Malaria
Malaria
Malaria
DEFINISI MALARIA
Malaria adalah kata yang berasal dari bahasa Italia, yang artinya mal :
buruk dan area : udara, jadi secara harfiah berarti penyakit yang sering timbul
di daerah dengan udara buruk akibat dari lingkungan yang buruk. Selain itu, juga
bisa diartikan sebagai suatu penyakit infeksi dengan gejala demam berkala yang
disebabkan oleh parasit Plasmodium (Protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk
Anopheles betina. Terdapat banyak istilah untuk malaria yaitu paludisme, demam
intermitens, demam Roma, demam Chagres, demam rawa, demam tropik,
demam pantai dan ague. Dalam sejarah tahun 1938 pada Countess d’El
Chincon, istri Viceroy dari Peru, telah disembuhkan dari malaria dengan kulit
pohon kina, sehingga nama quinine digantikan dengan cinchona.
B. RUANG LINGKUP
Siklus hidup Plasmodium terdiri dari 2, yaitu siklus sporogoni (siklus seksual)
yang terjadi pada nyamuk dan siklus skizogoni (siklus aseksual) yang terdapat pada
manusia. Siklus ini dimulai dari siklus sporogoni yaitu ketika nyamuk mengisap darah
manusia yang terinfeksi malaria yang mengandung plasmodium pada stadium gametosit
(8). Setelah itu gametosit akan membelah menjadi mikrogametosit (jantan) dan
makrogametosit (betina) (9). Keduanya mengadakan fertilisasi menghasilkan ookinet
(10). Ookinet masuk ke lambung nyamuk membentuk ookista (11). Ookista ini akan
membentuk ribuan sprozoit yang nantinya akan pecah (12) dan sprozoit keluar dari
ookista. Sporozoit ini akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, salah satunya di kelenjar
ludah nyamuk. Dengan ini siklus sporogoni telah selesai.
Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus eksoeritrositik dan siklus
eritrositik. Dimulai ketika nyamuk menggigit manusia sehat. Sporozoit akan masuk
kedalam tubuh manusia melewati luka tusuk nyamuk (1). Sporozoit akan mengikuti aliran
darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati (2) dan akan matang menjadi skizon
(3). Siklus ini disebut siklus eksoeritrositik. Pada Plasmodium falciparum dan Plasmodium
malariae hanya mempunyai satu siklus eksoeritrositik, sedangkan Plasmodium vivax dan
Plasmodium ovale mempunyai bentuk hipnozoit (fase dormant) sehingga siklus
eksoeritrositik dapat berulang. Selanjutnya, skizon akan pecah (4) mengeluarkan
merozoit (5) yang akan masuk ke aliran darah sehingga menginfeksi eritrosit dan di
mulailah siklus eritrositik. Merozoit tersebut akan berubah morfologi menjadi tropozoit
belum matang lalu matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi merozoit
lagi (6). Diantara bentuk tropozoit tersebut ada yang menjadi gametosit (7) dan gametosit
inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh nyamuk. Begitu seterusnya akan berulang-
ulang terus. Gametosit tidak menjadi penyebab terjadinya gangguan klinik pada
penderita malaria, sehingga penderita dapat menjadi sumber penularan malaria tanpa
falciparum
vivax
Plasmodium 9 60 15.000
ovale
malariae
prepaten
inkubasi
eritrositik
Merozoit 20-30 hari 18-24 hari 8-14 hari 8-10 hari
skizon
Morfologi Parasit
Berbentuk pisang langsing, inti padat di tengah, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru
kelabu.
Pemeriksaan Laboratorium