Laporan Resmi Isolasi Jasad
Laporan Resmi Isolasi Jasad
Laporan Resmi Isolasi Jasad
GRUP E
SESI C3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi
Pengantar Teknik Kmia II dengan judul “Isolasi Jasad Renik”
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Pengantar Teknik Kmia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 02
November 2021.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, M.T. selaku Kepala Laboratorium Pengantar Teknik
Kimia II dan A.R Yelvin Sunarti, ST, MT selaku dosen pembimbing
praktikum.
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali
yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati,
penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran, Seluruh asisten dosen yang turut
membantu dalam pelaksa kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap
penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik
khususnya jurusan Teknik Kimia.
Jombang, 05 November 2021
Penyusun
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI i
ISOLASI JASAD RENIK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... v
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................2
I.1 Latar Belakang ....................................................................................................2
I.2 Tujuan ................................................................................................................2
I.3 Manfaat ..............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................................3
II.1 Secara Umum .........................................................................................................3
II.2 Fungsi dan Tujuan Isolasi Jasad Renik ................................................................3
II.2.1 Pengertian Biakan Murni ................................................................................3
II.2.2 Koloni Bakteri .................................................................................................4
II.2.3 Bentuk Koloni .................................................................................................4
II.2.4 Sifat-sifat Koloni .............................................................................................4
II.2.5 Identifikasi Bakteri ..........................................................................................6
II.2.6 Metode Isolasi Jasad Renik (buku) .................................................................7
II.2.7 Perhitungan TPC .............................................................................................8
II.2.8 Hal Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Iaolasi Jasad Renik ...........................9
II.2.9 Aplikasi Isolasi Jasad Renik .............................................................................9
II.3 Faktor yang Mempengaruhi .............................................................................10
II.4 Sifat Bahan .......................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................15
PELAKSANAAN PRAKTIKUM .............................................................................................15
III.1 Waktu dan Tempat ...........................................................................................15
III.2 Bahan ...............................................................................................................15
III.3 Alat ...................................................................................................................15
III.4 Gambar Alat .....................................................................................................15
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI ii
ISOLASI JASAD RENIK
DAFTAR TABEL
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI iv
ISOLASI JASAD RENIK
DAFTAR GAMBAR
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI v
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI vi
ISOLASI JASAD RENIK
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemurnian salah satu jasad renik
2. Untuk mengetahui bentuk mikroskopis dari jasad renik yang diisolasi
3. Untuk mengetahui morfologis makroskopik jasad renik yang diisolasi
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui jenis jenis metode isolasi jasad renik
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
ISOLASI JASAD RENIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 4
ISOLASI JASAD RENIK
2. Pigmentasi
Mikroorganisme dapat menghasilkan pigmen. Warna pigmen yang
dapat dihasilkan yaitu putih, kuning, merah, ungu.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 5
ISOLASI JASAD RENIK
4. Karakteristik Optik
Berdasarkan jumlah cahaya yang dapat ditembus koloni, maka koloni
ada yang bersifat opaque (tidak dapat ditembus cahaya) , translucent
(sebagian tembus cahaya) , transparan (bening).
(Putri, 2017)
II.2.5 Identifikasi Bakteri
Proses identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan cara mengamati
morfologi koloni secara mikroskopis dan makroskopis. Jika dilihat secara
makroskopis meliputi bentuk koloni, warna, tepi dan elevasi. Jika dilihat
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 6
ISOLASI JASAD RENIK
secara mikrokopis diamati bentuk sel dn ukuran sel. Selain itu, proses
identifikasi bakteri juga dapat dilakukan dengan cara pewarnaan. Pewarnaan
ini didasarkan apakah dinding peptidoglikan bakteri tipis atau tebal.
Prinsipnya yaitu apabila bakteri gram positif maka ketika dilakukan
perwarnaan dengan kristal violet, bakteri akan menyerap zat warna tersebut
sehingga bewarna ungu. Hal ini dikarenakan bakteri gram positif memiliki
peptidoglikan yang tebal. Saat peluruhan dengan alkohol, pori-pori dinding
sel menyempit dan terjadi dekolorisasi sehingga dinding sel tetap menahan
kristal violet. Bakteri gram negative memiliki 3 dinding sel lapisan, sehingga
lipid akan tercuci bersamaan dengan pewarnaan kristal violet kemudian akan
menyerap zat warna akhir yaitu oleh pewarna safranin sehingga menghasilkan
warna merah (Putri, 2018).
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 7
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 8
ISOLASI JASAD RENIK
II.2.8 Hal Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Iaolasi Jasad Renik
1. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi
2. Medium pertumbuhan yang sesuai
3. Cara menginokulasi mikroba
4. Cara menguji bahwa mikroba yang terisolasi telah dalam bentuk ultur
murni dan sesuai apa yang diinginkan
5. Cara mempertahankan mikroba yang diisolasi tetap murni
(Yunilas, 2017)
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 9
ISOLASI JASAD RENIK
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan
pembentukan energi.
