Modul 2 - Perencanaan (Planning)
Modul 2 - Perencanaan (Planning)
Modul 2 - Perencanaan (Planning)
MODUL 2
PERENCANAAN (PLANNING)
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran,
menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara
terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses-proses
tersebut didefinisikan seperti tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya
yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan
bagaimana (how). Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi kesalahpahaman dan menciptakan kesepahaman tentang apa
yang harus dilakukan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan. Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-
unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam
pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan. Unsur pertama adalah
tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya tindakan tersebut harus
dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapan tindakan
tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang
terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut. Pokok pembahasan
dalam paper ini berfokus pada perkenalan konsep perencanaan, alasan pentingnya
biaya dan lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. Hal ini
akan membantu organisasi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan.
5. Perencanaan sendiri dapat diartikan aktivitas pengawasan
Ketika prosedur kerja sudah ada dan jelas, tentu hal ini menjadi sebuah control
terhadap pelaksanaan di lapangan. Artinya mereka akan bekerja sesuai prosedur
sebab perencanaan sebagai pengawasan.
6. Perencanaan juga membantu untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian
Dalam mencapai sebuah tujuan, terdapat berbagai macam resiko dan
ketidakpastian yang akan menghadang dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, adanya perencanaan akan memperjelas tindakan-tindakan dan
prosedur kerja sehingga ketidakpastian tersebut dapat diminimalisir.
C. Tujuan Perencanaan
Tujuan (sasaran) adalah hasil yang diinginkan atau targer. Hal itu memandu
keputusan manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur.
Karena itulah tujuan sering disebut dasar perencanaan. Anda harus tahu targer
atau hasil yang diingkan sebelum anda dapat menentukan rencana utuk
mencapainya.
Berikut ini beberapa jenis tujuan dari perencanaan, yaitu:
1. Standar Pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaanya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya ), baik
kualifikasinya maupun kuantitas nya.
4. Mendapat kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
D. Jenis-Jenis Perencanaan
Berikut ini beberapa jenis perencanaan, yaitu:
1. Objective
Sesuatu sasaran manajerial yaitu tujuan yang diingini yang melukis kanskop
yang jelas, serta memberikan arah pada usaha-usaha seorang manajer (G.R
Terry & Harold Koontz &Cyril O’Donnel ).
2. Policy
Policy merupakan pernyataan-pernyataan / pengertian-pengertian umum
yang memberikan bimbingan berpikir dalam menentukan keputusan. (Harold
Koontz)
6. Program
Program merupakan Suatu rencana yang pada dasarnya telah
menggambarkan rencana yang konkret. Karena dalam program sudah
tercantum baik sasaran, kebijaksanaan, prosedur maupun anggaran. Program
merupakan usaha-usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus
dilaksanakan menurut bidangnya masing-masing.
7. Budget
Budget merupakan suatu rencana yang menggambarkan penerimaan
dan pengeluaran yang akan dikeluarkan pada setiap bidang (Hendaknya
tercantum besar biaya dan hasil yang akan diperoleh dan anggaran harus
rasional).
Traditional Budget : Cara-cara menyusun data kebutuhan akananggaran
yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa tentang rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Performance budget : Menggambarkan maksud dan tujuan penggunaan
dana-dana, biaya-biaya, program-program yang diusulkan untuk mencapai
tujuan tersebut, serta data kualitatif yang mengatur penyelesaian pekerjaan
yang ditetapkan pada setiap program.
8. Strategy
Strategi adalah juga rencana karena akan menentukan tindakan-tindakan
pada masa datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi pada
dasarnya adalah penentuan cara yang harus ditempuh agar memungkinkan
memperoleh hasil yang maksimal, efektif dan dalam jangka waktu yang relatif
singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi :
a. Keadaan lingkungan intern dan ekstern yang mempengaruhi perusahaan
b. Faktor-faktor ekonomis, sosial dan psikologis
c. Faktor-faktor sosio-kultural, hukum
d. Faktor ekologis dan grafis
c. Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang dilakukan pada
karyawan tingkat terendah dalam organisasi. Mengidentifikasi prosedur
spesifik, dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi,
menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh
tingkat organisasi yang lebih rendah dengan fokus pada kegiatan rutin
perusahaan, oleh karena itu rencana dikembangkan dalam waktu yang
singkat.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini
memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melalui komunikasi dalam organisasi.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan
ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang
mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan
Tahap ini dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif
kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan
pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.
5. Mengambil keputusan
Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan pembanding serta
pertimbangan-pertimbangan yang masak terhadap berbagai alternatif, barulah
diambil keputusan tentang alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai
tujuan.
6. Menyusun rencana pendukung
Dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan dukungan dari perencanaan yang
lain. Contohnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) telah memutuskan untuk
menambah kereta api baru pada jalur-jalur di jawa dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan angkutan kepada masyarakat.Adanya rencana tersebut
PJKA masih harus merencanakan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang melayani
Kereta api tersebut , pemeliharaan, jadwal perjalanan.