MAKALAH Perencanaan (Planning)
MAKALAH Perencanaan (Planning)
MAKALAH Perencanaan (Planning)
PERENCANAAN (PLANNING)
Mata Kuliah : Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Bapak Indra Maulana, SE,. MM
KELOMPOK 5
Disusun oleh :
Darin Safiska Rizky (030222032)
Irma Mardiana (030122035)
Zihan Junyar (030222033)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyusun makalah mengenai “Perencanaan (Planning).”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan referensi dan pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu saran dan
kritik dari pembaca sangat dinantikan untuk memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang dibutuhkan dan dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi semua pihak umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Manajemen hal pertama yang dilakukan sebelum memulai kegiatan adalah dengan
membuat perencanaan, karena perencanaan merupakan dasar, landasan, atau titik tolak dalam
melaksanakan tindakan-tindakan administratif (administrative action).
Dan perencanaan yang baik adalah perencanaan yang melanjutkan perancaan sebelumnya, karna
dapat lebih efektif dan efisien dalam pengerjaan proses aktivitas-aktivitasnya.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan
diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi
tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
PEMBAHASAN
Masing-masing orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang yang mereka
kaji dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini perencanaan diartikan sebagai suatu
proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan
mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan
berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam
perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi
dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun
tujuan jangka pendek.
Pemilihan tindakan. yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang
efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif.
Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa
saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang
baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang
efektif.
Tujuan. Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik
kualitatif maupun kuantitatif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba untuk
memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang dibutuhkan tercapai.
B. Tujuan Perencanaan
C. Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, perencanaan. Memiliki
manfaat-manfaat sebagai berikut.
1. Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan
terorganisasi menuju arah yang sama.
2. Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga
memudahkan pelaksanaan pengawasan.
4. Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga
aparat pelaksanaan Memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai
tujuan perusahaan.
D. Proses Perencanaan
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu
mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap
perencanaan para manajer menentukan apa yang akan dikerjakan, kapan akan mengerjakan,
bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin mengingkat
pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai kemungkinan
dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada tingkatan top manajer pada umumnya
mencurahkan hampir semua waktu perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari
seluruh organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit
mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada ukuran
dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer. Organisasi yang besar dan
berskala internasional lebih menaruh perhatian pada perencanaan jangka panjang daripada perusahaan
lokal. Akan tetapi pada umumnya organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara
perencanaan jangka panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer
untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
sebagai berikut :
E. Unsur-unsur Perencanaan
Agar kita dapat memperoleh suatu jaminan yang sebesar-besarnya bahwa tujuan yang telah
ditentukan dapat dicapai sebaik-baiknya, kiranya suatu perencanaan memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Unsur tujuan (objectives – goals), yaitu perumusan yang lebih jelas dan lebih terperinci
tentang apa yang ingin dicapai oleh sesuatu usaha kerja sama. Tujuan ini, sebagai arah
sasaran dari suatu organisasi di mana semua kegiatan usaha tersebut ditujukan. Unsur-unsur
tujuan ini terdiri dari: 1) tujuan akhir (objectives) yaitu rencana menyeluruh dari berbagai
objektif atau haluan, destinasi; dan 2) tujuan antara (goals) yaitu rencana yang lebih spesifik,
terperinci dan terarah pada tujuan tertentu yang ingin dicapai, atau disebut juga dengan
sasaran.
2. Unsur kebijaksanaan (policy), adalah suatu metode atau cara/jalan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. untuk dicapai.sikap, pendirian, pandangan. Kebijaksanaan ini
ditentukan oleh top manajer berdasarkan suatu cita tertentu atau berdasarkan kebutuhan
praktis, biasanya penetapan ini hanya garis-garis besarnya saja. Bentuknya dapat tertulis dan
dapat juga tidak tertulis. Namun sebaiknya kebijaksanaan itu tertulis, agar apabila dikemudian
hari timbul masalah kebijaksanaan, maka akan mudah dilacak dengan jelas
3. Unsur tata cara pengelolaan (prosedure). Unsur ini termasuk pemba-gian tugas serta
hubungannya (vertikal dan horizontal) antara setiap anggota kelompok secara terperinci.
Seperti halnya dengan kebijak-sanaan, ada yang diatur secara tertulis ada yang tidak. Karena
prosedur ini perlu diketahui setiap orang yang berhubungan dengan masalah tersebut, maka
sebaiknya pula secara tertulis. Prosedur adalah pola kerja yang tetap sesuai urut-urutan yang
bersifat kronologis dari tindakan yang harus dilakukan secara berentetan , termasuk route.
4. Unsur kemajuan (progress), yaitu untuk mengukur suatu kemajuan diperlukan standar. Dalam
perencanaan sangat dibutuhkan standar. Standar ini digunakan untuk ukuran kemajuan
sesuatu usaha sebagai-mana yang direncanakan. Dalam menentukan standar ada tiga masalah
yang dalam istilah Inggris rumusannya secara singkat dengan kata: how many (berapa
banyak) untuk menentukan kuantitasnya, how well (berapa baik) untuk menentukan
kualitasnya, how long (berapa lama) untuk menentukan lamanya.
5. Unsur program (programme). ialah menyusun berbagai-bagai rencana secara menyeluruh dan
merupakan kesatuan di mana satu dengan lainnya saling berhubungan, dan secara urut-urutan
(sequence). Misalnya program peningkatan pangan yang terdiri dari berbagai rencana proyek
peningkatan produksi padi, peningkatan produksi kedele, jagung, kacang hijau, ubi, dan lain-
lain. Di dalam unsur program dari perencanaan ini juga tercakup: serangkaian fakta (facts),
perkiraan hari kemudian (forekast), dan serangkaian kegiatan tertentu (tindakan – action).
Koontz dan O’Donnel dalam Sukarna (ibid) dan Hasibuan (1990) menyebutkan
prinsip-prinsip/asas perencanaan sebagai berikut:
Berdasarkan uraian prinsip tersebut di atas, Sukarna (opcit) menyim-pulkan sebagai berikut:
Perencanaan merupakan fungsi utama dari pada manajer. Pelaksanaan pekerjaan tergantung
kepada baik-buruknya suatu perencanaan
Perencanaan harus diarahkan terhadap tercapainya tujuan. Oleh karena itu apabila tujuan
tidak tercapai mungkin disebabkan oleh kurang sempurnanya perencanaan.
Perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan objektif dan rasional untuk
mewujudkan adanya kerja sama yang efektif
Perencanaan harus mengandung atau dapat memproyeksi kejadian-kejadian pada masa yang
akan datang.
Perencanaan harus memikirkan dengan matang tentang budget, program, policy, procedure,
methode dan standar, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
G. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya aalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil
tersebut dengan rencana yang dibuat. Adapun fungsi lainnya :
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuantujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat
meningkatkan pengambilan keputusn yang lebih baik. Oleh karena itu, perencanaan organisasi harus
aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap
lingkungannya, tapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.
4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi.
5. Ada beberapa rencana yang diikuti caracara yang tidak konsisten.
I. Macam-Macam Perencanaan
1. Perencanaan organisasi
1) Perencanaan strategis
Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Tepatnya,
rencana strategis adalah rencana umum yang mendasari keputusan alokasi sumber daya, prioritas, dan
langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
2) Perencanaan taktis
3) Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan
operasional. Dikembangkan oleh manajer ingkat menegah dan tingkat bawah, rencana operasional
memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana
operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan perencanaan dengan
lebih mendekati pada bagian selanjutnya.
2. Perencanaan operasional
Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebihtidak
J. Efektivitas Perencanaan
Masalahnya adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar tetapi manager,
seringkali dalam pengembangkan perencanaan yang efektif manager mengalami hambatan.
1. Penolakan dari dalam diri perencana terhadap penentu tujuan dan pembuatan rencana untuk
memecakannya.
2. Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena
perubahan yang akan ditimbulkannya.
Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling
bergantung dan berinteraksi.
Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan kombinasi paling baik dari sumber
daya-sumber daya yang diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan (controlling) adalah perencanaan dan pengawasan yang saling berhubungan erat.
Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanan terdiri dari macam-macam perencanaan yaitu perencanaan organisasi dan
perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategi, taktis,
dan operasional. Adapun kerangka waktu dalam perencanaan organisasi yaitu sebagai rencana jangka
Panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penempatan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, system penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap
perubahan dan keterbatasan.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusn dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.