2.6.2.b KAK
2.6.2.b KAK
2.6.2.b KAK
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Kode Pos 61373 Mojokerto Jawa Timur
Telp (0321) 490358
Website:http://jatirejo.mojokertokab.go.id
Email : [email protected]
A. Pendahuluan
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, preventif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja,
angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limbah padat,
cair, gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan,
minuman dan bahan berbahaya.
B. Latar belakang
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,pendokumentasian
secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa
komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur
yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.
Tujuan Khusus :
1. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman dan
lingkungan lainnya.
2. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
3. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.
D. Tata Nilai
SIPS
S : Semangat dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam
setiap semua kegiatan pelayanan
I : Inovatif menggunakan akal dan daya dalam menghasilkan karya baru/terobosan baru
dalam bidang kesehatan yang bermanfaat bagi orang banyak
P : Profesional memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan
keahliannya
S : Sukses,yaitu mensukseskan semua program program puskesmas menuju masyarakat
sehat dan untuk mewujudkan Indonesia sehat
b. Lintas Sektor
No KegiatanPokok RincianKegiatan
1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6. Penyehatan makanan dan minuman.
1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB)
yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi sanitasi dasar perumahan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien dengan penyakit berbasis
lingkungan guna menganalisa sebab terjadinya serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat agar dapat melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
5 Pilar di wilayah kerja puskesmas
6. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) bersifat monitoring dan inspeksi
sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.
H. Sasaran
1. Penyehatan Air
Sasaran Sarana Air Bersih ( sumur gali,sumur pompa tangan,sumur pompa listrik sumur
bor dan perpipaan ) di walayah kerja puskesmas
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Sarana air bersih,kepemilikan jamban,sarana pembuangan sampah dan sarana
pembuangan air limbah yang ada di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja puskesmas hotel, tempat wisata,
sekolah, pasar dan tem pat ibadah.
4. Klinik Sanitasi
Klien dan/atau Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar
Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban,sarana cuci
tangan, .pengamanan air minum dan makanan dalam rumah tangga,pengelolaan sampah
rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.
6. Penyehatan Makanan dan Minuman
Depot air minum,rumah makan,tempat jajanan di sekolah,jasa boga,restoran, yang ada di
wilayah kerja puskesmas
A. Pendahuluan
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang) dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus.Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit.Tempat – tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum
yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan
pemerintah, swasta dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat –
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan
aktivitas lainnya.Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat
– tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit
serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan
sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.
B. Latar belakang
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
C. Tujuan
Tujuan umum :
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan
tempat – tempat umum di wilayah kerja puskesmas
Tujuan khusus :
1. untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) di TTU (Tempat – Tempat Umum)
2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU
F. Sasaran
1. Tempat ibadah (masjid atau gereja)
2. Sekolah
3. Kolam renang
4. Pasar
5. Pemangkas rambut
6. Salon
7. Rumah sakit
8. Rumah bersain
9. Pertokoan
10. Hotel
A. Pendahuluan
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan tindakan atau
kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
B. Latar belakang
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang letaknya
cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah makanan
yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal menggunakan
lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan
sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.
C. Tujuan
Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
Tujuan khusus:
1. Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
2. Untuk mengetahui ruangan pengolahan
3. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
4. Untuk mengetahui tempat sampah
5. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
6. Untuk mengetahui tempat cuci tangan
7. Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
8. Untuk mengetahui jamban
A. Pendahuluan
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan oleh
makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk
menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa mengganggu
kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism dan
fisiologi tubuh setiap waktu.Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses.Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar
dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel
adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap
pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).
B. Latar belakang
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan melalui
saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air minum
(DAM).Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang
diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur.Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat.
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus :
1. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
2. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
3. Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang melaksanakan
kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
4. Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten / kota.
F. Sasaran
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebomas.
A. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 32 Tahun 2009) Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program
atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No32 Tahun 2009) yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan slain
harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak
lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan
kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.
B. Latar belakang
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
C. Tujuan
Tujuan umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Tujuan khusus :
Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan:
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air
I. Pendahuluan
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Lamanya sakit
6. Kondisi lingkungan
7. Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling dan
pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan
bantuan pihak lain.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan
promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
Tujuan Khusus :
1. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat (pasien,
klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan
lingkungan dengan sumber daya yang ada.
4. Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi
kesehatan lingkungan.
VI. Sasaran
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas.
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya.
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYEHATAN AIR
I. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat
yang optimal ( UU Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai program / kegiatan telah dan akan dilaksanakan / dikembangkan baik oleh
pemerintah, swasta maupun masyarakat.Sesuai dengan penjelasan dalam Undang –
undang Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009 yang dimaksud dengan Penyehatan Air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia. Dalam kaitan dengan hal tersebut , maka seharusnya air bersih yang digunakan
selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kulaitas fisik, bakteriologis,
maupun kimia. Persyaratan kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 Tahun
1990 tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Berdasarkan kondisi dan
permasalahan diatas telah diupayakan suatu pendekatan Penyehatan Air. Pendekatan
Penyehatan Air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditinadlanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peran serta masyarakat.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus :
Terpantaunya kualitas air minum melalui upaya pengawasan :
a) Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
b) Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan
c) Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air.
V. Pelaksanaan
A. Waktu dan Lokasi
1. Kegiatan dilaksanakan : dari bulan Januari s/d Desember
2. Sasaran pengawasan kualitas air mencakup air yang dipakai untuk keperluan rumah
tangga ( minum, masak dan air untuk cuci alat rumah tangga ) juga sarana air bersih
dan lingkungannya diutamakan yang dipergunakan untuk umum.
3. Dengan Pentahapan kegiatan sebagai berikut :
a) Melaksanakan inspeksi sanitasi untuk sarana air bersih
b) Pengambilan dan pengiriman air bersih ke labkesda
c) Pengambilan dan pemeriksaan kualitas air di lapangan.
B. Pelaksana
Pelaksana kegiatan pengawasan kualitas air adalah petugas sanitarian puskesmas.
VII. Pembiayaan
Biaya kegiatan pengawasan kualitas air bersumber dari Dana BOK.
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIREJO
Jalan Basuki Rahmat No 26 Dinoyo-Jatirejo-Mojokerto
Kode Pos 61373 Jawa Timur Telp (0321) 490358
Email : [email protected]
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN STBM
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
I.PENDAHULUAN
Dalam rangka memperkuat upaya pemberdayaan hidup bersih dan sehat mencegah penyebaran
penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan
komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi dasar yang berkesinambungan.
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku hygine dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan
III. Tujuan
Tujuan umum :
Tujuan Khusus :
- Merubah perilaku masyarakat dari BABS menjadi BAB di jamban yang sehat
- Merubah perilaku masyarakat dari BABS menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat
- Kasus penyakit yang berkaitan dengan perilaku dan kingkungannya
- Peran serta aktif kader dan masyarakat dalam kegiatan STBM
IV. Kegiatan
V. Sasaran
- Masyarakat
- Anak sekolah
VI. Evaluasi