Laprak Cod
Laprak Cod
Laprak Cod
I. Latar belakang
Metode ini digunakan untuk pengujian kebutuhan oksigen kimiawi (chemical
oxygen demand/COD) dalam air dan air limbah menggunakan oksidator Cr2O72-
dengan refluks tertutup dan diukur secara spektrofotometri. Pengukuran
dilakukan pada panjang gelombang 600 nm jika kisaran nilai COD 100 mg/l
sampai dengan 900 mg/l dan pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420
nm jika nilai COD lebih kecil atau sama dengan 90 mg/l. Metode ini digunakan
untuk contoh uji dengan kadar klorida kurang dari 2.000 mg/l.
Panjang gelombang pada 600 nm atau 420 nm. Jika koefisien korelasi regreasi
linier (r) < 0,995, periksa kondisi alat dan ulangi langkah a) sampai dengan c)
hingga diperoleh nilai koefisien r ≥ 0,995.
II. Tinjauan Pustaka
1. Air bebas organik
Air hasil destilasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga tidak
mengandung senyawa organik
2. Chemical oxygen demand (COD)
Jumlah oksidan Cr2O 2- yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan
sebagai mg O2 untuk tiap 1.000 ml contoh uji
3. Kurva kalibrasi
Kurva yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil
pembacaan absorbansi yang merupakan garis lurus
4. Larutan baku
Larutan induk yang diencerkan dengan air bebas organik, sampai kadar
tertentu
5. Larutan blanko
Air bebas organik yang diperlakukan seperti contoh uji
6. Larutan induk
Larutan baku kimia yang dibuat dengan kadar tinggi dan akan digunakan
untuk membuat larutan baku dengan kadar yang lebih rendah
7. Larutan kerja
Larutan baku yang diencerkan dengan air bebas organik, digunakan untuk
membuat kurva kalibrasi
III. Metode
Prinsip
Senyawa organik dan anorganik dalam contoh uji dioksidasi oleh Cr2O72-
dalam refluks tertutup menghasilkan Cr3+ dan sisa Cr6+. Jumlah oksidan yang
dibutuhkan dinyatakan dalam ekivalen oksigen (O2 mg/l) diukur secara
spektrofotometri sinar tampak. Ion Cr6+ kuat mengabsorpsi pada panjang
gelombang 420 nm dan ion Cr3+ kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 600
nm.
Contoh uji yang mempunyai nilai COD 100 mg/l sampai dengan 900 mg/l,
pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 600 nm. Untuk nilai
COD lebih kecil atau sama dengan 90 mg/l pengukuran absorbansi dilakukan pada
panjang gelombang 420 nm. Sedangkan pada contoh uji dengan nilai COD yang
lebih tinggi dari 900 mg/l, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum
dilakukan pengujian.
Alat :
1. Spektrofotometer
2. Digestion vessel
Gunakan tabung kultur borosilikat dengan ukuran 16 mm x 100 mm atau
20 mm x 150 mm atau 25 mm x 150 mm bertutup ulir yang dilapisi
dengan bahan inert (contoh PTFE). Alternatif lain, gunakan ampul
borosilikat dengan kapasitas 10 ml (diameter 19 mm sampai dengan 20
mm).
3. Pemanas dengan lubang-lubang penyangga tabung (heating block)
(pemanasan jangan menggunakan oven)
4. Mikro Buret
5. Labu ukur 50,0 ml; 100,0 ml; 250,0 ml; 500,0 ml dan 1.000,0 ml
6. Pipet volumetrik 5,0 ml; 10,0 ml; 15,0 ml; 20,0 ml dan 25,0 ml
7. Gelas piala
8. Magnetic stirrer
9. Timbangan analitik dengan keterbacaan 0,1 mg.
Bahan :
1. Air bebas organik
Perhitungan
1. Masukkan hasil pembacaan serapan contoh uji ke dalam regresi linier yang
diperoleh dari kurva kalibrasi.
2. Nilai COD adalah hasil pembacaan kadar contoh uji dari kurva kalibrasi.
Nilai COD sebagai mg O2/l:
Kadar COD (mg O2/l) = C × f
Keterangan:
C adalah nilai COD contoh uji (mg/l).
f adalah faktor pengenceran.