Plasmodium falciparum adalah parasit protozoa penyebab malaria paling berbahaya. Siklus hidupnya meliputi fase aseksual di manusia dan fase seksual di nyamuk. Gejalanya meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala. Diagnosanya didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis darah atau tes PCR. Pencegahannya meliputi penyemprotan rumah, menghindari genangan air, dan menggunakan kelambu.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan21 halaman
Plasmodium falciparum adalah parasit protozoa penyebab malaria paling berbahaya. Siklus hidupnya meliputi fase aseksual di manusia dan fase seksual di nyamuk. Gejalanya meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala. Diagnosanya didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis darah atau tes PCR. Pencegahannya meliputi penyemprotan rumah, menghindari genangan air, dan menggunakan kelambu.
Plasmodium falciparum adalah parasit protozoa penyebab malaria paling berbahaya. Siklus hidupnya meliputi fase aseksual di manusia dan fase seksual di nyamuk. Gejalanya meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala. Diagnosanya didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis darah atau tes PCR. Pencegahannya meliputi penyemprotan rumah, menghindari genangan air, dan menggunakan kelambu.
Plasmodium falciparum adalah parasit protozoa penyebab malaria paling berbahaya. Siklus hidupnya meliputi fase aseksual di manusia dan fase seksual di nyamuk. Gejalanya meliputi demam, menggigil, dan sakit kepala. Diagnosanya didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis darah atau tes PCR. Pencegahannya meliputi penyemprotan rumah, menghindari genangan air, dan menggunakan kelambu.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21
PLASMODIUM
FALCIPARUM KELOMPOK B ANGGOTA NADIA WATI P07134222014
RACHMA DEWINDA P07134222022
CLEMENS FELIANO P07134222030
FIRZA IRZAM FATONI P07134222041
KLASIFIKASI Kerajaan : Chromalveolata Filum : Apicomplexa Kelas : Aconoidasida Ordo : Haemosporida Famili : Plasmodiidae Genus : Plasmodium Spesies : P. falciparum PENGERTIAN Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamuk Anopheles betina. P. falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi. EPIDEMIOLOGI Plasmodium sebagai parasit malaria baru ditemukan pada abad ke 19, ketika Laveran melihat “bentuk pisang” dalam darah seorang penderita malaria. Penularan malaria Plasmodium falciparum ini terjadi karna adanya interaksi antara agent (Parasit Plasmodium SPP), host definitif (nyamuk Anopheles SPP) dan host intermediate (manusia). HABITAT Plasmodium falciparum biasanya beredar di wilayah tropis. Malaria stadium Plasmodium falciparum disebabkan oleh nyamuk Anopheles SPP. Nyamuk Anopheles SPP dapat hidup di daerah genangan air, baik air tawar maupun air payau, tergantung pada jenis nyamuknya. HOSPES Di dalam tubuh manusia dan nyamuk dan Anopheles berlangsung daur hidup plasmodium. Manusia merupakan hospes perantara tempat berlangsungnya daur hidup aseksual sedangkan di dalam tubuh nyamuk berlangsung daur hidup seksual. MORFOLOGI 1. Stadium Tropozoit • Bentuk seperti cincin dengan inti yang kecil dan sitoplasma halus, sering ditemukan bentuk cincin dengan dua inti. • Pada tropozoit dewasa, sitoplasma berbentuk ovale dan tidak teratur, pigmen berkumpul menjadi satu kelompok dan berwarna hitam. Tropozoit dewasa biasanya ditemukan pada infeksi berat. 2.Stadium Skizon Jarang ditemukan, biasanya ditemukan dengan tropozoit dewasa yang berjumlah banyak. Bentuknya kecil sitoplasma pucat, pigmen berwarna gelap. Pada skizon dewasa terdapat merozoit yang berjumlah 20. 3.Stadium Gametosit Berbentuk seperti pisang, pigmen tersebar sampai ke ujung, terdapat balon merah dipinggir parasit. Bentuk gametosit dapat ditemukan bersamaan dengan bentuk tropozoit. Stadium gametosit • Inti gametosit membelah menjadi 4-8 buah • Masing-masing memiliki bentuk panjang seperti benang dengan ukuran 20-25 mikron • Menonjol keluar dari sel induk • Bergerak-geraksebentar dan kemudian melepaskan diri. • Berlangsung beberapa menit pada suhu yang optimal SIKLUS HIDUP Siklus hidup Malaria Plasmodium falciparum fase seksual di nyamuk (sebelah kiri) dan fase aseksual di manusia (sebelah kanan). Keterangan gambar: 1. Invasi sporozoit dan merozoit di hepar. 2. Pelepasan merosomes di pembuluh darah. 3. Fase intraeritrositik. 4. Diferensiasi parasit menjadi gamet. 5. Fase seksual di nyamuk. 6. Migrasi sprozoit ke kelenjar saliva nyamuk. 7. Injeksi sprozoit pada manusia saat nyamuk mengigit manusia (Berti Gabriel, 2018). GEJALA KLINIS Gejala malaria yang utama yaitu: - demam dan menggigil - sakit kepala - mual - muntah - diare - nyeri otot atau pegal-pegal Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym) 1. Stadium dingin (cold stage)
2. Diagnosis berdasarkan pemeriksaan secara laboratorium
a. Pemeriksaan mikroskopis
b. Polymerase Chain Reaction (PCR)
c. Rapid Diagnostic Test (RDT)
PENCEGAHAN Pencegahan penyakit malaria dapat melalui Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menghindarkan diri dari gigitan nyamuk di antaranya menggunakan kain kelambu atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang malaria . Cara-cara yang dapat membantu mencegah malaria: 1. Menyemprot dinding rumah dengan insektisida dapat membunuh nyamuk dewasa yang masuk ke dalam rumah. 2. Menjaga rumah tetap bersih, kering, dan higienis. 3. Tidak membiarkan air tergenang di sekitar rumah. 4. Menutupi kulit dengan mengenakan pakaian (baju dan celana panjang). STUDI KASUS Berdasarkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 tercatat 207 kasus positif malaria dengan SPR (Slide Positive Rate) mencapai 26,37% dan angka kesakitan 0,23‰. Jumlah kasus malaria tertinggi yaitu di Kecamatan Rembang dengan 112 kasus. Bila dilihat sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Rembang terdiri atas perkebunan dan persawahan. Selain itu wilayah kerja Puskesmas Rembang memiliki curah hujan 2500-3000 mm per tahun dengan kelembaban berkisar antara 70-90% dan temperatur 22-30 0C. Beberapa faktor juga diduga merupakan faktor risiko adalah seperti adanya tempat perindukan nyamuk berupa genangan air, semak-semak, kebun salak. Selain itu perilaku masyarakat seperti aktivitas di malam hari diduga turut mempengaruhi tingginya penularan malaria. TERIMA KASIH