Laporan Praktikum Gol V

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

REAKSI IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN V, ANALISIS KATION GOLONGAN


V

A. TUJUAN
1. Mengidentifikasi kation dalam analisis kualitatif kation golongan V
2. Menganalisis reaksi dan proses yang terjadi dari reaksi tersebut.
3. Mengidentifikasi kation golongan V yang terdiri dari Na+, K+, NH4+, Mg2+.
4. Menentukan pereaksi selektif yang digunakan pada analisis kation golongan V.

B. PRINSIP PERCOBAAN
Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umumnya tidak bereaksi
dengan reagensia golongan sebelumnya. Anggota-anggota golongan ini adalah ion-ion
Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium, dan Hidrogen (Vogel, 1985:203-304).
Tujuan dari percobaan ini adalah mengidentifikasi kation dalam analisis kualitatif kation
golongan V, menganalisis reaksi dan proses yang terjadi dari reaksi tersebut, mengidentifikasi
kation dalam analisis kualitatif anion, menentukan pereaksi selektif yang digunakan pada
analisis kation golongan V, memisahkan dan mengidentifikasi kation golongan V yang terdiri
dari Na+, K+, NH4+, Mg2+.
Prinsip percobaan ini didasari pada kesamaan sifat kation tersebut terhadap pereaksi
spesifiknya. Golongan V disebut sebagai golongan sisa pemisahan golongan I, II, III, dan IV.
NH4+ diperlakukan secara khusus, yakni harus diperiksa dari sampel awal sebab pada saat
memisahkan golongan I sampai IV sering diberikan NH4+ yang sumbernya dari NH4OH,
NH4Cl atau (NH4)2S. Golongan V disebut juga dengan golongan sisa, golongan ini tidak
membutuhkan pereaksi dalam memisahkannya. Dengan pereaksi khusus kation-kation dapat
teridentifikasi sebab dapat membedakan kation yang satu dengan kation yang lainnya.
Cara kerja dari percobaan ini adalah dengan mereaksikan ion K+ dari Kalium Klorida
dengan asam asetat, natrium hidrogen, asam tartat, asam asetat lalu ditambah AgNO3 yang
ditaburkan serbuk natrium heksanitro kobaltat (III), pereaksi difenilamin. Mereaksikan ion
Na+ dari Natrium Klorida dengan magnesium uranil, asam tartat, heksanitrokobaltat (III), dan
uranilasetat. Kemudian mereaksikan ion NH4+ dari larutan Ammonium klorida dengan NaOH,
pereaksi Nessler, natrium heksanitrokobaltat (III), natrium hidrogen tartat. Mereaksikan ion
Mg2+ dari larutan Magnesium sulfat dengan NaOH, Ammonium karbonat, NH4Cl, NH4OH,
dan Na2HPO4. Lalu menganalisis kation golongan V dengan mengkisatkan filtrat sampai
kering, endapan dilarutkan, diaduk dan dipanaskan.
Hipotesis yang dapat diduga adalah pada saat mereaksikan ion K+ dengan CH3COOH +
Na3[Co(NO2)6] akan menghasilkan endapan ungu kalium heksanitrokobaltat (III), dengan
hidrogen tartat, asam asetat + kalium klorida akan menghasilkan endapan hijau, dengan
difenilamin menghasilkan endapan merah, dengan uji nyala menghasilkan nyala api ungu.
Reaksi dari ion Na+ dengan uji nyala menghasilkan nyala api kuning, dengan Magnesium
uranilasetat, heksanitrokobalt, seng uranil asetat menghasilkan endapan kuning, dengan asam
tartat tidak membentuk endapan. Reaksi antar ion NH4+ dengan NaOH akan menghasilkan
bau ammonia, lakmus menjadi biru, dengan natrium heksanitrokobaltat (III) akan
menghasilkan endapan kuning, dengan nessler menghasilkan endapan putih. Reaksi antar ion
Mg2+ dengan NaOH akan menghasilkan endapan biru, dengan (NH4)2CO3 menghasilkan
endapan biru, dengan NH4Cl + NH4OH + Na2HPO4 akan menghasilkan endapan hijau.

C. ANALISIS DATA
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation golongan V dalam analisis
kualitatif, mengidentifikasi endapan yang terbentuk, gas dari reaksi percobaan, serta
mengamati uji nyala suatu kation. Percobaan ini tidak menggunakan reagen khusus untuk
mengidentifikasi kesatuan sifat-sifat kation. Percobaan ini dilakukan proses pengendapan dan
tes uji nyala.
a. Reaksi terhadap ion K+
- Reaksi dengan CH3COOH 5M
Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan CH3COOH 0,1 M dengan KCl
0,1 M. Hasil percobaan sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu tidak
menghasilkan endapan dan menghasilkan filtrat tidak berwarna, dengan reaksi:
3K+ + CH3COOH → HCl + K+ + CH3COO-
Kemudian larutan ditambah dengan Na3[Co(NO2)6], hasil percobaan berbeda
dengan literatur, yaitu hasil percobaan menghasilkan filtrat merah muda dan tidak
terdapat endapan, sementara menurut literatur Vogel (1985) menyatakan akan
dihasilkan endapan berwarna kuning, dengan persamaan reaksi:
3K+ + [Co(NO2)6]3- → K3[Co(NO2)6]
- Uji nyala
Dari percobaan ini sesuai dengan Vogel (1985), yaitu warna nyala
menghasilkan warna violet/lembayung.
- Reaksi dengan Natrium Hidrogen Tartat
Hasil percobaan berbeda dengan Vogel (1985), hasil percobaan yang
dihasilkan adalah tidak terjadi reaksi, sementara menurut Vogel (1985) menyatakan
akan dihasilkan endapan kristalin putih dengan persamaan:
K+ + H2C4H4O6 ⇌ KHC4H4O6 ↓ + H+
- Reaksi dengan asam tartat
Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan KCl 0,1M dengan 5 tetes asam
tartat 0,1 M. Menurut Vogel (1985) endapan putih akan berkurang, sementara hasil
percobaan berbeda dengan literatur, yaitu tidak menunjukkan perubahan apapun.
- Reaksi dengan CH3COOH, AgNO3, dan natrium heksanitrokobaltat (III)
Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan KCl 0,1M dengan 5 tetes
larutan asam asetat 0,1 M, beberapa tetes AgNO3 0,1 M, dan ditaburkan sedikit serbuk
natrium heksanitrokobaltat (III).
Hasil percobaan yang dihasilkan sesuai dengan Vogel (1985), yaitu
menghasilkan endapan putih dengan persamaan reaksi:
K+ + CH3COO- → CH3COOK
KCl (aq) + AgNO3 (aq) → AgCl (s) + KNO3 (aq)
Selanjutnya, saat campuran KCl + asam asetat + AgNO3 ditambahkan natrium
heksanitrokobaltat (III), namun hasil percobaan menghasilkan endapan putih dan
larutan kuning, hal ini tidak sesuai dengan Vogel (1985) yang menyatakan endapan
kuning akan dihasilkan, dengan persamaan reaksi:
2K+(aq) + Ag+(aq) + [Co(NO2)6]3-(s) → K2Ag[Co(NO2)6] (s)
- Reaksi dengan difenilamin
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan KCl 0,1 M dengan 4 tetes
pereaksi difenilamin pada kertas saring menghasilkan hasil yang berbeda dengan
literatur Vogel (1985). Pada hasil percobaan tidak dihasilkan reaksi, sementara
menurut Vogel (1985) dihasilkan endapan merah jingga, dengan persamaan:
KCl (aq) + (C6H5)2NH → K2NH (aq) + C6H5Cl (s)
b. Reaksi terhadap ion Na+
- Uji Nyala
Hasil percobaan sesuai dengan Vogel (1985), yaitu menghasilkan warna nyala
kuning kuat.
- Reaksi dengan magnesium uranil asetat
Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan NaCl 0,1 M dengan 1 mL
larutan magnesium uranil asetat. Hasil percobaan berbeda dengan literatur Vogel
(1985), dimana hasil percobaan menghasilkan larutan kuning seulas, sementara
menurut Vogel (1985) akan menghasilkan endapan kristalin kuning.
- Reaksi dengan asam tartat 0,1 M
Hasil percobaan sesuai dengan Vogel (1985), yaitu tidak dihasilkan endapan,
dengan persamaan reaksi:
Na+ (aq) + H2C4H4O6 (aq) → NaHC4O6 (aq) + H+ (aq)
- Reaksi dengan heksanitrokobaltat (III)
Hasil percobaan sesuai dengan Vogel (1985), yaitu tidak dihasilkan endapan,
dengan persamaan reaksi:
Na+ (aq) + C2H2O6H4+ (aq) → NaHC2O6H4 (aq) + H+(aq)
- Reaksi dengan seng uranil asetat
Hasil percobaan menghasilkan filtrat kuning seulas, yang mana tidak sesuai
dengan Vogel (1985) yang menyatakan dihasilkan kristal kuning, dengan persamaan
reaksi:
Na+ + Zn (UO2)3 (CH3COO)9.9H2O → NaZn (UO2)3 (CH3COO)9
c. Reaksi terhadap ion NH4+
- Reaksi dengan NaOH
Hasil percobaan sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu menghasilkan bau
ammoniak (pesing), dengan persamaan reaksi:
NH4+ + OH- → NH3 ↑ + H2O
Selanjutnya, gas dilewati ke batang pengaduk yang terdapat HCl pekat, maka
terbentuk uap putih, hal ini sesuai dengan Vogel (1985) dengan persamaan reaksi:
NH3 ↑ + HCl (aq) → NH4Cl
Selanjutnya, gas NH3 dilewatkan pada sepotong kertas saring yang dibasahi
Hg2NO3, hasil percobaan berbeda dengan Vogel (1985) yang menyatakan kertas
saring berubah menjadi hitam, sementara hasil percobaan tidak terdapat perubahan
pada warna kertas saring.
Berikutnya, gas NH3 dilewatkan ke kertas lakmus merah, hasil percobaan
sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu lakmus merah menjadi biru.
Selanjutnya, gas NH3 dialirkan ke kertas saring yang dibasahi MnCl2. Hasil
percobaan tidak sesuai dengan literatur Vogel (1985), hasil percobaan menghasilkan
kertas saring tidak berubah, sementara Vogel (1985) menyatakan bahwa kertas saring
berubah menjadi coklat, dengan persamaan reaksi:
2 NH3 (g) + Mn2+ + H2O2 + H2O → MnO(OH)3 (s) + 2NH4 (s)
Selanjutnya gas NH3 dialiri ke kertas saring yang dibasahi yang dibasahi oleh
asam tartat dan AgNO3, hasilnya kertas saring tidak berubah warna, seharusnya kertas
saring berubah menjadi warna hitam dan endapan hitam (Vogel, 1985).
NH3 (g) + H2C2O6 (aq) + Ag+ (aq) → NH4AgC4H4O6 (s)
- Reaksi dengan Nessler
Hasil percobaan sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu menghasilkan
endapan coklat, dengan persamaan reaksi:
3NH4+ + 2[HgI4]2- + 4 OH- → HgO.Hg(NH2)I ↓ + 7I- + 3H2O
- Reaksi dengan natrium heksanitrokobaltat (III)
Hasil percobaan menghasilkan hasil yang berbeda dengan literatur Vogel
(1985), dimana tidak dihasilkan endapan dan filtrat putih sedikit pink pada hasil
percobaan, seharusnya dihasilkan endapan kuning dengan persamaan reaksi:
3NH4+ + [Co(NO2)6]3- → (NH4)3 [Co(NO2)6] ↓
- Reaksi dengan natrium hidrogen tartat
Hasil percobaan menghasilkan filtrat tak berwarna dan tidak terdapat endapan.
Hal ini tidak sesuai dengan Vogel (1985) yang menyatakan endapan putih
NH4.HC4H4O6 akan dihasilkan, dengan persamaan reaksi:
NH4+ (aq) + HC4H4O6- (aq) → NH4.HC4H4O6 ↓

d. Reaksi terhadap ion Mg2+


- Reaksi dengan NaOH
Hasil percobaan sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu dihasilkan endapan
putih dengan penamaan reaksi:
Mg2+(aq) + 2OH-(aq) → Mg(OH2) (s)
- Reaksi dengan ammonium karbonat
Hasil percobaan berbeda dengan literatur, seharusnya menghasilkan endapan
putih, tetapi hasl percobaan tidak menghasilkan endapan.
- Reaksi dengan NH4Cl, NH4OH, dan Na3HPO4
Hasil percobaan sesuai dengan literatur Vogel (1985), yaitu dihasilkan endapan
kristalin putih dengan filtrat tidak berwarna.
e. Analisis kation golongan V
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampel yang diberikan.
Analisis kation diawali dari pembauan sampel, ternyata tidak menghasilkan bau
ammoniak, setelah itu dilakukan uji Na+ dengan mereaksikan bahan sampel dengan asam
tartat, hasil percobaan adalah tidak terdapat endapan, lalu dilakukan uji ion K+ dengan
mereaksikan sampel dengan asam asetat dengan AgNO3 dan Natrium Hidrogen Tartat,
reaksi menghasilkan warna nyala violet atau lembayung.
Dari hasil reaksi uji kation K+ dengan mereaksikan sampel dengan asam asetat dengan
AgNO3 dan Natrium Hidrogen Tartat dibuktikan bahwa reaksi menghasilkan endapan
berwarna putih dan juga saat uji nyala warna nyala api menghasilkan warna lembayung
atau violet, sehingga dapat menjadi bukti bahwa sampel yang diberikan mengandung
kation K+.

Percobaan yang telah dilakukan ternyata tidak selalu sesuai dengan literatur, hal ini
dapat disebabkan karena kesalahan penguji ataupun alat dan bahan yang kurang baik saat
digunakan. Hal tersebut dapat memengaruhi hasil percobaan, sehingga lebih baik diperiksa
terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai