Jurnal Nadhira
Jurnal Nadhira
Jurnal Nadhira
Abstra: Pada masa pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi tantangan bukan hanya
Indonesia akan tetapi seluruh dunia Bahkan jika dunia menghadapi beberapa kendala, proses
pendidikan tidak dapat dihentikan, seperti pandemi COVID-19. Pendidikan masih diterapkan,
mengubah cara proses pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring, kecuali
pendidikan inklusif, yaitu bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Termasuk Pendidikan
tersedia untuk siswa penyandang cacat, potensi intelektual dan kemampuan
khususdiskriminatif. Termasuk hambatan yang dialami dalam aplikasi pendidikan online,
sesuai dengan tingkat Pengetahuan sekolah dan pengawasan oleh otoritas sekolah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan pendidikan inklusif melalui proses
pembelajaran daring di rumah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan deskripsi
kualitatif dan metode kuantitatif untuk memahami persentase penyelenggaraan Pendidikan
inklusif di lima kabupaten sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini
menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menggunakan wawancara dengan siswa
sekolah sebagai sumbernya. Guru kelas, kepala sekolah, dan asisten pendidik semuanya
berperan dalam penelitian ini. untuk mengumpulkan informasi tentang penerapan pendidikan
inklusif bagi siswa berkebutuhan khusus. Penelitian ini menemukan bahwa ketidakefektifan
pendidikan inklusif disebabkan oleh masalah dalam implementasinya. Karena pemerintah
mengejar banding pada kriteria mereka, hal ini telah menyebabkan beberapa kriteria
diabaikan.menjaga jarak profesional untuk menghindari ketidakwajaran di sekolah.
Melakukannya membantu pendidik kelas mempertahankan kontak dekat dengan siswa. Hanya
ruang kelas dan tenaga kependidikan yang dapat mengakses data ini secara langsung.orang tua
siswa berkebutuhan khusus perlu belajar proses pendidikan anak-anak mereka. Mereka juga
harus bersabar dengan prosesnya.kebutuhan pendidikan khusus menyebabkan inefisiensi saat
ini dengan menerapkan pendidikan inklusif. COVID-19 adalah pandemi yang melibatkan
COVID-19.
2 | http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP
penerapan pendidikan inklusi sekolah dasar selama masa
pandemi covid 19
PENDAHULUAN
Pada masa pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi tantangan bukan hanya
Indonesia akan tetapi seluruh dunia. Hampir seluruh sektor terdampak sebagai akibat
dari pandemi ini, bukan hanya kesehatan akan tetapi pada bidang pendidikan dan
keagaman (Latifah, Nur., Supena, 2020; Tedja, 2020). Penyebaran Covid19 yang
semakin menyentuh angka 636.000 kasus positif di Indonesia (covid19.go.id,2020).
Dampak peningkatan yang signifikan penularan Covid-19 menyebabkan pemerintah
mengambil langkah strategis untuk menutup sekolah di berbagai jenjang pendidikan baik
dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB (Abuhammad, 2020). Di Indonesia, Penerapan
Pendidikan Inklusi mengalami perubahan dalam meningkatkan kualitas dan kelayakan
(Rodhiyah, 2020), Pendidikan Inklusi terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah
regular dengan melaksanakan penyesuaian kurikulum yang terprogram dalam
pembelajaran individu sesuai kemampuan anak berkebutuhan khusus (Rodhiyah,2020).
Penutupan sekolah dilakukan untuk melindungi anak - anak dari penularan Covid-
19. Kebijakan lockdown, physical distancing, dan pembelajaran jarak jauh diberlakukan
pemerintah untuk seluruh sekolah di Indonesia baik pada jenjang PAUD sampai SMA
bertujuan untuk melindungi kelompok rentan tertural Covid19 yaitu anak berkebutuhan
khusus (Mbazzi et al., 2020; Moorhouse, 2020). Anak berkebutuhan khusus memiliki
resiko tertular Covid-19 lebih besar dilihat dari kondisi fisik dan daya tahan tubunya
(Asbury et al., 2020). Dampak yang paling signifikan masa pademi ini adalah perubahan
pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus yang alihkan ke pembelajaran jarak jauh
(Tovstiga & Tovstiga, 2020). Penerapan pembelajaran jarak jauh untuk anak
berkebutuhan khusus membutuhkan persiapan yang matang selain penyiapan teknologi
dan internet (Goldschmidt, 2020). Perangkat yang diperlukan dalam pembelajaran jarak
jauh adalah kurikulum dan strategi pembelajaran yang harus spesifik mudah dipahami
oleh anak berkebutuhan khusus yang memiliki beragam karakteristik (Lynn et al., 2020).
Persiapan sekolah yang ekstra yang dapat mengakomodasi setiap karakteristik anak
berkebutuhan khusus dari mulai kurikulum, materi pembelajaran sampai dengan
penilaian yang dapat mudah diterapkan untuk anak berkebutuhan khusus (Kusumastuti et
al., 2020).
4 | http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP
berprinsip pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pendidikan inklusi sama
seperti pada pendidikan regular dengan melakukan perencanaan (4) Penilaian dalam
program pendidikan inkusi ini mengacu pada model pengembangan kurikulum yang
dipergunakan. Penilaian sama, seperti penilaian kurikulum berstandar nasional atau
model modifikasi (Quick et al., 2021), (5) Pendidik profesional mempunyai tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada satuan pendidikan yang melaksanakan program pendidikan inklusi,
(6) Manajemen mendayagunakan sumber-sumber, baik personal, material, secara efektif
dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Pendidikan
inklusi memerlukan pengelolaan yang benar-benar maksimal dari mulai manajemen
siswa, kurikulum, pembelajaran, penilaian, ketenagaan, sarana-prasarana, kepada
pengelolaan biaya dan manajemen sumber daya lingkungan, (7) memberdayakan
masyarakat untuk bempati dan bersimpati terhadap program pendidikan inklusi, an
dalam program pendidikan inklusi, perlu dibuat terlebih dahulu rancangan pembelajaran
yang berprinsip pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pendidikan inklusi
sama seperti pada pendidikan regular dengan melakukan perencanaan (4) Penilaian
dalam program pendidikan inkusi ini mengacu pada model pengembangan kurikulum
yang dipergunakan. Penilaian sama, seperti penilaian kurikulum berstandar nasional atau
model modifikasi (Quick et al., 2021), (5) Pendidik profesional mempunyai tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada satuan pendidikan yang melaksanakan program pendidikan inklusi,
(6) Manajemen mendayagunakan sumber-sumber, baik personal, material, secara efektif
dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Pendidikan
inklusi memerlukan pengelolaan yang benar-benar maksimal dari mulai manajemen
siswa, kurikulum, pembelajaran, penilaian, ketenagaan, sarana-prasarana, kepada
pengelolaan biaya dan manajemen sumber daya lingkungan, (7) memberdayakan
masyarakat untuk bempati dan bersimpati terhadap program pendidikan inklusi
METODE PENELITIAN
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP/index | 5
yang timbul dengan adanya pembelajaran jarak jauh pada anak berkebutuhan khusus.
Analisis data menggunakan SPSS untuk mengetahui persentase masalah yang dihadapi
oleh guru yang mengajar di sekolah inklusi dan sekolah luar biasa yang mengajar Anak
Berkebutuhan Khusus dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
Covid-19
6 | http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah, kendala yang dihadapi peserta
didik berkebutuhan khsusus lebih rumit dan komplek di banding peserta didik lainnya.
Kendala tidak hanya terkait dengan proses pembelajaran, tetapi fisik dalam menghadapi
musibah. Orang tua memiliki peran intens dalam mengawasi pendidikan peserta didik,
setiap perubahan yang terjadi pada peserta didik baik fisik maupun mental, dan orang tua
memberikan informasi pada pendidik pendamping dan pendidik kelas untuk mengetahui
jenis kendala ,Dalam penerapan pendidikan inklusi, orang tua tidak boleh
menyembunyikan kendala yang dihadapi peserta didik (Yuwono dan Mirnawati, 2021).
Setelah pendidik pendamping dan pendidik kelas mengetehaui tentang kendala
pesertadidik,kdi sekolah dilaksanakan proses pembelajaran Pertemuan Tatap Muka
(PTM) dengan penuh kesabaran, peserta didik diberi tempat duduk di sisi pendidik,
pendidik meminta peserta didik untuk menulis materi pelajaran dari buku referensi ke
buku tulis kemudian menyerahkan pada pendidik.
Sesuai dengan kendala yang dimiliki, maka proses pembelajaran pada peserta
didik dapat diamati tingkat keseriusan berkebutuhan khususnya, kadang proses
pembelajaran peserta didik berkebutuhan khusus diberikan setelah proses pembelajaran
peserta didik lain selesai, dengan tujuan agar peserta didik lebih fokus dalam
melaksanakan tugasnya kadangkala membutuhkan rangkulan, rayuan, dan kelembutan
agar peserta didik menyelesaikan proses pembelajarannya atau mencari kesibukan lain
agar tidak mengganggu proses pembelajaran peserta didik lain (Angreni dan Sari, 2020).
Adapun materi dan proses pembelajaran tidak ada perbedaan antara peserta didik
berkebutuhan khusus dengan peserta didik lain. Selama pandemic COVID- 19, proses
pembelajaran sepertipertemuan tatap mukaa dilakukan oleh orang tua di rumah agar
proses pembelajaran tetap terlaksana dengan baik.
mahami kondisi fisik dan fiskis peserta didik. Orang tua dengan kesabaran yang
tiada batas menjadi faktor yang penting dalam kesuksesan proses pembelajaran peserta
didik, selain mendampingi penerapan Pendidikan inklusi pada peserta didik dan
memberikan informasi secara intens pada pendidik pendamping dan pendidik kelas,
orang tua juga memiliki peran dalam memberikan bimbingan dan konsultasi tentang
kemampuan dan perkembangan motorik peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain peran orang tua, kepedulian lingkungan dalam memberikan
dukungan pada peserta didik juga berdampak kemampuan dan perkembangan peserta
didik dalam meningkatkan kompetensinya. Stigma negatif bahwa peserta didik yang
berkebutuhan khusus hanya menjadi beban moral bagi keluarga dan lingkungan.
Pembulian, baik secara fisik atau fsikis pada peserta didik berkebutuhan khusus yang
dilakukan lingkungan dihindari karena dukungan keluarga, lingkungan dan masyarakat
menjadi faktor penting bagi peserta didik dan orang tua dalam meningkatkan kompetensi
peserta didik. Oleh sebab itu antara sekolah, orang tua dan lingkungan saling mendukung
dalam mengembangkan potensi peserta didik berkebutuhan khusus (Ikramullah, 2020).
Ketika sekolah mempersiapkan kurikulum dengan modifikasi yang sesuai kebutuhan,
maka orang tua dan lingkungan memberikan dukungan dan motivasi agar proses
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan tuntas dan terukur.
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP/index | 7
Kota Lokasi Penelitian Responden Jumlah
Laki-laki Perempuan
Bandar Universitas Lampung 30 30 60
Lampung
Bandung Universitas Pendidikan 30 30 60
Indonesia
Yogyakarta Universitas Negeri 30 30 60
Yogyakarta
Padang Universitas Negeri Padang 30 30 60
Malang Universitas Negeri Malang 30 30 60
Jumlah 150 150 300
Judul Tabel dan nomor tabel ditulis dengan huruf Times New Roman, ukuran 10,
margin tengah, untuk tulisan Tabel dan nomor tabel ditulis cetak tebal. Tulisan dalam
tabel ditulis dengan huruf Times New Roman, ukuran 10, spasi 1. Baris pertama pada
tabel (judul kolom) dicetak tebal.
Gambar
Untuk format pencantuman gambar, judul gambar berada di bawah gambar dan
diberi nomor sesuai urutan gambar, seperti contoh di bawah ini:
Judul Gambar dan nomor gambar ditulis dengan huruf Times New Roman, ukuran
10, margin tengah, untuk tulisan gambar dan nomor gambar ditulis cetak tebal.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
8 | http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP
Daftar pustaka berisi rujukan yang digunakan hanya dalam penulisan artikel ini.
Penulisan naskah dan sitasi yang diacu dalam artikel disarankan menggunakan aplikasi
referensi (reference manager), seperti Mendeley, Zotero, Reffwork, Endnote dan lain-
lain. Format penulisan mengikuti format APA, yaitu sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah
Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The benefits of being present: Mindfulness and its
role in psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology,
84(4), 822-848.
Podsakoff, N. P., Whiting, S. W., Podsakoff, P. M., & Mishra, P. (2011). Effects of
organizational citizenship behaviors on selection decisions in employment
interviews. Journal of Applied Psychology, 96, 310–326. http://dx.doi.org
/10.1037/a0020948.
Buku Teks
Bohlin, K. (2005). Teaching character education through literature: Awakening the moral
imagination in secondary classrooms. London: Routledge.
Gilbert, P., & Choden. (2015). Mindful compassion: Using the power of mindfulness and
compassion to transform our lives. London: Robinson.
Buku Terjemahan
Creswell, John W. (2008). Educational Research Planning, Conducting, and Evaluating
Quatitative and Qualitative Research. Edisi 3. Penerjemah: Ahmad Fawaid.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prosiding/Konferensi
Adiputra, S. (2013, 14-16 November) The Counseling Model through Cognitive
Restructuring Techniques to Improve Self-Efficacy of Underachiever Students.
Proseding Seminar internasional konseling ABKIN. Bali .
Tesis/Disertasi
Adams, R. J. (1973). Building a foundation for evaluation of instruction in higher
education and continuing education (Doctoral dissertation). Retrieved from
http://www.ohiolink.edu/etd.
McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing
growing up with an alcoholic mother (Master’s thesis). Available from ProOuest
Dissertations and Theses database. (UMI No. 1434728).
Wikipedia
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP/index | 9
Psychology. (tanpa tanggal). dalam Wikipedia. Diperoleh May 17, 2011, dari
http://en.wikipedia .org/wiki/Psychology.
10 http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JIIP
|