Dr. Candy - KEJANG

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

Convulsion in Children

Pitfalls and Myths


•Kejang merupakan kedaruratan
pendahuluan •Orangtua pasien panik

•Dokter kadang juga panik

Melakukan pemeriksaan penunjang yang tidak perlu

Perlunya pendekatan diagnosis kejang

Tatalaksana kejang dan etiologi


DEFINISI KEJANG

Manifestasi klinis lepas muatan listrik berlebihan dari sel neuron di otak
yang terganggu fungsinya

Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kelainan fisiologis,


anatomis, biokimia atau gabungan dari ketiga kelainan tersebut

Manifestasi klinis dapat berupa gangguan motorik, sensorik, atau


perilaku
KEJANG Bukan kejang

atau
Kejang atau bukan kejang
Pendekatan Diagnosis Kejang pada anak
Pendekatan Kejang disertai Demam
1. Kejang Demam
o Kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh di atas 38.4C, tanpa
➢ adanya infeksi SSP
➢ gangguan elektrolit
➢ Riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
➢ Pada anak di atas usia 1 bulan

o Umumnya berusia 6 bulan – 5 tahun


Kejang demam kompleks

▪ Kejang lama > 15 menit


▪ Kejang fokal atau parsial menjadi umum
▪ Berulang dalam 24 jam

Kejang demam sederhana

▪ Berlangsung singkat, tonik-klonik,umum, tidak


berulang dalam 24 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
➢ Darah tepi lengkap, elektrolit, gula darah

Pungsi lumbal
➢ Tanda dan gejala rangsang meningeal
➢ Curiga infeksi SSP
➢ Kejang + demam dan sebelumnya mendapat AB

EEG
➢ Kejang Fokal

Pencitraan
➢ Kelainan neurologis fokal menetap
(Level 2, rekomendasi B)
2. Infeksi SSP
Pungsi Lumbal
Indikasi Lumbal pungsi

•Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal

•Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis


dan pemeriksaan klinis

•Dipertimbangkan pada bayi usia 6-12 bulan yang belum mendapat


imunisasi HiB ATAU pneumokokus ATAU yang riwayat imunisasinya
tidak jelas

•Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang


sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik
tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis
3. Epilepsi dan Infeksi

➢ Pasien sudah di diagnosis epilepsy dan mendapatkan


OAE yang diminum secara teratur
➢ Pasien menderita demam sebelumnya
➢ Pasca kejang tetap sadar dan tidak ditemukan
kelainan neurologis
➢ Terbukti adanya infeksi ekstrakranial : faringitis, ISK,
OMA, pneumonia
Pendekatan Kejang tanpa disertai Demam
1. First Unprovoked
Seizure
Satu atau lebih (multiple) kejang tanpa
demam yang terjadi dalam 24 jam dengan
pulihnya kesadaran diantara kejang

• 30% datang dengan pertama kali


kejang
First Unprovoked Seizure
Apakah FUS perlu diberikan OAE?.

– OAE dapat menghentikan kejang dan tetapi tidak dapat mempengaruhi


perjalanan klinis pasien

– Tidak ada indikasi pemberian OAE yang terjadi dalam 24 jam dengan pulih

Perlukah di EEG?

– Dapat menentukan tipe kejang, sindrom epilepsi, kemungkinan berulang

Current management in child neurology. 2009.h. 105-8


2. Epilepsi (berdasarkan ILAE)

•– Serangan paroksismal khas berulang 2 kali atau lebih


tanpa penyebab, akibat lepas muatan listrik di neuron otak
•– Serangan dapat berupa gangguan kesadaran, perilaku,
emosi, motorik atau sensasi, yang sembuh secara spontan
•– Serangan berulang lebih dari 24 jam

Epilepsia 1993; 34:592-6


Epilepsia 1997; 38:614-8
3. TUMOR OTAK

Anamnesis
– Sakit kepala disertai muntah berlangsung > 2 minggu
– Gangguan keseimbangan – Kelemahan ekstremitas
• Pemeriksaan fisis-neurologis – Saraf kranialis,
hemiparesis
– Funduskopi: edema papil
• Pemeriksaan penunjang
– CT Scan atau MRI kepala

Neurology and neurosurgery illustrated 2010. h.302-55


4. KELAINAN METABOLIK

Didahului penyakit dasar


– Diare, muntah-muntah, gagal ginjal, sepsis
• Penurunan kesadaran
• Kelainan metabolik – Elektrolit
– Analisa gas darah
• TATALAKSANA
– Koreksi kelainan metabolik
Selected topic in emergency 1999.h.566-89
TATA LAKSANA KEJANG
Penghentian kejang
Pengobatan jangka panjang
Obat antikonvulsi
Prinsip tatalaksana Status
Epileptikus pada bayi dan Anak
1. Resusitasi
2.Penghentian kejang
3.Mencegah kejang berulang : terapi rumatan
4.Investigasi etiologi
RESUSITASI
Text
Text
Midazolam buccal:
• Midazolam sediaan IV/IM, ambil sesuai dosis yang diperlukan
memakai spuit 1 cc, teteskan di buccal kanan selama 1 menit
• Dosis 2,5 mg (usia 6-12 bln)
• Dosis 5 mg (usia 1-5 thn)
• Dosis 7,5 mg (usia 5-9 thn)
• Dosis 10 mg (usia > 10 thn)
TERAPI RUMATAN
•Kelainan metabolik: jika penyebab sudah dapat dikoreksi tidak
diperlukan terapi rumat
•Infeksi SSP akut, perdarahan intrakranial: berikan terapi rumat selama
perawatan
•Tumor/abses: terapi rumat diberikan selama masih ada tumor/abses
•Epilepsi, berikan obat antiepilepsi
•Kejang demam : sesuai indikasi terapi rumatan pada kejang demam
Terapi rumatan jika kejang berhenti
•Diazepam : terapi rumatan dengan fenobarbital/fenitoin IV.
– Loading dose diikuti dosis rumatan 12 jam setelah inisial
•Fenitoin, terapi rumatan dengan fenitoin IV, dimulai 12 jam setelah dosis
inisial
– Dosis 5-10 mg/kgBB/hari dibagi 2 IV.

•Fenobarbital, terapi rumatan dengan fenobarbital IV, dimulai 12 jam


setelah dosis inisial
– Dosis 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 IV.

•Midazolam lini keempat , terapi rumatan fenitoin/fenobarbital tetap


diberikan sebagaI Back-up antikonvulsan long-acting. Jika kejang
berhenti dalam 24 jam, mulai turunkan perlahan midazolam
KESIMPULAN

Tentukan gejala yang tampak kejang atau bukan.

• Pemberantasan kejang akut dengan baik dan benar sangat


menentukan

• Clinical judgment sangat penting dalam menentukan


pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan penegakan
diagnosis
Do you
have any questions?
Thank you

Anda mungkin juga menyukai