Rencana Reklamas Manyampa
Rencana Reklamas Manyampa
Rencana Reklamas Manyampa
BAB I
PENDAHULUAN
Pemegang IUP Eksplorasi CV. Bintang Utama Manyampa telah mendapatkan izin
usaha pertambangan eksplorasi atas komoditas tambang batuan jenis Tanah urug,
Juni 2023
Pemegang IUP Eksplorasi CV. Bintang Utama Manyampa telah mendapatkan izin
usaha pertambangan eksplorasi atas komoditas tambang batuan jenis Tanah urug,
Juni 2023 ,Kegiatan eksplorasi komoditas tambang batuan jenis Tanah Urug di Desa
Lokasi penambangan
- Desa : Manyampa
- Kabupaten : Bulukumba
- Luas : 45,39 Ha
1|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Tabel I
Koordinat WIUP CV. Bintang Utama Manyampa
Bujur Lintang
Titik
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik
1 120 19 30.986 5 27 50.943
2 120 19 30.986 5 27 52.617
3 120 19 17.716 5 27 52.617
4 120 19 17.716 5 27 48.517
5 120 19 3.496 5 27 48.517
6 120 19 3.496 5 27 43.160
7 120 19 7.366 5 27 43.160
8 120 19 7.366 5 27 40.366
9 120 19 9.602 5 27 40.366
10 120 19 9.602 5 27 33.731
11 120 19 34.827 5 27 33.731
12 120 19 34.827 5 27 50.943
2|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Gambar 1
produksi oleh CV. Bintang Utama Manyampa disesuaikan dengan Dokumen Lingkungan
tambang pada kegiatan operasi produksi akan sejalan atau tersinkronisasi dengan tahapan
3|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
kegiatan reklamasi pada operasi produksi yang akan dilakukan oleh pemegang izin usaha
pertambangan (IUP).
Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai
5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur. Batas-batas wilayahnya
adalah:
Untuk mencapai Kota Bulukumba dari Kota Makassar ibu kota Provinsi Sulawesi
Selatan, yaitu melalui poros pantai selatan Sulawesi Selatan dengan jalur Kota Makassar-
bulu. Jalur Makassar-Bulukumba berjarak kurang lebih 160 km, dapat ditempuh dengan
kendaraan beroda dua, empat dengan waktu tempuh sekitar + 4 jam. Dari ibukota
menit.
4|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Lokasi
Gambar 2
Peta Tunjuk Kabupaten Bulukumba
berdasarkan arahan dari fungsi dan tataguna lahan yang berada pada lokasi wilayah izin
usaha pertambangan (WIUP) dan sekitarnya, kondisi tersebut berdasar dari konsep
pemanfaatan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bulukumba sesuai peraturan
daerah yang telah ditetapkan atau perwilayahan yang sesuai dengan karakteristik dari
wilayah pelaksanaan kegiatan. Status lahan merupakan hal utama dan menjadi dasar dalam
5|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
tambak untuk itu pelaksanaan reklamasi bekas tambang dan bukan bekas tambang
6|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
BAB II
Setelah melakukan perhitungan sumber daya di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP)
adalah 12.279.000 m3 dan berdasarkan dari beberapa aspek teknis dan ekonomi jumlah
2.2. Jalan
Luasan jalan yang akan dibuka sebagai akses jalan masuk ke lokasi penambangan
seluasa 0.1 Ha
Fasilitas penunjang berupa berupa kantor, base camp, gudang dll yang dimiliki
pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) akan dimanfaatkan untuk
kelancaran kegiatan reklamasi yang kemungkinan akan dilakukan sendiri pemegang izin
usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) atau dilakukan oleh kontraktor
pertambangan pemegang izin usaha jasa pertambangan (IUJP) yang telah mendapatkan
izin dari pemerintah. CV. Bintang Utama Manyampa selaku pemegang IUP rencananya
7|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
BAB III
PROGRAM REKLAMASI
Kegiatan Reklamasi lahan bekas tambang dan lahan bukan bekas tambang yang
dilakukan pemegang IUP OP akan di dasari dari kegiatan operasi produksi komoditas
batuan jenis Tanah Urug dan wilayah reklamasi tersebut berdasarkan dokumen rencana
reklamasi dari instansi penilai yaitu semua instansi atau lembaga yang terkait seperti Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Lahan yang akan direklamasi adalah lahan yang telah dibuka (terganggu) sebagai
dampak dari kegiatan penambangan yang akan dilakukan. Adapun lahan yang akan
direklamasi nantinya yaitu lahan yang telah dibuka untuk peruntukan jalan tambang, pit
tambang dan lahan yang terganggu akibat pemanfaatan insfrastruktur di lokasi tambang.
Teknik dan peralatan dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi bekas tambang dan
bukan bekas tambang oleh pemegang IUP OP menggunakan peralatan alat tambang
sendiri seperti Excavator, Karena pada saat kegiatan operasi produksi (penambangan)
dengan menggunakan alat berat berupa excavator sudah diarahkan untuk sekaligus
membutuhkan alat yang sederhana berupa sekop, cangkul dan linggis, pacul sebagai alat
8|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
3.3 Revegetasi
dimulai dari pemasangan ajir untuk menandai titik tanam. Sedangkan pada areal
berkontur, baris tanam dibuat sejajar kontur dengan jarak antar baris menyesuaikan
kondisi lapangan dengan pohon yang akan ditanam. Jenis pohon yang direncanakan adalah
tanaman yang produktif seperti tanaman yang cepat tumbuh untuk jangka pendek. Lahan
yang telah ditata seharusnya dilakukan penanaman tanaman penutup (outcrop) tetapi
karena unsur hara pada top soil masih ada maka jangka waktu tertentu tanaman rumput
Gambar 3
Kondisi sekitar WIUP
9|Page
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Dipilih jenis tanaman yaitu akasia,mahoni ataupun sengon. Jenis pohon ini sangat
mudah tumbuh didaerah dataran. Memiliki daun yang sangat lebar dan akan meranggas di
musim kemarau membuat jenis tanaman tersebut tidak memerlukan perlakuan khusus
selain cepat dalam pertumbuhan dan pohon yang cenderung lurus, akar tanaman ini juga
tergolong akar tunggang sehingga dapat mengikat material tanah dan tanah urug akan
Pembudidayaan tanaman tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok tani sehingga bibitg
c. Penanaman
Adapun tahapan yang akan dilakukan dalam penanaman bibit tanaman tersebut
antara lain :
1. Persiapan Lapangan
Untuk sistem jalur pekerjaan utama adalah pembuatan dan pemasangan ajir. Arah
2. Penanaman
Proses penanaman diawali dengan pemasangan ajir yang ditancapkan pada titik
dan jalur tanam sebagai tanda posisi lubang tanaman yang akat dibuat. Ajir ditancapkan
10 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
3.4. Pemeliharaan
Kegiatan perawatan dan pemeliharaan pada tahap lahan bukan bekas tambang
tegakan sesuai dengan kerapatan yang direncanakan. Adapun kegiatan perawatan dan
Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di antara sela-
sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Gulma adalah tumbuhan
yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan karena menurunkan hasil yang bisa dicapai
semua nutrisi dan air yang diberikan agar mampu menghasilkan secara optimal.
Semua gulma atau rumput yang berada dalam radius 1 m dari sekeliling pangkal
batang tanaman harus dibersihkan sampai ke akarnya agar tidak tumbuh kembali karena
bisa menyebabkan persaingan penyerapan nutrisi dan juga bisa menjadi sarang hama
11 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
b. Pemupukan lanjutan
Pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya suatu tanaman.
Karena proses pemupukan juga akan sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman
tersebut. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui beberapa jenis pupuk dan proses
penyerapan pupuk kita juga harus tahu bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada
tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif dan efisien. Salah satu cara pemupukan
adalah melalui akar yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar.
Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh
tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil
yang memuaskan.
12 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
BAB IV
atau bukan bekas tambang pada wilayah izin usaha pertambangan berdasarkan aspek
kegiatan dilakukan. Hal ini merupakan bentuk penataan secara administrative terhadap
Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara serta undang-undang nomor 32
tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan reklamasi
lahan bekas tambang dan bukan bekas tambang merupakan salah satu aspek dari
lahan bekas tambang dan atau lahan bukan bekas tambang untuk tujuan revegetasi adalah
sifat fisik dan kimia tanah pucuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman, kondisi
iklim mikro yang belum sesuai, kesulitan mendapatkan bahan organic dan lain-lain.
