II Tinjauan Pustaka
II Tinjauan Pustaka
II Tinjauan Pustaka
Sumber: Symbiota4.acis.ufl.e
Gambar 1. Morfologi Menippe mercenaria
Mayoritas Ordo Decapoda memiliki spesies terbanyak yang terdistribusi
di Pasifik dan Indo-Pasifik. Kawasan ini telah dikenal sebagai kawasan fauna laut
yang sangat kompetitif dan meningkat, yang disebabkan oleh sejarah panjang
evolusi bersama, tingkat kepunahan yang rendah, ketersediaan nutrisi tinggi, dan
stabilitas lingkungan yang tinggi. Genus Menippe memiliki 3 spesies yaitu M.
mercenaria, M. adina dan M. nodifrons (Williams dan Felder, 1986) namun yang
berada di Atlantik Barat jenis M. mercenaria dan M. adina, yang terdistribusikan
5
dari North Carolina ke Meksiko di berbagai habitat terutama dasar berlumpur dan
berpasir (Bert, 1999). Kedua spesies ini memiliki karakter morfologi dan perilaku
yang meningkatkan kemampuan mereka untuk menyerang mangsa besar dengan
baik, dan sifat-sifat ini mungkin telah membuat mereka secara unik dapat
mempengaruhi evolusi adaptasi morfologi pada spesies mangsa.
zooplankton ke daerah padang lamun atau daerah sekitar bebatuan yang muncul.
Disinilah kepiting pasca remaja tumbuh menjadi kepiting dewasa (Porter, 1960).
Daur hidup M. mercenaria dapat dilihat pada Gambar 2.
Mercenaria tinggal di kedalaman 0-7 m dan salinitas 35–36 ppt (Brown dan Bert
1993).
Metode komunikasi utama M. mercenaria adalah melalui sinyal visual.
Sebelum terlibat dalam pertempuran atau persaingan, M. mercenaria akan secara
terbuka menampilkan cakarnya yang besar, semakin besar capit M. mercenaria
kemungkinan bisa mengklaim habitatnya. Menurut Smith et al, (1991) kepiting ini
sebagai keystone species atau spesies kunci di kawasan mangrove atau pesisir
karena setiap aktivitasnya mempunyai pengaruh pada berbagai proses paras
ekosistem. Peran kepiting di dalam ekosistem diantaranya mengkonversi nutrien
dan mempertinggi mineralisasi, meningkatkan distribusi oksigen di dalam tanah,
membantu daur hidup karbon, serta tempat penyedian makanan alami bagi
berbagai jenis biota perairan.
Menippe mercenaria adalah makhluk noktural yang sebagian besar
ditemukan diantara padang lamun atau tergenang di bawah substrat bebatuan
keras yang muncul di sepanjang pantai Amerika Utara dari North Karolina sampai
Florida Barat. Telah diamati bahwa kepiting batu bermigrasi secara musiman di
dalam Florida keys, menunjukkan kepadatan yang lebih tinggi di sisi teluk selama
musim gugur, dan sisi Atlantik selama musim semi. Menippe mercenaria telah
diketahui menempuh perjalanan hingga 30 km dalam setahun. Selama bersaing
dengan M. mercenaria lainnya, kepiting jantan akan melakukan tampilan ritual.
Kebanyakan M. mercenaria bersaing menguasai habitat dan makanan, dominasi
M. mercenaria jantan telah berkorelasi dengan ukuran. Jika karapas M.
mercenaria ditusuk saat bertempur, karapas itu akan beregenerasi (Williams,
1984).
Menippe mercenaria memiliki kemampuan untuk meregenerasi cakar
yang dikeluarkan sebagai mekanisme pertahanan atau dengan cara lain termasuk
pemanenan untuk dikonsumsi manusia. Selama regenerasi biasanya cakar penjepit
berdiferensi menjadi cakar penghancur dan cakar yang dilepas digantikan oleh
cakar baru. Dalam M. mercenaria dewasa cakar penjepit diganti dengan cakar
crusher dalam tiga bulan. Beberapa individu dari M. mercenaria dilaporkan
meregenerasi dua cakar dengan panjang 370 mm hanya dalam 6 bulan (Simonson,
1985).
8
II.5. Bioekologi
Bioekologi adalah penelaahan makhluk dalam kaitannya dengan
lingkungan hidupnya (Rifa’i, 2004). Bioekologi sama dengan ekologi yaitu ilmu
yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Seorang ahli
ekologi, Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang
struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur
ekosistem menunkukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan
tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran
materi (unsur hara), dan faktor- faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan
keadaan sistem tersebut.
abad ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini
sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, padatan tersuspensi
dan kekeruhan serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Tingkat
kecerahan air dinyatakan dalam suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan
Secchi disk (Effendi, 2000).
II.5.5. Kedalaman
Kedalaman berhubungan erat dengan sifat-sifat perairan. Beberapa sifat
kimia dan fisika air berubah sesuai dengan kedalaman. Suhu umumnya menurun
sejalan dengan penambahan kedalaman, sebaliknya kelarutan oksigen meningkat
dengan penambahan kedalaman (Millero dan Shon, 1992). Kedalaman berkaitan
erat dengan distribusi dan migrasi kepiting. Pada umumnya kepiting bermigrasi
kea rah yang lebih dalam ketika akan melakukan pemijahan. Menurut (Brown dan
Bert, 1993) menyatakan rentang kisaran lingkungan Menippe mercenaria hidup di
kedalaman 0-7 meter.
II.5.6. Dissolved oxygen (DO)
Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam yang berasal
dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut disuatu perairan
sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air.
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan,
prosesmeta bolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi
untuk pertumbuhan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi
bahan –bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama
oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan
hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut .
Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik
dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologi yang dilakukan oleh
organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah
untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah
nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan
perairan. Dalam kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi
senyawa – senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.
11
Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat
penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran. pada perairan secara
alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air
buangan industri dan rumah tangga (Arisya, 2013). Oleh sebab itu, kandungan
oksigen terlarut harus selalu dipertahankan dalam kondisi optimum. Secara
umum, apabila kandungan oksigen terlarut rendah (<3 ppm) akan menyebabkan
nafsu makan dan tingkat pemanfaatan rendah. Untuk budidaya kepiting agar
pertumbuhannya baik maka kandungan oksigen sebaiknya lebih besar dari 3 ppm.
II.5.7. Amonia
Amonia merupakan zat hara yang menunjang kesuburan perairan.
Kesuburan perairan dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang menunjang
dalam penentuan kualitas suatu perairan (KEPMEN-LH, 2004). Pengkayaan zat
hara di lingkungan perairan memiliki dampak positif, namun pada tingkatan
tertentu juga dapat menimbulkan dampak negatif. Keberadaan amonia dalam air
yang melebihi ambang batas dapat mengganggu ekosistem perairan dan makhluk
hidup lainnya. Amonia dapat bersifat racun pada manusia jika jumlah yang masuk
ke tubuh melebihi jumlah yang dapat didetoksifikasi oleh tubuh. Jika terlarut di
perairan akan meningkatkan konsentrasi amonia yang menyebabkan keracunan
bagi organisme perairan (Murti, et al., 2014).
II.5.8. Fosfat
Fosfat atau fosfor dapat juga diartikan sebagai bahan makanan utama yang
digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Senyawa
anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto)
asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk
H2PO4-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan
membantu proses metabolisme sel suatu organisme (Syahril, 2013).
II.5.9. Nitrit
Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi. Nitrit
tidak ditemukan dalam air limbah yang segar, melainkan dalam limbah yang
sudah lama. Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan keadaan sementara
proses oksidasi antara amonia dan nitrat. Nitrit bersumber dari bahan-bahan yang
12
bersifat korosif dan banyak dipergunakan di pabrik-pabrik. Nitrit tidak tetap dan
dapat berubah menjadi amonia atau dioksidasi menjadi nitrat (Ginting, 2007).
bahan organik di air hadir dalam bentuk makhluk hidup dan sisa-sisa organisme
(bangkai, humus, debris dan detritus) baik dalam partikel besar, kecil dan terlarut.
Bahan organik dalam bentuk partikel biasanya dikenal sebagai istilah POM
(particulate organic matter) sedangkan yang terlarut dikenal dengan DOM
(dissolved organic matter) menurut (Parsons, et al., 1984: Mc. Naugthon dan
Walf, 1990).
Particulate organic matter (POM) yyang berasal dari lapisan euphotic
merupakan sumber makanan utama bagi organisme bentik. Kecepatan tenggelam
partikel bergantung pada asal, komposisi dan ukuran partikel. Ketika tenggelam
melewati lapisan air, partikel-partikel tersebut dirubah melalui proses grazing,
degradasi microbial dan proses-proses kimiawi. Proses-proses ini mempengaruhi
nilai nutrisi partikel-partikel tersebut yang umumnya menurun selama proses
tenggelam (Boetius dan Lochte, 1994).
Partikel-partikel besar umumnya dimakan oleh hewan-hewan besar seperti
ikan, crustacean (kepiting, udang dan rajungan), moluska dan sebagainya,
sedangkan hewan-hewan filter feeder memakan partikel-partikel berukuran kecil.
Dekomposer seperti bakteri memanfaatkan bahan organik dalam bentuk terlarut.