2.6.2.b KAK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Kode Pos 61373 Mojokerto Jawa Timur
Telp (0321) 490358
Website:http://jatirejo.mojokertokab.go.id
Email : [email protected]

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KESEHATAN LINGKUNGAN
(KESLING)

A. Pendahuluan
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja,
angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat,
cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan,
minuman dan bahan berbahaya.

B. Latar belakang
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,pendokumentasian
secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur
yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.

C. Tujuan
Tujuan Umum :
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.
Tujuan Khusus :
1. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman dan
lingkungan lainnya.
2. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
3. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.
D. Tata Nilai
SIPS
S : Semangat dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam
setiap semua kegiatan pelayanan
I : Inovatif menggunakan akal dan daya dalam menghasilkan karya baru/terobosan baru
dalam bidang kesehatan yang bermanfaat bagi orang banyak
P : Profesional memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan
keahliannya
S : Sukses,yaitu mensukseskan semua program program puskesmas menuju masyarakat
sehat dan untuk mewujudkan Indonesia sehat

E. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


a. Lintas Program

P2 : pelaksanaan pelacakan epidemiologi, pemantauan jentik berkala


PROMKES : pembuatan leaflet,brosur, poster, sosisalisasi perilaku hidup bersih dan
sehat rumah tangga dan anak sekolah
GIZI : Pemantauan gizi balita dgn kondisi rumah tidak sehat

b. Lintas Sektor

Desa : Pemerintaah desa dan kader kesehatan lingkungan desa


Dinas Pendidikan : Bekerja sama dalam kegiatan penyuluhan CTPS dan
kampanye hygiene sekolah,

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No KegiatanPokok RincianKegiatan

1 Penyehatan air Inspeksi Sanitasi Sumur gali,


PDAM,Perlindungan Mata Air,Sumur Bor

2 Pembinaan dan pengawasan Inspeksi Sanitasi Sumur gali, PDAM,


terhadap sanitasi dasar perumahan perlindungan mata air/perpipaanr,Sumur Bor ,
pendataan dan pengawasan terhdap jamban
keluarga,pendataan dan pengawasan
pengelolaan sampah dan pengawasan dan
pembinaan terhadap pembuangan llimbah cair
rumah tangga.

3 Pengawasan Tempat – Tempat IS Sekolah,tempat ibadah,pasar,kolam renang,


Umum hotel

4 Melaksanakan Program Klinik Konseling terhadap pasien dengan penyakit


Sanitasi berbasis lingkungan dalam gedung
Kunjungan ke lapangan untuk mencari
alternatif pemecahan masalah
Kordinasi dengan lintas sektor desa

6 Sosialisasi STBM/Sanitasi Total Sosialisasi 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis


Berbasis Masyarakat (Stop Buang Masyarakat
Air Besar Sembarangan,Cuci Pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan
Tangan Pake Sabun, Pengelolaan
Air Minum dan Makanan,
Pengelolaan Sampah, dan
Pengelolaan Air Limbah)

9 Pengawasan dan pembinaan Inspeksi depot air minum,rumah makan,jasa


tempat pengelolaan makanan dan boga makanan jajanan,restoran
minuman

G.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Penyehatan makanan dan minuman.

1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi sanitasi dasar perumahan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien dengan penyakit berbasis
lingkungan guna menganalisa sebab terjadinya serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat agar dapat melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
5 Pilar di wilayah kerja puskesmas
6. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) bersifat monitoring dan inspeksi
sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.

H. Sasaran
1. Penyehatan Air
Sasaran Sarana Air Bersih ( sumur gali,sumur pompa tangan,sumur pompa listrik sumur
bor dan perpipaan ) di walayah kerja puskesmas
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Sarana air bersih,kepemilikan jamban,sarana pembuangan sampah dan sarana
pembuangan air limbah yang ada di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja puskesmas hotel, tempat wisata,
sekolah, pasar dan tem pat ibadah.
4. Klinik Sanitasi
Klien dan/atau Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar
Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban,sarana cuci
tangan, .pengamanan air minum dan makanan dalam rumah tangga,pengelolaan sampah
rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
6. Penyehatan Makanan dan Minuman
Depot air minum,rumah makan,tempat jajanan di sekolah,jasa boga,restoran, yang ada di
wilayah kerja puskesmas

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyehatan
1            
air
Penyehatan
sarana
2            
sanitasi
dasar
Pembinaan
tempat-
3            
tempat
umum
STBM 5
4    
Pilar
Penyehatan
Makanan
5           
dan
Minuman
J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan kegiatan oleh penanggung jawab program dan ditujukan kepada
kepala puskesmas dengan tembusan Dinas Kesehatan.
Evaluasi kegiatan ini dilakukan dalam bentuk rekapitulasi hasil kegiatan dilakukan
oleh penanggung jawab program.ditujukan kepada Dinas Kesehatan.

K. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan secara online paling
lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan dan evaluasi akhir kegiatan paling lambat 2
minggu setelah keseluruhan kegiatan selesai dilakukan.

Kepala UPTD Puskesmas Jatirejo Pelaksana Program

dr IRSYAD HERMINOFA WAHYU WIDAYATI


Penata Tk I NIP:19750806 200901 2006
NIP:19780420 201412 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
TEMPAT – TEMPAT UMUM
(TTU)

A. Pendahuluan
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang) dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus.Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit.Tempat – tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum
yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan
pemerintah, swasta dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat –
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan
aktivitas lainnya.Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat
– tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit
serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan
sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.

B. Latar belakang
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.

C. Tujuan
Tujuan umum :
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan
tempat – tempat umum di wilayah kerja puskesmas

Tujuan khusus :
1. untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) di TTU (Tempat – Tempat Umum)
2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

E. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas

F. Sasaran
1. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Kolam renang
4. Pasar
5. Pemangkas rambut
6. Salon
7. Rumah sakit
8. Rumah bersain
9. Pertokoan
10. Hotel

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota.

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM)

A. Pendahuluan
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan tindakan atau
kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B. Latar belakang
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang letaknya
cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah makanan
yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal menggunakan
lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan
sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.
C. Tujuan
Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
2. Untuk mengetahui ruangan pengolahan
3. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
4. Untuk mengetahui tempat sampah
5. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
6. Untuk mengetahui tempat cuci tangan
7. Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
8. Untuk mengetahui jamban

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan (TPM).
E. Cara melaksanakan kegiatan
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengelolaan
makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F. Sasaran
1. Rumah makan
2. Restoran
3. Jasa boga / catering
4. Industri makanan
5. Kantin
6. Warung
7. Makanan jajanan
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
H. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
DEPOT AIR MINUM
(DAM)

A. Pendahuluan
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan oleh
makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk
menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism dan
fisiologi tubuh setiap waktu.Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses.Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar
dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel
adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap
pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

B. Latar belakang
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan melalui
saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air minum
(DAM).Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang
diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur.Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat.

C. Tujuan
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.

Tujuan Khusus :
1. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
2. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3. Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang melaksanakan
kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
4. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten / kota.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

E. Cara melaksanakan kegiatan


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa konseling
dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM) dan
pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas kebomas.

F. Sasaran
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebomas.

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


1. Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
2. Pemeriksaan sampel air DAM setiap 3 bulan sekali

H. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMERIKSAAN
SARANA AIR BERSIH
(SAB)

A. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 32 Tahun 2009) Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program
atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No32 Tahun 2009) yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan slain
harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak
lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan
kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

B. Latar belakang
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.

C. Tujuan
Tujuan umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

Tujuan khusus :
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan:
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan pengelolaan
air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air, pembinaan pemakai air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan
melibatkan peranserta masyarakat.
E. Cara melaksanakan kegiatan
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB) yang ada
di wilayah kerja puskesmas.
F. Sasaran
1. Masyarakat atau KK (Kepala Keluarga) yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
2. Daerah pariwisata
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
1. Setiap bulan
2. Pemeriksaan sampel SAB (Kondisional)
H. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN
KLINIK SANITASI

I. Pendahuluan
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Lamanya sakit
6. Kondisi lingkungan
7. Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling dan
pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan
bantuan pihak lain.

II. Latar belakang


1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare, demam
berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.

III. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus :
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat (pasien,
klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan
lingkungan dengan sumber daya yang ada.
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas

V. Cara melaksanakan kegiatan


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas.
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan.

VI. Sasaran
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya.
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


1. Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari Senin s.d Kamis.
2. Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
dengan klien/ pasien.

VIII. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYEHATAN AIR
I. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat
yang optimal ( UU Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai program / kegiatan telah dan akan dilaksanakan / dikembangkan baik oleh
pemerintah, swasta maupun masyarakat.Sesuai dengan penjelasan dalam Undang –
undang Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009 yang dimaksud dengan Penyehatan Air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia. Dalam kaitan dengan hal tersebut , maka seharusnya air bersih yang digunakan
selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kulaitas fisik, bakteriologis,
maupun kimia. Persyaratan kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 Tahun
1990 tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Berdasarkan kondisi dan
permasalahan diatas telah diupayakan suatu pendekatan Penyehatan Air. Pendekatan
Penyehatan Air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditinadlanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peran serta masyarakat.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

2. Tujuan Khusus :
Terpantaunya kualitas air minum melalui upaya pengawasan :
a) Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
b) Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan
c) Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air.

III. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.

IV. Keluaran yang diharapkan


Diperolehnya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan dan diperolehnya sarana
air bersih yang terlindung dari pencemaran.

V. Pelaksanaan
A. Waktu dan Lokasi
1. Kegiatan dilaksanakan : dari bulan Januari s/d Desember
2. Sasaran pengawasan kualitas air mencakup air yang dipakai untuk keperluan rumah
tangga ( minum, masak dan air untuk cuci alat rumah tangga ) juga sarana air bersih
dan lingkungannya diutamakan yang dipergunakan untuk umum.
3. Dengan Pentahapan kegiatan sebagai berikut :
a) Melaksanakan inspeksi sanitasi untuk sarana air bersih
b) Pengambilan dan pengiriman air bersih ke labkesda
c) Pengambilan dan pemeriksaan kualitas air di lapangan.
B. Pelaksana
Pelaksana kegiatan pengawasan kualitas air adalah petugas sanitarian puskesmas.

VI. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

VII. Pembiayaan
Biaya kegiatan pengawasan kualitas air bersumber dari Dana BOK.
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)

I.PENDAHULUAN
Dalam rangka memperkuat upaya pemberdayaan hidup bersih dan sehat mencegah penyebaran
penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan
komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi dasar yang berkesinambungan.

STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku hygine dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan

II. LATAR BELAKANG

Kegiatan STBM di desa memerlukan peran serta aktif

III. Tujuan

Tujuan umum :

kegiatan STBM derajat kesehatan masyarakat melalui

Tujuan Khusus :

- Merubah perilaku masyarakat dari BABS menjadi BAB di jamban yang sehat
- Merubah perilaku masyarakat dari BABS menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat
- Kasus penyakit yang berkaitan dengan perilaku dan kingkungannya
- Peran serta aktif kader dan masyarakat dalam kegiatan STBM

IV. Kegiatan

Kegiatan STBM menjadi :

- Pemicuan kepada masyarakat petugas


- Monitoring desa
- Vertifikasi ODF

V. Sasaran

- Masyarakat

- Anak sekolah

VI. Evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali


VII. Pencatatan dan pelaporan

Anda mungkin juga menyukai