2. pH
Peningkatan penurunan konsentrasi kation H menyebabkan ionisasi gugus
dalam protein, amno. karboksilat sehingga terjadi denaturasi protein.
3. Suhu
Suhu menentukan aktivitas enzim yang telibat, pada temperature yang
terlalu tinggi maka akan terjadi denaturasi protein sedangkan pada
temperature yang terlalu rendah bagi mikroorganisme aktivitas enzim akan
terhenti
4. Oksigen
Kebutuhan oksigen dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu aerob mutlak
oksigen sebagai syarat utama metabolisme, anaerob mutlak tidak
mentoleransi adanya oksigen atau akan mati bila ada oksigen, anaerob
fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasanan dengan atau tanpa
oksigen, mikroaerofilik hanya tumbuh baik pada oksigen yang rendah.
5. Tekanan Osmotik
Dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel mikroorganisme,
sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari dalam sel
sehingga terjadi plasmolysis dan menyebabkan sel secara metabolic tidak
aktif.
6. Tekanan Hidrostatis
Bakteri yang hidup pada tekanan akan mati, jika berada dalam
laboratorium selama beberapa jam pada tekanan atmosfer yang dinamakan
barophiles. Tekanan tinggi dibutuhkan untuk menjaga molekul enzim
dalam konfigurasi 3 dimensi yang sesuai. Tanpa adanya tekanan tinggi,
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 10
ISOLASI JASAD RENIK
(Black, 2005)
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 11
ISOLASI JASAD RENIK
II.4.1 Aquadest
A. Sifat fisika
1. Fase : cair
2. Warna : tidak berwarna
3. Spesific gravity :1
4. Titik lebur :0℃
5. Titik didih : 100 ℃
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : H2O
2. Berat molekul : 18, 02 g/mol
(Perry,1997 “Water”)
C. Fungsi : sebagai pelarut dalam pembuatan media nutrient agar
II.4.2 Ethanol
A. Sifat Fisika
1. Fase : Cair
2. Warna : Tidak berwarna
3. Titik didih : 78,4 ºC
4. Titik lebur : -112 ºC
5. Specific gravity : 0,789
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : CH3CH2OH
2. Berat molekul : 46,07 gr/mol
(Perry, 1997 “Ethyl alcohol”)
C. Fungsi : Sebagai bahan untuk sterilisasi alat
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 12
ISOLASI JASAD RENIK
B. Sifat Kimia
1. Kadar air : 65-80%
2. Kadar lemak : 1,5-13%
3. Kadar protein : 16-22%
4. Kadar karbohidrat : 0,5 %
5. Kadar nitrogen : 1,5 %
(Fausiah, 2018)
C. Fungsi : sebagai sumber protein
II.4.4 Pepton
A. Sifat fisika
1. Fase : Padat
2. Warna : Putih
B. Sifat Kimia
1. Kadar air : 8,95 %
2. Kadar abu : 5,26 %
3. Kadar protein : 74,36 %
4. Kadar lemak : 0,08 %
5. Kadar karbohidrat : 1-3%
(Barokah, 2017 )
C. Fungsi : sebagai sumber utama nitrogen
II.4.5 Agar-agar
A. Sifat fisika
1. Fase : padat
2. Viskositas : 2 - 10 mPa.s
3. Titik beku : 35-59 ℃
4. Titik lebur : 85-95 ℃
5. Kelarutan : larut dalam air mendidih
B. Sifat Kimia
1. Bobot molekul : 5000-150000
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 13
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 14
ISOLASI JASAD RENIK
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah aquadest, etanol, ekstrak daging, pepton,
agar-agar
III.3 Alat
Alat yang digunakan adalah pipet, neraca analitik, mortar, deck glass,
object glass, erlenmeyer, corong kaca, spatula, petridish, kaca arloji, autoclave,
ose, mikroskop, kompor listrik, inkubator, bunsen, laminar air flow.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 15
ISOLASI JASAD RENIK
Neraca analitik
Inkubator Kompor
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 16
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 17
ISOLASI JASAD RENIK
Sterilisasi media
kultur murni
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 18
ISOLASI JASAD RENIK
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Yeast Perbesaran
lensa objektif
40 x dan lensa
Isolasi 1 Media Agar
okuler 10 x,
berkoloni,
kokus
Perbesaran
lensa objektif
Isolasi 2 Media Agar Yeast 40 x dan lensa
okuler 10x,
kokus
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan, isolasi jasad renik dilakukan dengan menggunakan teknik
gores. Pertama, sterilkan ose dan petridish berisi jasad renik, kemudian ambil 1
ose suspense lalu goreskan ke media agar yang sudah disterilisasi. Media yang
digunakan merupakan media agar. Media ini termasuk media umum bukan
media spesifik sehingga dalam pengaplikasiannya dalam isolasi yeast perlu
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 19
ISOLASI JASAD RENIK
ditambahkan nutrisi seperti pepton dan ekstrak daging. Hal ini dilakukan agar
mikroba yang tumbuh hanya mikroba yang diinginkan saja yaitu yeast.
