Nur Abidah Ardelia Putri (Manajemen Operasional)
Nur Abidah Ardelia Putri (Manajemen Operasional)
Nur Abidah Ardelia Putri (Manajemen Operasional)
Manajemen Operasional
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2023
BAB I
Pendahuluan
1. Struktur Organisasi
mesin, peralatan, bahan mentah, dan faktor produksi lainnya dalam proses mengubahnya
menjadi beraneka ragam produk barang dan jasa.
Menurut Eddy Herjanto (2003; 2), pengertian manajemen operasional adalah suatu proses yang
berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan fungsi – fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005; 4), pengertian manajemen operasional adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang membuat dan menghasilkan
produk perusahaan, barang maupun jasa.
1. Fungsi perencanan
2. Fungsi penggerakan
3. Fungsi pengendalian
Ada beberapa aspek yang saling berhubungan erat dalam ruang lingkup manajemen
operasional, diantara lain;
a.) Aspek Struktural, merupakan aspek mengenai peraturan komponen yang membangun
suatu sistem manajemen operasional yang saling berinteraksi antara satu sama lainnya.
b.) Aspek Fungsional, merupakan aspek yang berkaitan dengan manajerial dan
pengorganisasian seluruh komponen structural maupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian, maupun perbaikan agar diperoleh kinerja
optimal.
c.) Aspek Lingkungan, sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya
memperhatikan perkembangan dan kecendrungan yang berhubungan erat dengan
lingkungan.
Persaingan dalam industry distributor makin ketat. Salah satu hal yang membuat
perusahaan distributor bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi konsumen di waktu
yang tepat, dan dalam biaya ekonomis. Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis
hanya dapat terjadi jika ada koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak – pihak
dalam rantai. Koordinasi antara pihak – pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan
koordinasi persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan
perusahaan. Kekurangan persediaan produk pada distributor akan berakibat kehilangan
penjualan, sedangkan kelebihan tertentu akan berakibatkan menumpuknya produk dan
meningkatkanya biaya pemeliharaan persediaan.
Pelanggan (customer)
Perencanaan (planning)
Pembelian (purchasing)
Persediaan (inventory)
Produksi (production)
Transportasi (transportation)
Menurut Turban (2004), supply chain management memiliki 3 komponen utama, yaitu:
Tujuan Supply Chain Management, adalah untuk dapat menyeimbangkan antara permintaan
dan penawaran secara efektif dan efisien.
Manajemen produksi atau operasional terlibat dalam perencanaan dan desain proses
yang akan mentransformasikan sumber daya yang dimiliki tersebut menjadi produk atau jasa,
mengelola perubahan sumber daya melalui proses transformasi, serta menjamin produk dan
jasa yang diberikan kepada pelanggan dengan memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh
pelanggan. Manajemen Operasi menganalisis proses, menjamin kualitas, menciptakan nilai,
serta mengelola informasi, produk, dan jasa dengan menyusun jaringan kerja dengan
pelanggan, perusahaan, dan partner (pemasok, pesaing, distributor, dan seterusnya).
Selanjutnya, organisasi atau perusahaan juga harus memilih cara untuk dapat memenangkan
persaingan.
Kumar dan Suresh (2009) menyatakan bahwa seperangkat kegiatan manajemen yang
saling berhubungan yang meliputi kegiatan pemanufakturan produk dan pemberian layanan
disebut sebagai manajemen produksi dan operasi.
Manufaktur dan Jasa merupakan dua sektor ekonomi yang sangat penting. Kedua sektor
ini berkontribusi pada pengembangan ekonomi, infrastruktur dan kualitas hidup penduduk di
suatu Negara. Manufaktur berkaitan dengan produksi barang yang dibutuhkan dan dikonsumsi
oleh orang – orang (konsumen). Sedangkan Jasa atau layanan mengacu pada industri yang
tidak menghasilkan barang tetapi memberikan pelayanan bagi orang – orang atau masyarakat
seperti layanan kesehatan, layanan transportasi, layanan perbankan dan lain sebagainya.
Meskipun memiliki berbagai perbedaan, namun Manufaktur dan Jasa memiliki kesamaan yaitu
membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten di bidangnya,
membutuhkan Lingkungan kerja untuk operasional dan tentunya juga hasil akhir yang
diinginkan yakni mencari profit atau laba.
Berikut ini adalah 5 perbedaan utama perusahan Manufaktur dan Perusahaan Jasa.
1) Barang Fisik
2) Tingkat Persediaan
3) Permintaan Pelanggan
4) Persyaratan Tenaga Kerja
5) Lokasi Fisik
BAB II
Manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi
sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan
lahirnya inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Seiring
perkembangan industri yang meliputi kualitas, variasi, costumization, kemudahan, waktu dan
biaya untuk keberhasilan dan survival perusahaan. Oleh sebab itu, tugas manajer operasi pun
menjadi lebih kompleks.
Perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik, baik dalam produk
maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan dampak lingkungan yang terjadi dari
segala aktivitas perusahaan. Manajer Operasional pada saat ini haruslah memiliki pandangan
global dan strategi operasi, perkembangan yang cepat dalam perdagangan dunia yang seolah
dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak organisasi memperluas organisasinya tidak hanya
di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Dapat kita ketahui bahwa untuk mewujudkan pencapaian suatu tujuan pada organisasi
pastinya sangat penting untuk membuat perencanaan dan tindakan nyata, secara umum bisa di
katakan bahwa visi, misi dan strategi yang tepat adalah suatu konsep perencanaan yang disertai
dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Visi dapat di artikan sebagai tujuan dan apa yang harus dilakukan suatu perusahaan
atau organisasi untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang atau masa depan.
Dalam menciptakan suatu visi, visi membicarakan hal-hal sebagai berikut:
1. Wawasan yang menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis
2. Berorientasi ke depan.
3. Tidak dibuat berdasarkan kondisi pada saat ini.
4. Mengekspresikan kreatifitas.
Misi merupakan pernyataan yang digunakan sebagai cara untuk mengomunikasikan
tujuan dari suatu organisasi. Fungsi misi untuk suatu organisasi yaitu memberikan arah serta
focus terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuannya. Dalam
menciptakan suatu misi akan lebih efektif bila:
1. Ringkas dan jelas
2. Unik
3. Fleksible
4. Bisa membantu untuk mengambil keputusan
5. Budaya perusahaan
6. Memberikan inspirasi
Dapat diketahui bahwa strategi memiliki hubungan erat dengan visi dan misi suatu
organisasi. Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu
di suatu organisasi. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pemimpin selama proses
perubahan.
Tahap – Tahap dalam Manajemen Strategi
1. Perumusan Strategi
Terdiri dari kegiatan – kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan obyektifitas jangka panjang, menghasilkan strategi alternative dan
memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan.
Keputusan perumusan strategis mengikat suatu organisasi pada produk, pasar,
sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu tertentu. Strategi
menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan terjadi,
keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh
jangka panjang pada suatu organisasi.
2. Implementasi Strategi
Menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi
dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga
strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk
dilakukan di dalam sistem produksi. Agar barang atau jasa yang nantinya akan
diproduksi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen maka biasanya perusahaan akan
melalukan sebuah penelitian dan pemasaran.
Tidak berhenti di sini saja, perusahaan juga harus mengkaji mengenai aspek-
aspek lainnya yang berhubungan dengan produk tersebut. Salah satunya yaitu aspek
keuangan.
2. Pemilihan Produk Prioritas
Perusahaan perlu menentukan produk dari beragam alternatif ide. Bila terdapat
beberapa produk pilihan maka harus ada produk yang diprioristakan untuk diproduksi
terutama dalam jangka panjang. Salah satu tips yang perlu diperhatikan dalam memilih
produk yang diprioritaskan ialah aspek target market dan pemasarannya. Target market
di sini harus jelas. Apakah target marketnya menguntungkan dalam jangka panjang
dan dalam skala besar harus diperhatikan.
3. Perencanaan Produk Awal
Perencanaan awal ini bisa berupa pembuatan atau pencarian ide desain produk.
4. Pembuatan Prototip untuk Diuji
Pembuatan prototip dilakukan khusus untuk barang yang nantinya akan
diproduksi secara masal. Prototip sendiri merupakan produk yang sengaja dibuat untuk
percobaan sebelum produk dibuat dalam skala besar. Bila melihat dari fungsinya, fungsi
dari prototip adalah untuk menilai kemampuan produk. Apakah produk tersebut sudah
sesuai dengan standar yang ditetapkan atau belum dapat dilihat dari prototip tersebut.
5. Implementasi Produk Jadi
Penilaian ini dilakukan dengan bermacam-macam cara. Salah satunya yaitu
preference matrix. Cara yang satu ini diimplementasikan dengan melakukan penilaian
berdasarkan kriteria-kriteria yang dianggap penting. Penilaian kriteria-kriteria ini
berupa pemberian skor atau bobot kepentingannya. Apakah produk yang telah
dipasarkan memiliki bobot yang pas dalam skala minimal ordinal.
Rencana strategis adalah rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah
masa depan yang akan diambil oleh entias. Sedangkan Perencanaa strategis adalah proses
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan kesetiap program jangka panjang selama beberapa tahun
kedepan.
Kapabilitas inti dapat didefinisikan juga sebagai faktor penentu keberhasilan jangka
panjang, atau sebagai rantai nilai, termasuk primer dan mendukung kegiatan yang menciptakan
nilai pelanggan. Perkembangan selanjutnya dari konsep kapabilitas ini berkembang dengan apa
yang disebut sebagai kapabilitas dinamik (Teece, et.al., 1997).
Persaingan global telah datang. Pertumbuhan pasar yang cepat di Negara-negara seperti
China dan Eropa Timur telah mendorong perusahaan untuk memperluas operasinya secara
global. Muncullah suatu standar baru dalam persaingan global yang meliputi kualitas, variasi,
costumization, kemudahan, waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival perusahaan.
Pandangan Global mengenai Operasi
Ada enam yang menjadi alasan operasi bisnis domestic memutuskan untuk berkembang
menjadi internasional.
1. Mengurangi Biaya
2. Memperbaiki Rantai Pasokan
3. Menghasilkan Barang dan Pelayanan yang baik
4. Memahami Pasar
5. Belajar untuk memahami operasi
6. Mendapatkan dan mempertahankan Bakat Global
BAB III
Desain Barang dan Jasa
Menurut buku Strategic Proactive Procurement (Burt & Pinkerton, 2006), Manajemen
Pengadaan adalah proses sistematik apa yang diputuskan, kapan dan berapa banyak yang
dibeli, tindakan pembelian dan proses memastikan apa yang dibutuhkan dapat diterima tepat
waktu sesuai dengan spesifikasi kuantiti dan kualitas.
Objek Pengadaan
a) Barang, adalah benda dalam berbagai bentuk yang meliputi bahan baku, barang
setengah jadi, dan peralatan. Secara garis besar, barang dibagi menjadi tiga, yaitu;
- barang konsumsi, adalah barang hasil akhir produksi yang langsung digunakan,
seperti; makanan, minuman, obat – obatan dan suku cadang.
- barang produksi, adalah barang yang diperlukan untuk proses produksi, seperti
bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
- Barang modal, adalah barang yang dapat dipakai beberapa kali dan mengalami
penyusutan, seperti peralatan, kendaraan dan rumah.
b) Jasa
- Jasa konstruksi, yaitu layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi dan wujud fisik
lainnya, seperti membangun gedung, jembatan, instalasi; jalan dan rekayasa
(engineering).
- jasa konsultasi, yaitu layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang
yang meliputi; jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi, dan jasa
konsultasi proyek dan teknis.
- jasa lainnya, yaitu segala pekerjaan dan atau penyediaan jasa selain jasa konstruksi,
konsultasi dan pemasokan barang, seperti penyewaan, pemeliharaan, dan inspeksi.
Prinsip Pengadaan
- efisien
- efektif
- terbuka dan bersaing
- transparan
- adil dan tidak diskriminatif
- Akuntabel
a. pengertian produk
industri, perusahaan tidak hanya memerlukan pengembangan produk saja melainkan perlu
meningkatkan produktivitas kerja. Perancangan alat bantu dalam proses produksi
menghasilkan manfaat yang cukup signifikan dalam proses produksi.
Boone & Kurtz (2.2006:57) membedakan empat strategi pengembangan produk yaitu:
1. Strategi Pengembangan Pasar, berkosentrasi pada pencarian pasar-pasar
baru bagi produk-produk yang sudah ada.
2. Strategi Pengembangan Produk, mencoba memperkenalkan produk-produk
baru ke pasar-pasar yang sudah tetap atau sudah dikenal.
3. Strategi Penetrasi Pasar, berusaha meningkatkan penjualan produk-produk
yang sudah ada pada pasar yang sudah dikenal.
4. Strategi Diversifikasi Produk, memfokuskan pada pengembangan produk-
produk yang sama sekali baru untuk pasar yang baru
produk. Harus berimbang. Membagi porsi apa saja yang perlu dipersiapkan di masing-masing
nilai dengan skala prioritas.
Yang harus di siapkan dalam peluncuran produk pertama, yaitu;
- Produk dan desain
- Acara peluncuran dan pemasaran
BAB IV
Peramalan (forecasting) permintaan akan produk dan jasa di waktu mendatang dan
bagian – bagiannya merupakan hal yang penting dalam perencanaan dan pengawasan produksi.
Peramalan yang baik adalah esensi untuk efisiensi operasi-operasi manufacturing dan produk
jasa.
4.1 Peramalan dalam manajemen produksi dan operasi
Peramalan atau forecasting yaitu aktivitas memprediksi atau memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Pengertian lain dari
peramaan (forecasting) adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan
pendekatan kualitatif ataupun keuantitatif untuk melakukan perkiraan peristiwa pada masa
depan dengan penggunaan referensi data-data pada masa lalu.
Peramalan memiliki tujuan untuk memprediksi prospek ekonomi dan aktivitas usaha
dan juga pengaruh lingkungan kepada prospek tersebut. Peramalan (forecasting) adalah suatu
bagian yang paling penting untuk setiap perusahaan maupun organisai bisnis dalam saat
mengambil keputusan manajemen.
Tujuan
Sebagai pengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku disaat ini dan dimasa lalu dan juga
melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.
Manfaat
Kegunaan atau manfaat dari peramalan adalah sebagai berikut:
- Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif dan efisien
- Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada masa yang akan datang
- Untuk membuat keputusan yang tepat
Fungsi
Fungsi dari peramaalan akan diketahui ketika pengambilan keputusan. Keputusan yang
baik adalah keputusan yang berdasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi di waktu
keputusan tersebut dijalankan. Jika kurang tepat ramalan yang sudah disusun, maka masalah
peramalan juga merupakan masalah yang sering dihadapi (Gingting, 2007)
Metode Peramalan (forecasting)
- Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisa keterkaitan antar variabel
yang diperkirakan dengan variabel waktu dengan deret berkala (time series).
- Metode peramalan yang berdasar pada pemakaian analisis pola hubungan antar
variabel yang hendak diperkirakan dengan variabel lain yang menjadi pengaruh,
yang bukan waktu disebut Metode Korelasi atau sebab akibat (metode causal).
Jenis – jenis peramalan (forecasting)
Menurut Herianto (2008:78) berdasarkan horizon waktu, peramalan (forecasting) bisa
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
- Peramalan Jangka Panjang, kurun waktunya lebih panjang dari 18 bulan.
- Peramalan jangka menengah, meliputi waktu 3 sampai 18 bulan.
- Peramalan jangka pendek, meliputi waktu kurang dari 3 bulan.
4.2 Metode Peramalan
1. Peramalan Subjektif
Peramalan subyektif lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi,
pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang meskipun kelihatanya kurang ilmiah tetapi dapat
memberikan hasil yang baik. Peramalan subyektif ini akan diwakili oleh metoda delphi dan
metoda penelitian pasar.
- Metoda Delphi, metoda ini merupakan cara sistematis, untuk mendapatkan
keputusan bersama dari suatu kelompok yang terdiri dari para ahli dan berasal dari
disiplin yang berbeda.
- Metoda Penelitian Pasar, metoda ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara
otomatis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran.
2. Peramalan Objektif
Peramalan objektif merupakan prosedur peramalan yang mengikuti aturan – aturan
matematis dan statistik dalam menunjukan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih
variabel yang mempengaruhinya.
4.3 Proses Peramalan
Peramalan atau forecasting dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut:
- Penentuan tujuan
- Analisis data
BAB V
Strategi Lokasi
BAB VI
Strategi tata ruang adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi
secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan.
6.1 Pentingnya Strategi Keputusan Tata Ruang
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk dapat berjalan secara aman, dan nyaman
sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja dan performance kerja. Lebih spesifik lagi tata
letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu
antara lain sebagai berikut:
a. Menaikkan output produksi. Suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran
(output) yang lebih besar atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan
mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
b. Mengurangi waktu tunggu (delay) Mengatur keseimbangan antara waktu produksi
dan beban kerja dari masing-masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari
mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak
yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang
berlebihan.
c. Mengurangi proses pemindahan bahan baku (material handling) Proses perencanaan
dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha-usaha
memindahkan aktivitas–aktivitas pemindahan bahan baku pada saat proses produksi
berlangsung.
d. Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service, Jalan lintas,
material yang menumpuk, jarak antara mesin–mesin yang berlebihan, dan lain–lain
semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik. Suatu perencanaan tata
letak yang optimal akan mencoba mengatasi segala masalah pemborosan pemakaian
ruangan ini dan berusaha untuk mengkoreksinya.
e. Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi lainnya. Faktor–faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain–lain adalah
erat kaitannya dengan biaya produksi.
6.2 Memilih Jenis – jenis Tata Ruang
Menurut Heizer dan Render (2009), ada tujuh jenis tata letak, yaitu;
1. Tata Letak Kantor
Jenis tata letak pertama adalah tata letak kantor. Saat ini tata letak kantor mengalami
transformasi ketika aliran pekerjaan tulis-menulis diganti peralatan elektronik.