Berdasarkan kriteria keberhasilan reklamasi sesuai peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Republik Indonesia nomor 07 tahun 2014 tentang reklamasi dan
pascatambang adalah
Penatagunaan lahan : 60 %
Revegetasi : 20 %
Penyelesaian akhir : 20 %
13 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Kegiatan pertambangan tentu telah mendapatkan Izin pemanfaatan ruang yaitu izin
yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
Ruang yang dijabarkan lebih lanjut dengan dalan peraturan daerah Kabupaten Bulukumba
4.2. Revegetasi
Kegiatan reklamasi yang direncanakan akan dimulai pada akhir tahun 2019.
Kegiatan reklaasi dilakukan pada lahan yang telah selesai ditambang dilakukan bersamaan
dengan kegiatan penambangan pada lahan baru sesuai dengan rencana kemajuan tambang
Keberhasilan dalan penanaman tumbuhan pioneer atau pelindung adalah bentuk dari
keberhasilan kegiatan reklamasi dengan variabel keberhasilan adalah bentuk dari tata guna
lahan
Sasaran akhir dari kegiatan reklamasi adalah memperbaiki lahan bekas tambang
dan lahan bukan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi
sehingga dapat dimanfaatkan kembali atau untuk menjaga atau pemeliharaan badan sungai
dalam WIUP dilakukan dengan tetap menjaga kondisi topografi tetap konstan
14 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
hidup dengan melakukan perencanaan dan pencermatan terhadap berbagai aspek dalam
kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam yang bersifat tidak terbaharukan,
terbatas, memiliki akhir dan bersifat strategis bagi kepentingan pembangunan dan
15 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
BAB V
Pada dasarnya beban biaya kegiatan reklamasi daerah bekas tambang dan bukan
bekas tambang adalah menjadi tanggung jawab pemegang izin usaha pertambangan
operasi produksi sesuai ketentuan dari direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, namun
dalam hal reklamasi menuju pemanfaatan lain, dapat dimusyawarahkan dengan sektor lain
Perhitungan biaya reklamasi lahan bekas tambang dan atau lahan bukan bekas
tambang yang diperlukan untuk mengembalikan kondisi tanah harus ditanggung oleh
pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP). Biaya reklamasi, sebagai
bagian dari biaya pengelolaan lingkungan hidup yang timbul selama tahap kegiatan
pertambangan operasi produksi, merupakan bagian dari beban produksi yang merupakan
Besarnya nilai jaminan yang diserahkan oleh pemegang IUP OP kepada bank
pemerintah tergantung dari rencana biaya reklamasi, komponen biaya reklamasi terdiri
dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Rencana biaya reklamasi lahan bekas
tambang dan bukan lahan bekas tambang dibuat sama setiap tahun karena produksi
komoditas tambang batuan jenis Tanah Urug dari pemegang IUP OP sesuai permintaan
berikut berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia nomor 07 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang adalah sebagai
berikut :
16 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Penataan kegunaan lahan adalah aspek berupa penataan lahan yang akan
direklamasi pada lahan bekas tambang dan lahan bukan bekas tambang. Biaya
dimungkinkan menerapkan metode backfillig pada suatu wilayah sehingga penataan lahan
sudah sedikit terbentuk pada saat selesai penambangan. Maka biaya penataan permukaan
Kegiatan revegetasi pada lokasi lahan yang terganggu selama 5 tahun terdiri atas
Pemupukan
Pengadaan Bibit
Penanaman
Pemeliharaan Tanaman
Hal – hal yang mendasari komponen biaya tidak langsung adalah sebagai berikut :
17 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Besaran dari biaya mobilisasi peralatan berupa pemindahan dan pengangkutan alat
minerba (pemegang IUJP) sebagai pelaksana reklamasi yaitu 5 % dari biaya langsung.
d. Biaya Supervisi
18 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Tabel II
RENCANA REKLAMASI
2 Penambangan
a.Lahan selesai ditambang (ha) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
-
b. Lahan/front yang ditambang (ha) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
3. Reklamasi
1. Penataan lahan (ha)
- Penataan lahan 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
- Penyebaran tanah pucuk 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
- Pengendalian erosi -
2. Revegetasi
- Analisa Kualitas tanah 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pemupukan (ha) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pengadaan bibit 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Penanaman (batang) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
- Pemeliharaan Tanaman (ha) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
19 | P a g e
[ Laporan Rencana reklamasi ] CV. BINTANG UTAMA MANYAMPA
Tabel III
NO Tahun
DESKRIPSI BIAYA 2024 2025 2026 2027 2028
20 | P a g e