Selanjutnya sterilisasi dan simpan dalam keadaan petridish terbalik. inkubasi
dilakukan selama 48 jam dalam laminar air flow. Setelah inkubasi, hasil koloni
diamati dengan mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 40 x dan lensa
okuler 10 x. Isolasi dilakukan kembali sebanyak 2-3 kali hingga diperoleh
kultur murni.
Berdasarkan tabel IV.1 diperoleh pengamatan secara mikroskopik terhadap
hasil isolat yaitu pada isolasi pertama berbentuk kokus dan berkoloni serta
pada isolasi kedua berbentuk kokus. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
percobaan ini, proses isolasi berhasil memperoleh kultur murni yang dicirikan
dengan mikroba tampak mirip secara mikroskopik. Pengamatan morfologi
koloni selain bisa dilihat dari sudut pandang mikroskopik juga dapat dilihat
dari sudut pandang makroskopik. Berdasarkan hasil pengamatan secara
makroskopik dari isolate yeast yang telah diisolasi memilki warna koloni putih
susu, tepian rata atau halus, dan koloni bersifat opaque (tidak tembus cahaya).
Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan telah sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh Simbolon pada tahun 2018. Untuk yeast, secara makroskopik
memiliki ciri ciri koloni berwarna putih susu atau putih kekuningan, memiliki
spora dan tidak berlendir. Selain itu, isolat yang telah diisolasi memiliki bentuk
bulat, dengan diameter 1mm, tepiannya rata atau halus, sudut elevasi konveks,
bentuk sel berantai. Sementara itu, secara mikroskopik, koloni berbentuk bulat,
oval pendek dan oval dengan ukuran sebesar 3-5 mikrometer.
Faktor faktor yang mempengaruhi hasil percobaan isolasi jasad renik
menurut (Black, 2005) yaitu nutrisi, pH, suhu, oksigen , sterilisasi, dan waktu
inkubasi. Nutrisi yang terkandung dalam media harus sesuai yang diperlukan
oleh mikroba. Dari nutrisi tersebut juga memudahkan proses isolasi karena
mikroba lain akan mati karena nutrisi yang ada tidak sesuai dengan
kebutuhannya. Suhu harus disesuaikan dengan mikroba yang digunakan,
apabila suhu terlalu rendah maka aktivitas enzim akan berlangsung lambat
sedangkan apabila suhu terlalu tinggi akan menyebabkan denaturasi. Oksigen
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 20
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 21
ISOLASI JASAD RENIK
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data dari hasil percobaan yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses isolasi jasad renik meliputi menyiapkan media yang sudah steril,
kemudian mikroba yang akan diisolasi digoreskan ke media, inkubasi
selama 48 jam, amati koloni, lakukan isolasi 2-3 kali hingga diperoleh
kultur murni
2. Hasil pengamatan secara mikroskopik terhadap hasil isolat yaitu pada
isolasi pertama berbentuk kokus dan berkoloni serta pada isolasi kedua
berbentuk kokus.
3. Hasil pengamatan secara makroskopik dari isolate yeast yang telah
diisolasi memilki warna koloni putih susu, tepian rata atau halus, dan
koloni bersifat opaque (tidak tembus cahaya).
V.2 Saran
1. Sebaiknya media yang digunakan dalam percobaan isolasi jasad renik
menggunakan media selektif agar diperoleh hasil isolasi yang maksimal
2. Sebaiknya alat yang digunakan sebelum dan setelah isolasi disterilisasi
untuk mencegah adanya kontaminan.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 22
ISOLASI JASAD RENIK
DAFTAR PUSTAKA
Black, J.G 2005, Microbiology Principles and Explorations 7th Ed, Willey Sons,
New York
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 23
ISOLASI JASAD RENIK
Putri, A.L 2018, „Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari pangan
fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di Maluku-
Indonesia‟, Jurnal Biologi Tropika, Vol.1, No.2
Rasyid, A 2004,‟ Beberapa Catatan Tentang Agar‟, Osean, Vol. XXIX, No. 2
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 24
ISOLASI JASAD RENIK
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 25
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 26
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 27
ISOLASI JASAD RENIK
LAMPIRAN
Yeast dalam media agar yang akan Yeast dalam media agar hasil isolasi 1
diisolasikan pada isolasi 1 yang akan diisolasikan pada isolasi 2
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 28
ISOLASI JASAD RENIK
LITERATUR
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 29
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 30
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 31
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 32
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 33
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 34
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 35
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 36
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 37
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 38
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 39
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 40
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 41
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 42
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 43
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 44
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 45
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 46
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 47
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 48
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 49
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 50
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 51
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 52
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 53
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 54
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 55
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 56
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 57
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 58
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 59
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 60
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 61
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 62
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 63
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 64
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 65
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 66
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 67
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 68
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 69
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 70
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 71
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 72
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 73
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 74
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 75
ISOLASI JASAD RENIK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 76