semacam ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah kerja.

D. Penggolongan menurut Hubungannya dengan Produk.


a. Upah tenaga kerja langsung. Karena langsung berhubungan dengan proses produksi produk maka
biaya tenaga kerja langsung ini diperhitungkan sebagai unsur biaya produksi.
b. Upah tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja tak langsung tidak berhubungan secara langsung
dengan proses produksi produk dan merupakan unsur Biaya Overhead Pabrik (BOP). Misalnya biaya
tenaga kerja bagian pemasaran, dan biaya tenaga kerja bagian administrasi dan umum.
Auntansi Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu :


1. Gaji dan upah reguler, yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti
pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua.
2. Premi lembur
3. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja (Labor related costs)

1. Gaji dan Upah


Ada beberapa macam cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan. Salah satunya adalah dengan
mengalikan tarif upah dengan jam kerja karyawan untuk menentukan upah seorang karyawan. Cara ini
memerlukan kumpulan data jumlah jam kerja suatu karyawan selama periode waktu tertentu.

Contoh 1.
Misalkan perusahaan X hanya memperkerjakan 2 orang karyawan: Risa Rimendi dan Eliona Sari. Berdasarkan
kartu hadir minggu pertama bulan april, bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan.
Menurut kartu hadir, karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam
Rp 1.000, sedangkan karyawan Eliona Sari selama priode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp 750
per jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing kayawan tersebut disajikan dalam
gambar berikut:

Penggunaan waktu kerja Risa Rimendi Eliona Sari


Untuk pesanan #103 15 jam 20 jam
Untuk pesanan #188 20 jam 10 jam
Untuk menunggu persiapan
5 jam 10 jam
pekerjaan
Total 40 jam 40 jam
Upah yang harus dibayar Rp. 40.000 Rp. 30.000

 Distribusi biaya tenaga kerja langsung

Distribusi biaya tenaga kerja langsung Risa Rimendi Eliona Sari


Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja
langsung
Pesanan #103 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Pesanan #188 20.000 7.500

Dibebankan sebagai BOP 5.000 7.500


Jumlah upah minggu pertama bulan Apri Rp. 40.000 Rp. 30.000
PPh yang dipotong oleh perusahaan 15% 6.000 4.500
dari upah minggu pertama bulan April
Jumlah upah bersih yang diterima Rp. 34.000 Rp. 25.500
karyawan

 Akuntansi biaya gaji dan upah


Tahap 1.
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, bagian akuntansi kemudian membuat jurnal distribusi gaji dan upah
sbb :
Barang dalam proses biaya Rp. 57.500
tenaga kerja
Biaya overhead pabrik Rp. 12.500
Gaji dan upah Rp. 70.000

Tahap 2.
Atas dasar bukti kas keluar, bagian akuntansi membuat jurnal sbb :
Gaji dan upah Rp. 70.000
Utang PPh Karyawan Rp. 10.500
Utang Gaji dan upah Rp. 59.500
Tahap 3.
Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan (sebagai bukti telah dibayarkannya upah
karyawan), bagian akuntansi membuat jurnal sbb :
Utang Gaji dan upah Rp. 59.500
Kas Rp. 59.500

Tahap 4.
Penyetoran PPh karyawan ke Kas negara dijurnal oleh bagian Akuntansi sbb :
Utang PPh karyawan Rp. 10.500
Kas Rp. 10.500

2. Insentif
Dalam hubungannya dengan gaji dan upah, perusahaan memberikan insentif kepada karyawan agar dapat
bekerja lebih baik. Ada beberapa cara pemberian insentif seperti :

 Insentif Satuan dengan Jam Minimum (Straight Piecework with a Guaranted Hourly Minimum) :
Yaitu karyawan di bayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standar.
Contoh :

Jika menurut time study, maka dibutuhkan waktu 5 menit untuk dapat menghasiljan 1 satuan produk, maka
jumlah keluaran standar perjam adalah 12 (60 mnt : 5 x 1 satuan) satuan. Jika upah pokok sebesar Rp. 600 per
jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp. 50 (Rp 600 : 12). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah
standar per jam, tetap dijamin mendapatkan upah Rp. 600 per jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 14 satuan
per jam (ada lebih 2 satuan dari jumlah satuan standar per jam) maka upahnya dihitung sebagai berikut :

Upah dasar per jam Rp. 600


Insentif (2 satuan x Rp. 50) Rp. 100
Upah yang diterima pekerja per jam Rp. 700

 Taylor Differential Piece Rate Plan


Cara pemberian insentif ini adalah semacam “ straight piece rate plan” yang menggunakan tarif tiap potong untuk
jumlah keluaran rendah per jam dan tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam.
Contoh :

Karyawan dapat menerima upah Rp. 4.200 per hari (untuk 7 jam kerja). Misalkan rata-rata seorang karyawan
dapat menghasilkan 12 satuan per jam, sehingga upah persatuan adalah Rp. 50 (Rp. 4.200 : 7 jam = Rp. 600
per jam) (Rp. 600 : 12 satuan = Rp. 50 per satuan). Dalam Taylor plan ini, misalnya ditetapkan tarif upah Rp. 45
per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 14 satuan atau kurang per jam dan Rp. 65 per satuan untuk
karyawan yang menghasilkan 16 satuan per jam, maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut :

Apabila karyawan menghasilkan 16 satuan per jam Rp. 65 x 16 = Rp. 1.040 per jam

Apabila karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per Rp. 45 x 12 = Rp. 540 per jam
jam

3. Premi Lembur
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang
lembur dan premi lembur.
Contoh :

Misalnya selama 1 minggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam jam kerja biasa
maupun lembur) Rp. 600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari tarif upah. Upah karyawan tersebut
dihitung sbb :

Jam biasa 40 jam x Rp. 600 Rp. 24.000


Uang Lembur 4 jam x Rp. 600 Rp. 2.400
Premi lembur 4 jam x Rp. 300 (50% x Rp. 600) Rp. 1.200
Jumlah upah karyawan Rp. 27.600
Biaya-Biaya yang Berhubungan dengan Tenaga Kerja

 Setup Time
Seringkali sebuah perusahaan memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut “Biaya Pemula Produksi (set up cost)”.

Ada 3 perlakuan terhadap “Biaya Pemula Produksi” ini yaitu :


- Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung.
- Dimasukkan sebagaii unsur BOP.
- Dibebankan kepada pemesan yang bersangkutan.

 Waktu menganggur (Idle Time)


Dalam mengelola produk seringkali terjadi hambatan, kerusakan mesin, atau kekurangan bahan sehingga
menimbulkan waktu yang menganggur bagi karyawan. Biaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini
diperlakukan sebagai unsur BOP.
Contoh :

Seorang karyawan harus bekerja selama 40 jam per minggu. Upahnya Rp. 600 per jam. Dari 40 jam kerja
tersebut misalnya 10 jam adalah waktu menganggur dan sisanya untuk mengerjakan pesanan maka jurnal untuk
mencatat biaya tenaga kerja adalah :
Barang dalam proses biaya tenaga Rp. 18.000
kerja langsung (30 jam)
Biaya overhead pabrik Rp. 6.000
sesungguhnya (10 jam)
Gaji dan upah Rp. 24.000

Anda mungkin juga menyukai