Tugas Pengujian Tanah Kelompok 1 Tes CPT

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

Muhammad Bintang Al Giffary


(22E511071001)
Ingrid Oriza Sativia (22E511071024)
Dela Tri Agustin(22E511071014)
Muhammad Maulana Nur Ali (22E511071021)
CPT (CONE PENETRATION
TEST)

Pendahuluan
Pengujian sondir atau metode CPT (Cone Penetration Test)
merupakan pengujian secara statis yang menggunakan
sebuah kerucut (konus) pada ujung stang yang ditekan
langsung ke dalam tanah. Untuk menekan kerucut dan
mengukur gaya menggunakan dongkrak mekanik dengan
kecepatan yang teratur.
Tujuan Pelaksanaan
Alat sondir atau CPT memberikan tekanan konus dengan atau tanpa
hambatan pelekat (friction resistance) yang dapat dikorelasikan
pada parameter tanah seperti undrained shear strength,
kompresibilitas tanah dan dapat memperkirakan jenis lapisan
tanah.
Data CPT dapat digunakan untuk menetapkan kapasitas dukung
yang diperbolehkan dan untuk merancang tiang pancang. Data
dapat digunakan untuk menguatkan metode – metode pengujian
lain dan dapat digunakan untuk memperkirakan klasifikasi tanah.
Reverensi Pengujian
Apa itu uji CPT? Uji CPT adalah investigasi minimum dalam
penentuan kondisi geoteknik dalam area proyek. Sondir ini juga
telah diatur dalam SNI 2827:2008 mengenai Cara Uji Penetrasi
Lapangan dengan Alat Sondir. Dengan menetapkan cara uji
penetrasi lapangan dengan alat sondir untuk memperoleh
parameter-parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di
lapangan dengan alat sondir (penetrasi quasi statik).
Alat Yang Digunakan
Standar ini menguraikan prinsip-prinsip cara uji
penetrasi lapangan dengan alat sondir, yang
meliputi sistem peralatan uji penetrasi di lapangan
dan perlengkapan lainnya, persyaratan peralatan
dan pengujian, cara uji, perhitungan parameter
perlawanan penetrasi lapisan tanah, laporan uji,
dan contoh uji. Cara uji ini berlaku baik untuk alat
penetrasi konus tunggal maupun ganda yang
ditekan secara mekanik (hidraulik).

Rangkaian alat penetrasi konus (sondir Belanda) (SNI 2827:2008)


Selanjutnya alat yang digunakan alat kerucut
(konus) penetrometer. Alat ini mempunyai bentuk
kerucut lancip dengan sudut sebesar 60 derajat
dan luasan ujung sebesar 10cm2. Alat kerucut
penetrometer (Cone Penetration Test) adalah
sebuah alat yang ujungnya berbentuk kerucut
dengan sudut 600 dan dengan luasan ujung 10
cm2 .
Contoh alat pengujian Cone Penetration
Test konus
Alat kerucut penetrometer (Cone Penetration Test) adalah sebuah alat
yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 600 dan dengan
luasan ujung 10 cm2. Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam
tanah terus menerus dengan kecepatan tetap 20 mm/detik, sementara
itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (qc) juga
terus menerus diukur. Dari alat penetrometer yang lazim dipakai,
sebagian besar mempunyai selubung geser (biconus) yang dapat
bergerak mengikuti kerucut penetrometer. Salah satu keuntungan
utama dari alat ini ialah bahwa tidak perlu siadakan pemboran tanah
untuk penyelidikan tanah. Tes pada umumnya dilakukan pada tanah
kohesif (Braja M. Das, 2010).

Contoh alat pengujian Cone


Penetration Test
Hasil Tes CPT
Hasil CPT disajikan dalam bentuk diagram sondir yang
menunjukkan interaksi antara kedalaman sondir di bawah
permukaan tanah dan besarnya nilai perlawanan pada konus
(qc) serta jumlah hambatan pelekat pada selubung (tf). Hasil
tersebut digunakan oleh ahli geoteknik untuk memahami sifat-
sifat tanah (kerapatan relatif tanah dan jenis perilaku tanah,
yang keduanya dihitung dari CPT, resistensi ujung konus, dan
gesekan pada selubung) dan bagaimana tanah tersebut.
Adapun hasil keluaran dari Uji CPT di antaranya berfungsi untuk:
1. Pengambilan keputusan tipe struktur bawah (pondasi)
2. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan tanah keras
(Hard Layer) dan homogenitas tanah dalam arah lateral
3. Secara umum adalah untuk mengetahui kekuatan tanah di tiap
kedalaman dan stratifikasi tanah secara pendekatan
4. Prinsipnya adalah mendapat daya dukung tanah yang
sebenarnya dinyatakan dalam nilai qc dan fs disajikan dalam
bentuk diagram sondir
5. Dengan data-data di poin (2), maka perencana dapat
menentukan kedalaman pondasi yang akan digunakan.

Pelaksanaan pekerjaan sondir (Meigh A.C., 1987)


Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai