Pencegahan & Pengendalian Infeksi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 60

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN
INFEKSI
Topik Pembelajaran

1 Standard Precautions

2 Surveillance

Peran Perawat dalam mengenal infeksi


3 di Keperawatan

Aplikasi pengontrolan dan


4 pencegahan infeksi, prosedur invasive
(Bundle HAIs)
Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu menganalisis pedoman


pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
KONSEP
DASAR
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI
Sumber Infeksi : HAIs (Health care Associated Infection):

Menurut CDC (The Centers for Disease Control and P


Dari Masyarakat/ komunitas (Community Acquire
1.
revention )
d Infection)
Dari Rumah Sakit (Healthcare Associated Infectio

Infeksi yang didapat Penderita selama mendapat
ns (HAIs) kan pengobatan, tidak dalam masa inkubasi, bisa j
uga muncul setelah perawatan di rumah karena per
awatan di rumah sakit atau
Petugas Kesehatan mendapatkan infeksi saat
bertugas pada healthcare setting.
Rantai Penularan Infeksi
Agen Infeksi

Bakteri V
Host yang Rentan irus Jam
ur Protoz
Neonatus oa Cacin Reservoir/ Sumber
Diabetes Immunosu g
ppressed Peny Cardi Orang
Alat A
ovask
ir

Cara masuk Cara keluar

Luka Kulit Muk Ekskresi


osa Sekresi
Cara transmisi Droplet
Saluran cerna /
Kulit
nafas / kencing
Kontak Langsung /
benda mati Injeksi/
telan
udara/aerosols
Mortalitas
HAIs MASALAH
Morbiditas

HH
APD
Limbah
Lingkungan
Peralatan
VAP,IADP Linen
Kes. Karyawan
ILO,ISK Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI

Struktur organisasi
Eksternal Uraian tugas
Monev Internal
Audit
KEWASPADAAN ISOLASI

Kewaspadaan Standa Kewaspadaan


r Transmisi

kewaspadaan yang utama, dirancang untu


Sebagai tambahan Kewaspadaan Standar yang
k diterapkan secara rutin dalam perawat
an seluruh pasien di rumah sakit dan fa dilaksanakan sebelum pasien didiagnosis dan
silitas pelayanan kesehatan lainnya, baik setelah terdiagnosis jenis infeksinya
yang telah didiagnosis, diduga terinfeksi
atau kolonisasi.
AIRBORNE DROPLET
Diterapkan untuk mencegah transmisi sil
ang sebelum pasien di diagnosis, sebelu
m adanya hasil pemeriksaan laborato
rium dan setelah pasien didiagnosis KONTAK
Kebersihan tangan
1 11 Perlindungan kesehat 7
an petugas
2 8
Penggunaan APD Penempatan px
Dekontaminasi peralatan3 Kewaspadaan Sta Etika batuk dan bersi 9
perawatan px
Pengendalian lingkunga 4
ndar n
Praktek menyuntik yang10
n aman
5 Praktek lumbal pungsi y 11
Pengelolaan limbah ang aman
6
Penatalaksanaan linen
STANDARD
PRECAUTIONS
Handrub
20-30 detik

Pengendalian lingkungan
Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan

Penggunaan APD
Handwash

Dekontaminasi peralatan
40-60 detik
Bila tangan tampak kotor dan

perawatan px
setelah terkena cairan tubuh p
asien (walaupun telah memak
1 ai sarung tangan) 2 3 4

Note: Kuku petugas harus selalu bersih


dan terpotong pendek, tanpa kuku pal
su, tanpa memakai perhiasan cincin.
Tujuan Pemakaian APD adalah

melindungi kulit dan membran


mukosa dari resiko pajanan dar
ah, cairan tubuh, sekret, ekskre
ta, kulit yang tidak utuh dan sel

Pengendalian lingkungan
Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan

aput lendir dari pasien ke petug


Penggunaan APD

Dekontaminasi peralatan
as dan sebaliknya.

perawatan px
Jenis APD
1 2 3 4
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Gaun pelindung
4. Gogle, pelindung
wajah
5. Topi pelindung
6. Sepatu pelindung
Yang Perlu Diperhatikan

• Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang


memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terper
cik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontami
nasi dari petugas serta pencegahan pada kasus transmisi (Peng
gunaan APD berdasarkan penilaian risiko)
• Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lak
ukan.
• Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarun
g tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.
• Setiap pemasangan dan pelepasan APD melakukan cuci tangan
Steril (bedah) : tindakan invasif atau pem
bedahan
Sarung Tangan
pemeriksaan(bersih) :
pemeriksaan atau pekerjaan rutin
rumah tangga : INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
memproses peralatan,
menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu
membersihkan permukaan yang
terkontaminasi

• Gunakan bila akan menyentuh darah, cairan tubuh, sekret, eks


kresi, membran mukosa, kulit yang tidak utuh
• Pakai sesuai ukuran dan jenis tindakan
• Ganti setiap kali selesai satu tindakan ke tindakan berikutnya p
ada pasien yang sama setelah kontak dengan bahan-bahan ya
ng berpotensi infeksius
• Sarung tangan diganti setiap berganti pasien.
• Lepaskan setelah penggunaan, sebelum menyentuh benda dan
permukaan yang tidak terkontaminasi, dan sebelum pindah ke
pasien lain
• Lakukan cuci tangan segera setelah melepaskan sarung tanga
n
• Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi.
Masker bedah : untuk tindakan bedah atau mence

gah penularan melalui droplet

Masker • Masker respiratorik : untuk mencegah penularan mela


lui airborne, Untuk melindungi seseorang dari parti
kel berukuran <5 mikron yang dibawa melalui udara

• Masker rumah tangga : digunakan di bagian gizi atau d


apur

Fit Test :
Pemeriksaan Segel Positif
Fit Test Mas Pemeriksaan Segel Negatif
ker Respirat
orik •Lamanya penggunaan maksimal 1 (satu) minggu den
gan pemeliharaan yang benar. (atau sesuai kebijakan r
umah sakit masing-masing)
•Cara pemeliharaan dan penyimpanan yang benar (se
telah dipakai diletakkan di tempat yang kering dan di
masukkan dalam kantong berlubang berbahan kertas)
.
Gaun Pelindun 1. Gaun pelindung tidak kedap air
g 2. Gaun pelindung kedap air
3. Gaun steril
4. Gaun non steril

Cara memakai gaun pelindung:


Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga
lutut, lengan hingga bagian pergelangan
tangan dan selubungkan ke belakang
punggung. Ikat di bagian belakang leher
dan pinggang.

Prinsip cara melepas gaun pelindung :


Pegang bagian dalam gaun
• Goggle dan Pelindung wajah (Face Shield)
Melindungi mata dan wajah dari percikan
darah, cairan tubuh.
Harus terpasang dengan baik dan benar agar dapat melindu
ngi wajah dan mata
Prinsip cara pelepasan google dan face shield :
• Tidak boleh memegang sisi goggle dan face shield bagian de
pan
• Pegang tali/ bagian samping goggle dan face shield
• Topi pelindung
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut
dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat/daerah steril
atau membran mukosa pasien dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambut petugas dari percikan darah
atau cairan tubuh dari pasien
Kategori Spaulding Alat kritik Jaringan steril atau sistem da
(Kategori risiko berpotensi al rah 🡪 STERILISASI
infeksi terkait perawatan px)

Pengendalian lingkungan
Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan
Penggunaan APD
Dekontaminasi peralatan
perawatan px

Alat semi Mukosa dan area kecil di kulit


1 2 3 kritikal yang lecet 🡪 DTT 4

Hanya pada permukaan tubu


Alat non k h/ kulit yang utuh 🡪 Tensi me
ritikal ter 🡪 Disinfektan tingkat rend
ah
• Seluruh pemukaan lingkungan datar, bebas (debu, sampah, serangga
dan binatang pengganggu (kucing, anjing dan tikus))

Pengendalian lingkungan • Permukaan lingkungan dibersihkan secara terus menerus

Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan
Penggunaan APD
Dekontaminasi peralatan

• Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan


menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
perawatan px

perawatan.
1 2 3 4
• Pembersihan permukaan dapat memakai desinfektan klorin 0,05%,
atau H2O2 0,5-1,4% (ruang rawat), H202 2% (permukaan kamar operasi),
bila ada cairan tubuh menggunakan klorin 0,5% (ex bloodspilkit).
Alcohol digunakan untuk area sempit.

• Untuk lingkungan yang sering digunakan, pembersihannya dapat


diulang menggunakan air dan detergen, terutama bila di lingkungan
tersebut tidak ditemukan mikroba multi resisten

• H202 5-35% (dry mist) untuk udara


• Proses pengelolaan li
mbah dimulai dari ide
ntifikasi, pemisahan
, labeling, pengangku
tan, penyimpanan hin
gga pembuangan/pe
musnahan
Pengelolaan Limbah
Limbah Padat
Infeksius Non Infeksius
Pengendalian lingkungan Tajam
Pengelolaan limbah
Kebersihan tangan
Penggunaan APD

Dalam Kantong pl Dalam kantong


Dekontaminasi peralatan

astik KUNING
plastik HITAM
perawatan px

Sampah yang sudah terkonta


1 2 3 4 5 minasi dengan pasien, baik de Mis : Kertas, kaleng be
ngan kontak dengan pasien, c kas minum, tissue yan
airan tubuh dan darah (mis : s
g tdk kontak dengan c
arung tangan, masker )
airan tubuh

Limbah cair segera dibuang ke te


mpat pembuangan/ pojok limbah
cair (spoelhoek)
Penanganan Limbah Benda Tajam/
Pecahan Kaca
• Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam

Perlindungan kesehatan petugas

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

Praktek lumbal pungsi aman


• Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang

Etika batuk dan bersin


tempat

Penempatan px
• Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang
tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa
dibuka lagi
• Selalu buang sendiri oleh si pemakai
61 71 81 9111
Di
• Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai m

(no recapping)
• Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan
• Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung
tangan rumah tangga Diisi maksimal 3/
4 bagian
Linen terbagi menjadi linen kotor dan linen terkontamin
asi

Perlindungan kesehatan petugas


Prinsip :

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

Praktek lumbal pungsi aman


•Semua linen diangkut dalam wadah yang tidak rusak

Etika batuk dan bersin


Penempatan px
•Pengantongan ganda tidak perlu untuk linen yang sudah
digunakan
•Penanganan, transportasi, dan pemrosesan linen yang te
lah dipakai dengan cara:
6
1 • Cegah pajanan pada kulit dan membran mukosa 71 81 9111
serta kontaminasi pada pakaian (APD)
• Cegah penyebaran mikroorganisme patogen ke
orang lain dan lingkungan
Penanganan apabila terjadi pajanan :
JANGAN PANIK!
Perlindungan kesehatan petugas

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

•Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir dan sabun/caira

Praktek lumbal pungsi aman


Etika batuk dan bersin
n antiseptik sampai bersih

Penempatan px
•Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau tu
sukan, cuci dengan sabun dan air mengalir
•Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan kumurkumur
61 71 dengan air beberapa kali
•Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi), d
81 9111
engan posisi kepala miring kearah mata yang terpercik
•Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan de
ngan air
•Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap dengan
mulut. Jangan dipencet atau dihisap
•Segera lapor ke PPI (IPCN)
1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius
2.
Perlindungan kesehatan petugas

Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi (kontak, dropl

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

Praktek lumbal pungsi aman


et, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri

Etika batuk dan bersin


3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasie
Penempatan px

n lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohortin


g. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter.
4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan ber
dasarkan jenis transmisinya (kontak,droplet, airborne)
5. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
678 1 1 1
6.
seyogyanya dipisahkan tersendiri
Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara (airb
9111
orne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada ya
ng lain
7. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB d
alam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama
pasien TB.
Penatalaksanaan linen
Perlindungan kesehatan petugas
Penempatan px
Etika batuk dan bersin

61 71 81 91

Praktek menyuntik yang aman


Praktek lumbal pungsi aman
1
10
• Menerapkan aseptic technique untuk mecegah kontaminasi alatalat injeksi

• Tidak menggunakan spuit yang sama untuk penyuntikan lebih dari satu
pasien walaupun jarum suntiknya diganti
Perlindungan kesehatan petugas

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

Praktek lumbal pungsi aman


Etika batuk dan bersin • Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu pasien
dan satu prosedur
Penempatan px

• Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali (NaCl, WFI, dll)

• Gunakan single dose untuk obat injeksi (bila memungkinkan)

61 71 81 9110
1 • Tidak memberikan obat-obat single dose kepada lebih dari satu pasien atau
mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk pemberian berikutnya

• Bila harus menggunakan obat-obat multi dose, semua alat yang akan
dipergunakan harus steril

• Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang
membuat

• Tidak menggunakan cairan pelarut untuk lebih dari 1 pasien 1 Jarum

1 Spuit
• Memakai masker bedah, gaun bersih, s
Perlindungan kesehatan petugas

arung tangan steril saat tindakan lumbal

Praktek menyuntik yang aman


Penatalaksanaan linen

Praktek lumbal pungsi aman


Etika batuk dan bersin
pungsi.
Penempatan px

• Penggunaan masker bedah mencegah dr


oplet flora orofaring yg dapat menimbulk
an meningitis bacterial.
61 71 81 9110
1 11
1
Tambahan..

KEWASPADAAN TRANSMISI
SURVEILLANCE
Pengertian Surveillance Kesehatan
Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit
atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien

Salah satu dari bagian surveilans kesehatan adalah


Surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health
Care Associated Infections/HAIs) (Permenkes 27, 2017)
Surveillance Infeksi
Surveilance infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated
Infections/HAIs) adalah suatu proses yang dinamis, sistematis, terus menerus
dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi data kesehatan yang
penting di fasilitas pelayanan kesehatan pada suatu populasi spesifik dan
didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk
digunakan dalam perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan.
Tujuan Surveillance
Tersedianya informasi tentang situasi dan kecenderungan
01 kejadian HAIs di fasilitas pelayanan kesehatan dan faktor
risiko yang mempengaruhinya

Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan


02 terjadinya fenomena abnormal (penyimpangan) pada hasil
pengamatan dan dampak HAIs di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Terselenggaranya investigasi dan pengendalian kejadian
03 penyimpangan pada hasil pengamatan dan dampak HAIs
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Langkah-Langkah Surveillance

1 2 3 4 5 6

Perencanaan Analisis Pelaporan


Pengumpulan Interpretasi Evaluasi
Data
Jenis-Jenis HAIs
Jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas
pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit
mencakup:

1. Central Line-Associated Bloodstream Infection (CLABSI)


2. Catheter-Associated Urinary Tract Infections (CAUTI)
3. Surgical Site Infection (SSI)
4. Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)
CLABSI
Central Line-Associated Bloodstream Infection

Infeksi Aliran Darah (Blood Stream Infection/BSI) dapat terjadi pada


pasien yang menggunakan alat central intra vaskuler (CVC Line)
setelah 48 jam dan ditemukan tanda atau gejala infeksi yang dibuktikan
dengan hasil kultur positif bakteri patogen yang tidak berhubungan
dengan infeksi pada organ tubuh yang lain dan bukan infeksi sekunder

Central Line yang dimaksud adalah intravascular kateter yang ujung d


ari kateter mendekati jantung yang berguna untuk memberikan cairan
infus, pengambilan sample darah, atau monitoring vena dan arteri
Contoh Central Line :
Aorta, Arteri Pulmonari, Vena Cava Superior, Vena Cava Inferior, Vena
Brachiocephalic, Vena Internal Jugularis, Vena Subclavia, Vena Ekster
nal Iliac,
Sumber dan rute Transmisi - 2
Hands of staff

Contamination of fluids Skin flora

Contamination of
insertion site

Injections ports

Seed from 6
distant site
CAUTI
Catheter-Associated Urinary Tract Infection

Infeksi Saluran Kemih yang terjadi akibat pemasangan kateter urine men
etap, infeksi ditemukan dalam waktu > 2 x 24 jam setelah pemasangan k
ateter menetap
Pintu Masuk
Diagnosis CAUTI:
a) Urin Kateter terpasang ≥ 48 jam
b) Gejala klinis: demam, sakit pada suprapubik dan nyeri pada sudut
costovertebral
c) Kultur urin positif ≥ 105 Coloni Forming Unit (CFU) dengan 1 atau
2 jenis mikroorganisme dan Nitrit dan/atau leukosit esterase positif
dengan carik celup (dipstick).
SSI
Surgical Site Infection

SSI disebut juga dengan Infeksi Daerah Operasi

Kriteria SSI :
1. Infeksi Daerah Operasi Superficial
2. Infeksi Daerah Operasi Profunda/Deep Incisional
3. Infeksi Daerah Operasi Organ/Rongga
VAP
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP)

Infeksi pneumonia yang terjadi setelah


48 jam pemakaian ventilasi mekanik
baik pipa endotracheal maupun
tracheostomi
p
a
g KRITERIAINKLUSI VAPPASIENDEWASA, CDC2018
e Pasien memiliki periode dasar stabilitas atau perbaikan pada ventilator, ≥ 2 hari stabil atau berkuran
4
6 gnya nilai minimum harian * FiO2 atau PEEP. Periode baseline didefinisikan sebagai 2 hari tepat
sebelum hari pertama peningkatan PEEP minimum harian atau FiO2. * Minimal harian ditentuka
n oleh nilai terendah FiO2 atau PEEP selama hari kalender yang dipertahankan selama> 1 jam.

Setelah periode stabilitas atau perbaikan pada ventilator, pasien memiliki setidaknya satu
dari indikator berikut oksigenasi yang memburuk:
1)Tingkatan minimum harian * FiO2 dari ≥ 0,20 (20 poin) di atas minimum harian FiO2 dari h
ari pertama dalam periode baseline, berkelanjutan selama ≥ 2 hari kalender.
2)Peningkatan nilai PEEP harian minimum * ≥ 3 cmH2O selama PEEP minimum harian p
ada hari pertama di periode baseline †, berkelanjutan selama ≥ 2 hari kalender. * Minimal h VENTILATOR
arian ditentukan oleh nilai terendah FiO2 atau PEEP selama hari kalender yang di
pertahankan selama> 1 jam. ASSOCIATED CONDITION
(VAC)

Pada atau setelah hari kalender 3 dari ventilasi mekanis dan dalam 2 hari kalender sebelum
atau setelah onset oksigenasi memburuk, pasien memenuhi kedua kriteria berikut:
1) Suhu> 38 ° C atau <36 ° C, ATAU jumlah sel darah putih ≥ 12.000 sel / mm3 atau ≤ 4.000
sel / mm3. DAN
2) Agen antimikroba baru (lihat Apendiks untuk agen antimikroba yang memenuhi syarat)
dimulai, dan dilanjutkan selama ≥ 4 hari kalender. Contoso
Pharmaceuticals

Infection-related Ventilator-Associated Complication (IVAC)


I
n Infection-relatedVentilator-Associated Complication (IVAC)
f
e atau setelah hari kalender 3 dari ventilasi mekanik dan dalam 2 hari kalender sebelum atau setelah onset oksigenasi
Pada
memburuk, c SATU kriteria berikut terpenuhi (dengan mempertimbangkan pengecualian organisme yang ditentukan dalam protokol):
t 1: Kultur positif dari salah satu spesimen berikut, memenuhi ambang kuantitatif atau semi-kuantitatif seperti yang diurai
1) Kriteria
kan dalam i protokol, tanpa persyaratan untuk sekresi pernapasan bernanah: aspirasi Endotrakeal, ≥ 105 CFU / ml atau hasil s
o
emi-kuantitatif yang bersesuaian seperti lavageBronchoalveolar, ≥ 104 CFU / ml atau hasil semi-kuantitatif yang sesuai, tumpang ti
ndih jaringan,
n ≥ 104 CFU / g atau hasil semi-kuantitatif yang sesuai, misalnya, sikat spesimen yang dilindungi, ≥ 103 CFU / ml atau
hasil semi-kuantitatif yang sesuai.
-
2) Kriteria
r 2: Sekresi pernafasan purulen (didefinisikan sebagai sekresi dari paru-paru, bronkus, atau trakea yang mengandung> 25
neutrofil dan <10 sel epitel skuamosa per medan listrik rendah [lpf, x100]) † organisme PLUS diidentifikasi dari salah satu spesimen
e
berikut ( untuk memasukkan kultur kualitatif, atau kultur kuantitatif / semi-kuantitatif tanpa pertumbuhan yang cukup untuk meme
l # 1):
nuhi kriteria Sputum sukaEndotracheal aspirateCarbronchoalveolar lavage tambuhLung tissuePelindung spesimen terli
a † Jika laboratorium melaporkan hasil semi-kuantitatif, hasil tersebut harus sesuai dengan ambang kuantitatif di atas.
ndung
t Lihat petunjuk tambahan untuk menggunakan kriteria sekret pernapasan bernanah dalam Protokol VAE.
e 3: Salah satu tes positif berikut: Organisme diidentifikasi dari cairan pleura (di mana spesimen diperoleh selama t
3)Kriteria
horacentesis
d atau penempatan awal tabung dada dan BUKAN dari tabung dada berdiam) Lung histopatologi, didefinisikan
sebagai: 1) pembentukan abses atau fokus konsolidasi dengan akumulasi neutrofil intens inbronchioles dan alveoli; 2) bukti invasi
parenkimVparu oleh jamur (hyphae, pseudohyphae atau bentuk ragi); 3) bukti infeksi dengan patogen virus yang tercantum di bawah i
e
ni berdasarkan hasil uji imunohistokimia, sitologi, atau mikroskopi yang dilakukan pada jaringan paru. Tes diagnosa untuk spesies Legi
onella. Tesn diagnosa pada sekresi pernafasan untuk virus influenza, virus pernapasan syncytial, adenovirus, virus parainfluenza, rhinovi
t rus , metapneumovirus manusia, coronavirus
i
Contoso
l Pharmaceuticals
a Possible Ventilator-Associated Pneumonia (PVAP) page 9
t
KRITERIA INKLUSI VAP NEONATUS DAN PEDIATRI
PADA PASIEN PEDI 2.a. KRITERIA GEJALA PADA BAYI ≤ 1 • 2.b. KRITERIA GEJALA PADA ANAK Conto
ATRI DAN NEONAT TAHUN TERDAPAT 3 MINIMAL TANDA Pharmaceuti

HASIL BGA SEMAKIN MEMBURUK, A BERIKUT


US, HARUS MEME a. Suhu > 38 atau < 36
TAU RASIO PAO2/FIO2 ≤ 240 ATAU M
NUHI 2 KRITERIA, 1 ENINGKAT SUPPORT VENTILATOR D b. WBC ≤4000 atau ≥15.000
DAN AN HARUS DISERTAI MINIMAL 3 TAN WBC/mm3
2 DA c. Sputum purulent atau perubahan
a. Suhu tubuh tidak stabil karakteristik sputum atau sekresi
1.GAMBARAN FOTO T
b. WBC ≤4000 atau ≥15.000 sputum meningkat, atau
HORAX MINIMAL TER
WBC/mm3, sel darah tepi ≥10% meningkat kebutuhan suction,
DAPAT SATU DARI TA
NDA BERIKUT : c. Sputum purulent atau perubahan d. Batuk baru muncul atau semakin
karakteristik sputum atau sekresi memburuk batuknya, dysnea atau
a.Progresiv sputum meningkat, atau takipnea
e atau infiltr meningkat kebutuhan suction e. ada suara nafas tambahan pada
ate baru d. Apnea, takipnea, retraksi otot bronchial
b. Konsoliasi bantu pernafasan dan cuping f. Hasil BGA semakin memburuk,
e. Wheezing atau ronchi hidung atau rasio PaO2/Fio2 ≤ 240 atau
c. kavitasi f. BATUK, BRADIKARDI, meningkatnya support ventilator so
TAKIKARDI cals

page 10
p
a
g ❑Insiden rate HAIs kecuali SSI
e
4 •Numerator
9
•Denominator
Numerator
Rate: ------------------ x 1000
Denominator

NUMERATOR : KEJADIAN HAIs DALAM 1 BULAN DENUMIN


ATOR : JUMLAH HARI PEMAKAIAN ALAT) DALAM 1 BULAN

SSI
NUMERATOR : KEJADIAN HAIs DALAM 1 BULAN DENUMIN PENGHITUNGAN
ATOR : JUMLAH OPERASI (BERSIH/BERSIH TERKONTAMIN
ASI)
Numerator
Rate: ------------------ x 100
Denominator
Contoso
Pharmaceuticals
BUNDLE HAIs
Pengertian

Kumpulan proses yang dibutuhkan untuk perawatan secara


efektif dan aman untuk pasien dengan treatment tertentu
dan memiliki risiko tinggi
(Permenkes 27,2017)
Suatu Set BUNDLE termasuk:

a) Suatu komitmen pernyataan dari tim klinis.


