Bab I-Iii
Bab I-Iii
Bab I-Iii
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Karakteristik Modul
Setiap ragam bentuk bahan ajar pada umumnya memiliki sejumlah karakteristik
tertentu yang membedakannya dengan bentuk bahan ajar yang lain. Begitu pula dengan
modul, bahan ajar ini memiliki karakteristik tertentu. Menurut Nur Mohammad (2010) dalam
tulisannya berjudul Pengembangan Bahan Ajar, modul memiliki beberapa karakteristik
antara lain sebagai berikut:
a. Modul dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri.
b. Merupakan program pembelajaran yang utuh dan sistematis.
c. Mengandung tujuan, bahan atau kegiatan, dan evaluasi.
d. Disajikan secara komunikatif (dua arah).
e. Diupayakan dapat mengganti beberapa peran pengajar.
f. Cakupan batasan terfokus dan terukur.
g. Mementingkan aktivitas belajar pemakai.
Sedangkan menurut Vembriarto (1985:36), modul memiliki lima karakteristik sebagai
berikut:
a. Modul merupakan unit (paket) pengajaran terkecil dan lengkap.
b. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematis.
c. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara eksplisit dan spesifik.
d. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent)
e. Modul adalah realisasi pengakuan perbedaan individual, yakni salah satu perwujudan
pengajaran individual.
D. Jenis-Jenis Modul
1. Menurut Penggunanya
Dilihat dari penggunanya, modul terbagi menjadi dua macam yaitu:
a. Modul untuk peserta didik
Modul yang berisi kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
b. Modul untuk pendidik
Modul yang berisi petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes akhir
modul.
2. Menurut Tujuan Penyusunannya
Menurut Vembriarto (1985), modul dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Modul Inti
Modul inti adalah modul yang disusun dari kurikulum dasar, yang merupakan
tuntutan dari pendidikan dasar umum yang diperlukan oleh seluruh warga negara
Indonesia. Modul pengajaran ini merupakan hasil penyusunan dari unit-unit program
yang disusun menurut tingkat (kelas) dan bidang studi (mata pelajaran). Adapun unit-
unit program itu sendiri diperoleh dari hasil penjabaran kurikulum dasar. Kurikulum
dasar disusun guna memberikan pendidikan dasar umum yang terdiri atas
pengetahuan, keterampilan fisik dan intelektual, serta sikap.
b. Modul Pengayaan
Modul pengayaan adalah modul hasil dari penyusunan unit-unit program
pengayaan yang berasal dari program pengayaan yang bersifat memperluas (dimensi
horisontal) dan atau memperdalam (dimensi vertikal) program pendidikan dasar yang
bersifat umum tersebut. Modul ini disusun sebagai bagian dari usaha untuk
mengakomodasi peserta didik yang telah menyelesaikan dengan baik program
pendidikan dasarnya mendahului teman-temannya. Dengan adanya modul pengayaan
ini, lembaga pendidikan tidak akan menghambat peserta didik yang proses belajarnya
cepat.
E. Unsur-Unsur Modul
Modul sebagai bahan ajar berisi beberapa unsur yaitu sebagai berikut:
1. Judul
Bagian ini berisi identitas nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu.
2. Petunjuk belajar
Bagian ini berisi petunjuk bagi pendidik maupun peserta didik. Di dalamnya
dijelaskan tentang bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta
didik dan bagaimana peserta didik sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam
bahan ajar tersebut.
3. Kompetensi yang akan dicapai
Maksudnya adalah kompetensi atau tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik
meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator pencapaian hasil
belajar yang harus dikuasai peserta didik.
4. Informasi pendukung
Informasi pendukung merupakan berbagai informasi tambahan yang dapat
melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik akan semakin mudah untuk menguasai
pengetahuan yang akan mereka peroleh, serta pengetahuan yang diperoleh akan
semakin komprehensif.
5. Latihan-latihan
Merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan mereka setelah mempelajari bahan ajar, sehingga kemampuan tersebut
akan semakin terasah dan terkuasai secara matang.
6. Petunjuk kerja atau lembar kerja
Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa lembar kertas
berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu
yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan praktik dan lain sebagainya.
7. Evaluasi
Merupakan salah satu bagian dari proses penilaian yang terdapat sejumlah pertanyaan
yang ditujukan kepada peserta didik untuk mengukur seberapa jauh penguasaan
kompetensi yang berhasil mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran,
sehingga kita dapat mengetahui efektivitas bahan ajar yang kita buat ataupun proses
pembelajaran yang kita selenggarakan.
Di samping struktur modul semacam itu, ada struktur modul lain yang dikemukakan oleh
para pakar, dua di antaranya disampaikan oleh Surahman dan Vembriarto.
1. Struktur Modul Menurut Surahman
Dalam pandangan Surahman (2010:2), ternyata modul dapat disusun dalam struktur
sebagai berikut.
a. Judul modul
b. Petunjuk umum
c. Materi modul
d. Evaluasi semester
2. Struktur Modul Menurut Vembriarto
Menurut Vembriarto (1985:37-38) dalam tulisannya berjudul Pengantar Pengajaran
Modul, unsur-unsur modul yang sedang dikembangkan di Indonesia meliputi tujuh
unsur sebagai berikut.
a. Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik.
b. Petunjuk untuk pendidik
c. Lembaran kegiatan peserta didik
d. Lembaran kerja bagi siswa
e. Kunci lembaran kerja
f. Lembaran evaluasi
g. Kunci lembaran evaluasi
G. Pengembangan Modul
Kita seharusnya mampu mengembangkan modul menjadi bahan ajar yang inovatif
dan dibangun secara kreatif, sehingga modul mampu menjadi bahan ajar yang menarik dan
memotivasi peserta didik untuk belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Rowntree menjelaskan
ada sembilan aspek yang harus kita perhatikan pada saat mengembangkan modul yaitu:
1. Membantu pembaca untuk menemukan cara mempelajari modul.
2. Menjelaskan hal-hal yang perlu pembaca persiapkan sebelum mempelajari modul.
3. Menjelaskan hal-hal yang diharapkan dari pembaca setelah mereka selesai
mempelajari modul.
4. Memberi pengantar tentang cara pembaca menghadapi atau mempelajari modul.
5. Menyajikan materi sejelas mungkin, sehingga pembaca dapat mengaitkan materi yang
dipelajari dari modul dengan pengetahuan sebelumnya.
6. Memberi dukungan kepada pembaca agar berani mencoba segala langkah yang
dibutuhkan untuk memahami materi modul.
7. Melibatkan pembaca dalam latihan serta kegiatan yang akan membuat mereka
berinteraksi dengan materi yang sedang dipelajari.
8. Memberikan umpan balik (feedback) pada latihan dan kegiatan yang dilakukan
pembaca.
9. Membantu pembaca untuk meringkas dan merefleksikan apa yang sudah mereka
pelajari dari modul.
Di samping itu, Rowntree juga mengungkapkan empat tahapan dalam pengembangan
modul yaitu sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
2. Memformulasikan garis besar materi
3. Menuliskan materi
Ada empat hal penting yang harus kita perhatikan yaitu:
a. Menentukan materi yang akan ditulis
b. Menentukan gaya penulisan
c. Menentukan banyaknya kata yang digunakan
d. Menentukan format dan tata letak (layout)
1. Penentuan tampilan modul
2. Penentuan format modul
4. Menentukan format dan tata letaknya
2.1.2 Matematika
2.1.3 Inkuiri Terbimbing
2.1.4 Bangun Ruang
2.1.5 Kemampuan Pemahaman Matematis