Laporan PKP

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 71

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah tindakan sadar dan terencana untuk menciptakan
lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat aktif
mengembangkan potensi diri mereka dalam spiritualitas, kendali diri, kepribadian,
kecerdasan, moralitas yang baik, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri
mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS). Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan individu,
karena melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan dan kecerdasan
serta dapat mengembangkan kemampuan, sikap, dan perilaku yang baik.
Matematika harus diajarkan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk
memberi mereka kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerja sama.

Matematika merupakan salah satu subjek pokok pada setiap jenjang


pendidikan formal yang sangat berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Terlebih, matematika adalah pengetahuan asas yang sangat penting bagi peserta
didik untuk menunjang kesuksesan belajar mereka di jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Pada umumnya, matematika di pendidikan dasar sering kali kurang
disukai dan dianggap sulit oleh siswa. Kondisi ini dapat berdampak pada
kemajuan belajar matematika dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam
mempelajari subjek tersebut.

Motivasi adalah dorongan yang mendorong seseorang untuk bertindak.


Kebutuhan untuk memuaskan diri sendiri menjadi sumber motivasi. Seorang anak
yang memiliki semangat belajar yang tinggi akan terdorong untuk
mengembangkan keterampilannya dan mencapai prestasi yang lebih baik.
Kurangnya semangat belajar akan menghambat pemahaman anak terhadap proses
pembelajaran. Penting untuk memahami kebutuhan individu agar dapat
menciptakan motivasi yang efektif (Ginting et al., 2022). Dengan memperhatikan
2

perkembangan aktif anak, semua anak dapat termotivasi untuk mempelajari


beragam topik pembelajaran. Namun, partisipasi siswa sebagai peserta aktif dalam
pembelajaran sering diabaikan demi tujuan dan program guru. Guru yang dituntut
untuk mengajar sejumlah besar siswa seringkali tidak dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan bimbingan belajar. Akibatnya, siswa dapat mengalami kebosanan,
kebingungan, dan bahkan frustrasi yang dapat menghambat pencapaian hasil
belajar yang diinginkan.

Saat ini, masih banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar,
terutama di sekolah. Guru-guru tidak memperhatikan strategi yang tepat untuk
mengajar matematika, sehingga kegiatan belajar di sekolah menjadi sangat
membosankan. Hal ini mengakibatkan turunnya motivasi siswa dalam belajar
matematika, yang tercermin dari hasil belajar mereka yang rendah. Kondisi seperti
ini sering terjadi di sekolah-sekolah, termasuk di kelas I SD 130 Mattaropurae.

Berdasarkan fakta di lapangan, terdapat fokus permasalahan siswa kelas I


SDN 130 Mattaroprae pada umumnya yakni kekurangan tanggapan positif
terhadap pembelajaran matematika, sehingga memengaruhi semangat belajar
siswa dalam pelajaran tersebut. Fenomena yang sering terlihat oleh siswa saat
pembelajaran matematika adalah kurangnya keterlibatan yang aktif dalam proses
pembelajaran, siswa cepat lupa dengan materi yang baru saja diajarkan sehingga
menyulitkan pemahaman pada materi selanjutnya. Hal tersebut bisa disebabkan
oleh beberapa faktor, seperti: (1) Kurangnya motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran matematika, (2) Kurangnya semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika, (3) Siswa tidak mempersiapkan diri sebelum
pembelajaran dimulai meskipun materi yang akan diajarkan sudah dikenal, (4)
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika masih monoton karena
rendahnya motivasi siswa.

Kemungkinan munculnya situasi di atas disebabkan oleh model pengajaran


matematika yang diterapkan oleh guru cenderung monoton dan fokus pada
"menyelesaikan materi", sehingga materi yang diterima oleh siswa kurang
3

bermakna dan sulit diingat. Selain itu, kelemahan lain dari pengajaran matematika
adalah ketidakaktifan siswa dalam membangun ide-ide mereka, karena guru masih
terlalu aktif dan kurang memberi kesempatan pada siswa. Siswa hanya menerima
pendapat dari guru tentang jawaban mereka, yang hanya dapat dikategorikan
sebagai benar atau salah, sehingga mereka cenderung takut melakukan kesalahan
saat menyelesaikan soal matematika. Akibatnya, potensi siswa sulit berkembang
dan mereka kurang termotivasi dalam belajar matematika.

Pengajar bukanlah satu-satunya sumber pembelajaran, meskipun peran dan


fungsinya dalam proses pengajaran sangat penting. Dalam proses pengajaran ini,
media pendidikan sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Sebelumnya, media hanya dianggap sebagai alat bantu pengajaran bagi pengajar
(teaching aids), dan alat bantu visual seperti gambar, model, objek, dan alat
lainnya digunakan untuk memberikan pengalaman konkret. Motivasi belajar juga
dapat meningkatkan daya serap dan retensi belajar siswa.

Pemanfaatan media pendidikan dalam proses pengajaran bertujuan untuk


memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis dan mengatasi keterbatasan ruang
dan waktu. Dalam situasi kelas, media pembelajaran digunakan untuk mendukung
pencapaian tujuan tertentu dan digabungkan dengan proses pengajaran di kelas.

Pemanfaatan media secara teratur adalah penggunaan media dalam


serangkaian kegiatan yang teratur untuk mencapai tujuan tertentu. Jika media
yang digunakan adalah media pembelajaran, peserta didik diatur dengan baik,
sehingga mereka dapat menggunakan media secara teratur, berkelanjutan, dan
mengikuti tujuh pola belajar mengajar yang ditentukan. Untuk memastikan
penggunaan media berjalan dengan baik, persiapan yang baik juga diperlukan.
Selain itu, peralatan yang digunakan untuk menggunakan media harus
dipersiapkan terlebih dahulu.

Menurut (Novita et al., 2019), Media audio visual merupakan media yang
dapat didengar dan dilihat. Penggunaan media audio visual bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas cara berkomunikasi. Media pembelajaran audio visual
4

adalah sarana pembelajaran yang memanfaatkan indra penglihatan dan


pendengaran sebagai media penyampai informasi sehingga dapat menciptakan
situasi yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap yang mendukung tercapainya tujuan belajar.

Berdasarkan uraian di atas , peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian


tindakan kelas dengan mengangkat judul “Meningkatkan Motovasi Belajar Siswa
Kelas I Terhadap Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Bangun Datar Melalui
Penggunaan Media Berupa Audio Visual Di SD Negeri 130 Mattaropurae
Kecamatan Amali Kabupaten Bone”. Peneliti mengambil materi bangun datar
karena ini merupakan materi awal dalam pembelajaran yang di ajarkan pada siswa
kelas 1 SD selain itu kebanyakan siswa belum memahami tentang materi tersebut.

1. Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka
identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
2. Siswa ribut saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Ada siswa yang mengeluh saat diberikan tugas.
4. Siswa malu untuk bertanya meskipun tidak paham materi yang diajarkan.
5. Beberapa siswa mengantuk pada saat belajar.
6. Siswa bermain saat belajar.
7. Beberapa siswa tidak aktif mengikuti proses pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dari sekian masalah yang telah teridentifikasi, kemungkinan penyababnya
adalah :
1. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik.
2. Penyampaian materi yang kurang menarik.
3. Guru tidak memanfaatkan media pembelajaran.
4. Metode mengajar guru yang sulit untuk siswa pahami.
5. Guru tidak memberikan ice breaking saat mengajar.
6. Kegitan belajar yang monoton.
5

7. Strategi pembelajaran yang kurang menarik.

Dari sekian permasalahan dan penyebab masalah di atas, maka


masalah yang kami akan pecahkan adalah “Siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru” Karena, masalah tersebut dirasa seringkali dialami oleh guru
dan akibat dari masalah tersebut bisa membuat siswa tidak mengerti materi
yang disampaikan oleh guru karena tidak memperhatikan dan bisa
menimbulkan masalah yang lain dalam proses pembelajaran.

3. Alternatif Tindakan/Hipotesis tindakan

Berdasarkan dari analisis masalah di atas, maka alternative pemecahan


masalah atau hipotesis tindakan yang harus dilakukan adalah Menyiapkan dan
menggunakan media semenarik mungkin, seperti menggunakan alat
peraga/media video sesuai materi yang diajarkan, yang bisa menarik perhatian
siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Analisis masalah dan Alternatif tindakan yang akan dilakukan


untuk mengatasi masalah Siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas I pada pembelajaran
matematika?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:


1. Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui penggunaan
media audio visual pada siswa kelas 1 SDN 130 Mattaropurae.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran disusun agar pembaca dapat
memanfaatkan hasil penelitian dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
1. Manfaat bagi siswa
6

Dengan adanya perbaikan pembelajaran, maka antusias belajar siswa


akan meningkat, dan siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran
sehingga hal tersebut mampu meningkatkan prestasi siswa. Siswa
termotivasi untuk belajar matematika, sehingga memudahkan siswa
dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika.
2. Manfaat bagi guru.
Meningkatkan kebiasaan membaca dan menulis bagi guru, Meningkatkan
motivasi guru dalam meningkatkan kreativitasnya dalam merencanakan
dan melakukan pembelajaran sehingga kualitas guru juga semakin
meningkat.
3. Manfaat bagi sekolah
Dengan dilakukannya penelitian perbaikan pembelajaran, maka citra dan
prestasi sekolah akan meningkat sehingga mampu menghasilkan generasi
yang berkualitas.
4. Manfaat bagi institusi pendidikan
Dengan dilakukannya penelitian perbaikan pembelajaran, maka kualitas
pendidikan secara keseluruhan bagi Institusi bisa meningkat, dan pada
akhirnya meningkatkan citra pendidikan.
7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


1. Pengertian Matemaika
Matematika merupakan disiplin ilmu yang amat penting bagi
kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengarungi zaman globalisasi saat
ini. Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, manusia dituntut untuk
memiliki kemampuan berpikir kritis dan keterampilan yang variatif agar
dapat bersaing dengan ketat. Oleh karena itu, pemahaman konsep dasar
matematika sebaiknya diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak agar
mampu mengaplikasikannya secara terampil dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di
setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga Perguruan Tinggi
(Puspita Sari, 2022). Ini berarti ahwa belajar matematika untuk
mempersiapkan siswa agar mampu menggunakan pola pikir matematika
dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan
lain.
Pembelajaran matematika dilakukan di dalam kelas atau institusi
pendidikan. Banyak pakar telah mendefinisikan matematika sebagai
sebuah disiplin ilmu, yang mempelajari tentang pola, urutan, dan struktur
terorganisir (Trisnani, 2022). Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai
suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan
profesional yang dimiliki guru untuk menjadikan seseorang bisa mencapai
tujuan kurikulum (Kosasih, 2014:11). Suatu pembelajaran berlangsung
secara efektif apabila tujuannya tercapai sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Ilmu matematika ialah satu bidang pengetahuan yang dapat
memperbaiki kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari dan mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Safitri & Bahri, 2023). Oleh karena itu, siswa
8

dalam belajar matematika harus memiliki pemahaman yan benar dan


lengkap sesuai tahapan, melalui cara dan media yang menyenangkan
dengan menjalankan prinsip matematika.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengajaran
matematika di sekolah dasar merupakan topik penting yang harus
diberikan kepada seluruh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar untuk
memberi mereka keterampilan dalam perhitungan dan pengolahan data.
Keterampilan ini sangat penting agar siswa dapat memperoleh, mengelola,
dan menggunakan informasi untuk bertahan hidup dalam kondisi yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Selain itu, pengajaran
matematika juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan
masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan
simbol, tabel, diagram, dan media lainnya.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun (2006:148) Tentang
Standar Isi Satuan mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengalikasikan konsep atau logaritma secara luwes,
akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyususn
bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan.
9

Berdasarkan uraian di atas, tujuan tersebut merupakan tujuan


penting yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika guna
menghadapi kehidupan yang selalu berubah dan berkembang.
Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung
menggunakan bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika juga dapat membentuk sikap logis, kritis,
cermat, kreatif dan disiplin.
3. Karakteristik Pembelajaran Matematika di SD
Selain pengertian dan tujuan pembelajaran matematika SD/MI,
yang telah diajabarkan, pembelajaran matematika juga mempunyai
beberapa karakteristik yaitu (Amir, 2014:78-79): a) Pembelajaran
matemtika menggunakan metode spiral, yaitu pembelajaran matematika
yang selalu dikaitkan dengan materi yang sebelumnya. b) Pembelajaran
matematika bertahap, yang dimaksudkan disini adalah pembelajaran
matematika yang dimulai dari hal yang konkret menuju hal yang abstrak,
atau dari konsep-konsep yang sedehana menuju konsep yang lebih sulit. c)
Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif, yaitu metode
yang menerapkan proses berrpikir yang berlangsung dari kejadian khusus
menuju umum. d) Pembelajaran matematika menganut kebenaran
konsistensi, artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang satu
dengan yang lain, atau dengan kata lain suatu pertanyaan dianggap benar
apabila didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan terdahulu yang diterima
kebenarannya. e) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna, yaitu
cara pengajaran materi pembelajaran yang mengutamakan pengertian
daripada hafalan.
Beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik pembelajaran matematika di SD adalah pembelajaran
matematika yang menyenangkan. Pembelajaran matematika yang
menyenangkan membantu siswa untuk lebih menyukai matematika.
Matematika dikenal dengan mata pelajaran yang rumit dan sukar itulah
yang sudah menjadikan matematika banyak yang tidak menyukai. Oleh
10

karena itu, karakteristik pembelajaran matematika hendaknya bermakna


dan menyenangkan untuk siswa khususnya sekolah dasar.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah, artinya adalah
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karenanya, media dipahami sebagai
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media
pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa
sehingga terjadi proses belajar (Haryono, 2014:47).
Menurut (Puspita Sari, 2022) media merupakan sebuah perangkat
yang dipergunakan oleh guru untuk menyajikan suatu materi kepada
murid. Dengan adanya media, murid dapat lebih mudah menangkap dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru.
Beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar untuk menambah informasi
baru pada diri siswa. Media memberikan rangsangan bagi siswa untuk
melaksanakan proses pembelajaran.

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran


a. Fungsi Media Pembelajaran
Awalnya, media hanya digunakan sebagai alat bantu visual dalam
proses pembelajaran. Media tersebut berfungsi sebagai sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, yang dapat
memotivasi belajar, menjelaskan konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi sederhana, konkret, dan mudah dipahami. Dengan demikian,
media dapat meningkatkan daya serap atau referensi siswa terhadap
materi pembelajaran.
11

Secara umum, media memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai


berikut (Haryono, 2014:49): 1) mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh siswa. 2) memperoleh gambaran jelas tentang benda
yang sulit diamati secara langsung. 3) memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungannya. 4) menghasilkan
keseragaman pengamatan. 5) menanamkan konep dasar yang benar,
konkret dan realistis.
Beberapa uraian tentang fungsi media di atas, tujuan akhirnya
adalah meningkatkan kualitas pembelajaran. kualitas pembelajaran ini
dibangun melalui komunikasi yang efektif. Sedangkan komunikasi
efektif hanya terjadi jika menggunakan alat bantu sebagai perantara
interaksi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, fungsi media
adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan indikator
semua materi tuntas disampaikan dan siswamemahami secara lebih
mudah dan tuntas.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Selain fungsi media pembelajaran yang sudah dipaparkan diatas,
maka media pembelajaran juga mempunyai manfaat yang sangat
penting. Menurut (Wulandari et al., 2023) Pemanfaatan media
pembelajaran ialah satu elemen yang sangat penting dalam proses
belajar-mengajar. Biasanya, guru menggunakan sumber belajar untuk
membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan.
Pemanfaatan sumber belajar dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan rasa ingin tahu yang baru, meningkatkan motivasi,
bahkan mempengaruhi aspek psikologis dalam pembelajaran.
Menurut (Fadilah & Kanya, 2023) pengajaran media adalah bagian
yang penting dalam implementasi belajar-mengajar. Mahir dalam
pengajaran media termasuk dalam kompetensi pedagogik, yaitu
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan pelaksanaannya,
mengevaluasi pembelajaran, dan mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kemampuan
12

merencanakan pembelajaran ini dilihat dari berbagai indikator, seperti


perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian
materi ajar, pemilihan sumber belajar atau media pengajaran, metode
pengajaran, rencana penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
dan rencana penilaian yang sesuai lengkap dengan instrumen
penilaiannya.
Manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar menurut (Fadilah & Kanya, 2023) adalah sebagai
berikut:
1) Media pembelajaran dapat mengklarifikasi penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
fokus pelajar sehingga dapat menimbulkan semangat belajar, interaksi
yang lebih langsung antara pebelajar dan lingkungan sekitarnya, dan
peluang pebelajar untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu; objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung
di ruang kelas dapat digantikan dengan gambar, foto, slide, realita,
film, radio, atau model; objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak
terlihat oleh indra, dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film,
slide, atau gambar; kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau
terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman
video, film, foto, slide, selain secara verbal.
Beberapa uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
manfaat media dalam proses pembelajaran yaitu untuk memperjelas
pembelajaran agar lebih dipahami siswa secara konkret bila
menggunakan media. Adanya media pembelajaran ini, siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran dan lebih semangat dalam belajar
matematika karena menggunakan media yang sesuai dengan materi
13

yang akan diajarkan. Media pembelajaran dapat memperjelas


penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
3. Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju, penggunaan media pendidikan, terutama media video,
menjadi kebutuhan yang mendesak. Hal ini disebabkan oleh
kompleksitas pembelajaran yang melibatkan berbagai tujuan yang sulit
dicapai hanya dengan penjelasan dari guru. Oleh karena itu, untuk
mencapai hasil yang optimal dalam pembelajaran, media harus
dimanfaatkan, salah satunya adalah media video. Video adalah
rangkaian gambar bergerak dengan suara yang membentuk sebuah
kesatuan yang disusun menjadi alur dengan pesan-pesan di dalamnya
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disimpan melalui proses
penyimpanan pada media. Video adalah media audio visual yang
menampilkan gerakan (Fadilah & Kanya, 2023).
Adapun definisi media audio visual menurut (Zulfa et al., 2023)
merupakan salah satu bentuk media yang bisa dipandang dan
didengarkan, seperti film dengan suara, video, televisi, dan presentasi
dengan suara yang juga dapat memberikan penjelasan atau informasi
dengan lebih konkret daripada menggunakan kata-kata. Menurut
(Nadia, 2022) media pembelajaran visual adalah jenis media yang
dimanfaatkan melalui penglihatan, berupa gambar, komik, poster,
majalah, model, alat peraga, dan lain-lain. Pada dasarnya, media ini
dibuat untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep materi,
menarik perhatian mereka, dan mendorong semangat serta aktifitas
belajar. Sejalan dengan pandangan yang disampaikan oleh Arsyad
(2014:91), ia menyatakan bahwa produksi media audio visual yang
memerlukan penggunaan suara membutuhkan usaha tambahan.
14

Dari penjelasan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa media


audio visual ialah gabungan dari media yang dapat didengar dan
dilihat, seperti televisi dan video. Media ini menampilkan gambar dan
suara secara bersama-sama sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Media ini termasuk media modern dan lebih mudah digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
b. Fungsi Media Audio Visual
Menurut Arsyad (2014:42) salah satu peran dari media audio visual
ialah peran psikologis, yakni peran yang berkaitan dengan aspek
psikologis yang mencakup: (a) peran perhatian (menarik perhatian),
(b) peran emosional (menggugah perasaan/emosi), (c) peran kognitif
(mengembangkan kemampuan daya pikir), (d) peran imajinatif dan (e)
peran motivasi (mendorong siswa membangkitkan minat belajar).
Sejalan dengan pendapat tersebut Sadiman (2014:17) menyatakan
“Media audio visual memiliki peran-peran sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
(dalam bentuk kata tertulis ataupun lisan saja).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indra.
c. Penggunaan media audio visual secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media audio visual berguna
untuk :
1) Menimbulkan kegairahan belajar.
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan
lingkungan dan kenyataan.
3) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peran
media audio visual dapat memberikan rangsangan, pengalaman dan
persepsi terhadap materi selain itu media audio visual juga berperan
dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga dapat
lebih efektif. Selain itu, media audio visual dapat memperjelas
15

penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal, mengatasi ruang dan
waktu dan dapat mengatasi sikap pasif peserta didik dalam proses
pembelajaran.
c. Keunggulan dan Kelemahan Media Audio Visual
a) Keunggulan media pembelajaran menurut (Gilang, 2023) antara
lain:
a. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan memungkinkan
mencapai target yang luas.
b. Dapat memperluas daya imajinasi siswa.
c. Dapat memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata dan
suara.
d. Sangat ideal untuk mengajar musik dan bahasa.
e. Dapat mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui suara.
f. Dapat menyajikan program pembelajaran mendalam yang
dipresentasikan oleh guru atau ahli di bidang tertentu sehingga
topik yang dibahas berkualitas ilmiah karena didukung oleh
hasil observasi dan penelitian.
g. Dapat melakukan tugas-tugas tertentu yang sulit dilakukan oleh
guru, yaitu membawa pengalaman dari dunia luar ke dalam
kelas karena media audio visual menampilkan hal-hal aktual
sehingga memberikan suasana segar pada topik yang dibahas.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
audio visual memiliki banyak kelebihan karena menggunakan dua
indera sekaligus, yaitu penglihatan dan pendengaran, serta
memiliki keunggulan dalam proses pembelajaran karena dapat
menarik perhatian siswa dan menggunakan alat-alat modern.
b) Kelemahan media pembelajaran menurut antara lain:
Meskipun memiliki banyak keunggulan, media audio visual
juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Munadi (Ernanida,
2019:107), kelemahan dari media audio visual adalah
komunikasinya yang hanya berjalan satu arah. Fitria (2014:61)
16

juga menyatakan bahwa media audio visual sulit direvisi,


memerlukan biaya yang relatif mahal, memerlukan keahlian
khusus, serta memerlukan peralatan yang lengkap.
Dapat disimpulkan bahwa kelemahan media audio visual
adalah fokus pada komunikasi satu arah, kesulitan dalam
melakukan revisi, biaya yang relatif mahal, kebutuhan akan
keahlian khusus dalam pembuatannya, dan kebutuhan akan
peralatan yang lengkap.
4. Kemampuan Guru yang Perlu Diperhatikan
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang
keberhasilan penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran
antara lain:
a. Mampu menggunakan media gambar dengan baik agar media
tersebut tidak rusak.
b. Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh.
c. Mampu menarik perhatian siswa agar siswa lebih fokus pada
materi.
d. Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan.
e. Mampu melaksanakan penilaian proses.
5. Kondisi dan Kemampuan Siswa yang Harus Diperhatikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk
menunjang penggunaan media audio visual antara lain:
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap
penggunaan media pembelajaran.
b. Memahami tentang tujuan/maksud penggunaan media
pembelajaran.
c. Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru.
d. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat peraga yang digunakan
sebagai media pembelajaran.
17

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Jenis, Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Rancangan penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Mc.
Taggart (1989) yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu (1)
rencana, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Model ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
18

2. Subjek, Lokasi, Waktu, Mata Pelajaran dan Kelas


Penelitian ini dilaksanakan di Kelas I SDN 130 Mattaropurae Kec.
Amali Kab. Bone. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal di
bawah ini:
Tabel 1.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No. Mata Pelajaran Siklus Tanggal Waktu Ket.
1. Matematika 1 4 Mei 2023 08.00 – 08.30
2. Matematika 2 24 Mei 2023 08.00 – 08.30

Pihak yang membantu pelaksanaan penelitian ini adalah supervisor


1 dan Kepala Sekolah SDN 130 Mattaropurae yang merangkap sebagai
supervisor 2.
Jumlah siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 14
orang dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Laki-laki = 7 Orang
Jumlah Perempuan = 7 Orang

Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa


No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. ADRIAN ARIF L
2. ADWIN L
3. ALIAH ASKIYA AULDRA P
4. ANDIKA PRATAMA L
5. ARHAM ARANI L
6. M. ALFATIHATUL L
7. NABILA HAZIMAH P
8. NAILAH P
9. NUR AZIZA P
10. PHIA SYAPURI P
11. RABIATUL AL ADAWIAH P
19

12. RAFATAR L
13. RIFQI SYAFI ARDHANI L
14. TASYA ASTRIANA P

B. Deskripsi Per Siklus


1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menelaah kurikulum, menyusun rencana perbaikan
pembelajaran, menyiapkan instrumen evaluasi, mempersiapkan
materi pelajaran dan media pembelajaran;
2) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berupa gambar;
3) Membuat alat peraga berupa gambar;
4) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas pada saat melakukan pelaksanaan
tindakan;
5) Membuat alat evaluasi berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
melihat apakah pemahaman konsep telah dipahami dengan baik
oleh siswa;
a. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Menyapa siswa;
2) Mengecek kehadiran siswa;
3) Berdoa sesuai kepercayaan masing-masing;
4) Apersepsi pelajaran tentang wujud dan sifat-sifat benda;
5) Memotivasi siswa dengan pertanyaan:
(a) Tadi malam turun hujan atau tidak?
(b) Hujannya bergerak dari mana ke mana?
(c) Hujannya disertai angin atau tidak?
6) Guru menyampaikan tujuan, manfaat pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa;
20

7) Guru menyediakan di atas meja guru media pembelajaran


berupa gambar bangun datar;
8) Guru menjelaskan secara singkat tentang materi bangun
datar, yang berkaitan dengan media gambar tersebut;
9) Beberapa siswa diminta untuk mengulangi percobaan
tersebut dengan bimbingan guru;
10) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai
percobaan tersebut;
11) Guru menampilkan alat peraga berupa gambar di papan tulis;
12) Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan gambar
tersebut;
13) Guru menjelaskan gambar tersebut secara singkat, padat dan
jelas;
14) Guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait gambar
tersebut;
15) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa;
16) Siswa diminta menyelesaikan tugas-tugas yang ada pada LKS
secara individu;
17) Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa;
18) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari;
19) Guru memberikan tugas rumah (PR);
20) Guru memberikan pesan-pesan moral yang dapat memotivasi
siswa;
21) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
b. Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
memuat catatan-catatan tentang situasi yang terjadi di dalam kelas
selama tindakan berlangsung. Adapun aspek yang diamati adalah
sebagai berikut :
21

1) Guru
Kinerja guru dalam melakukan pembelajaran diamati
untuk melihat sejauh mana kemampuan guru dalam melakukan
pembelajaran. Kesesuaian rencana pembelajaran dengan fakta
pembelajaran, strategi dan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru, cara guru memberikan penilaian
merupakan hal-hal yang menjadi bahan fokus observasi.
2) Siswa
Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa adalah
sejauh mana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
kemampuan siswa melakukan percobaan, keberanian siswa
untuk mengemukakan pertanyaan dan pendapat, kemampuan
siswa menyelesaikan soal-soal evaluasi terkait materi yang
diajarkan. Hasil dari pantauan ini kemudian didiskusikan
bersama supervisor 2.
c. Tahap Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap data yang
diperoleh dari catatan guru dan hasil observasi oleh pengamat.
1) Guru
a) Bagaimana kemampuan guru dalam mengorganisir kelas
yang terdiri dari menyiapkan RPP, menyiapkan media
pembelajaran, penguasaan kelas dan keterampilan guru
dalam kegiatan pembelajaran?
b) Apakah guru sudah dapat mempergunakan media
pembelajaran berupa gambar dan benda nyata dengan baik
untuk meningkatkan hasil belajar siswa?
c) Bagaimana kemampuan guru dalam meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan
percobaan terkait materi yang telah diajarkan?
d) Apakah guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan percobaan di depan kelas?
22

e) Apakah guru sudah memberikan penghargaan kepada


siswa atas keberhasilannya dalam proses pembelajaran?
2) Siswa
a) Apakah siswa memperhatikan dan cukup antusias dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berupa gambar?
b) Apakah siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab?
c) Apakah siswa mampu menggunakan waktu dengan baik,
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru?
Cukup atau kurang?
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Guru kembali menelaah kurikulum, menyusun rencana perbaikan
pembelajaran, menyiapkan instrumen evaluasi, mempersiapkan
materi pelajaran dan media pembelajaran;
2) Menyempurnakan skenario pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran berupa audio visual;
3) Menyiapkan alat peraga berupa audio visual;
4) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas pada saat melakukan pelaksanaan
tindakan;
5) Menyempurnakan alat evaluasi berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
untuk melihat apakah pemahaman konsep telah dipahami dengan
baik oleh siswa;
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Menyapa siswa;
2) Mengecek kehadiran siswa;
3) Berdoa sesuai kepercayaan masing-masing;
4) Apersepsi pelajaran tentang wujud dan sifat-sifat benda;
5) Memotivasi siswa dengan pertanyaan:
a) Tadi malam turun hujan atau tidak?
23

b) Hujannya bergerak dari mana ke mana?


c) Hujannya disertai angin atau tidak?
6) Guru menyampaikan tujuan, manfaat pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan oleh siswa;
7) Guru menyediakan di atas meja guru alat peraga berupa audio
visual;
8) Guru menjelaskan secara singkat tentang materi penjumlahan dan
pengurangan, yang berkaitan dengan alat peraga benda nyata
tersebut;
9) Beberapa siswa diminta untuk mengulangi percobaan tersebut
dengan bimbingan guru;
10) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai percobaan
tersebut;
11) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai percobaan
tersebut;
12) Guru menampilkan alat peraga berupa gambar di papan tulis;
13) Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan gambar tersebut;
14) Guru menjelaskan gambar tersebut secara singkat, padat dan jelas;
15) Guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait gambar tersebut;
16) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa;
17) Siswa diminta menyelesaikan tugas-tugas yang ada pada LKS
secara individu;
18) Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa;
19) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari;
20) Guru memberikan tugas rumah (PR);
21) Guru memberikan pesan-pesan moral yang dapat memotivasi
siswa;
22) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
24

c) Tahap Observasi dan Evaluasi


Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
memuat catatan-catatan tentang situasi yang terjadi di dalam kelas
selama tindakan berlangsung. Adapun aspek yang diamati adalah
sebagai berikut.
1) Guru
Kinerja guru dalam melakukan pembelajaran diamati
untuk melihat sejauh mana kemampuan guru dalam melakukan
pembelajaran. Kesesuaian rencana pembelajaran dengan fakta
pembelajaran, strategi dan media pembelajaran yang digunakan
oleh guru, cara guru memberikan penilaian merupakan hal-hal
yang menjadi bahan fokus observasi.
2) Siswa
Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa adalah
sejauh mana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
kemampuan siswa melakukan percobaan, keberanian siswa untuk
mengemukakan pertanyaan dan pendapat, kemampuan siswa
menyelesaikan soal-soal evaluasi terkait materi yang diajarkan.
Hasil dari pantauan ini kemudian didiskusikan bersama
supervisor 2.
d) Tahap Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap data yang
diperoleh dari catatan guru dan hasil observasi oleh pengamat.
1) Guru
a) Bagaimana kemampuan guru dalam mengorganisir kelas
yang terdiri dari menyiapkan RPP, menyiapkan media
pembelajaran, penguasaan kelas dan keterampilan guru
dalam kegiatan pembelajaran?
25

b) Apakah guru sudah dapat mempergunakan media


pembelajaran berupa gambar dan benda nyata dengan baik
untuk meningkatkan hasil belajar siswa?
c) Bagaimana kemampuan guru dalam meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan
percobaan terkait materi yang telah diajarkan?
d) Apakah guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan percobaan di depan kelas?
e) Apakah guru sudah memberikan penghargaan kepada
siswa atas keberhasilannya dalam proses pembelajaran?
2) Siswa
a) Apakah siswa memperhatikan dan cukup antusias dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berupa gambar dan benda nyata?
b) Apakah siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab?
c) Apakah siswa mampu menggunakan waktu dengan baik,
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru?
Cukup atau kurang?
C. Data dan Prosedur Perolehan Data
1. Sumber data penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif yang
terdiri dari:
a) Hasil Tes;
b) Data tentang kinerja guru dalam proses pembelajaran;
c) Data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
a) Data hasil belajar diperoleh dari hasil kerja siswa pada LKS secara
individu dan tugas rumah (PR);
b) Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar dan
benda nyata;
26

c) Data tentang keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam


pembelajaran diambil pada saat dilaksanakan tindakan dengan
menggunakan daftar nilai perolehan siswa.
D. Analisis Data
Pendekatan dalam analisis data pada penelitian ini terdiri dari metode
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif dilakukan
selama peneliti berada di lokasi penelitian dan berlangsung hingga akhir
pengumpulan data.
Untuk keperluan analisis kualitatif, akan digunakan teknik kategorisasi
dengan skala lima berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1993 dalam (Burhanuddin, 2021) yaitu :
Nilai 0 - 3,4 Dikategorikan “Sangat Rendah”
Nilai 3,5 - 5,4 Dikategorikan “Rendah”
Nilai 5,5 - 6,4 Dikategorikan “Sedang”
Nilai 6,5 - 8,4 Dikategorikan “Tinggi”
Nilai 8,5 - 10 Dikategorikan “Sangat Tinggi”
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sekurang-
kurangnya 75% siswa memperoleh nilai minimal 60 dalam menyelesaikan tugas
evaluasi.
27