b) Chart sebab akibat yang menggambarkan bukti untuk praktik yang
optimal dan digunakan juga untuk RCA dari ketidaksesuaian, dalam
hubungannya dengan standar.
c) SOP untuk bundle termasuk kriteria spesifik.
d) Lembar pengumpul data.
e) Penjelasan bundle kepada staf klinik (grup diskusi, presentasi slide)
BUNDLE CLABSI
Insert the title of your subtitle Here

Kebersihan Tangan Pemilihan Lokasi Insersi


pertimbangkan faktor risiko yang akan
terjadi dan pemilihan lokasi insersi
Penggunaan APD dilakukan dengan mempertimbangkan
topi, masker, gaun steril dan saru risiko yang paling rendah
ng tangan steril
Observasi rutin kateter vena sentral s
Antiseptik Kulit etiap hari
Alkohol 70% atau Chorhexidine segera lepaskan jika sudah tidak ada ind
Gluconate Alkohol 2% ikasi lagi karena semakin lama alat intrav
askuler terpasang maka semakin berisik
o terjadi infeksi

Permenkes 27,2017
BUNDLE CAUTI
Insert the title of your subtitle Here

Pengambilan specimen
Gunakan sarung tangan steril dengan tehnik aseptik. Per
Pemasangan urine kateter digu mukaan selang kateter swab alkohol kemudian tusuk kat
nakan hanya sesuai indikasi eter dengan jarum suntik untuk pengambilan sample urin
e (jangan membuka kateter untuk mengambil sample uri
ne), jangan mengambilsample urine dari urine bag. Peng
Kebersihan Tangan ambilan sample urine dengan indwelling kateter diambil h
anya bila ada indikasi klinis.
Teknik insersi Pemeliharaan kateter urine
Teknik aseptik perlu dilakukan Kesterilan sistim drainase tertutup, hindari sedikit mungkin
untuk mencegah kontaminasi melakukan buka tutup urine kateter karena akan menyebab
bakteri pada saat pemasangan kan masuknya bakteri, hindari meletakannya di lantai, koso
kateter dan gunakan peralatan ngkan urine bag secara teratur dan hindari kontaminasi bak
steril dan sekali pakai pada teri. Menjaga posisi urine bag lebih rendah dari pada kandu
peralatan kesehatan sesuai ng kemih, hindari irigasi rutin, lakukan perawatan meatus d
ketentuan. an jika terjadi kerusakan atau kebocoran pada kateter lakuk
an perbaikan dengan tehnik aseptik.
Permenkes 27,2017 Melepaskan kateter
BUNDLE SSI
Insert the title of your subtitle Here

1.Pencukuran rambut, dilakukan jika mengganggu j


alannya operasi dan dilakukan sesegera mungkin
sebelum tindakan operasi
2.Antibiotika profilaksis, diberikan satu jam sebelum
tindakan operasi dan sesuai dengan empiric
3.Temperatur tubuh, harus dalam kondisi normal
4.Kadar gula darah, pertahankan kadar gula darah
normal.

Permenkes 27,2017
BUNDLE VAP
KEBERSIHAN TANGAN MANAJEMEN SEKRESI
OROPHARINGEAL DAN
TRAKHEAL
POSISI PASIEN
HEAD UP 30 -45 DERAJAT
Bila tidak ada kontra indikasi misalnya trauma
PENGKAJIAN SETIAP HARI
kepala ataupun cedera tulang belakang SEDASI DAN EKTUBASI

KEBERSIHAN MULUT PEPTIC ULCER P


Anti septik clorhexidine 0,02% ROPHYLAXIS DAN DCVonTtoso Pharmaceuticals

PROPHYLAXIS
PERMENKES NO 27Tahun
2017
PERAN PERAWAT
MELAKUKAN KEWASPADAAN
STANDAR DAN TRANSMISI
Perawat berinteraksi dengan puluhan pasien waktu sepanjang hari dan
kepatuhan mereka terhadap pedoman yang telah ditetapkan sangat
penting untuk mengurangi tingkat infeksi yang didapat di rumah sakit.
Perawat memiliki kekuatan untuk memfasilitasi penyembuhan, tetapi
perawat memiliki responsibility untuk melindungi pasien, keluarga, dan
layanan kesehatan dengan mengikuti pedoman pengendalian infeksi.
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai