II Tinjauan Pustaka

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Taksonomi dan Morfologi Kepiting Batu (Menippe mercenaria)


Menippe mercenaria terdata dan tervalidasi di-database integreted
taksonomy information system (ITIS) report dengan nomer serial 98811. Adapun
taksonomi M. mercenaria (ITIS Report, 2017) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia  – Animal, animaux, animals
Subkingdom : Bilateria 
Infrakingdom : Protostomia 
Superphylum : Ecdysozoa 
Phylum : Arthropoda  – Artrópode, arthropodes,
arthropods
Subphylum : Crustacea - Brünnich, 1772 – crustacés,
crustáceo, crustaceans
Class : Malacostraca - Latreille, 1802
Subclass : Eumalacostraca - Grobben, 1892
Superorder : Eucarida - Calman, 1904 – camarão,
caranguejo, ermitão, lagosta, siri
Ordo : Decapoda - Latreille, 1802 – crabs,
crayfishes, lobsters, prawns, shrimp, crabes,
crevettes, écrevisses, homards
Subordo : Pleocyemata - Burkenroad, 1963
Infraordo : Brachyura - Latreille, 1802 – short-tailed
crabs, true crabs
Superfamily : Xanthoidea - MacLeay, 1838
Family : Menippidae - Ortmann, 1893
Genus : Menippe - De Haan, 1833
Species : Menippe mercenaria - Florida stone crab
(Say, 1818), Menippe adina - Gulf stone
crab, dormir (A.B. Williams felder, 1986),
Menippe nodifrons - Cuban stone crab
(Stimpson, 1859)
4

Menippe mercenaria dewasa memiliki karapas berwarna coklat dan


hitam yang berbintik lonjong dan cembung. Ukuran karapas pada kepiting betina
rata-rata 130 mm dan karapas kepiting jantan berukuran 145 mm. Menippe
mercenaria dewasa memiliki 14 segmen, dan 4 pasang kaki jalan kokoh, yang
memiliki pita kemerahan dan kuning serta rambut distal. Delapan segmen pertama
menyusun toraks, dan enam segmen lainnya menyusun perut. Set pertama kaki
jalan berkembang menjadi sepasang chelipeda simetris yang biasanya
menghasilkan 60% seluruh berat tubuh kepiting. Menippe mercenaria dapat
menghasilkan kekuatan penghancuran sekurang-kurangnya 380 Newton atau 2
kali lebih kuat dari cengkraman tangan manusia (Blunden, et al., 2003), menurut
pendapat Whitenack dan Herbert ( 2015) perkiraan produksi kekuatan sebesar
1500 Newton. Sedangkan kepiting remaja tampak berwarna biru keunguan dan
memiliki bintik putih pada carpus, yang merupakan segmen tengah endopoda,
atau anggota badan (ITIS Report, 2017). Morfologi Menippe mercenaria disajikan
pada Gambar 1.

Sumber: Symbiota4.acis.ufl.e
Gambar 1. Morfologi Menippe mercenaria
Mayoritas Ordo Decapoda memiliki spesies terbanyak yang terdistribusi
di Pasifik dan Indo-Pasifik. Kawasan ini telah dikenal sebagai kawasan fauna laut
yang sangat kompetitif dan meningkat, yang disebabkan oleh sejarah panjang
evolusi bersama, tingkat kepunahan yang rendah, ketersediaan nutrisi tinggi, dan
stabilitas lingkungan yang tinggi. Genus Menippe memiliki 3 spesies yaitu M.
mercenaria, M. adina dan M. nodifrons (Williams dan Felder, 1986) namun yang
berada di Atlantik Barat jenis M. mercenaria dan M. adina, yang terdistribusikan
5

dari North Carolina ke Meksiko di berbagai habitat terutama dasar berlumpur dan
berpasir (Bert, 1999). Kedua spesies ini memiliki karakter morfologi dan perilaku
yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menyerang mangsa besar dengan
baik, dan sifat-sifat ini mungkin telah membuat mereka secara unik dapat
mempengaruhi evolusi adaptasi morfologi pada spesies mangsa.

II.2. Reproduksi Menippe mercenaria


Menippe mercenaria memiliki jenis kelamin yang terpisah. Kebanyakan
betina M. mercenaria matang secara seksual sekitar dua tahun, dan yang paling
mungkin untuk perkembangbiakan antara musim semi dan gugur. Pemijahan
biasanya terjadi antara bulan April dan September (Cheung, 1969). Di Alam,
betina M. mercenaria bertelur setiap bulan namun menghasilkan telur berlimpah
selama bulan hangat (Maret-September) Sullivan (1979). M. Mercenaria betina
membawa telurnya dalam tempat seperti kantung yang dapat menampung 160.000
sampai 1.000.000 telur. M. mercenaria memiliki keturunan sepanjang tahun,
meskipun puncak musim kawin adalah dari bulan Agustus sampai September di
Florida selatan. Kelangsungan hidup M. mercenaria jantan kurang lebih 6 tahun,
sedangkan M. mercenaria betina hidup kurang lebih sekitar 7 tahun. (gulf shores
marine fisheries commission, 2001).
Menippe mercenaria jantan harus menunggu M. mercenaria betina
untuk mengganti kulitnya sebelum mereka melakukan perkawinan atau
pemijahan, M. mercenaria jantan akan tinggal untuk membantu melindungi
betina selama beberapa hari. Betina M. mercenaria dapat bertelur empat sampai
enam kali setiap musim.

II.3. Daur Hidup dan Kebiasaan Makan Menippe mercenaria


Secara umum siklus hidup kepiting batu (Menippe mercenaria)
berkembang melalui lima tahapan zoea dan satu tahapan megalopa yang secara
kolekif membentuk tahap larva. Tahapaan ini berlangsung antara 14 - 27 hari dan
sangat bergantung pada suhu air. Menippe mercenaria kemudian berkembang
menjadi tahap pasca-larva yang berlangsung antara 1 dan 2 minggu. Selama tahap
larva dan pasca larva, M. mercenaria hidup di antara zooplankton di perairan
dekat pantai. Dari tahap pasca remaja M. mercenaria mulai berpindah dari
6

zooplankton ke daerah padang lamun atau daerah sekitar bebatuan yang muncul.
Disinilah kepiting pasca remaja tumbuh menjadi kepiting dewasa (Porter, 1960).
Daur hidup M. mercenaria dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Daur hidup kepiting (Porter, 1960)

Larva dan M. mercenaria pra–remaja adalah hewan karnivora oportunistik


yang mengkonsumsi zooplankton lebih kecil. Menippe mercenaria remaja dan
dewasa masih merupakan karnivora oportunistik. M. mercenaria dewasa
memanfaatkan cakarnya yang besar dan kuat, untuk memakan teritip, kerang dan
tiram, sehingga berpotensi menumpuknya jumlah polutan dalam jumlah signifikan
termasuk logam.

II.4. Habitat, Tingkah laku dan Regenerasi Menippe mercenaria


Habitat Menippe mercenaria dewasa umumnya menghuni daerah sub-
pasang surut, M. mercenaria biasanya tinggal di bawah substrat keras. Menippe
mercenaria remaja dapat ditemukan dekat pantai di perairan sekitar bebatuan
yang muncul di sepanjang pantai Florida. Larva M. mercenaria biasanya di
temukan di lingkungan laut dekat pantai, larva M. mercenaria biasanya hidup
pada populasi zooplankton. Kedalaman habitat M. mercenaria kurang lebih 1-7
meter dengan kawasan habitatnya air laut. Biomassa perairan di daerah pesisir,
fitur habitat lainnya intertidal atau littoral. Rentang kisaran lingkungan M.
7

Mercenaria tinggal di kedalaman 0-7 m dan salinitas 35–36 ppt (Brown dan Bert
1993).
Metode komunikasi utama M. mercenaria adalah melalui sinyal visual.
Sebelum terlibat dalam pertempuran atau persaingan, M. mercenaria akan secara
terbuka menampilkan cakarnya yang besar, semakin besar capit M. mercenaria
kemungkinan bisa mengklaim habitatnya. Menurut Smith et al, (1991) kepiting ini
sebagai keystone species atau spesies kunci di kawasan mangrove atau pesisir
karena setiap aktivitasnya mempunyai pengaruh pada berbagai proses paras
ekosistem. Peran kepiting di dalam ekosistem diantaranya mengkonversi nutrien
dan mempertinggi mineralisasi, meningkatkan distribusi oksigen di dalam tanah,
membantu daur hidup karbon, serta tempat penyedian makanan alami bagi
berbagai jenis biota perairan.
Menippe mercenaria adalah makhluk noktural yang sebagian besar
ditemukan diantara padang lamun atau tergenang di bawah substrat bebatuan
keras yang muncul di sepanjang pantai Amerika Utara dari North Karolina sampai
Florida Barat. Telah diamati bahwa kepiting batu bermigrasi secara musiman di
dalam Florida keys, menunjukkan kepadatan yang lebih tinggi di sisi teluk selama
musim gugur, dan sisi Atlantik selama musim semi. Menippe mercenaria telah
diketahui menempuh perjalanan hingga 30 km dalam setahun. Selama bersaing
dengan M. mercenaria lainnya, kepiting jantan akan melakukan tampilan ritual.
Kebanyakan M. mercenaria bersaing menguasai habitat dan makanan, dominasi
M. mercenaria jantan telah berkorelasi dengan ukuran. Jika karapas M.
mercenaria ditusuk saat bertempur, karapas itu akan beregenerasi (Williams,
1984).
Menippe mercenaria memiliki kemampuan untuk meregenerasi cakar
yang dikeluarkan sebagai mekanisme pertahanan atau dengan cara lain termasuk
pemanenan untuk dikonsumsi manusia. Selama regenerasi biasanya cakar penjepit
berdiferensi menjadi cakar penghancur dan cakar yang dilepas digantikan oleh
cakar baru. Dalam M. mercenaria dewasa cakar penjepit diganti dengan cakar
crusher dalam tiga bulan. Beberapa individu dari M. mercenaria dilaporkan
meregenerasi dua cakar dengan panjang 370 mm hanya dalam 6 bulan (Simonson,
1985).
8

II.5. Bioekologi
Bioekologi adalah penelaahan makhluk dalam kaitannya dengan
lingkungan hidupnya (Rifa’i, 2004). Bioekologi sama dengan ekologi yaitu ilmu
yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Seorang ahli
ekologi, Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang
struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur
ekosistem menunkukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan
tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran
materi (unsur hara), dan faktor- faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan
keadaan sistem tersebut.

II.6. Parameter Kualitas Air Menippe mercenaria


II.5.1. Suhu
Suhu perairan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mempelajari gejala-gejala fisika air laut pada perairan yang dapat mempengaruhi
kehidupan hewan dan tumbuhan pada suatu perairan. Dahuri et al., (2003),
bahwa di perairan Nusantara kita suhu air laut umumnya berkisar antara 28-38
o
C. Suhu permukaan laut (SPL) Indonesia secara umum berkisar antara 19-26 oC
karena perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim, maka SPL-nya pun
mengikuti perubahan musim. Suhu merupakan faktor fisik yang sangat penting
di laut, perubahan suhu dapat memberikan pengaruh besar kepada sifat-sifat air
laut lainnya dan kepada biota laut.
Suhu mempunyai daya larut gas-gas yang diperlukan untuk fotosintesis
seperti CO2 dan O2, gas-gas ini mudah larut pada suhu rendah dari pada
suhu tinggi akibatnya kecepatan fotosintesis ditingkatkan oleh suhu rendah.
Panas yang diterima permukaan perairan bervariasi berdasarkan waktu.
Perubahan suhu ini dapat terjadi secara harian, musiman, tahunan, atau dalam
waktu panjang.
Suhu adalah salah satu faktor dalam reproduksi dan pertumbuhan Menippe
mercenaria dengan kisaran 23-25 oC dinyatakan oleh (Brown dan Bert, 1993).
9

Menurut Cheung, (1969) dalam eksperimen di Laboratorium dengan betina


dewasa menunjukkan bahwa perkembangan ovarium terjadi saat suhu air
meningkat. Eksperimen Laboratorium lainnya melaporkan bahwa suhu optimal
untuk pertumbuhan larva adalah 30 °C. Seiring turunnya suhu, perkembangan
melambat, dan larva tidak bertahan melewati stadium megalopa saat suhu turun
sampai 20 °C atau kurang yang menyebabkan terhambatnya moulting atau
pergantian kulit (Ong dan Costlow, 1970).
II.5.2. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman atau kadar ion pH dalam perairan merupakan salah satu
faktor kimia yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme yang
hidup di suatu lingkungan perairan (Sutika 1989).
II.5.3. Salinitas
Salinitas perairan untuk organisme laut merupakan faktor lingkungan yang
penting. Setiap organisme laut memiliki toleransi yang berbeda terhadap salinitas
untuk kelangsungan hidupnya. Beveridre (1987) dalam Iksan (2005) menyatakan
salinitas berhubungan erat dengan tekanan osmotik yang mempengaruhi
keseimbangan tubuh organisme akuatik. Dinyatakan pula bahwa semakin tinggi
kadar garam (salinitas) maka makin besar pula tekanan osmotik pada air. Salinitas
juga berhubungan dengan proses osmoregulasi dalam tubuh organisme. Menurut
Brown dan Bert, (1993) menyatakan bahwa kisaran salinitas Menippe mercenaria
adalah 35-36 ppt.
II.5.4. Kecerahan
Kecerahan air laut merupakan ukuran kejernihan suatu perairan, semakin
tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam air.
Kecerahan air menentukan ketebalan lapisan produktif. Berkurangnya kecerahan
air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air, selain itu dapat pula
mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan-bahan ke dalam
suatu perairan terutama yang berupa suspense dapat mengurangi kecerahan air
(Effendi, 2000).
Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan
merupakan ukuran transparansi perairan, yang ditentukan secara visual dengan
menggunakan Secchi disk yang dikembangkan oleh Professor Secchi pada
10

abad ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, padatan tersuspensi
dan kekeruhan serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Tingkat
kecerahan air dinyatakan dalam suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan
Secchi disk (Effendi, 2000).
II.5.5. Kedalaman
Kedalaman berhubungan erat dengan sifat-sifat perairan. Beberapa sifat
kimia dan fisika air berubah sesuai dengan kedalaman. Suhu umumnya menurun
sejalan dengan penambahan kedalaman, sebaliknya kelarutan oksigen meningkat
dengan penambahan kedalaman (Millero dan Shon, 1992). Kedalaman berkaitan
erat dengan distribusi dan migrasi kepiting. Pada umumnya kepiting bermigrasi
kea rah yang lebih dalam ketika akan melakukan pemijahan. Menurut (Brown dan
Bert, 1993) menyatakan rentang kisaran lingkungan Menippe mercenaria hidup di
kedalaman 0-7 meter.
II.5.6. Dissolved oxygen (DO)
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam yang berasal
dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut disuatu perairan
sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air.
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan,
prosesmeta bolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi
untuk pertumbuhan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi
bahan –bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama
oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan
hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut .
Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik
dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologi yang dilakukan oleh
organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah
untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah
nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan
perairan. Dalam kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi
senyawa – senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.
11

Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat
penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran. pada perairan secara
alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air
buangan industri dan rumah tangga (Arisya, 2013). Oleh sebab itu, kandungan
oksigen terlarut harus selalu dipertahankan dalam kondisi optimum. Secara
umum, apabila kandungan oksigen terlarut rendah (<3 ppm) akan menyebabkan
nafsu makan dan tingkat pemanfaatan rendah. Untuk budidaya kepiting agar
pertumbuhannya baik maka kandungan oksigen sebaiknya lebih besar dari 3 ppm.
II.5.7. Amonia
Amonia merupakan zat hara yang menunjang kesuburan perairan.
Kesuburan perairan dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang menunjang
dalam penentuan kualitas suatu perairan (KEPMEN-LH, 2004). Pengkayaan zat
hara di lingkungan perairan memiliki dampak positif, namun pada tingkatan
tertentu juga dapat menimbulkan dampak negatif. Keberadaan amonia dalam air
yang melebihi ambang batas dapat mengganggu ekosistem perairan dan makhluk
hidup lainnya. Amonia dapat bersifat racun pada manusia jika jumlah yang masuk
ke tubuh melebihi jumlah yang dapat didetoksifikasi oleh tubuh. Jika terlarut di
perairan akan meningkatkan konsentrasi amonia yang menyebabkan keracunan
bagi organisme perairan (Murti, et al., 2014).
II.5.8. Fosfat
Fosfat atau fosfor dapat juga diartikan sebagai bahan makanan utama yang
digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Senyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk
H2PO4-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan
membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Syahril, 2013).
II.5.9. Nitrit
Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi. Nitrit
tidak ditemukan dalam air limbah yang segar, melainkan dalam limbah yang
sudah lama. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan keadaan sementara
proses oksidasi antara amonia dan nitrat. Nitrit bersumber dari bahan-bahan yang
12

bersifat korosif dan banyak dipergunakan di pabrik-pabrik. Nitrit tidak tetap dan
dapat berubah menjadi amonia atau dioksidasi menjadi nitrat (Ginting, 2007).

II.6. Parameter Kualitas Tanah Menippe mercenaria


II.6.1. Fraksi Substrat
Umumnya substrat perairan terdiri dari tiga fraksi utama yaitu pasir, lumpur
dan liat. Menurut Purohit dan Ranjan (2003), ada beberapa kelompok tekstur
berdasarkan presentase komposisi pasir (sand), lumpur (silt) dan liat (clay) dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi tekstur berdasarkan kandungan pasir, lumpur dan liat (%)
Kelompok Tekstur Pasir Lumpur Liat
Pasir 80-100 0-20 0-20
Lempung Berpasir 50-80 0-50 0-20
Lempung 30-50 30-50 0-20
Lempung Berlumpur 0-50 50-100 0-20
Lempung Liat Berpasir 50-80 0-30 20-30
Lempung Liat Berlumpur 0-30 50-80 20-30
Lempung Liat 20-50 20-50 20-30
Liat Berpasir 50-70 0-20 30-50
Liat Berlumpur 0-20 50-70 30-50
Liat 0-50 0-50 30-100
Sumber : Purohit dan Ranjan (2003)
Perairan yang dekat dengan daratan memiliki substrat dengan ukuran
partikel yang lebih besar dibandingkan dengan perairan yang lebih jauh dari
daratan. Partikel-partikel sedimen yang lebih besar dan berat akan lebih cepat
megendap sedangkan partikel yang lebih kecil akan lebih lama mengendap dan
terbawa arus menjauh daratan (Sunarto, 2012).
II.6.2. Bahan organik
Keberadaan bahan organik sangat penting bagi kehidupan organisme
akuatik. Sumber bahan organik bias berasal dari perairan itu sendiri
(autochthonous) maupun disuplai dari ekosistem lain (allochthonous). Bahan-
13

bahan organik di air hadir dalam bentuk makhluk hidup dan sisa-sisa organisme
(bangkai, humus, debris dan detritus) baik dalam partikel besar, kecil dan terlarut.
Bahan organik dalam bentuk partikel biasanya dikenal sebagai istilah POM
(particulate organic matter) sedangkan yang terlarut dikenal dengan DOM
(dissolved organic matter) menurut (Parsons, et al., 1984: Mc. Naugthon dan
Walf, 1990).
Particulate organic matter (POM) yyang berasal dari lapisan euphotic
merupakan sumber makanan utama bagi organisme bentik. Kecepatan tenggelam
partikel bergantung pada asal, komposisi dan ukuran partikel. Ketika tenggelam
melewati lapisan air, partikel-partikel tersebut dirubah melalui proses grazing,
degradasi microbial dan proses-proses kimiawi. Proses-proses ini mempengaruhi
nilai nutrisi partikel-partikel tersebut yang umumnya menurun selama proses
tenggelam (Boetius dan Lochte, 1994).
Partikel-partikel besar umumnya dimakan oleh hewan-hewan besar seperti
ikan, crustacean (kepiting, udang dan rajungan), moluska dan sebagainya,
sedangkan hewan-hewan filter feeder memakan partikel-partikel berukuran kecil.
Dekomposer seperti bakteri memanfaatkan bahan organik dalam bentuk terlarut.

Anda mungkin juga menyukai