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil belajar
a. Deskripsi Hasil Tes Siklus I
Berdasarkan hasil analisis sebagaimana pada lampiran
daftar nilai hasil tes siswa hasil belajar akhir siswa dengan
diterapkannya penggunaan media berupa audio visual pada siklus
I adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Perolehan Skor Siswa Hasil Tes Siklus I
No. Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1. ADRIAN ARIF 60 70 Tidak Tuntas
2. ADWIN 60 70 Tidak Tuntas
ALIAH ASKIYA 70
3. 70 Tuntas
AULDRA
4. ANDIKA PRATAMA 60 70 Tidak Tuntas
5. ARHAM ARANI 70 70 Tuntas
6. M. ALFATIHATUL 40 70 Tidak Tuntas
7. NABILA HAZIMAH 70 70 Tuntas
8. NAILAH 70 70 Tuntas
9. NUR AZIZA 100 70 Tuntas
10. PHIA SYAPURI 60 70 Tidak Tuntas
RABIATUL AL
11. 100 70 Tuntas
ADAWIAH
12. RAFATAR 40 70 Tidak Tuntas
RIFQI SYAFI
13. 70 70 Tuntas
ARDHANI
14. TASYA ASTRIANA 70 70 Tuntas
28

Tabel 2.2. Statistik Skor Hasil Tes Siswa pada Siklus I

Statistik Nilai Statistik

Subjek 14
Skor Ideal 10,0
Skor Rata-rata 6,7
Skor Tertinggi 10,0
Skor Terendah 4,0
Rentang Skor 6,0
Median 6,3

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa skor rata-


rata hasil tes akhir siswa kelas II SDN 130 Mattaropurae
Kabupaten Bone melalui penggunaan media berupa audio
visualyang didasarkan pada siklus I adalah sebesar 6,7. Skor
dicapai responden tersebar dengan skor tertinggi 10,0 dan skor
terendah 4,0 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 10,0 dan
skor terendah yang mungkin dicapai 0,0. Dengan rentang skor
6. Ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan atau prestasi
belajar siswa cukup bervariasi.
Jika skor hasil tes siswa dianalisis secara Kualitatif dan
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh
distribusi frekuensi dan presentase sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Presentase Skor Hasil Tes Siklus I
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 – 3,4 Sangat rendah 0 0%
3,5 – 5,4 Rendah 2 30%
5,5 – 6,4 Sedang 4 20%
6,5 – 8,4 Tinggi 6 40%
8,5 – 10,0 Sangat Tinggi 2 10%
29

Dari table 4.2 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang


berada pada kategori sangat rendah, 30% siswa berada pada
kategori rendah, 20% siswa berada pada kategori Sedang, 40%
siswa berada pada kategori Tinggi dan ada 10% siswa berada pada
kategori sangat Tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat
kemampuan siswa masih kurang. Di samping itu sesuai dengan
skor rata-rata dari hasil tes pada siklus I yaitu sebesar 6,7 jika
dikonversi ke dalam skala lima maka berada dalam kategori
Sedang. Hal ini berarti bahwa skor rata-rata prestasi hasil belajar
siswa kelas II SDN 130 Mattaropurae Kabupaten Bone setelah
diterapkan pembelajaran dengan penggunaan Media audio visual
masih berada pada kategori Sedang.
Demikian pula jika skor hasil tes siswa dilakukan analisis
Kuantitatif dan dimasukkan ke dalam tabel Distribusi Frekuensi
dan Analisis Dataskor hasil tes pada siklus I, maka diperoleh
distribusi dan presentase sebagai berikut:
Tabel 2.4.
Distribusi Frekuensi dan Analisis Data Skor hasil Tes
Siklus I
No. Nilai Frekuensi % NxF
1 10 2 10% 20
2 9 0 0% 0
3 8 0 0% 0
4 7 6 40% 42
5 6 4 20% 24
6 5 0 0% 0
7 4 2 30% 8
Jumlah 14 100% 94
Keterangan :
N x F = Nilai x Frekuensi
Nilai rata – rata = ∑(N x F)/∑F= 94/14 = 6,7
30

Gambar 2.1 Grafik Nilai Siklus I

Grafik Nilai Siswa Siklus I


7
6
Jumlah Siswa 5
4
3
2

0
10 9 8 7 6 5 4
Nilai Siswa

Berdasarkan Hasil Analisis Data dan Grafik Nilai


Siswapada siklus I di atas dapat dijelaskan bahwa :
1) Hanya 2 siswa yang memperoleh nilai 10 atau
pencapaiannya10%
2) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 9 atau
pencapaiannya0%
3) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 8 atau
pencapaiannya0%
4) Ada 6 siswa yang memperoleh nilai 7 atau pencapaiannya 40%
5) Ada 4 siswa yang memperoleh nilai 6 atau pencapaiannya 20%
6) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 5 atau
pencapaiannya0%
7) Ada 2 siswa yang memperoleh nilai 4 atau pencapaiannya 30%

Berdasarkan dari uraian di atas diperoleh gambaran


umum bahwa di antara 14 orang siswa yang mengikuti tes
tersebut, nilai rata-ratanya hanya mencapai 6,7. Namun nilai rata-
rata tersebut sudah di atas dari nilai KKM mata pelajaran
Matematika yang sudah ditentukan di sekolah yaitu 60. Tetapi
secara individu, masih dianggap kurang memuaskan karena
31

persentase siswa yang mendapat nilai di bawah KKM masih ada


30% dan ini mengisyaratkan perlunya dilakukan perbaikan
pembelajaran untuk siklus ke II.

b. Deskripsi Hasil Tes Siklus II


Adapun skor hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.1.
Perolehan Skor Siswa Hasil Tes Siklus II
No. Nama Siswa Nilai KKM Keterangan
1. ADRIAN ARIF 80 70 Tuntas
2. ADWIN 80 70 Tuntas
ALIAH ASKIYA 90
3. 70 Tuntas
AULDRA
4. ANDIKA PRATAMA 80 70 Tuntas
5. ARHAM ARANI 100 70 Tuntas
6. M. ALFATIHATUL 80 70 Tuntas
7. NABILA HAZIMAH 90 70 Tuntas
8. NAILAH 90 70 Tuntas
9. NUR AZIZA 100 70 Tuntas
10. PHIA SYAPURI 90 70 Tuntas
RABIATUL AL
11. 100 70 Tuntas
ADAWIAH
12. RAFATAR 80 70 Tuntas
RIFQI SYAFI
13. 90 70 Tuntas
ARDHANI
14. TASYA ASTRIANA 90 70 Tuntas
32

Tabel 3.2. Statistik Skor Hasil Tes Siswa pada Siklus II

Statistik Nilai Statistik

Subjek 14
Skor Ideal 10,0
Skor Rata-rata 8,8
Skor Tertinggi 10,0
Skor Terendah 8,0
Rentang Skor 2,0
Median 8,8

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata


hasil tes akhir siswa kelas II SDN 130 Mattaropurae Kabupaten
Bone setelah pengunaan media berupa audio visualyang
didasarkan pada siklus II adalah 8,8. Skor terbesar yang dicapai
responden tetap 10,0, namun skor terendah adalah 8,0 dari skor
tertinggi yang mungkin dicapai 10,0 dan skor terendah yang
mungkin dicapai 0. Dengan rentang skor 2,0 ini menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan atau prestasi belajar siswa kurang
bervariasi namun cukup tinggi.
Jika skor hasil tes siswa dianalisis secara Kualitatif dan
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi
frekuensi dan presentase sebagai berikut :
Tabel 3.3. Presentase Skor Hasil Tes Siklus II
Skor Kategori Frekuensi Presentase
0 – 3,4 Sangat rendah 0 0%
3,5 – 5,4 Rendah 0 0%
5,5 – 6,4 Sedang 0 0%
6,5 – 8,4 Tinggi 5 40%
8,5 – 10,0 Sangat Tinggi 9 60%
33

Dari table 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang


berada pada kategori sangat rendah, demikian pula nampak bahwa
juga tidak ada siswa yang berada pada kategori rendah dan sedang.
40% siswa berada pada kategori tinggi, dan bahkan ada 60% siswa
berada pada kategori sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa
tingkat kemampuan siswa sudah sangat tinggi. Di samping itu
sesuai dengan skor rata-rata dari hasil tes pada siklus II yaitu
sebesar 8,8 jika dikonversi ke dalam skala lima maka berada
dalam kategori Sangat Tinggi. Hal ini berarti bahwa skor rata-rata
prestasi hasil belajar siswa kelas II SDN 130 Mattaropurae
Kabupaten Bone setelah diterapkan pembelajaran dengan
penggunaan Media audio visual pada siklus II ini terjadi
peningkatan dari Sedang ke Sangat Tinggi.

Demikian halnya jika skor hasil tes siswa dilakukan


analisis kuantitatif dan dimasukkan ke dalam tabel Distribusi
Frekuensi dan Analisis Data skor hasil tes pada siklus II, maka
diperoleh distribusi dan presentase sebagai berikut :
Tabel 3.4.
Distribusi Frekuensi dan Analisis Data Skor hasil Tes Siklus II
No. Nilai Frekuensi % NxF
1 10 3 10% 30
2 9 6 50% 54
3 8 5 40% 40
4 7 0 0% 0
5 6 0 0% 0
6 5 0 0% 0
7 4 0 0% 0
Jumlah 14 100% 124

Keterangan :
N x F = Nilai x Frekuensi
Nilai rata – rata = ∑(N x F)/∑F= 124/14 = 8,8
34

Gambar 3.1 Grafik Nilai siklus II

Grafik Nilai Siswa Siklus II


7
6

Jumlah SIswa
5
4
3
2
1
0
10 9 8 7 6
Nilai Siswaa

Berdasarkan Hasil Analisis data dan Grafik Nilai siswa


pada siklus II di atas dapat dijelaskan bahwa :
1) Ada 3 siswa yang memperoleh nilai 10 atau pencapaiannya 10%
2) Ada 6 siswa yang memperoleh nilai 9 atau pencapaiannya 50%
3) Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 8 atau pencapaiannya 40%
4) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 7 atau
pencapaiannya0%
5) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 6 atau
pencapaiannya0%
6) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 5 atau
pencapaiannya0%
7) Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 4 atau
pencapaiannya0%
Berdasarkan dari uraian di atas diperoleh gambaran
umum bahwa di antara 14 orang siswa yang mengikuti tes
tersebut, nilai rata-ratanya sudah mencapai 8,8. Suatu angka yang
pantastis dalam suatu perbaikan pembelajaran. Hal ini pula
menggambarkan bahwa setelah dilakukannya perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan media berupa audio visualdan
benda nyata pada siswa Kelas II SDN 130 Mattaropurae maka
terjadi suatu peningkatan yang sangat signifikan, baik ditinjau dari
35

segi perolehan nilai per individu maupun nilai perolehan rata-rata


nya. Atau dengan kata lain peningkatan nilai perolehan tersebut
sudah jauh di atas dari Nilai KKM mata pelajaran Matematika
yang sudah ditentukan di sekolah yaitu 60, dan karena semua
siswa telah memperoleh nilai di atas KKM sehingga pada siklus ke
II ini, peneliti merasa tidak perlu lagi untuk melanjutkan ke siklus
berikutnya.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


1. Hasil belajar Siswa
Setelah dilakukan perbaikan pembelakaran pada Siklus I
diperoleh fakta bahwa Persentase nilai siswa yang mencapai
KKM mata pelajaran Matematika mencapai 70%, sementara
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM masih ada sekitar
30%, hal ini menunjukkan bahwa pada pelaksanaan perbaikan
siklus I masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, baik
dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasinya.

Di sini nampak beberapa kelemahan yang terjadi,


terutama pada saat pelaksanaan, sesuai dengan hasil pengamatan
yang dilakukan oleh supervisor 2 ditemukan beberapa
kelemahan antara lain :
a. Guru terlalu banyak membahas hal yang di luar materi,
sehinggawaktu banyak yang terbuang.
b. Guru hanya menjelaskan di depan kelas, tidak sambil
berkeliling. Sehingga siswa yang duduk di bangku bagian
belakang bebas bercerita dengan teman sebangkunya yang
mengakibatkan siswa tersebut tidak dapat menerima materi
yang diberikan.
Olehnya itu peneliti mencoba melangkah ke siklus II
dengan melakukan refleksi terhadap hasil Siklus I tersebut di atas
dan memulai dengan melakukan perbaikan mulai dari
36

merencanakan, melaksanakan perbaikan sampai ke tahap


mengevaluasi dengan penekanan pada proses pelaksanaan
pembelajaran sehingga didapatkan hasil pada Siklus II berikut ini.
2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan Siklis I.
Hanya saja pada siklus II ini perhatian dan motivasi siswa semakin
meningkat. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah
siswa yang menjawab pertanyaan atau menawarkan ide terhadap
pertanyaan yang diberikan sehinga nampak seperti pada hasil
analisis data hasil tes akhir pembelajaran pada Siklus II dimana
diperoleh fakta bahwa Persentase nilai siswa yang mencapai KKM
mata pelajaran Matematika sudah mencapai 100%, hal ini
menunjukkan bahwa pada pelaksanaan perbaikan siklus II peneliti
mampu menyempurnakan semua kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada siklus I di atas sehingga diperoleh hasil yang sangat
maksimal,

terbukti di antara 14 orang siswa yang mengikuti perbaikan


pembelajaran 100% siswa tersebut telah mencapai nilai 8 ke atas.
Beberapa hasil perbaikan pembelajaran yang terjadi pada
proses pelaksanaan pembelajaran, yaitu:
a. Semua soal dapat diselesaikan dan dijawab dengan baik oleh
siswa.
b. Ada siswa yang aktif mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal
yang kurang dimengerti.
c. Siswa sangat merespon pertanyaan-pertanyaan guru ketika
dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan
materi pelajaran karena adanya media yang merangsang minat
belajar siswa.
d. Adanya interaksi siswa dengan guru atau siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya dalam memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok lain.
37

e. Media audio visual yang digunakan guru sangat mendukung


proses pembelajaran yang efektif dan efisien, kondusif serta
menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka ingin
mempelajari setiap permasalahan materi yang belum
dipahami dan dimengerti.
f. Siswa termotivasi untuk mendemonstrasikan media yang
disiapkan guru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam proses


pembelajaran dengan menggunakan media/alat peraga, secara
tepat, siswa memiliki rasa ingin tahu dan berusaha menyelesaikan
tugas baik itu soal latihan, tugas kelompok maupun tugas rumah
(PR). Keingintahuan tersebut merupakan motivasi diri siswa yang
timbul karena adanya rangsangan dari guru berupa media
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan
kemampuan menelaah setiap materi yang diajarkan oleh guru
sehingga mendapatkan hasil dan prestasi belajar yang meningkat.
Dengan melihat hasil penelitian tersebut maka peneliti
marasa tidak perlu lagi untuk melanjutkan ke siklus berikutnya.
38

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. SIMPULAN

Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa


audio visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam
materi pelajaran yang didemonstrasikan. Penggunaan media pembelajaran
berupa audio visual mempunyai dampak positif, yaitu dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai keberhasilan yang
diperoleh jauh di atas standar KKM.

Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses


pembelajaran, yang mampu meningkatkan prestasi pembelajarnya, dapat
berupa audio visual. Dengan menggunakan media pembelajaran siswa akan
lebih fokus dalam mengikuti pelajaran karena siswa bisa terlibat langsung
dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya sekedar “melihat”, tetapi
juga “mendengar” materi yang diajarkan, sehingga siswa lebih mudah
menyerap pelajaran.

B. SARAN TINDAK LANJUT

Dari hasil pengamatan penulis di kelas, agar proses belajar


mengajar dengan menggunakan media pembelajaran berupa audio visual
lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka
disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk Meningkatkan hasil belajar siswa, disarankan agar pada
pelaksanan pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media
pembelajaran berupa audio visual.
2. Guru harus dapat memilih topik yang benar-benar dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran
berupa audio visual agar dapat memperlancar proses pembelajaran
dan tercapainya tujuan pembelajaran.
39

DAFTAR PUSTAKA

Amir, A. 2014. Pembelajaran Matematika SD dengan Menggunakan Media


Manipulatif. Jurnal Pembelajaran Matematika, 6 (1). (Online),
(http://jurnal.iain-padangsidimpian.ac.id), diakses tanggal 19 Oktober 2017.

Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Burhanuddin, B. (2021). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered


Head Together Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa.
Publikasi Pendidikan, 11(1), 74.
https://doi.org/10.26858/publikan.v11i1.16472

Depdiknas .2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem


pendidikan nasional.

Ernanida & Rizki. (2019). Media Audio Visual dalam Pembelajaran PAI.
Murabby Jurnal Pendidikan Islam. 2(1): 101-112.

Fadilah, A., & Kanya, N. A. (2023). Pengertian Media , Tujuan , Fungsi , Manfaat
dan Urgensi Media Pembelajaran. Journal of Student Research, 1(2), 11–12.

Fitria, Camelia. (2014). “Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Dalam


Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian
(Sanguinis, Koleris, Melankolis, Dan Phlegmatis”. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika. Volume 3, Nomor 3 (hlm. 23-32).

Gilang, L. (2023). International Journal of Multicultural and Multireligious


Understanding Comparison of Visual , Audiovisual and Multimedia for Early
Childhood to Learn Character Based on Design Psychology Paradigm. 43–
50.

Haryono, A. D., dkk. 2014. Matematika Dasar untuk PGSD. Malang : Aditya
Media Publishing.

Kosasih, E. (2014) Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum


2013. Bandung: Yrama Widya

Nadia. (2022). Penggunaan Media Audio Visual sebagai Motivasi Belajar Siswa
di SDS Al Ikhlash Taqwa Sukaramai. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4,
1349–1358.

Novita, L., Sukmanasa, E., & Yudistira Pratama, M. (2019). Indonesian Journal of
Primary Education Penggunaan Media Pembelajaran Video terhadap Hasil
40

Belajar Siswa SD. © 2019-Indonesian Journal of Primary Education, 3(2),


66. https://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/article/view/22103/10859

Puspita Sari, A. (2022). Implementasi Media Pembelajaran Audio-Visual Pada


Mata Pelajaran Matematika Kelas Iv Materi Pembulatan Di Sdn
Malangnengah Ii. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial,
Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(3), 75–82.
https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i3.14

Sadiman, dkk. (2014). Media pendidikan : pengertian, pengembangan dan


pemanfaatannya. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Safitri, W., & Bahri, S. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Animasi


Pada Pelajaran Matematika Pengenalan Sifat-Sifat Bangun Datar Berbasis
Paikem Kelas SD Negeri 105364 Lubuk Rotan Wulan. Center of
Knowledge : Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 3, 36–46.

Trisnani, N. (2022). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar : Antara


Kepercayaan Vs Realita. 6(1), 49–67. https://doi.org/10.29240/jpd.v6i1.4034

Wulandari, A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T. S., & Ulfiah, Z.
(2023). Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar.
Journal on Education, 5(2), 3928–3936.
https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1074

Zulfa, M., Sakdiah, H., & Idris, S. (2023). DEVELOPMENT OF POWTOON-


BASED AUDIO-VISUAL LEARNING MEDIA TO IMPROVE
STUDENTS ’ CREATIVE THINKING ABILITY ON STRAIGHT-
MOTION MATERIALS. Jurnal Eduscience (JES), 10(1), 8–18.
41

Lampiran 1

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaran


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
di Makassar

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Harifah M, S.Pd
NIP : 197012311993072009
Tempat Mengajar : UPT SDN 130 Mattaropurae
Alamat Sekolah : Sarekajae, Desa Mattaropurae Kecamatan Amali Kabupaten Bone
Telepon : 082393066778

menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam perencanaan


dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas:
Nama : Armila
NIM : 859413868
Program Studi : FKIP
Tempat Mengajar : UPT SDN 130 Mattaropurae
Alamat Sekolah : Sarekajae, Desa Mattaropurae Kecamatan Amali Kabupaten Bone
Telepon : 082193944042

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Sarekajae, 13 April 2023


Kepala Sekolah Supervisor 2,

Harifah M, S.Pd Harifah M, S.Pd


NIP. 197012311993072009 NIP. 197012311993072009
No. Tlp/HP. 082393066778 No. Tlp/HP. 082393066778
42

Lampiran 2

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I


SDN 130 MATTAROURAE
Fakta/Data Proses pembelajaran Matematika di kelas I SDN 130
pembelajaran yang Mattaropurae yakni kekurangan tanggapan positif
terjadi di kelas terhadap pembelajaran matematika, kurangnya
keterlibatan yang aktif dalam proses pembelajaran, siswa
cepat lupa dengan materi yang baru saja diajarkan
sehingga menyulitkan pemahaman pada materi
selanjutnya. Sehingga memengaruhi semangat belajar
siswa dalam pelajaran tersebut.
Identifikasi masalah 1. Beberapa siswa kurang memperhatikan penjelasan
guru.
2. Siswa ribut saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Ada siswa yang mengeluh saat diberikan tugas.
4. Siswa malu untuk bertanya meskipun tidak paham
materi yang diajarkan.
5. Beberapa siswa mengantuk pada saat belajar.
6. Siswa bermain saat belajar.
7. Beberapa siswa tidak aktif mengikuti proses
pembelajaran.
Analisis masalah 1. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang
menarik.
2. Penyampaian materi yang kurang menarik.
3. Guru tidak memanfaatkan media pembelajaran.
4. Metode mengajar guru yang sulit untuk siswa
pahami.
5. Guru tidak memberikan ice breaking saat mengajar.
6. Kegitan belajar yang monoton.
7. Strategi pembelajaran yang kurang menarik.
Alternative dan 1. Menyiapkan dan menggunakan media semenarik
Prioritas Pemecahan mungkin, seperti menggunakan alat peraga/media
Masalah seperti gambar atauvideo sesuai materi yang
diajarkan, yang bisa menarik perhatian siswa.
Rumusan Masalah 1. Apakah penggunaan media pembelajaran berupa
audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas I padapembelajaran matematika?
43

Lampiran 3

RPP PRA SIKLUS


RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran/Tema : Matematika

Kelas/Semester : 1/Genap

Pertemuan ke- 1

Alokasi Waktu : 30 Menit

I. Standar Kompetensi
6. Mengenal bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar


6. 1 Mengenal segitiga, segiempat, dan lingkaran

III. Indikator
Kognitif
6.1.1 Siswa mampu mengenal nama-nama bangun datar
6.1.2 Siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar
6.1.3 Siswa mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya
Afektif
6.1.4 Siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahu
6.1.5 Siswa mampu menyampaikan pendapat dengan percaya diri
6.1.6 Siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri
Psikomotorik
6.1.7 Siswa mampu menggambar bentuk bangun datar

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar, siswa mampu mengenal 3
nama bangun datar sederhana dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar segitiga menggunakan media,
siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar segitiga dengan benar.
3. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar segiempat menggunakan
media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar segiempat dengan benar.
4. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar lingkaran menggunakan
media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar lingkaran dengan benar.
5. Setelah guru menunjukkan contoh benda datar yang ada dalam kehidupan sehari-hari, siswa
mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya dengan tepat.
41

6. Setelah guru melakukan tanya jawab tentang materi bangun datar, siswa mampu
mengembangkan rasa ingin tahu dengan baik.
7. Setelah siswa diberikan media dan mengerjakan tugas dari guru memasangkan bangundatar,
siswa mampu menyampaikan pendapat dengan percaya diri.
8. Setelah guru memberikan lembar kerja, siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri
9. Setelah guru menjelaskan materi bangun datar dan memberikan kertas berwarna, siswamampu
menggambarkan bentuk bangun datar dengan kreatif.

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan minat belajar siswa melalui media pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika.
b. Siswa dapat mengenal metode pembelajaran yang baru dibanding sebelumnya.

2. Bagi Guru
a. Memperbaiki pembelajaran dengan sasaran peningkatan mutu dan hasil kreatifitas
belajar siswa.
b. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dan meningkatkan
kreatifitas guru dalam mengelola kelas.

VI. Materi Ajar


 Bentuk bangun datar sederhana (segitiga, segiempat, dan lingkaran)

MENGENAL BANGUN DATAR SEDERHANA

Pernahkah kalian ketahui tentang bentuk bangun datar di sekitarmu?

Apakah kamu telah mengenal bentuk bangun datar sebelumnya?

Bangun datar sederhana ada tiga

Segitiga, segiempat dan lingkaran

Mari kita mulai mengenal bentuk bangun datar sederhana!

1. Mengenal Segitiga

Lihatlah gambar dibawah ini

Bangun datar di samping


41

Adalah segitiga

Segitiga adalah bangun

Bangun datar dengan tiga sisi

2. Mengenal Segiempat
Pernahkan kalian mengetahui bentuk segiempat?
Apa itu bangun datar segiempat?
Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar
segiempat?
Bangun datar di samping adalah segiempat
Segiempat adalah bangun datar dengan empat sisi

3. Mengenal Lingkaran
Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang memiliki satu sisi
Satu sisi itu dinamakan sisi lengkung
Gambar di samping adalah bangun datar lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang dibatasi olehh sebuah
ruas garis lengkung.

4. Mengelompokkan bangun datar


Banyak bangun datar yang ada di sekitar kita
Apakah kalian tahu?
Bahwa bangun datar segitiga ada pada benda yang kita miliki
Penggaris disamping berbentuk segitiga

Potongan pizza juga berbentuk segitiga

Lalu benda apa saja yang bentuknya segiempat?


Mari kita amati bersama-sama
Permukaan meja berbentuk segiempat
41

Permukaan papan tulis bentuknya juga segiempat

Benda apa saja yang bentuknya lingkaran?


Bentuk bola juga

merupakan bangun datar lingkaran

Gambar jam dinding disamping juga memiliki bentuk lingkaran

Sangat banyak bentuk bangun datar


Ada segitiga, segiempat dan lingkaran
Bentuk bangun datar sederhana
sering kita jumpai di sekitar kita
Sehingga kita bisa menunjukkan bangun datar
Dengan benda di lingkungan terdekat kita

VII. Metode Pembelajaran


 Ceramah
 Tanya Jawab
 Latihan Keterampilan
 Pemberian Tugas

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal Alokasi Waktu

 Guru dan siswa berdoa bersama-sama. (± 5 menit)


 Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuksiap
belajar.
 Guru mengecek kehadiran siswa.
 Apersepsi “guru menceritakan saat perjalanan
menuju ke Sekolah mengetahui rambu-rambu lalu
lintas, lalu mengaitkan materi dengan bentuk rambu-
rambu lalu lintas”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
41

“membahas tentang bentuk rambu-rambu lalu lintas,


selanjutnya menjelaskan mengenai materi mengenal
bentuk bangun datar
sederhana”

2. Kegiatan Inti

 Eksplorasi
 Siswa mengenal bentuk bangun datar segitiga, (± 20 menit)
segiempat dan lingkaran setelah dijelaskan
menggunakan media.
 Siswa dijelaskan tentang ciri bangun datar
segitiga, segiempat, dan lingkaran.
 Siswa diminta guru untuk mengamati lalu
menyebutkan benda di sekitar yang merupakan
bangun datar
 Setiap siswa memperoleh satu kartu pertanyaan
atau kartu jawaban
 Siswa menyanyikan lagu “topi saya bundar”
 Elaborasi
 Guru meminta siswa mendengarkan
penjelasannya mengenai bentuk bangun datar
segitiga, segiempat dan lingkaran menggunakan
media.
 Guru meminta siswa untuk berdiri lalu membaca
kartu yang diperoleh
 Siswa diminta memikirkan jawaban dari kartu
yang diperoleh
 Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu
jawaban) dengan waktu 1 menit
 Siswa memperoleh reward jika dapat
menemukan pasangan kartunya kurang dari 1
menit
 Guru meminta siswa yang sudah memperoleh
pasangan sesuai kartunya untuk
membacakan/menunjukkan soal atau jawaban
 Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan guru
 Siswa menggambarkan benda bangun datar
sesuai dengan yang dicontohkan guru
41

 Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban
yang disampaikan siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan.

3. Kegiatan Akhir

 Umpan balik (guru menanyakan hal-hal yang (± 5 menit)


belum dipahami siswa)
 Evaluasi (guru menilai hasil kognitif berdasarkan
hasil dari penugasan yang diberikan, apakah sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran)
 Kesimpulan (guru dan siswa bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai
pembelajaran)
 Tindak lanjut (guru merefleksi dengan cara
memberi motivasi siswa agar semangat belajar)
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan do’a
dan salam

IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar


1. Lingkungan Sekitar
2. Guru
3. Buku BSE Matematika kelas 1

X. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a) Penilaian Kognitif
 Jenis : Kuis, tugas individu
 Bentuk : Uraian dan pilihan ganda
b) Penilaian Afektif
 Bentuk : Lembar Penilaian Sikap
c) Penilaian Psikomotorik : Lembar Penilaian Psikomotor

2. Instrumen Penilaian : Terlampir


41

Lampiran
 Pengamatan Sikap
Aspek yang dinilai :
1. Rasa Ingin Tahu
2. Kepercayaan Diri
3. Mandiri

Rasa Ingin Tahu Kepercayaan Diri Mandiri


No Nama
BT MT MB SB BT MT MB SM BT MT MB SB
Siswa

1.

2.

3.

4.

Keterangan :
BT : Belum Terlihat (skor 1)
MT : Mulai Terlihat (skor 2)
MB : Mulai Berkembang (skor 3)
SM : Sudah Membudaya (skor 4)

Pedoman Penilaian
Skor Maksimal : 12
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Penilaian Psikomotor
Tugas menggambar bangun datar

No Aspek yang dinilai Skor

Kesesuaian gambar Kerapian dan Ketrampilan dalam


dengan contoh kebersihan gambar menggambar

1 Jika gambar sudah Jika gambar sudah rapi Jika siswa sangat 3
sesuai dengan contoh dan sudah bersih terampil dalam
menggambar
41

2 Jika gambar cukup Jika gambar kurang rapi Jika siswa cukup 2
sesuai dengan contoh dan kurang bersih terampil dalam
menggambar

3 Jika gambar tidak Jika gambar tidak rapi Jika siswa kurang 1
sesuai dengan contoh dan kotor terampil dalam
menggambar

Format Penilaian
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
1 2 3 Skor

1.
2.
3.

Pedoman Penilaian

Skor Maksimal :9
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Instrumen Penilaian

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai


Kognitif Afektif Psikomotor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
42

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP Perbaikan Siklus I)

Mata Pelajaran/Tema : Matematika

Kelas/Semester : 1/Genap

Pertemuan ke- :2

Alokasi Waktu : 30 Menit

I. Kompetensi Inti
6. Mengenal bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar


6. 1 Mengenal segitiga, segiempat, dan lingkaran

III. Indikator
Kognitif
6.1.1 Siswa mampu mengenal nama-nama bangun datar
6.1.2 Siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar
6.1.3 Siswa mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya
Afektif
6.1.4 Siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahu
6.1.5 Siswa mampu menyampaikan pendapat dengan percaya diri
6.1.6 Siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri
Psikomotorik
6.1.7 Siswa mampu menggambar bentuk bangun datar

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar, siswa mampu mengenal 3 nama bangun datar sederhana dengan benar.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar segitiga menggunakan media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun
datar segitiga dengan benar.
3. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar segiempat menggunakan media audio visual, siswa mampu menyebutkan
ciri bangun datar segiempat dengan benar.
4. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar lingkaran
menggunakan media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar lingkaran dengan
benar.
43

5. Setelah guru dan siswa menyanyikan lagu tentang bangun datar dan menunjukkan
contoh benda datar yang ada dalam kehidupan sehari-hari, siswa mampu
mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya dengan tepat.
6. Setelah guru melakukan tanya jawab tentang materi bangun datar, siswa mampu
mengembangkan rasa ingin tahu dengan baik.
7. Setelah siswa mengerjakan tugas dari guru memasangkan bangun datar, siswa mampu
menyampaikan pendapat dengan percaya diri.
8. Setelah guru memberikan lembar kerja, siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan minat belajar siswa melalui media pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika.
b. Siswa dapat mengenal metode pembelajaran yang baru dibanding sebelumnya.

2. Bagi Guru
a. Memperbaiki pembelajaran dengan sasaran peningkatan mutu dan hasil kreatifitas
belajar siswa.
b. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dan meningkatkan
kreatifitas guru dalam mengelola kelas.

VI. Materi Ajar


 Bentuk bangun datar sederhana (segitiga, segiempat, dan lingkaran)

MENGENAL BANGUN DATAR SEDERHANA

Pernahkah kalian ketahui tentang bentuk bangun datar di sekitarmu?

Apakah kamu telah mengenal bentuk bangun datar sebelumnya?

Bangun datar sederhana ada tiga

Segitiga, segiempat dan lingkaran

Mari kita mulai mengenal bentuk bangun datar sederhana!


44

1. Mengenal Segitiga

Lihatlah gambar dibawah ini

Bangun datar di samping

Adalah segitiga

Segitiga adalah bangun

Bangun datar dengan tiga sisi

2. Mengenal Segiempat
Pernahkan kalian mengetahui bentuk segiempat?
Apa itu bangun datar segiempat?

Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar


segiempat?
Bangun datar di samping adalah segiempat
Segiempat adalah bangun datar dengan empat sisi

3. Mengenal Lingkaran
Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar
lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang memiliki satu sisi
Satu sisi itu dinamakan sisi lengkung
Gambar di samping adalah bangun datar lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang dibatasi olehh sebuah
ruas garis lengkung.

4. Mengelompokkan bangun datar


Banyak bangun datar yang ada di sekitar kita
Apakah kalian tahu?
Bahwa bangun datar segitiga ada pada benda yang kita miliki
Penggaris disamping berbentuk segitiga
45

Potongan pizza juga berbentuk segitiga

Lalu benda apa saja yang bentuknya segiempat?


Mari kita amati bersama-sama
Permukaan meja berbentuk segiempat

Permukaan papan tulis bentuknya juga segiempat

Benda apa saja yang bentuknya lingkaran?


Bentuk bola juga
merupakan bangun datar lingkaran

Gambar jam dinding disamping juga memiliki bentuk lingkaran

Sangat banyak bentuk bangun datar


Ada segitiga, segiempat dan lingkaran
Bentuk bangun datar sederhana
sering kita jumpai di sekitar kita
Sehingga kita bisa menunjukkan bangun datar
Dengan benda di lingkungan terdekat kita

VII. Metode Pembelajaran

 Ceramah
 Permainan
 Tanya Jawab
 Latihan Keterampilan
46

 Pemberian Tugas

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal Alokasi Waktu

 Guru dan siswa berdoa bersama-sama. (± 5 menit)


 Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk
siap belajar.
 Guru mengecek kehadiran siswa.
 Apersepsi “guru menceritakan saat perjalanan
menuju ke Sekolah mengetahui rambu-rambu
lalu lintas, lalu mengaitkan materi dengan
bentuk rambu-rambu lalu lintas”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
“membahas tentang bentuk rambu-rambu lalu
lintas, selanjutnya menjelaskan mengenai
materi mengenal bentuk bangun datar
sederhana”
2. Kegiatan Inti

 Eksplorasi
 Siswa mengenal bentuk bangun datar (± 20 menit)
segitiga, segiempat dan lingkaran setelah
dijelaskan menggunakan media.
 Siswa dijelaskan tentang ciri bangun datar
segitiga, segiempat, dan lingkaran.
 Siswa diminta guru untuk mengamati lalu
menyebutkan benda di sekitar yang
merupakan bangun datar
 Setiap siswa memperoleh satu kartu
pertanyaan atau kartu jawaban
 Siswa menyanyikan lagu “topi saya bundar”
 Elaborasi
 Guru meminta siswa mendengarkan
penjelasannya mengenai bentuk bangun
datar segitiga, segiempat dan lingkaran
menggunakan media.
 Guru meminta siswa untuk berdiri lalu
membaca kartu yang diperoleh
47

 Siswa diminta memikirkan jawaban dari


kartu yang diperoleh
 Siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal/kartu jawaban) dengan waktu 1 menit
 Siswa memperoleh reward jika dapat
menemukan pasangan kartunya kurang dari
1 menit
 Guru meminta siswa yang sudah
memperoleh pasangan sesuai kartunya
untuk membacakan/menunjukkan soal atau
jawaban
 Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan guru
 Siswa menggambarkan benda bangun datar
sesuai dengan yang dicontohkan guru
 Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan terhadap
jawaban yang disampaikan siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab


meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan.

3. Kegiatan Akhir

 Umpan balik (guru menanyakan hal-hal yang (± 5 menit)


belum dipahami siswa)

 Evaluasi (guru menilai hasil kognitif


berdasarkan hasil dari penugasan yang
diberikan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran)

 Kesimpulan (guru dan siswa bersama-sama


membuat kesimpulan mengenai
pembelajaran)

 Tindak lanjut (guru merefleksi dengan cara


memberi motivasi siswa agar semangat
belajar)

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan do’a


48

dan salam

IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar


1. Lingkungan Sekitar
2. Guru
3. Buku BSE Matematika kelas 1

X. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a) Penilaian Kognitif
 Jenis : Kuis, tugas individu
 Bentuk : Uraian dan pilihan ganda
b) Penilaian Afektif
 Bentuk : Lembar Penilaian Sikap
c) Penilaian Psikomotorik : Lembar Penilaian Psikomotor

2. Instrumen Penilaian : Terlampir


49

Lampiran
 Pengamatan Sikap
Aspek yang dinilai :
1. Rasa Ingin Tahu
2. Kepercayaan Diri
3. Mandiri

Rasa Ingin Tahu Kepercayaan Diri Mandiri


No Nama
BT MT MB SB BT MT MB SM BT MT MB SB
Siswa

1.

2.

3.

4.

Keterangan :
BT : Belum Terlihat (skor 1)
MT : Mulai Terlihat (skor 2)
MB : Mulai Berkembang (skor 3)
SM : Sudah Membudaya (skor 4)

Pedoman Penilaian
Skor Maksimal : 12
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Penilaian Psikomotor
Tugas menggambar bangun datar

No Aspek yang dinilai Skor

Kesesuaian gambar Kerapian dan Ketrampilan dalam


dengan contoh kebersihan gambar menggambar
50

1 Jika gambar sudah Jika gambar sudah rapi Jika siswa sangat 3
sesuai dengan contoh dan sudah bersih terampil dalam
menggambar

2 Jika gambar cukup Jika gambar kurang rapi Jika siswa cukup 2
sesuai dengan contoh dan kurang bersih terampil dalam
menggambar

3 Jika gambar tidak Jika gambar tidak rapi Jika siswa kurang 1
sesuai dengan contoh dan kotor terampil dalam
menggambar

Format Penilaian
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
1 2 3 Skor

1.
2.
3.

Pedoman Penilaian
Skor Maksimal :9
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Instrumen Penilaian

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai


Kognitif Afektif Psikomotor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
51

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP Perbaikan Siklus II)

Mata Pelajaran/Tema : Matematika

Kelas/Semester : 1/Genap

Pertemuan ke- :2

Alokasi Waktu : 30 Menit

II. Kompetensi Inti


6. Mengenal bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar


6. 1 Mengenal segitiga, segiempat, dan lingkaran

III. Indikator
Kognitif
6.1.1 Siswa mampu mengenal nama-nama bangun datar
6.1.2 Siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar
6.1.3 Siswa mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya
Afektif
6.1.4 Siswa mampu mengembangkan rasa ingin tahu
6.1.5 Siswa mampu menyampaikan pendapat dengan percaya diri
6.1.6 Siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri
Psikomotorik
6.1.7 Siswa mampu menggambar bentuk bangun datar

IV. Tujuan Pembelajaran


9. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar, siswa mampu mengenal 3 nama bangun datar sederhana dengan benar.
10. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar segitiga menggunakan media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun
datar segitiga dengan benar.
11. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat tampilan di slide tentang
bangun datar segiempat menggunakan media audio visual, siswa mampu menyebutkan
ciri bangun datar segiempat dengan benar.
12. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang bangun datar lingkaran
menggunakan media, siswa mampu menyebutkan ciri bangun datar lingkaran dengan
benar.
52

13. Setelah guru dan siswa menyanyikan lagu tentang bangun datar dan menunjukkan
contoh benda datar yang ada dalam kehidupan sehari-hari, siswa mampu
mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuknya dengan tepat.
14. Setelah guru melakukan tanya jawab tentang materi bangun datar, siswa mampu
mengembangkan rasa ingin tahu dengan baik.
15. Setelah siswa mengerjakan tugas dari guru memasangkan bangun datar, siswa mampu
menyampaikan pendapat dengan percaya diri.
16. Setelah guru memberikan lembar kerja, siswa mampu mengerjakan tugas secara mandiri

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Siswa
c. Meningkatkan minat belajar siswa melalui media pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika.
d. Siswa dapat mengenal metode pembelajaran yang baru dibanding sebelumnya.

2. Bagi Guru
c. Memperbaiki pembelajaran dengan sasaran peningkatan mutu dan hasil kreatifitas
belajar siswa.
d. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dan meningkatkan
kreatifitas guru dalam mengelola kelas.

VI. Materi Ajar


 Bentuk bangun datar sederhana (segitiga, segiempat, dan lingkaran)

MENGENAL BANGUN DATAR SEDERHANA

Pernahkah kalian ketahui tentang bentuk bangun datar di sekitarmu?

Apakah kamu telah mengenal bentuk bangun datar sebelumnya?

Bangun datar sederhana ada tiga

Segitiga, segiempat dan lingkaran

Mari kita mulai mengenal bentuk bangun datar sederhana!


53

5. Mengenal Segitiga

Lihatlah gambar dibawah ini

Bangun datar di samping

Adalah segitiga

Segitiga adalah bangun

Bangun datar dengan tiga sisi

6. Mengenal Segiempat
Pernahkan kalian mengetahui bentuk segiempat?
Apa itu bangun datar segiempat?

Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar


segiempat?
Bangun datar di samping adalah segiempat
Segiempat adalah bangun datar dengan empat sisi

7. Mengenal Lingkaran
Apakah kamu pernah melihat bentuk bangun datar
lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang memiliki satu sisi
Satu sisi itu dinamakan sisi lengkung
Gambar di samping adalah bangun datar lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang dibatasi olehh sebuah
ruas garis lengkung.

8. Mengelompokkan bangun datar


Banyak bangun datar yang ada di sekitar kita
Apakah kalian tahu?
Bahwa bangun datar segitiga ada pada benda yang kita miliki
Penggaris disamping berbentuk segitiga
54

Potongan pizza juga berbentuk segitiga

Lalu benda apa saja yang bentuknya segiempat?


Mari kita amati bersama-sama
Permukaan meja berbentuk segiempat

Permukaan papan tulis bentuknya juga segiempat

Benda apa saja yang bentuknya lingkaran?


Bentuk bola juga
merupakan bangun datar lingkaran

Gambar jam dinding disamping juga memiliki bentuk lingkaran

Sangat banyak bentuk bangun datar


Ada segitiga, segiempat dan lingkaran
Bentuk bangun datar sederhana
sering kita jumpai di sekitar kita
Sehingga kita bisa menunjukkan bangun datar
Dengan benda di lingkungan terdekat kita

VII. Metode Pembelajaran

 Ceramah
 Permainan
 Tanya Jawab
 Latihan Keterampilan
55

 Pemberian Tugas

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

4. Kegiatan Awal Alokasi Waktu

 Guru dan siswa berdoa bersama-sama. (± 5 menit)


 Guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk
siap belajar.
 Guru mengecek kehadiran siswa.
 Apersepsi “guru menceritakan saat perjalanan
menuju ke Sekolah mengetahui rambu-rambu
lalu lintas, lalu mengaitkan materi dengan
bentuk rambu-rambu lalu lintas”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
“membahas tentang bentuk rambu-rambu lalu
lintas, selanjutnya menjelaskan mengenai
materi mengenal bentuk bangun datar
sederhana”
5. Kegiatan Inti

 Eksplorasi
 Siswa mengenal bentuk bangun datar (± 20 menit)
segitiga, segiempat dan lingkaran setelah
dijelaskan menggunakan media.
 Siswa dijelaskan tentang ciri bangun datar
segitiga, segiempat, dan lingkaran.
 Siswa diminta guru untuk mengamati lalu
menyebutkan benda di sekitar yang
merupakan bangun datar
 Setiap siswa memperoleh satu kartu
pertanyaan atau kartu jawaban
 Siswa menyanyikan lagu “topi saya bundar”
 Elaborasi
 Guru meminta siswa mendengarkan
penjelasannya mengenai bentuk bangun
datar segitiga, segiempat dan lingkaran
menggunakan media.
 Guru meminta siswa untuk berdiri lalu
membaca kartu yang diperoleh
56

 Siswa diminta memikirkan jawaban dari


kartu yang diperoleh
 Siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal/kartu jawaban) dengan waktu 1 menit
 Siswa memperoleh reward jika dapat
menemukan pasangan kartunya kurang dari
1 menit
 Guru meminta siswa yang sudah
memperoleh pasangan sesuai kartunya
untuk membacakan/menunjukkan soal atau
jawaban
 Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan guru
 Siswa menggambarkan benda bangun datar
sesuai dengan yang dicontohkan guru
 Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan terhadap
jawaban yang disampaikan siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab


meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan.

6. Kegiatan Akhir

 Umpan balik (guru menanyakan hal-hal yang (± 5 menit)


belum dipahami siswa)

 Evaluasi (guru menilai hasil kognitif


berdasarkan hasil dari penugasan yang
diberikan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran)

 Kesimpulan (guru dan siswa bersama-sama


membuat kesimpulan mengenai
pembelajaran)

 Tindak lanjut (guru merefleksi dengan cara


memberi motivasi siswa agar semangat
belajar)

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan do’a


57

dan salam

IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar


4. Lingkungan Sekitar
5. Guru
6. Buku BSE Matematika kelas 1

X. Penilaian
3. Prosedur Penilaian
d) Penilaian Kognitif
 Jenis : Kuis, tugas individu
 Bentuk : Uraian dan pilihan ganda
e) Penilaian Afektif
 Bentuk : Lembar Penilaian Sikap
f) Penilaian Psikomotorik : Lembar Penilaian Psikomotor

4. Instrumen Penilaian : Terlampir


58

Lampiran
 Pengamatan Sikap
Aspek yang dinilai :
4. Rasa Ingin Tahu
5. Kepercayaan Diri
6. Mandiri

Rasa Ingin Tahu Kepercayaan Diri Mandiri


No Nama
BT MT MB SB BT MT MB SM BT MT MB SB
Siswa

1.

2.

3.

4.

Keterangan :
BT : Belum Terlihat (skor 1)
MT : Mulai Terlihat (skor 2)
MB : Mulai Berkembang (skor 3)
SM : Sudah Membudaya (skor 4)

Pedoman Penilaian
Skor Maksimal : 12
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Penilaian Psikomotor
Tugas menggambar bangun datar

No Aspek yang dinilai Skor

Kesesuaian gambar Kerapian dan Ketrampilan dalam


dengan contoh kebersihan gambar menggambar
59

1 Jika gambar sudah Jika gambar sudah rapi Jika siswa sangat 3
sesuai dengan contoh dan sudah bersih terampil dalam
menggambar

2 Jika gambar cukup Jika gambar kurang rapi Jika siswa cukup 2
sesuai dengan contoh dan kurang bersih terampil dalam
menggambar

3 Jika gambar tidak Jika gambar tidak rapi Jika siswa kurang 1
sesuai dengan contoh dan kotor terampil dalam
menggambar

Format Penilaian
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
1 2 3 Skor

1.
2.
3.

Pedoman Penilaian
Skor Maksimal :9
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Instrumen Penilaian

No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai


Kognitif Afektif Psikomotor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
60

Lampiran 4
Lembar Pengamatan Siswa
Pertemuan : Siklus I
Hari/Tgl : 4 Mei 2023
Materi pokok : Bangun Datar
Petunjuk :Berilah tanggapan atas pengamatan yang di lakukan pada kolom pengamatan
sesuai dengan yang di amati
NO Aktifitas siswa Tanggapan
1. Mendengarkan dan memperhatikan Siswa terlihat kurang
penjelasan guru memperhatikan guru
2. Merespon motivasi guru Siswa pasif dalam pelaksanaan
belajar mengajar
3. Siswa duduk dalam kelompok Siswa duduk dalam kelompok
sesuai petunjuk dari guru
4. Melakukan penyelidikan sesuai LKS Siswa mengikuti petunjuk yang
ada di LKS
5. Menganalisis hasil penyelidikan Siswa tidak meneliti lagi hasil
kerjanya
6. Melaksanakan presentasi Siswa melakukan presentasi

7. Mempresentasikan hasil penyelidikan Ya

8. Memberikan tanggapan terhadap siswa Siswa masih sulit menanggapi


atau kelompok lain yang melakukan hasil kerja kelompok lain
presentasi
9. Merespon penghargaan guru Siswa gembira mendapat pujian
dari guru
10. Membuat kesimpulan dari hasil kerja Siswa menyimpulkan materi
kelompok dengan bimbingan guru

Sarekajae, 4 Mei 2023


Pengamat I

Harifah M, S.Pd
NIP. 197012311993072009
61

Lembar Pengamatan Siswa


Pertemuan : Siklus 2
Hari/Tgl : 24 Mei 2023
Materi pokok : Bangun Datar
Petunjuk : Berilah tanggapan atas pengamatan yang di lakukan pada kolom pengamatan
sesuai dengan yang di amati
NO Aktifitas siswa Tanggapan
1. Mendengarkan dan memperhatikan Siswa tampak antusias dalam
penjelasan guru pelaksanaan belajar mengajar
2. Merespon motivasi guru Siswa aktif dalam pelaksanaan
belajar mengajar
3. Siswa duduk dalam kelompok Siswa duduk dalam kelompok
sesuai petunjuk dari guru
4. Melakukan penyelidikan sesuai LKS Siswa mengikuti petunjuk yang
ada di LKS
5. Menganalisis hasil penyelidikan Hasil kerja kelompok di analisis
dengan baik
6. Melaksanakan presentasi Siswa melakukan presentasi
melalui perwakilan setiap
kelompok
7. Mempresentasikan hasil penyelidikan Ya

8. Memberikan tanggapan terhadap siswa Banyak siswa yang mau bertanya


atau kelompok lain yang melakukan atau mengkritik hasil kerja
presentasi kelompok lain
9. Merespon penghargaan guru Siswa gembira mendapat pujian
dari guru
10. Membuat kesimpulan dari hasil kerja Siswa menyimpulkan materi
kelompok dengan bimbingan guru

Sarekajae, 24 Mei 2023


Pengamat I

Harifah M, S.Pd
NIP. 197012311993072009
62

Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP
Nama Mahasiswa : Armila
NIM : 859413868
Mengajar di Kelas :I
Sekolah : UPT SDN 130 Mattaropurae

Paraf
No Hari/tanggal Kegiatan* Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Sup.2
1. Kamis, Mendiskusikan RPP perlu Mencantumka
RPP Perbaikan cantumkan LKS. n RPP dengan
13-04-2023
mata pelajaran LKS.
Matematika
Siklus I.
2 Kamis, Mengamati Pelaksanaan Pengaturan
pelaksanaan berjalan lancar. alokasi waktu
27-04-2023
pembelajaran harus
Siklus I. dibetulkan.
3 Kamis, Mendiskusikan Pengelolaan Alokasi waktu
pengelolaan waktu dalam diperbaiki.
04-05-2023 pembelajaran
waktu.
harus dirancang
dengan baik.
4 Rabu, Mengamati Pelaksanaan Melanjutkan
pelaksanaan berjalan lancar. laporan.
24-05-2023
pembelajaran
Siklus II
.
Mengetahui: Mengetahui:
Supervisor 1 Supervisor 2

Andi Nur Syamsul, S.Pd., M.Pd. Harifah M, S.Pd


NIP 197207042000031009 NIP 197012311993072009

Anda mungkin juga menyukai