2. Tata Letak Toko Eceran
Jenis tata letak kedua adalah tata letak toko eceran. Manajer harus
mempertimbangkan keberadaan pelanggan serta kesempatan untuk memengaruhi
volume penjualan dan sikap pelanggan melalui tata letak yang diterapkan.
3. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan
Jenis tata letak ketiga adalah tata letak gudang dan penyimpanan. Desain
fasilitas penyimpanan berbeda dari desain tata letak pabrik. Frekuensi pesanan menjadi
pertimbangan penting, objek yang sering dipesan ditempatkan di dekat pintu masuk.
4. Tata Letak dengan Posisi Tetap
Jenis tata letak keempat adalah tata letak dengan posisi tetap. Bentuk tata letak
pada proyek seperti ini, produk yang dihasilkan terlalu susah untuk dipindahkan.
5. Tata Letak Berorientasi Proses
Jenis tata letak kelima adalah tata letak berorientasi proses. Fokus utama dalam
tata letak ini adalah bagaimana meminimalkan biaya matrial handling.
6. Sel Kerja Jenis tata letak keenam adalah sel kerja.
Pengaturan sel kerja digunakan saat volume memerlukan pengaturan khusus
mesin dan peralatan.
7. Tata Letak Berulang dan Berorientasi Produk (Tata Letak Gabungan)
Jenis tata letak ketujuh adalah tata letak gabungan. Tata letak seperti ini
merupakan gabungan dari tata letak menurut barang dengan tata letak menurut
pekerjaan.
BAB VII
Strategi Proses
- Fokus pada Proses (process focus) adalah sebuah fasilitas produksi yang
diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume
rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat yang disebut “job shop”.
- Fokus Berulang (repetitive focus) adalah proses produksi yang menggunakan
modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang
telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu.
- Fokus pada Produk (product-focused) adalah fasilitas yang diorganisasikan di
sekeliling produk, sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi
berkeragaman rendah. Proses ini juga disebut proses kontinu sebab mempunya
lintasan produksi yang sangat panjang dan kontinu.
- Fokus Kustomisasi (mass customization) Massal adalah pembuatan produk dan jasa
yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan
murah.
Perancangan Kembali Proses Bisnis (BPR) pada mulanya dirintis tahun 1990,
organisasi akan berfokus di proses, desain tahapan kerja dan analisis. Perfoma sebuah
organisasi mudah meningkat karena kegiatan perancangan ulang yang didalami dengan
matang. Sebelum menjalani kegiatan tersebut, ada teknis yang sebaiknya dicermati baik prinsip
acuan 660 dan tahap-tahap yang dijalani. Menurut Lindsay dan rekannya, kegiatan tersebut
merupakan alat manajemen yang dimana proses bisnis didesain kembali lalu diperiksa agar
dapat terjadi peningkatan efisiensi layanan dan efektivitas biaya (Grover dan Malhotra, 1997).
Talwar (1993) memberi penjelasan bahwa kegiatan tersebut sebagai kemampuan dalam
merestrukturisasi dan memikirkan kembali. Kemampuan lainnya yaitu dapat merampingkan
struktur bisnis, proses, metode sistem manajemen kerja dan hubungan eksternal melalui nilai
yang diciptakan dan disampaikan. Attaran dan wood (1999) memberi pendapat bahwa
keseluruhan tema perancangan kembali proses bisnis adalah pencarian perbaikan melalui
keuntungan secara cepat dan inti dalam perfoma organisasi.
Apakah tujuan perancangan kembali proses bisnis?
1. Meningkatkan perfoma organisasi dalam produksi barang, jasa dan terus terlaksana produksi
massal.
2. Meningkatkan kepuasan dari produk jasa atau barang sehingga konsumen memilih jasa dan
barang perusahaan kita daripada perusahaan pesaing.
3. Tercipta kenyamanan atau kemudahan oleh pihak konsumen dengan organisasi dalam
pelaksanaan bisnis.
4. Peningkatan waktu dalam merespon, mengurangi ketidakpuasan atau suatu kesalahan, dan
menurunkan inovasi barang, jasa agar tidak membuang waktu lama.
Alasan kegiatan ini dibutuhkan yaitu karena bisa terjadi peningkatan jasa untuk
konsumen atau pelanggan, bisa mengurangi atau memotong biaya sehari-hari. Lalu, sektor
manajemen perusahaan bisa ambil keuntungan secara maksimum dengan langkah menekan,
kalau dibutuhkan bisa juga memangkas secara penuh biaya yang dianggap kurang perlu dan
meningkatakan pelayanan untuk konsumen atau pelanggan.